PENDAHULUAN
1
2
Penelitian yang berfokus pada beban kerja perawat dan timbang terima,
antara lain Honesty Diana Morika (2017) di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Padang, menyatakan bahwa, ada hubungan beban kerja fisik perawat dengan
timbang terima (overan) pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Ibnu Sina
Padang. Ryny Silvana Tamaka, dkk (2015) di RSUP Prof, Dr., R. D Kandou
Manado, menyatakan bahwa terdapat hubungan beban kerja dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan dan timbang terima di Instalasi Gawat
Darurat Medik. Kifly Franco Bahama, dkk (2019) di RSU GMIMM Pancaran
Kasih Manado, menyatakan bahwa beban kerja perawat di Ruangan Perawatan
dewasa RSU GIMM Pancaran Kasih Manado berada pada beban kerja berat,
3
kepuasan kerja perawat berada pada kurang puas dan terdapat signifikan
antara beban kerja dan kepuasan kerja perawat. Angga Pramudya Sudalhar
(2016) di RSUD Bojonegoro menyatakan, perawat tidak melaksanakan proses
timbang terima dengan benar. Perawat melakukan timbang terima di nurse
station dengan waktu 5-10 menit, menurut perawat jaga, tidak perlu berkeliling
dan mendatangi pasien satu per satu karena menyita waktu. Piroya (2003) di RSU
dr. Syaiful Anwar Malang, menyatakan bahwa 70% perawat mempunyai beban
kerja fisik yang tinggi, sehingga pemberian pelayanan kesehatan professional
kepada pasien menurun, fenomena tersebut dikarenakan tidak seimbangnya
jumlah tenaga perawat dengan jumlah pasien, selain itu dipengaruhi dengan
latarbelakang pendidikan perawat yang berbeda.
Berdasarkan studi pendahuluan di Rumah Sakit Malang dengan
menggunakan teknik wawancara pada beberapa perawat senior dan junior,
didapatkan 80% tidak melakukan proses timbang terima dengan benar sesuai
dengan standart operasional. Penyampaian timbang terima hanya ditulis pada
lembaran kertas yang menyebabkan hampir 60% perawat bekerja tidak fokus
dengan tindakannya. Hampir 80% perawat langsung pulang pulang setelah
menyampaikan timbang terima ke pasien, tidak melakukan evaluasi setelah
timbang terima. Perawat mengatakan, sudah banyak tugas yang dilakukan di
ruangan, maka dari itu banyak perawat yang malas harus melakukan proses
timbang terima sesuai dengan standart operasional prosedur. Pelaksanaan proses
timbang terima pasien di ruangan yaitu perawat jaga menyerahkan buku timbang
terima ke perawat yang akan berjaga, lalu perawat tersebut pulang Dampak yang
terjadi di ruangan yang sering dialami perawat, yaitu harus kembali mengulang
dan menanyakan kembali informasi timbang terima melalui telpon ataupun
whatsapp ke penanggungjawab dinas sebelumnya. Perilaku ini dapat mengurangi
waktu bekerja, dan menambah beban kerja fisik dalam timdakan keperawatan
tidak langsung.