Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DASAR – DASAR HUMAS

Disusun Oleh :
Nama : Ronald Aditya Muntu
NIM : 44200759
Kelas : 44.3A.06

ILMU KOMUNIKASI DAN BAHASA


UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
CABANG KALIMALANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis Public relation”
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen Murtiadi
M.I.KOM pada mata kuliah dasar – dasar humas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Murtiadi M.I.KOM selaku dosen bidang studi
dasar – dasar humas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi,26 Oktober 2021


DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................................4
Pendahuluan..........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................8
Pembahasan.............................................................................................................................................8
2.1 Definisi Public Relation...............................................................................................................8
2.1 Peran Public Relation dalam Organisasi Indonesia dan Dunia.............................................12
BAB III.....................................................................................................................................................15
Penutup..................................................................................................................................................15
Kesimpulan......................................................................................................................................15
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pengertian Humas (Hubungan Masyarakat)Humas atau dalam bahasa Inggris Public Relations
yaitu praktik mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat.
(wikipedia). Pengertian lain dari humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang baik
(good will) sehinga bisa memperdalam tingkat kepercayaan publik terhadap suatu
individu/organisasi.Selain pengertian diatas, humas dapat pula didefinisikan suatu proses yang
secara kontinyu dari usaha manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari
pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Di Pekerjaannya, seorang humas melakukan
analisis dan memperbaiki diri, serta menjadikan pernyataan keluar.

praktik mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas
dapat mencakup sebuah organisasi atau individu yang mendapatkan eksposur ke khalayak
mereka menggunakan topik kepentingan publik, press release dan berita yang tidak memerlukan
pembayaran langsung. Tujuan dari hubungan masyarakat oleh perusahaan sering untuk
membujuk masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk
mempertahankan sudut pandang tertentu tentang hal itu, kepemimpinannya, produk, atau
keputusan politik. Kegiatan umum termasuk berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan
industri, bekerja sama dengan pers, dan komunikasi karyawan.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi,
mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan
sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Jadi public relation
merupakan proses interaksi antara organisasi dengan masyarakat dalam menciptakan opini
publik, menanamkan pengertian, memberikan persepsi, menumbuhkan motivasi dan
menciptakan partisipasi publik.
Proses ini memiliki tujuan untuk saling menguntungkan, menanamkan keinginan baik,
pengertian dan kepercayaan untuk saling sehingga muncul citra yang baik dari publik terhadap
organisasi/ perusahaan.
Definisi lain tentang public relation menjelaskan sebagai sebuah usaha yang dilakukan secara
terus menerus dan secara sengaja untuk membangun dan mempertahankan pengertian timbal
balik antara organisasi dengan masyarakat.

1.2 Tujuan Humas

Tujuan humas ialah sebagai


berikut:
a. Terpeliharanya saling pengertian
b. Menjaga dan membentuk saling percaya
c. Memelihara dan menciptakan kerja sama.
1.3 Tugas Humas
1. Merancang program komunikasi perusahaan khususnya yang berkaitan dengan
persepsi atau citra
2. Melaksanakan fungsi komunikasi perusahaan secara terencana dan kontinyu
3. Melakukan evaluasi dan pemantauan program atau kegiatan komunikasi yang berjalan
4. Memberikan masukan kepada perusahaan terkait langkah- langkah yang harus ditempuh
perusahaan untuk menyelesaikan maslaah atau menciptakan perubahan kearah yang
lebih baik
5. Mendapatkan input dari pihak eksternal atau masyarakat untuk perusahaan
6. Mengelola media internal perusahaan
7. Memberikan respon terkait pertanyaan, keluhan atau masukan yang ditujukan untuk
perusahaan

1.3 Fungsi Humas


Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi
berbagai bidang dan segi, dibawah ini terdapat beberapa fungsi humas yang paling utama,
yaitu:
1. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi engan
publiknya, baik publik intern maupun ekstern dalam rangka menanamkan pengertian.
2. Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya.
3. Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum
sebagaimana mestinya.
4. Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim
pendapat publik yangmenguntungkan organisasi/lembaga.
5. Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum.

1.4 Jenis-Jenis Media Humas

 Iklan
Iklan sebagai alat humas adalah dengan melihat pesan yang diiklankan. Selama pesan iklan
berkaitan dengan produk, maka dapat dikatakan saat itu iklan merupakan
media/alat marketing. Namun, ketika iklan membawa pesan yang berkaitan dengan perusahaan,
maka saat itu iklan merupakan alat atau media humas.

 Pameran
Kegiatan pameran, baik yang diadakan sendiri maupun oleh organisasi lain, merupakan ajang
publikasi yang baik. Disinilah humas memanfaatkan pameran untuk memperoleh publisitas.
Petugas humas melobi pejabat atau tokoh masyarakat yang diminta membuka pameran untuk
mengunjungi stand perusahaannya.

 Media Internal
Media internal atau dikenal dengan istilah majalah Ing-griya, perusahaan suatu terbitan yang
ditunjukkan untuk publik internal (karyawan dan keluarga karyawan), berisi tentang beberapa
informasi perusahaan, sifatnya top down maupun bottom up, tujuannya diciptakan untuk
menciptakan kondisi yang well informed dan membina loyalitas antara karyawan dengan
perusahaan.
 Fotografi
Dalam humas, foto sangat diperlukan sebagai bahan publikasi, laporan, berita, iklan, maupun
untuk kepentingan arsip/dokumentasi. Foto-foto ini diambil oleh fotografer yang professional
dengan sutradara seorang humas yang terlatih. Humas harus tetap mengambil kemudi dalam hal
pengambilan dan penyimpanan foto ini tentu ada alasannya. Karena bagaimanapun, foto yang
digunakan untuk keperluan publikasi maupun yang lain mestinya tidak boleh bertentangan
dengan terjaganya image perusahaan.

 Film
Film bagi humas merupakan media komunikasi, instruksi, riset dan sebagainya. Melalui film
humas dapat menyampaikan pesan-pesannya. Tidak hanya film documenter, film cerita pun
merupakan media yang efektif. Semuanya mengajak masyarakat untuk memaklumi kelemahan-
kelemahan profesionalnya, menghargai kejujuran, dan bertepuk tangan atas pengorbanannya.
Artinya kembali tujuan film itu adalah membentuk image positif.

 Pers
Termasuk dalam kelompok media massa adalah radio, televisi, surat kabar, majalah, dan buku.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan humas dalam hubungan ini adalah jumpa pers, press
tour press clipping. Ada banyak keuntungan melakukan kegiatan berhubungan dengan pers.
Tidak hanya memperoleh publisitas bila termuat di media mereka, melainkan humas juga dapat
memposisikan pers sebagai sumber informasi dan evaluasi.
BAB II
Pembahasan
2.1 Definisi Public Relation

a. Neni Yulianita (2007:71)


Dengan adanya kegiatan tersebut di harapkan terpeliharanya komunikasi
yang baik antara publik dengan khalayaknya. Dari beberapa perincian yang
dikemukakan mengenai kelompok yang menjadi sasaran dari kegiatan Humas,
maka sehubungan dengan itu Neni Yulianita (2007:71) menyatakan bahwa sistem
hubungan dalam kegiatan Public Relations terbagi dalam dua bagian yaitu :
33
a) Internal Relations

1. Employee Relations, umumnya memelihara hubungan baik dengan karyawan, dalam


rangka kepegawaian secara formal.
2. Human Relations, umumnya memelihara hubungan khusus antara perusahaan
publiknya secara informal sebagai manusia dan bukan hubungan antara manusia yang
formal.
3. Labour Relations, umumnya memelihara hubungan antara perusahaan dengan serikat
buruh di dalam perusahaan dan turut menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di
antara keduanya.
4. Stackholder Relations, umumnya memelihara hubungan baik dan memiliki peran
dengan para anggota.
2). External relations
1) Press Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan pers dan
umumnya media massa.

2) Government Relations, mengatur dan memelihara hubungan baik


dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah atau
dengan jabatan-jabatan resmi yang berhubungan dengan usaha
perusahaan.

3) Community Relations, mengatur dan memelihara hubungan baik


dengan pelanggan.

4) Supplier Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan para


reveransir agar segala kebutuhan perusahaan dapat di terima secara
teratur dengan harga dan syarat-syarat yang wajar.

5) Customer Relations, mengatur dan memelihara hubungan dengan para


langganan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa
langgananlah yang sangat membutuhkan perusahaan, bukan sebaliknya
perusahaan membutuhkan langganan.
6) Consumer Relations, yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka
mengatur dan memelihara hubungan baik dengan para konsumen atau
pengguna jasa agar apa yang diproduksi dan atau yang ditayangkan
dapat diterima dengan baik.

7) Educational Relations, yaitu kegiatan Public Relations dalam rangka


mengatur dan membina hubungan baik dengan lembaga-lembaga
pendidikan.

8) General Relations, yaitu mengatur dan membina hubungan baik dengan


publik umum.

b. Murtiadi

Pengertian KomunikasiInterpersonal Menurut Deddy Mulyana dalam Murtiadi


(2015:39) komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang atau lebih
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang
lain secara INTERCODE – Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1 No. 2 (September, 2021),
Hal. 92-104 ISSN (Elektronik) 2775-8745 ISSN (Cetak) 2776-0693 95 langsung, baik
secara verbal ataupun nonverbal.

c. Maria Assumpta Rumanti (2005:7-8)


Menurut Maria Assumpta Rumanti (2005:7-8) PR adalah kegiatan atau aktivitas yang
proses kegiatannya melalui empat tahap, yaitu penelitian yang didahului penemuan,
analisis, pengolahan data dan sebagainya; perencanaan yang direncanakan;
pelaksanaan yang tepat; evaluasi, penilaian setiap tahap dan evaluasi keseluruhan.

d. Cutlip dan Center dalam Effendy (2009:116)


Menurut Cutlip dan Center dalam Effendy (2009:116) PR adalah fungsi manajemen
yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seseorang
atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu
program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik.

e. Ruslan (2010:16)
Menurut Dr. Rex Harlow dalam Ruslan (2010:16) Public Relations (PR) adalah
fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama
antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian,
penerimaan dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam menghadapi
persoalan/permasalahan, membantu manajemen dalam mengikuti dan memenfaatkan
perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam
mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang
sehat dan etis sebagai sarana utama.

f. Frank Jefkins (1995 : 9):

Public Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang


terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua
khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada
saling pengertian.
1) Dari beberapa definisi di atas, terdapat beberapa kesamaan konsep yang dapat
ditarik sebagai kata kunci untuk definisi PR tersebut, yaitu :
2) Deliberate, artinya kegiatan PR pada dasarnya adalah kegiatan yang disengaja.
3) Planned, artinya kegiatan PR adalah kegiatan yang terorganisir rapi atau terencana.
4) Performance, artinya PR yang efektif harus didasarkan pada kebijakan
dan penampilan yang sesungguhnya.
5) Public Interest, artinya alasan mendasar dari suatu kegiatan PR adalah untuk
memenuhi kepentingan publik dan tidak semata-mata untuk membantu organisasi
meningkatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
6) Two ways communications, artinya pada dasarnya dalam kegiatan PR harus terjadi
pertukaran komunikasi.
7) Management functions, artinya PR paling efektif jika ia menjadi bagian dari proses
pengambilan keputusan dalam sebuah manajemen organisasi.
Frank Jefkins dalam bukunya Public Relation menyebutkan beberapa jenis citra (image).
Berikut ini lima jenis citra yang dikemukakan yakni:
a. Citra bayangan atau cermin (Mirror Image) Citra ini melekat pada orang dalam atau
anggota organisasi, biasanya adalah pimpinannya, mengenai anggapan pihak luar tentang
organisasinya. Dalam kalimat lain citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang
dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.
b. Citra yang Berlaku (Current Image) Kebalikan dari citra bayangan, citra yang
berlaku ini adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihakpihak luar
mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra tidak
berlaku selamanya, bahkan jarang sesuai kenyataan karena semata-mata terbentuk dari
pengalaman dan pengetahuan orang-orang luar yang biasanya serba terbatas.
c. Citra yang Diharapkan (Wish Image) Citra yang diharapkan adalah suatu citra yang
diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang
sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan itu lebih baik atau lebih menyenangkan
dari pada citra yang ada, walaupun dalam keadaan tertentu, citra yang terlalu baik juga
bisa merepotkan.
d. Citra Perusahaan (Corporate Image) Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi
secara keseluruhan, bukan sekedar citra atas produk atau pelayanannya. Citra perusahaan
ini terbentuk dari banyak hal seperti sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang
gemilang, keberhasilan dan stabilitas keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor
hubungan industry yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, ketersediaan
turut memikul tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan riset.
e. Citra Majemuk (Multiple Image) Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang,
atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra
yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan tersebut secara
keseluruhan jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama
banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya.

g. Ardianto dan Soemirat


Strategi merupakan cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu yang
disusun secara komprehensif dan terpadu dengan prioritas alokasi sumber daya yang
diperlukan keunggulan bersaing dalam lembaga suatu lembaga pendidikan.

h. M. Linggar Anggoro, 2000


Humas merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organsasi, baik
itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang
nonkomersial.
i. Gassing dan Suryanto (2016: 7)
Dicetuskan oleh para ahli dan pemikir Humas pada tahun 1947 di New York. Sebuah
rumusan yang disebut rumusan griswold, rumusan ini diterima dari oleh semua peserta
forum, rumusan ini mendefinisikan humas sebagai fungsi manajemen yang melakukan
penilaian terhadap sikap publik, menyesuaikan kebijaksanaan tata kerja dari suatu
organisasi atau perorangan dengan kepentingan publik dan melakukan program aksi
untuk memperoleh pengertian dan persetujuan publik”. Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa humas merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dan bertugas untuk
menjaga serta mengusahakan terciptanya saling pengertian yang baik antara perusahaan
dan masyarakatnya.

2.1 Peran Public Relation dalam Organisasi Indonesia dan Dunia

Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (Public Relations) telah menjadi ”trend”
manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat dari dibentuknya
”bagian” atau ”divisi” Public Relations dalam banyak perusahaan, profit maupun non profit.
Public Relations juga berkembang dengan analogi yang beragam, tergantung bagaimana orang
mempersepsinya. Ada yang mendeskripsikan tugas Public Relations sebagai protokoler,
fotografi, tugas mengatur dan menservis wartawan, menjawab berita, mengkliping koran,
mengelola buletin, event organizer sampai dengan analog sebagai ”penyelamat” organisasi dari
citra buruk di mata masyarakat. Public Relations sampai saat ini juga dipersepsi sebagai
”dunianya” perempuan cantik, pria necis, glamour, menarik, wangi, memiliki relasi yang luas,
sehingga untuk menjadi seorang Public Relations dianggap mudah, tidak memerlukan
kompetensi tertentu
Berbagai persepsi tentang Public Relations telah membuat dunia Public Relations Indonesia
tumbuh pada arah yang keliru dan melahirkan pandangan sinis terhadap profesi ini. Hal ini
membuahkan penilaian dan apresiasi kepada Public Relations Indonesia secara tidak
proporsional.

Peran humas atau yang lebih dikenal dengan publik relation tentu sangat krusial bagi sebuah
organisasi. Humas memiliki peran dalam menciptakan citra baik organisasi ,
mengkomunikasikan segala bentuk informasi tentang organisasi baik kepada publik, klien
ataupun para investor. Bisa dikatakan bahwa seorang humas adalah wajah dari organisasi itu
sendiri. Ia harus memahami secara detail seluk beluk dan segala informasi yang terkait dengan
organisasi. Selain itu ia juga membawa citra dari sebuah organisasi sehingga ini harus tercermin
dari tampilan dan tata bahasa yang teratur.
Seorang humas harus mampu menciptakan poin positif sehingga akan dapat meningkatkan
penjualan atau citra positif sebuah organisasi di mata publik. Bagian kehumasan selalu berkaitan
dengan dunia luar sehingga ia akan lebih banyak menghabiskan kegiatan di luar ruangan atau di
lapangan. Ia bertugas mengedukasikan kepada khalayak serta memperkenalkan kelebihan serta
keunggulan sebuah organisasi. Yang pada akhirnya akan menarik minat sehingga akan banyak
yang bergabung ke dalam organisasi atau membeli produk hasil buatan para anggota yang
tergabung dalam organisasi itu sendiri.
Kesuksesan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh keberhasilan seorang humas atau publik
relations dalam mempertahankan reputasi, citra positif di masyarakat. Seperti saat ini,
keterbukaan akan informasi ke pada publik menjadi hal yang sudah umum adanya. Namun,
tentunya peran humas sangat krusial. Dalam hal ini humas harus memberikan informasi
berdasarkan fakta dan keakuratan tentang segala informasi dalam sebuah organisasi. Tentunya
dengan penyampaian yang benar dan tetap menjunjung tinggi etika maka informasi itu akan bisa
diterima dengan mudah oleh publik.

a) Peran humas

1. Strategi Komunikasi Publik


Seperti yang telah di uraikan sebelumnya bahwa humas atau publik relations merupakan wajah
dari sebuah organisasi. Humas memiliki tugas penting dalam menyampaikan informasi mengenai
organisasi kepada stakeholder yang terkait dan kepada publik. Setiap bagian humas akan
dilengkapi dengan contact center yang memungkinkan untuk menerima keluhan dan merupakan
tempat dimana masyarakat atau publik dapat memperoleh informasi lengkap mengenai
organisasi. Bagian humas akan selalu berhubungan dengan media baik media televisi, iklan atau
cetak yang memungkinkan untuk bisa mengabarkan perihal kondisi terkini dari sebuah
organisasi.
2. Mengelola Keadaan Darurat
Ketika sebuah kondisi menhampiri yang terkadang dapat merusak bahkan meruntuhkan citra
sebuah organisasi. Maka, disinilah peran penting humas dibutuhkan. Kondisi yang demikian
tentu sangat tidak diharapkan namun, bisa terjadi kapan saja. Hal ini bisa terjadi karena adanya
isu isu negatif yang berkembang baik di dalam organisasi hingga merebak di masyarakat.
Tentunya jika dibiarkan hal ini akan bisa merusak citra organisasi di mata publik. Oleh
karenanya bagian peran humas dalam organisasi salah satunya adalah meredam dan mengatasi
kondisi darurat agar tidak semakin berkembang kearah perpecahan dalam organisasi. Dan
tentunya mengembalikan citra positif organisasi di mata publik.
3. Sarana Marketing Yang Handal
Humas juga menjadi bagian penting dalam strategi marketing sebuah organisasi. Terutama bagi
organisasi yang bergerak di bidang produksi produk. Tentu bagian humas bisa menjadi motor
peggerak dalam meningkatkan penjualan produk. Selain ini juga citra positif organisasi di mata
masyarakat akan meningkat. Dimana akan ada banyak orang yang mungkin ingin tergabung
didalamnya. Karena melihat bahwa organisasi yang di kelola memiliki kegiatan yang jelas.
Bahkan kegiatan tersebut bisa menjadi bagian dari jenis usaha mikro kecil dan menengah yang
bisa membantu roda perekonomian bangsa ini.

4. Hubungan Media
Bagian humas atau publik relations haruslah memiliki hubungan yang baik dengan awak media.
Humas dan media akan selalu bersinggungan. Apalagi jika ada perkembangan terbaru mengenai
jalannya organisasi sudah tentu para awak media akan terlibat. Untuk itu humas memegang
peranan dalam mengelola hubungan dengan para media. Humas harus bekerja sama dengan
media untuk bisa menyiarkan perkembangan organisasi seluas luasnya. Dengan demikian tentu
nama organisasi yang di kelola akan lebih di kenal banyak orang.
5. Menjangkau Kegiatan
Humas profesional terkadang melibatkan diri dalam sebuah kegiatan dengn membawa brand
organisasi. Hal semacam ini tentu akan semakin memberikan pengaruh positif pada citra
organisasi. Banyak organisasi yang menjadi sponsor sponsor kegiatan sekelas olimpiade.
Tentunya hal ini juga merupakan bagian dari kegiatan organisasi agar lebih dikenal masyarakat
luas. Sehingga organisasi bisa berkembang.
6. Mengelola Media Sosial
Medsos atau media sosial saat ini memang tengah banyak digandrungi. Media sosial merupakan
hal yang paling akrab dengan keseharian kita. Medsos juga merupakan sebuah sarana bagi humas
untuk bisa menjaring lini massa yang lebih luas dan kompleks. Dengan didukung teknologi dan
jaringan internet yang stabil tentu membuat sebuah akum medsos untuk dikelola tidaklah sulit.
Sebuah fanpage di twitter atau facebook akan membantu bagian humas untuk lebih bisa
berinteraksi dengan pengguna dunia maya. Oleh karenanya kita harus memaksimalkan media
sosial secara bijak agar citra dan karakter positif organisasi yang di kelola akan lebih bisa
diterima publik.
7. Mengetahui Dan Mengevaluasi Opini Publik
Sering kali opini publik yang digiring ke arah negatif issue akan bisa membawa dampak buruk
bagi citra sebuah organisasi. Oleh karenanya bagian humas memiliki peran penting sebagai pihak
yang harus mengetahui, issue issue yang sedang berkembang dan hangat menjadi perbincangan
terutama yang berkaitan dengan organisasi yang dikelola. Ada berbagai kepentingan yang bisa
menggiring opini publik menjadi sebuah sinyal bahwa organisasi tersebut sedang dalam kondisi
yang tidak stabil. Tentunya peran humas harus secara sigap cepat tanggap dalam menganalisis
dan mengevaluasi issue yang berkembang.
Humas harus berasal dari sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya serta harus
didukung dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Selain itu juga yang tidak boleh diabaikan
adalah anggaran yang ada harus mampu mendukung kinerja bagian humas. Sehingga kinerja
humas tidak melemah seperti penyebab ekonomi melemah . Dengan dukungan dari semua lini
maka kinerja bagian humas akan lebih cepet, efektif serta efisien.

b) Fungsi Humas

1. Fungsi humas dalam organisasi adalah mengantisipasi, menganalisis, dan mengartikan


opini dan sikap publik terhadap organisasi serta menyusun strategi dengan
menggunakan media untuk memberikan pengaruh pada publik.
2. Fungsi humas dalam organisasi adalah merancang strategi untuk mendukung setiap
kampanye atau gerakan baru melalui konten editorial organisasi tersebut.
3. Fungsi humas dalam organisasi adalah menulis dan mendistribusikan siaran pers kepada
publik terkait dengan organisasi.
4. Fungsi humas dalam organisasi adalah membuat atau menyusun penulisan pidato yang
menjadi tanggung jawab organisasi.
5. Fungsi humas dalam organisasi adalah merencanakan dan melaksanakan acara
yang berhubungan dengan publik dan media.
6. Fungsi humas dalam organisasi adalah menulis konten untuk web resmi yang
dimilikinya.
7. Fungsi humas dalam organisasi adalah mengembangkan strategi krisis hubungan
masyarakat yang berkaitan dengan organisasi berdiri.
8. Fungsi humas dalam organisasi adalah memberikan pelayanan dan ulasan publik di situs
media sosial yang berkaitan dengan kepentingan organisasi.
9. Fungsi humas dalam organisasi adalah melakukan konseling pada karyawan organisasi
yang membahas kebijakan tindakan, tanggung jawab organisasi serta tanggung jawab
mereka.
10. Fungsi humas dalam organisasi adalah berhubungan dengan badan pemerintah dan
legislatif atas nama organisasi.
11. Fungsi humas dalam organisasi adalah berhubungan dengan kelompok publik dan
organisasi lain yang berkaitan dengan kebijakan sosial organisasi dan peraturan
pemerintah.
12. Fungsi humas dalam organisasi adalah membangun dan memelihara hubungan
baik dengan investor berdasarkan kepentingan organisasi berdiri.

BAB III
Penutup
Kesimpulan
Peranan merupakan aspek yang penting bagi seorang humas atau public relation,sebagai acuannya
untuk melaksanakan tugas – tugas. Sebagai public relation salah satu peran yang harus di lakukan
dengan baik adalah menciptakan citra yang baik bagi organisasi maupun perusahaan dan
mengkomunikasikannya dalam bentuk informasi yang baik kepada public,klien atau para investor.

Anda mungkin juga menyukai