Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ANALISIS

PEMERIKSAAN BAHAN DAN


MIX DESIGN

Disusun oleh:
Anisa Nadhifah
972020013

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI JALAN & JEMBATAN


POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
2021
ANALISIS PEMERIKSAAN BAHAN
DAN
MIX DESIGN

4.1 Deskripsi Data

Pembahasan pada bab ini menjelaskan tentang hasil pemeriksaan bahan


dasar beton normal. Tahap pemeriksaan dalam penelitian beton terdiri dari
pemeriksaan agregat, pemeriksaan semen, dan pemeriksaan air, yaitu sebagai
berikut:

4.2 Pemeriksaan Agregat Halus

Pemeriksaan bahan pada agregat halus ini terdiri dari pemeriksaan kadar
lumpur, gradasi agregat halus, kadar air, berat jenis, dan berat isi.

4.2.1 Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir Palu

Pemeriksaan kadar lumpur bertujuan untuk menentukan presentase kadar


lumpur yang terkandung pada agregat halus, kandungan lumpur < 5% merupakan
ketentuan agregat halus dalam pembuatan beton. Hasil dari pemeriksaan kadar
lumpur pasir Palu dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir Palu

No Uraian Sampel 1
A Berat Cawan (a) 86,2 gram
B Berat Agregat sebelum dicuci + Cawan (b) 562,6 gram
C Berat Agregat setelah dicuci + Cawan (c) 530,9 gram
D Kadar Lumpur (%) 7,1%

Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil Palu


No Uraian Sampel 1
A Berat Cawan (a) 522,2 gram
B Berat Agregat sebelum dicuci + Cawan (b) 1.472,2
gram
C Berat Agregat setelah dicuci + Cawan (c) 1.472,2
gram
D Kadar Lumpur (%) 0,4%

Hasil pemeriksaan kadar lumpur pasir samboja sebesar 7,1%. Syarat kadar
lumpur yang memenuhi yaitu < 5%, dengan demikian kandungan lumpur pada pasir
Palu di atas tidak memenuhi syarat sebagai bahan campuran pembuatan beton.
Tetapi pemeriksaan kadar lumpur kerikil sebesar 0,4%.
4.2.2 Pemeriksaan Gradasi Pasir Palu
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui gradasi dari pasir Palu. Hasil
pemeriksaan gradasi pasir palu dapat dilihat pada Table 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Gradasi Pasir Palu

Berat Berat
Ukuran Tertahan Kelolosan
No Tertahan Komulatif
Saringan (%) (%)
(gr) (%)
3/8 9,5
6 0,790202 0,79 99,2098
4
4,8 5,1 0,671671 1,46 98,53813
8
2,4 5,8 0,763861 2,23 97,77427
30
1,2 59,8 7,875675 10,10 89,89859
50
0,6 370,1 48,74226 58,84 41,15633
100
0,3 244,7 32,22705 91,07 8,929277
200
0,15 52,2 6,874753 97,95 2,054524
pan 15,6 2,054524 100 0
Total
15,6 2,054524
Modulus Kehalusan = 3,624390886

Berdasarkan Tabel 4.3 maka gradasi pasir Palu dapat dilihat pada gambar 4.1
sebagai berikut:

Zona I Agregat halus 0


2.054523904 0
0 5
8.929276966 10
15
20
20 30
34
41.1563282
40
Lolos Komulatif

gradasi
60
batas atas
60 70
batas bawah

80 90 89.89859081
95
100 97.77426577
100 98.53812722
99.2097985
100

120
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nomor saringan
Zona II Agregat halus
Nomor Saringan
0 1 2 3 4 5 6 07
2.054523904 0
8 9
0 8
8.929276966 10

20 30
35
41.1563282
40
Lolos Komulatif

55
59 gradasi
60 batas atas
75
batas bawah
80 90 89.89859081
90
99.2097985 100 97.77426577
100 98.53812722 100
100

120

Zona III Agregat halus


120
100 100
97.77426577 100
98.53812722 100
99.2097985
89.89859081 90 100
85
79
75

Lolos Komulatif
80
60
gradasi
60
41.1563282 batas atas
40
batas bawah 40

10 12
8.929276966 20
0 2.054523904
0
0
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Nomor Saringan

Zona IV Agregat halus


120
100 100 97.77426577
100 98.53812722
100 100
99.2097985
95 95
90
89.89859081 100
80
Lolos Komulatif

80
gradasi
50 60
41.1563282 batas atas

batas bawah 40
15 15
8.929276966 20
0 2.054523904
0
0
9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
Nomor Saringan

Gambar 4.1 Grafik Gradasi Pasir Palu


. Setelah dimasukan kedalam grafik zona dalam SNI-03-2843-2000,
gradasi pasir Palu terdapat pada gradasi 2 yang artinya pasir agak kasar.

4.2.3 Pemeriksaan Kadar Air Pasir Palu

Pemeriksaan kadar air pasir Palu bertujuan untuk mengetahui nilai kadar air
yang terdapat pada pasir Palu. Berikut hasil pemeriksaan kadar air pasir Palu dapat
dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Pasir Palu

No Uraian Sampel 1

1 Berat wadah (W1) 339,1 gram

2 Berat wadah + berat uji (W2) 843,5 gram


Berat benda uji (W3 = W2 – W1) 504,4 gram
3
4 Berat wadah + benda uji kering (W4) 805,2 gram

5 Berat benda uji kering ( W5 = W4 – 466,1 gram


W1)

3 Kadar Air % 3,06%

Jadi dari hasil pemeriksaan kadar air pada pasir Palu didapat 3,06%

4.2.4 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Pasir Palu


Pemeriksaan berat jenis dan penyerapan pasir Palu bertujuan untuk
mengetahui nilai berat jenis dan penyerapan pada pasir Palu. Semakin kecil berat
jenis agregat maka semakin kecil kuat tekannya karena memiliki bahan yang
lembek, berpori dan daya absorbs yang besar. Sedangkan semakin besar berat jenis
pada agregat maka semakin besar kuat tekan yang dihasilkan karena memiliki
bahan yang kuat, tidak berpori dan daya absorbs yang kecil. Rumus menghitung
berat jenis dan penyerapan sebagai berikut:
B 434,0
Bulk Spesific Gravity SSD = = 434,0+ 660,6- 956,0 =3.131
B+D-C
E 312,2
Bulk Spesific Gravity = = = 2,252
B + D - C 434,0 + 660,6 - 956,0
E 312,2
Apparent Spesific Gravity = = = 0,162
E+D-C 312,2+ 660,6 - 956,0

B-E 434,0- 312,2


Absorption = × 100%= ×100%= 39,01%
E 312,2

Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Pasir Palu

Hasil
No Uraian Pemeriksaan
(gr)
A Berat Piknometer 164,8
B Berat Benda Uji kondisi SSD 434,0
C Berat Piknometer + Berat Benda Uji + Air 956,0
D Berat Piknometer + Air 660,6
E Berat Benda Uji Kering 312,2
Absorption = 39,01%

4.2.5 Pemeriksaan Berat Isi Pasir Palu


Pemeriksaan berat isi bertujuan untuk mengetahui nilai berat isi pada pasir
Palu. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Pasir Palu

No Uraian Gembur Padat


A Volume Wadah 3.274,52 cm3 3.274,52 cm3
B Berat Wadah (W1) 2990,7 gram 2990,7 gram
C Berat Wadah + Benda Uji (W2) 6.607 gram 6.607 gram
D Berat Benda Uji (W3 = W2 – W1) 3.616,3 gram 4,059,3 gram
E Berat Isi 0,966 1,239
gram/cm3 gram/cm3
Jadi dari pemeriksaan berat isi pasir Palu didapatkan nilai gembur atau tidak
dipadatkan sebesar 0,966 gr/cm3, sedangkan nilai padat atau dipadatkan sebesar
1,239 gr/cm3.

4.3 Pemeriksaan Agregat Kasar


Pemeriksaan pada agregat kasar ini terdiri dari pemeriksaan kadar lumpur,
gradasi agregat kasar, kadar air, berat jenis,berat isi, dan keausan.

Tabel 4.7 Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil Palu

No Uraian Sampel 1
A Berat Cawan (a) 522,2 gram
B Berat Agregat sebelum dicuci + Cawan (b) 1.472,2
gram
C Berat Agregat setelah dicuci + Cawan (c) 1.472,2
gram
D Kadar Lumpur (%) 0,4%

Jadi, nilai kadar lumpur kerikil Palu sebesar 0,4 %

4.3.2 Pemeriksaan Gradasi Kerikil Palu


Pemeriksaan gradasi bertujuan untuk mengetahui nilai gradasi pada kerikil
Palu. Hasil pemeriksaan gradasi kerikil Palu dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai
berikut:
Tabel 4.8 Hasil Pemeriksaan Gradasi Kerikil Palu

Berat
Ukuran Tertahan Berat
No Tertahan Kelolosan
Saringan (%) Komulatif
(gr) (%)
(%)
1 9,5 663,8 25,97% 25,98% 74,02%
3/4 4,8 740,1 28,96% 54,94% 45,05%
1/2 2,4 912,4 35,70% 90,65% 9,351%
3/8 1,2 205,9 8,057% 98,70% 1,295%
4 0,6 33,1 1,295% 100% 0%
8 1,18 0 0% 100% 0%
16 0,15 0 0% 100% 0%
Total 2555, 100%
3
Modulus Kehalusan = 5,70269

Berdasarkan Tabel 4.8 maka gradasi kerikil Palu dapat dilihat pada gambar 4.2
sebagai berikut:

20 mm
0 2 4 6 0 0
8 10
0 8 10

20 30
35
Lolos Komulatif

40 55 59
60 75
80 90 90
100 100 100 batas atas
100 batas bawah

120

Gambar 4.2 Grafik Gradasi Kerikil Palu


Setelah dimasukan kedalam grafik zona dalam SNI-03-2843-2000, gradasi
kerikil Palu.

4.3.3 Pemeriksaan Kadar Air Kerikil Palu


Pemeriksaan kadar air kerikil Palu bertujuan untuk mengetahui nilai kadar
air yang terdapat pada kerikil Palu. Berikut hasil pemeriksaan kadar air kerikil palu
dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Pemeriksaan Kadar Air Kerikil Palu

No Uraian Sampel 1

1 Berat wadah (W1) 417,3 gram

2 Berat wadah + berat uji (W2) 1.181,0 gram


Berat benda uji (W3 = W2 – W1) 763,7 gram
3
4 Berat wadah + benda uji kering (W4) 1.592,6 gram

5 Berat benda uji kering ( W5 = W4 – 1.175,3 gram


W1)

3 Kadar Air % 22,0%

Jadi dari hasil pemeriksaan kadar air pada pasir Palu didapat presentase
22,0%

4.3.4 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Kerikil Palu


Tujuan melakukan pemeriksaan berat jenis dan penyerapan untuk
mengetahui nilai berat jenis dan penyerapan air pada kerikil Palu. Rumus
menghitung berat jenis dan penyerapan pada kerikil Palu, yaitu:
A 2783,8
Bulk Spesific Gravity SSD = = = 1.996
A-B 2783,8 − 1389,36
C 2307,62
Bulk Spesific Gravity = = = 1.655
A - B 2783,8 - 1389,36
C 2307,62
Apparent Spesific Gravity = = = 2.513
C-B 2307,62- 1389,36

A-C
Absorption = × 100%= ×100%= 34,27%
C

Tabel 4.10 Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan pada Kerikil Palu

Hasil Pemeriksaan
No Uraian
(gr)
A Berat Benda Uji kondisi SSD 2783,8
B Berat Benda Uji dalam air 1389,36
C Berat Benda Uji Kering 2307,62
4.3.5 Pemeriksaan Berat Isi Kerikil Palu
Pemeriksaan berat isi bertujuan untuk mengetahui nilai berat isi pada
Kerikil Palu. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Hasil Pemeriksaan Berat Isi Kerikil Palu

No Uraian Gembur Padat


A Volume Wadah 12.518,29 12.518,29
cm3 cm3
B Berat Wadah (W1) 6049,2 6049,2
gram gram
Berat Wadah + Benda Uji
C (W2) 20.810 20.810
gram gram
D Berat Benda Uji (W3 = W2 – 14.760,8 15.760,8
W1) gram gram
E Berat Isi 1,179 1,259
gram/cm3 gram/cm3

Jadi dari pemeriksaan berat isi kerikil Palu didapatkan nilai gembur atau
tidak dipadatkan sebesar 1,179 gr/cm3, sedangkan nilai padat atau dipadatkan
sebesar 1,259 gr/cm3.

4.3.6 Pemeriksaan Keausan Kerikil Palu


Pemeriksaan keausan kerikil palu bertujuan untuk mengtahui kadar kausan
dari agregat kasar. Agregat kasar yang digunakan berasal dari Palu. Hasil
pemeriksaan abrasi dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut:

Tabel 4.12 Hasil Pemeriksaan Abrasi

No Uraian Kerikil

A Berat Semula (a) 5007,2


gram
Berat benda uji tertahan saringan No. 12
B 2948,4
(b) gram
a-b
C Keausan = (%) 41,12%
a
4.4 Pemeriksaan Semen
Pemeriksaan semen bertujuan untuk mengetahui kelayakan semen sebagai
bahan penyusun beton. Semen dikatakan dalam keadaan baik jika memiliki butiran
yang halus dan tidak memiliki gumpalan gumpalan. Semen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semen Portland tipe 1 merek Conch.

4.5 Pemeriksaan Air


Pemeriksaan air bertujuan untuk mengetahui kelayakan air sebagai bahan
campuran pada pembuatan beton. Air yang memenuhi syarat memiliki ciri-ciri
bersih, warna bening, tidak mengandung lumpur dan minyak. Hasil dari
pengamatan menunjukan air yang akan dipakai memenuhi syarat karena bersih
memiliki warna bening, tidak mengandung lumpur serta minyak. Air yang
digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Workshop Teknik Sipil Politeknik
Negeri Balikpapan.

4.6 Perencanaan Campuran


Proporsi campuran dalam perencanaan campuran beton mengguakan
metode Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2843-2000). Hasil perhitungan dari
perencanaan campuran beton dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12 Perencanaan Komposisi Campuran pada Beton

NO Uraian Tabel/Grafik Nilai Ket.

1 Kuat tekan yag Ditetapkan 25 Mpa pada 28 Mpa


disyaratkan (benda hari. Bagian cacat
uji silinder 5%, k=1,64
2 Deviasi Standar Butir 4.3.2.1.1).(2 7 Mpa
tabel 1)
3 Nilai Tambah Butir 4.2.3.1.3) 11,48 Mpa
(margin)
4 Kekuatan Rata-rata Butir 4.2.3.1.3) 36,5 Mpa
di targetkan
5 Jenis Semen Ditetapkan Semen portland
Tipe 1
6 Jenis agregat : - Kerikil Palu
Kasar
- Pasir Palu
Halus
7 Faktor air semen Tabel 2 Grafik 1 0,51
Bebas atu 2
8 Faktor air semen Butir 4.2.3.2. 2) 0,60
Maksimum
9 Slump Ditetapkan 60 - 180 mm

10 Ukuran Agregat Ditetapkan Butir 20 mm


Maksimum 4.2.3.4
11 Kadar air bebas Tabel 3 Butir 205 Kg/m3
4.2.3.4
12 Kadar semen 11 : 8 atau 7 342 Kg/m3

13 Kadar semen Ditetapkan 342 Kg/m3


maksimum
14 Kadar Semen Ditetapkan Butir 325 Kg/m3
minimum 4.2.3.2 Tabel 4,5,6
15 Faktor air semen -
yang disesuaikan
16 Susunan besar Grafik 3 s/d 6 Daerah gradasi
butiran agregat susunan butir 2
halus
17 Susunan agregat Grafik 7, 8, 9 atau Ukuran maksimum
kasar atau Tabel 7 Grafik 10, 20mm
gabungan 11, 12
18 Persen agregat Grafik 13 s/d 15 43 %
halus atau perhitungan
19 Berat Jenis relatif, Diketahui/dianggap 2,462
agregat (kering
permukaan)
20 Berat Isi Beton Grafik 16 2290 Kg/m3

21 Kadar agregat 20-(12+11) 1743 Kg/m3


gabungan
22 Kadar air agregat 18x21 749,49 Kg/m3
halus
23 Kadar Agregat 21-22 993,8 Kg/m3
kasar
24 Proporsi Campuran Semen Air Agregat
(kg) (kg/lt)
Halus Kasar
(kg) (kg)
-Tiap m3 341,667 205 749,5 993,8

-Tiap campuran uji 1,811 1,087 3,972 5,267


0,0053 m3 (1
Silinder)
-Tiap campuran uji 1,708 1,025 3,747 4,969
0,005 m3 (1
Balok)
25 Koreksi campuran Semen Air Agregat
(kg) (kg/lt)
Halus Kasar
(kg) (kg)
-Tiap m3 341,667 194,734 764,795 988,805

-Tiap campuran uji 1,811 1,032 4,053 5,24


0,0053 m3 (1
Silinder)
-Tiap campuran uji 1,708 0,974 3,824 4,944
0,005 m3 (1
Balok)

4.7 Pengujian Slump


Pengujian Slump bertujuan untuk mengetahui kelekatan adukan beton
sebelum dimasukan dalam cetakan. Slump dengan hasil yang tinggi menghasilkan
beton yang kurang baik, sedangkan slump dengan nilai rendah menghasilkan beton
yang sulit untuk di kerjakan. Nilai slump yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 60-180 mm.
4.8 Pembuatan Benda Uji
Pada penelitian ini menggunakan cetakan berbentuk silinder dengan umur
2 hari untuk pengujian absorption dan 28 hari untuk pengujian porositas dan uji
tekan. Bahan pengganti yang digunakan adalah tempurung kelapa dan serat ijuk
dengan presentase campuran tempurung kelapa 4%, 5%, 6% dan serat ijuk 6%, 8%,
10%. Proses pembuatan benda uji menggunakan alat yaitu molen.

4.9 Perawatan Beton


Tahapan perawatan beton bertujuan untuk memperoleh beton dengan
kekuatan yang maksimal. Beton yang sudah mengering dikeluarkan dari cetakan
kemudian melakukan perawatan dengan merendam beton pada bak perendam yang
telah diisi oleh air bersih yang terdapat di Workshop Teknik Sipil Politeknik Negeri
Balikpapan. Setelah melakukan perawatan beton, sampel yang akan diuji
dikeluarkan sehari sebelum melakukan pengujian.

4.10 Pengujian Kuat Tekan


Pengujian kuat tekan bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton
yang diteliti. Pengujian dilakukan di Workshop Teknik Sipil Politeknik Negeri
Balikpapan. Berukuran 30 cm x 15 cm dari pengujian kuat tekan.

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Kuat Tekan Umur 2 hari

Kuat Tekan Rata - Rata


Kode Beton Umur Beton Berat Beton
Beton Kuat Tekan
BN 0-1 12,590 kg 15,28 Mpa
BN 0-2 2 Hari 12,970 kg 20,94 Mpa 19,05 Mpa
BN 0-3 12,745 kg 20,94 Mpa
BVA 4-1 11,885 kg 6,79 Mpa
BVA 4-2 2 Hari 11,795 kg 12,45 Mpa 11,31 Mpa
BVA 4-3 12,275 kg 14,71 Mpa
BVA-5-1 12,175 kg 9,05 Mpa
2 Hari 9,05 Mpa
BVA 5-2 12,105 kg 9,05 Mpa

Anda mungkin juga menyukai