MAKALAH TENTANG INDUSTRIALISASI (Nelson Poen)
MAKALAH TENTANG INDUSTRIALISASI (Nelson Poen)
OLEH
NELSON POEN
20520024
KUPANG
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian, industry adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi
menjadi dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang
bangunan dan perekayasan industry. Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat
dari sumber daya alam yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih
lanjut. Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah
mengalami satu atau beberapa tahap proses industry yang dapat diproseslebih lanjut
menjadi barang jadi. Barang jadi adalah barang hasil indutri yang sudah siap pakai
atau konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi.
Secara ekonomi industry dapat diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan mengolah
bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, yang memiliki nilai
tamba untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga
reparasi adalah bagian dari industry. Istilah industry juga dapat diartikan sebagai
himpunan perusahaan-perusahaan sejenis, dimana kata industry dirangkai dengan
kata sejenis industrinya. Hasil industry juga tidak hanya brupa barang tetapi juga
berupa jasa.
Industri menurut Sandono Sukirnoa adalah perusahaan yang menjalankan operasi
dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolong kedalam sektor sekunder, seperti
pabrik tekstil, pabrik perakit atau pembuat mobil, pabrik pembuat minuman, dan
pabrik pembuat makanan ringan.
1. Industry juga mempunyai jenis yang berbeda-beda yang didasarkan atas
berbagai macam criteria. Skala industry yang digunakan adalah kemampuan
industry yang didasarkan pada criteria tenaga kerja atau jumlah pekerja, maka
sebuah industry dapat dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu:
2. Perusahaan atau industry besar jika mempekerjakan 100 orang tenaga kerja
atau lebih dari 100 orang pekerja.
3. Perusahaan atau industry sedang jika mempekerjakan antara 20-99 orang
tenaga kerja dalam perusahaan tersebut.
4. Perusahaan atau industry kecil jika mempekerjakan antara 5-19 orang tenaga
kerja dalam perusahaan tersebut.
5. Perusahhaan atau industry kerajinan rumah tangga jika mempekerjakan kurang
dari 4 orang tenaga kerja.
1. Industry yang berorientasi atau menitik beratkan pada pasar {market oriented
industry} adalah industry yang didirikan dengan lokasi potensi target
konsumen. Industry jenis ini akan mendekati dimana konsumen potensial
berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin baik.
2. Industry yang berorientasi atau menitik beratkan pada tenaga kerja atau labor
{man power oriented industry} adalah industry yang ada pada lokasi dipusat
pemukiman penduduk karna biasanya jenis industry tersebut membutuhkan
banyak pekerja untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industry yang berorientasi atau menitik beratkan pada bahan baku {supply
oriented industry} adalah jenis industry yang mendekati lokasi dimana bahan
baku berada, agar menghemat biaya transportasi.
B. Faktor internal
Factor produksi adalah jenis-jenis sumber daya yang digunakan dan
diperlukan dalam suatu proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Sedangkan internal adalah segala sesuatu yang menyangkut bagian dalam. Jadi factor
internal produksi bisa diartikan jenis-jenis sumber daya yang menyangkut bagian
dalam perusahaan yang digunakan dalam proses produksi.
Factor produksi dapat dikelompokan dalam dua macam. Pertama, factor
produksi tetap (fixed input) adlah factor produksi yang kualitasnya tidak bergantung
pada jumlah yang dihasilkan dan input tetap akan selalu ada meskipun output turun
sampai dengan nol. Kedua, factor produksi variable (variable input) yaitu factor
produksi yang jumlahnya dapat berubah dalam waktu yang relative singkat dan sesuai
dengan jumlah output yang dihasilkan.
Factor internal produksi ada tiga yaitu, modal, tenaga kerja, dan skill atau
manajemen.
1. Modal.
Modal adalah salah satu factor yang digunakan dalam melakukan
proses produksi. Dalam menjalankan aktivitasnya setiap industry
membutuhkan sejumlah modal, baik modal yang berasal dari luar
berupa pinjaman maupun dari modal sendiri.
Dalam perkembangan teknologi dan semakin ketatnya persaingan
disektor industry, maka factor produksi modal memiliki arti yang
penting bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Modal
biasanya digunakan untuk dua hal yaitu, modal investasi dan modal
kerja.
Modal investasi adalah modal yang digunakan untuk membeli
atau membiayai aktiva tetap dan bersifat jangka panjang yang
digunakan secara berulang-ulang, seperti pembelian tanah,
bangunan, mesin, kendaraan, dan aktiva tetap lainnya.
Modal kerja merupakan modal yang dibutuhkan untuk jalannya
operasional, baik yang digunakan biaya pengeluaran, yang
tidak tetap setiap bulannya.
Modal kerja selalu dibutuhkan oleh setiap industry
untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari, misalnya
untuk pembelian bahan baku, gaji karyawan, dan lain
sebagainya. Dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan
dapat masuk kembali kedalam industry dalam jangka waktu
pendek melalui hasil penjualan produknya. Uang yang masuk
melalui hasil penjualan produk tersebut akan dikeluarkan lagi
untuk biaya operasional selanjutnya. Dengan demikian modal
tersebut akan terus berputar selam industry tersebut berjalan.
1. Konsep kuantitatif.
Konsep ini menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh
aktiva lancar. Yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan dalam
membiayai operasi industry jangka pendek, sehingga konsep
kuantitatif ini sering disebut dengan modal kerja kotor.
2. Konsep kualitatif.
Konsep ini merupakan konsep yang menitik beratkan kepada
kualitas modal kerja. Yaitu dengan melihat selisih antar aktiva lancar
dengan kewajiban lancar. Atau disebut juga modal kerja bersih.
3. Konsep fungsional.
Konsep fungsional menekan pada fungsi dana yang dimiliki
pada perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang
dimiliki dan digunakan industry untuk meningkatkan laba industry.
Semakin banyak yang digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat
meningkatkan perolehan laba. Demikian pula sebaliknya, jika dana
yang digunakan sedikit laba pun akan menurun.
Dalam factor produksi tenaga kerja ini terkandung unsure fisik, pikiran,
serta kempuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karna itu tenaga
kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan
keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
3.Manajemen/Skill
Faktor eksternal saat ini memiliki peran yang penting bagi pengembangan usaha,
contohnya dalam keadaan saat ini faktor eksternal terbesar dan menjadi pertimbangan
terbesar adalah tentang bagaimana perusahaan dapat terus berinovasi di tengah
kondisi pandemic, sedangkan faktor internal adalah kurangnya daya pemasar produk
yang akan dihasilkan. Maka dengan mengetahui kedua hal itu perusahaan dapat
menentukan strategi lain misalkan, perusahaan ayam goreng mengeluarkan menu baru
yaitu ‘ayam goreng bumbu pandemic’ karena melihat sedang maraknya covid-19 dan
orang-orang yang bawaannya bosen di rumah, dengan bumbu baru ini konsumen yang
memakannya akan mendapatkan rasa pedas yang memberikan semangat dan membuat
mata menjadi melek, tentunya para konsumen dibuat penasaran dengan nama baru itu
dan menu baru ini juga bisa saja dibuat opsi-opsi tambahan seperti ‘ayam goreng
bumbu pandemic ditaburi vitamin c’ dimana menu ini menambahkan rasa jeruk nipis
yang membuat ayam yang pedas dan juga segar, dll. Inovasi seperti ini sangat
diperlukan untuk menjaga keberlangsungan perusahaan dan memiliki daya tarik
masyarakat untuk dapat mengenal brand kita.
Contoh lain yang sederhana, kita ambil dari odading mah oleh, dimana dia hanya
menggunakan kata-kata yang ‘nyeleneh’ dan videonya viral, maka masyarakat yang
penasaran berbondong-bondong membeli cakue dan odadingnya, padahal rasanya
biasa saja.
Dari contoh diatas barulah perusahaan dapat melakukan pembuatan opsi-opsi strategi
yang melibatkan aspek yang lebih besar, perusahaan juga harus memilah dan memilih
strategi mana yang paling efektif bagi perusahaan untuk digunakan, kelebihan dan
daya unggul produk kita dibandingkan dengan kompetitor, memperbaiki kesalahan,
menyesuaikan keadaan lingkungan dengan produk yang akan dibuat, dan
memperhitungkan ancaman apa saja yang mungkin akan dialami oleh perusahaan.
Jika sudah matang barulah perusahaan dapat melaksanakan stategi yang sudah
matang dan mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dari produk yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan.
Dalam contoh lainnya terlihat pada perusahaan ayam goreng yang melakukan Growth
Strategy dimana perusahaan tersebut membuat dan mengenalkan produk baru untuk
membuat masyarakat meiliriknya dan mencobanya, masih banyak lagi faktor lainnya
yang terlibat dalam perencanaan strategi, seperti faktor leadership, perilaku
konsumen, lokasi, dll. Contohnya sebelum pandemic bisa saja sebuah restoran ayam
goreng menyajikan juga tempat coffee shop atau tempat berkumpul yang nyaman bagi
para pengunjung, ruangan ber AC, dll. Namun karena saat ini masa pandemic, maka
boleh jadi usaha ayam goreng tersebut mengubah strateginya dengan memperkuat dari
segi packaging, pelayanan yang higienis, dll.
A. Kesimpulan
didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebih,
perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukan bahwa
sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan. dan
Manajemen Faktor manajemen ini berfungsi agar semua sumber daya yang
ada dalam perusahaan ini dapat dikelola dengan baik dan sesuai dengan
fungsinya.