Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA

TENTANG KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI

DOSEN PEMBIMBING :

PA H.SUBARNA TIRTAKUSUMAH, SE., MM.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2 :

1. WITYA RATNA SYAHARANI/184010024


2. SELLY NOVIYANTI/184010080
3. RANGGA RAMADHAN/184010100
4. VIDYA UTAMI/184010095
5. ALDI FAUZAN/184010083
6. MUHAMMAD RAMDAN/184010094

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

TAHUN AJARAN 2021/2022

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.Wb
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas nikmatnya kami dapat
menyelesaikan Makalah Perekonomian Indonesia mengenai Kesempatan Kerja Sektor
Industri. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing yaitu Bapa
H.Subarnah Tirtakusumah, SE., MM yang telah mengizinkan kami untuk menyelesaikan
makalah ini. Tentu makalah ini belum cukup sempurna, maka dari itu kami memohon
kritik dan saran agar makalah ini bisa tersusun dengan sempurna.
DAFTAR ISI
1.1. PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
1.2. LATAR BELAKANG........................................................................................... 6
A. PENGERTIAN PEREKONOMIAN INDONESIA
B. TUJUAN MEMPELAJARI PEREKONOMIAN INDONESIA
C. SEKTOR INDUSTRI
1.3. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 13
1.4. TUJUAN PENELITIAN ....................................................................................... 13
1.5. KEGUNAAN PENELITIAN................................................................................ 13
2.1. KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI DAERAH JAWA ................... 14
2.2. KESEMPATAN KERJA DI INDONESIA TAHUN 2021............................................... 18
2.3. TINGKAT PENGANGURAN ..........................................................................................18
2.4. KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI (MASALAH) ...................................... 18
2.5. SOLUSI ............................................................................................................................ 20
3.1. PENUTUP ........................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
1.1. PENDAHULUAN

Perubahan struktur ekonomi atau transformasi struktural ditandai dengan


beberapa ciri yaitu pangsa sektor pertanian (primer) menurun dan pangsa sektor
industri meningkat. Perubahan struktur ekonomi di Indonesia telah terjadi dan
mungkin akan terus berlangsung. Hal ini tentu berkaitan langsung dengan mobilitas
tenaga kerja yang keluar dari sektor pertanian ke sektor non pertanian. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui terjadinya perubahan kesempatan kerja pada
sektor pertanian dan industri.
Penelitian ini dilakukan dibeberapa daerah, yaitu Bali, Jawa Barat, Jawa Timur dengan
sampel kesempatan

kerja pada sektor pertanian dan industri. Pengumpulan data dilakukan melalui buku-
buku, artikel, karya ilmiah dan dokumen yang sesuai dengan penelitian. Teknik

analisis yang digunakan adalah studi pustaka.


Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa memang benar terjadi adanya
perubahan kesempatan kerja di sektor pertanian dan industri di tiga Provinsi tersebut,
dimana
terjadi penurunan kesempatan kerja di sektor pertanian yang ditandai dengan adanya
penyempitan lahan pertanian dan sebaliknya teradi peningkatan kesempatan kerja di
sektor industri ditandai dengan adanya peningkatan daya serap tenaga kerja sebesar
4,66 persen pada tahun 2010.
Sebaiknya pemerintah dalam rangka untuk mempersiapkan adanya transformasi
dalam perekonomian yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap jumlah
kesempatan kerja yang tercipta di berbagai sektor, melakukan berbagai persiapan
kepada masyarakatnya khususnya dalam bidang pendidikan yang mencakup
pengetahuan tentang teknologi dan membuat terobosan agar sektor pertanian tidak
semakin tertinggal dimana diketahui bersama bahwa makanan pokok penduduk
insonesia adalah nasi dimana nasi tentunya berasal dari sektor pertanian, sehingga

sudah sepantasnya untuk diperhatikan keaadaan di sektor tersebut. Setelah program-


program dan terobosan dibuat oleh pemerintah namun tentunya perlu adanya
ddukungan dan kesadaran masyarakat untuk ikut serta dalam program-program yang
dilakukan pemerintah tersebut agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
Kata kunci : kesempatan kerja, sektor pertanian, sektor industri
1.2. LATAR BELAKANG

A. PENGERTIAN PEREKONOMIAN INDONESIA


Sistem ekonomi yang diterapkan di indonesia adalah sistem Ekonomi Pancasila yang
mengandung demokrasi ekonomi. Ini berarti bahwa segala kegiatan dalam hal ekonomi
dilakukan dari, oleh, dan untuk kepentingan rakyat dibawah pengawasan dari pemerintah.
Untuk mengatasi masalah ekonomi yang bersifat fundamental (what, how dan for whom)
setiap masyarakat mempunyai cara yang berbeda dalam memecahkannya sesuai dengan
sistem ekonomi yang dianutnya. Cara suatu masyarakat mengatur kehidupan ekonominya
disebut sistem ekonomi atau tata ekonomi. Ada pula yang mengartikan bahwa sistem
ekonomi itu merupakan keseluruhan lembaga ekonomi yang dilaksanakan atau
dipergunakan oleh suatu bangsa atau negara dalam melakukan kegiatan ekonominya.
Lembaga ekonomi yang dimaksudkan adalah berupa pedoman, aturan atau kaidah yang
dipergunakan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi dan
konsumsi). Lembaga ekonomi tersebut ada yang bersifat tertulis seperti undang-undang,
peraturan pemerintah, instruksi presiden, dan sebagainya. Ada yang bersifat tidak tertulis
seperti kebiasaan, adat-istiadat, cara-cara yang biasa dilakukan suatu masyarakat dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Perangkat kelembagaan ini meliputi cara kerja, mekanisme
hubungan hukum, peraturan-peraturan perekonomian, dan norma-norma lain yang tertulis
maupun tidak tertulis yang berkaitan dengan kegiatan ekonominya. Suatu sistem ekonomi
merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan bermasyarakat pada suatu negara atau
bangsa. Sistem ekonomi yang dianut suatu negara biasanya bersifat khas. Untuk
membedakannya dengan sistem ekonomi yang diterapkan oleh negara lain, bisa digunakan

sudut pandangan yang menyangkut:


1. Sistem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi
2. Kebebasan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain
3. Peranan pemerintah dalam mengatur kehidupan ekonomi
B.TUJUAN MEMPELAJARI PEREKONOMIAN INDONESIA
Sebagai dasar pembelajaran, agar dapat lebih memahami masalah apa yang akan kita
hadapi dan lebih tersusun dalam tahap pembelajaran.
C. SEKTOR INDUSTRI
Sektor industri pengolahan merupakan sektor terpenting dalam ekonomi nasional dan
bersifat sangat dinamis. Keterkaitan sektor industri manufakttur dengan sektor lain sangat
besar dan luas. Pertumbuhannya dapat mendorong dan menarik pertumbuhan sektor
lainnya karena sektor industri memerlukan input dari dan outputnya banyak dipakai oleh
sektor lain. Oleh karena itu, sektor industri manufaktur sering dipercaya merupakan mesin
pertumbuhan nasional. Perkembangan sektor industri pengolahan merupakan yang tercepat
dibandingkan dengan sektor-sektor lain dan telah dapat menyediakan kesempatan kerja
yang sangat berarti dan produktif. Lain halnya dengan sektor lain seperti jasa-jasa dan
pertanian yang banyak menampung tenaga kerja informal yang kurang produktif.

Kontribusi sektor industri pengolahan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi


indonesia sangat besar dan memiliki peranan yang cukup berarti. Maka bukan tidak
mungkin apabila harapan kesempatan kerja dan renumerasi tinggi akan sangat besar
diperoleh dari sektor ini.
D. DEFINISI KESEMPATAN KERJA
Kesempatan kerja secara umum diartikan sebagai suatu keadaan yang mencerminkan
jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap atau ikut secara aktif dalam kegiatan
perekonomian. Kesempatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja atau
disebut pula pekerja. Bekerja yang dimaksud disini adalah paling sedikit satu jam secara
terus menerus selama seminggu yang lalu. Esmara(1986 : 134), kesempatan kerja dapat
diartikan sebagai jumlah penduduk yang bekerja atau orang yang sudah memperoleh
pekerjaan; semakin banyak orang yang bekerja semakin luas kesempatan kerja. Sagir
(1994 : 52), memberi pengertian kesempatan kerja sebagai lapangan usaha atau
kesempatan kerja yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan ekonomi, dengan
demikian kesempatan kerja mencakup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan
kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai partisipasi dalam pembangunan. Sukirno
(2000 : 68), memberikan pengertian kesempatan kerja sebagai suatu keadaan dimana
semua pekerja yang ingin bekerja pada suatu tingkat upah tertentu akan dengan mudah
mendapat pekerjaan. Swasono dan Sulistyaningsih (1993), memberi pengertian
kesempatan kerja adalah termasuk lapangan pekerjaan yang sudah diduduki (employment)
dan masih lowong (vacancy). Dari lapangan pekerjaan yang masih lowong tersebut timbul
kemudian kebutuhan tenaga kerja yang datang misalnya dari perusahaan swasta atau
BUMN dan departemen- departemen pemerintah. Adanya kebutuhan tersebut berarti ada
kesempatan kerja bagi orang yang menganggur, dengan demikian kesempatan kerja
(employment) yaitu kesempatan kerja yang sudah diduduki.Menurut Kuznets, transformasi
struktural merupakan proses perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke
sektor industri dan jasa. Padaumumnya transformasi yang terjadi di negara-negara sedang
berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri. Perubaha struktur
atau transformasi dari ekonomi tradisional menjadi ekonomi modern secara umum dapat
didefinisikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang saling terkait satu dengan yang
lainnya dalam komposisi permintaan agregat, perdagangan luar negeri (ekspor dan impor),
penawaran agregat (produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi) yang diperlukan
guna mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial melalui peningkatan pendapatan
per kapita.
E. DEFINISI INDUSTRI DAN INDUSTRIALISASI
Industri mempunyai dua pengertian yaitu pengertian secara luas dan pengertian secara
sempit. Dalam pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan
dibidang ekonomi yang bersifat produktif. Sedangkan pengertian secara sempit, industri
atau industri pengolahan adalah suatu kegiatan yang mengubah suatu barang dasar secara
mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi. Dalam hal ini termasuk kegiatan jasa industri dan pekerja perakitan (assembling).
Dalam istilah ekonomi, industri mempunyai dua pengertian. Pertama, industri merupakan
himpunan perusahaan-perusahaan sejenis, contoh industri kertas berarti himpunan
perusahaan-perusahaan penghasil kertas. Kedua, industri adalah sektor ekonomi yang
didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah barang mentah menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi (Arsyad, 2004). Dalam pengertian kedua, kata industri
sering disebut sektor industri pengolahan/manufaktur yaitu salah satu faktor produksi atau
lapangan usaha dalam perhitungan pendapatan nasional menurut pendekatan produksi.
Sukirno (2006) pengertian industri adalah“Suatu unit atau kesatuan produk yang terletak
pada suatu tempat tertentu yang meletakan kegiatan untuk mengubah barang-barang secara
mekanis atau kimia, sehingga menjadi barang (produk yang sifatnya lebih dekat pada
konsumen terakhir), termasuk disini memasang bahagian dari suatu barang (assembling).
Ketika satu negara telah mencapai tahapan dimana sektor industri sebagai leading sector
maka dapat dikatakan negara tersebut sudah mengalami industrialisasi (Yustika, 2000).
Dapat dikatakan bahwa industrialisasi sebagai transformasi struktural dalam suatu negara.
Oleh sebab itu, proses
industrialisasi dapat didefenisikan sebagai proses perubahan struktur ekonomi dimana
terdapat kenaikan kontribusi sektor industri dalam permintaan konsumen, PDB, ekspor dan
kesempatan kerja. Industrialisasi dalam pengertian lain adalah proses modernisasi ekonomi
yang mencakup seluruk sektor ekonomi yang mempunyai kaitan satu sama lain dengan
industri pengolahan. Artinya industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah seluruh
sektor ekonomi dengan sektor industri pengolahan sebagai leading sector, maksudnya
adalah dengan adanya perkembangan industri maka akan memacu dan mengangkat
pembangunan sektor-sektor lainnya (Arsyad, 2004). Berdasarkan pengalaman di sebagian
besar negara, dapat disimpulkan bahwa industrialisasi adalah suatu keharusan karena
menjamin kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka panjang dengan laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan pendapatan
perkapita setiap tahun. Sumbangan kegiatan industri pengolahan (manufacturing) terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 1970 sektor industri pengolahan menyumbang 8,4 persen terhadap PDB,dan
pada tahun 1980 meningkat menjadi 15,3 persen, dan pada tahun 1997 meningkat lagi
menjadi 25 persen (Arsyad, 2004).
F. MACAM-MACAM SEKTOR INDUSTRI
Industri dapat dibagi menjadi tiga kategori: industri primer, sekunder, dan tersier. Industri
primer mencakup sektor-sektor yang menyediakan bahan baku, seperti industri pertanian,
dan dapat dibagi lagi menjadi dua kategori: industri genetika dan industri ekstraktif.
Industri genetik dapat diperbesar secara artifisial, sedangkan dengan industri ekstraktif,
hasil mereka tidak dapat ditingkatkan dengan cara apa pun. Industri sekunder pada
dasarnya meliputi sektor manufaktur, sedangkan industri tersier adalah industri jasa, antara
lain transportasi, hotel, investasi, dll. Berikut selengkapnya macam industri dan bisnis
terbesar:
1. Industri Dirgantara
Macam industri yang pertama yaitu industri dirgantara. Industri kedirgantaraan yaitu
meliputi tentang penelitian, pengembangan, dan pembuatan kendaraan penerbangan.
Sektor ini juga terlibat dalam sistem kritis yang digunakan untuk pengujian,
pengoperasian, dan pemeliharaan kendaraan penerbangan.Industri penerbangan berjalan
dengan kemajuan teknologi dan ilmiah. Oleh karena itu, sistem dan komponen dirgantara
adalah salah satu yang paling menantang untuk diproduksi. Industri dirgantara dicirikan
oleh sejumlah kecil perusahaan besar. Di seluruh dunia, hanya sebagian kecil dari 50
negara yang mengoperasikan satu atau lebih perusahaan kedirgantaraan. Itulah sebabnya
jika suatu negara memiliki sektor kedirgantaraan yang berkembang dengan baik, itu
merupakan indikator yang baik dari perkembangan teknologi dan ekonomi negara ini, serta
prestise.
.2. Industri Pertanian
Macam industri berikutnya yaitu industri pertanian. Pertanian adalah industri terbesar di
dunia. Menciptakan peluang kerja bagi lebih dari satu miliar orang, ini juga merupakan
pemberi kerja global terbesar kedua (tepat setelah industri jasa). Sektor tersebut terdiri dari
budidaya tanaman dan ternak yang kemudian dapat digunakan untuk menghasilkan
makanan dan barang lainnya, yang kemudian dijual dan diekspor ke seluruh dunia. Jumlah
orang yang bekerja di bidang pertanian menurun seiring dengan berkembangnya negara
sehingga angkanya dapat berkisar dari lebih dari 80% di negara kurang berkembang
hingga kurang dari 2% di negara paling maju. Sektor pertanian kemungkinan besar
merupakan jenis industri tertua dengan asal-usulnya sekitar 15.000–10.000 tahun yang
lalu. Evolusi pertanian telah mengarah pada penjinakan banyak tumbuhan dan hewan,
yang menghasilkan lebih banyak barang dan kualitas yang lebih baik, dan mari kita
temukan berbagai kegunaannya. Sekarang lahan penggembalaan dan lahan pertanian
menempati sekitar 50 persen dari area yang bisa dihuni di Bumi. Sementara produksi
tanaman modern intensif dan berorientasi pada produktivitas, serta memanfaatkan jenis
pupuk dan pestisida terbaru. Penggunaan bahan kimia pertanian memiliki efek global yang
merusak lingkungan. Beberapa kontroversi seputar sektor ini termasuk kontribusinya
terhadap pemanasan global, penggundulan hutan, konsumsi air, dan polusi, serta keamanan
zat dan organisme hasil rekayasa genetika, hormon pertumbuhan.
3. Industri Transportasi
Macam industri yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari yaitu industri transportasi.
Industri transportasi adalah salah satu jenis industri bisnis terbesar. Industri ini berkaitan
dengan pergerakan manusia, benda dan hewan dengan berbagai moda transportasi. Moda
transportasi utama adalah udara, darat (Jalan dan Rel) dan air. Industri transportasi
merupakan bagian terbesar dari perekonomian negara mana pun.
4. Industri Komputer
Macam industri selanjutnya yaitu industri komputer. Industri komputer telah berkembang
pesat secara drastis di abad ke-21. Industri Komputer telah mengambil alih hampir semua
industri lainnya. Industri komputer atau disebut juga Industri Teknologi Informasi (TI). Ini
mencakup bisnis perangkat keras komputer, mengembangkan dan memelihara perangkat
lunak komputer dan jaringan komputer. Salah satu bidang utama yang tumbuh subur
adalah sektor jasa. Sektor jasa sudah online hampir di setiap sektor seperti kesehatan,
pendidikan, retail, bank, kecantikan. Ada ratusan situs web dan aplikasi untuk setiap
layanan. Misalnya, Airbnb adalah perusahaan layanan online terkemuka yang
membantu wisatawan menemukan tempat menginap saat bepergian dan juga membantu
orang mendapatkan uang tambahan dengan menyewakan ruang ekstra mereka.
5. Industri Telekomunikasi
Macam industri yang paling umum yakni industri telekomunikasi. Industri telekomunikasi
terdiri dari perusahaan yang memungkinkan komunikasi di seluruh dunia melalui telepon
seluler, internet, kabel atau tanpa kabel. Ini memungkinkan orang untuk berkomunikasi
menggunakan kata- kata, audio atau video dari belahan dunia manapun ke belahan dunia
manapun. Ponsel cerdas dapat mengirim informasi yang berjarak ribuan mil dalam
hitungan detik. Perusahaan terkemuka di industri telekomunikasi adalah perusahaan satelit,
penyedia layanan internet, operator nirkabel. Internet nirkabel telah membantu industri lain
menghasilkan pendapatan yang besar.
6. Industri Konstruksi
Macam industri berikutnya yaitu industri konstruksi. Industri konstruksi berisi semua
langkah yang diperlukan untuk membangun infrastruktur; mulai dari merancang dan
membangun hingga memelihara proyek. Karena membangun adalah proses beberapa
langkah, maka diperlukan upaya gabungan antara spesialis dari berbagai disiplin ilmu,
seperti teknik dan logistik. Apalagi, industri konstruksi modern harus memperhatikan
ekologi, konservasi energi, dan keberlanjutan dalam semua operasinya. Secara umum,
konstruksi dapat dibagi menjadi tiga sektor: gedung, infrastruktur (juga dikenal
sebagai teknik berat atau sipil) dan industri. Lebih jauh lagi, sementara bangunan dapat
berupa tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, bagian industri berurusan dengan
konstruksi khusus seperti bahan kimia proses dan pembangkit listrik. Di sisi lain
infrastruktur, seperti namanya lainnya, adalah tentang konstruksi bangunan seperti jalan
dan jembatan.
7. Industri Pendidikan
Macam industri selanjutnya yaitu industri pendidikan. Industri pendidikan atau sistem
pendidikan diwakili oleh sekelompok lembaga yang menyelenggarakan pendidikan.
Lembaga ini melibatkan kementerian pendidikan, lembaga pelatihan guru, sekolah negeri
atau swasta, universitas, dll. Sektor pendidikan adalah sistem yang rumit, dan
membutuhkan cakupan yang luas dari orang-orang yang merancang materi dan kurikulum
pembelajaran, mengawasi sekolah, mengajar siswa, dll. Karena semua interaksi ekstensif
ini dan konsekuensi yang luas jangkauannya, industri
pendidikan menjadi bagian integral dari masyarakat. Di sebagian besar tempat di dunia,
pendidikan adalah wajib, dan anak-anak diwajibkan untuk bersekolah sampai usia tertentu.
Bentuk pembelajaran alternatif termasuk e-learning melalui sumber pendidikan terbuka,
pembelajaran informal, homeschooling, dan sejenisnya. Saat ini, pembelajaran berbasis
Internet lebih disukai daripada pendekatan tradisional. Inilah sebabnya mengapa banyak
universitas terkemuka menawarkan kursus gratis atau hampir gratis. Tetapi apa pun bentuk
pembelajarannya, tren global adalah jumlah siswa yang mendaftar meningkat setiap tahun
baik di kursus tradisional maupun online.
8. Industri Elektronik
Macam industri yang paling umum yaitu industri elektronik. Industri elektronik memulai
abad ke-20 dengan titik krusial berada di tahun 1990-an ketika komputer pribadi menjadi
populer dan lebih mudah diakses. Sektor elektronik terlibat dalam produksi, pemasaran,
dan penjualan perangkat listrik dan elektronik, terutama elektronik konsumen. Ini jenis
industri terlibat sejumlah besar insinyur elektronik dan teknisi yang mengambil bagian
dalam merancang, menguji, dan manufaktur perangkat elektronik. Di atas itu, sektor
tersebut juga termasuk melaksanakan beberapa pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
serta pendampingan dalam proses pemasangan. Sektor elektronik sekarang sebagian
besar berfokus pada teknologi digital, termasuk barang berbasis AI, dan bekerja secara
intens untuk mengembangkan pengisian nirkabel dan mobil pintar.
9.Industri Hiburan
Industri hiburan yang biasa disebut bisnis pertunjukan, mempekerjakan ratusan ribu orang
dan terdiri dari tiga kelompok utama orang. Sisi bisnis industri meliputi manajer, agen,
produsen, dan distributor. Sisi kreatifnya mencakup penghibur, seperti artis, artis, musisi,
penulis, dan teknisi seperti teknisi pencahayaan atau juru kamera. Pemirsa merupakan
bagian inti dari sektor hiburan. Industri hiburan modern tidak dapat dipisahkan dengan
industri fashion. Selebriti mengatur dan mengikuti tren dan diawasi dengan ketat untuk
pilihan mode mereka. Meskipun sektor hiburan telah hadir selama berabad-abad, bisnis
pertunjukan seperti yang kita kenal sekarang telah menjadi sangat komersial.
11. Industri Farmasi
Perusahaan farmasi adalah perusahaan berlisensi untuk meneliti, menemukan,
mengembangkan, memasarkan, dan menjual obat. Ini adalah industri penting di seluruh
dunia. Ini jelas merupakan industri berbasis penelitian dan pengembangan (R&D).
Penelitian konstan merupakan aspek penting dalam industri farmasi. Perusahaan-
perusahaan ini meneliti dan memproduksi obat-obatan
untuk menyembuhkan penyakit manusia dan hewan. Ada beberapa obat yang juga
mengobati gejala. Perusahaan farmasi adalah perusahaan yang diatur ketat. Industri
farmasi Amerika Serikat terdiri dari 45% dari Pasar Farmasi Global. Johnson &
Johnson dan Pfizer dan Merck & co. Adalah perusahaan farmasi terkemuka di dunia.
Industri farmasi Amerika Serikat bersama Kanada dan Meksiko menjadikan pasar farmasi
terbesar di dunia.
12. Industri Manufaktur
Manufaktur adalah proses mengubah bahan mentah dan komponen menjadi produk akhir
untuk dijual di pasar untuk konsumsi publik. Industri manufaktur memiliki banyak
kategori, misalnya industri makanan, industri perminyakan, industri kertas, industri kayu,
industri kulit, industri pabrik tekstil, industri pakaian jadi, industri alat transportasi,
industri peralatan listrik dll. Barang bisa disiapkan di pabrik, pabrik atau tanaman misalnya
kain dan barang juga bisa disiapkan dengan tangan untuk dijual di pasaran. Industri
manufaktur menyediakan lapangan kerja bagi populasi kelas pekerja dan terdidik di
negara mana pun. Di Amerika, sekitar 12 miliar orang bekerja di industri manufaktur.
1.3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka
pokok permasalahan yang dirumuskan adalah sebagai berikut :
1) Apakah terjadi perubahan kesempatan kerja pada sektor pertanian dan industri di
Tiga daerah, yaitu Bali, Jawa Barat, Jawa Timur?

1.4. TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini, yaitu :

1) Untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada kesempatan kerja pada
sektor pertanian dan industri di tiga kota tersebut.

1.5. KEGUNAAN PENELITIAN

1) Manfaat Teoritris
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya
ekonomi pembangunan dan informasi mengenai kesempatan kerja yang ada di tiga
daerah pada sektor pertanian dan industri, serta sebagai perbandingan bagi
penelitian sejenis di masa yang akan datang.

2) Manfaat praktis

Dengan memahami kesempatan kerja yang tercipta pada sektor pertanian dan
industri di Kota Denpasar diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan
kepada pemerintah dalam membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah
ketenagakerjaan.
2.1. KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI DAERAH JAWA
1. kesempatan kerja sektor industri Jawa Barat
Sektor industri merupakan sektor terpenting dalam ekonomi nasional dan bersifat
sangat dinamis. Keterkaitan sektor industri manufaktur dengan sektor lain sangat besar dan
luas. Pertumbuhannya dapat mendorong dan menarik pertumbuhan sektor lainnya karena
sektor industri memerlukan input dari dan outputnya banyak dipakai oleh sektor lain. Oleh
karena itu, sektor industri manufaktur sering dipercaya merupakan mesin pertumbuhan
nasional. Perkembangan sektor industri merupakan yang tercepat dibandingkan dengan
sektor-sektor lain dan telah dapat menyediakan kesempatan kerja yang sangat berarti dan
produktif. Lain halnya dengan sektor lain seperti jasa-jasa dan pertanian yang banyak
menampung tenaga kerja informal yang kurang produktif.
Kontribusi sektor industri pengolahan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia sangat besar dan memiliki peranan yang cukup berarti. Maka bukan tidak
mungkin apabila harapan kesempatan kerja dan renumerasi tinggi akan sangat besar
diperoleh dari sektor ini. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, sebelum dan
sesudah terjadinya krisis ekonomi global, sektor industri pengolahan tetap menjadi
penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data terakhir Badan Pusat
Statistik Nasional menunjukan bahwa, kontribusi yang diberikan sektor industri
pengolahan pada Tahun 2012 adalah sebesar 26,2% dari total PDB. Angka tersebut adalah
angka sumbangan terbesar dibandingkan dengan kontribusi sektor lapangan usaha lainnya.
Tingginya kontribusi sektor industri pengolahan tersebut akan sangat memungkinkan
untuk terbukanya kesempatan kerja yang seluas-luasnya. Berdasarkan anggapan tersebut,
diharapkan permasalahan pengangguran di negara kita yang sampai saat ini masih menjadi
permasalahan utama dapat teratasi, sehingga dapat memperkecil kesenjangan sosial yang
terdapat pada masyarakat. Kontribusi tinggi yang diberikan sektor industri pengolahan
terhadap struktur pendapatan nasional Indonesia tidak terlepas dari tingginya output sektor
industri pengolahan di daerah. Salah satu penyumbang terbesar nilai output industri
pengolahan di Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat. Menurut Badan Pusat Statistik
Provinsi Jawa Barat, Kontribusi terbesar dalam pembangunan ekonomi di Provinsi Jawa
Barat secara makro didominasi oleh sektor industry, oleh karena hampir 60 persen Industri
pengolahan berlokasi di Jawa Barat, maka perekonomian nasional sangat dipengaruhi oleh
kinerja industri di daerah ini. Bahkan sektor industri pengolahan, merupakan lapangan
usaha terbesar kedua penyerap tenaga kerja setelah pertanian. Untuk itu, kebijakan
pembangunan dalam pengembangan sektor ini, sangatlah tepat, walaupun akhir- akhir ini
sektor industri pengolahan terhempas akibat krisis ekonomi yang melanda perekonomian
nasional. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, di Provinsi Jawa
Barat terdapat 3.278 unit industri besar dengan jumlah tenaga kerja terserap 1.817.571
orang, dengan total investasi sebesar Rp 1.035.571,63 juta. Sementara itu jumlah industri
kecil menengah sebanyak 195.465 unit dengan jumlah tenaga kerja 2.148.684 orang,
dan total investasi sebesar Rp 3.447.947,59 juta. Pada Tahun 2011 industri besar di Jawa
Barat mengalami peningkatan hingga mencapai jumlah sebanyak 3.309 unit usaha yang
menyerap tenaga kerja sebanyak 1.826.749 orang, dengan jumlah investasi sebesar Rp
3.016.397 juta. Sedangkan industri kecil menengah berjumlah sebanyak 197.134 unit
usaha dan menyerap tenaga kerja sebanayak 2.206.532 orang, dengan investasi sebesar Rp
2.206.532 juta. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa, pertambahan jumlah unit usaha
pada sektor industri pengolahan di Provinsi Jawa Barat dapat meningkatkan penyerapan
tenaga kerja, artinya kesempatan kerja pada sektor industri pengolahan juga naik. Namun
seberapa besar respon perubahan kesempatan kerja belum tergambarkan dengan jelas.
Oleh karena itu, penelitian ini akan mencoba untuk menelaah dan mengkaji mengenai
elastisitas kesempatan kerja pada sektor industri pengolahan di Provinsi Jawa Barat.
Sektor industri sebagai salah satu sektor perekonomian yang memberikan kontribusi
besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Barat juga banyak memberikan
peranan dalam menyerap tenaga kerja. Besarnya penyerapan tenaga kerja pada sektor
industri besar di Provinsi Jawa Barat sangat dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya
perubahan tingkat upah minimum regional (UMR) Provinsi Jawa Barat. Peningkatan upah
minimum regional (UMR) di Provinsi Jawa Barat akan dapat memberikan peranan yang
cukup signifikan dalam mengurangi tingkat pengangguran di Provinsi Jawa Barat. Peranan
industri besar dan sedang di Provinsi Jawa Barat dalam menyerap tenaga kerja sudah sejak
lama terlihat. Hal ini terbukti dari sumbangan sektor industri manufaktur terhadap
pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi dari tahun ke tahun dibandingkan dengan sektor
lainnya. Selain itu, sektor industri di Provinsi Jawa Barat merupakan lapangan usaha
terbesar di Indonesia.
2. kesempatan kerja sektor industri jawa timur
Pembangunan merupakan proses multidimensional yang mencakup berbagai
perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusi-institusi
nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan
ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Kegiatan pembangunan ekonomi
pada suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor PDRB, dimana dala

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari laju pertumbuhan PDRB yang
merupakan kontribusi dari masing masing sektor yang terdapat di daerah tersebut sekaligus
mencerminkan produktifitas dari masing-masing sektor. Pertumbuhan sektor-sektor
unggulan yang tercantum pada PDRB, Propinsi Jawa Timur masyarakatnya sangat
bergantung pada salah satu sektor dalam PDRB, yaitu sektor Industri Pengolahan, dimana
pada sektor ini Industri Pengolahan memiliki penerimaan yang cukup tinggi yaitu sebesar
Rp 564.409.846,52, selain mempengaruhi pertumbuhan suatu daerah Industri Pengolahan
memiliki peranan perkembangan struktural pada perekonomian suatu daerah, yaitu dapat
mempengaruhi sektor lainnya sehingga dapat mambuka peluang lapangan pekerjaan.
Pembangunan sektor industri pengolahan berpotensi dalam menyelesaikan masalah
kesempatan kerja yang terbatas dan peranannya sebagai penampung kerja. Industri
pengolahan merupakan salah satu kegiatan usaha yang harus dikembangkan dan dibina
agar dapat memperluas lapangan pekerjaan. Selain itu sektor industri pengolahan memiliki
arti penting bagi perekonomiaan Propinsi Jawa Timur, dikarenakan sektor industri
pengolahan memberikan kontribusi terhadap PDRB. Dengan pertumbuhan Sektor Industri
pengolahan yang pesat maka akan menyebabkan sektor-sektor lainnya juga akan terkena
dampaknya, misalnya dengan tingginya sektor industri pengolahan maka akan
membutuhkan bahan baku yang bisa didapat dari sektor Pertanian atau bahkan Sektor
Pertambangan dan Penggalian, selain itu dengan pesatnya Industri Pengolahan akan
menciptakan tumbuhnya pabrik pabrik baru dan tentunya akan menyerap tenaga kerja dan
maempengaruhi penerimaan dari sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yang digunakan
sebagai faktor produksi dari pabrik tersebut. Selain itu semakin tinggi pertumbuhan sektor
Industri Pengolahan akan memacu sektor Perdagangan baik ekspor maupun impor,
sehingga juga akan mempengaruhi sektor Keuangan, persewaan dan jasajasa, hal ini
berarti pada sektor industri pengolahan akan mempengaruhi sektor-sektor lainnya dan
semakin tinggi pertumbuhan sektor industri pengolahan maka akan menyerap tenaga kerja
pada sektor Industri Pengolahan dan sektor- sektor lainnya. Berdasarkan hasil analisis
elastisitas kesempatan kerja pada sektor Industri Pengolahan Propinsi Jawa Timur tahun
2005 sampai dengan 2011 menunjukkan tingkat yang bervariasi pada tiap-tiap tahunnya,
dimana nilai yang memiliki elastisitas adalah pada tahun 2005-2006 sebesar 1,04 %, dan
tahun-tahun yang memiliki karakter inelastis terjadi pada tahun 2006-2007 sebesar 0,07 %,
elastis yang terjadi pada tahun-tahun tersebut dikarenakan tingginya permintaan tenaga
kerja. Tahun 2007-2008 sebesar 0,42 %, tahun 2008-2009 sebesar 0,70 %, tahun 2009-
2010 sebesar -2,11 % dan tahun 2010-2011 sebesar 0,53 %. Sementara itu Rata-rata
elastisitas kesempatan kerja pada sektor industri pengolahan di Propinsi Jawa
Timur.selama tahun 2005-2011 menunjukkan karakteristik inelastis yaitu sebesar 0,11 %.
Fenomena tahun-tahun yang bersifat inelastis tersebut terjadi disebabkan oleh
perkembangan tenaga kerja yang relative tetap yang tidak seimbang dengan bertambahnya
jumlah industri di Propinsi Jawa Timur. Pertumbuhan PDRB menandakan suatu
keberhasilan dari proses pembangunan, hal ini dikarenakkan dalam PDRB suatu daerah
ada beberapa sektor yang mencerminkan kehidupan ekonomi masyarakat seperti sektor
Pertanian, Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Listrik, gas dan Air Bersih,
Konstruksi, Perdagangan, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan, dan Jasa-jasa. Kontribusi yang diberikan oleh sektor Industri Pengolahan
terhadap PDRB propinsi Jawa Timur tahun 2005 adalah sebesar 27,55 %, kontribusi
kontribusi sektor Industri Pengolahan pada tahun 2006 adalah sebesar 26,83 %, kontribusi
kontribusi sektor Industri Pengolahan pada tahun 2007 adalah sebesar 26,92 %, kontribusi
sektor Industri Pengolahan pada tahun 2008 adalah sebesar 26,52 %. Kontribusi sektor
Industri Pengolahan tahun 2009 adalah sebesar 25,96 %. Kontribusi sektor Industri
Pengolahan tahun 2010 adalah sebesar 25,38%, kontribusi sektor Industri Pengolahan
tahun 2011 adalah sebesar 25,11 % dimana kontribusi terbesar adalah tahun 2005 dengan
nilai sebesar 27,55 %, sedangkan kontribusi terendah adalah pada tahun 2011, dimana nilai
kontribusi adalah sebesar 25,11 %. Rata-rata kontribusi sektor Industri Pengolahan
terhadap PDRB propinsi Jawa Timur adalah sebesar 26,32 %. Besarnya kontribusi sektor
industri pengolahan menunjukkan bahwa sub sektor Industri pengolahan di Propinsi Jawa
Timur memberikan sumbangan besar PDRB Propinsi Jawa Timur.
2.2. KESEMPATAN KERJA DI INDONESIA TAHUN 2021

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan industri makanan paling banyak
menyerap tenaga kerja di sektor manufaktur pada 2021. Proporsinya mencapai 27% dari total
tenaga kerja yang bekerja di sektor manufaktur.

Proporsi terbesar berikutnya adalah di industri pakaian jadi dengan proporsi 13%. Industri
kayu, barang kayu, gabus, dan anyaman di bawahnya dengan penyerapan tenaga kerja sebesar
8,5%.

BPS mendefiniskan persentase jumlah tenaga kerja berdasarkan banyaknya orang yang
bekerja minimal satu jam berturut-turut per hari. Hal ini berlaku bagi pekerja yang dibayar
maupun pekerja yang tak dibayar.

2.3. TINGKAT PENGANGURAN

Terbuka (TPT) pada Agustus 2021 diperkirakan akan naik ke kisaran 7,15 persen-7,35
persen.

2.4. KESEMPATAN KERJA SEKTOR INDUSTRI (MASALAH)

1. Pendidikan

Sektor pendidikan salah satu yang menjadi sorotan. Penyebabnya adalah tidak meratanya

kualitas standar pengajar, rendahnya kualitas calon tenaga kerja, karakter kebiasaan calon

tenaga kerja yang kurang baik, serta kurangnya lapangan kerja yang sesuai dengan bidang

pendidikan. Hal tersebut menandakan bahwa pendidikan tinggi tidak menjamin calon tenaga

kerja terdidik mendapatkan pekerjaan baik sesuai bidang maupun di luar bidang studi.
2. Keterampilan

Memiliki sejumlah keterampilan sangat diperlukan bagi tenaga kerja. Dengan mengantongi

keterampilan tertentu dapat menjadi nilai tambah para tenaga kerja dalam persaingan

mendapatkan pekerjaan. Biasanya, faktor ekonomi turut berperan dalam menghambat para

tenaga kerja mendapatkan keterampilan tertentu lantaran keterbatasan biaya. Namun bukan

berarti skill atau keterampilan sulit didapatkan. Saat ini sudah banyak program pelatihan,

workshop, maupun sertifikasi yang bisa diakses secara gratis guna meningkatkan daya saing.

3. Alih Daya atau Outsourcing

Sedari dulu tenaga kerja alih daya atau outsourcing selalu menjadi permasalahan berulang

terlebih saat ketok palu UU Cipta Kerja. Sebelum diberlakukannya UU Cipta Kerja, tenaga

kerja alih daya kerap mendapatkan upah di bawah standar minimum regional dan tidak

mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai.

4. PHK

Pesangon karyawan PHK seringkali tidak sesuai nominalnya, lama prosesnya, bahkan tidak

dibayarkan. PHK karyawan bisa terjadi karena banyak hal di antaranya perusahaan pailit,

peleburan, pemisahan, pengusaha tidak bersedia menerima tenaga kerja di perusahaan. Selain

itu, kondisi pandemi corona juga membuat ekonomi lesu yang mengakibatkan banyak

perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan membuat pekerja
kehilangan pekerjaan.

5. Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata

Pulau Jawa masih menjadi sasaran bagi warga luar pulau untuk mengadu nasib dan mencari

penghasilan atau pun pekerjaan yang lebih baik. Hal ini tentu berdampak pada tidak

meratanya pembangunan dan pengembangan sumber daya di daerah lain.

2.5. SOLUSI

Dari semua permasalah juga sebab dan akibat dalam Kessempatan Kerja Sektor Industri,
inilah solusi yang dapat diterapkan dalam masalah tersebut : Transformasi ekonomi
merupakan salah satu indikator terjadinya pembangunan perekonomian wilayah, jika terjadi
proses transformasi ekonomi maka dapat dinyatakan bahwa telah terjadi pembangunan
ekonomi dan perlu pengembangan lebih lanjut, akan tetapi jika tidak terjadi proses
transformasi maka pemerintah daerah perlu mengadakan perbaikan dalam penyusunan
perencanaan wilayahnya, sehingga kebijakan pembangunan yang disusun menjadi lebih
terarah agar tujuan pembangunan dapat tercapai. Sukirno (2006) menjelaskan bahwa,
berdasarkan lapangan usaha maka sektor-sektor ekonomi dalam perekonomian Indonesia
dibedakan dalam tiga kelompok utama yaitu: pertama, yaitu sektor primer, yang terdiri dari
sekor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan dan penggalian. Kedua,
Sektor sekunder, yang terdiri dari industri pengolahan, listrik, gas dan air, bangunan dan
Ketiga yaitu sektor tertier, terdiri dari perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan dan
komunikasi, keuangan, sewa dan jasa perusahaan, jasa- jasa lain (termasuk pemerintahan).
Pada umumnya, transformasi yang terjadi di negara berkembang adalah transformasi dari
sektor pertanian ke sektor industri, atau terjadinya transformasi dari sektor primer kepada
sektor non primer (sekunder dan tertier).

3.1. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/29362
file:///C:/Users/Lenovo/AppData/Local/Temp/786-1921-1-SM.pdf
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210223144414-104-609845/5-masalah-
ketenagakerjaan-di-indonesia
https://www.google.com/search?
q=kesempatan+kerja+sektor+industri+di+indonesia+tahun+2021&client=firefox-b-
d&sxsrf=AOaemvKLx1KfqndykNS15sNh_IynIDveng%3A1634657788008&ei=--
VuYa_6PP3mz7sP9vSJqAY&ved=0ahUKEwjv46Hm5tbzAhV983MBHXZ6AmUQ4dUD
CA0&uact=5&oq=kesempatan+kerja+sektor+industri+di+indonesia+tahun+2021&gs_lcp
=Cgdnd3Mtd2l6EAM6BwgAEEcQsAM6CAghEBYQHRAeOgcIIRAKEKABOgQIIRAV
SgQIQRgAUISLEliftRJg0LsSaARwAngAgAG0AYgBuAySAQM3LjeYAQCgAQHIAQj
AAQE&sclient=gws-wiz

Anda mungkin juga menyukai