Belajar Daring Itu Garing-Dikonversi
Belajar Daring Itu Garing-Dikonversi
Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019
lalu. Penyebaran virus Corona yang masif di berbagai negara, menyebabkan kasus menjadi
tidak terkendali. Sehingga, pada tanggal 1 Maret 2020, World Health Organization (WHO)
akhirnya menetapkan status Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Pandemi.
Jika selama ini manusia seluruh dunia bekerja tanpa henti, adanya pandemi Covid-19
memaksa kita untuk sejenak bernafas, berhenti dari pusaran sistem, serta melihat kembali
kehidupan, keluarga, dan lingkungan sosial dalam arti yang sebenarnya. Manusia dipaksa
‘berhenti’ dari rutinitasnya, untuk memaknai apa yang sebenarnya dicari dari kehidupan.
untuk melakukan adaptasi di berbagai aspek kehidupan, seperti dunia pendidikan. Sebagai
Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Tinggi No. 1 Tahun
menginstruksikan untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan belajar dari
PJJ terhitung dimulai sejak Maret 2020 lalu (pertengahan semester genap TA
2019/2020). Pada awal pelaksanaannya, seluruh peserta didik SMA Plus Negeri 17
Palembang mulai melakukan adaptasi mengenai platform apa yang akan mereka gunakan
selama PJJ. Teknis pembelajaran disesuaikan dengan kebijakan guru setiap mata pelajaran.
dengan baik. Sehingga, kegiatan terpantau masih lesu. Adapun faktor lain, penyesuaian guru
untuk melaksanakan PJJ membutuhkan waktu. Hal ini dikarenakan, pada pembelajaran
biasanya, mereka tidak menggunakan teknologi sebanyak saat PJJ. Memasuki tahun ajaran
baru, pihak sekolah telah lebih siap dalam membuat kebijakan yang cocok untuk
persiapan dari guru dan siswa yang lebih matang, tidak dapat dilaksanakan secara darurat dan
tiba-tiba.
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi
Khusus. Satuan pendidikan dalam kondisi khusus dapat menggunakan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik atau dalam hal ini dikenal sebagai Kurikulum
Darurat. Kurikulum darurat (dalam kondisi khusus) yang disiapkan oleh Kemendikbud
kurang sosialisasi sehingga menimbulkan kebingungan baru di kalangan guru dan siswa.
Tanpa ada sosialisasi yang memadai, penerbitan kurikulum ini akan sia-sia. Hal tersebut
menjelaskan bahwa terdapat beberapa poin kekurangan pada pelaksanaan PJJ, antara lain
Jika Anda berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet stabil, maka akan
sulit bagi Anda untuk mengakses layanan e-learning. Hal ini tentunya masih banyak terjadi di
Indonesia mengingat beberapa daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum
terjangkau akses internet. Selain itu, harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup
mahal untuk beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Pada bulan November 2020, kuota
internet bantuan pemerintah telah diluncurkan ke nomor ponsel peserta didik. Sebelum
menerima kuota bantuan tersebut, peserta didik diharap untuk mengisi form yang nantinya
diserahkan ke Dinas Pendidikan setempat. Walaupun demikian, masih banyak yang belum
Kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan pada saat PJJ sangat
bervariasi. Beberapa peserta didik mungkin dapat menangkap materi dengan lebih cepat
hanya dengan membaca, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai
benar-benar paham. Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar
Beberapa metode pembelajaran e-learning bersifat satu arah. Hal tersebut menyebabkan
interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang sehingga akan sulit bagi Anda untuk
Pada tiap akhir Zoom Meeting, guru selalu memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal yang dibingungkan mengenai materi yang telah
dijelaskan sebelumnya. Namun, peserta didik yang mengajukan pertanyaan sangatlah minim.
Mereka yang tidak bertanya bahkan tidak paham apa yang harus ditanyakan. Hal ini berkaitan
dengan variasi cara individu untuk menuntut ilmu. Ada yang dapat menangkap materi dengan
learning kadang kehilangan fokus. Dengan adanya kemudahan akses, beberapa pengguna
cenderung menunda-nunda waktu belajar. Perlu kesadaran diri sendiri agar proses belajar
Inggris, Arief Shobirin Gusnanto menjelaskan bahwa belajar di rumah juga bisa
menimbulkan perasaan terkucilkan, karena tidak bertemu dan tidak berinteraksi sosial dengan
siswa lainnya. Sehingga makin sulit mengidentifikasi siswa yang tertinggal. Keterlambatan
dalam mengidentifikasi siswa yang tertinggal dapat menimbulkan bom waku sewaktu-waktu.
Kesulitan bersosialisasi dengan teman sejawat menjadi masalah terbesar para peserta
didik. Dengan pembelajaran secara langsung, mereka memiliki semangat tersendiri untuk
datang ke sekolah. Sehingga ilmu yang diterima dapat terserap dengan baik. Dengan adanya
teman, kita dapat mengetahui sebatas apa materi yang telah kita kuasai, sehingga memacu
Waktu-waktu sekolah yang harusnya dijalani dengan rasa semangat, gembira, bahagia
bersama teman-teman, harus dijalani secara masing-masing di rumah saja. Hal ini
menyebabkan masa SMA yang harusnya masa yang tak terlupakan dalam hidup, menjadi sah
untuk dilupakan. Apalagi tahun terakhir sekolah, yaitu kelas 12. Pastinya sangat merasa sedih
dengan keadaan yang menimpa sekarang. Pada tahun ini, banyak yang harus dilewati
bersama di sekolah, seperti pendaftaran LTMPT, belajar persiapan ujian-ujian akhir sekolah,
sosialisasi kampus, konsultasi BK untuk meniti masa depan. Harusnya masa-masa terakhir di
jenjang sekolah dapat diakhiri dengan bahagia, tapi malah dilalui dengan duka. Belajar yang
peserta didik. Kekurangan dari pelaksanaan PJJ diharapkan dapat menjadi koreksi bagi
apa yang cocok guna menunjang pendidikan di Indonesia selama pandemi. Hal tersebut dapat
berupa pelaksanaan sekolah luring dengan memerhatikan jam belajar, 3M, dan protokol
kesehatan. Sehingga, tetap aman untuk mengumpulkan peserta didik di sekolah. Selain itu,
diharapkan pihak sekolah maupun tenaga pengajar dapat memberikan motivasi dan membuat
suatu program yang diharapkan dapat meningkatkan semangat siswa untuk belajar daring.
Pada akhirnya, diharap dapat mengubah stigma para siswa mengenai belajar daring dari
Sumber :
1. https://dinkes.gorontaloprov.go.id/who-tetapkan-covid-19-sebagai-
pandemi/#:~:text=Kota%20Gorontalo%2C%20Dinkesprov%20%3A%20World%20H
ealth,11%2F03%2F2020).
2. https://seputartangsel.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-14996618/hore-bantuan-kuota-
internet-gratis-dari-kemendikbud-cair-simak-caranya
3. http://www.wantiknas.go.id/id/berita/empat-kelebihan-dan-kekurangan-dalam-
menerapkan-e-learning
4. https://republika.co.id/berita/qbecmn370/ini-kelemahan-pembelajaran-daring-
menurut-pengamat
5. https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pembelajaran-online-di-tengah-pandemi-covid-19-
tantangan-yang-mendewasakan/
6. https://id.cips-indonesia.org/post/siaran-pers-tidak-efektif-kurikulum-darurat-kurang-
sosialisasi