Anda di halaman 1dari 3

KESIMPULAN MATERI AKUNTANSI FORENSIK DAN

AUDIT INVESTIGASI
 Akuntansi Forensik ialah praktik akuntansi yang menggambarkan keterlibatan yang
dihasilkan dari perselisihan aktual atau yang diantisipasi. Akuntan forensik juga disebut
sebagai auditor investigasi, seringkali harus memberikan bukti ahli pada sidang berikutnya.
Forensik juga merupakan penerapan teknik-teknik untuk merekontruksi kejadian atau
transaksi untuk menemukan fakta tentang “siapa, apa, di mana, bilamana, mengapa, dan
bagaimana” yang ada di sekitar kejadian atau transaksi.
 Atribut Seorang Akuntan Forensik, yaitu: Pertama menghindari pengumpulan fakta dan data
yang berlebihan secara prematur. Identifikasi lebih dahulu siapa pelakunya, Kedua fraud
auditor harus mampu membuktikan “niat pelaku melakukan kecurangan”, ketiga,seorang
auditor harus kreatif, berpikir seperti pelaku fraud, jangan dapat ditebak, Keempat, auditor
harus tahu bahwa banyak kecurangan dilakukan dengan persekongkolan, Kelima, dalam
memilih strategi untuk menemukan kecurangan dalam ininvestigasi proaktif.
 Kode Etik Akuntansi Forensik, di mana kode etik ini berisi nilai-nilai luhur yang amat penting
bagi eksistensi profesi. Profesi bias eksis karena ada integritas (sikap jujur), rasa hormat dan
kehoprmatan, dan nilai-nilai luhur lainnya yang menciptakan rasa percaya dari pengguna dan
stackholders lainnya.
 Standar Audit Investigasi ialah Seluruh investigasi harus dilandasi praktik terbaik yang
diakui, Kumpulkan bukti-bukti dengan prinsip kehati-hatian sehingga bukti tadi dapat
diterima di pengadilan, Pastikan bahwa seluruh dokumentasi dalam keadaan aman,terlindungi
dan diindeks dan dijejak audit tersedia, Pastikan bahwa para investigator mengerti hak-hak
asasi pegawai dan senantiasa menghormatinya, Beban pembuktian ada pada yang
menduga pegawainya melakukan kecurangan, Cakup seluruh subsatnsi investigasi, Liput
seluruh tahapan kunci dalam proses investigasi.
 Badan kelembagaan negara terdiri dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP (Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Inspektorat dan KPK (Komisi Pemberantas
Korupsi). Yang bertugas sangat penting terkait pengawasan, pengelolaan dan tanngungjawab
dalam keuangan negara, juga untuk memberantas kasus-kasus terkait korupsi maupun
tindakan yang berkaitan dengan keuangan.
 kecurangan (Fraud) adalah tindakan/kesalahan yang disengaja, dengan tujuan untuk
keuntungan diri sendiri, biasanya dalam bentuk merekayasa laporan keuangan supaya terlihat
lebih baik. Misalnya pencurian material atau aset, pengalihan sekurItas, pemalsuan dokumen
pengeluaran dll. Penyebab kecurangan ini salah satunya ialah lemahnya pengendalian intern
dll.
 Pelaku kecurangan ini memiliki dua faktor yaitu faktor Greed dan Need atau faktor individu
yang merupakan faktor yang melekat pada diri seseorang yang memiliki moral dan motivas,
sedangkan faktor opportunity dan exposure merupakan faktor yang berhubungan dengan
organisasi sebagai korban pembuatan kecurangan.
 Investigasi merupakan pengujian sistematis terhadap suatu kejadian tertentu dengan
mengumpulkan dan mendokumentasi fakta yang dipermasalahkan untuk keperluan
penuntutan (peradilan). Adapun tahap-tahap kegiatan dalam Audit Investigasi ialah pra
perencanaan, perencanaan audit investigatif, pelaksanaan audit investigatif dan pelaporan dan
tindak lanjut.
 Selanjutnya teknik audit yang dipakai dalam mengaudit investigasi yang antinya akan
menghasilkan bukti audit. Adapun teknik yang dilakukan ialah, memeriksa fisik/physical
examination, meminta konfirmasi, pemeriksaan dokumen, review analitikal, meminta
informasi lisan atau tertulis dari auditee, menghitung kembali, dan melakukan pengamatan.
 Namun berbeda dengan teknik audit investigatif dengan perpajakan, dimana teknik yang
digunakan terdiri dari 2 metode, yaitu metode Worth Method bertujuan untuk membuktikan
adanya PKP yang belum dilaporkan oleh wajib pajak dan Expenditure Method tujuannya
sama dengan metode Worth Method namun Expenditure Method lebih mengarah pada wajib
pajak. Contonya kasus Pajak Penanaman Modal Asing (PMA).
 Cara yang akan membawa penyidik dan akuntansi forensik ke arah pelaku farud ialah di sebut
dengan Follow The Money, yang secara harfiah berarti mengikuti jejak-jejak yang
ditinggalkan dalam suatu arus uang atau arus dana. Salah satunya ialah kasus pencucian uang.
Di mana pendekatan follow the money ini sudah lama dipakai di Amerika Serikat yang
dikenal juga dengan pendekatan anti pencucian uang. Pendekatan follow the money ini
mendahulukan mencari uang atau harta kekayaan hasil tindak pidana dibandingkan dengan
mencari pelaku kejahatan.
 Ada juga dikatakan investigasi pengadaan, dengan jenis pengadaan secara elektronik,
swakelola, langsung berupa barang dan jasa, maupun pengadaan berkelanjutan. Persoalan
sistem pengadaan barang/jasa secara konvensional tidak lagi mampu menjawab kebutuhan
akan efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan persaingan usaha sehat. Sehingga
memunculkan berbagai penyimpangan dalam berbagai bentuk, konflik kepentingan, suap,
pengaturan spesifikasi tender (persekongkolan), konflik antar pengusaha favoritisme
pemenang kontrak, penunjukan langsung, penurunan kualitas barang maupun
penggelembungan harga barang dll.
 Hukum pidana dan hukum perdata. Di mana hukum pidana yaitu apabila sesuatu perbuatan
dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang. Sebagaimana diatur dalam pasal
1365 KUHP, berbunyi: “Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian
kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya
untuk menggantikan kerugian tersebut”.

Anda mungkin juga menyukai