BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 Koil
Disebutkan dalam buku Teknik Sepeda Motor Jilid 1 karya Jama. J bahwa
koil merupakan salah satu bagian terpenting dalam pengapian pada motor Spark
Ignition Engines, karena Koil merupakan komponen pengapian yang menentukan
baik tidaknya proses pembakaran dalam ruang bakar, sedangkan baik tidaknya
pembakaran akan menentukan boros tidaknya bensin. Koil difungsikan sebagai
pengubah arus tegangan rendah menjadi tegangan tinggi untuk menghasilkan
pijaran bunga api listrik pada busi dan dilihat dari fungsinya. Koil merupakan
sumber nyata dari tegangan yang dibutuhkan dalam pembakaran.
6
Masih dalam buku yang sama yaitu buku Teknik Sepeda Motor Jilid 1
karya Jama, J yang menyebutkan bahwa sistem pengapian berfungsi untuk
membangkitkan bunga api yang dapat membakar campuran bahan bakar-udara di
dalam silinder. hal-hal yang diperlukan pada sistem pengapian agar berfungsi
optimal, sebagai berikut:
waktu tertentu bagi api untuk merambat di dalam ruangan bakar untuk
mencapai tekanan pembakaran maksimum.
2. Kekuatan yang cukup
Sistem pengapian harus kuat dan tahan terhadap perubahan yang
terjadi setiap saat pada ruang mesin, harus tahan terhadap getaran, panas,
atau tahan terhadap tegangan tinggi yang dibangkitkan oleh sistem
pengapian itu sendiri.
Sistem pengapian yang diterapkan pada sepeda motor ada tiga
macam yaitu sistem pengapian baterai, pengapian magnet, dan sistem
pengapian elektronik, seperti contohnya CDI (Capacitor Discharge
Ignition). Unjuk kerja sistem pengapian CDI jauh lebih baik dibandingkan
dengan pengapian konvensional, terutama pada kestabilan tegangan tinggi
yang dihasilkan pada semua putaran mesin. Karena sistem pengapian
elektronik jenis CDI (Capacitor Discharge Ignition) bekerja berdasarkan
prinsip pengisian dan pengosongan kapasitor (Sutiman, 2013: 15). Sistem
pengapian CDI banyak diaplikasikan untuk mesin putaran tinggi karena
mampu bekerja pada frekuensi yang tinggi terutama pada sepeda motor.
Menurut Suratman (2002: 52) secara umum beberapa kelebihan sistem
pengapian CDI dibandingkan dengan sistem pengapian konvensional,
antara lain:
a) Tidak memerlukan penyetelan saat pengapian, karena saat pengapian
terjadi secara otomatis yang diatur secara elektronik.
b) Mesin mudah distart, karena tidak tergantung pada kondisi platina.
c) Lebih stabil pada kecepatan rendah, karena tidak ada loncatan bunga
api seperti yang terjadi pada breaker point (platina) sistem pengapian
konvensional.
d) Unit CDI dikemas dalam kotak plastik yang dicetak sehingga tahan
terhadap air dan goncangan.
e) Pemeliharaan lebih mudah, karena kemungkinan aus pada titik kontak
platina tidak ada. Koil tidak dapat membangkitkan tenaga, tetapi hanya
merubah tenaga. Jadi tenaga yang diberikan pada kumparan primer
adalah sama dengan tenaga pada kumparan sekunder, sehingga arus
9
primer kali tegangan primer sama dengan arus sekunder kali tegangan
sekunder persamaannya Ip.Vp = Is.Vs, jika tegangan sekunder lebih
besar dari tegangan primer, maka untuk memenuhi perbandingan arus
primer harus lebih besar dari arus sekunder.(8)
Sistem pengapian adalah salah satu sistem pada motor yang sangat
penting untuk diperhatikan, tenaga (daya) yang dibangkitkan oleh motor
mempunyai hubungan yang erat dengan sistem pengapian.(7)
Kontruksi koil
Koil standard merupakan koil original bawaan dari produsen motor. Koil
ini mentransformasikan tegangan baterai 12 Volt menjadi tegangan tinggi lebih
5000 Volt.
2. Koil racing
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi daya dan torsi motor atau
kemampuan motor. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain volume
silinder, perbandingan kompresi, efisiensi volumetrik, dan kualitas bahan bakar.
2.7 Proses Pembakaran
Menjelaskan bahwa pada motor bensin, energi gerak diperoleh dari proses
pembakaran campuran udara dan bahan bakar di dalam suatu ruang bakar. Proses
pembakaran campuran udara dan bahan bakar di dalam ruang bakar akan
menghasilkan panas dan tekanan. Motor bensin yang digunakan pada umumnya
adalah motor bakar torak (motor jenis piston), dimana energi hasil pembakaran
yang berupa panas dan tekanan tinggi diubah menjadi energi gerak dengan cara
menekan atau mendorong torak. Gerakan bolak-balik dari torak diteruskan
memalui batang penggerak ke poros engkol untuk diubah menjadi energi gerak
putar.(11)
Karena proses pembakaran berlangsung dalam temperatur tinggi, bahan
bakar motor bensin harus memiliki beberapa persyaratan, diantaranya :memiliki
daya kalor tinggi (high caloric power), (2) tidak menimbulkan polusi dalam
jumlah besar, dan (3) aman, murah dan mudah didapat untuk konsumsi umum.
Bahan bakar yang digunakan pada motor bensin adalah premium. Premium
merupakan cairan yang sangat mudah terbakar bening dan tidak berwarna
dengan baunya yang khas sangat mudah menguap dan mengandung campuran
hydrocarbon yang esensial. Secara umum premium mempunyai berat jenis
(specific grafity) 0,27 – 0,77, nilai kalor yang rendah (10.400 – 11.000 kcal/kg),
nilai oktan 85 – 100, titik pengapian mendekati 500C dan titik nyala api
-25C atau lebih. Sifat mudah menguap dari premium sangat diperlukan karena
bensin yang masuk kedalam silinder harus berbentuk gas untuk memudahkannya
bercampur dengan udara secara homogen.
2.8 Motor Bensin
Mesin bensin adalah salah satu jenis motor pembakaran dalam yang
banyak digunakan untuk menggerakan atau sebagai sumber tenaga pada
kendaraan. Motor bensin menghasilkan tenaga pembakaran bahan bakar dan udara
(Oksigen) yang ada dalam silinder dan dalam pembakaran ini akan menimbulkan
14
panas sekaligus akan mempengaruhi gas yang ada dalam silinder untuk
mengembang.
Gambar 2.7 Titik Mati Atas (TMA) dan Titik Mati Bawah ( TMB)
a) Fluida kerja dalam silinder adalah udara, dianggap gas ideal dengan
konstanta kalor yang konstan.
b) Proses kompresi dan ekspansi berlangsung secara isentropik.
c) Proses pembakaran dianggap sebagai proses pemanasan fluida kerja.
d) Pada akhir proses ekspansi, yaitu pada saat torak mencapai Titik Mati
Bawah, fluida kerja didinginkan sehingga tekanan dan temperatur turun
mencapai tekanan dan temperatur atmosfer.
e) Tekanan fluida kerja di dalam silinder selama langkah buang dan langkah
isap adalah konstan dan sama dengan tekanan atmosfer.(3)
2.12 Dasar Perhitungan Prestasi Mesin
Kapasitas engine ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston
bergerak keatas dari TMB ke TMA, disebut juga sebagai volume langkah.
Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3), rumus untuk menghitungnya
adalah: Volume langkah = luas lingkaran silinder x panjang langkah.(8)
17
π × D 2 ×l× n
Vs= .......................................................2.2
4000
Dimana :
l = Langkah Piston
N = Jumlah silinder
2.12.2 Torsi
Gaya tekan putar pada bagian yang berputar disebut torsi, sepeda motor
digerakkan oleh torsi dari crankshaft. Torsi adalah ukuran kemampuan mesin
untuk melakukan kerja. Satuan torsi biasanya dinyatakan dalam N.m (Newton
meter). Adapun perumusannya adalah sebagai berikut : (8)
T = F x R.............................................................2.3
Dimana =
T = torsi (N.m)
F = gaya (N)
2.12.4 Daya
Daya adalah besarnya kerja motor persatuan waktu, adapun satuan daya
yaitu hp ( horse power ). Daya pada sepeda motor dapat diukur dengan
menggunakan alat dynamometer, sehingga untuk menghitung daya poros dapat
diketahui dengan menggunakan rumus : (5)
P = 2.π.n.T (hp)..........................................2.4
60
Dimana :
T = torsi (N.m)
Pada Motor Bakar untuk mengetahui daya poros harus di ketahui dulu
torsinya dan peengukuran torsi pada poros motor bakar menggunakan alat yang
dinamakan dynamometer.
Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi beban yang berlawanan
terhadap arah putaran sampai putaran mendekati 0. Beban ini nilainya adalah
sama dengan torsi poros. Dapat di lihat dari gambar diatas merupakan prinsip
dasar dari dynamometer, pengukuran torsi pada poros (dari dynamometer) dan
pengukuran torsi pada poros ( Rotor) dengan Prinsip pengereman pada stator yang
dikenai beban sebesar W.
Untuk mengukur torsi mesin pada poros mesin diberi rem yang
disambungkan dengan W pengereman atau pembebanan, lalu Pembebanan
diteruskan ke poros sampai mesin hamper berhenti berputar. Beban maksimum
yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar
poros mesin F.
19
2.14 HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu dugaan atau jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan kajian pada pembahasan di atas hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
(4)
1. Ada pengaruh daya yang dihasilkan pada motor Yamaha Jupiter Z-CW
tahun 2010 dengan menggunakan koil standar dan koil racing.
2. Ada pengaruh Kerja torsi yang dihasilkan pada motor Yamaha Jupiter Z-
CW tahun 2010 dengan menggunakan koil standar dan koil racing.