OLEH
NURCHALISA PANIGORO
PO7120420026
1. Pengertian
yang sama. Ada 4 tipe jaringan utama yang membentuk tubuh suatu
sel yang menghasilkan materi atau komponen tidak hidup yang terdapat
2. Anatomi Jaringan
membentuk kelenjar-kelenjar
didalam dan luar tubuh dan direspon oleh sinyal elektrik yang
a. Lapisan Epidermis
b. Lapisan Dermis
lapisan dermis yang jauh lebih tebal dari pada epidermis. Lapisan ini
berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah, dan pars retikulare
c. Lapisan Subkutis
yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh trabekula yang fibrosa.
Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adipose, berfungsi sebagai
3. Fisiologi Jaringan
a. Jaringan Epitel
spesifik.
b. Jaringan Ikat
berbeda dari tiga tipe jaringan lainnya yang mana terdiri dari sel
kuat atau pita jaringan ikat disebut tendon yang melekatkan otot
bagian lainnya.
Jaringan ini memiliki sel dalam jumlah banyak dan disuplai dengan
dari sel-sel memanjang yang disebut serat otot atau miosit yang
d. Jaringan Saraf
impuls disebut neuron (sel saraf). Neuron adalah sel yang sangat
panjang sehingga seperti sel otot, jaringan ini disebut sebagai serat
4. Perubahan Fungsi
a. Perubahan sirkulasi
b. Perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan)
d. Penurunan mobilisasi
i. Kelembaban
j. Neuropati perifer
k. Perubahan pigmentasi
l. Perubahan hormonal
5. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Amati warna kulit, Kaji adanya lesi dan edema, lihat apakah terdapat
b. Palpasi
2) Palpasi suhu kulit, bandingkan suhu kedua kaki dan kedua tangan
cepat)
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan vaskuler
b. Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah meliputi: GDS > 200 mb/dl, gula darah puasa >
120 mg/dl dan dua jam post prandial > 200 mg/dl.
c. Urin
perubahan warna pada urine : hijau (+), kuning (++), merah (+++),
7. Tindakan Penanganan
a. Pengobatan
pasien atau host (nutrisi, kontrol Diabetes Melitus dan kontrol faktor
b. Perawatan luka
c. Pemberian insulin
menjadi glukosa.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Keluhan Utama
b. Pemeriksaan fisik
3) Sistem integumen
Pada pasien dapat ditemukan adanya kulit kurang sehat atau kurang
4) Sistem karidovaskuler
5) Sistem gastriointestinal
6) Sistem urinarius
7) Sistem muskuloskeletal
Pada pasien dapat ditemukan adanya, kelemahan otot, nyeri tulang,
8) Sistem neurologis
c. Pemeriksaan diagnostik
ginjal.
2. Diagnosa Keperawatan
kerusakan jaringan
penyakit (DM)
ekstremitas
3. Perencanaan Keperawatan
Kelebihan cairan jaringan normal - Memandikan pasien dengan sabun dan air
Menunjukkan hangat
Hambatan mobilitas fisik
pemahaman dalam - Observasi luka : lokasi, dimensi,
Kurang pengetahuan
Faktor mekanik (mis., tekanan, proses perbaikan kulit kedalaman luka, jaringan nekrotik, tanda-
koyakan/robekan, friksal) dan mencegah tanda infeksi lokal, formasi traktus
Faktor nutrisi (mis., kekurangan atau terjadinya cidera - Ajarkan keluarga tentang luka dan
kelebihan) berulang perawatan luka
Radiasi Menujukkan - Kolaborasi ahli gizi untuk pemberian diet
Suhu ekstrem terjadinya proses TKTP ( Tinggi Kalori Tinggi Protein)
penyembuhan luka - Cegah kontaminasi feses dan urin
- Lakukan teknik perawatan luka dengan
steril
- Berikan posisi yang mengurangi tekanan
pada luka
- Hindari kerutan pada tempat tidur
2. Kerusakan Integritas Kulit NOC NIC
Definisi : Perubahan / gangguan epidermis Tissue Integrity : Pressure Management
dan / atau dermis Skin and mucous - Anjurkan pasien untuk menggunakan
Batasan Karakteristik membranes pakaian yang longgar
Kerusakan lapisan kulit (dermis) Hemodyalis akses - Hindari kerutan pada tempat tidur
Gangguan permukaan kulit (epidermis) Kriteria Hasil - Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan
Integritas kulit yang
Infasi struktur tubuh baik bisa kering
Faktor yang berhubungan : dipertahankan - Mobilisasi pasien setiap 2 jam sekali
- Eksternal : Tidak ada luka/lesi - Monitor kulit akan adanya kemerahan
- Zat kimia, radiasi pada kulit - Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada
- Usia yang ekstrim Perfusi jaringan baik daerah yang tertekan
- Kelembaban Menunjukkan - Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
- Hipetermia, hipotermia pemahaman dalam - Monitor status nutrisi pasien
- Faktor mekanik proses perbaikan - Memandikan pasien dengan sabun dan air
- Medikasi kulitdan mencegah hangat
- Lembap terjadinya cedera Insision site care
- Imobilitas fisik berulang - Membersihkan, memantau dan
- Internal : Mampu melindungi meningkatkan proses penyembuhan pada
- Perubahan status cairan kulit dan luka yang ditutup dengan jahitan,
- Perubahan pigmetasi mempertahankan klip/strapless
- Perubahan turgor kelembapan kulit - Monitor proses kesembuhan area insisi
- Faktor perkembangan dan perawatan alami - Monitor tanda dan gejala infeksi pada
- Kondisi ketidakseimbangan nutrisi area insisi
- Penurunan immunologis - Bersihakan area sekitar jahitan atau
strapless, menggunakan lidi kapas steril
- Penurunan sirkulasi - Gunakan preparat antiseptic, sesuai
- Kondisi gangguan metabolic program
- Gangguan sensasi - Ganti balutan pada interval waktu yang
- Tonjolan tulang sesuai atau biarkan luka tetap terbuka
sesuai program
Dialysis Acces Maintenance
Kementerian Kesehatan
Muhammadiyah