Anda di halaman 1dari 5

MODUL 1

Pengujian Analisa Saringan Agregat

(SNI 03-1968-1990, Bina Marga Tahun 2010 Revisi 2 Divisi IV)

1. Tujuan
MODUL 3

Pengujian Titik Lembek Aspal

(SNI 06-2434-1991, RSNI S-01-2003, Bina Marga Divisi 6 Tahun 2010)

1. Tujuan Percobaan
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan angka titik lembek aspal
dan ter yang berkisar antara 30°C sampai dengan 200°C dengan cara ring
dan ball.

2. Dasar Teori
(SNI 06-2434-1991) Titik lembek adalah suhu pada saat bola baja dengan
berat tertentu, mendesak turun suatu lapisan aspal atau ter yang tertahan
dalam cincin yang berukuran tertentu, sehingga aspal atau ter tersebut
menyentuh plat dasar yang terletak dibawah cincin pada ketinggian
tertentu, akibat pemanasan tertentu.

3. Peralatan
a) Cincin kuningan
b) Bola baja, diameter 9,53 mm, berat 3,45 gr sampai 3,55 gr.
c) Dudukan benda uji, lengkap dengan pengaruh bola baja dan plat dasar
yang mempunyai jarak tertentu.
d) Bejana tahan panas mendadak, diameter dalam 8,5 cm dengan tinggi +
12 cm.
e) Thermometer
f) Penjepit
g) Alat pengarah bola

4. Benda Uji
Benda yang akan di ujikan adalah Aspal atau Ter sebanyak 25 gram.

5. Persiapan Benda Uji


a) Panaskan aspal cair sambil diaduk, pemanasan dan pengadukan
dilakukan agar gelembung-gelembung udara cepat keluar.
b) Waktu pemanasan Ter tidak lebih dari 30 menit dan Aspal tidak
melebihi 2 jam.
c) Suhu pemanasan Aspal tidak melebihi 111°C dan Ter tidak melebihi
56°C di atas titik lebeknya.
d) Panaskan 2 buah cincin sampai mencapai suhu tuang, dan letakkan
kedua cincin diatas plat kuningan yang telah diberi lapisan dari
campuran talk dan clyceron.
e) Tuang contoh kedalam 2 buuah cincin, diamkan pada suhu sekurang-
kurangnya 5°C dibawah titik lembeknya sekurang-kurangnya 30
menit.
f) Setelah dingin, ratakan permukaan contoh dalam cincin dengan pisau
yag telah dipanaskan.

6. Prosedur Pengujian
a) Pasang dan aturlah kedua benda uji diatas dudukan dan letakkan
pengarah bola diatasnya, kemudian masukkan seluruh peralatan
tersebut kedalam bejana gelas.
b) Isilah bejana dengan air suling, dengan suhu (5 + 1) °C sehingga tinggi
permukaan air berkisar antara 101,6 sampai 108 mm.
c) Letakkan thermometer diantara kedua benda uji (+ 12,7 mm dari tiap
cincin).
d) Periksalah dan aturlah jarak antara permukaan pelat dasar benda uji
sehingga menjadi 25,4 mm.
e) Letakkan bola-bola baja yang bersuhu 5°C dan ditengah permukaan
masing-masing benda uji yang bersuhu 5°C menggunakan penjepit
dengan memasang kembali pengarah bola, tahan temperatur 50°C +
10°C selama 15 menit.
f) Panaskan bejana hingga mencapai suhu 5°C per menit. Untuk 3 menit
pertama perbedaan kecepatan pemanasan tidak melebihi 0,5°C.

7. Contoh Perhitungan
8. Kesimpulan
9. Formulir Hasil Pegujian
10. Lampiran Dokumentasi Foto Alat dan Kegiatan Praktikum
MODUL 4

Pengujian Titik Nyala dan Titik Bakar Aspal

(SNI 03-6772-2002, SNI 2433:2011, SNI 06-2433-1991, ASTM D 92-02b)

1. Tujuan Percobaan
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari
Aspal.

2. Dasar Teori
Cara uji titik nyala dan titik bakar Aspal dengan alat cleveland open cup
ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan teknisi laboratorium,
produsen aspal agar diperoleh keseragaman cara uji.
Titik nyala dapat digunakan untuk mengukur kecenderungan aspal dapat
terbakar akibat panas dan api di kondisi terkontrol dilaboratorium. Hasil
tersebut dapat digunakan sebagai informasi bahaya kebakaran
sesungguhnya di lapangan. Sumber : binamarga.pu.go.id
(https://binamarga.pu.go.id/uploads/files/651/sni-24332011-cara-uji-titik-
nyala-dan-titik-bakar-aspal-dengan-alat-cleveland-open-cup.pdf).

3. Peralatan
a) Cawan kuningan (Cleveland Cup).
b) Thermometer.
c) Nyala penguji, yaitu nyala api yang dapat diatur dan memberikan
nyala dengan diameter 3,2 - 4,8 mm, dengan panjang tabung 7,5 cm.
d) Pemanas.
e) Pembakaran gas atau tungku listrik yang tidak menimbulkan asap atau
nyala disekitar atas cawan.
f) Stopwatch.
g) Penahan angin, alat yang menahan angin apabila terjadi pemanasan.

4. Benda Uji
Benda yang akan menjadi bahan uji utama adalah Aspal cair.

5. Persiapan Benda Uji


a) Panaskan aspal antara 148,9°C sampai 176°C sampai cukup cair.
b) Isikan cawan cleveland sampai garis dan hilangkan (pecahkan)
gelembung udara yang ada pada permukaan cairan.
6. Prosedur Pengujian
a) Letakkan cawan diatas kompor pemanas tetap dibawah titik tengah
cawan.
b) Letakkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik
tengah cawan.
c) Pasanglah thermometer tegak lurus di atas benda uji dengan jarak 6,4
mm diatas dasar cawan dan terletak pada satu garis yang
menghubungkan titik tengah cawan dan titik poros kompor, kemudian
aturlah letak thermometer agar berjarak ¼ diameter cawan dari tepi.
d) Nyalakan kompor dan atur pemanasan hingga kenaikan suhu adalah
15°C tiap menit sampai mencapai suhu 56°C dibawah titik nyala yang
diperkirakan untuk selanjutnya kenaikan 5°C sampai 6°C tiap menit.
e) Tempatkan penahan angin di depan nyala penguji.
f) Nyalakan sumber pemanas dan aturlah pemanas sehingga kenaikan
suhu menjadi (15 + 1) per menit sampai benda uji mencapai 56°C
dibawah titik nyala perkiraan.
g) Kemudian aturlah kecepatan pemanasan 5°C sampai 6°C per menit
pada suhu antara 56°C dan 28°C dibawah titik perkiraan.
h) Nyalakan nyala penguji dan aturlah agar diameter nyala penguji
tersebut menjadi 3,2 sampai 4,8 mm.
i) Putarlah nyala penguji sehingga melalui permukaan cawan (dari tepi
ke tepi cawan) dalam satu detik. Ulangi pekerjaan tersebut setiap
kenaikan 2°C.
j) Lanjutkan pekerjaan diatas sampai terlihat nyala singkat pada suhu
titik diatas permukaan benda uji.
k) Bacalah suhu pada thermometer dan catat sebagai titik nyala.
l) Lanjutkan pekerjaan pembacaan suhu sampai terlihat nyala yang agak
lama sekurang-kurangnya 5 detik diatas permukaan benda uji. Bacalah
suhu pada thermometer dan catat sebagai titik bakar.

7. Contoh Perhitungan
8. Kesimpulan
9. Formulir Hasil Pegujian
10. Lampiran Dokumentasi Foto Alat dan Kegiatan Praktikum

Anda mungkin juga menyukai