Tafsir Nusantara - Dion Prayoga 1171030055
Tafsir Nusantara - Dion Prayoga 1171030055
Abstrak
Sejarah tafsir di Indonesia memanglah unik karena ada harus melalui beberapa proses untuk
sampai dan dapat diterima oleh masyarakat Indoensia. persoalan utama tentulah terletak pada
Bahasa dan budaya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Untuk itu tafsir sebagai produk
budaya Arab perlu penyesuaian untuk masuk ke nusantara. Ulama tiga serangkai berhasil
menuangkan paduan Tafsir dengan konteks Nusantara. Usaha penulisan mereka melalui banyak
rintangan sehingga tafsir tersebut sempat terhambat dan tidak sampai 30 juz. Melalui pendekatan
dari studi tafsir Nusantara, penulis melakukan analisis terhadap karya ulama tiga serangakai yaitu
Tafsir Al-Quran Al-Karim melalui pendekatan-pendekatan tersebut. dari hasil analisis tersebut
dapat disimpulkan bahwa Tafsir Al-Quran Al-Karim masuk dalam. kategori Vernakularisasi,
Awamisasi, Domestikasi, Literasi, Edukasi, Komodifikasi, Integrasi, Politisasi.
Kata Kunci:
Abstrac
The history of Tafseer in Indonesia is unique because there must be through several processes to
arrive and acceptable to the people of Indonesia. The main problem is that the language and
culture characterize the community. Therefore, interpretation as a product of Arabic culture need
adjustment to enter the archipelago. The three triumvirate scholars managed to pour the
combination of Tafsir with Nusantara context. Their writing efforts through many obstacles so that
the interpretation had been hampered and not until 30 juz. Through an approach from the study of
Indonesian Tafsir, the author conducted an analysis of the work of the three-attack scholars
namely Tafsir Al-Quran Al-Karim through these approaches. From the results of the analysis can
be concluded that Tafsir Al-Quran Al-Karim entered. Category of Vernacularization,
Awamization, domestication, literacy, education, commodification, integration, politization.
Keywords
Melacak sejarah Islam tak lepas kolektif. Dan dalam penulisannya juga
dari sejarah Al-Quran, di indonesia ada yang bernuansa klasik dan ada pula
tafsir oleh ulama-ulama di Indonesia, yang bersifat lokal dan ada pula yang
(Atabik 2014) Studi tentang Al- Rahim Haitami, kitab ini hanya sampai
bagaimana proses penulisan Tafsir Al- ,selain itu Syekh Abdul Halim
data sesuai dengan topik yang dibahas masa kecilnya yang senantiasa
(Atabik 2014) Pada tahun 1920- Para penjajah takut bahwa orang-orang
akan menentang mereka di masa depan,
an, terdapat karya kolektif dua ulama
sehingga ruang lingkup penafsiran ini selesai karena sebelum selesainya tafsir
dipersempit, terutama setelah ini, Sheikh Abdul Halim meninggal.
kedatangan seorang konsultan India Abdul Halim Hasan (Abdul Halim
Timur Belanda yang mengetahui seluk Hasan) meninggal pada hari Sabtu, 15
beluk Snooker Hughronje dari Islam. November 1969 pada usia 68 tahun dan
Bagi ketiga mufasssir ini, tahun 6 bulan. Sehari sebelum menyelesaikan
1941 adalah tahun yang sulit karena sholat Jum'at di Masjid Agung Binjai
banyak masalah, termasuk fakta bahwa (Jumat, 14 November 1969), ia berniat
kertas tidak lagi masuk ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam tubuh ustaz
dari Barat, terutama dari Amerika M. Rasyid Nur di Masjid Binjai
Serikat dan Norwegia. Tahun itu Muhammadiyah. Ketika dia berjalan,
kedatangan penjajah baru tiba di dia tiba-tiba jatuh dan segera dibawa ke
Indonesia yaitu Jepang. Sebelum invasi, Rumah Sakit PNP II Bangkat Binjai.
Perang Dunia Kedua pecah. dampak Ternyata Abdul Halim mengalami
dari insiden ini, mesin cetak Medan pendarahan otak, dan tidak sempat
dipindahkan ke pelosok karena takut tertolong. Penafsiran Al-Quran berakhir
bahwa seorang penyusup akan pada surat Al-An’am ayat 38-39. Dari
ditangkap. tahun ketiga penulis meninggal, dapat
Penafsiran Al-Quran Al-Karim juga disimpulkan bahwa ketiga penulis
dimulai pada bulan Ramadhan 1355 H. meninggal pada tahun yang berbeda. Ini
Awal di dekat masjid al-Islamiyah di menunjukkan bahwa setelah guru dan
sebelah masjid Binjai, mulai dari April temannya meninggal lebih dulu, Zainal
1937 diterbitkan 20 halaman per bulan Arifin terus menulis tasfir ini. walaupun
dalam sebuah buku Majalah islami. demikian tafsir ini tidak berhasil
Setelah menerbitkan 12 edisi dan mencapai seluruh isi Al-Quran.
mencapai 240 halaman untuk komentar 59 Naskah lengkap Tafsir ini
dan ulasan, sirkulasi majalah bertambah hanya tersisa 6 volume, 6 di antaranya
dua kali lipat setiap bulan. Situasi ini
membahas penafsiran Al-Quran,
berlanjut hingga 1941.
dimulai dari Surah al-Baqarah ayat 1
Tafsir ini berhasil ditulis dalam 8
hingga surah al-Maidah ayat 82. Dalam
jilid. Tafsir ini masih membahas 8 juz
Volume 1, al-Baqarah ayat 1-141.
dalam Al-Quran dan belum sempat
Volume 2 membahas al-Baqarah bagian
142-252. Volume 3 membahas al- sumber dari tafsir Al-Manar karya
Baqarah 253-286 dan Ali-Imran 1-91. Sheikh Rasyid Ridha hasil studi Sheikh
Volume 4 membahas Ali-Imran bagian Muhammad Abduh, berikutnya Tafsir
92-200 dan An-Nisa 1-23. Volume 5 Al-Jawahir karya tafsir Sheikh Tantawi
membahas An-Nisa ayat 25-147. Jauhari.
Volume 6 membahas An-Nisa 148-176 Dilihat dari model penafsiran
dan Al-Maidah 1-82 (Dahlan 2018). ayat tafsir Al-Quran Al-Karim bisa
dikatakan menggunakan model tahlili
Metodologi Tafsir Al-Quran Al- dimana perlu pembahasan khusus
Karim
untuk topik-topik tertentu,
Untuk mengulas lebih dalam diantaranya: sihir, riba, judi, syafa’at
tentang tafsir Al-Quran AL-Karim, dan lain sebagainya. Pembahasan
penulis memaparkan bagaimana model khusus ini berkaitan dengan kehidupan
penulisan tafsir ini. Hal ini dilakukan sekitar masyarakat, tentang topik yang