Anda di halaman 1dari 25

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

INTERVENSI KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI UNTUK MEMENUHI


KEBUTUHAN INTEGRITAS KULIT

Oleh :

KELOMPOK 8

KELAS D / 2021

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS KEPERAWATAN

NOVEMBER 2021
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

INTERVENSI KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI UNTUK MEMENUHI


KEBUTUHAN INTEGRITAS KULIT

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia
dengan Dosen Pengampu Ns. Dicky Endrian Kurniawan, M.Kep.

Oleh :

Ira Purba Wanda 212310101200

Bunga Camila Aufantya Anardi 212310101201

Onny Ega Isfadillah 212310101202

Putra Bagus Bimo Juantoro 212310101206

KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS KEPERAWATAN

NOVEMBER 2021
Mengetahui

Dosen Pembimbing,

Ns. Dicky Endrian Kurniawan, M.Kep.


NIP/NRP: 760016846
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan nikmat, hidayah, dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia dengan tepat waktu sebagaimana
mestinya. Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak hambatan dan
rintangan. Namun, dengan adanya bimbingan dan dukungan dari semua pihak, kami
dapat mengatasi hambatan tersebut dengan lancar tanpa terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Maka dari itu, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ns. Dicky Endrian Kurniawan, M.Kep. selaku penanggung jawab sekaligus
Dosen Pembimbing dalam mata kuliah Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia;
2. Segenap rekan yang telah ikut serta berpartisipasi dalam
pembuatanmakalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang telah kami susun masih jauh dari
katasempurna. Oleh karena itu, kami menyampaikan permohonan maaf jika terdapat
kesalahan dalam penyusunan makalah. Kami juga mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah yang kami sajikan
dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menjadi tambahan ilmu untuk kedepannya.
Jember, 20 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Konsep Teori Integritas Kulit.........................................................................3
2.2 Faktor yang Mempengaruhi dan Pencegahan Integritas Kulit....................3
2.3 Risiko Gangguan Integritas Kulit .............................................................5
2.4 Intervensi Keperawatan Pada Pemenuhan Kebutuhan Integritas Kulit.....8
BAB III........................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
3.2 Saran...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
LAMPIRAN...................................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu aspek utama dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien
adalah mempertahankan integritas kulit. Integritas kulit adalah keadaan dimana seorang
individu mengalami atau beresiko terhadap kerusakan jaringan epidermis dan dermis
(Carpenito, 2000; 302). Hal ini dapat tercapai dengan memberikan perawatan kulit yang
terencana dan konsisten. Perawatan kulit yang tidak terencana dan konsisten dapat
mengakibatkan terjadinya gangguan integritaskulit atau luka. Dalam dunia
keperawatan menjaga dan mempertahankan integritas kulit agar senantiasa terjaga
dan utuh adalah salah satu aspek penting di dalamnya. Intervensi dalam
keperawatan kulit klien akan menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan. Kerusakan integritas kulit dapat berasal dari luka karena
trauma dan pembedahan, namun juga dapat disebabkan karena tertekannya kulit
dalam waktu lama yang menyebabkan iritasi dan akan berkembang menjadi luka
tekan atau dekubitus (Mukti, 2005).
Dekubitus adalah kerusakan jaringan terlokalisir yang di sebabkan karena
adanya penekanan jaringan lunak di atas tulang yang menonjol (bony prominence)
akibat adanya tekanan dari luar dalam jangka waktu lama yang
menyebabkan gangguan pada suplai darah pada daerah yang tertekan sehingga terjadi
insufierensi aliran darah, anoreksia, iskemic jaringan dan akhirnya dapat
mengakibatkan kematian sel (Sari, 2007). Dalam dunia keperawatan, kasus dekubitus
banyak terjadi pada pasien yang mengalami gangguan mobilitas, seperti pasien
stroke, injuri tulang belakang atau penyakit degeneratif (Heri, 2008).
Menurut Mukti, (2005) insidensi dan prevalensi terjadinya dekubitus di Amerika
tergolong masih tinggi dan perlu mendapatkan perhatian dari kalangan tenaga
kesehatan khususnya perawat. Dekubitus merupakan problem yang serius karena
mengakibatkan meningkatnya biaya, lama perawatan di rumah sakit serta
memperlambat program rehabilitasi bagi penderita. Selain itu dekubitus juga dapat
menyebabkan komplikasi berat yang mengarah ke sepsis, infeksi kronis, sellulitis,
osteomyelitis dan peningkatan prevalensi mortalitas pada klien lanjut usia. Istilah
dekubitus sebenarnya kurang tepat dipakai untuk menggambarkan luka tekan karena
asal kata dekubitus adalah decumbree yang artinya berbaring. Ini di artikan bahwa
luka tekan hanya berkembang pada pasien yang dalam keadaan berbaring.
Padahal sebenarnya luka tekan tidak hanya berkembang pada pasien yang
berbaring, tapi juga dapat terjadi pada pasien yang menggunakan kursi roda atau
prostesi. Oleh karena itu istilah dekubitus sekarang ini jarang digunakan di
literatur literatur untuk menggambarkan istilah luka tekan (Sari, 2007).
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dekubitus adalah gangguan syaraf
vasomotorik, sensorik dan motorik, kontraktur sendi dan spastisitas, gangguan
sirkulasi perifer, malnutrisi dan hipoproteinemia, anemia, keadaan patologis kulit pada
gangguan hormonal (oedema), laserasi dan infeksi, hygine kulit yang buruk,
inkontinensia alvi dan urine, penurunan mental dan kesadaran. Berbagai upaya dapat di
lakukan untuk mencegah terjadinya dekubitus, bardasarkan panduan praktek klinik yang
di keluarkan oleh America Health of Care Plan Resources (AHCPR), intervensi
keperawatan yang di gunakan untuk mencegah terjadinya dekubitus terdiri dari tiga
kategori yaitu perawatan kulit dan penanganan dini meliputi mengkaji resiko klien
terkena dekubitus, perbaikan keadaan umum penderita, pemeliharaan, perawatan
kulit yang baik, pencegahan terjadinya luka dengan berbaring yang berubah-ubah dan
massase tubuh. Intervensi yang ke dua yaitu penggunaan berbagai papan, matras
atau alas tempat tidur yang baik. Intervensi yang ke tiga yaitu edukasi pada klien
dan support system (Mukti, 2005).
1.2 RUMUSAN MASALAH
✓ Bagaimanakan cara pencegahan agar tidak terjadi kerusakan integrasi kulit pada
pasien ?
✓ Bagaimana cara perawat untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan integrasi kulit ?

1.3 TUJUAN
✓ Mahasiswa mampu memahami konsep luka serta prinsipkeperawatan dalam
mengatasinya.
✓ Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep kulit dan luka
✓ Mahasiswa mampu mengidentifikasi tentang masalah luka pada klien
✓ Mahasiswa mampu menguraikan cara mengatasi permasalahan luka

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Teoritis Integristas Kulit


1. Definisi
Kerusakan integritas kulit adalah kerusakan yang terjadi pada jaringan membrane
mukosa, kornea, integumen, atau subkutan (Herman, 2015). Kerusakan jaringan kulit
terjadi ketika tekanan mengenai kapiler yang cukup besar dan menutup kapiler tersebut.
Tekanan pada kapiler merupakan tekanan yang dibutuhkan untuk menutup kapiler
misalnya jika tekanan melebihi tekanan kapiler normal yang berada pada rentang 16
sampai 32 mmHg (Potter dan perry, 2015).

Kerusakan integritas kulit adalah kerusakan pada epidermis atau dermis. Faktor yang
berhubungan dengan kerusakan integritas kulit ada dua yaitu internal dan eksternal.
Faktor internalnya seperti faktor mekanik misalnya daya gesek, tekanan, imobilisasi,
sedangkan faktor eksternalnya seperti gangguan metabolisme gangguan neuropati
perifer, gangguan sensasi misalnya apendiktomi (Herdman, Shigemi 2015).
Sistem integumen (kulit) merupakan suatu massa atau jaringan terbesar di tubuh. Kulit
bekerja melindungi struktur dibawahnya dan berfungsi sebagai cadangan kalori. Kulit
memcerminkan emosi dan stress yang kita alami, serta berdampak pada penghargaan
orang lain terhadap kita. Selama masih hidup, kulit dapat terpotong, tergigit, iritasi,
terbakar, atau infeksi. Akan tetapi memiliki kapasitas dan daya tahan yang luar biasa
untuk pulih.

Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasi tubuh paling luar,
kulit tidak bisa terpisah dari kehidupan manusia yang merupakan organ esensial dan
vital, kulit juga merupakan cerminan kesehatan dari kehidupan seseorang. (Hetharia,
Rospa 2009).

2.2 Factor Yang Mempengaruhu Integritas Kulit


Menurut Herman (2015), faktor yang mempengaruhi integritas jaringan kulit terbagi
dua yaitu:
1) Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi zat kimia, usia yang ekstrim, kelembaban, medikasi,
imobilisasi fisik, radiasi.
2) Faktor Internal
Faktor internal meliputi perubahan status cairan, perubahan pigmentasi, perubahan
turgor, faktor perkembangan, kondisi ketidakseimbangan nutrisi

2.2 Pencegahan Integritas Kulit


Menurut (Maharani, 2016) mencegah kulit kering dapat menjadi faktor untuk membantu
mencegah serangan penyakit kulit eksim. Beberapa cara untuk membantu pencegahan
kerusakan integritas kulit, antara lain :
1) Mengurangi frekuensi mandi, jangan terlalu sering mandi, karena kalau terlalu sering
basah maka akan susah keringnya atau bila perlu dilap saja dengan menggunakan air
hangat untuk mandi.
2) Meningkatkan integritas kulit dengan menghindari dari cubitan dan garukan
3) Masase dengan lembut kulit sehat disekitar yang sakit. Jangan dilakukan pada area
yang kemerahan.
4) Hindari kontak dengan kain atau selimut yang terbuat dari wol, pakailah yang bersih,
tidak ketat dan menyerap keringat
5) Memperlihatkan obat dan kosmetik. Hindari penggunaan zat-zat kimia kosmetik dan
obat-obatan yang terlalu keras terhadap kulit
6) Jaga keseimbangan berat badan, orang yang mempunyai berat badan lebih, apalagi
sangat gemuk lebih banyak berkeringat dan mempunyai gesekan pada lipatan kulit yang
memicu jamur kulit
7) Berobat sesuai indikasi seperti anti histamin dan salep
Tidak menggaruk kulit yang sakit. Jangan menggaruk kulit, menggaruk eksim hanya
akan memperburuk keadaan, karena kulit akan terinfeksi bakteri-bakteri yang ada
didalam. Lukanya sudah mengering maka warna kulit akan tampak berbeda. Sebaiknya
guntinglah kuku pada orang yang mempunyai penyakit eksim agar luka tidak terinfeksi
oleh kuman.
 Factor Yang Mempengaruhi Kesehatan kulit
 Jenis kelamin
 Usia
 Etnik / ras
 Tipe kulit
 Penyakit kulit lainnya
 Suhu dan kelembaban

2.3 Factor Risiko Gangguan Integritas Kulit


 Perubahan sirkulasi
 Perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan)
 Kekurangan / kelebihan volume cairan
 Penurunan mobilitas
 Bahan kimia iritatif
 Suhu lingkungan yang ekstrem
 Terapi radisi
 Kelembaban
 Proses penuaan
 Neuropati perifer
 Perubahan pigmentasi dan hormonal
 Peneknan pada tomjolan tulang

2.3 Dampak Gangguan Integritas kulit


 Nyeri daerah luka
 Intoleransi aktivitas
 Gangguan pola tidur
 Penyebaran infeksi sehingga memperlambat proses penyembuhan
2.4 Kajian Jurnal Intervensi Tentang Memenuhi Kebutuhan Integritas Kulit
 Jurnal 1
Judul “Pengabdian Masyarakat Perawatan Kerusakan Integritas Kulit
Menggunakan Minyak Zaitun (Olive Oil) Pada Masyarakat Dengan
Diabetes Tipe II Di Desa Pagar Merbau”
Penulis Kardina Hayati1, Pratiwi Christa Simarmata, Sari Desi Esta Ulina
Sitepu, Raynald Ignasius Ginting, Widya
Nama Jurnal, Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat, e-ISSN: 2775-2437
volume, nomor, Vol. 1 No.1 Edisi Juni 2021
dan tahun

Latar Belakang Pada pasien Diabetes Melitus adanya gangguan sirkulasi darah
menyebabkan terganggunya sirkulasi jaringan dan kekurangan
oksigen yang menyebabkan kematian jaringan tersebut. Kegiatan
menggaruk dapat bertambah parah seperti menjadi luka yang tidak
kunjung sembuh. Perawatan kulit dengan mempertahankan
kelembaban pada dasar luka dapat digunakan untuk meningkatkan
proses penyembuhan gangguan integirtas kulit. Kerusakan
integritas kulit gatal atau pruritus yang disebabkan oleh
mengeringnya kulit (gangguan pada regulasi tubuh) yang membuat
kulit mudah luka dan gatal. Iritasi di kulit terjadi karena cairan
tubuh yang kental, dan sirkulasinya terhambat, akibatnya energi
panas meningkat (damp-heat).
Tujuan Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui perawatan
kerusakan integritas kulit dengan menggunakan Minyak Zaitun
(Olive Oil) pada pasien DM tipe 2 di Kecamatan Pagar Merbau.
Metode Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah
Penelitian metode quasi eksperiment dengan memberikan perlakuan dan
observasi kepada masyarakat yang mengalami gangguan integritas
kulit pada penderita diabetes tipe 2. Bahan yang digunakan pada
pengabdian masyarakat yang kami gunakan adalah minyak zaitun
(Olive Oil), handuk kecil, air hangat dalam waskom/wadah.
Sedangkan alat yang digunakan berupa lembar observasi, alat tulis
dan jam detik (arloji).

Hasil Penelitian Berdasarkan pengabdian masyarakat yang dilakukan, dimana


tindakan sebelum pemberian pengolesan minyak zaitun terdapat 22
masyarakat dengan jumlah penderita yang mengalami sisik kasar
pada kulit terdistribusi seragam sebanyak 7 orang (31,8%), sisik
halus – sedang kulit tampak keputihan sebanyak 5 orang (22,7 %),
penderita yang mengalami kulit kusam minimal sebanyak 5 orang
(22,7%) dan penderita yang mengalami kulit didominasi squama
kasar sebanyak 5 orang dan setelah dilakukan pemberian
pengolesan minyak zaitun kategori penderita tidak terdapat kulit
kering sebanyak 8 orang (36,4%), sisik halus – sedang kulit
keputihan sebanyak 6 orang (27,3%), kulit kering dan kusam
minimal sebanyak 5 orang (22,7%), penderita yang mengalami
kulit kasar terdistribusi seragam kulit kasar tampak jelas sebanyak
3 orang (13,6%) dan tidak ada penderita yang mengalami kulit
didominasi squama kasar di Kecamatam Pagar Merbau.
Kesimpulan Tindakan pemberian minyak zaitun terhadap gangguan intergritas
kulit didapatkan rata-rata penderita sebelum diberikan pengolesan
minyak zaitun (Olive Oil) 2,5455 dan setelah diberikan pengolesan
minyak zaitun (Olive Oil) 1,1818. Mayoritas penderita sebelum
diberikan i pengolesan minyak zaitun (Olive Oil) mengalami Sisik
kasar terdistribusi seragam, kulit kasar tampak jelas pada kulit
sebanyak 7 orang (31,8%) Mayoritas penderita setelah diberikan
pengolesan minyak zaitun (Olive Oil) penderita tidak mengalami
kulit kering sebanyak 8 orang (36,4%). Penggunaan minyak zaitun
pada penderita diabetes tipe 2 dengan gangguan integritas kulit
terbukti dapat memperbaiki kelembaban kulit dan mencegah
kerusakan pada kulit. Penggunaan minyak zaitun ini diharapkan
dapat dijadikan intervensi perawatan kulit untuk pasien yang
mengalami gangguan integritas kulit.

 Jurnal 2
Judul Integritas Kulit Pada Lasia Yang Mengalami Inkontinensia Urine

Penulis Suyanto, Ahmad Ikhlasul Amal

Nana Jurnal, Jurnal Keperawatan Volume 13 Nomor 2, Juni 2021 e-ISSN 2549-
volume, nomor, 8118; p-ISSN 2085-1049
tahun
Latar belakang Diabetes mellitus merupakan penyakit kerusakan kulit yang
berakibat buruk gejala ketidaknyamanan / nyeri, gatal-gatal seperti
terbakar, dan jamur infeksi sekunder. Dermatitis terkait
inkontinensia (IAD), telah diklasifikasikan sebagai jenis kerusakan
kerusakan kulit (MASD) dari penghalang kulit superfisial.3 Ini
menimpa pasien dalam berbagai pengaturan perawatan mulai dari
perawatan kritis hingga perawatan jangka panjang. Pasien dengan
inkontinensia urin rawan mengalami gangguan pada area kulit. Hal
ini dikarenakan kondisi lembab pada area kulit pasien dengan
inkontinensia urin. Pemasangan yang dilakukan dapat memberikan
pengalaman yang berbeda.
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
inkontinensia urin dengan gangguan kulit pada pasien.

Metode Desain penelitian menggunakan design deskriptif analitik dengan


Penelitian pendekatan cross sectional design. Teknik inciental sampling
digunakan dalam pengambilan sampel sebanyak 33 orang.
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar observasi,
yang terdiri dari lembar observasi A dan lembar observasi B.
Hasil Penelitian Hasil yang didapatkan bahwa sebanyak 21 responden (74,6%)
mengalami inkontinensia sedang dan 28 responden (84,8%)
integritas kulitnya baik. Tidak terdapat hubungan antara
inkonentinensia urin dengan integritas kulit (p value > 0,05).
Penelitian lainnya perlu dilakukan terkait dengan tindakan untuk
mengurangi resiko gangguan pada kulit dengan pasien
inkontinensia urin.
Kesimpulan Inkontinensia urin pada lansia paling banyak adalah inkontinensia
urin sedang. Tidak terdapat gangguan kulit pada lansia yang
mengalami inkontinensia urine.

 Jurnal 3
Judul Efektivitas Pemberian Virgin Coconut Oil Terhadap Kerusakan
Integritas Kulit Pada Anak
Penulis Rifka Putri Andayani, rizka Ausriyanti

Nama Jurnal, Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11
volume, nomor, No 1, Hal 135-142, Januari 2021 p-ISSN 2089-0834 Sekolah
tahun Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Latar Belakang Luka tekan terjadi akibat cidera lokal pada jaringan di bawah kulit
yang terjadi karena tekanan yang berkepanjangan pada area
yang tertekan serta dapat meluas secara radial ke lapisan jaringan
yang lebih dalam. Luka tekan menimbulkan dampak bagi kesehatan
anak seperti menimbulkan rasa sakit, lama hari rawat akan
bertambah, risiko terjadinya infeksi. Upaya menghindari agar tidak
terjadi luka tekan menjadi upaya yang harus dilakukan pelayanan
kesehatan. Implementasi yang penting untuk mencegah terjadinya
luka tekan yaitu dengan mengidentifikasi risiko terjadinya luka
tekan. Dan Virgin Coconut Oil salah satu terapi non farmakologi
yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah kerusakan
integritas kulit. Virgin coconut oil mengandung anti oksidan dan
kaya dengan vitamin E.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
VCO terhadap kerusakan integritas kulit pada anak.
Metode Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan
Penelitian pre and post test control group design pada 30 responden
(kelompok intervensi dan kelompok kontrol). Kelompok intervensi
diberikan virgin coconut oil dan kelompok kontrol diberikan
perawatan rutin di rumah sakit. Pemilihan sampel dengan
menggunakan teknik non probability sampling dengan concecutive
sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
lembar observasi untuk mencatat dan menilai skor Braden QD dan
pemberian VCO dengan memberikan check list pada kolom yang
tersedia. Analisis data menggunakan independent t test dan paired t
test.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan terhadap skor
Braden QD sebelum dan sesudah diberikan virgin coconut oil pada
kelompok intervensi (p<0,001) dan tidak terdapat perbedaan yang
bermakna terhadap skor Braden QD pada kelompok kontrol
(p>0,001). VCO dapat dijadikan salah satu alternatif terapi yang
dapat diterapkan oleh perawat anak di ruang rawat inap anak untuk
menurunkan risiko kerusakan integritas kulit pada anak yang
dirawat di rumah sakit.
Kesimpulan Tindakan pemberian virgin coconut oil efektif terhadap penurunan
skor Braden QD pada anak yang dirawat di rumah sakit, artinya
skor Braden QD menurun sehingga risiko kerusakan integritas kulit
pada anak juga menurun.
 Jurnal 4

Judul Minyak dari Biji Moringa Oleifera Mempercepat


Penyembuhan Luka Kronis
Penulis Ana Clara Sans Salomão Brunow Ventura, Thalita de Paula,
Jenifer Pendiuk Gonçalves, Bruna da Silvia Soley, Ananda
Beatriz Munhoz Cretella, Michel Fleith Otuki, Daniela
Almeida Cabrini.
Nama Jurnal, Phytomedicine Plus, Volume 1, Issue 3, 2021
Volume,
Nomor, Tahun
Latar Luka kronis adalah luka yang tidak melalui perbaikan secara
Belakang teratur dan tepat waktu untuk menghasilkan integritas anatomis
dan fungsional. Luka umum yang tidak sembuh akan
berdampak negatif pada kualitas hidup karena menyebabkakn
rasa sakit, ketidaknyamanan, dan keterbatasan fisik yang
mengganggu aktivitas. Pohon asli India, Moringa oleifera Lam
ditemukan di daerah kering subtropis hingga hutan tropis yang
lembab karena daya adaptasinya yang luar biasa dan dikenal
sebagai pohon ajaib karena memiliki banyak kegunaan
termasuk pengobatan. Sejumlah data ilmiah menunjukkan
bahwa tanaman ini mengurangi peradangan dan bermanfaat
pada penyembuhan luka. Peneliti menunjukkan bahwa minyak
kelor adalah senyawa paling menonjol karena kandungannya
setara dengan minyak nabati yang dikenal sebagai konstituen
dan minyak zaitun. Banyak peneliti melaporkan bahwa asam
lemak ini dapat meningkatkan penyembuhan luka
Tujuan Mengetahui sifat penyembuhan minyak kelor
Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang
Penelitian menggunakan tikus putih. Populasi dan sampel yaitu tikus
sehat, diabetes, dan imunosupresi digunakan dalam model
eksisi kulit, tikus betina umur 8-10 minggu dengan berat 20-25
gram.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak kelor dan OA
Penelitian menyebabkan perbaikan lebih cepat. Imunosupresi dan diabetes
kondisi perbaikan luka berkepanjangan bila dibandingkan
dengan tikus yang sehat
Kesimpulan Moringa Oleifera Seed Oil (MOSO) dan senyawa utama OA
efektif dalam mempercepat proses penyembuhan luka kronis
pada tikus imunosupresi dan diabetes.
 Jurnal 5

Judul Efek Minyak Zaitun Topikal Pada Pencegahan Pasien Luka Baring di
Unit Perawatan Intensif
Penulis Zahra Abbas Ali Madidi, Reza Zeighami, Jalil Azimian, Amir Javadi.
Nama Jurnal Penelitian Internasional, dalam ilmu Kedokteran, September 2015,
Jurnal, pISSN 2320-6071 |eISSN 2320-6012
Volume,
Nomor,
Tahun
Latar Luka baring adalah cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya yang
Belakang disebabkan oleh tekanan yang berkepanjangan. Perlindungan integrasi
kulit adalah cara utama pencegahan luka baring, beberapa metode yang
digunakan yaitu sering mengubah posisi pasien. Namun, beberapa
minyak herbal disarankan untuk digunakan pada pasien luka baring
sebagai salah satu bentuk pencegahan. Minyak zaitun terdiri dari 98%
trigliserida yang didominasi asam oleat tak jenuh tunggal yang telah
terbukti penting untuk perawatan kulit dan dapat mempercepat proses
pemulihan dan penyembuhan luka
Tujuan Mengetahui efektivitas minyak zaitun pada pencegahan luka baring di
unit perawatan intensif pasien rawat inap
Metode Uji klinis dengan pengambilan sampel menjadi kelompok intervensi dan
Penelitian control, dan dilakukan dengan perangkat lunak SSPSS versi 20
Hasil Hasil penelitian menunjukkan kelompok intervensi terdiri dari 19 laki-
Penelitian laki dan 11 perempuan, dengan rata-rata usia 60, 46- 18,06 dan
kelompok control terdiri dari 20 laki-laki, 10 perempuan , dengan usia
rata-rata 50,96 – 21,38. Lima pasien (16%) yang menerima perawatan
rutin ditambah minyak zaitun topical telah mengembembangkan luka
baring setelah rata-rata 18, 73 – 5,36 hari dan dua belas hari pasien
(40%) yang menerima perawatan rutin hanya mengalami luka baring
setelah rata-rata 15,46 – 7, 40 hari. Risikonya dari berkembangnya luka
baring antara dua kelompok secara statistic signifikan (P = 0,03)
Kesimpula Penlitian menunjukkan bahwa penggunaan minyak zaitun topical efektif
n untuk mengurangi insiden luka baring
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian kelima jurnal diatas mengenai integritas kulit
yang sudah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa pemberian suatu hal yang
berbahan dasar minyak pada pasien yang mengalami integritas kulit yang buruk
dapat memberi kelembapan dan mencegah risiko kerusakan pada kulit seperti
kulit kering, gatal-gatal, dan kasar.
B. Saran
Meningkatkan perawatan luka sesuai dengan prosedur keperawatan
seperti kesterilan alat dan langkah dalam perawatan luka secara steril dan bersih.
Sehingga pengetahuan maupun kemampuan perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan dapat meningkat secara berkala dan kontinyu. Partisipasi
klien dalam upaya perawatan integritas kulit juga dibutuhkan yaitu dengan
menjaga kebersihan lingkungan, terapi, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Hayati, K., Simarmata, P. C., Sitepu, S. D. E. U., Ginting, R. I., Siahaan, T., & Siahaan,
R. T. Pengabdian Masyarakat Perawatan Kerusakan Integritas Kulit
Menggunakan Minyak Zaitun (Olive Oil) Pada Masyarakat Dengan Diabetes
Tipe II Di Desa Pagar Merbau.

Suyanto, S., & Amal, A. I. (2021). Integritas Kulit pada Lansia yang Mengalami
Inkontinensia Urin. Jurnal Keperawatan, 13(2), 363-370.

Andayani, R. P., & Ausrianti, R. (2021). Efektifitas Pemberian Virgin Coconut Oil
terhadap Kerusakan Integritas Kulit pada Anak. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal
Ilmiah STIKES Kendal, 11(1), 135-142.

Abbas Ali Madadi, Z., Zeighami, R., Azimiyan, J., & Javadi, A. (2015). The effect of
topical olive oil on prevention of bedsore in intensive care units patients.
International Journal of Research in Medical Sciences, 3(9), 2342-2347.

Ana Clara S.S.B.V., Thalita de Paula, Jenifer P.G., Bruna da Silva S., Ananda Beatriz
M.C., Michel Fleith O., & Daniela A.C (2021). Minyak dari Moringa Oleifera
biji Mmpercepat Penyembuhan Luka Kronis. International Journal of
Phytomedicine Plus, 1,100099
LAMPIRAN

Lampiran 1. SOP Cuci Tangan bersih


Lampiran 2. SOP Pengelolaan Alat & Bahan Terkontaminasi

Anda mungkin juga menyukai