Anda di halaman 1dari 4

http://ejournal.unesa.ac.id/index.

php/bioedu

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN


BERKARAKTER PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN
KELAS XI SMA
Luqman Hakim, Isnawati, Nur Kuswanti
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Jalan Ketintang Gedung C3 Lt.2 Surabaya 60231, Indonesia
e-mail : Luck_men@ymail.com

Abstrak - Pendidikan di Indonesia dirasakan belum berhasil teman ketika berdiskusi sehingga perlu dilakukan
membangun manusia Indonesia yang berkarakter sehingga pembelajaran biologi yang menanamkan nilai karakter.
perlu kegiatan belajar mengajar yang dapat membangun Berdasarkan penelitian terdahulu penerapan
kecerdasan akademik juga kecerdasan emosional yang perangkat pembelajaran berorientasi karakter oleh
dapat membentuk generasi bangsa yang memiliki karakter
Windarsih (2011) menunjukkan hasil, bahwa
dan juga nilai akademis yang bagus. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan guru untuk dapat meningkatkan karakter pembelajaran berbasis karakter dapat meningkatkan
siswa adalah dengan mengembangkan perangkat ketuntasan tujuan pembelajaran karakter. Rata-rata
pembelajaran (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kenaikan persentase ketuntasan karakter kepedulian dari
(RPP), dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)) yang dapat 81,67% menjadi 83,3% dan persentase ketuntasan
menunjang pembelajaran biologi berbasis karakter. karakter rasa ingin tahu dari 85% menjadi 85,83%. Oleh
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan karena itu peneliti mencoba untuk mengembangkan
dengan model pengembangan Kemp, yang bertujuan perangkat dengan berbasis karakter, namun pada meteri
menghasilkan perangkat pembelajaran berkarakter yang dan tujuan yang berbeda, yaitu pada materi sistem
layak secara teoritis. Kelayakan perangkat pembelajaran
pencernaan.
berkarakter dapat dilihat dari hasil telaah perangkat
pembelajaran karakter yang dikembangkan. Hasil Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan
penelitian ini berupa perangkat pembelajaran berkarakter perangkat pembelajaran yang menunjang pembelajaran
pada materi sistem pencernaan kelas XI SMA meliputi berbasis karakter pada materi ”Sistem Pencernaan”.
Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Sistem pencernaan merupakan salah satu materi yang
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang layak untuk terdapat dalam kurikulum KTSP SMA/MA pada
diujicobakan, dengan skor kelayakan masing-masing 3,50 semester genap kelas XI. Peneliti menggunakan materi
untuk silabus, 3,59 untuk RPP, dan 3,86 untuk LKS. ini karena pada materi ini terkait dengan kehidupan nyata
Kata kunci: perangkat pembelajaran, karakter, sistem siswa. Selain itu banyak nilai-nilai karakter dapat
pencernaan, model Kemp.
dilatihkan, misalnya pada kegiatan praktikum uji bahan
I. PENDAHULUAN makanan dan diskusi tentang penyakit/gangguan pada
sistem pencernaan.
Sesuai dengan amanat yang tersirat pada Berdasarkan penjabaran tersebut, maka rumusan
Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke-4 bahwa masalah yang dapat diangkat pada penelitian ini ada dua,
tujuan negara Indonesia salah satunya adalah yaitu: 1. Bagaimanakah kelayakan secara teoritis
mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka perangkat pembelajaran berbasis karakter pada materi
mencapai tujuan tersebut Pemerintah telah sistem pencernaan kelas XI Sekolah Menengah Atas
menyempurnakan kurikulum yang digunakan di sekolah (SMA)? 2. Bagaimanakah kelayakan secara empiris
mulai dari kurikulum 1994 hingga muncul kurikulum perangkat pembelajaran berbasis karakter pada materi
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Hal sistem pencernaan kelas XI Sekolah Menengah Atas
tersebut dilakukan tidak semata untuk membentuk bangsa (SMA)? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
yang memiliki kecerdasan secara kognitif, namun juga berikut : menghasilkan contoh perangkat pembelajaran
kecerdasan secara emosional sehingga menjadikan berkarakter pada materi sistem pencernaan kelas XI
bangsa kita menjadi bangsa yang berkarakter. Akan tetapi SMA, mendeskripsikan kelayakan perangkat
kalau dicermati masih banyak permasalahan moral yang pembelajaran berkarakter pada materi sistem pencernaan
muncul di kalangan para remaja di antaranya “tawuran” kelas XI SMA secara teoritis, Mendeskripsikan
dan demo yang dilakukan oleh para mahasiswa. kelayakan perangkat pembelajaran berkarakter pada
Berdasarkan pengalaman dan observasi selama materi sistem pencernaan kelas XI SMA secara empiris.
PPL pada bulan Juli-September di salah satu SMA di
Lamongan didapatkan fakta bahwa di SMA tersebut II. METODE PENELITIAN
masih banyak tindakan-tindakan yang kurang Penelitian ini merupakan jenis penelitian
mencerminkan siswa yang berkarakter, misalnya pengembangan, yaitu pengembangan perangkat
mencontek ketika diadakan tes, kurangnya tanggung pembelajaran (Silabus, RPP, dan LKS) berbasis karakter
jawab ketika menggunakan alat dan bahan dalam untuk SMA/MA kelas XI pada materi sistem pencernaan.
praktikum, dan kurang mampu menghargai pendapat Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu: Tahap

BioEdu Vol. 1/No. 2/Oktober 2012 P a g e | 41


http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

pertama mengembangkan perangkat pembelajaran untuk


menunjang pembelajaran berbasis karakter pada materi Skor dari Rata-
Komponen Jumlah
sistem pencernaan untuk SMA kelas XI, yang dilakukan No. penelaah rata
yang dinilai skor
di Jurusan Biologi UNESA. Tahap kedua, yaitu uji coba 1 2 3 4 skor
secara terbatas pada siswa SMA Negeri 3 Lamongan pada 1. Judul 4 4 4 4 16 4
semester genap tahun ajaran 2011/2012. Sasaran Tujuan
2. 4 4 3 3 14 3,50
penelitian meliputi perangkat pembelajaran berbasis pembelajaran
karakter pada materi sistem pencernaan kelas XI SMA. Alat/bahan
3. 4 4 4 4 16 4
Tahap-tahap pengembangan perangkat ini merupakan (jika ada)
adaptasi dari model Kemp. 4. Tabel data 4 3 3 3 13 3,25
Instrumen penelitian yang digunakan dalam 5. Pertanyaan 4 3 4 3 14 3,50
penelitian ini adalah: Lembar telaah perangkat Kebenaran
pembelajaran (Lembar Telaah Silabus, Lembar Telaah 6. 4 3 - 4 11 2,75
konsep
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Telaah 7. Gambar 3 3 3 3 12 3
Lembar Kegiatan Siswa). Masing-masing lembar telaah
dibuat rangkap 4, yaitu untuk 2 penelaah ahli (Dosen 8. Karakter 3 4 3 3 13 3,25
Biologi) dan 2 Guru bidang studi Biologi. Daftar
9. 4 3 3 4 14 3,50
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan pustaka
data pada penelitian ini adalah dengan telaah. Rata-rata total 3,86
Penggunaan metode ini untuk mengetahui kelayakan Skor dari Rata-
Komponen Jumlah
perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti No. penelaah rata
yang dinilai skor
dan dilakukan setelah seminar proposal. Draft yang 1 2 3 4 skor
digunakan pada uji coba terbatas adalah draft yang telah Identitas
direvisi berdasarkan hasil telaah oleh 2 ahli (dosen 1. 4 4 4 4 16 4
silabus
biologi) dan 2 guru bidang studi biologi SMA. Format
Data yang diperoleh selama penelitian 2. matriks 4 4 4 4 16 4
pengembangan perangkat pembelajaran dianalisis dengan silabus
deskriptif dan kualitatif. Kelayakan perangkat 3. Karakter 4 0 3 3 10 2,50
pembelajaran yang meliputi Silabus, Rencana 4. Materi pokok 4 3 4 3 14 3,50
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Kegiatan
Siswa (LKS) diperoleh dari hasil telaah 2 dosen dan 2 5. 4 4 4 3 15 3,75
pembelajaran
guru bidang studi dengan menggunakan kriteria 6. Indikator 3 3 4 4 14 3,50
penilaian. 7. Penilaian 3 3 3 4 13 3,25
Alokasi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 8. 4 3 3 4 14 3,50
waktu
Hasil dari penelitian ini adalah perangkat Sumber
9. 4 3 3 4 14 3,50
pembelajaran berkarakter pada materi sistem pencernaaan belajar
untuk siswa kelas XI SMA, meliputi Silabus, RPP dan Rata-rata total 3,50
LKS. Pengembangan perangkat pembelajaran ini
dilakukan dengan model pengembangan Kemp. Pada
model pengembangan ini setiap kegiatan selalu
berhubungan dengan kegiatan revisi sehingga dapat
langsung dilakukan perbaikan dan dihasilkan perangkat
pembelajaran yang layak secara teoritis.
Silabus yang telah dikembangkan ditelaah oleh
beberapa ahli, sehingga diperoleh hasil penilaian sebagai
berikut:
Tabel 1 Hasil penilaian silabus berkarakter

LKS yang telah dikembangkan ditelaah oleh


beberapa ahli, sehingga diperoleh hasil penilaian sebagai
berikut:
Tabel 2 Hasil penilaian LKS berkarakter

BioEdu Vol. 1/No. 2/Oktober 2012 P a g e | 42


http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

RPP yang telah dikembangkan ditelaah oleh Silabus yang dikembangkan disusun dengan
beberapa ahli, sehingga diperoleh hasil penilaian sebagai format kolom, sehingga terdapat bagian identitas silabus
berikut: yang menunjukkan identitas tingkat satuan pendidikan
Tabel 3 Hasil penilaian RPP berkarakter dan bagian kolom silabus yang berisi komponen-
Skor Rata- komponen yang telah disebutkan sebelumnya. Selain
Jumlah komponen-komponen yang telah disebut, pada
Komponen dari rata
No. skor pengembangan silabus berkarakter ini juga terdapat
yang dinilai penelaah skor
kolom karakter yang berisi macam-macam karakter yang
1 2 3 4
akan dilatihkan kepada siswa. Karakter-karakter tersebut
1. Identitas RPP 4 4 4 4 16 4
meliputi jujur, tanggung jawab, dan menghargai
2. Standar
4 4 4 4 16 4 pendapat. Karakter jujur dan tanggung jawab dilatihkan
kompetensi
ketika siswa melakukan kegiatan pengamatan atau
3. Kompetensi
4 4 4 4 16 4 eksperimen, sedangkan karakter menghargai pendapat
dasar
dilatihkan ketika siswa melakukan kegiatan diskusi.
4. Indikator 3 4 4 4 15 3,75
Format silabus yang dikembangkan dengan
5. Tujuan
menambahkan kolom karakter ini juga disesuaikan
pembelajaran
dengan contoh silabus menurut Muchlas dan Hariyanto
a. Kognitif 4 4 4 4 16 4
(2011) dalam bukunya yang berjudul “Konsep dan Model
b. Psikomotor 4 4 4 4 16 4
Pendidikan Karakter”.
c. Karakter 4 4 3 3 14 3,50
Secara umum komponen-komponen
6. Materi
4 3 3 3 13 3,25 RPP dikategorikan layak dengan rata-rata skor total 3,59.
pembelajaran
Hal ini dikarenakan rata-rata komponen memperoleh skor
7. Model/metode
3 3 2 3 11 2,75 antara 3 dan 4 dengan kategori baik dan sangat baik.
pembelajaran
Komponen identitas RPP, standar kompetensi,
8. Sumber/alat/ba
4 3 3 4 14 3,50 kompetensi dasar, tujuan pembelajaran kognitif, tujuan
han belajar
pembelajaran psikomotor, tujuan pembelajaran karakter,
9. Langkah-
sumber/alat/bahan belajar, kegiatan pembelajaran
langkah proses
pendahuluan, kegiatan pembelajaran inti, alokasi waktu,
pembelajaran
karakter, penilaian, dan daftar pustaka masing-masing
a. Pendahuluan 4 3 3 4 14 3,50
dikategorikan sangat layak.
b.Kegiatan inti 4 3 4 3 14 3,50
Komponen identitas RPP dikategorikan sangat
c. Penutup 3 3 3 3 12 3
layak karena mencakup judul, satuan tingkat pendidikan,
10. Alokasi waktu 3 4 4 3 14 3,50
mata pelajaran, kelas/semester, dan alokasi waktu.
11. Karakter 4 4 3 3 14 3,50
Komponen standar kompetensi dikategorikan sangat
12. Penilaian 4 3 3 4 14 3,50
layak karena kalimat dan nomor urut standar kompetensi
13. Daftar pustaka 4 4 3 4 15 3,75
ditulis sesuai dengan kurikulum. Komponen kompetensi
Rata-rata total 3,59
dasar dikategorikan sangat layak karena kalimat dan
nomor urut kompetensi dasar ditulis sesuai dengan
Secara umum komponen-komponen silabus kurikulum. Indikator dikategorikan sangat layak karena
dapat dikatakan layak dengan rata-rata skor total 3,50.
dirumuskan secara operasional dan dapat mencapai
Hal ini dikarenakan hampir semua penelaah memberikan kompetensi dasar. Komponen tujuan pembelajaran
skor antara 3 dan 4 dengan kategori baik dan sangat baik. kognitif dikategorikan sangat layak karena dirumuskan
Komponen identitas silabus dan matriks silabus secara operasional dan dapat mencapai indikator aspek
memperoleh skor maksimum yaitu 4 yang dikategorikan kognitif. Komponen tujuan pembelajaran psikomotor
sangat layak. Identitas silabus dikategorikan sangat layak dikategorikan sangat layak karena dirumuskan secara
karena pada identitas silabus tersebut mencakup
operasional dan dapat mencapai indikator aspek
komponen judul, satuan tingkat pendidikan, mata psikomotor. Komponen tujuan pembelajaran karakter
pelajaran, kelas/semester, dan standar kompetensi, dikategorikan sangat layak karena dirumuskan secara
sedangkan matriks silabus dikategorikan sangat layak operasional, mengandung unsur karakter (jujur, tanggung
karena dalam matriks silabus tersebut tercantum kolom jawab, dan menghargai pendapat) dan dapat mencapai
kompetensi dasar, karakter, materi pokok/materi
indikator. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
baik harus mencakup ABCD (A=audience, B=behavior,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Hal ini C=condition, dan D=degree). Hal ini sesuai dengan
sesuai dengan pernyataan dalam Badan Standar Nasional pernyatan Hamzah dalam Herdianto (2010), yang
Pendidikan (BSNP) (2006), yang menyatakan bahwa mengemukakan tentang teknik penyusunan tujuan
silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau pembelajaran dalam format A B C D. Dalam
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup
Permendiknas no.41 tahun 2007 juga dijelaskan bahwa,
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai
pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, dengan kompetensi dasar. Komponen sumber/alat/bahan
alokasi waktu dan sumber belajar. belajar dikategorikan sangat layak karena
sumber/alat/bahan belajar mudah didapat dan menunjang

BioEdu Vol. 1/No. 2/Oktober 2012 P a g e | 43


http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

ketercapaian tujuan pembelajaran. Komponen kegiatan dengan tujuan pembelajaran. Komponen gambar tidak
pembelajaran pendahuluan dikategorikan sangat layak mencapai kategori sangat layak karena gambar pada LKS
karena guru memotivasi siswa dengan baik dengan agak kurang jelas namun sesuai dengan konsep.
mengarahkan siswa pada materi yang akan dipelajari dan Komponen karakter tidak mencapai kategori sangat layak
menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. karena memunculkan tujuan pembelajaran karakter pada
Komponen kegiatan pembelajaran inti LKS, karakter yang dimunculkan pada LKS sesuai
dikategorikan sangat layak karena guru melakukan dengan tujuan pembelajaran, namun ada salah satu LKS
kegiatan-kegiatan untuk menuntun siswa dalam mencapai yang tidak memunculkan karakter pada instruksi LKS
tujuan pembelajaran sesuai dengan metode dan fase-fase yaitu pada LKS 3. Dalam hal ini penelaah juga
dalam model pembelajaran yang digunakan. Alokasi menganjurkan agar dilakukan perbaikan dan dijelaskan
waktu dikategorikan sangat layak karena waktu terbagi dalam pembahasan sebelumnya.
secara tepat dan sesuai dengan alokasi waktu yang Komponen kebenaran konsep memperoleh skor
ditentukan. Komponen karakter dikategorikan sangat kelayakan yang lebih kecil dari komponen-komponen
layak karena karakter yang dilatihkan sesuai dengan lain karena salah satu penelaah tidak memberikan skor
materi dan metode pembelajaran yang digunakan, dan pada komponen ini. Namun masih dikategorikan layak
komponen penilaian dikategorikan sangat layak karena karena kegiatan dalam LKS sesuai dengan konsep namun
instrumen penilaian menggunakan kalimat yang jelas kurang memudahkan siswa dalam memahami konsep.
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini penelaah tidak menunjukkan di mana letak
Komponen materi pembelajaran, model/metode kekurangannya.
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran penutup
masing-masing dikategorikan layak. Komponen materi IV. KESIMPULAN
pembelajaran tidak dapat mencapai kategori layak karena
ada salah satu materi pembelajaran sesuai dengan konsep Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan,
namun kurang dapat menunjang ketercapaian tujuan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Dihasilkan
pembelajaran. Komponen model/metode pembelajaran perangkat pembelajaran berkarakter pada materi sistem
tidak dapat mencapai kategori sangat layak karena model pencernaan kelas XI SMA berupa Silabus, RPP, dan
dan metode yang digunakan kurang sesuai dengan LKS. Perangkat pembelajaran berkarakter dinyatakan
karakter materi namun dapat menunjang ketercapaian layak secara teoritis dengan skor kelayakan silabus
tujuan pembelajaran. Komponen kegiatan pembelajaran sebesar 3,50, RPP sebesar 3,59, dan LKS sebesar 3,86
penutup tidak dapat mencapai kategori sangat layak (skala 1-4).
karena guru menutup pembelajaran dengan
menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan DAFTAR PUSTAKA
dengan kesimpulan yang kurang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Komponen ini memperoleh skor kelayakan Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Petunjuk
paling kecil dari komponen-komponen lain karena pada Teknis Pengembangan Silabus dan
RPP tidak menunjukkan kegiatan sebagaimana model Contoh/Model Silabus SMA/MA. Jakarta:
yang digunakan yaitu kooperatif STAD. Peneliti tidak Depdiknas.
menggunakan model kooperatif tipe STAD melainkan Herdianto, Dani. 13-14 Januari 2010. Perencanaan
model kooperatif saja, karena dalam kegiatan pembelajaran dalam rangka penyelenggaraan
pembelajaran tidak ada pemberian kuis untuk mengetahui pelatihan. (online), diakses 19 Mei 2012.
tingkat perkembangan siswa. Ini terlihat pada sintaks Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
pembelajaran kooperatif yang digunakan pada RPP yang Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang
dikembangkan. Hal ini sesuai dengan sintaks Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan
pembelajaran kooperatif yang lebih lengkap yang Dasar Dan Menengah. 2007. Jakarta.
mengacu pada banyak sumber menurut Muchlas dan Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2011. Konsep dan
Hariyanto (2011). Model Pendidikan Karakter. Surabaya:
Secara umum komponen-komponen LKS dapat Remaja Rosdakarya.
dikatakan layak dengan rata-rata skor total 3,86. Hal ini Windarsih, Feni. 2011. Pengembangan Perangkat
dikarenakan tiap-tiap komponen LKS memperoleh skor Pembelajaran Dengan Pendekatan Inkuiri
antara 3 dan 4 dengan kategori baik dan sngat baik. dan Pendidikan Karakter. Skripsi. Surabaya:
Komponen judul dan alat/bahan memperoleh skor FMIPA Unesa.
sempurna yaitu 4 dengan kategori sangat layak.
Komponen judul dikategorikan sangat layak karena judul
menggunakan kalimat yang jelas, mudah dipahami, dan
sesuai dengan isi LKS. Komponen alat/bahan
dikategorikan sangat layak karena mencantumkan alat
dan bahan yang mudah didapat dan sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan.
Komponen tabel data, karakter, dan gambar
masing-masing dikategorikan layak. Komponen tabel
data tidak mencapai kategori sangat layak karena pada
tabel data terdapat kolom variabel namun kurang sesuai

BioEdu Vol. 1/No. 2/Oktober 2012 P a g e | 44

Anda mungkin juga menyukai