Anda di halaman 1dari 4

NAMA : PUTRI RAHAYU

KELAS : R3A
TUGAS : FILSAFAT MIPA
NAMA DOSEN : INDICA YONA OKYRANIDA,M.Pd.

Kamis 05 Januari 2017, 09:57 WIB

Cerita Pasukan Garuda yang Disambut


Hangat Warga di Lebanon
Agus Setyadi – detikNews

Banda Aceh - Prajurit TNI yang bertugas menjaga perdamaian di Lebanon tidak
melulu berurusan dengan konflik. Di sela tugas, mereka berbaur akrab dengan
masyarakat. 

Bergabung ke dalam Pasukan Garuda memang tidak mudah. Berbagai seleksi harus
dilewati. Prajurit unggul dan berprestasi yang mendapatkan kesempatan berangkat.
Salah satunya Kapten Inf Luki Pardianto. Mantan Perwira Seksi (Pasi) Intel Batalyon
112 Raider Kodam Iskandar Muda ini baru saja pulang dari penugasan selama
setahun di Lebanon.

Selama penugasan, prajurit TNI bergabung dengan tentara dari negara lain untuk
menjaga perbatasan di Lebanon. Tujuannya agar tidak terjadi konflik, apalagi kontak
tembak. 

Meski punya risiko besar dalam bertugas, bergabung sebagai pasukan penjaga
perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menjadi sebuah kebanggaan. 

"Kesempatan ini (menjadi Pasukan Garuda) kan susah didapat. Hanya orang
tertentu yang punya prestasi di satuan masing-masing baru bisa berangkat untuk
diajukan ikut seleksi. Itu belum tentu lulus," kata Luki saat berbincang
dengan detikcom, Kamis (5/1/2017).

Luki berangkat ke Lebanon bersama kontingen Garuda TNI Unifil 2015-2016.


Selama di sana, ia bertugas menjaga kantor pusat United Nations Interim Force in
Lebanon (UNIFIL). Jika ada warga sipil ataupun militer yang hendak ke sana,
mereka harus mendapat izin darinya. 

Pasukan TNI di Lebanon punya tugas masing-masing. Ada yang tergabung dalam
Satuan Tugas (Satgas) Indobatt, yang bertugas menjaga perbatasan, serta tim
medis hingga staff officer (SO). Di sela-sela tugas, prajurit berbaur dengan warga
sekitar ataupun berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia.

Tak hanya bertugas di bidang kemiliteran, di sana Pasukan Garuda banyak


menggelar kegiatan yang berhubungan langsung dengan anak-anak dan penduduk
setempat. Mereka pernah ikut memeriahkan acara festival anak di negeri itu.
Tentara Indonesia berbagi gembira dengan anak-anak di daerah konflik tersebut. 

Menurut Luki, tentara Indonesia mendapat perlakuan istimewa dari masyarakat


setempat. Penduduk Lebanon menyambut hangat kehadiran Pasukan Garuda. Jika
berpapasan atau bertemu, warga di sana menyapa prajurit TNI dengan teriakan
'Garuda'. 

"Setiap ketemu, mereka selalu teriak 'Garuda'. Di mana-mana warga Lebanon pasti
teriak 'Garuda, Garuda' saat bertemu kita," jelas Luki.

Pasukan Garuda yang bertugas di sana punya cara tersendiri untuk mengobati rasa
rindu kepada keluarga di Indonesia. Setelah selesai bertugas sekitar pukul 04.30
waktu Lebanon atau sekitar pukul 21.00 WIB, salah satu hal yang biasa dilakukan
adalah menghubungi keluarga. Mereka berkomunikasi melalui fasilitas internet yang
tersedia.

Waktu untuk berkomunikasi cukup singkat. Dalam sehari, mereka paling lama dapat
mengobrol dengan orang tercinta selama satu jam. Setelah itu, mereka kembali
melanjutkan berbagai kegiatan. 

"Selama bertugas, kita konsentrasi pada pekerjaan karena kita tugas di luar negeri.
Yang pertama, sangat bernilai, di situ banyak kita terima pengalaman di dalamnya.
Meski demikian, kita sempatkanlah komunikasi dengan keluarga walaupun satu
jam," cerita Luki.

Saat berangkat ke Lebanon, Luki harus rela meninggalkan istrinya yang tengah
mengandung. Ia tidak sempat menemani sang istri melahirkan anak kedua mereka.
Kala pulang, sang buah hati hampir tidak mengenalinya. 

Meski setahun berada di Lebanon, pasukan Topi Baja Biru, sesuai dengan topi biru
muda yang mereka kenakan, juga diberi cuti. Tapi, syaratnya, tidak boleh kembali ke
Indonesia. Momen cuti itu kemudian dimanfaatkan prajurit muslim untuk
melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi.

"Itu yang tidak mungkin terulang lagi. Kalau kita berada di Indonesia, kesempatan
ada, tapi waktunya belum tentu bertepatan. Hampir semua di sana yang beragama
muslim melaksanakan umrah," jelas Luki.

Menurut Luki, kondisi Lebanon saat ini belum dapat dikatakan aman. Indonesia
sudah mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke sana sejak 2006. 

Tiap tahun, pasukan yang diberangkatkan terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udara. Tahun ini, misalnya, ada 1.200 lebih prajurit yang
bertugas di sana. 

"Kondisi di sana itu rawan tapi terkendali berkat ada pasukan PBB," kata Luki.

Setelah pulang dari penugasan, pada Rabu (4/1) kemarin, Luki bersama 10 prajurit
Kodam Iskandar Muda (Kodam IM) yang bertugas di Lebanon menemui Panglima
Kodam (Pangdam) Mayjen TNI Tatang Sulaiman.

Pertemuan antara "orang tua dan anak" ini digelar di ruang kerja Pangdam. Dalam
pertemuan itu, Pangdam memberi sejumlah pesan kepada personel Kontingen
Garuda. 

"Pak Panglima berpesan agar kita dapat memberi motivasi kepada prajurit lain agar
mereka meraih prestasi biar dapat bergabung dengan Kontingen Garuda pada tahun
berikutnya," jelas Luki.

Setelah pulang ke Indonesia, apakah masih rindu kepada Lebanon? Kapten Luki
punya cara tersendiri untuk mengenang momen-momen saat ia berada di Lebanon.
Anaknya nomor dua ia namai dengan salah satu nama daerah di sana.

"Momen paling berkesan karena pengalaman bertugas di daerah Naqoura. Anak


saya nomor dua saya namai Naqoura, yaitu Naqoura Zaskia Putri Pardianto. Jadi
kenangan di Lebanon selalu menempel erat di kehidupan saya," katanya. 
(fdn/fdn)

https://news.detik.com/berita/d-3388159/cerita-pasukan-garuda-yang-disambut-
hangat-warga-di-lebanon
Pasukan Garuda yang dibawa ke Lebanon adalah orang-orang pilihan yang
sebelumnya telah diseleksi.Yang dilakukan Pasukan Garuda terhadap warga disana
sudah sangat baik dan diacungi jempol.mereka bertugas ditengah konflik yang
membahayakan diri mereka sendiri. Dan meninggalkan keluarga di
Indonesia.Mereka disana membahagiakan warga dengan cara mereka sendiri
sendiri,Seperti mengajak anak-anak bermain ditengah konflik sehingga anak-anak
dapat melupakan sejenak apa yang terjadi di daerah mereka,dan anak-anak pun
bahagia bisa bermain dengan Pasukan Garuda,bukan hanya mengajak bermain tapi
ada tim medis dan yang lainnya, Selain itu warga disana menyambut hangat
Pasukan Garuda yang membuat Pasukan Garuda semangat dalam bekerja ,namun
seharusnya Pasukan Garuda diberi cuti untuk ke Indonesia,agar bisa melepas rindu
bersama keluarga.

Anda mungkin juga menyukai