SKRIPSI
Azam Asykarulloh
NIM. 17402163567
SKRIPSI
Azam Asykarulloh
NIM. 17402163567
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran dan Produksi Kopi Serta Tinjauannya
Dalam Islam (Studi Kelompok Usaha Bersama Omah Kopi Mandiri Kecamatan
Sendang Kabupaten Tulungagung)” yang ditulis oleh Azam Asykarulloh, NIM.
17402163567, ini telah diperiksa dan disetujui, serta layak diujikan.
Mengetahui
Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
iii
PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi dengan Judul “Strategi Pemasaran dan Produksi Kopi Serta Tinjauannya
Dalam Islam (Studi Kelompok Usaha Bersama Omah Kopi Mandiri Kecamatan
Sendang Kabupaten Tulungagung)” yang disusun oleh Azam Asykarulloh NIM.
17402163567 telah dipertahankan di depan dewan penguji pada:
Tanggal...................Bulan...........................Tahun...................Dan telah dinyatakan
diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dalam
keilmuan Ekonomi Syariah.
Ketua / Penguji :
............................................... ...........
NIP ........................................
Penguji Utama :
............................................... ...........
NIP ........................................
Sekretaris / Penguji :
............................................... ........... .
NIP ........................................
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
iv
MOTTO
(١٣٩) َوَْل ََتِنُ اوا َوَْل َاَتَزنُ اوا َواَناتُ ُم ااْلَ اعلَ او َن اِ ان ُكان تُ ام ُّم اؤِمنِ اي
Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab
kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.
(Q.S Ali’Imran 139)
v
PERSEMBAHAN
Salam sejahtera bagi kita semua, puji syukur Alhamdulillah atas segala
rahmat dan ridho-Nya. Dengan ini saya telah menyelesaikan sebuah karya tulis
berupa skripsi sebagai tugas akhir perkualiahan saya di IAIN Tulungagung. Karya
tulis ini saya persembahkan yang pertama untuk kedua orangtua saya yang sangat
saya cintai, yakni Ibu Sriwahyuni dan Bapak Sugeng Dwi Suprayogi. Salam
hangat dan cinta saya kepada beliau, semoga Allah senantiasa memberikan
rahmad, taufiq dan hidayah-Nya kepada beliau berdua.
Selanjutnya saya persembahkan untuk saudara kandung saya yakni Afwan
Hizbulloh dan Dzulfikar Ajibulloh, semoga kalian berdua menjadi anak yang
sholeh dan berbakti kepada orangtua, bangsa, dan agama.
Tak lupa juga saya persembahkan kepada seluruh teman-teman yang telah
mewarnai gelap terangnya perjalanan saya menjadi mahasiswa. Karena dengan
hadirnya mereka saya memperoleh banyak makna kehidupan yang saya jalani
selama menjadi mahasiswa, baik itu teman-teman didalam kelas, organisasi,
komunitas, maupun teman-teman warung kopi yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu. Semoga kalian semua senantiasa diberikan kesehatan dan dimudahkan
dalam segala hal oleh Allah SWT.
vi
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera bagi kita semua, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmad, taufiq, dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga
Tulungagung.
Bisnis Islam.
terselesaikan.
6. Seluruh pengurus KUB Omah Kopi Mandiri yang telah memberikan saya
7. Serta seluruh kawan seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan satu-
persatu.
8. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian tugas akhir ini.
vii
Semoga kebaikan orang-orang luar biasa yang saya sebutkan tadi dapat
Doa saya, Semoga karya tulis yang telah saya selesaikan ini dapat bermanfaat dan
Peneliti
Azam Asykarulloh
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................iii
PENGESAHAN PENGUJI .................................................................................iv
MOTTO...............................................................................................................v
PERSEMBAHAN ...............................................................................................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xii
DAFTAR BAGAN.............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiv
ABSTRAK ..........................................................................................................xv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Fokus dan Pertanyaan .....................................................................10
C. Tujuan Penelitian .............................................................................11
D. Batasan Masalah ..............................................................................11
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................12
F. Penegasan Istilah..............................................................................13
G. Sistematika Penulisan Skripsi ..........................................................15
ix
E. Penelitian Terdahulu ........................................................................66
x
BAB V : PEMBAHASAN
A. Strategi Pemasaran KUB Omah Kopi Mandiri ................................111
B. Produksi Kopi KUB Omah Kopi Mandiri .......................................116
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................137
B. Saran ................................................................................................139
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
ABSTRAK
xv
ABSTRACT
This essay with the title “Marketing Strategy and Coffee Production and
Its Perspective in Islam (The study of Omah Kopi Mandiri Joint Business Group
in Sendang District, Tulungagung Regency)” is written by Azam Asykarulloh,
NIM 17402163567. The writing of this essay is guided by Dyah Pravitasari, S.E.
M.S.A. NIP 197701022014032001.
The Omah Kopi Mandiri Business Group is a business organization that
accommodates the coffee farmers in Sendamg District, Tulungagung Regency. In
this case, they are trying to increase the added value both in terms of products and
farmers. The reason is that the founders of Omah Kopi Mandiri saw the potential
that existed in the upstream and downstream parts, whereas, before the existence
of the institution, the management that existed in the upstream had not been fully
exploited. Whereas, the purpose of this study is to determine the marketing and
production strategy that is carried out by Omah Kopi Mandiri and reviewed in an
Islamic perspective. The focuses in this research are 1). How is the marketing
strategy of coffee in Omah Kopi Mandiri? 2). How is the coffee production of
Omah Kopi Mandiri? 3). How is the marketing strategy of coffee in Omah Kopi
Mandiri reviewed in Islamic Perspective? 4). How is Omah Kopi Mandiri's coffee
production reviewed in Islamic Perspective?
This research is a type of qualitative research with a descriptive approach.
The data that has been obtained is from The Omah Kopi Mandiri Joint Business
Group. Furthermore, it will be described in detail and appropriate to the
circumstances that have occurred at Omah Kopi Mandiri Joint Business Group, to
then be compared with existing theories including reviews in Islamic perspective.
The result of this research shows that Omah Kopi Mandiri's marketing
strategy was more emphasized in the upstream part, namely in the product quality.
This is because Omah Kopi Mandiri already has several partners, those are
modern and traditional coffee shops that absorb 80% of the coffee from Omah
Kopi Mandiri. The Coffee production that is carried out has been very developed
after the existence of the institution, however the improvements must still be
made in the production factors, especially in human resources and their
generations (farmers and management of Omah Kopi Mandiri). In any case, the
marketing and production strategies have been in accordance with Islamic
principles.
Keyword: Production Marketing Strategy, Islamic Marketing Strategy, Islamic
Production
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
alam, dari mulai hutan, pegunungan, sawah, hingga lautnya yang begitu
eksotis. Hal inilah yang khususnya menjadi salah satu penyebab Indonesia
memiliki jenis dan varietas kopi yang sangat bergam. Karena kopi juga
keunggulannya masing-masing.
nusantara yang masing-masing daerah memiliki poduk kopi dan ciri khas
1
2
Omah Kopi Mandiri. Kelompok Usaha ini terdiri dari berbagai petani kopi
Tuungagung.
dan Karunia Ika (Bendahara) yang mana mereka adalah pebisnis kopi di
bagian hilir tergerak hatinya untuk membuat sebuah wadah yang bisa
berpotensi itu.
tidak lepas dari peran serta para konsultan dari institusi pemerintah
Tabel 1.1 :
Klasifikasi Produksi Kopi Omah Kopi Mandiri
No Varian Deskripsi
1 Arabika Grade A, Defect 5 %
2 Arabika Grade B, Defect 5-30 %
3 Arabika Grade C, Defect > 30 %
4 Robusta Grade A, Defect 5 %
5 Robusta Grade B, Defect 5-30 %
6 Robusta Grade C, Defect > 30 %
Gambar 2.1:
Brand Kopi Premium “Sendang Wilis”
dari Omah Kopi Mandiri
Sementara data produksi terakhir yang kami temui dalam satu kali
memproduksi kopi lebih dari 3000 Kg atau 3 Ton, yakni pada bulan
September 2020 :
Tabel 2.2 :
Produksi Kopi Omah Kopi Mandiri Bulan September 2020
JENIS KOPI
JUMLAH
NO NAMA
PANEN (KG) ARABIKA ROBUSTA
(KG) (KG)
1 AYUB SUWITO 55 55
2 SALI 65 50 15
3 MURPRIADI 80 50 30
4 SUDAR 40 40
5 HADI SUTRIMO 100 100
6 MBAH DOMO 30 30
7 SISWO 7 7
8 WAKINI 6 6
9 WARNI 6 6
10 IFUL KURBA C 6 6
11 TOYIB 6 6
12 TUKIMAN 6 6
13 SENO 6 6
14 BADI 800 800
15 YANTO 300 300
16 SUNGKONO 550 100 450
17 BASURI 13 5 8
18 YASIN 75 50 25
19 SILAM 100 100
20 KATIMAN 900 400 500
21 DARI 300 300
22 SUPADI 150 150
23 JANU 50 50
24 TARNI 130 100 30
TOTAL (KG) 3694 2573 1185
Kecamatan Sendang.
pada tahun 2016, pada tahun ini pun masih menyusun kerangka kerja, survey
demi terwujudnya Visi dan Misi Omah Kopi Mandiri. Gayung pun bersambut
dengan visi dan misi OKM yang sangat kuat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia
kopi berbasis ekosistem hulu dan hilir terutama di wilayah Gunung Wilis.
produksi yang dilakukan oleh Omah Kopi Mandiri ditengah arus industry
4.0 dan persaingan bisnis kopi yang sekarang ini sangat berkembang pesat
Dalam bahasa Arab, produksi disebut dengan al-intaj dari akar kata
unsur produksi yang terbingkai dalm waktu yang terbatas. 2 Pada ekonomi
bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu dari rukun ekonomi disamping
2
Riyani Fitri Lubis “Wawasan Ayat-Ayat Al-Qur’an Dan Hadis Tentang Produksi” Al-
Intaj. Vol. 3, No. , Maret 2017, 129
3
P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2012), hal. 259
6
dan sebagainya.
4
“Qur’an Kemenag” https://quran.kemenag.go.id/sura/2 (diakses pada 19 November
2020, pukul 15.00)
7
SWT”. Penyampaian ini bisa jadi setelah proses penciptaan alam raya dan
semua makhluk yang ada di alam semesta bersujud semua kepada Allah.
Allah.
اِلًا قَ َال َی قَ اوِم ااعبُ ُدوا للاه َم ا لَ ُك ام ِم ان إِ َٰل ھ َغای ُرهُ َۖ ھ َو أَنا َشأَ ُك ام ِم َن
ِ وإِ َ َٰل ََثُود أَخاھم ص
َ َ َ ا َ
استَ اغ ِف ُروهُ ثُه تُوبُوا إِلَ ای إِ هن َرِب قَ ِریب مُ ِجیب ِ
استَ اع َمَرُك ام فیھا فَ ا ِ الا ار
ض َو ا
modal awal berupa fisik materi yang terbuat dari tanah yang kemudian
5
“Qur’an Kemenag” https://quran.kemenag.go.id/sura/11 (diakses pada 19 November
2020, Pukul 15.30)
6
M. QuraishShihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta : Lentera Hati, 2002), Vol. 1, h. 109
8
hati, tetapi indicator dan tanda-tandanya dapat terlihat. Ijab dan Kabul,
atau apapun yang dikenal dalam adat kebiasaan sebagai serah terima
yang mengikat, serta sanksi yang menanti, merupakan tiga hal yang saling
cara produksi yang kurang baik, ataupun menggunakan cara promosi yang
dilandasi oleh tujuan berbisnis yang kurang tepat (hanya berorientasi pada
materi).
7
“Qur’an Kemenag” https://quran.kemenag.go.id/sura/4 (diakses pada 19 November
2020, pukul 16.00)
9
یه اوَم تَ اش َه ُد َعلَای ِه ام اَلا ِسنَ تُ ُه ام َواَیا ِدیا ِه ام َواَار ُجلُ ُه ام ِِبَا َكانُ اوا یَ اع َملُ اون
Artinya : “pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi
atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan”. (QS. Al-Nur :
24).8
manusia agar segala aktivitas perniagaan dan hal-hal yang bersifat dunawi
tidak sampai melupakannya dari tujuan utamanya hidup di dunia ini, yaitu
Dalam hal ini Kelompok Usaha Omah Kopi Mandiri, yang mana
melibatkan banyak pihak dalam proses operasinya, yakni para mitra kedai
atau kafe, reseller, petani, dan pengurus kelompok usahanya. Bisa saja
8
“Qur’an Kemenag” https://quran.kemenag.go.id/sura/24 (diakses pada 19 November
2020, pukul 16.30)
10
maka penelitian ini berfokus pada strategi pemasaran dan produksi yang
prespektiv islam?
11
C. Tujuan Penelitian
Mandiri.
D. Batasan Masalah
ekonomi islam.
12
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi Institusi
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memperkaya
b. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharap dpat memberikan kerangka berfikir
mengembangkan lingkungannya.
F. Penegasan Istilah
1. Penegasan konseptual
a. Pemasaran
Pemasaran mrupakan srangkaian aktifitas dalam
b. Produksi
Produksi merupakan proses pengubahan bahan baku
menjadi barang jadi. Atau juga menambah nilai dari suatu produk
manusia di dunia dengan cara yang halal dan baik, baik dari cara
2. Penegasan Operasional
- halaman judul
- halaman persetujuuan
- halaman pengesahan
- halaman motto
- halaman persembahan
2. Bagian Utama
- Bab I Pendahuluan
terdiri dari :
- Bab V Pembahasan
- Bab VI Penutup
bekepentingan.
3. Bagian Akhir
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi Pemasaran
Pemasaran merupakan ujung tombak kegiatan bisnis perusahaan
mendapatkan hasil dari semua yang telah anda kerjakan tersebut. Oleh
18
19
erat, yakni:
atas:12
pelanggan.
pemasaran
11
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hlm 188
12
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, Rineka
Cipta, Jakarta, 2011, hlm 176
21
pemasaran
dan bukti fisik. Jadi dengan Marketing Mix itu akan dapat ditentukan
konsumen.13
harus saling mendukung satu dengan yang lain atau dengan kata lain,
13
Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi
Perusahaan), Edisi Ke-lima, Liberty Yogyakarta, hlm 260
22
1) Product (Produk)
2) Price (Harga)
3) Promotion (promosi)
14
Ibid, hlm 273
23
4) Place (Tempat)
5) Peolpe (Orang)
6) Proces (Proses)
15
Dorothea Wahyu Ariani , Pengantar Bisnis, (Banten : Universitas Terbuka, 2015), hlm
8-8.5.
24
fisik secara riil di era digital sekarang ini, seperti bahan, kemasan
B. Produksi
1. Pengertian Produksi
Kegiatan Produksi atau opersional merupakan kegiatan inti dalam
16
Istianah, M.kholil Nawawi, dan Syarifah Gustiawati, Analisis Sharia Marketing Mix
Terhadap Kepercayaan Pelanggan Dan Keputusan Pembelian Pada Online Shop Tiws.Id. An-
nisbah, Jurnal Ekonomi Syariah Vol.5, No.1, 2018.
25
mengelola sumber daya alam yang telah disediakan di bumi ini menjadi
suatu barang yang memiliki nilai tambah, atau dapat juga diartikan
17
Dorothea Wahyu Ariani , Pengantar Bisnis, (Banten : Universitas Terbuka, 2015), hlm
6.3
18
Ibid, hlm 55
19
Fera Supriatmi Dewi Astuti, “Sistem Pengendalian Proses Produksi Pada Usaha Kecil
Dan Menengah Produk Tahu” (Skripsi: Universitas PGRI Yogyakarta, 2016), hlm 15
26
produksi, karena seandainya tidak ada bahan baku produksi tidak dapat
berjalan.
dengan cara mengolah bahan baku dan bahan pembantu secara manual
Salah satu yang dilakukan dalam proses produksi ialah menambah nilai
guna suatu barang atau jasa. Dalam kegiatan menambah nilai guna
a) Guna Bentuk
b) Guna Jasa
c) Guna Tempat
d) Guna Waktu
membutuhkan.20
e) Guna Milik
yang dimiliki untuk dikelola orang lain dan dari hasil tersebut ia
mendapatkan keuntungan.21
dibedakan menjadi:
yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir.
20
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Ekonomi (Solo: PT Era Adicitra Intermedia), hlm
161
21
Ibid., hlm 162
28
dimaksimum kepadanya.
22
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,
2013), hlm 189
29
mesin akan menjadi faktor produksi tetap dalam jangka pendek kurang
dari satu tahun, karena dalam satu tahun perusahaan akan kesulitan jika
panjang dan sangat panjang, semua faktor produksi akan menjadi faktor
produksi variable.
produksi.23
2. Faktor-Faktor Produksi
Produksi tentu saja tidak akan dapat dilakukan kalau tidak ada
Semua unsur itu disebut faktor-faktor produksi. Jadi semua unsur yang
terdiri dari:
a) Tanah
sumber daya alam. Dengan demikian, istilah tanah atau land ini
produksi dan berasal dan atau tersedia di alam ini tanpa usaha
minum.25
23
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi, (Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2008) hlm 95-96
24
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan kepada Teori Ekonomi
Mikro dan Makro (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm 54.
25
Ibid, 55
31
b) Tenaga Kerja
c) Modal
serta jasa.
d) Kewirausahaan / Kecakapan
kerja dan modal. Kesemuanya dapat dilihat, dapat pula diraba, juga
dapat dihitung, dan begitu pula diukur. Akan tetapi faktor produksi
26
Yoopi Abimanyu, Ekonomi Manajerial (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm 29
32
27
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan kepada Teori Ekonomi
Mikro dan Makro., hlm 56
33
(value), tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan
28
Syahrul, “Marketing Dalam Prespektif Hukum Islam” Jurnal Hukum Diktum. Vol. 10
No. 2, Juli 2012, hlm 185-196
34
yakni :
a) Ketuhanan (rabbaniyah)
b) Etis (akhlaqiyyah)
nilai moral dan etika tanpa peduli dari agama manapun, karena hal
c) Realistis (al-waqi'yyah)
d) Humanistis (insaniyyah)
bersifat universal.29
29
M. Syakir Sula dan Hermawan Kertajaya, Syariah Marketing, (Bandung : Mizan,
2006). Hlm 38
36
ۗ
صلِ اح لَ ُك ام اَ اع َمالَ ُك ام َویَ اغ ِف ار لَ ُك ام ذُنُ اوبَ ُك ام َوَم ان یُّ ِط ِع ٰاّللَ َوَر ُس اولَه فَ َق اد فَ َاز فَ اوًزا
یُّ ا
ي اَ ان هاَّي ِملانَ َها ِ ِ ضنَا ااْلَمانََة علَى ال هس ٰم ٰو ِت و ااْلَر ِ ِ
َض َوا اْلبَ ِال فَاَبَ ا َ ا َ َ ) ا هَّن َعَر ا٧١( َعظای ًما
ۗ
)٧٢( اْلنا َسا ُن اِنههٗ َكا َن ظَلُ اوًما َج ُه اوًْل
ِواَ اش َف اقن ِمان ها و ََحلَها ا
ََ َ َ َ َ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu
kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar (70) Niscaya
Allah memperbaiki bagimu amalanamalanmu dan mengampuni
bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-
Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang
besar(7)”.30
ص َدقَا َوبَیهنَا بُوِرَك ََلَُما ِِف بَایعِ ِه َما َوإِ ان َكتَ َما َوَك َذ َِب ِ ِ
َ الابَ یِ َعان ِِب اْلیَا ِر َما ََلا یَ اف ََِتقَا فَِإ ان
ت الابَ َرَكةُ ِم ان بَایعِ ِه َما
ِ ُُِم َق
maka yakin produk itu akan terjual dan juga akan dipercayai oleh
30
https://quran.kemenag.go.id/sura/33 diakses pada 25 November 2020 pukul 17.00
31
Thorik Gunara dan Utus hardiono Marketing Muhammad (Bandung, 2007) , hlm 58
37
b. Konsep Harga
Strategi harga yang digunakan Nabi Muhammad SAW
berdasarkan prinsip suka sama suka. Dalam surat Annisa’ Ayat 29:
ط الهرا ِز ُق َوإِِّن ل اَر ُجو أَ ان أَلا َقى ه ِ اّلل هو الامسعِر الا َقابِض الاب ِ
َحد
َسأَ اّللَ َولَای ُ اس َ ُ ُ َ ُ َ ُ َإ هن ه
ِمان ُك ام یُطَالِبُِِن ِِبَظالَ َم ٍة ِِف َدٍم َوْلَ َم ٍال
32
https://quran.kemenag.go.id/sura/4 diakses pada 25 November 2020 pukul 18.00
38
dan permintaan.
c. Konsep Promosi
Islam memaknai marketing sebagai dakwah, karena pada
)١٨١( – ۚ اَاوفُوا الا َكای َل َوَْل تَ ُك اونُ اوا ِم َن الا ُم اخ ِس ِریا َن
33
Ibid, hlm 63
39
antara barang yang berkualitas baik dengan yang tidak baik. Harga
ada yang di sadari dan ada pula yang tidak disadari, misalnya,
jadi harga berbeda untuk barang yang sama, tempat yang sama.
d. Konsep Distribusi
Banyak kecenderungan yang ada pada masa Muhammad
34
Ibid. hlm 60
40
yang lebih murah tetapi yang kita lakukan telah merugikan orang
35
lain. ini yang perlu kita hindari sebagai umat Islam. Dalam hal
telah disepakati bersama dan tidak ada pihak yang dirugikan baik
konsumen.
yang mengatakan :
35
Ibid hlm 64
41
stabilitas ekonomi.
lingkungan.
36
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah: Teori, Filosofi, dan
Isu-Isu Kontemporer, (Depok: Rajawali Press, 2017),hlm. 170
42
37
Gunara dan Sudibyo, Marketing Muhammad SAW, (Bandung: PT. Karya Kita, 2007),
hlm. 92
43
f. Konsep proses
Elemen proses meliputi prosedur, mekanisme, alur kegiatan
kemasyarakatan.38
suatu produk. Selain itu, dilarang pula bersumpah atas nama Allah
berupa amanah. Oleh sebab itu, praktek proses yang baik akan
38
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, Pemasaran Syariah: Teori, Filosofi, dan
Isu-Isu Kontemporer, (Depok: Rajawali Press, 2017),hlm. 171
44
karyawan.39
terhadap sebuah produk atau jasa, baik itu berupa fasilitas ataupun
desain fisik dari produk maupun jasa, tentunya tetap dalam koridor
39
Ibid hlm. 172
45
efisiensi produksi tidak akan terlepas dari dua hal, yakni struktur biaya
produksi dan revenue yang didapat. Akan ada perbedaan dampak dari
Ada yang dari qard, syirkah, ada yang dari bank berbasis bunga, dan
relevan.40
Ia bertitik tolak dari Tuhan dan memiliki tujuan akhir pada Tuhan.
selalu diawasi.41
42
Ibid hlm 257.
43
https://quran.kemenag.go.id/sura/14/32 diakses pada 25 November 2020 pukul 19.00
48
masnusia lainnya.
اه ام ٰصلِ ًقِحا ۘ قَ َال ٰی َق اوِم ااعبُ ُدوا ٰاّللَ َما لَ ُك ام ِم ان اِٰل ٍه َغای ُرهٗ َۗ ُه َو اَنا َشاَ ُك ام ِ
ُ َوا َٰل ََثُاوَد اَ َخ
)٦١( استَ اغ ِف ُراوهُ ثُه تُ اوبُااوا اِلَای ِه َۗاِ هن َرِ اب قَ ِریاب ُُِّّمایب ِ
استَ اع َمَرُك ام فای َها فَ ا
ض َو ا ِ ِم َن ااْلَ ار
44
https://quran.kemenag.go.id/sura/14/11 diakses pada 25 November 2020 pukul 20.00
49
berbuat adil tak terkecuali kepada pihak yang tidak disukai. Seperti
45
Fordebi dan Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam : Seri Konsepdan Aplikasi Ekonomi dan
Bisnis Islam., hlm 258
46
Fordebi dan Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan
Bisnis Islam., hlm 259
50
ۖ ۤ
ي ِّٰللِ ُش َه َداءَ ِِبلا ِق اس ِط َوَْل َاَي ِرَمنه ُك ام َشنَاٰ ُن قَ اوٍم َع ٰلاى اَهْل ِ ِ
َٰایَیُّ َها الهذیا َن اٰ َمنُ اوا ُك اونُ اوا قَ هوام ا
ٌۢ ۗ ِ ِ ِ
)٨( ب لِلته اق ٰو ۖى َوات ُهقوا ٰاّللَ ۗاِ هن ٰاّللَ َخبِای ر ِِبَا تَ اع َملُ او َن ُ َ َ ُ تَ اعدلُاوا ۗا اعدلُا
ر اقَا و ه او
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil.
Adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan”. (QS. Al-Maidah : 8) 47
Swt.
47
https://quran.kemenag.go.id/sura/5/8 diakses pada 25 November 2020 pukul 20.30
51
)٣٠(
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para
Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan
Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah : 30)48
48
https://quran.kemenag.go.id/sura/2/30 diakses pada 25 November 2020 pukul 21.00
49
Widya Sari Produksi, Distribusi, dan Konsumsi dalam Islam, (Jurnal Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin) Vol 5, 2014, hlm 9-17
53
a) Tanah
adalah segala sesuatu yang bisa menjadi factor produksi berasal dan
atau tersedia di ala mini tanpa usaha manusia, yang antara lain
meliputi:
juga di sini adalah air yang dipakai sebagai bahan pokok oleh
3) Ikan dan mineral, baik ikan dan mineral darat (sungai, danau,
Hariz bin Ustman, dari Hibban bin Zaid al-Syar’abiy, dari laki-laki
memberitahu kami Isa bin Yunus. Telah memberitahu kami Hariz bin
اَلا ُم اسلِ ُم او َن ُشَرَكاءُ ِِف ثَالَ ٍث ِِف الا َك ِإل َوالا َم ِاء َوالنها ِر
pencarian dan usaha seseorang, seperti air saluran pribadi, dan air
“Dan dalam Api“ maksud dari berserikat dalam api adalah, bahwa
sangat penting. Oleh karena itu, sangat tepat kalau Islam memberikan
orang barat yang mengatakan bahwa “tanah adalah ibu dari produksi,
dengan tenaga kerja dan kapital yang itu diperoleh dari kerja keras
atau usaha dari manusia. Oleh karena tanah diberikan oleh Allah
kita lihat sumber daya yang diberikan oleh tanah adalah yang ada
didalam dan permukaan tanah itu sendiri. Dari bawah tanah maka
50
https://quran.kemenag.go.id/sura/7/128 diakses pada 25 November 2020 pukul 22.30.
56
b) Tenaga Kerja
fisik lainnya, akan tetapi lebih luas lagi yaitu human resources
SDM itu tercakuplah tidak saja tenaga fisik atau tenaga jasmani
nonfisiknya, tidak saja tenaga terdidik tetapi juga tenaga yang tidak
terdidik, tidak saja tenaga yang terampil tetapi juga yang tidak
1) Prinsip Adil
ِ ِ ِ
َمن ا استَأا َجَر أَج ًريا فَلایُ اعل امهُ أ ا
َُجَره
51
https://quran.kemenag.go.id/sura/5/8 diakses pada 25 November 2020 pukul 23.00
58
perusahaan.
adalah:
oleh Nabi saw pada hari kiamat. Dalam hal ini, Islam sangat
karyawan (buruh).
2) Kelayakan (kecukupan)
SAW bersabda:
ِاّلل َاَتت أَی ِدی ُكم فَمن َكا َن أَخوه َاَتت ی ِده
َ َ ُُ إِ هن إِ اخ َوانَ ُك ام َخ َولُ ُك ام َج َعلَ ُه ُم هُ َ ا ا َ ا
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ا
ُ وه ام َما یَ اغلبُ ُه ام فَِإ ان َكله افتُ ُم
وه ام َما ُ س َوَْل تُ َكل ُف
ُ َفَ الیُطاع امهُ مها ََي ُك ُل َولایُ الب اسهُ مها یَ الب
وه ام ِ ِ
ُ ُیَ اغلبُ ُه ام فَأَعین
Artinya : “Mereka (para budak dan pelayanmu) adalah
saudaramu, Allah menempatkan mereka di bawah asuhanmu;
sehingga barang siapa mempunyai saudara di bawah
asuhannya maka harus diberinya makan seperti apa yang
dimakannya (sendiri) dan memberi pakaian seperti apa yang
dipakainya (sendiri); dan tidak membebankan pada mereka
dengan tugas yang sangat berat, dan jika kamu
membebankannya dengan tugas seperti itu, maka hendaklah
membantu mereka (mengerjakannya)”. (HR. Muslim).
konsep Islam yang lebih dari 14 abad yang lalu telah dsabdakan
kembali.
c) Modal
kepemilikan harta.
lebih besar, karena semua yang ada di muka bumi (termasuk harta)
orang lain.
sebagai berikut:
usaha, agar mereka dapat memiliki usaha yang tetap dan dapat
mewujudkannya.
pelak lagi bahwa faktor produksi yang keempat ini adalah yang
tenaga manusia, modal, dan tata laksana semuanya itu akan minta
dan menuntut balas jasa atas hasil kerjanya. Kepada faktor produksi
dikenal tiga jenis pembayaran balas jasa, yaitu upah (wage), gaji
deviden.
E. Penelitian Terdahulu
tinjauannya dalam islam, sudah banyak jurnal dan artikel yang melakukan
proses bisnis dari sebuah usaha kopi sudah sesuai dengan ajaran islam,
namun ada juga yang menemukan suatu usaha kopi belum sesuai dengan
52
Muhammad Turmudi melakukan penelitian dengan tujuan untuk
53
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Widya Sari , tujuan dari
52
Muhammad Turmudi Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Vol. 18, No. 1,
(Kendari : IAIN Kendari, 2017)
53
Widya Sari Produksi, Distribusi, Dan Konsumsi Dalam Islam. Vol.5, No.2, (Serang :
UIN Banten, 2014)
68
produksi, tentu saja produsen muslim sama sekali sebaiknya tidak tergoda
Allah. Islam memandang segala yang ada di di atas bumi dan seisinya
adalah milik Allah SWT, sehingga apa yang dimiliki manusia hanyalah
islam tentang dunia pemasaran yang baik dan benar. Pendekatan yang
dilakukan masih sama, yakni kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini
kejujuran dan keadilan, apapun bidang yang kita geluti selama tidak
55
Achmad Fadillah , Yasmin Nabila Salsabila , dan Arief Daryanto Marketing Strategy
Analysis Kopi Arabika Specialty (Studi Kasus Pada Cv Frinsa Agrolestari). Vol. 5, No. 1 ( Bogor :
Institut Pertanian Bogor : 2019)
56
Puji Nurul Hikmah dan Wahyu Budi Priatna Strategi Pemasaran Kopi Spectrum Di
Kota Bogor. Vo. 10, No. 2 (Bogor : Institut Pertanian Bogor, 2020)
70
matriks IE, matriks SWOT, dan QSPM. Hasil dari Analisis Matriks SWOT
menunjukkan bahwa hasil rat-rata produksi kopi di Desa Bocek dalam satu
kali musim adalah sebesar 6000 kg. Luas lahan berpengaruh positif dan
57
Puji Nurul Hikmah dan Wahyu Budi Priatna Strategi Pemasaran Kopi Spectrum Di
Kota Bogor. Vo. 10, No. 2 (Bogor : Institut Pertanian Bogor, 2020)
71
58
Dicky Rakasiwi melakukan penelitian dengan tujuan untuk
tidak sesuai, teknik pertanian yang diterapkan, membuat kopi yang sudah
keuangan pada usahatani kopi, dan petani lebih mengandalkan tenaga kerja
Yusmarni, Cindy Paloma, dan Zelfi Zakir.59 Tujuan penelitian ini untuk
metode survei pada 30 petani kopi yang dipilih secara acak sederhana.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Hasil dari penelitian ini yakni :
58
Dicky Rakasiwi Faktor Produksi Pada Usahatani Kopi Di Desa Sukapura Kecamatan
Sumberjaya. Tahun 2016 (Lampung : Universitas Lampung, 2016)
59
Afrianingsih Putri , Yusmarni, Cindy Paloma, dan Zelfi Zakir Kinerja Faktor Produksi
Kopi Arabika (Coffea arabica L.) di Lembah Gumanti. Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Vol. 7,
No. 3, (Padang : Universitas Andalas, 2017)
72
dan pandangan ekonomi syariah terhadap sistim jual beli Kopi secara
penelitian ini : Tinjauan ekonomi syariah terhadap jual beli Kopi secara
syaratnya sudah terpenuhi seperti adanya penjual, pembeli, ijab dan qabul
dan ada barang yang berlaku dengan kerelaan dan suka sama suka diantara
60
Muh. Ruslan Abdullah Rasmawati Ilham Patintingan Tinjauan Ekonomi Syariah
Terhadap Sistem Jual Beli Kopi Secara Tender (Studi Kasus Kecamatan Latimojong Kabupaten
Luwu.) Vo.2, No. 1, (Palopo : IAIN Palopo, 2017)
73
proses bisnis dari Kedai Kopi Diskuupi Surabaya dengan etika bisnis
pendekatan studi kasus guna meneliti suatu kasus yang terjadi di tempat
prinsip kesatuan kedai kopi Diskuupi belum sesuai dengan teori dan ayat
Al- Jumuah ayat sepuluh karena tidak menutup toko sementara atau
61
Sherin Maydiana Hendry Cahyono Etika Bisnis Islam Dalam Era Bisnis Kekinian
(Studi Kasus Kedai Kopi Diskuupi Surabaya). Vol. 3, No. 2, (Surabaya : Universitas Negeri
Surabaya, 2020)
74
F. Kerangka Berfikir
Bagan 2.2
Kerangka Berfikir
mengenai produksi dan strategi pemasaran yang ada di Omah Kopi Mandiri.
dengan kondisi yang ada pada proses bisnis Kelompok Usaha Bersama Omah
Kopi Mandiri.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dikenal sebagai studi yang bersifat komprehensif, intens, rinci, dan dan
gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya seperti saat
penelitian dilakukan.63
B. Lokasi Penelitian
62
Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006),
hlm. 4.
63
Suharsimi Arikunto, 2005, Menejemen Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 234
75
76
C. Kehadiran Peneliti
secara optimal.
77
a. Data Primer
data primer ini diperoleh dari pengelolan KUB Omah Kopi Mandiri
b. Data Sekunder
atau lewat dokumen.65 Data ini berasal dari buku, jurnal, dokumen,
2. Sumber Data
place (tempat). 66
64
Sugiyono, Teknik Analisis Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2013), hlm 225
65
Ibid, hlm 225
66
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian. (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hlm 116
78
angket.
yang sudah dirumuskan. Dengan begitu, data yang terkumpul harus cukup
1. Observasi Partisipatif
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.
79
Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih
lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
2. Studi Dokumentasi
dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang
3. Wawancara (Interview)
penelitian yang berlangsung secara lisan dua orang atau lebih bertatap
penjelasannya :
a) Wawancara terstruktur
pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu
67
Sugiyono, Teknik Analisis Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2013,
hlm 232
81
manajer.
4. Triangulasi
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti
secara serernpak.68
68
Sugiyono, Teknik Analisis Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2013,
hlm 241
83
Menurut Miles & Huberman (1992: 16) analisis terdiri dari tiga alur
kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data,
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik,
informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah
3. Menarik Kesimpulan
Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang lain harus diuji
waktu proses pengumpulan data saja, akan tetapi perlu diverifikasi agar
lapangan.70
Bagan 3.1
Teknik Analisis Data Menurut Miles & Huberman
70
Sugiyono, Teknik Analisis Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Bandung : Alfabeta, 2013,
hlm 253-253
86
F. Pengecekan keabsahan
yang akurat. Oleh karena itu diperlukan beberapa cara untuk meningkatkan
1. Uji Kredibilitas
71
Lexy J. Moleong, Metode Peneltian Kualitatiif edisi revisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), hal. 37.
87
2. Uji Transferabilitas
pada waktu dan situasi yang berbeda. Hal tersebut berkaitan dengan
dan tepat, maka hasil temuan tersebut dapat digunakan pada situasi
3. Uji Konfirmitas
yang tidak turut dalam proses penelitian supaya hasil yang diperoleh
G. Tahap-Tahap Penelitian
1. Tahap Perencanaan
a) Penentuan Masalah
c) Perumusan Masalah
72
Lexy J. Moleong, Metode Peneltian Kualitatiif edisi revisi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015), hal. 127.
89
2. Tahap pelaksanaan
a) Pengumpulan Data
nantinya.
b) Pengelolaan Data
c) Analisis Data
3. Tahap Laporan
Bentuk dan isi laporan yang dibuat harus sesuai dan mudah dipahami,
selain itu kalimat yang digunakan harus tepat, singkat dan sopan.
BAB IV
2016, dengan membawa visi meningkatkan nilai kopi dalam hulu dan
hilir. Hal ini disadari karena melihat potensi dari hulu hingga ke hilir.
Pada waktu tersebut harga kopi di petani masih Rp. 18.000 per
jualnya. Pada tahun 2017, KUB Omah Kopi Mandiri menjadi klaster
PSBI (Program Sosial Bank Indonesia). Sehingga pada waktu itu kami
lahan petani kopi yang menjadi anggota KUB Omah Kopi Mandiri. 73
73
Dokumentasi KUB Omah Kopi Mandiri, diperoleh pada tanggal 15 Desember 2020
93
94
Nada).74
74
Dokumentasi KUB Omah Kopi Mandiri, diperoleh pada tanggal 15 Desember 2020
95
75
Dokumentasi KUB Omah Kopi Mandiri, diperoleh pada tanggal 15 Desember 2020
96
h) Divisi Ternak :
Mengelola hasil ternak seperti susu. 76
76
Dokumentasi KUB Omah Kopi Mandiri, diperoleh pada tanggal 15 Desember 2020
97
5. Data Pengurus
Katiman (Nglurup)
Produksi : Saipul
Sapi : Widarto
Tarni (Nglurub)
Gudang : Katiman
6. Produk-Produk
Omah Kopi Mandiri memiliki produk kopi varietas robusta dan arabika.
Tabel 4.1 :
Klasifikasi Produksi Kopi Omah Kopi Mandiri
No Varian Deskripsi
1 Arabika Grade A, Defect 5 %
2 Arabika Grade B, Defect 5-30 %
3 Arabika Grade C, Defect > 30 %
4 Robusta Grade A, Defect 5 %
5 Robusta Grade B, Defect 5-30 %
6 Robusta Grade C, Defect > 30 %
Kata “defect” berarti “banyaknya biji yang buruk dalam satu wadah
kopi”. Kopi dengan varian kualitas diatas biasanya dijual curah atau
Gambar 4.2:
Brand Kopi Premium “Sendang Wilis”
dari Omah Kopi Mandiri
77
Ibid
99
B. Paparan Data
1. Strategi Pemasaran KUB Omah Kopi Mandiri
bisnis sehari-hari supaya roda bisnis bisa terus berputar dan semakin
perusahaan.
KUB Omah Kopi Mandiri menerapkan target utama dari pemasran kopi
KUB Omah Kopi Mandiri ialah pasar domestic, sementara pasar luar
mandiri bekerja sama dengan para mitra yakni kafe, kedai, reseller dan
produsen berbagai merk kopi yang mengambil biji kopi dari Omah Kopi
78
Wawancara dengan Karunia Ika selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Rabu 16
Desember 2020, pukul 19.00 WIB.
100
Mandiri. Hulu dan Hilir ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Jika hulunya diperbaiki, otomatis harga kopi di bagian hilir ini juga akan
meningkat.
Untuk saat ini, produksi yang dihasilkan oleh Omah Kopi Mandiri
didistribusikan ke para mitra dan juga ke konsumen akhir, Untuk
para mitra kami menjual dengan harga Rp.40.000 robusta dan
Rp.90.000 Arabika. Sementara kopi yang dikemas dalam bentuk
packing adalah kopi yang jenis premium dengan harga Rp.15.000
robusta dan Rp.30.000 arabika dengan ukuran 100 g, sementara
ukuran 200 g dihargai Rp.25.000 robusta dan Rp. 60.000
Arabika.79
Jadi kopi yang dikeluarkan oleh Omah Kopi Mandiri ini ada yang dijual
langsung yakni yang premium, da nada yang dijual ke para mitra. Namun
pendistribusian utama kopi dari OKM ini tetapi ke para mitra (kedai-
Selain serapan pasar ke kedai-kedai dan juga para mitra, Omah kopi
hanya memberikan wawasan tentang kopi secara umum, akan tetapi juga
seputar bisnis kopi, dan juga pemberdayaan petani yang ada di Sendang.
“Selain itu, kami juga menyediakan jasa edukasi kopi, selain untuk
menggenjot pariwisata di daerah Sendang, hal itu secara tidak
79
Wawancara dengan Karunia Ika selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Sabtu 16
Desember 2020, pukul 19.00 WIB.
80
Wawancara dengan Karunia Ika selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Sabtu 16
Desember 2020, pukul 19.00 WIB.
101
perkopian.
Begitu juga industri kopi yang ada di Kelompok Usaha Bersama Omah
Kopi Mandiri. Bagian produksi kopi di OKM berada di divisi UPH dan
81
Wawancara dengan Karunia Ika selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Sabtu 16
Desember 2020, pukul 19.00 WIB.
82
Wawancara dengan Karunia Ika selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Sabtu 16
Desember 2020, pukul 19.00 WIB.
83
Dorothea Wahyu Ariani , Pengantar Bisnis, (Banten : Universitas Terbuka, 2015), hlm
6.3
102
Produksi. UPH dan produksi ini berada di dua tempat yakni wilayah
“Hasil pengolahan dari UPH (berupa green bean) itu nanti akan
dijual ke produksi menjadi roastbean (kopi shangrai), jadi harga
kopi robusta seharga Rp.35.000 robusta dan Rp. 75.000 Arabika.
Kemudian diolah oleh produksi menjadi roastbeen dengan nilai jual
Rp.100.000 ribusta dan Rp.180.000 arabika. Jadi di kita system
keuangannya memang dibuat terpisah di masing-masing divisi,
Biar lebih mudah pengelolaan modalnya, karena di tiap divisi juga
membutuhkan biaya operasional lumayan banyak juga dalam sekali
olah.”85
berupa cerry (kopi yang masih dengan kulitnya) kepada divisi UPH, di
divisi UPH ini kopi akan difermentasi dan diolah menjadi green bean
(Biji kopi tanpa kulit). Selanjutnya divisi UPH ini menjual greenbean ke
divisi produksi, jadi disini UPH sudah bisa menyisikan keuntungan untuk
tambahan operasionalnya.
Jadi di bagian hulu ini sudah ada perputaran uang untuk hasil
84
Wawancara dengan Hadi Sutrimo selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Rabu 23
Desember 2020, pukul 12.00 WIB.
85
Wawancara dengan Karunia Ika selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Rabu 16
Desember 2020, pukul 19.00 WIB.
103
langsung. Hal ini dikarenakan produksi yang ada di hulu berada dalam
kondisi geografis yang sedikit sulit. Jadi harus ada uang yang dipakai
“Jadi untuk bidang UPH dan Produksi ini uangnya selalu berputar,
sementara uang yang lumayan mengendap itu ada di divisi pupuk
dan sapi. Untuk pupuk, divisi kita menyediakan jual beli pupuk
dengan harga yang sedikit mahal tetapi bisa sampai di tempat, dan
para petani bisa meminjam terlebih dahulu. Jadi sama-sama
diuntungkan, hasil keuntungan pupuk ini digunakan untuk
menghidupi lembaga, dan petani bisa menerima pupuk di tempat
bahkan bisa meminjamnya terlebih dahulu” 86
“Jadi kami melihat potensi yang ada di hulu ini masih sangat belum
dikelola dengan maksimal, padahal itu sebuah potensi dari alam
yang ada di sana. Dulu di awal kopi robusta para petani harganya
sekitar Rp.18.000 untuk robusta dan sekitar Rp.35.000 – Rp.40.000
untuk arabika, itu kopi sudah dioalah sendiri mulai dari pasca
panen hingga menjadi greenbean. Sementara untuk saat ini, kopi
yang kami beli dari petani ada 2 macam, ada yang berbentuk cerry
dan anda yang berbentuk greenbean. Untuk yang berbentuk cerry
kami membeli dengan harga Rp.6000 robusta dan Rp.10.000
Arabika, sementara greenbean Rp.25.000 Robusta dan Rp.60.000
Arabika. Perbedaan harga cerry dan greenbean yang mencolok ini
disebabkan oleh penyusutan barang ketika diolah, 3 Kg cerry setara
dengan 1 Kg Greenbean” 87
Untuk saat ini, normalnya kopi dari yang didapat dari petani oleh
86
Wawancara dengan Karunia Ika selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Rabu 16
Desember 2020, pukul 19.00 WIB.
87
Wawancara dengan Katiman selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Kamis 17
Desember 2020,pukul 15.00 WIB.
104
menentukan.
“Jadi prosesnya, disini kita beli biji cerry yang merah. Kadang
masih ada yang hijau sedikit. Caranya yang pertama di sortir,
setelah disortir kemudian direndam. Perendaman ini bertujuan
untuk memilih biji kopi yang bagus, biji kopi yang bagus adalah
biji kopi yang tenggelam. Sementara yang mengapung itu nanti
akan dipisahkan. Biji kopi yang mengapung itu adalah biji kopi
yang terkena hama”88.
Selama ini, Omah Kopi Mandiri memberikan harga yang lebih tinggi
Standarisasi ini tidak serta merta ditenkan begitu saja, kan tetapi juga
Standarisasi kopi yang dibawa ke UPH oleh para petani yakni biji kopi
yang dipetik merah dari pohonnya. Terkadang petani pun masih banyak
88
Wawancara dengan Katiman selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Kamis 17
Desember 2020, pukul 15.00 WIB.
89
Wawancara dengan Kristian Yuwono selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri,
Sabtu 19 Desember 2020, pukul 14.00 WIB.
105
Jadi nilai plus yang dimiliki Omah Kopi Mandiri, Strategi hulu dan hilir
yang ada di hulu bisa terakomodir produknya dan juga akan didorong
Berkaitan dalam dengan modal, Omah Kopi Mandiri untuk saat ini belum
pernah sama sekali melakukan pinjaman. Akan tetapi modal didapat dari
“Modal kita berasal dari simpanan pokok dan simpanan wajib para
petani, PSBI, dan keuntungan dari penjualan. Untuk simpanan
pokoknya, tiap anggota yang bergabung kami tarik iuran
Rp.100.000, sementara simpanan wajibnya Rp.10.000 tiap
bulannya.”92
90
Wawancara dengan Karunia Ika selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Rabu 16
Desember 2020, pukul 19.00 WIB.
91
Wawancara dengan Karunia Ika selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Rabu 16
Desember 2020, pukul 19.00 WIB.
92
Wawancara dengan Kristian Yuwono selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri,
Sabtu 19 Desember 2020, pukul 13.00 WIB.
106
dan rasa memiliki terhadap lembaga yang masih kurang. Hal ini dinilai
karena penghasilan dari kopi masih terbilang belum cukup besar bagi
mereka.
“Malahan saya lebih suka 20 petani inti tapi mereka mau serius
betul-betul belajar dan melaukan pembudidayaan kopi, ketimbang
dengan banyak sekali anggota tetapi kebanyakan dari mereka hanya
coba-coba.” Kata bapak Hadi Sutrimo pengelola UPH di Desa
Geger.94
Nilai dan Budaya Omah Kopi Mandiri sebagai landasan moral mereka
professional.
93
Wawancara dengan Kristian Yuwono selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri,
Sabtu 19 Desember 2020, pukul 15.00 WIB.
94
Wawancara dengan Hadi Sutrimo selaku Pengurus KUB Omah Kopi Mandiri, Rabu 23
Desember 2020, pukul 12.00 WIB.
107
4) Integrity (Integritas)
5) Visionary (visioner)
berkelanjutan.95
95
Company Profile Omah Kopia Mandiri 2020
108
C. Temuan Penelitian
1. Strategi Pemasaran Omah Kopi Mandiri
Omah Kopi Mandiri merumuskan strateginya dalam melakukan
pemasaran dengan sebutan strategi hulu hilir, yakni tidak hanya berfokus
ke penjualan, akan tetapi hulu atau sumber kopi ini juga harus dipastikan
kualitasnya.
Hal ini dilakukan untuk menjaga citra kualitas kopi dari pegunungan
wilis yang mana hal ini dilihat sebagai sebuah potensi hulu yang harus
sumber data diatas. Hasil kopi (merk/brand) yang dihasilkan akan sangat
panen juga mempunyai proses sortasi yang menyortir biji-biji kopi yang
berkualitas.
mitra-mitra yang mengambil biji kopi dari KUB Omah Kopi Mandiri.
109
berkaitan dengan kopi seperti coffe camp, festival kopi nusantara, lomba
Mandiri. Serta juga menyediakan jada edukasi kopi bekerja sama dengan
Jasa edukasi kopi ini tidak hanya sebatas mengenalkan kopi, akan
tetapi juga dunia bisnis kopi, dan juga pemberdayaan masyarakat atau
petani kopi yang ada di daerah Sendang. Melalu proses edukasi ini secara
kesediaan biji kopi berkualitas untuk para mitra terutama. Hal ini
adalah pemberdayaan para petani. Nilai harga yang lebih tinggi tentunya
dan seluruh anggota Omah Kopi Mandiri. Hal ini dilakukan untuk
budaya Omah Kopi Mandiri. Seperti yang telah dipaparkan oleh peneliti
sebagai berikut :
perusahaan.
perusahaan.
Dalam hal modal, Omah Kopi Mandiri sampai saat ini belum
BMT. Akan tetapi sumber modalnya berasal dari simpanan wajib dan
Bantuan ini berupa pengadaan peralatan produksi dan bibit kopi yang
siap ditanam.
bagian divisi.
harga, promosi, dan distribusi berbagai ide, barang, dan layanan untuk
mendapatkan hasil dari semua yang telah anda kerjakan tersebut. Oleh
111
112
erat, yakni:
Mandiri adalah pasar domestic atau lokal. Hal ini dikarenakan serapan
kopi, hal ini dilakukan untuk memastikan kualitas kopi yang dihasilkan
dapat menjadi wadah bersama para penggerak usaha kopi untuk maju
96
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hlm 230
113
kerjasama dengan para mitra untuk menyerap hasil produksi kopi dari
Otak Kopi, Kedai Kosim, Inbeans Kopi, Kopi Kita, Dan lain-lain.
a) Product (Produk)
maksimal.
97
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi, Rineka
Cipta, Jakarta, 2011, hlm 176
114
b) Price (Harga)
c) People (Orang)
kompetisi).
d) Place (Tempat)
80% lebih serapan kopi dari Omah Kopi Mandiri ini adalah ke
reseller.
e) Promotion (Promosi)
f) Proccess (Prosses)
menjadi suatu barang yang memiliki nilai tambah, atau dapat juga
memproduksi biji kopi yang ditanam dari para petani anggota Omah
Kopi Mandiri. Biji kopi yang telah dipanen oleh Omah Kopi Mandiri
ini selanjutnya akan diolah oleh pengurus Omah Kopi Mandiri dan
a) Tanah
mensortir, dan menyelip biji cerry. Panas terik mata hari juga
b) Sumberdaya Manusia
99
Fera Supriatmi Dewi Astuti, “Sistem Pengendalian Proses Produksi Pada Usaha Kecil
Dan Menengah Produk Tahu” (Skripsi: Universitas PGRI Yogyakarta, 2016), hlm 15
118
c) Modal
d) Kecakapan
dari hal-hal terlarang oleh ketentuan syariah. Ini artinya bahwa dalam
yang Islami.
dengan syariat islam yang dilakukan oleh Omah Kopi Mandiri. Hal ini
a) Ketuhanan (rabbaniyah)
dihargai murah oleh tengkulak yang ada. Hal ini tentunya bukan
hanya tidak optimal secara materil, akan tetapi juga secara non
masksimal.
b) Etis (akhlaqiyyah)
budaya yang baik pada proses berjalannya bisnis tersebut. Hal ini
nilai acuan oleh semua petani, anggota, dan pengurus KUB Omah
pembahasan sebelumnya.
c) Realistis (al-waqi'yyah)
perkembangan zaman).
d) Humanistis (insaniyyah)
pedoman SOP kerja dan pedoman nilai dan budaya Omah Kopi
a. Product (Produk)
secara jelas, maka yakin produk itu akan terjual dan juga akan
baik.
b. Price (Harga)
gowo rupo).
123
harga kopi lebih tinggi pada para petani. Artinya jerih payah
c. Promotion (Promosi)
d. Place (Penempatan)
produksi kopinya.
Banyak pihak yang masih bisa terlibat dan melakukan jual beli
disini.
e. People (Orang)
101
Gunara dan Sudibyo, Marketing Muhammad SAW, (Bandung: PT. Karya Kita, 2007),
hlm. 92
125
Mandiri. Yang mana hal ini menjadi acuan dasar para pelaku
bagi lingkungan.
f. Procces (Prosses)
konsumen.
Dalam hal ini, alat utama yang digunakan oleh Omah Kopi
cup, gelas, dan peralatan lainnya juga tersaji dengan bersih dan
rapi.
sang khalik.102
102
Fordebi dan Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi
dan Bisnis Islam., hlm 257
128
kapasitas masing-masing.
kapasitas, serta jual beli kopi dengan harga yang lebih layak.
produksi.103
masing petani.
103
Berlaku Fordebi dan Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi
Ekonomi dan Bisnis Islam., hlm 259
130
kolektif.
nilai tambah yang ada pada produksi kopi para petani, upaya
Fardh)
a) Tanah
dari kerja keras atau usaha dari manusia. Oleh karena tanah
b) Tenaga Kerja
kegiatan fisik lainnya, akan tetapi lebih luas lagi yaitu human
sebuah jual beli, yang mana secara materil harga kopi yang
kolektif.
c) Modal
kepemilikan tersebut.
Syari’at Islam.
Selain itu juga ada modal hibah yang didapat dari institusi
PENUTUP
skripsi ini memasuki bab terakhir. Pada bab ini penulis akan menyampaikan
A. Kesimpulan
tataran hulu-hilir, hal ini menjadi sebuah kesatuan yang tidak bisa
serapan yang ada di hilir. Serapan pemasaran yang ada lebih banyak
diserap oleh para mitra yang terjalin dari waktu ke waktu (kedai kopi,
Kopi Mandiri.
137
138
terbukti dari adanya peningkatan nilai jual kopi dari tahun ke tahun.
dan budaya Omah Kopi mandiri yang secara tekstual berisi sifat sifat
terpuji sebagai landasan prinsipil para petani dan anggota Omah Kopi
Kopi Mandiri, tidak ada hal yang bertentangan dengan syariat islam.
satupun yang berasal dari sumber yang dilarang omeh agama, yakni
dari simpanan wajib dan simpanan pokok, serta modal hibah dari
B. Saran
Kopi Mandiri. Sementara di tataran hlilir, Omah Kopi Mandiri harus terus
Bersama Omah Kopi Mandiri harus terus aktiv dalam event-event kopi
140
luas.
2. Bagi Akademik
penelitian ini.
mengambil referensi dari hasil penelitian ini sebagai salah satu rujukan
penelitianselanjutnya.
137
Daftar Pustaka
Afrianingsih Putri , Yusmarni, Cindy Paloma, dan Zelfi Zakir, 2017, Kinerja
Faktor Produksi Kopi Arabika (Coffea arabica L.) di Lembah Gumanti.
Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Vol. 7, No. 3, Padang : Universitas
Andalas.
Dicky Rakasiwi, 2016, Faktor Produksi Pada Usahatani Kopi Di Desa Sukapura
Kecamatan Sumberjaya. Tahun 2016 Lampung : Universitas Lampung.
Fera Supriatmi Dewi Astuti, 2016, Sistem Pengendalian Proses Produksi Pada
Usaha Kecil Dan Menengah Produk Tahu Skripsi: Universitas PGRI
Yogyakarta.
Fordebi dan Adesy, 2016 , Ekonomi dan Bisnis Islam : Seri Konsepdan Aplikasi
Ekonomi dan Bisnis Islam, Depok : Rajagrafindo.
Gunara dan Sudibyo, 2007, Marketing Muhammad SAW, Bandung: PT. Karya
Kita.
Irwandi Said, 2017 Warung Kopi dan Gaya Hidup Modern, Jurnal Al-Khitabah,
Vol. III, No.1.
Muhammad Turmudi 2017 Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Vol. 18,
No. 1, Kendari : IAIN Kendari.
Nur Asnawi dan Muhammad Asnan Fanani, 2017, Pemasaran Syariah: Teori,
Filosofi, dan Isu-Isu Kontemporer, Depok: Rajawali Press.
Puji Nurul Hikmah dan Wahyu Budi Priatna, 2020, Strategi Pemasaran Kopi
Spectrum Di Kota Bogor. Vo. 10, No. 2 Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Riyani Fitri Lubis, 2017 Wawasan Ayat-Ayat Al-Qur’an Dan Hadis Tentang
Produksi Al- Intaj. Vol. 3, No 1.
Syahrul, 2012, Marketing Dalam Prespektif Hukum Islam, Jurnal Hukum Diktum.
Vol. 10 No. 2.
Widya Sari, 2012, Produksi, Distribusi, dan Konsumsi dalam Islam, Jurnal
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Maulana
Hasanuddin.
strategi pemasaran dan produksi kopi pada KUB Omah Kopi Mandiri.
Yakni meliputi:
a. Tujuan :
Untuk memperoleh informasi dan data pada KUB Omah Kopi Mandiri
produksi.
Informan 1
Tanggal wawancara : 16 Desember 2020
Tempat/ Waktu : Kedai Kopi Lintang Wilis / 19.00 WIB
Identitas informan
Nama : Karunia Ika
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Bendahara Omah Kopi Mandiri
Hasil Wawancara
1. Bagaimana sejarah Omah Kopi Mandiri ?
Jawab :
Secara kelembagaan Omah Kopi Mandiri berdiri sejak 2016. Kami berdiri
dengan bantuan para praktisi dan konsultan dari Bank Indonesia dengan
tujuan meningkatkan nilai jual kopi dari hulu hingga ke hilir.
2. Bagaima proses bisnis yang berlangsung di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Bisnis yang ada di lembaga ini dimulai dari petani, selanjutnya hasil
produksi para petani ini dibeli oleh lembaga. Kemudian lembaga
mengelola hasil produksi kopi tersebut dan menjualnya di bagian hilir.
3. Bagaimana strategi pemasaran kopi di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Kami menekankan strategi hulu hilir, pada tataran hulu kami memperbaiki
kualitas kopi melaui peningkatan kapasitas dan kualitas SDM. Sementara
pada tataran hilir kami membangun relasi dengan para mitra, serta
melakukan pameran dan edukasi kopi kepada khalayak umum.
4. Produk apa saja yang dihasilkan?
Jawab :
Produk dari Omah Kopi Mandiri meliputi kopi Arabika dan Robusta, ada
yang dijual curah kepada para mitra, ada juga yang di packing menjadi
brand Kopi Sendang Wilis.
5. Bagaimana promosi yang dilakukan?
Jawab :
Promosi yang kami lakukan yakni dengan mengikuti pameran-pameran,
mengadakan event dan kompetisi kopi, serta jasa edukasi bekerjasama
dengan pokdarwis Sendang.
6. Bagaimana proses pemasarannya?
Jawab :
Proses pemasaran kami sebenarnya lebih kepada proses jangka panjang,
karena serapan kopi kami lebih banyak kepada para mitra. Hal yang
menjadi titik tekan kami ada pada proses hulu, yakni meliputi kualitas
hasil produksi yang harus dipertahankan. Untuk bagian hilir kami harus
mendorong pada mitra agar tetap mampu berkembang dengan membawa
produk kopi kami.
7. Bagaimana penentuan harganya?
Jawab :
Dalam penentuan harga kami mengikuti harga yang ada di pasaran,
meskipun tidak ada aturan tertentu yang mengatur. Kami menyesuaikan
dengan kualitas kopi yang kami keluarkan (klasifikasi kualitas kopi).
8. Bagaimana distribusi kopinya?
Jawab :
Kami lebih banyak menempatkan kopi kepada para mitra (kedai, produsen
rebranding, warung kopi). Akan tetapi kami juga mendistribusikan kopi
dengan brand, hal ini ditujukan pada konsumen akhir.
9. Bagaimana produksi kopi di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Produksi kami dimulai dari para petani, kemudian para petani menjualnya
kepada lembaga. Untuk kemudian kami kelola (sortasi, roaster,
packaging).
10. Bagaimana pengelolaan lahannya?
Jawab :
Pengelolaan lahan lebih kami tekankan pada para petani, dari awal berdiri
kami melakukan peningkatan kualitas dan kapasitas para petani melalui
sosialisasi dan pelatihan. Ada peningkatan yang signifikan dari awal kami
terbentuk sampai sekarang.
11. Bagaimana pengelolaan sumberdaya manusianya?
Jawab :
Ya kami melakukan perbaikan sumberdaya manusia dengan pelatihan-
pelatihan, sosialisasi, dan juga pertemuan-pertemuan yang senantiasa kami
lakukan. Selain itu kami juga mempunyai nilai dan budaya Omah Kopi
Mandiri.
12. Darimana sumber modal yang digunakan?
Jawab :
Sumber modal yang digunakan yakni dari iyuran para petani. Iuran ini ada
2 macam yakni simpanan wajib dan simpanan pokok. Serta tambahan
modal hibah dari LPMDH dan Bank Indonesia.
13. Bagaimana kecakapan para pelaku usahanya?
Jawab :
Sampai sekarang kami mengalami banyak sekali peningkatan, hal ini
dikarenakan fasilitas dan infrastukrtur yang menunjang juga. Selain itu
pelatihan dan sosialiasasi juga kami laksanakan. Sebelum adanya OKM,
para petani yang dipahami hanya menanam dan memanen, tanpa tahu
potensi hilir dari bisnis kopinya.
Transkrip Wawancara
Kelompok Usaha Bersama Omah Kopi Mandiri
Oleh : Azam Asykarulloh
Informan 2
Tanggal wawancara : 17 Desember 2020
Tempat/ Waktu : Sekretariat UPH Nglurup / 15.00 WIB
Identitas informan
Nama : Katiman
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Pengurus UPH, Petani Kopi
Hasil Wawancara
1. Bagaimana sejarah Omah Kopi Mandiri ?
Jawab :
Dulu awalnya para petani kopi biasa disini, terus kemudian membentuk
kelompok usaha bersama pada tahun 2016.
2. Bagaima proses bisnis yang berlangsung di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Ya disini kami membeli kopi dari petani anggota kelompok, kemudian
diolah supaya harganya naik. Selanjutnya dijual kepada para barista.
3. Bagaimana strategi pemasaran kopi di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Kalau itu yang lebih tau bu Ika, disini kami lebih pada pengelolaan pasca
panen.
4. Produk apa saja yang dihasilkan?
Jawab :
Kalau disini produknya ada robusta dan arabika mas.
5. Bagaimana promosi yang dilakukan?
Jawab :
Yang saya tau promosinya dilakukan di pameran-pameran mas, selain itu
juga pernah melakukan edukasi atau pelatihan kepada mahasiswa-
mahasiswa.
6. Bagaimana proses pemasarannya?
Jawab :
Itu yang tau bu ika mas, tapi yang jelas kami di sini memaksimalkan
pengelolaan pasca panen mas.
7. Bagaimana penentuan harganya?
Jawab :
Penentuan harganya kami selalu mengikuti pasar mas, yang pasti kami
membeli kopi dari petani di atas harga tengkulak..
8. Bagaimana distribusi kopinya?
Jawab :
Distribusinya dari petani, kemudian dibeli oleh lembaga. Dari lembaga itu
nanti diolah. Selanjutnya dijual ke para barista, ada juga yang yang
dikemas dan dijual eceran.
9. Bagaimana produksi kopi di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Jadi produksi yang dilakukan itu diambil dari kopi para petani anggota
Omah Kopi Mandiri. Setelah itu kami sortir, mana biji yang bagus dan
tidak bagus. Selanjutnya kami roasting dan dijual ke para barista.
10. Bagaimana pengelolaan lahannya?
Jawab :
Pengelolaan lahan dulu para petani belum banyak memahami kopi yang
bagus itu bagaimana, bagaimana juga bercocok tanam yang benar. Tapi
setelah kami melakukan pelatihan-pelatihan, kita sama-sama belajar dan
sekarang sudah banyak perubahan.
11. Bagaimana pengelolaan sumberdaya manusianya?
Jawab :
Yaitu tadi mas, kita banyak belajar bersama, melakukan sosialisasi dan
pelatihan-pelatihan.
12. Darimana sumber modal yang digunakan?
Jawab :
Dari iyuran anggota mas, Rp.100.000 untuk iyuran diawal, dan perbulan
Rp.10.000.
13. Bagaimana kecakapan para pelaku usahanya?
Jawab :
Alhamdulillah sekarang kita sudah bisa mengelola kopi pasca panen mas,
cuman kita perlu menyiapkan pemuda-pemuda yang menjadi penerus.
Transkrip Wawancara
Kelompok Usaha Bersama Omah Kopi Mandiri
Oleh : Azam Asykarulloh
Informan 3
Tanggal wawancara : 23 Desember 2020
Tempat/ Waktu : Sekretariat UPH Geger / 12.00 WIB
Identitas informan
Nama : Hadi Sutrimo
Umur : 60 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Pengurus UPH, Petani Kopi
Hasil Wawancara
1. Bagaimana sejarah Omah Kopi Mandiri ?
Jawab :
Lembaganya dibentuk tahun 2016, tapi kalau petaninya sudah ada sejak
dulu mas.
2. Bagaima proses bisnis yang berlangsung di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Sistemnya disini itu dari petani dibeli oleh lembaga, dari lembaga dijual ke
para mitra.
3. Bagaimana strategi pemasaran kopi di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Kalau kami disini produksi mas, akan tetapip upaya yang dilakukan itu
memperbaiki biji kopinya mas.
4. Produk apa saja yang dihasilkan?
Jawab :
Kalau disini ada kopi robusta dan arabika mas.
5. Bagaimana promosi yang dilakukan?
Jawab :
Kalau disini pengurus biasanya ikut ke pameran, pernah juga mengadakan
event tentang kopi. Beberapa kali juga kita mengadakan edukasi tentang
kopi.
6. Bagaimana proses pemasarannya?
Jawab :
Kalau proses pemasarannya bu ika yang lebih tau mas, kami disini lebih ke
perbaikan proses produksi.
7. Bagaimana penentuan harganya?
Jawab :
Untuk harga jual kopi yang sudah diolah kami mengikuti pasar mas, tetapi
kami membeli kopi dari para petani lebih tinggi dari harga tengkulak.
8. Bagaimana distribusi kopinya?
Jawab :
Distribusinya kopi ini kebanyakan ke para barista mas, akan tetapi ada
juga yang dikemas cantik.
9. Bagaimana produksi kopi di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Produksinya kami mengambil dari petani mas, tapi ada beberapa
ketentuannya yang kami beli, dan itupun harganya lebih tinggi. Setelah itu
di olah disini sampai pada roaster.
10. Bagaimana pengelolaan lahannya?
Jawab :
Pengelolaan lahan seperti bertani biasa mas, tapi kami melakukan
perbaikan pada petaninya supaya bisa menggarap lahannya dengan
maksimal dan menghasilkan kopi terbaik.
11. Bagaimana pengelolaan sumberdaya manusianya?
Jawab :
Kalau sumberdaya masunianya kami melakukan perbaikan dalam system
kerjanya mas, mulai dari petani hingga pengurus yang mengelola produk
kopinya.
12. Darimana sumber modal yang digunakan?
Jawab :
Dari iyuran anggota mas, ada iyuran pokok dan iyuran wajib.
13. Bagaimana kecakapan para pelaku usahanya?
Jawab :
Sampai sekarang Alhamdulillah para pengurus sudah banyak yang
mengerti mas terkait potensi kopinya, sehingga mau belajar bareng,
dibandingkan sebelum berdirinya Omah Kopi Mandiri.
Transkrip Wawancara
Kelompok Usaha Bersama Omah Kopi Mandiri
Oleh : Azam Asykarulloh
Informan 4
Tanggal wawancara : 29 Desember 2020
Tempat/ Waktu : Kedai Kopi Otak Kopi / 14.00 WIB
Identitas informan
Nama : Kristian Yuono
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Ketua Omah Kopi Mandiri, Petani Kopi,
Pemilik Kedai Otak Kopi
Hasil Wawancara
1. Bagaimana sejarah Omah Kopi Mandiri ?
Jawab :
Dulu yang mengawali itu beberapa orang mas termasuk saya, karena kami
melihat potensinya. Yang gabung dulu tidak sampai 20 petani mas, dengan
dibantu konsultan kami membentuk lembaga.
2. Bagaima proses bisnis yang berlangsung di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Kalau proses bisnisnya kami membeli kopi dari para petani aggota kami,
kami membeli dengan harga yang lebih tinggi dari pengepul. Selanjutnya
kopi tersebut diolah untuk meningkatkan nilai jualnya. Hasil olahan
tersebut kemudian dijual curah, ada juga yang dikemas. Ada juga dijual ke
produsen ke-2 yang membuat brand sendiri.
3. Bagaimana strategi pemasaran kopi di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Kalau strateginya kita lebih tekankan di kualitas mas, karena pasar itu
akan mengikuti. Sebelumnya kan dari kita ada yang jual kopi juga, jadi
sudah banyak kenal owner cafe. Kemudian kita distribusikan kopi hasil
produksi kita kesana, selain itu kita juga menjual kopi premium dengan
packing yang menarik, namun serapannya tidak seberapa dibandingkan
yang ke para mitra. Biasanya kami yang di hilir ini mengikuti pameran dan
event-event kopi.Disitu kita bertemu dengan banyak orang yang
selanjutnya bisa menjadi customer kami.
4. Produk apa saja yang dihasilkan?
Jawab :
Kalau jenis kopinya ada arabika dan robusta, keduanya dijual curah da
nada juga yang di packing.
5. Bagaimana promosi yang dilakukan?
Jawab :
Promosinya kita selain social media kita juga melakukannya di event-
event, atau pameran-pameran mas. Selain itu juga ada jasa edukasi yang
tidak hanya mengajarkan terkait kopi saja, tetapi juga potensi bisnis dan
juga pemberdayaan petani yang kita ajarkan.
6. Bagaimana proses pemasarannya?
Jawab :
Kalau proses distribusinya kita sistemnya selalu mengutamakan para mitra
mas. Alurnya seperti yang saya jelaskan tadi, dari petani ke lembaga, dari
lembaga ke para mitra atau konsumen.
7. Bagaimana penentuan harganya?
Jawab :
Masalah harga selama ini bergantung jenis kopi dan kualitasnya. Tentunya
harga yang dijual ke konsumen akhir berbeda dengan yang dijual ke para
mitra. Selama ini tidak ada harga pokok yang mengatur, akan tetapi kalau
di kami harga sesuai dengan kualitasnya.
8. Bagaimana distribusi kopinya?
Jawab :
Distribusi kopi di kami dari hulu ke hilir mas, mulai dari petani, kemudian
ke lembaga, kemudian ke konsumen. Akan tetapi distribusi yang paling
banyak adalah ke para mitra yaitu kedai-kedai dan kafe-kafe mas.
9. Bagaimana produksi kopi di Omah Kopi Mandiri?
Jawab :
Berkaitan dengan produksi, Omah Kopi Mandiri melakukan pengelolaan
dari kopi yang dibeli dari para petani. Mulai dari pengelolaan pasca panen,
sortasi, pencucian, vermentasi, dan roastery. Yang jelas kopi yang kami
produksi ini ada standarisasinya. Kita memastikan biji yang dipetik itu
berasal dari biji yang sudah matang.
10. Bagaimana pengelolaan lahannya?
Jawab :
Tidak ada perlakukan kusus terkait pengelolaan lahan, hanya saja kami
melakukan perbaikan pada petani kopi bagaimana supaya mereka
mengelola tanaman kopi supaya hasilnya maksimal, akan tetapi juga tetap
memperhatikan ekosistem.
11. Bagaimana pengelolaan sumberdaya manusianya?
Jawab :
Kalau kami lebih mengatakan pengurus mas, jadi lembaga ini memiliki
beberapa pengurus yang sudah diberikan tanggungjawab sesuai
kapasitasnya. Masalah biaya operasional kami memisahkan keuangan di
masing-maing bidang, serta penggunaan anggaran yang fleksibel. Asalkan
yang kami tekankan adalah laporannya yang jelas dan akuntable.
12. Darimana sumber modal yang digunakan?
Jawab :
Sumber modal yang kita gunakan selama ini dari iuran anggota mas. Serta
beberapa hibah dari lembaga yang membantu kami dalam melakukan
pemberdayaan.
13. Bagaimana kecakapan para pelaku usahanya?
Jawab :
Masalah kecakapan bagi kami sekarang ini sudah mengalami banyak
kemajuan mas, dulu awalnya kami sangat tertinggal dan belum mampu
mengelola baik itu kelompok, pertanian, maupun produksi. Tetapi setelah
terbentuk lembaga, kami bisa melakukan beberapa kegiatan yang
menambah wawasan serta keahlian para pengurus dan petani. Dan
Alhamdulillah hasilnya hari ini hasil produksi kami sudah memiliki nilai
jual yang lebih tinggi.
Dokumentasi
Azam Asykarulloh
NIM. 17402163567
BIODATA PENULIS
Ajibulloh.