ABSTRAKSI
Setiap saat kebutuhan tanah terus meningkat, terutama untuk tempat tinggal maupun kegiatan usaha, hal ini akan
mendorong persaingan terhadap hak milik tanah yang dapat mnyebabkan orang-orang yang terlibat didalamnya
akan mengerahkan kemampuan yang ada untuk melakukan ekspansi kepemilikan atas hak milik tanah secara besar-
besaran, Hal ini akan memicu perebutan hak milik tanah antara satu pihak dengan yang lain sehingga dapat memicu
terjadinya konflik tanah. Dalam Realitanya banyak terjadi konflik antara pemerintah dengan rakyat atau antara
rakyat dengan pihak bandan usaha perkebunan yang masing-masing pihak membutuhkan tanah. Sehingga dengan
penelitian dapat diketahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik dan besarnya pengaruh setiap faktor
dan juga faktor penyebab apa yang paling berpengaruh di dalam konflik tanah sehingga dapat memperkecil
timbulnay sengketa lahan. Jenis data yang dikumpulkan adalah data deskriptif terutama dalam bentuk data primer
dan tidak mengesampingkan data sekunder. Data primer diperoleh dari sumber informasi/narasumber yakni dari
pihak-pihak terkait di lokasi penelitian sedangkan data sekunder yaitu peraturan, dokumen-dokumen, makalah,
disertasi, tesis, skripsi dan tulisan ataupun penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian. Kesimipulan dan
rekomendasi. 1. Faktor penyebab konflik pertanahan (Faktor masyarakat, pemerintah, hukum, budaya, penegakan
hukum, dan administrasi tanah) yang berpengaruh signifikan terhadap banyaknya jumlah konflik pertanahan di
Sumatera Utara dengan tingkat kepercayaan hingga 90,08%. 2. Faktor yang berpengaruh secara parsial terhadap
banyaknya jumlah konflik pertanahan di Sumatera Utara adalah faktor masyarakat dan faktor pemerintah. 3. Perlu
adanya persamaan persepsi antara pemerintah daerah dengan masyarakat hukum adat mengenai eksistensi dan
kedudukan hukum hak ulayat dengan jalan peningkatan penyuluhan hukum dibidang pertanahan terutama yang
berkaitan dengan tanah ulayat. 4. Diharapkan kepada pemerintah untuk mengambil alih lahan yang sedang
mengalami konflik, kemudian dilakukan musyawarah dengan masyarakat dan melibatkan ketua adat, pemuka
agama dan kerjasama dengan aparat penegak hukum untuk menemukan solusi yang paling sesuai dengan prinsip
win win solution. 5. Pemerintah beserta aparat terkait yang terlibat dalam urusan pertanahan melakukan
penyelesaian terhadap pemetaan, penentuan batas wilayah, pemberian sertifikat dan perlindungan hukum terhadap
pemilik sah atas tanah.
PENYELENGGARA
Badan Penelitian dan Pengembangan
ALAMAT PENYELENGGARA
Jl Sisingamangaraja No 198 Medan
NAMA
Ir H Alwin, M.Si
JABATAN
Kepala Badan penelitian dan Pengembangan provinsi Sumatera Utara
ALAMAT
Jl Sisingamangaraja No 198 Medan
TELEPON
061 7866225
FAX
0617866248
EMAIL
balitbang@sumutprov.go.id
NAMA
Drs. Darwin Lubis, MM
JABATAN
Kepala Bidang Pemerintahan dan Kemasyarakatan
ALAMAT
Jl Sisingamangaraja No 198 Medan
TELEPON
061 7866225
FAX
0617866248
EMAIL
balitbang@sumutprov.go.id
FREKUENSI PENYELENGGARAAN
Metodologi
KERANGKA SAMPEL
UNIT SAMPEL
UNIT OBSERVASI
Pengumpulan Data
- Wawancara langsung
- Mengisi kuesioner sendiri (swacacah)
JUMLAH SUPERVISOR/PENYELIA/PENGAWAS
1
METODE PENGOLAHAN
Penyuntingan (Editing)
Input data (Data entry)
Penyahihan (Validasi)
METODE ANALISIS
Metode Analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif yang digunakan adalah analisis regresi
UNIT ANALISIS
Kabupaten dan kota
PRODUK DATA YANG TERSEDIA UNTUK UMUM
Media Cetak
Media Elektronik
JUDUL PUBLIKASI
Rekomendasi Hasil Penelitian dan Pengembangan 2013
Perencanaan/
Mar 2013 s.d. N/A
Persiapan
Pengumpulan
N/A s.d. N/A
Data
Pengolahan N/A s.d. N/A
Penyajian N/A s.d. N/A
Analisis Sep 2013 s.d. N/A
Aksesibilitas
PERSYARATAN
Pengguna data harus menyebutkan nama kegiatan:
Faktor- Faktor Penyebab Timbulnya Konflik Pertanahan di Sumatera Utara, 2013
PENOLAKAN
Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau
kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau tidak dikonsultasikan dengan BPS.