Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit-Dikonversi
Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit-Dikonversi
OLEH :
PUJI SETYOWATI
1501100033
o Kelelahan
o Mual
o Pusing
o Pingsan
o Lekas marah
o Muntah
o Mulut kering
o Kejang
o Palpitasi
o Tekanan darah naik turun
o Kurangnya koordinasi
o Sembelit
o Kekakuan sendi
o Rasa haus
o Suhu naik
o Anoreksia
o Berat badan menurun
MASALAH KEPERAWATAN
1. Hipovolemik.
Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstra
seluler (CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal,
gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik.
Mekanisme nya adalah peningkatan rangsangan saraf simpatis
(peningkatan frekuensi jantung, kontraksi jantung dan tekanan vaskuler),
rasa haus, pelepasan hormone ADH dan adosteron. Gejala: pusing,
lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus, gangguan mental,
konstipasi dan oliguri, penurunan TD, HR meningkat, suhu meningkat,
turgor kulit menurun, lidah terasa kering dan kasar, mukosa mulut
kering. Tanda-tanda penurunan berat badan dengan akut, mata cekung,
pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan anak adanya penurunan
jumlah air mata.
2. Hipervolemik
Adalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada
saat:
a. Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.
b. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan
air.
c. Kelebihan pemberian cairan.
d. Perpindahan cairan interstisial ke plasma.
e. Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat,
asites, adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher, dan irama
gallop.
PATHWAY
C. ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN FOKUS
Data Subjektif :
Identitas mendapatkan data identitas pasien meliputi :
Nama.
Umur.
Jenis Kelamin.
Pendidikan.
Pekerjaan.
Alamat.
No. Registrasi.
Diagnosa Medis.
Tanggal MRS.
Riwayat Kesehatan :
Keluhan Utama.
Riwayat Penyakit Sekarang.
Riwayat Penyakit Lalu.
Riwayat Penyakit Keluarga.
Riwayat Keperawatan
a. Pola Intake
Jumlah Cairan yang dikonsumsi.
Tipe cairan yang biasa dikonsumsi.
b. Pola Eliminasi
Mual muntah, Diare
Kebiasaan berkemih.
Perubahan jumlah maupin frekuensi.
Karakteristik urine.
c. Evaluasi status kehilangan cairan klien
Tanda-tanda.
Edema.
Rasa haus berlebihan.
Membran mukosa kering.
d. Proses penyakit yang dapat mengganggu keseimbangan
cairan.
Kanker, luka bakar.
Data Objektif :
Pemeriksaan Fisik :
RENCANA KEPERAWATAN
normal.
Untuk memantau
Monitor status
status cairan px.
-tekanan darah, cairan termasuk
normal.
Monitor BB Untuk memantau
BB px.
-tidak ada tanda-
tanda volume Anjurkan px Untuk memenuhi
cairan turun, menambahan kebutuhan cairan
elastisitas turgor intake oral (cairan dan nutrisi px.
baik, membran maupun nutrisi)
mukosa lembab,
tidak ada rasa haus
berlebihan.
2. Kelebihan Volume Tujuan : setelah Pasang urine Untuk memonitor
Cairan dilakukan tindakan kateter bila jika output
asuhan diperlukan berlebih terus
keperawatan menerus.
diharapkan : Monitor TTV Untuk memonitor
Cairan & TTV dalam batas
Elektrolit normal
seimbang Mengetahui
Hidrasi, tanda-tanda
dengan : kelebihan cairan
Monitor indikasi
retensi atau
K.H :
kelebihan cairan
( cracles, CVP,
-terbebas dari edema, asites)
edema. Mengontrol BB
Monitor BB
-terbebas dari Mengetahui
kelelahan, Tentukan riwayat riwayat dan tipe
kecemasan atau jumlah dan tipe intake cairan dan
kebingungan. intake cairan dan eliminasi
eliminasi
-bunyi nafas bersih Untuk
tidak Tentukan mengetahui
dyspneu/ortopneu. kemungkinan penyebab
faktor resiko dari kelebihan cairan
-menjelaskan ketidakseimbangan elektrolit
indikator kelebihan cairan
cairan. (Hipertermia,
terapi diuretik,
kelainan renal,
gagal jantung,
disfungsi hati)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Diagnostik
E. PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN MEDIS
o Merek Otsuka
o Merek Terumo
2. Rehidrasi oral.
3. Menghitung keseimbangan cairan.
IWL = (15 x BB ) : 24 jam =.....cc/jam
DAFTAR PUSTAKA
Tamsuri, anas. 2004. Klien dengan gangguan cairan/ elektrolit seri asuhan
keperawatan.Jakarta:EGC