Anda di halaman 1dari 8

Skenario proses persidangan ( PERCERAIAN ) absen 1 – 10

Terdiri dari
- Hakim Ketua : Dewi Sagita
- Hakim Anggota 1 : Habib Ahmad Syauqi
- Hakim Anggota 2 : Hizkia Sahat Hasiholan
- Panitera : Andre Basrinaldo
* Penggugat : Dyah Ivana Putri
- Saksi 1 : Ema Amelia Ginting
- Saksi 2 : Farhan Arianto
* Tergugat : Angga Dimas
- Saksi 1 : Hellen Al’Zahra
- Saksi 2 : Imam Pratama

Pembukaan
(Andre) Panitera : Assalamu’alaikum, wr.wb Sidang dengan no. perkara 001/Pdt.
G/2021/PS.FH.UNPAM. Tangerang,Rabu 14 Desember 2021 akan dimulai, majelis hakim
memasuki ruang sidang para hadirin dimohon untuk berdiri (majelis hakim (hakim ketua, hakim
anggota I dan hakim anggota II) masuk ruang sidang), hadirin mohon untuk duduk kembali.
(Dewi) Hakim Ketua : Assalamu’alaikum, wr.wb sidang dengan no. perkara 001/Pdt.
G/2021/PS.FH.UNPAM. Tangerang, Rabu 14 Desember 2021 sidang terbuka untuk umum.
(ketuk palu 1 x)
(Andre) Panitera : Penggugat atas nama Dyah Ivana dan tergugat Angga Dimas, dan atau kuasa
hukumnya dipersilahkan memasuki ruang sidang.
Sidang I : Nasehat
(Dewi) Hakim Ketua : Saudari penggugat, benar nama anda adalah Dyah Ivana ?
(Dyah) Penggugat : Iya, ibu hakim
(Dewi) Hakim Ketua : Saudari penggugat, apakah benar yang sekarang menjadi tergugat adalah
Suami anda??
(Dyah) Penggugat : Iya, betul ibu hakim
(Dewi) Hakim ketua : Saudara tergugat, benar nama anda adalah Angga Dimas?
(Angga) Tergugat : Iya, betul ibu hakim
(Dewi) Hakim Ketua : Saudara tergugat, apakah benar yang sekarang menjadi penggugat adalah
Istri anda??
(Angga) Tergugat : Iya, betul pak hakim
(Dewi) Hakim Ketua : Saudari Dyah Ivana, apakah anda tidak mempertimbangkan kembali
keinginan anda untuk bercerai dengan saudara penggugat?
(Dyah) Penggugat : Tidak bu hakim, saya tetap pada pendirian saya.
(Dewi) Hakim Ketua : Baiklah kalau begitu, lalu bagaimana dengan saudara Angga Dimas, apakah
saudara juga mempunyai keinginan yang sama dengan istri saudara? Apakah tidak sebaiknya anda
sebagai kepala keluarga mempertahankan rumah tangga yang anda bina?
(Angga) Tergugat : Ya ibu hakim, saya akan berusaha mengusahakan perdamaian tersebut, tetapi
mohon dengan segala hormat agar sidang ini tetap dilanjutkan.
(Dewi) Hakim Ketua : Apakah penggugat dan tergugat benar2 ingin bercerai??
(Dyah/Angga) P n T (Penggugat/Tergugat) : Iyaa (ngotot ingin bercerai)
(Dewi) Hakim Ketua : Pikir-pikir dululah untuk bercerai, apa tidak malu sama tetangga, trus anak-
anak bgaimana. Setelah bercerai nantinya akan menyandang status janda dan duda apa tidak
malu??? Karena nnt pandangan orang akan berbeda pada status kalian. Apa tidak sebaiknya
dibicarakan secara kekeluargaan. apakah penggugat dan tergugat benar-benar masih ingin
melanjutkan proses perceraian ini?? Karna perceraian ini hal yang halal tapi di benci oleh Allah.
(Dyah/Angga) P n T (Penggugat/Tergugat) : Iyaaa (ngotot ingin bercerai)
(Dewi) Hakum Ketua : Benar-benar ingin bercerai???
(Dyah/Angga) P n T (Penggugat/Tergugat) : Iyaa ibu hakim.
(Dewi) Hakim Ketua : Baiklah kalo bgtu,,sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1
Tahun 2008, bahwa kalian berdua harus di mediasi. Apakah anda sendiri yang memilih mediator
atau diserahkan ke majelis hakim??
(Dyah/Angga) P n T (Penggugat/Tergugat) : Diserahkan kepada majelis hakim saja.
(Dewi) Hakim Ketua : Kalo begitu saya akan memilih mediator untuk klian berdua, nama
mediatornya Meylan Wongkar, SH. Silahkan ikut panitera untuk di mediasi.
(Dewi) Hakim Ketua : Sidang di tunda. (ketuk palu 1x)
Selesai mediasi, mediator melaporkan ke majelis hakim, bahwa mediasi telah gagal. Dan sidang
dilanjutkan kembali.
Sidang II jawab menjawab
Masuk penggugat dan tergugat…
(Dewi) Hakim Ketua : Bagaimana hasil mediasinya ???
(Dyah/Angga) P n T (Penggugat/Tergugat) : Gagal Ibu Hakim.
(Dewi) Hakim Ketua : Kalo begitu sidang kita lanjutkan,,sidang tertutup untuk umum (ketuk palu
1x) yang tidak berkepentingan dimohon untuk keluar dari ruang sidang. Silahkan penggugat
membaca gugatannya.
Ceritanya …. Pembacaan gugatan oleh penggugat.
(Dewi) Hakim Ketua : Saudari penggugat, apakah masih mau ditambahkan gugatannya???
(Dyah) Penggugat : Tidak ibu hakim.
(Dewi) Hakim Ketua : Saudara tergugat apakah akan dijawab secara lisan atau tulisan???
(Angga) Tergugat : Lisan ibu hakim.
Ceritanya …. Pembacaan jawaban tergugat.
(Dewi) Hakim Ketua : Saudari penggugat, sudah mendengar jawaban dari tergugat???
(Dyah) Penggugat : Iya Ibu hakim.
(Dewi) Hakim Ketua : Saudari penggugat apakah akan menjawab secara lisan atau tulisan atas
jawaban tergugat???
(Dyah) Penggugat : Secara lisan pak ketua.
(Dewi) Hakim Ketua : Kalo begitu silahkan dijawab kembali.
Ceritanya......Pembacaan Replik oleh penggugat.
(Dewi) Hakim Ketua : Saudara tergugat apakah akan menjawab secara lisan atau tulisan atas replik
penggugat???
(Angga) Tergugat : Lisan ibu hakim.
Ceritanya......Pembacaan duplik oleh tergugat.
(Dewi) Hakim Ketua : Karena proses jawab menjawabnya sudah selasai..kita masuk pada sidang
pembuktian.
(Dewi) Hakim Ketua : Saudara penggugat apakah ada saksi ??
(Dyah) Penggugat : Ada ibu hakim.
(Andre) Panitera : Saksi atas nama Ema Amelia dan Farhan Arianto dipersilahkan memasuki ruang
sidang.
Ceritanya….. (saksi dari penggugat) masuk diruang sidang.
(Dewi) Hakim Ketua : Sebelum sidang dimulai saksi harus disumpah.
Kedua saksi tersebut maju kedepan majelis hakim kemudian disumpah.
Sumpah saksi
Demi Allah, saya akan mengatakan yang sebenar-benarnya, Tidak lain dari yang sebenar-
benarnya
(Dewi) Hakim Ketua : Untuk selanjutnya saksi akan memberi kesaksian satu persatu, jadi untuk
saudara Farhan Arianto dipersilahkan meninggalkan ruang siding
(Habib) Hakim Anggota I : Saudari saksi, apa anda tahu kenapa anda dipanggil kesini?
(Ema) Saksi I : Ya, saya tahu pak hakim
(Habib) Hakim Anggota I : Saudari saksi apakah anda kenal pada saudara penggugat??
(Ema) Saksi I : Kenal pak hakim.
(Habib) Hakim Anggota I : Siapa nama saudari penggugat??
(Ema) Saksi I : Dyah Ivana pak hakim.
(Habib) Hakim Anggota I : Apakah anda kenal pada saudara tergugat??
(Ema) Saksi I : Kenal pak hakim.
(Habib) Hakim anggota I : Apa hubungan anda dengan penggugat dan tergugat??
(Ema) Saksi I : Saya tidak ada hubungan keluarga dengan keduanya, tapi saya ada hubungan kerja
sama pak hakim
(Habib) Hakim Anggota I : Hubungan kerja yang bagaimana?
(Ema) Saksi I : Saya pembantu rumah tangga di rumah kediaman penggugat dan tergugat
(Habib) Hakim anggota I : Sejauh mana anda mengetahui tentang rumah tangga penggugat dan
tergugat.
(Ema) Saksi I : Saya mengetahui semua tentang rumah tangga penggugat dan tergugat.
(Habib) Hakim Anggota I : Seperti apa??
(Ema) Saksi I : Saya sering melihat bu Dyah dan pak Angga berdebat dan berujung pada
pertengkaran yang sering kali berakhir dengan pemukulan yang dilakukan oleh pak Angga kepada
bu Dyah dan setiap kali selesai bertengkar langsung keluar dari rumah dan tak pulang rumah
sampai bermingu-minggu.
(Habib) Hakim anggota I : Apakah anda tahu alasan penggugat dan tergugat bertengkar??
(Ema) Saksi I : Tau pak hakim, karena bu Dyah sering kali mendapati pak Angga menelpon
seseorang yang tak jelas dan klo menelpon selalu dengan kata-kata yang mesra.
(Habib) HakimAanggota I : Saat itu anda berada dimana??
(Ema) Saksi I : Saat itu saya sedang membersihkan rumah dan tak sengaja melihat bu Dyah dan
pak Angga membicarakan hal tersebut sampai-sampai beradu mulut dan terakhir pak Angga
memukul ibu Dyah
(Habib) Hakim Anggota I : Selain itu, apakah ada yang anda ketahui.??
(Ema) Saksi I : Iya pak hakim, saya pernah melihat pak Angga keluar rumah dan menjemput
seorang wanita yang saya tidak tau namanya.
(Habib) Hakim Anggota I : Kapan dan dimana anda malihat hal tersebut??
(Ema) Saksi I : Sekitar 2 bulan lalu. Saat itu saya sedang menuju ke pasar, dan tanpa sengaja saya
melihat tergugat menjemput seorang wanita.
(Habib) Hakim Anggota I :Apakah anda mengenal wanita tersebut??
(Ema) Saksi I : Tidak pak hakim.
(Habib) Hakim Anggota I : Selain itu, apakah ada yang anda ketahui.??
(Ema) Saksi I : Hanya itu pak hakim.
(Habib) Hakim Anggota I : Kalo sudah tidak ada, terimakasih saudari saksi, silahkan keluar.
Hadirkan saksi II
(Andre) Panitera : saudara saksi atas nama Farhan Arianto dipersilahkan memasuki ruang sidang
(Habib) Hakim Anggota I : Saudara saksi apakah anda kenal pada saudara penggugat dan
tergugat??
(Farhan) Saksi II : Kenal pak hakim
(Habib) Hakim Anggota I : ada hubungan apa anda dengan penggugat dan tergugat??
(Farhan) Saksi II : Saya tetangganya pak hakim.
(Habib) Hakim Anggota I : Sejauh mana anda mengetahui tentang rumah tangga tergugat dan
penggugat??
(Farhan) Saksi II : Saya sering melihat dan mendengar pertengkaran di dalam rumah mereka.
Kadang-kadang sampai terdengar suara teriakan yang sangat memilukan dari bu (........)
(Habib) Hakim Anggota I : Dari mana anda tau bahwa itu adalah suara dari penggugat bukan dari
tv atau semacamnya??
(Farhan) Saksi II : Begini pak hakim, saya tahu mana suara TV dan mana suara asli manusia. saya
sering melihat saudara tergugat keluar rumah dengan marah-marah dan seringkali juga terdengar
makian-makian sepanjang jalan menuju mobil yang sering digunakan oleh tergugat. Dan saya juga
pernah melihat saudara tergugat jalan dengan seorang wanita saling bergandengan tangan dan
selalu bermesraan.
(Habib) Hakim Anggota I : Dimana anda melihat hal tersebut dan kapan??
(Farhan) Saksi II : Saat itu saya sedang jalan-jalan bersama istri saya, ketika itu istri saya mau
pergi ke toilet dan pada saat itu saya mlihat tergugat dengan wanita itu bergandengan tangan.
(Habib) Hakim Anggota I : Apakah anda mngenal wanita tersebut?
(Farhan) Saksi II : Tidak pak hakim.
(Habib) Hakim Anggota I :Selain itu apa ada hal lain yang anda ketahui???
(Farhan) Saksi II : Tidak aada lagi pak hakim.
(Habib) Hakim Anggota I : Kalo begitu, terimakasih. Saudara saksi. Silahkan kluar.
(Dewi) Hakim Ketua : Dari saksi tadi apakah saudara tergugat menerima dengan pernyataan saksi
penggugat.???
(Angga) Tergugat : Keberatan pak hakim.
(Dewi) Hakim Ketua : Apakah ada saksi atas keberatan anda???
(Angga) Tergugat : Ada pak hakim.
(Dewi) Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan.
(Andre) Panitera : Saksi atas nama Hellen Al’Zahra dan Imam Pratama dipersilahkan memasuki
ruang sidang
Hadirkan saksi dari tergugat. (Kedua saksi dihadirkan.)
(Dewi) Hakim Ketua : Sebelum sidang dimulai saksi harus disumpah.
Kedua saksi tersebut maju kedepan majelis hakim kemudian disumpah. Sumpah saksi
Demi Allah, saya akan mengatakan yang sebenar-benarnya, Tidak lain dari yang sebenar-
benarnya
(Dewi) Hakim Ketua : Untuk selanjutnya saksi akan memberi kesaksian satu persatu, jadi untuk
saudara Imam Pratama dipersilahkan meninggalkan ruang sidang
(Hizkia) Hakim Anggota II : Saudari saksi, apa anda tahu kenapa anda dipanggil kesisni?
(Hellen) Saksi I : Ya, saya tahu pak hakim
(Hizkia) Hakim Anggota II : Saudari saksi apakah anda kenal pada saudari penggugat??
(Hellen) Saksi I : Ya, saya kenal Pak hakim.
(Hizkia) Hakim Anggota II : Siapa nama saudari penggugat??
(Helen) Saksi I : Ibu Dyah Ivana pak hakim.
(Hizkia) Hakim Anggota II :Apakah anda kenal pada saudara tergugat??
(Hellen) Saksi I : Kenal pak hakim.
(Hizkia) Hakim Anggota II : Apa hubungan anda dengan penggugat dan tergugat??
(Hellen) Saksi I : Teman tergugat pak hakim.
(Hizkia) Hakim Anggota II: Sejauh mana anda mengetahui tentang rumah tangga penggugat dan
tergugat.
(Hellen) Saksi I : Saya tau kerena, tergugat sering curhat kepada saya, yang mana Penggugat terlalu
sibuk dengan urusannya sperti menghadiri arisan dan sebagainya yang biasa dilakukan oleh ibu2
rumah tangga. Sedangkan saya harus bekerja mencari nafkah, dan anak2 sering ditelantarkan. Dan
juga saudari penggugat terlalu pencemburu, saudara tergugat tidak boleh jalan atu bertemu dengan
seorang wanita yang hal itu akan menyebabkan kecemburuan yang tak beralasan dari penggugat.
(Hizkia) Hakim Anggota II : Sejak kapan tergugat curhat kapada saudari saksi??
(Hellen) Saksi I : Saya dan tergugat sudah berteman sejak SMA,,dan kami berdua sering curhat
satu sama lain,baik masalah pkerjaan maupun pribadi.
(Hizkia) Hakim Anggota II : Apakah masih ada yang lain, yg anda ketahui???
(Hellen) Saksi I : Tidak pak hakim.
(Hizkia) Hakim Anggota II : Terima kasih saudari saksi. Silahkan keluar.
Mendengarkan kesaksian saksi II
(Andre) Panitera : Saksi atas nama Imam Pratama dipersilahkan memasuki ruang sidang.
Saksi II dihadirkan dalam ruang sidang.
(Hizkia) Hakim Anggota II : Saudara saksi apakah anda kenal pada saudara penggugat dan
tergugat??
(Imam) Saksi II : Ya,saya kenal pak hakim
(Hizkia) Hakim Anggota II : Ada hubungan apa anda dengan penggugat dan tergugat??
(Imam) Saksi II : Saya tetangganya pak hakim.
(Hizkia) Hakim Anggota II : Sejauh mana anda mengetahui tentang rumah tangga penggugat dan
tergugat??
(Imam) Saksi II : Saya hanya mengetahui kalou penggugat sering pulang malam.dan tidak selalu
dirumah.dan juga saya sering mndengarkan penggugat dan tergugat bertengkar.
(Hizkia) Hakim Anggota II : Selain itu ada yang anda ketahui??
(Imam) Saksi II : Tidak pak hakim.
(Hizkia) Hakim Anggota II : Kalau begitu, terima kasih saudari saksi. Silahkan keluar.
Setelah tahapan pembuktian, masuk pada tahap kesimpulan dari penggugat dan tergugat.
(Dewi) Hakim Ketua : Setelah mendengar dan melihat serta dengan bukti-bukti apakah dari
penggugat dan tergugat tetap ingin bercerai???
(Dyah/Angga) P n T (Penggugat/Tergugat) : Ya, kami tetap ingin cerai pak hakim.
(Dewi) Hakim Ketua : Baiklah kami akan musyawarah, silahkan penggugat dan tergugat kluar.
Tahap musyawarah.
(Dewi) Hakim Ketua : Pembacaan Putusan :
1. Mengabulkan permohonan Penggugat
2. Memberi izin kepada tergugat untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadap penggugat di
depan sidang Pengadilan Agama Tangerang
3. Sebagai hukuman tergugat harus menyerahkan Hak asuh dan pemeliharaan anak
diserahkan kepada penggugat
4. Membebani biaya persidangan ini kepada tergugat.
Apabila dalam keputusan majelis hakim masih ada yang keberatan, silahkan mengajukan banding.
Untuk disidang kembali.
Sidang pada hari ini telah selasai maka sidang di tutup (ketuk palu 3x)
Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai