Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA Tn.

T DENGAN
DIABETES MILITUS
DI RUANG DAHLIA RSUD Dr. R. SOEPRAPTO CEPU

DI SUSUN OLEH :
AGNADIVA PUTRI BHUWANA
P1337420419012 / 06
2B

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN BLORA
2021
TINJAUAN KASUS

Nama Mahasiswa : AGNADIVA PUTRI BHUWANA

Tempat Praktek : RSUD DR. R. SOEPRAPTO CEPU

Tanggal Praktek : 15 Juni 2021 – 19 Juni 2021

I. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
a. Identitas pasien
Nama : Tn.T
Umur/tgl lahir : 54 / 7 Agustus 1967
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Jenis kelamin : Laki- laki
Agama : Kristen
Status mental : Normal
Alamat : Jl. Pramuka no 3
Tgl masuk : 14 Juni 2021
Tgl pengkajian : 15 Juni 2021
No registrasi : 0054697
Diagnosa medis : DM

b. Penanggung jawab
Nama : Ny.H
Umur : 22 tahun
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Jl. Pramuka no 3
Hubungan dengan klien : Anak
II. KELUHAN UTAMA :
Pasien mengatakan ada luka dikaki (betis) sebelah kanan dan merasa nyeri.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG :
Paseien mengatakan luka di kakinya muncul sejak Jumat 11 Juni 2021,
pasien menahannya tetapi lukanya tidak segera sembuh. Akhirnya tanggal
14 Juni 2021 anak pasien membawanya ke rumah sakit untuk rawat inap
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU :
Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
Penyakit yang pernah terjadi secara berulang-ulang : tidak ada
Operasi yang pernah dijalani : tidak ada
Riwayat alergi : tidak ada
Kebiasaan : tidak ada
V. RIWAYAT KESEHATAN PSIKOSOSIAL
a. Prsepsi pasien tentang penyakitnya
Klien mengatakan sudah bosan hidup karena penyakitnya tidak
juga sembuh selama ia minum obat secara teratur.
b. Konsep diri
 Gambaran diri
Klien mengatakan sangat menyukai matanya yang
berwarna cokelat.
 Ideal diri
Klien mengatakan ingin menjadi seorang pengusaha butik.
 Harga diri
Klien mengatakan merasa malu pada dirinya sendiri dan
orang lain karena penyakitnya, klien juga menganggap
dirinya sangat lemah karena tidak bisa beraktivitas seperti
biasanya, dan klien juga mengatakan bahwa dirinya tidak
berguna lagi karena penyakit yang di alaminya.
 Peran diri
Klien mengatakan merasa gagal karena menjadi seorang
ayah yang tidak berguna.
 Identitas
Sebagai seorang ayah, klien merasa sangat bodoh karena
saat klien sehat, klien tidak mau mendengarkan nasihat
orang disekitarnya.
c. Keadaan emosi
Klien terkadang tampak sedih, lesu, tidak bersemangat, dan kurang
dalam berkontak mata.
d. Hubungan sosial
 Orang yang berarti
Istri dan anak-anak
 Hubungan dengan keluarga
Baik dan harmonis
 Hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak terlalu sering berinteraksi dengan
orang lain dan klien lebih suka menyendiri
 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien malu karena sekarang ia tidak bisa seperti dulu
danklien mengatakan malu dengan kondisinya jika bergaul
takutadanya penolakan dan dicela oleh teman-temannya.
e. Spriritual
 Nilai dan keyakinan : Klien menganut agama Kristen.
 Kegiatan ibadah : Klien mengatakan dulu
sebelum sakit sering beribadah tetapi setelah masuk ke
rumah sakit, klien tidak pernah beribadah.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4, M6, V5
TB : 170 cm
BB : 65 kg
IMT : 22,4
TTV
- TD : 110/71 mmHg
- RR : 20 x/menit
-N : 90 x/menit
-S : 36,2℃
- Sp02 : 98 %
 Kepala : Bentuk kepala mesochepal,kulit kepala bersih,tidak
ada lesi,rambut berwarna hitam.
 Mata : Simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak ikterik,tidak ada peradangan.
 Hidung : Bentuk simetris ,tidak ada pembesaran polip,tidak ada
perdarahan atau peradangan, fungsi penciuman normal.
 Telinga : Bentuk simetris ,bersih tidak ada penumpukan
serumen.
 Mulut : Tidak ada stomatitis, bibir tidal pecah-pecah dan tidak
pucat, gigi bersih tidak ada caries,fungsi bicara dan fungsi pengecapan
normal.
 Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,tidak ada
kesulitan menelan.
 Dada : Simetris , ekspansi paru-paru sama kanan dan kiri,RR
22 x/menit, tidak punya kelainan bentuk dada, tidak ada benjolan
didaerah buah dada,suara nafas reguler.
 Jantung : Tidak ada nyeri dada
 Abdomen : supel (+), BU (+) normal ,perut datar ,warna sawo
matang, umbilicus tidak menonjol, A : peristaltic usus 8 x/menit, P :
thympani , P : tidak teraba pembesaran hati dan limfa, tidak ada nyeri
tekan, tidak teraba massa
 Muskuloskeletal :
Kekuatan otot : kuat
Kaku sendi : tidak ada
Athropi : tidak ada
Kulit : tugor kulit kering
VII. Pola kehidupan sehari-hari
a. Makan/minum :
 Dirumah : Keluarga mengatakan saat sehat dirumah klien
makan teratur 3x. Minum air putih sebanyak 3-4 gelas/hari.
 Di Rumah sakit :Keluarga mengatakan saat di rumah sakit klien
makan teratur dan tidak ada penurunan nafsu makan dan juga
minum.
b. Tidur/istirahat :
 Dirumah : Keluarga mengatakan klien tidur malam 5-6
jam/hari.
 Di Rumah Sakit : Pola tidur dan istirahat pasien terganggu,
pasien hanya tidur 2-4 jam.
c. Eliminasi BAK/BAB :
 Dirumah : Keluarga mengatakan klien BAB 1× sehari dan
BAK 4-6× sehari.
 Di Rumah Sakit : BAB pasien seperti biasa 1× sehari dan BAK
pasien 8-10× sehari.
d. Personal Hygine :
 Dirumah : Keluarga klien mengatakan saat sehat mandi
klien normal 2 x/hari tanpa bantuan orang lain.
 Di Rumah Sakit : Saat klien sakit keluarga mengatakan klien
hanya disibin 1x sehari oleh keluarga pasien.
VIII. Teraphy

Nama obat Rute cara pemberian Aturan pakai

Citicolin IV 2x1

Ranitidin IV 2x1

Capibal IV 1x1

Furosemid IV 1x1

Kalnex IV 3 x 500

Tramadol IV 1x1

Manitol IV Tapp off

IX. Pemeriksaan lab


a. Data penunjang

HEMATOLOGI HASIL SATUAN

Hemoglobin 15,7 g/dl

Lekosit 10,72 10³/ul

Erytrosit 5,52 10³/ul

Trombosit 339 10³/ul


HCT 45,9 %

MCV 83,2 Fl

MCH 28,3 Pg

MCHC 28,4 g/dl

Glukosa sewaktu 113 mg/dl

Ureum 86 mg/dl

Creatinin 1,55 mg/dl

b. Jenis pemeriksaan
 Thorax
II. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

I DS : Kerusakan Gangguan
 Keluarga pasien jaringan integritas kulit
mengatakan ada luka di
kaki pasien sebelah
kanan

DO :

 Terpasang verban
dengan kondisi verban
bersih
 Tidak terdapat pus
 Luka tampak merah
- TD : 110/71 mmHg
- RR : 20 x/menit
-N : 90 x/menit
-S : 36,2℃

II DS : Kurangnya Defisit
 Pasien bertanya tentang paparan pengetahuan
kondisi penyakitnya informasi tentang
 Pasien mengatakan penyakitnya DM
sebelumnya tidak
pernah diberikan
pendidikan kesehatan
tentang DM
 Pasien mengatakan
kurang begitu paham
tentang penyakit dm
yang dideritanya

DO :

 Pasien terlihat tidak


tenang
 Pasien tampak waspada
dengan keadaannya
III. DIAGNOSA
1. Kerusakan integritas kulit bd kerusakan jaringan
2. Defisit pengetahuan tentang penyakitnya dm yang dideritanya bd kurang
paparan informasi

IV. INTERVENSI

Hari/tgl Dx Tujuan Intervensi Paraf

Selasa 16 I Setelah dilakukan tindakan  Monitor karakter luka


Juni 2021 2x24 jam dengan KH :  Monitor tanda infeksi
 Tidak ada tanda  Anjurkan pasien untuk
infeksi menggunakan pakaian yang
 Perfusi jaringan longgar
normal  Jaga kulit agar tetap bersih
 Menunjukan dan kering
terjadinya proses  Lakukan perawatan luka
penyembuhan luka dengan prosedur aseptic
 Menunjukan  Ajarkan keluarga tentang
pemahaman dalam luka dan perawatan luka
proses perbaikan  Kolaborasi medis untuk
kulit dan mencegah pemberian antibiotic
terjadinya cidera
berulang
- TD : 110/71
mmHg
- RR : 20 x/menit
-N : 90x/menit
-S : 36,2℃

Selasa, 16 Setelah dilakukan tindakan  Melakukan pendidikan


Juni 2021 keperawatan 2x24 jam kesehatan
diharapkan defisit  Gambarkan tanda-tanda
pengetahuan klien teratasi gejala yang muncul pada
dengan KH : penyakit dengan cara yang
 Klien tepat
mengungkapkan  Jelaskan tanda dan gejala
pemahaman infeksi
tentang
penyakitnya
V. IMPLEMENTASI

Tgl/jam Dx Implementasi Respon Paraf

16 Juni
2021

08.00 WIB I Menganjurkan pasien untuk S: Pasien mengatakan nyaman


menggunakan pakaian yang dengan pakaian longgar
longgar
O: Pasien tampak nyaman
dengan pakaian yang longgar

08.15 WIB II Melakukan pendidikan S : Pasien mengatakan mau


kesehatan diberikan pendidikan kesehatan
tentang penyakitnya

O : Pasien tampak
memperhatikannya

08.30 WIB I Melakukan perawatan luka S : Pasien bersedia melakukan


dengan prosedur aseptic perawatan luka dengan prosedur
aseptic

O : Pasien masih salah dalam


melakukan perawatan luka

09.15 WIB I Menjaga kulit agar tetap S: Pasien mengatakan luka di


bersih dan kering betis kanan masih belum
sembuh- sembuh

O: Masih terdapat nekrosis

10.00 WIB II Gambarkan tanda-tanda S : Pasien bersedia diberikan


gejala yang muncul pada informasi tentang penyakitnya
penyakit dengan cara yang
tepat O : pasien masih salah dalam
menjawab pertanyaan yang
diberikan

II Menjelaskan tanda dan gejala S : Pasien bersedia untuk


infeksi mendengarkannya
O : Pasien tampak sungguh-
sungguh untuk
mendenggarkannya

10.30 WIB I Mengajarkan keluarga S: Pasien dan keluarga


tentang luka dan perawatan mengatakan akan melakukan
luka tindakan yang dianjurkan

O: Pasien dan keluarga tampak


mengerti

I Kolaborasi medis untuk S : Pasien mengatakan terasa


pemberian antibiotic nyeri dibagian betis kanannya

O:

 Luka tampak kemerahan


 Terdapat pus

Rabu 17
Juni 2021

08.15 WIB I Menganjurkan pasien untuk S: Pasien mengatakan nyaman


menggunakan pakaian yang jika menggunakan pakaian yang
longgar longgar

O: Pasien tampak nyaman


dengan pakaian yang

08. 30 WIB II Melakukan pendidikan S : Pasien mengatakan sudah


kesehatan mengerti tentang penyakit yang
dideritanya

O : Pasien tampak lancar


menjelaskan penyakinya

09.00 WIB I Menjaga kulit agar tetap S: Pasien mengatakan luka di


bersih dan kering betis kanan membaik

O: Nekrosis berkurang

Melakukan perawatan luka S : Pasien bersedia melakukan


dengan prosedur aseptic perawatan luka dengan prosedur
aseptic

O : Pasien sudah bisa melakukan


perawatan luka dengan prosedur
aseptic
10.00 WIB II Gambarkan tanda-tanda S : Pasien mengatakan sudah
gejala yang muncul pada mengerti tanda-tanda gejala
penyakit dengan cara yang yang muncul
tepat
O : Pasien sudah dapat
menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan benar

Menjelaskan tanda dan gejala S : Pasien bersedia untuk


infeksi mendengarkannya

O : Pasien tampak sungguh-


sungguh untuk
mendenggarkannya

10.15 WIB I Mengajarkan keluarga S: Pasien dan keluarga


tentang luka dan perawatan mengatakan akan melakukan
luka tindakan yang dianjurkan

O: Pasien dan keluarga tampak


mengerti

Kolaborasi medis untuk S : pasien mengatakan nyeri di


pemberian antibiotic betis bagian kanannya berkurang

O:

 Luka tampak kemerahan


 luka masih terdapat pus

VI. CATATAN PERKEMBANGAN

HARI / TGL Dx CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


JAM

I S: Pasien mengatakan luka di betis kanan masih belum


sembuh- sembuh

O:

 Terdapat pus
 Luka tampak kemerahan, dan bengkak

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

II S:

 Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah


15 Juni 2021
diberikan pendidikan kesehatan tentang DM
14.00 WIB
 Pasien bertanya tentang kondisi penyakit dan
lukanya
 Pasien mengatakan kurang begitu paham tentang
penyakit yang dideritanya

O:

 Pasien terlihat tidak tenang

A : Masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

I S : pasien mengatakan luka di betis kanannya sudah mulai


membaik

O:

 Luka masih terdapat pus


 Tampak kemerahan

16 Juni 2021 A : Masalah teratasi sebagian


09.00 WIB
P : lanjutkan intervensi

II S : Pasien mengatakan mulai memahami tentang proses


penyakit DM yang dideritanya

O : Pasien dapat menjawab beberapa pertannyaan yang


diajukan perawat sesuai informasi yang telah
disampaikan

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi
VII. EVALUASI

TGL / JAM DX EVALUASI PARAF

16 Juni 2021 I S : pasien mengatakan luka di betis kanannya sudah mulai


09.00 WIB membaik

O:

 Luka masih terdapat pus


 Tampak kemerahan

A : Masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi

16 Juni 2021 II S : Pasien mengatakan mulai memahami tentang proses


09.00 WIB penyakit DM yang dideritanya

O : Pasien dapat menjawab beberapa pertannyaan yang


diajukan perawat sesuai informasi yang telah
disampaikan

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

VIII. KESIMPULAN

Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit atau gangguan


metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada
diabetes melitus berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi dan
kegagalan beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan
pembuluh darah (PERKENI, 2015 dan ADA, 2017).
DAFTAR PUSAKA

PPNI DPP SDKI Pokja Tim, 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Edisi 1 :
Jakarta : DPP PPNI

PPNI DPP SIKI Pokja Tim, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1 :
Jakarta: DPP PPNI

PPNI DPP SLKI Pokja Tim, 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 :
Jakarta : DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai