MAKALAH
Dimajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Fikih Ibadah
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mencurahkan
rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Fikih Ibadah dengan baik. Berkat rahmat dan karunianya serta didorong kemauan yang
keras disertai dengan kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang membahas tentang “sholat, zikir dan kaitan dengan kehidupan sosial”.
Dengan makalah ini manusia yang hidup dalam bimbingan akhlak akan
melahirkan suatu kesadaran untuk berprilaku yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan
Allah dan Rasulnya, serta akan mendapatka kebahagiaab dunia dan akhirat.
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1.1 Sholat, zikir, dan kaitan dengan kehidupan soial
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana cara melaksanankan sholat dengan
benar dan sah.
b. Untuk mengetahui makna cara sholat khusyu dengan benar
BAB II
PEMBAHASAN
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
4. Al Baqarah ayat 196 berisi tentang perintah ibadah haji dan umroh
"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu
terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah)
korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu,
sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di
antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur),
maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau
berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang
ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia
menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak
menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa
tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang
kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban
membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di
sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah).
Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras
siksaan-Nya."
5. Surat Ad Dzaariyaat ayat 56 perintah Allah kepada jin dan manusia
agar beribadah pada-Nya
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku."
Pengertian
Shalat adalah rukun Islam yang kedua setelah membaca Dua
Kalimat Syahadat. Shalat adalah untuk mendekatkan diri kepada Alloh
SWT.
Syarat wajib
1. Beragama Islam.
Syarat wajib shalat yang pertama yaitu beragama Islam (muslim). Maka
orang kafir tidak punya kewajiban untuk melaksanakan shalat dan
mengqadhainya ketika masuk islam. Nah jika orang tersebut murtad (keluar
dari islam) maka wajib melaksanakan shalat dan mengqadha’ shalatnya jika
tidak shalat di waktu murtad, Hal ini di wajibkan apabila orang yang
murtad tersebut kembali masuk islam.
2. Sudah Baligh.
Syarat wajib shalat yang kedua, yaitu sudah baligh atau dewasa, Ada
sedikit perbedaan antara balighnya perempuan dan laki-Laki. Perempuan
baligh, yaitu perempuan yang sudah keluar darah haid atau jika belum haid,
batas balighnya sampai berumur 15 tahun. Laki-Laki baligh, yaitu laki-laki
yang sudah pernah ihtilam atau jika belum ihtilam, batas balighnya sampai
berumur 15 tahun.
3. Berakal Sehat
Maka orang gila atau orang yang tidak berakal sehat, tidak diwajibkan
untuk melaksanakan shalat.
Rukun Sholat
﴾٢٣٨﴿ َصاَل ِة ْال ُو ْسطَ ٰى َوقُو ُموا لِلَّـ ِه قَانِتِين َّ َحافِظُوا َعلَى ال
ِ صلَ َوا
َّ ت َوال
2. TAKBIRATUL IHRAM
Dinamakan dengan Takbiratul Ihram karena dia adalah pembuka
shalat, gerakan pertama dan pintu masuk ke dalam ibadah shalat. Maka
seseorang tidak mungkin untuk memulai shalatnya kecuali dengan
Takbiratul Ihram. Dan kita ketahui bahwasanya seorang yang shalat apabila
ia telah melakukan Takbiratul Ihram, maka diharamkan baginya perkara-
perkara yang sebelum ia bertakbir tidak diharamkan. Maka Takbiratul
Ihram adalah pembuka dari ibadah shalat dan seluruh gerakan-gerakan
yang ada dalam shalat adalah lanjutan dari Takbiratul Ihram. Seorang
ruku’, sujud, tunduk, bermunajat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, itu
semua karena ia mengagungkan dan membesarkan Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
َّ إِ َذا قُ ْمتَ إِلَى ال
ْصاَل ِة فَ َكبِّر
4. RUKU’
Rukun shalat yang keempat adalah ruku’. Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ارْ َكعُوا َوا ْس ُجدُوا َوا ْعبُدُوا َربَّ ُك ْم
Maka ruku’ ini adalah rukun dari rukun-rukun shalat, tidak sah
shalat kecuali dengan melakukannya. Dalam hadits orang yang buruk
shalatnya, Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepadanya:
5. I’TIDAL
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
﴾٧٧﴿ ۩ َيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ارْ َكعُوا َوا ْس ُجدُوا َوا ْعبُدُوا َربَّ ُك ْم َوا ْف َعلُوا ْال َخ ْي َر لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون
Rukun shalat yang ke-8 adalah duduk diantara dua sujud. Dan ini
adalah rukun dari rukun-rukun shalat. Maka apabila seorang bangkit dari
sujud yang pertama, dia harus duduk dan minimal dia duduk
sampai tuma’ninah, sampai tenang, sampai betul-betul duduk dengan
sempurna. Maka apabila dia telah tuma’ninah dalam duduknya, baru
kemudian dia sujud untuk yang kedua. Dan barangsiapa yang langsung
sujud untuk yang kedua sebelum benar-benar sempurna duduk, berarti dia
telah meninggalkan satu rukun dari rukun-rukun shalat. Dalam hadits
orang yang buruk shalatnya Nabi mengajarkan kepada kepadanya:
ْ ثُ َّم ارْ فَ ْع َحتَّى ت
َط َمئِ َّن َجالِسًا
9. TUMA’NINAH
Karena berulang-ulang dalam hadits orang yang buruk shalatnya,
Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan tentang tuma’ninah dalam
ruku’, bangkit dari ruku’, dalam sujud, juga bangkit dari sujud. Bahkan
Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:
ك ُكلِّهَا
َ ِصالَت َ ِثُ َّم ا ْف َعلْ َذل
َ ك فِي
Dan kata atau kalimat “kemudian”, ini artinya tertib atau berurutan. Maka
rukun-rukun ini harus dilakukan secara berurutan. Tidak boleh didahulukan
satu gerakan dari gerakan yang lain. Karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam mengatakan:
Maka apabila ada orang yang sujud karena lupa padahal dia belum ruku’,
dia wajib untuk kembali ruku’ kemudian sujud. Dan sujud yang dia lakukan
tidak dianggap karena terjadi karena ia lupa.
“Jika kalian duduk ketika diakhir shalat, maka hendaklah mengatakan At-
Tahiyatulillah (sampai akhir do’a tasyahud)” (HR. Bukhari)
ِ َّات هَّلِل
ُ التَّ ِحي:َولَ ِك ْن قُولُوا
13. BERSHALAWAT
Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Sabda beliau ‘Alaihish Shalatu was Salam:
ِ َصلَّيْتَ َعلَ ٰى آل إِب َراهي َم َوب
ار ْك َعلَ ٰى ُم َح ّم ٍد َو َعلَ ٰى آل ُم َح َّم ٍد َ اللّهُ َّم: قولوا
َ ص ّل َعلَ ٰى ُم َح َّم ٍد َو َعلَ ٰى آل ُم َح َّم ٍد َك َما
َك َما بَا َر ْكتَ َعلَ ٰى آل إِ ْب َرا ِهي َم فِي ال َعال َمينَ إِنَّكَ َحمي ٌد َمجي ٌد
. رواه مسلم.”اس إِنَّ َما هُ َو التَّ ْسبِي ُح َوالتَّ ْكبِي ُر َوقِ َرا َءةُ ْالقُرْ آ ِن
ِ َّصالَةَ الَ يَصْ لُ ُح فِيهَا َش ْى ٌء ِم ْن َكالَ ِم الن
َّ “إِ َّن هَ ِذ ِه ال
Berikut beberapa kiat untuk untuk kita jalankan agar khusyu’ dalam
shalat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sholat merupakan inti ( kunci ) dari segala ibadah juga merupakan
tiang agama, dengannya agama bisa tegak dengannya pula agama bisa
runtuh. Sholat mempunyai dua unsur yaitu dzohiriyah dan batiniyah.
Unsur dzohiriyah adalah yang menyangkut perilaku berdasar pada gerakan
sholat itu sendiri, sedangkan unsur yang bersifat batiniyah adalah sifatnya
tersembunyi dalam hati karena hanya Allah-lah yang dapat menilainya.
Sholat banyak macamnya ada sholat sunnah, ada juga sholat fardhu
yang telah di tentukan waktunya.
Khilafiyyah kaum muslimin tentang sholat adalah hal yang biasa karena
rujukan dang pengkajiannya semuanya bersumber dari Al-Qur’an dan
hadist, hendaknya perbedaan tersebut menjadi hikmah keberagaman umat
islam.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.brilio.net/wow/kumpulan-ayat-tentang-perintah-ibadah-
dalam-islam-200512z.html
2. https://www.viva.co.id/vstory/agama-vstory/1204597-apa-itu-shalat-
syarat-wajib-dan-syarat-sah-shalat
3. https://www.radiorodja.com/47050-rukun-rukun-shalat-beserta-
penjelasannya/
4. https://bincangsyariah.com/ubudiyah/sebelas-hal-yang-dapat-
membatalkan-shalat/
5. https://jagad.id/pengertian-sholat-dalil-tujuan-dan-dasar-hukum/
6. https://www.madaninews.id/2481/meraih-kekhusyukan-shalat.html/