Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR 2
“ KIRCHOFF DAN THEVENIN ”

Disusun oleh :
Nama : Revinda Azzalia Putri Wijaya
NIM : 022000030
Prodi : Elektronika instrumentasi
Dosen pengampu : Ayu Jati Puspitasari M,Si.

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA


INSTRUMENTASI
JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR
STTN BATAN YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Hukum Kirchoff
Dalam kelistrikan dikenal suatu hukum yang dinamakan
hukum kirchoff. Hukum kirchoff sendiri adalah dua hukum dasar
rangkaian, yang sekarang dikenal dengan Hukum I dan Hukum II
Kirchoff. Kedua hukum dasar rangkaian tersebut sangat
bermanfaat untuk menganalisis rangkaian-rangkaian listrik
majemuk yang cukup rumit. Beberapa orang menyebut kedua
hukum ini dengan Aturan Kirchoff, karena dia berasal dari
hukum-hukum dasar yang sudah ada sebelumnya, yaitu hukum
kekekalan energi dan hukum kekekalan muatan listrik.

1. Hukum Kirchoff I
Bunyi hukum kirchoff I “ Jumlah aljabar dari arus yang
menuju/ masuk dengan arus yang meninggalkan/keluar pada satu
titik sambungan/cabang sama dengan nol “.
Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan
listrik yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada
pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam
suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk
pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik
yang ke luar percabangan itu.

2. Hukum Kirchoff II
Bunyi hukum kirchoff II “ Di dalam satu rangkaian listrik
tertutup jumlah aljabar antara sumber tegangan dengan kerugian-
kerugian tegangan selalu sama dengan nol.”
Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang
diterapkan dalam suatu rangkaian tertutup. Hukum ini
menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak Listrik)
sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop)
sma dengan nol.

1.1.2 Teori Thevenin


Teorema Thevenin menyatakan bahwa rangkaian linear dua-
terminal dapat digantikan oleh sebuah rangkaian ekuivalen yang
memuat sumber tegangan VTh yang terhubung seri dengan
resistor RTh, dimana VTh merupakan tegangan open circuit pada
terminal dan RTh adalah input atau resistansi ekuivalen pada
terminal ketika sumber bebas dimatikan. Teorema Thevenin
sangat penting dalam analisa rangkaian. Sangat membantu dalam
menyederhanakan rangkaian. Sebuah rangkaian yang rumit dapat
digantikan oleh sebuah sumber tegangan bebas dan sebuah
resistor. Penggantian ini merupakan metode yang berguna dalam
desain rangkaian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana teori kirchoff dan thevenin ?
2. Bagaimana mekanisme yang ada dalam teori kirchoff dan
thevenin ?
3. Bagaimana pengaplikasian teori kirchoff dan thevenin ?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami teori Kirchoff dan Thevenin
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi persoalan-persoalan yang
bersangkutan dengan teori Kirchoff dan Thevenin
3. Mahasiwa dapat menggunakan teori-teori Kirchoff dan
Thevenin.

1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui mengenai hukum arus Kirchoff (KCL)
2. Dapat mengetahui mengenai hukum tegangan Kirchoff
(KVL)
3. Dapat mengetahui mengenai teori Thevenin
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Hukum Kirchhoff


Hukum Kirchoff pertama kali dikenalkan oleh ahli Fisika
dari Jerman, Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887). Hukum
Kirchhoff dikenal dengan Kirchhoff’s current law (KCL) dan
Kirchhoff’s voltage law (KVL)s.

2.1.1 Hukum I Kirchhoff


Pada Kirchhoff’s current law (KCL) menyatakan bahwa
“jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu titik simpul (atau
loop tertutup) adalah nol” dinyatakan dalam persamaan (1) :
𝑁

∑ 𝑖𝑛 = 0
𝑛=1
(1)
Dimana N merupakan jumlah cabang yang terkoneksi pada titik
node dan in adalah arus ke n yang masuk (atau keluar) dari titik
node.

Gambar 1. Arus pada titik simpul sebagai ilustrasi KCL

Bedasarkan gambar diatas dapat dibuktikan bahwa jumlah


seluruh arus pada titik sama dengan nol. Sehingga persamaannya
menjadi :

𝑖𝑟(𝑡) = 𝑖1(𝑡) + 𝑖2(𝑡) + 𝑖3(𝑡) + ⋯ (2)


Arus yang masuk menuju titik disimpul dimisalkan dengan tanda
positif, sedangkan arus yang keluar dari titik simpul dimisalkan
dengan tanda negative, sehingga persamaanya menjadi:

𝑖1 + (−𝑖2 ) + 𝑖3 + 𝑖4 + (−𝑖5 ) = 0 (3)


𝑖1 + 𝑖2 + 𝑖3 = 𝑖4 + 𝑖5 (4)

Jika diterapkan pada loop tertutup maka dapat diilustrasikan


seperti Gambar 2
Gambar 2. Arus pada sebuah titik untuk menggambarkan KCL

Dari Gambar , diperoleh persamaan :

IT + I2 = I2+I3 (5)
IT = I1-I2+I3

2.1.2 Hukum II Kirchoff


Hukum II Kirchhoff didasarkan pada prinsip konservasi
energi. Kirchhoff’s voltage law (KVL) menyatakan bahwa
“jumlah aljabar seluruh tegangan pada untai tertutup adalah nol”
dinyatakan dalam persamaan:

∑ 𝑉𝑚 = 0
𝑚=1
(6)
Dimana M adalah jumlah tegangan yang ada pada untai
tertutup (atau jumlah cabang yang ada pada untai tertutup) dan 𝑣𝑚
merupakan tegangan ke-m. perhatikan gambar dibawah ini,
terdapat lima sumber tegangan yang dapat dituliskan seperti
persamaan (6) dan (7)

Gambar 3. Rangkaian satu loop yang menggambarkan KVL

− 𝑉1 + 𝑉2 + 𝑉3 − 𝑉4 + 𝑉5 = 0 (7)

𝑉2 + 𝑉3 + 𝑉4 = 𝑉1 + 𝑉5 (8)
Gambar 4. Rangkaian loop tertutu

Jika diterapkan pada rangkaian tertutup, seperti pada Gambar 4


maka persamaannya dapat dituliskan menjadi :

∑ 𝐸 + ∑(𝐼𝑅) = 0 (9)

𝑖𝑅1 − 𝑖𝑅2 − 20 = 0 (10)

2.2 Teori Thevenin

Suatu untai listrik yang terdiri dari sambungan sejumlah tahanan


dan sumber- sumber g.g.l dapat dianggap sebagai sumber tegangan
murni (E) yang tersambung seri dengan suatu tahanan. Pernyataan
tersebut dapat dilukiskan dengan Gambar dibawah ini.

Gambar 5. Ekivalen rangkaian thevenin

Pada Gambar 6, rangkaian sebelah kanan merupakan rangkaian


ekuivalen rangkaian sebelah kiri. Besar V thevenin, yaitu tegangan
antara A dan B untuk 𝑅𝐿dilepas. R thevenin, yaitu besar tahanan
antara A dan B untuk 𝑅𝐿 dilepas dan sumber tegangan E dihubung
singkat.

Gambar 6. Ekuivalen rangkaian kompleks dan rangkaian Thevenin


Arus IL yang melalui beban dan tegangan VL yang melalui beban
dapat disimpulkan sebagai persamaan Thevenin rangkaian. Adapun
persamaan tersebut dituliskan seperti pada persamaan (12) dan (13)

𝐸𝑇ℎ
𝐼𝐿 = 𝑅𝑇ℎ+𝑅𝐿 (11)
𝐸𝑇ℎ
𝑉𝐿 = 𝑅𝐿𝐼𝐿 𝑉𝑇ℎ (12)
𝑅𝑇ℎ+𝑅𝐿
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Pada percobaan kirchoff dan thevenin menggunakan alat dan
bahan sebagai berikut, antara lain :
Multimeter berjumlah 4 buah, power supply DC berjumlah 1,
Resistoryang memiliki hambatan 470 ohm, 1kohm, 1,8k ohm, 3k
ohm. Lalu ada juga resistor variabel, project bard dan terakhir
adalah kabel penghubung.

3.2 Langkah Kerja


3.2.1 Percobaan 1 Hukum Arus Kirchoff (KCL)
Langkah pertama dalam percobaan hukum arus
kirchoff adalah praktikan membuat rangkaian listrik
seperti pada Gambar 5 dengan R1 = 220 dan R2 = 330 ; R3
= 470 Ohm, lalu saklar S dalam posisi terbuka. Setelah
diperiksa asisten, saklar S ditutup. Mengatur tegangan
power supply hingga keluarannya 2 volt. Selanjutnya
mengamati penunjukkan arus pada masing-masing
amperemeter. Lalu mencatat dengan teliti. 3. Langkah
terakhir adalah mengulangi langkah 2, tetapi dengan
tegangan 4; 6; dan 9 Volt. Dan mencatat hasilnya.

3.2.2 Percobaan 2 Hukum Tegangan Kirchoff (KVL)


Langkah pertama dalam percobaan hukum tegangan
kirchoff adalah membuat rangkaian listrik seperti pada
Gambar 8. Saklar S dalam posisi terbuka. Setelah diperiksa
asisten, saklar S ditutup. Selanjutnya mengatur keluaran
power supply sebesar 4 Volt. Dan mengamati serta mencatat
penunjukkan ampermeter, selanjutnya tegangan pada tiap
ujung-ujung tahanan, serta ujung-ujung ampermeter 3.
Langkah terakhir adalah mengulangi langkah 2 pada
tegangan 6, 9, 12 volt dan mencatat hasilnya.
3.2.3 Percobaan 3 Teori Thevenin
Langkah pertama pada percobaan teori thevenin
adalah membuat rangkaian seperti Gambar 9. Tutup saklar S,
dan mengatur tegangan E = 30 Volt, kemudian mencatat besar
arus yang lewat RL, untuk harga-harga RL : 470Ω; 1000; 1,8
kΩ; dan 3 kΩ. Selanjutnya RL dihubung pendekkan, dan baca
serta catat besar arus pada amperemeter (Io). Selanjutnya
membuka S dan melepaskan hubungan ke amperemeter dan
RL, sehingga rangkaian menjadi seperti Gambar 10. Llu
menutup saklar S, dan mengukur tegangan VXY = Vo dengan
multimeter. Selanjutnya mencatat hasilnya

Gambar 9. Rangkaian kompleks

Lalu melepaskan semua hubungan-hubungan diatas serta


mengatur sumber tegangan sebesar VXY ( Vo) dan
menentukan tahanan Rthevenin (Rth) yang besarnya adalah
Rthevenin = Vo/Io. Selanjutnya menyusun kembali untai baru
seperti Gambar 8. Dan mencatat besar arus yang terukur pada
multimeter untuk beban RL = 470, 1000, 1,8 k dan 3 k ohm.
Bandingkan hasil-hasil ini dengan hasil pengukuran arus
pada Gambar 11 dengan rangkaian thevenin dari untai gambar
9.
Gambar 10. Rangkaian Thevenin pengukuran vXY

Gambar 11. Rangkaian ekivalen Thevenin

3.3 Diagram Alir Percobaan

3.3.1 Diagram Alir Hukum Arus Kirchoff (KCL)

Mulai Selesai

Mengulangi Langkah 2
Membuat Rangkaian
Dengan Tegangan yang
Gambar 7
Berbeda

Saklar S ditutup Mencatat Hasil

Mengatur Tegangan Mengamati


Power Supply Arus
3.3.2 Diagram Alir Hukum Tegangan Kirchoff (KVL)

Mulai Selesai

Membuat Rangkaian Mencatat Hasil


Gambar 8

Mengulangi Langkah 2
Saklar S ditutup Dengan Tegangan yang
Berbeda

Mengatur Keluaran
Mencatat Hasil
Power Supply

Mengamati Penunjukkan
Amperemeter dan
Tegangan
3.3.3 Diagram Alir Tegangan Thevenin

Mulai
Selesai

Membuat Rangkaian
Membandingkan
Gambar 9
Hasil

Mengatur
Mencatat Besar
Tegangan E
Arus

Mencatat Besar
Membuat Rangkaian
Arus
Gambar 11

RL dihubung
Menentukan
pendekkan
RThevenin

Membaca Arus dan


Mengatur Sumber
Mencatat
Tegangan

Membuka S
Melepaskan
Hubungan

Membuat
Rangkaian 10 Mengukur
Vxy=Vo

Saklar S ditutup
Saklar S ditutup
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data dan Perhitungan


4.1.1 Hukum Arus Kirchoff

VDC power 2V 4V 6V 9V
supply
IR3 7.5 mA 14 mA 22,5 mA 37,5 mA
IR2 5 mA 8,5 mA 13,5 mA 22 mA
IR1 3 mA 6 mA 9 mA 15 mA
I 14,5 mA 27,5 mA 45 mA 72,5 mA
∑I 15,5 mA 28,5 mA 45 mA 74,5 mA

(IR1+IR2+IR3)

Tabel 1. Data pengukuran arus


Diketahui
R1 = 220 Ω
R2 = 330 Ω
R3 = 470 Ω
( Untuk percobaan KCL menggunakan rangkaian pararel )
 Mencari R total

1 1 1 1
= + +
𝑅. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3
1 1 1
= + +
220 330 470

9,89
=
1020

1020
𝑅. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
9,89

𝑅. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 103,134 Ω
 Menghitung I total dan IR1,IR2,IR3

1. Untuk VDC = 2V
- IR1 = V/R1 = 2V/220 Ω = 9,1 mA
- IR2 = V/R2 = 2V/330 Ω = 6,06 mA
- IR3 = V/R3 = 2V/470 Ω = 4,25 mA
- R.total = 103,134 Ω
𝑉 2𝑉
- 𝐼. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅.𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 103,34 Ω = 19,41 𝑚𝐴
- ∑I = IR1+IR2+IR3 = 19,41 mA

2. Untuk VDC = 4V
- IR1 = V/R1 = 4V/220 Ω = 18,18 mA
- IR2 = V/R2 = 4V/330 Ω = 12,12 mA
- IR3 = V/R3 = 4V/470 Ω = 8,5 mA
- R.total = 103,134 Ω
𝑉 4
- 𝐼 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅.𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 103,134 Ω = 38,8 𝑚𝐴
- ∑I = IR1+IR2+IR3 = 38,8 mA

3. Untuk VDC = 6V
- IR1 = V/R1 = 6V/220 Ω = 27,27 mA
- IR2 = V/R2 = 6V/330 Ω = 18,18 mA
- IR3 = V/R3 = 6V/470 Ω = 12,76 mA
- R.total = 103,134 Ω
𝑉 6𝑉
- 𝐼. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅.𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 103,34 Ω = 58,2 𝑚𝐴
- ∑I = IR1+IR2+IR3 = 58,2 mA

4. Untuk VDC = 9V
- IR1 = V/R1 = 9V/220 Ω = 41 mA
- IR2 = V/R2 = 9V/330 Ω = 27,27 mA
- IR3 = V/R3 = 9V/470 Ω = 19,1 mA
- R.total = 103,134 Ω
𝑉 9𝑉
- 𝐼. 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑅.𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 103,34 Ω = 87,3 𝑚𝐴
- ∑I = IR1+IR2+IR3= 87,3 mA

 Menghitung Nilai Error


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

1. Untuk VDC = 2V
15,5 𝑚𝐴 − 19,41 𝑚𝐴
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
19,41 𝑚𝐴
= 20,14 %
2. Untuk VDC = 4V

28,5 𝑚𝐴 − 38,8 𝑚𝐴
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
38,8 𝑚𝐴
= 26,5 %

3. Untuk VDC = 6V

45 𝑚𝐴 − 58,2 𝑚𝐴
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
58,2 𝑚𝐴
= 22,7 %
4. Untuk VDC = 9V

74,5 𝑚𝐴 − 87,3 𝑚𝐴
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
87,3 𝑚𝐴
= 14,67 %

4.1.2 Hukum Tegangan Kirchoff

VDC power 4V 6V 9V 12V


supply
VR3 0.8 V 1,2 V 1,8 V 2,4 V
VR2 1,2 V 1,8 V 2,8 V 3,8 V
VR1 1,8 V 2,6 V 4V 5,3 V
I 3,5 Ma 5,5 mA 8,25 mA 11 mA
∑V 3,8 V 5,6 V 8,6 V 11,5 V
(VR1+VR2+VR3)

Tabel 2. Data pengukuran tegangan


Diketahui
R1 = 220 Ω
R2 = 330 Ω
R3 = 470 Ω
( Untuk percobaan KVL menggunakan rangkaian seri)
 Mencari R total
R.total = R1+R2+R3
= 220 Ω + 330 Ω + 470 Ω
= 1020 Ω

 Menghitung VR1,VR2,VR3

1. Untuk VDC = 4V, dan I = VDC/ R.total


= 4V / 1020 Ω
= 3,92 mA

Sehingga didapatkan

- VR1 = I x R1 = 3,9 mA x 220 Ω


= 0,85 V
- VR2 = I x R2 = 3,9 mA x 330 Ω
= 1,29 V
- VR3 = I x R3 = 3,9 mA x 470 Ω
= 1,84 V
- ∑V = VR1+VR2+VR3 = 3,98 V

2. Untuk VDC = 6V, dan I = VDC/ R.total


= 6V / 1020 Ω
= 5,88 mA

Sehingga didapatkan

- VR1 = I x R1 = 5,88 mA x 220 Ω


= 1,29 V
- VR2 = I x R2 = 5,88 mA x 330 Ω
= 1,94 V
- VR3 = I x R3 = 5,8 mA x 470 Ω
= 2,76 V
- ∑V = VR1+VR2+VR3 = 5,99 V

3. Untuk VDC = 9V, dan I = VDC/ R.total


= 9V / 1020 Ω
= 8,82 mA

Sehingga didapatkan
- VR1 = I x R1 = 8,82 mA x 220 Ω
= 1,93 V
- VR2 = I x R2 = 8,82 mA x 330 Ω
= 2,9 V
- VR3 = I x R3 = 8,82 mA x 470 Ω
= 4,13 V
- ∑V = VR1+VR2+VR3 = 8,96 V

4. Untuk VDC = 12V, dan I = VDC/ R.total


= 12V / 1020 Ω
= 11,76 mA

Sehingga didapatkan

- VR1 = I x R1 = 11,76 mA x 220 Ω


= 2,58 V
- VR2 = I x R2 = 11,76 mA x 330 Ω
= 3,88 V
- VR3 = I x R3 = 11,76 mA x 470 Ω
= 5,52 V
- ∑V = VR1+VR2+VR3 = 11,98 V

 Menghitung Nilai Error


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

1. Untuk VDC = 4V
3,8𝑉 − 3,98𝑉
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
3,98𝑉
= 4,5 %
2. Untuk VDC = 6V

5,6𝑉 − 5,99𝑉
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
5,99𝑉
= 6,5 %
3. Untuk VDC = 9V

8,6𝑉 − 8,96𝑉
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
8,96𝑉
=4%
4. Untuk VDC = 12V
11,5𝑉 − 11,98𝑉
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
11,98𝑉
=4%

4.1.3 Teori Thevenin

RL E(V) IL(mA) I0 (mA) V0(V) RTh(Ω) IL(mA)


(kompleks) (Thevenin)
470Ω 18,25 20
1,8Ω 30 8,25 30 23 766,7 9
3Ω 6 6

Tabel 3. Data pengukuran percobaan thevenin


Diketahui
R1 = 3,3 kΩ
R2 = 470 Ω
R3 = 1,2 kΩ
RL = 470 Ω ; 1000 ; 1,8 kΩ ; 3 kΩ
E = 30V

 Menghitung VTh

𝑅2
𝐸=( ) 𝑥 𝑉𝑡ℎ
𝑅1 + 𝑅2

𝑅2
𝑉𝑡ℎ = ( )𝑥 𝐸
𝑅1 + 𝑅2

1,2𝑘Ω
𝑉𝑡ℎ = ( ) 𝑥 30𝑉
3,3𝑘Ω + 1,2kΩ

1,2𝑘Ω
𝑉𝑡ℎ = 𝑥 30𝑉
4,5𝑘Ω

36000
𝑉𝑡ℎ = = 8𝑉
4500
 Menghitung Rth

𝑅2 𝑥 𝑅1
𝑅𝑡ℎ = 𝑅𝐿 + ( )
𝑅2 + 𝑅1

1200Ω 𝑥 3300Ω
𝑅𝑡ℎ = 470Ω + ( )
1200Ω + 3300Ω

3960000Ω
𝑅𝑡ℎ = 470Ω + ( )
4500Ω

𝑅𝑡ℎ = 470Ω + 880Ω = 1,35kΩ = 1350 Ω

 Menghitung IL

1. Untuk RL = 470 Ω
𝑉𝑡ℎ
𝐼𝐿 = ( )
𝑉𝑡ℎ + 𝑅𝐿

8𝑉
𝐼𝐿 = ( )
1350Ω + 470Ω

8𝑉
𝐼𝐿 = ( ) = 4,4 𝑚𝐴
1820Ω

2. Untuk RL = 1800Ω
𝑉𝑡ℎ
𝐼𝐿 = ( )
𝑉𝑡ℎ + 𝑅𝐿

8𝑉
𝐼𝐿 = ( )
1350Ω + 1800Ω

8𝑉
𝐼𝐿 = ( ) = 2,53 𝑚𝐴
3150Ω

3. Untuk RL = 470 Ω
𝑉𝑡ℎ
𝐼𝐿 = ( )
𝑉𝑡ℎ + 𝑅𝐿

8𝑉
𝐼𝐿 = ( )
1350Ω + 3000Ω

8𝑉
𝐼𝐿 = ( ) = 1,84 𝑚𝐴
4350Ω
 Menghitung Nilai Error
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖

Nilai Error Untuk Rth


766,7Ω − 1350Ω
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 (%) = | | 𝑥 100%
1350Ω
= 43,2 %

4.2 Pembahasan
Dalam praktikum yang dilakukan dengan judul Rangkaian Kirchoff dan
Thevenin merupakan suatu percobaan mengenai pembuktian hukum kirchoff
serta teori thevenin. Percobaan ini dibagi menjadi 2 yaitu :
 Percobaan pertama yaitu dengan hukum kirchof 1 , diketahui bahwa dari
hasil pengukuran bahwa arus yang di hasilkan sama atau mendekati
dengan arus totalnya. Tetapi pada saat perhitungan nilai teori hasilnya
berbeda dengan nilai percobaan hal tersebut disebabkan karena :
1. Pada saat praktiku, praktikan kurang pas dalam memasukkan
colokan yang ada pada board dan yang ada dimultimeter
2. Terdapat nilai toleransi pada resistor
 Selanjutnya adalah percobaan yang terakhir, yakni percobaan Thevenin.
Pada rangkaian kompleks, dilakukan pengukuran arus dan tegangan
awal, didata dengan 𝐼o dan 𝑉o. Sehingga dapat ditentukan besarnya 𝑅th
(hambatan thevenin). Hambatan Thevenin tersebut dapat dihitung
dengan cara mengukur arus terlebih dahulu, lalu melepaskan 𝑅𝐿 dan
dihasilkan 𝑉o. Namun terdapat perbedaan antara nilai percobaan dengan
nilai yang diperoleh dari perhitungan atau nilai teori, dengn selisih yang
sedikit jauh. Adanya selisih tersebut dikarenakan :
1. Adanya hambatan dalam pada alat elektronika yang digunakan
dalam praktikum sehingga menampilkan hasil yang tidak
akurat.
2. Pada kesalahan pembacaan ohmmeter untuk menentukan
besarnya tahanan thevenin.
3. Kemungkinan I total dan tegangan (E) yang tidak pas, sehingga
dapat juga menyumbangkan nilai error
Perbedaan tersebut juga memengaruhi hasil dari 𝐼𝐿. Namun, dari data
pada praktikum didapat ditarik kesimpulan bahwa nilai dari arus untuk
masing-masing hambatan pada rangkaian kompleks, nilainya hampir
sama dengan menggunakan rangkaian Thevenin, sehingga hasil dari hasil
pengukuran dapat menjadi tolak ukur bahwa percobaan yang dilakukan
sudah sesuai dengan teori.
Dengan catatan, bahwa pada dasarnya nilai error tidak sampai 5%,
namun dalam perhitungan yang telah dilakukan, nilai errornya melebihi
5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemungkinan ada kesalahan
dari praktikan ataupun alatnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum mengenai rangkaian kirchoff dan thevenin di
atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Teori Kirchoff dibagi menjadi 2 yaitu Kirchoff’s Current Law (KCL) dan
Kirchoff’s Voltage Law (KVL)
2. Pada Kirchhoff’s current law (KCL) menyatakan bahwa “jumlah kuat arus
listrik yang masuk pada suatu titik simpul (atau loop tertutup) adalah nol”.
Dan menggunkan rangkaian pararellel
3. Pada Kirchhoff’s voltage law (KVL) menyatakan bahwa “jumlah aljabar
seluruh tegangan pada untai tertutup adalah nol”. DAN menggunkan
rangkaian seri.
4. Pada Teori Thevenin menggunakan rangkaian seri dan paralel untuk
menyelesaikannya.
5. Pada percobaan hukum kirchoff terdapat perbedaan perhitungan nilai teori
dan nilai percobaan hal tersebut disebabkan karena :
 Pada saat praktiku, praktikan kurang pas dalam memasukkan
colokan yang ada pada board dan yang ada dimultimeter
 Terdapat nilai toleransi pada resistor
6. Pada percobaan teori thevenin terdapat perbedaan perhitungan nilai teori
dan nilai percobaan hal tersebut disebabkan karena :
 Adanya hambatan dalam pada alat elektronika yang digunakan
dalam praktikum sehingga menampilkan hasil yang tidak akurat.
 Pada kesalahan pembacaan ohmmeter untuk menentukan besarnya
tahanan thevenin.
 Kemungkinan I total dan tegangan (E) yang tidak pas, sehingga
dapat juga menyumbangkan nilai error
5.2 Saran

1. Sebelum praktikum,praktikan diharapkan agar membaca dan memahami


materi yang akan dipraktikan sehingga dapat melakukan praktikum dengan
lancar karena sudah mengerti mekanismenya
2. Praktikan diharapkan lebih teliti saat pengambilan data
3. Perlunya mengecek kualitas alat dan bahan yang akan digunakan
4. Perlunya ketelitian dalam merangkairangkaian yang ditentukan
DAFTAR PUSTAKA

(1) Alexander, Charles K., Sadiku, Matthew N.O. 2009. Fundamental of Electric Circuit 4th
Edition. New York: McGraw-Hill Companies.
(2) Puspitasari, Ayu Jati. 2019. Rangkaian Kirchoff dan Thevenin, Petunjuk Praktikum Fisika
Dasar II. Yogyakarta: STTN BATAN, Elektronika Instrumentasi.
(3) Nilsson, James W., Riedel, Susan A. 2008. Electric Circuits 8th Edition. New Jersey: Pearson
Prentice Hall.
LAMPIRAN

Lampiran berisi perolehan data hasil praktikum, berupa laporan sementara

Anda mungkin juga menyukai