Anda di halaman 1dari 5

METODE SAMPLING PELUANG

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Statistika Terapan

Dosen Pengampu: Ir. Kuswarini Kusno, MSIE.

Disusun oleh:

Paskalia Riris Priska 150610200006

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

TAHUN 2021
Metode Sampling Peluang

I. Simple Random Sampling (SRS) atau Sampling Acak Sederhana (SAS)


Simple random sampling adalah metode yang dapat digunakan untuk menarik sampel
dari populasi yang diketahui batasan-batasannya (finite population). Dalam metode ini
dipilih sampel sebanyak n dari populasi sebanyak N, dengan syarat masing-masing
sampel n memiliki peluang yang sama untuk terpilih. Pada metode simple random
sampling, digunakan tabel angka random sebagai alat bantu dalam penarikan sampel
(Anderson et al., 2010).

Sebagai contoh, untuk sebuah penelitian berjudul “Model Pembelajaran Pendidikan


Dasar di Sumatera Barat” digunakan sampel berupa seluruh SD yang ada di Sumatera
Barat. Selanjutnya, tanpa melakukan pengelompokkan terlebih dahulu, dilakukan
pemilihan terhadap seluruh SD yang ada di Sumatera Barat secara acak. Dengan begitu,
maka peluang terpilih dari setiap SD adalah sama.
Total SD yang ada di Sumatera Barat adalah 4330 sekolah. Data ini tersimpan secara
acak dan setiap SD diwakili oleh angka dari 1 sampai 4330. Peneliti ingin mengambil
sampel sebanyak 40 sekolah. Dengan melihat tabel di atas, maka diambil 4 digit angka
dari baris pertama, yaitu 6327, lalu berlanjut ke angka di sebelah kanannya, yaitu 1599,
seterusnya hingga didapatkan 30 buah angka yang berdigit 4. 30 buah angka ini
merupakan 30 sampel yang terpilih secara acak. Jadi, dengan terpilihnya angka 1599,
berarti sekolah ke-1599 terpilih menjadi sampel. Apabila gabungan angka yang terpilih
bernilai lebih besar dari 4330, maka gabungan angka tersebut dapat diabaikan saja.

II. Systematic Sampling (SS) atau Sampling Sistematik


Systematic sampling adalah alternatif dari metode simple random sampling yang bisa
digunakan apabila peneliti dihadapkan oleh kondisi seperti jumlah populasi yang terlalu
besar. Berbeda dengan simple random sampling yang mengaharuskan untuk menarik
sampel sebanyak n kali, pada systematic sampling peneliti hanya perlu mengambil satu
angka random kemudian angka lainnya akan mengikuti dengan mengikuti intervalnya
(Satu Data, 2019).
Tahapan penggunaan metode systematic sampling yaitu:
𝑁
- Menghitung interval (I) dengan rumus 𝐼 = 𝑛

- Menentukan satu angka (R1) secara acak dengan syarat R1 ≤ I


- Menentukan R2, R3, Rn dengan syarat Rn = Rn +1 = R1 + (n-1)I

Sebagai contoh, dari populasi sebanyak 30 rumah akan diambil sampel sebanyak 5
rumah. Maka tahapan yang dilalui adalah:
𝑁
- 𝐼=𝑛

30
𝐼=
5
𝐼=6

- R1= 2, di mana 2 ≤ 6
- R2 = R1 +I = 2 + 6 = 8
- R3 = R1 +2I = 2 + 12 = 14
- R4 = R1 +3I = 2 + 18 = 20
- R5 = R1 +4I = 2 + 24 = 36

III. Stratified Random Sampling (StRS) atau Sampling dengan Stratifikasi


Menurut Setiawan (2005), stratified random sampling adalah metode penarikan
sampel di mana populasi distratifikasi menjadi kumpulan strata. Dalam setiap stratum
terdapat satuan-satuan sampling yang memiliki relatif homogen. Dari setiap stratum ini
diambil sampel dengan cara simple random sampling. Stratifikasi sebuah populasi
diilustrasikan melalui diagram berikut (Anderson et al., 2010):
Sebagai contoh, untuk sebuah penelitian berjudul “Model Pembelajaran Pendidikan
Dasar di Sumatera Barat” digunakan sampel berupa seluruh SD yang ada di Sumatera
Barat. Selanjutnya, setiap sekolah distratifikasi menjadi sekolah berbiaya mahal, sedang,
dan murah. Kemudian, dari masing-masing strata ditarik sampel dengan menggunakan
metode simple random sampling.

IV. Cluster Random Sampling (CRS) atau Sampling Kelompok


Menurut Setiawan (2005), cluster random sampling adalah prosedur sampling yang
membagi populasi menjadi kumpulan elemen/cluster. Berbeda dengan metode stratified
random sampling, pada metode ini satuan sampling antar cluster harus relatif heterogen.
Pembentukan cluster dari populasi diilustrasikan oleh gambar berikut (Anderson et al.,
2010):

Tahapan yang dilewati dalam metode cluster random sampling antara lain:
- Memilih cluster dengan metode simple random sampling
- Memilih satuan sampling untuk tiap cluster
Sebagai contoh, , untuk sebuah penelitian berjudul “Model Pembelajaran Pendidikan
Dasar di Sumatera Barat” digunakan sampel berupa seluruh SD yang ada di Sumatera
Barat. Namun karena Sumatera Barat merupakan daerah yang cukup luas, maka
dibentuklah cluster berdasarkan Kota/Kabupaten di provinsi tersebut. Di antara cluster
tersebut dipilih satu cluster secara acak. Selanjutnya diambil sampel berupa sekolah dari
kota/kabupaten terpilih secara random.
Daftar Bacaan

Anderson, D. R., Sweeney, D. J., Williams, T. A., Camm, J. D., & Cochran, J. J.
(2016). Statistics for Business & Economics. Cengage Learning.

Data, S. (2019). Metode Sampling. Kabupaten Kebumen.

Setiawan, N. (2005). DIklat Metodologi Penelitian Sosial: Teknik Sampling. Universitas


Padjajaran, 1-10.

Anda mungkin juga menyukai