Anda di halaman 1dari 1

Dalam organisasi jenis komunikasi yang diyakini paling efektif untuk mengubah sikap dan prilaku

individu adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran


informasi diantara seseorang dengan orang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat
langsung diketahui feedback-nya.

Karena itu, komunikasi interpersonal yang terjalin antara pimpinan-bawahan dalam organisasi
mustilah efektif. Sebab, efektivitas komunikasi interpersonal diharapkan mampu memelihara
motivasi dan gairah para karyawan atau pegawai dengan adanya pemberian berupa penjelasan
kepada mereka tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka jika sedang berada di bawah standar.

Contoh:

Saya mencoba untuk memberikan pengalaman saya tentang komunikasi organisasi di tempat kerja
saya. Saya bekerja di sebuah perusahaan mining operation di sebuah tambang Nikel. Kebetulan saya
bekerja di departemen Health Safety Environment (HSE). Tidak semua petugas HSE di lapangan
memiliki tingkat pengalaman bekerja yang sama. Ada petugas HSE yang sama sekali belum pernah
bekerja di HSE perusahaan, ada yang berasal dari warga lokal yang tingkat pendidikannya sebatas
tingkat menengah atas dan karakter warga lokal yang keras, cenderung banyak tidak mengerti tugas
yang diberikan dan melawan atasan. Hal ini menyebabkan hierarki atau jenjang komunikasi dan
pelaporan pekerjaan tidak berjalan baik. Pengawas HSE, Foreman atau HSE Officer sering tidak tahu
apa yang terjadi di suatu lokasi kerja, karena kru HSE langsung melapor kepada Supervisor, atau
Superintendent melalui WA. Seharusnya, semua pelaporan masuk kepada leader di lapangan,
kemudian leader di lapangan meneruskan laporan kepada Supervisor, kemudian dari Supervisor
kepada Superintendent dan seterusnya sampai ke manager dan top management perusahaan.

Oleh sebab itu, setelah proyek berjalan satu tahun dan hadirnya manager HSE yang baru,
dilakukanlah perbaikan komunikasi organisasi yang efektif dengan cara, manager yang baru telah
mengetahui komunikasi yang kurang baik terjadi di departemennya, sehingga ia banyak turun ke
lapangan langsung untuk melakukan komunikasi interpersonal dengan leader-leader dan kru HSE di
lokasi tambang. Pembinaan dan training bagi petugas HSE dari warga lokal dilakukan supaya dapat
memahami cara berkomunikasi di dalam organisasi sesuai dengan struktur organisasi dan hierarki
pelaporan pekerjaan, sehingga para kru HSE mengetahui bagaimana caranya bersikap kepada atasan
dan mematuhi peraturan perusahaan, sehingga ego, sikap dan cara berbicara kepada atasan menjadi
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai