Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada hakikatnya manusia telah diberi rahmat dan berkah oleh Allah SWT berupa akal
dan nafsu, akal dan nafsu inilah yang mendorong manusia untuk menciptakan sesuatu yang
dapat mewujudkan cita-cita atau penghargaannya. Dalam mewujudkan cita-cita tersebut
manusia telah menciptakan sains, teknologi dan seni sebagai salah satu sarana sehingga sejak
saat itu kehidupan manusia mulai berubah. Selain itu sains, teknologi, dan seni juga telah
mempengaruhi peradaban manusia dalam kehidupannya terutama dalam bidang budaya.
Banyak sekali pengertian tentang manusia maupun penggolongannya. Manusia atau
orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan istilah kebudayaan atau
secara campuran. Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan
itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga
ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser
posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas
kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan
IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua
tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab
IPTEK hanya mampu menampilkan kenyataan.
Seiring dengan perkembangan sains, teknologi dan seni diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang positif dan negatif terhadap bidang-bidang lain, khususnya
budaya yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Pemanfaatan kemajuan sains, teknologi,
dan seni secara baik haruslah diterapkan, sehingga dapat menjaga kelestarian budaya bangsa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manusia, sains, teknologi dan seni ?
2. Apa pengaruh sains, teknologi dan seni bagi kehidupan manusia ?
3. Bagaimana makna sains, teknologi, dan seni bagi kehidupan manusia?
4. Apa yang dimaksud dengan manusia sebagai subyek dan obyek IPTEK?
5. Apa saja dampak dari penyalahgunaan IPTEK?
6. Bagaimana problematika IPTEKS di Indonesia ?
7. Apa akibat bila bangsa Indonesia tidak mampu mengoptimalkan kemampuan sains,
teknologi, dan seni?
8. Upaya apa yang harus dilakukan bangsa Indonesia untuk mengoptimalkan sains,
teknologi, dan seni?
C. Tujuan
1. Mengetahui arti manusia, sains, teknologi, dan seni.
2. Mengetahui pengaruh dari sains, teknologi, dan seni bagi kehidupan manusia.
3. Mengetahui makna sains, teknologi, dan seni bagi kehidupan manusia.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan manusia sebagai subyek dan obyek
IPTEK.
5. Mengetahui dampak dari penyalahgunaan IPTEK
6. Mengetahui problematika IPTEKS di Indonesia.
7. Mengetahui akibat bila bangsa Indonesia tidak mampu mengoptimalkan
kemampuan sains, teknologi, dan seni.
8. Mengetahui upaya yang harus dilakukan bangsa Indonesia untuk mengoptimalkan
sains, teknologi, dan seni.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Manusia, Sains, Teknologi dan Seni
A.1  Manusia
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
dibandingkan makhluk ciptaan Allah yang lain. Dikatakan paling sempurna karena manusia
dibekali akal sekaligus nafsu. Meskipun manusia mempunyai nafsu tetapi yang paling
berperan adalah akal. Akal ini bertujuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk, akal juga sebagai alat untuk berfikir, berhitung, dan berkreasi sehingga kerja sama
antara keduanya sangat diperlukan dalam kehidupan manusia.
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk monopluralis yaitu makhluk yang terdapat
banyak keragaman dalam dirinya, tetapi keragaman tersebut hanya terdapat pada satu jiwa.
Keragaman-keragaman manusia sebagai makhluk monopluralis tersebut diantaranya:
a. Susunan kodrat
Susunan kodrat manusia adalah mempunyai dua dimensi yaitu:
1. Jasmani
Sebagai body/badan atau rangka, yang terlihat oleh indera kita.
2. Rohani
Ruh atau yang mengisi dan menjalankan badan tersebut. Di mana dalam dimensi
rohani manusia terdapat cipta, rasa, dan karsa.
b. Sifat kodrat
Secara sifat kodrat manusia yaitu sebagai berikut:
1. Makhluk individu
Manusia dikatakan sebagai makhluk individu karena setiap manusia tercipta dengan
kepribadian, keunikan, serta kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga
setiap individu manusia berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-masing
2. Makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup sendiri.
Setiap manusia saling membutuhkan untuk dapat melangsungkan hidupnya.
c. Kedudukan kodrat
Dalam kodratnya manusia memiliki kedudukan sebagai:
1. Makhluk pribadi
Sebagai makhluk pribadi manusia mempunyai hak dan kewajiban. Dalam
menjalankan hak dan kewajiban ini haruslah berlandaskan moral dan tanggung
jawab sehingga dapat berjalan seimbang sebagaimana mestinya.
2. Makhluk Tuhan
Sebagai makhluk tuhan manusia memiliki kewajiban beribadah kepada Allah SWT
serta segala sesuatu tindakan manusia akan diminta pertanggung jawaban oleh
Allah. Selain mempunyai hakekat hidup, manusia juga memiliki sifat-sifat,
diantaranya yaitu:
 Sebagai makhluk yang berakal
 Sebagai makhluk yang berbahasa
 Sebagai makhluk yang beragama
Berdasarkan sifat-sifat tersebut di atas maka dalam diri manusia selalu mempunyai
pola pikir, pengharapan atau cita-cita serta kehendak untuk mendapatkan penghidupan yang
lebih baik dari dalam kehidupannya dengan cara menciptakan sesuatu.
A.2  Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis,
dan bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Medawar (1984) Sains (dari istilah Inggris Science) berasal dari kata: sienz,
cience, syence, scyence, scyense, scyens, scienc, sciens, scians. Kata dasar yang diambil dari
kata scientia yang berarti knowledge (ilmu). Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh dianggap
sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan yang
sesungguhnya) kebenarannya yang dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah
tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang
dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur
(sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau
kenyataan semata (misalnya : fisika, kimia, biologi)”. Pendidikan sains menekankan pada
pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan sebagai salah satu cabang ilmu yang
mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan
serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi peradaban dunia modern. Sains
merupakan satu proses untuk mencari dan menemui sesuatu kebenaran melalui pengetahuan
(ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk menerangkan hukum-hukum alam. Proses
mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada persoalan-persoalan secara sistematik
yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkemabangan teknologi yang
menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting untuk
perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
A.3  Teknologi
Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia. Kata Yunani kuno techne berarti
seni kerajinan. Dari techne kemudian lahirlah technikos yang berarti seseorang yang memilki
keterampilan tertentu. Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi
semakin tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan
itu lalu menjadi teknik. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau
pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara.
Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang,
memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang
kegiatan manusia.” Pengertian teknologi secara umum adalah:
 Proses yang meningkatkan nilai tambah
 Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
 Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan
Pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan
merangkum suatu rangkaian sarana, proses dan ide di samping alat-alat dan mesin-mesin.
Perluasan arti berjalan terus sehingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan
teknologi sebagai sarana dan aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau
menangani lingkungannya. Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam
pengertian bahwa penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu.
Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber
daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan. Secara
lebih umum dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunanaan berbagai
sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
Adapun tiga macam teknologi yang sering dikemukakan oleh para ahli, yaitu :
1. Teknologi Modern
Jenis teknologi modern ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Padat modal
b. Mekanis elektris
c. Menggunakan bahan impor
d. Berdasarkan penelitian mutakhir dan lain-lain
2. Teknologi Madya
Jenis teknologi madya ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Padat karya
b. Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat
c. Menggunakan alat setempat
d. Berdasarkan alat penelitian
3. Teknologi Tradisional
Teknologi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)
b. Menggunakan keterampilan setempat
c. Menggunakan alat setempat
d. Menggunakan bahan setempat
e. Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan
Demikianlah teknologi adalah segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-
sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.
Secara lebih umun dapatlah bahwa teknologi merupakan suatu sistem penggunaan berbagai
sarana yang tersedia untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.
Teknologi mempunyai dua komponen utama, yaitu :
a. Hardware aspect, meliputi peralatan yang memberikan bentuk pola teknologi
sebagai objek fisikal atau material.
b. Sofware aspect, meliputi sumber informasi yang memberikan penjelasan
mengenai hal-hal peralatan fisik atau material tersebut.
Contoh-contoh teknologi:
1. Teknologi komunikasi
Yaitu suatu sistem yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dengan
siapapun, kapanpun, dan dimanapun tidak terbatas pada tempat, jarak dan
waktu. Misal: internet, handphone, bairless, dll.
2. Teknologi informasi
Yaitu suatu sistem yang memudahkan kita untuk memperoleh berbagai macam
info yang dibutuhkan secara praktis dan dalam waktu yang relative singkat.
Misal: internet, tv.
3. Bioteknologi
Yaitu suatu teknologi yang mampu memanipulasi proses alami secara dramatis.
Misal: cloning pada hewan dan tumbuhan.
Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan
bahwa perkembangan IPTEK juga dapat mendatangkan malapetaka dan
kesengsaraan bagi umat manusia dan lingkungannya. Dampak positif dan
negatif dari perkembangan teknologi dapat dilihat dari berbagai bidang berikut :
1. Bidang Informasi dan Komunikasi
Dampak positif :
a. Layanan untuk mengakses berbagai informasi terbaru dan akurat akan lenih cepat
didapat.
b. Layanan untuk berkomunikasi yang jaraknya sangat jauh dengan mudah dilakukan
hanya melalui handphone.
Dampak negatif :
a. Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan penipu, atau yang lainnya.
b. Penyalahgunaan informasi di internet oleh pihak tertentu dan untuk tujuan
tertentu.
c. Kerahasiaan suatu hal yang dipandang penting semakin terancam.
d. Munculnya kecemasan terhadap teknologi itu snediri.
e. Terjadinya perubahan perilaku sosial.
2. Bidang Ekonomi dan Industri
Dampak positif :
a. Pertumbuhan ekonomi menjadi semakin tinggi.
b. Terjadi proses industrialisasi yang mempermudah pengolahan.
c. Produktivitas dunia industri semain meningkat, sehingga kemungkinan
petumbuhan ekonomi juga meningkat.
Dampak negatif :
a. Terjadinya pengangguran bagi yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.
b. SDM yang kualifikasinya rendah serta sarana pemodalan yang tidak memadai
menjadi masalah sosial tersendiri yang perlu penanganan kebijakan politik untuk
bisa mengakomodasi semua komponen bangsa.
3. Bidang Sosial dan Budaya
Dampak positif :
a. Meningkatnya rasa percaya diri.
b. Bangkitnya kepribadian baru tentang dunia kerja wanita.
c. Semangat baru untuk berkompetisi.
Dampak negatif :
a. Perilaku konsumtif manusia yang semakin menjadi-jadi.
b. Kompetisi yang sangat ketat melahirkan pola pikir untuk menempuh jalan pintas
dan mental “instan” juga menjadi hal yang dominan dalam kehidupan masyarakat
modern.
c. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat.
d. Kenakalan dan tindak menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat.
e. Pola interaksi antar manusia yang berubah.
4. Bidang Pendidikan
Dampak positif :
a. Sistem pembelajaran menjadi lebih mudah
b. Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.
c. Sistem layanan menjadi lebih mudah.
Dampak negatif :
a. Kerahasiaan test semakin teerancam.
b. Munculnya tindak kriminal gaya baru.
5. Bidang Politik
a. Timbulnya kelas menengah baru. Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di
kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan,
keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak banyak berbeda dengan
kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat diramalkan, kelas menengah
baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik dan
kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b. Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi
kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang
diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh
berkembangnya regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah
menghasilkan kesadaran regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang
teknologi transportasi telah menyebabkan meningkatnya kesadaran tersebut.
Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama ekonomi, sehingga
regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.
A.4  Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social. Sedangkan menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat
dari segi kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll.
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya
sadar antara manusia dengan sesama secara beradab, di mana pihak kesatu secara terarah
membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi
yaitu orang perorang. Oleh karena itu, budi bahasapun adalah suatu seni.
Menurut bahasa ”seni” berarti indah, tetapi menurut istilah ”seni” merupakan suatu
manisfestasi dan pancaran rasa keindahan, pemikiran, kesenangan yang lahir dari dalam diri
seseorang untuk menghasilkan suatu activity. Wujud dari lahirnya suatu karya seni adalah
hasil dari ide-ide para seniman yang berlandaskan daya imajinasi, pengetahuan, pendidikan
dan inspirasi serta tenaga seniman itu sendiri. Karya seni dapat dituangkan dalam bentuk
garis, warna, gerak, bunyi, kata-kata, bahasa dan rupa bentuk yang bersifat kreatif dan
imajinatif dari suatu kemahiran. Namun dijaman sekarang ini kita sering melihat
ketidaksenonohan mengenai suatu karya yang lahir dari diri seseorang dan di atas namakan
sebagai satu karya seni. Sebagai contoh:
a. Body painting (suatu lukisan yang berkanfaskan tubuh manusia hingga kebagian yang
tabu untuk diperlihatkan kepada orang lain)
b. Lukisan telanjang yang mengekspose bagian-bagian dan lekuk tubuh manusia, yang
umumnya adalah pada kaum wanita.
c. Goyang-goyang erotis yang sekarang ini sedang marak dikalangan para penyanyi
dangdut wanita.
Dari contoh-contoh di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa suatu seni yang baik
haruslah mengandung nilai-nilai keindahan, kebaikan, moral, pendidikan serta tanggung
jawab sosial yang tinggi baik kepada diri sendiri, orang lain, dan masyarakat pada umumnya.
A.4.1 Fungsi Seni
Adapun fungsi seni yang dilihat dari aspek kepentingannya maka dapat digolongkan
sebagai berikut :
a. Fungsi Komersial, karya seni yang esensi penciptaannya berorientasi pada upaya
bisnis sehingga tetap memprioritaskan pada segi hiburannya. Contoh karya seni yang
seperti ini diantara lain dapat berupa musik, lukisan, film, tari, dll.
b. Fungsi Individual, karya seni yang esensi penciptaannya berorientasi untuk memenuhi
asas manfaat dan kepuasan pada kepentingan pribadi atau privasi. Contoh hasil karya
seni semacam ini dapat beragam tergantung dari kepentingan pribadi-pribadi yang
bersangkutan, misalnya karya sastra pada zaman dulu sering kali dibuat atas pesanan
kerajaan sehingga memiliki nilai pemitosan terhadap tokoh raja.
c. Fungsi Sosial, karya seni yang esensi penciptaannya lebih mengutamakan untuk
kepentingan masyarakat sehingga banyak melontarkan pandangan-pandangannya
yang bernilai sosial atau kritik sosial. Contoh : karya sastra, film, musik, dll.
d. Fungsi Ritual, karya seni yang esensi penciptaannya lebih mengutamakan untuk
kepentingan yang dianggap sakral atau ritual. Karya seni yang demikian biasanya
diciptakan oleh komunitas masyarakat yang memiliki ideologi yang sama, sehingga
keberadaan karya seni ini lebih ditujukan untuk kepentingan ritual atau pun sesuatu
yang dianggap sakral, misalnya dalam rangka peringatan hari-hari besar keagamaan,
maupun hajatan, kematian, atau pun hal-hal lain yang dikeramatkan oleh
komunitasnya. Adapaun bentuk seninya juga beragam, seperti seni tari, musik, drama,
lukis, dll.
A.4.2 Prinsip Seni
Secara teoritis suatu keindahan dalam karya seni memiliki prinsip-prinsip dasar untuk
pencapaian keindahan, yang antara lain meliputi ciri sebagai berikut :
a. Adanya kesatuan (unity), yaitu adanya unsur-unsur yang terpadu dan saling bekerja
sama yang diekspresikan dalam suatu karya seni. Dengan kata lain ada suatu
keterpaduan antara unsur-unsur yang membentuk terciptanya karya seni tersebut.
b. Adanya keselarasan (harmoni), yaitu adanya unsur-unsur yang diekspresikan dalam
karya seni secara beragam serta mewujudkan suatu hasil karya yang memiliki nilai-
nilai keselarasan tentang jenis, bentuk, dan volumenya, sehingga mencerminkan suatu
esensi keindahan yang berupa dulce et utile (berguna dan menyenangkan).
c. Keseimbangan (balance), yaitu ekspresi yang mewujudkan terbentuknya
keseimbangan antara unsur-usnsur yang membentuk karya seni dengan substansi yang
dimaksud. Aspek keseimbangan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Keseimbangan nyata, yang didasarkan keseimbangan bobot masa suatu benda
2. Keseimbangan semu, yang mencerminkan ekspresi keseimbangan berdsarkan
perasaan.
d. Irama (ritme), aspek keindahan yang dikaitkan dengan irama sering kali
dihhubungkan dengan seni musik atau seni suara meskipun untuk seni yang lain juga
terdapat irama, tentu saja dalam arti yang semu. Pada seni bangunan, ritme bisa berarti
seberapa panjang rentang bidang horisontal yang diharmonikan dengan bidang
vertikal maupun ketinggiannya.
e. Empasis/ empasisi/ dominasi, dalam karya seni sering kali ada suatu komposisi yang
memperlihatkan bentuk-bentuk dominasi dari salah satu aspek unsur yang
membangunnya, sehingga akan memberikan kesan khas dari dominasi tersebut,
misalnya untuk seni suara ritme memiliki nilai dominan dalam musik dst. Ketiadaan
dominasi ini akan memperlihatkan kesan hambar, bahkan tidak jelas karena tidak ada
yang menjadi pusat perhatian.
B.       Pengaruh Sains, Teknologi, dan Seni bagi Kehidupan Manusia
Baik sains, teknologi maupun seni dan hasil produknya dapat dirasakan disetiap aspek
kehidupan manusia dan budayanya. Sehingga pengaruh sains, teknologi, seni bagi manusia
dan budaya dalam masyarakat dapat berpengaruh baik secara negatif maupun secara positif :
1. Pengaruh positif
·  Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia (secara individu maupun
kelompok) terhadap perkembangan ekonomi, politik, militer, dan pemikiran-pemikiran
dalam bidang sosial budaya.
Pemanfaatan sains, teknologi, dan seni secara tepat dapat lebih mempermudah
proses pemecahan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
Sains, teknologi dan seni dapat memberikan suatu inspirasi tentang
perkembangan suatu kebudayaan yang ada di Indonesia.
2.      Pengaruh negatif
Selain untuk memberikan pengaruh positif sains, teknologi dan seni juga dapat
memberikan pengaruh yang negatif bagi perubahan peradapan manusia dan budaya
terutama bagi generasi muda. Selain itu sains, teknologi dan seni telah melunturkan
nilai-nilai luhur kepribadian bangsa dan tata krama sosial yang selama ini menjadi ciri
khas dan kebanggaan. Serta yang terakhir pemanfaatan dari sains, teknologi, dan seni
sering kali menimbulkan masalah baru dalam kehidupan manusia terutama dalam hal
kerusakan lingkungan, mental dan budaya bangsa, seperti:
 Menipisnya lapisan ozon
 Terjadi polusi udara, air dan tanah
 Terjadi pemanasan global
 Rusaknya ekosistem laut
 Pergaulan dan seks bebas dan penyakit moral.
Oleh karena itu agar sains, teknologi dan seni dapat memberikan pengaruh yang
positif bagi manusia dan budaya, maka sains, teknologi dan seni seharusnya mampu
mengkolaborasikan antara nilai-nilai empiris dengan nilai-nilai moral dan menyesuaikan
dengan nilai-nilai religius, keagamaan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Ilmu pengetahuan (sains), peralatan hidup (teknologi), serta kesenian (seni) atau
sering disingkat IPTEKS dapat dipastikan akan kita jumpai pada setiap kehidupan
masyarakat manusia dimanapun berada, baik yang telah maju, sedang berkembang,
sampai masyarakat yang masih sangat rendah tingkat perdabannya. Bahkan pada
kehidupan masyarakat purba atau pada zaman prasejarah sekalipun, tentunya pada
tingkatan yang sangat sederhana atau primitif sekali. Salah satu bukti bahwa pada
zaman purba manusia telah mengenal adanya peralatan hidup atau teknologi berupa
alat-alat sederhana yang terbuat dari batu maupun tulang yang digunakan untuk mencari
makanan (berburu, meramu makanan, atau bercocok tanam secara sederhana atau
berladang).
Kemudian, pada saat itu manusia purba juga telah mengenal adanya sistem
kepercayaan yang sekaligus menunjukkan adanya nilai seni serta sistem mata
pencaharian hidup manusia purba, yakni sebagaimana terpotret pada gambar-gambar
mistis berupa lukisan telapak tangan serta lukisan babi rusa yang terkena panah pada
bagian perutnya, yang ditemukan di gua-gua tempat tinggal mereka. Pada zaman purba,
ternyata juga telah dikenal adanya sistem pengetahuan dalam pelayaran yang
menggunakan sandaran pengetahuan pada perbintangan.
Demikianlah pada masa-masa sesudahnya, pelan tapi pasti IPTEKS terus
berkembang semakin maju sejalan dengan kemajuan penalaran yang telah dicapai oleh
umat manusia.
C.      Makna Sains, Teknologi, dan Seni
Dalam sejarah perkembangannya, berbagai bentuk kemajuan sains, teknologi, dan
seni memiliki dampak tersendiri bagi kehidupan manusia baik itu yang bersifat positif
maupun negatif sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Dampak dari perkembangan
IPTEK tersebut memang perlu kita akui telah banyak mendatangkan kemakmuran di bidang
materi bagi kehidupan manusia. Berbagai cabang ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah
berkembang dengan pesat sehingga banyak menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru
yang antara lain meliputi teknik modern, teknologi hutan, teknologi gedung, teknologi
transportasi, dll. Cabang-cabang ilmu pengetahuan baru tersebut telah menghasilkan berbagai
temuan, antara lain :
1. Penggunaan teknik nuklir, orang dapat membuat reaktor nuklir yang dapat menghasilkan
zat-zat radio aktif. Zat-zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud damai, misalnya untuk
keperluan bidang kesehatan (sinar rontgen), di bidang pertanian untuk memperbaiki
bibit, untuk mendapatkan energi tinggi.
2. Penggunaan teknologi hutan, seperti kita ketahui, hutan mempunyai banyak fungsi
seperti untuk industri kayu lapis/bahan bangunan, produk kertas, dan berfungsi pula
untuk tempat penyimpanan air, objek pariwisata, dll.
Berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhasil dikembangkan untuk memberi
kemudahan pada manusia, antara lain :
1. Melalui teknologi modern diperoleh energi yang dapat menghasilkan beragam energi
listrik, yang berupa cahaya, gambar, gerak, gelombang, suhu panas dan suhu dingin.
Semua energi listrik tadi dapat diupayakan dari teknologi modern yang berupa tenaga air,
panas bumi, maupun nuklir. Semua bentuk tenaga yang menghasilkan energi listrik
tersebut telah terbukti banyak memberi kemudahan pada manusia dalam menjalankan
aktivitas hidup sehari-hari, misalnya : melalui energi listrik dapat diperoleh cahaya yang
mampu memberikan penerangan, melalui energi listrik dapat pula diperoleh gelombang
elektromagnetik yang mampu mentransfer gambar maupun suara dari jarak jauh, dst.
2. Melalui teknologi modern juga dapat dibuat bermacam-macam media pendidikan, seperti
OHP, slide, film strip, Tv, dll, yang dapat mempermudah para pendidik dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Melalui teknologi modern juga dapat dibuat berbagai alat transportasi yang memudahkan
manusia bepergian dalam jarak jauh dengan daya tempuh waktu yang lebih efisien dan
efektif.
4. Melalui teknologi modern juga dapat dibuat berbagai alat informasi dan komunikasi yang
lebih fleksibel, efisien, dan efektif seperti Hp, radio, dan TV.
Demikian pula halnya dengan karya seni, yang dalam perkembangannya tidak sebatas
menjadi mitos yang tidak terpahami aspek fungsinya bagi kehidupan manusia. Kehadiran
karya seni dipandang memiliki manfaat bagi kesehatan rohani manusia, minimal dapat
menghibur kepenatan jiwa manusia, dan bahkan bermanfaat bagi kesehatan jiwa manusia,
mental, dan peraasaan manusia. Sejalan dengan dampak pisitif perkembangan seni bagi
kehidupan manusia, dunia seni juga dapat berdampak negatif bagi pola perilaku manusia itu
sendiri.
Pada dasarnya perkembangan sains, teknologi, dan seni memberi arti tersendiri bagi
kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk Allah yang istimewa, ia diberi akal untuk
mengelola dan mengolah alam semesta ini sebagai tempat tinggal sekaligus tempat
berbudaya. Melalui hasil budayanya manusia berusaha untuk mengatasi segala bentuk
kesulitan hidup di muka bumi. Ia menciptakan segala hal yang dapat mempermudah aktivitas
hidupnya sehari-hari dan memberi kesenangan-kesenangan bagi hidupnya. Kemampuan
untuk menciptakan segala hal yang terkait dengan aktivitas hidup manusia sehari-hari inilah
yang kemudian dinamakan kebudayaan. Dengan demikian, kebudayaan pada dasarnya adalah
segala bentuk hasil cipta, karsa, dan karya manusia dalam mengatasi segala bentuk persoalan
hidup yang sedang dihadapinya.
D.      Manusia sebagai Subyek dan Obyek IPTEK
Manusia sebagai subjek selalu melakukan penelitian dan percobaan dalam bidang
sains dan menggunakan teknlogi dan seni yang maju untuk memperoleh penemuan-
penemuan baru untuk mengubah dunia, sedangkan manusia sebagai objek mudah tergiur
dengan hal-hal baru tersebut dengan minat yang tinggi menggunakan penemuan-penemuan
baru tersebut sehingga mempermudah proses pengubahan dunia. Berkat kemajuan ilmu dan
teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk
berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Hal
ini memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan lebih efektif dan efisien.
Dengan ilmu dan teknologi tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat
memanfaatkan dalam berbagai bidang, antara lain:
1. Dalam bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
a. Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti, traktor, alat pemotong, dan
penanam, alat pengolah hasil pertanian, dan alat penyemprot hama. Dengan alat-alat
tersebut diharapkan manusia dapat menggunakan waktu dan tenaga lebih efektif dan
efisien.
b. Produksi pupuk buatan dapat membantu menyuburkan tanah, demikian juga dengan
produksi pestisida dapat memungkinkan pemberantasan hama lebih berhasil, sehingga
produksi pangan dapat ditingkatkan.
c. Tenik-teknik pemuliaan dapat meningkatkan produksi pangan. Dengan teknik
pemuliaan yang semakin canggih dapat ditemukan bibit unggul jenis padi VUTW
(Variates Unggul Tahan Wereng), kelapa hibrida, ayam ras, ayam broiler, sapi perah
dan bermacam-macam jenis unggul lainnya.
d. Teknik mutasi buatan dapat menghasilkan buah-buahan besar dan tidak berbiji.
e. Teknologi pengolahan pascapanen, seperti pengalengan ikan, buah-buahan, daging,
dan teknik pengolahan lainnya.
f. Budi daya hewan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan manusia.
2. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasilnya manusia menciptakan alat-alat operasi mutakhir, bermacam-macam
obat, penggunaan benda radioaktif untuk pengobatan dan mendiagnosis berbagai penyakit,
sehingga berbagai penyakit dapat dengan segera disembuhkan. Dan dapat menurunkan angka
kematian dan moralitas. Contoh obat yang mengandung unsur radioaktif adalah isoniazid
yang mengandung c radioaktif, sangat efektif dan menyembuhkan penyakit TBC.
3. Dalam bidang telekomunikasi
Manusia telah menbuat televisi, radio, telepon yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat manusia dapat memperoleh informasi
dari daerah yang sangat jauh, sehingga penggunaan waktu sangat efisien.
4. Dalam bidang pertahanan dan keamanan
Manusia telah mampu menciptakan alat atau persenjataan yang sangat canggih, sehingga
dapat mempertahankan keamanan wilayahnya dengan baik.
Sebagai subjek, manusia berusaha untuk merencanakan dan manciptakan segala apa
yang selama ini menjadi gagasannya dapat terwujud. Sebagai objek, manusia menjadi sasaran
dari pengembangan IPTEK itu sendiri. Karena manusia menjadi objek maka dampak yang
muncul juga akan berimbas pada kehidupan manusia.
E.       Dampak Penyalahgunaan IPTEKS terhadap Kehidupan Manusia
Semestinya, semakin tinggi penguasaan terhadap IPTEKS, harusnya manusia semakin
kritis dalam berpikir, semakin disiplin dalam bekerja, dan semakin efisien dalam bertindak.
Akan tetapi, pada kenyataannya kebanyakan manusia justru semakin merasa dibuai dengan
semua fasilitas dan produk yang dihasilkan oleh IPTEKS sekarang ini.
Dampak langsung dari kemajuan IPTEKS adalah kemudahan-kemudahan dalam
beraktifitas. Memang IPTEKS diciptakan dengan tujuan untuk memberikan berbagai
kemudahan dan memperingan beban pekerjaan manusia yang tadinya sangat melelahkan
menjadi ringan. Namun, dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni, dapat mengakibatkan masyarakat semakin terbuai, karena mereka hampir tak sadar
bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup konsumtif, hedonistik, dan
materialistik.
Perkembangan IPTEKS yang demikian pesat mampu menciptakan perubahan-
perubahan yang berpengaruh langsung pada kehidupan masyarakat, khususnya dalam
elemen-elemen sebagai berikut:
1. Perubahan di bidang intelektual.
2. Masyarakat meninggalkan kebiasaan lama atau kepercayaan tradisional, mereka mulai
mengambil kebiasaan serta kepercayaan baru, setidaknya mereka telah melakukan
reaktualisasi.
3. Perubahan dalam organisasi sosial yang mengarah pada kehidupan politik.
4. Perubahan dan benturan-benturan terhadap tata nilai dan tata lingkungannya.
5. Perubahan di bidang industri dan kemampuan di medan perang.
Adanya sisi positif dan negatif dari IPTEKS maka sering dikatakan bahwa kemajuan
IPTEKS bermata dua atau bersifat dilematis. Di satu sisi, IPTEKS secara positif telah
mendatangkan rahmat, dalam arti dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Oleh
karena itu, ada pihak yang menyatakan bahwa IPTEKS menjadi ”tulang punggung
kesejahteraan”. Namun di sisi lain, seperti dapat kita amati dalam kehidupan, penerapan, dan
pemanfaatan IPTEKS itu juga telah membawa dampak negatif atau membawa laknat dalam
bentuk munculnya masalah lingkungan, seperti pencemaran, kekeringan, banjir, tanah
longsor, dan kenaikan suhu udara global. Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia tentunya
harus penuh kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menerapkan dan memanfaatkan IPTEKS,
yakni yang sesuai dengan asas-asas keserasian, keseimbangan, maupun kelestarian. Dengan
demikian, kehidupan di bumi ini akan tetap berjalan secara seimbang dan lestari.
Permasalahan yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah adanya
dampak negatif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut di antaranya :
a.         Nuklir
Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasari mengakhiri Perang Dunia II. Akhirnya
perang untuk menghentikan kekejaman, penghancuran, dan perusakan. Pada waktu itu
banyak korban berjatuhan, tetapi kejadian tidak berhenti di situ, karena radiasi akibat senjata
nuklir masih dapat dirasakan sampai sekarang. Penyebabnya adalah debu-debu radioaktif
yang berasal dari bom nuklir serta reaktor-reaktor atom. Bahaya yang ditimbulkan adalah
radiasi yang ditimbulkan oleh sinar alpha, beta, dan gamma, serta partikel neutron kainnya
hasil pembelahan inti. Efek yang di timbulkan oleh radioaktif adalah terjadinya perubahan
struktur zat serta pola reaksi kimianya, sehingga merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada
gen maka akan menyebabkan terjadinya mutasi gen yang berakibatkan kanker.
b.        Polusi
Adanya bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya pencemaran
erat kaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia antara lain:
1. Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya seperti
logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan panas, juga dalam bentuk kepulan asap
dan kebisingan suara.
2. Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran, pencemaran
buangan-buangan penambangan, pencemaran udara, dan rusaknya lahan-lahan akibat
pertambangan.
3. Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan dari
kendaraan bermotor, tumpuhan-tumpahan bahan bakar kendaraan bermotor terutama
minyak bumi dari kapal tanker.
4. Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang
memberantas hama seperti insektisida, pertisida, herbisida, demikian pula dengan pupuk
organik.
c.         Klonasi/Kloning
Dengan kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi, maka dimungkinkan
rekayasa duplikasi atau multiplikasi manusia secara seksual dengan klonasi. Tujuan klonasi
dapat dirangkum seperi berikut :
1. Memberi anak yang baik bagi pasangan yang tidak mempunyai anak.
2. Menyediakan jaringan atau organ fetus untuk transplantasi.
3. Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama ciri-cirinya.
4. Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan membuat genotipus yang dianggap
unggul sebanyak-sebanyaknya.
5. Merealisasi teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah.
6. Memperoleh sampel dengan genotipus yang sama untuk penelitan, misalnya tentang
peran relatif pengaruh lingkungan dan genetika pada genotipus manusia.
7. Memperoleh orang dalam jumlah banyak untuk pekerjaan yang sama dengan ciri-ciri
tertentu.
Namun ada pula dampak yang kurang baik yaitu dengan karena hal-hal tersebut banyak
yang belum menyetujui dan banyak yang menentang akan adanya kloning tersebut, selain itu
pada segi agama pun sudah tentu bertentangan, karena kita menantang akan kodrat kita
sendiri, bagaimanapun manusia sebagai makluk ciptaan-Nya tidak mampu menandingi Sang
Penciptanya. Jika wewenang kloning jatuh ke tangan diktaktor, ia dapat berbuat macam-
macam yang merugikan spesies manusia dalam jangka panjang.
d.        Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak
mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran
udara akan menyebabkan pemanasan global yaitu dengan adanya efek rumah kaca. Dengan
adanya efek rumah kaca ini sinar ultraviolet yang dapat membahayakan manusia tidak akan
disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutkan akan
diam dan bersirkulasi di bumi, begitu seterusnya.
F.       Problematika IPTEKS di Indonesia
IPTEKS dimanfaatkan oleh manusia terutama dalam memudahkan pemenuhan
kubutuhan hidup. Contoh sederhana adalah dengan dikembangkan sarana transportasi,
manusia bisa bergerak dan melakukan mobilisasi dengan cepat. Kemajuan yang di capai
manusia melalui Ipteks telah memberikan dampak positif dalam kehidupannya. Ipteks
memberi rahmat dalam arti memicu kemajuan dan kesejahteraan. Namun demikian,
pemanfaatan Ipteks oleh manusia dapat pula berdampak buruk bagi kehidupan dan
lingkungan hidup manusia itu sendiri. Gejala negatif itu sebagai akibat dari penyalahgunaan
dalam hal pemanfaatannya, berlebihan dalam penggunaannya, ataupun tidak mempunyai
manusia dalam mengendalikan kekuatan teknologi itu sendiri.
Bangsa Indonesia dari dulu sudah menyadari akan pentingnya peranan ilmu
pengetahuan teknologi dalam pembangunan. Faktor penting yang menentukan dalam hal
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah manusia, yaitu para pelaku yang
menggeluti bidang penelitian dan pengembangan serta rancang bangun dan perekayasaan.
Pembinaan terhadap para pelaku seperti penguruan tinggi dan lembaga penelitian, bahkan
pembinaan kemampuan di sektor industri mulai dilakukan. Misalnya dengan terbentuknya
berbagai wadah seperti Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Dewan Riset Nasional,
Dewan Sandarisasi Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Akademi Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
Di era sekarang ini, perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tampak pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menenangah Nasional
(RPJMN) 2004-2009, khususnya pada bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi. Masalah yang
dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan pemanfaatan Ipteks ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut (RPJMN 2004-2009):
a. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global.
Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam lapaoran
UNDP tahun 2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia masih
berada pada urutan ke-60 dari 72 negara.
b. Rendahnya kontribusi Ipteks nasional di sector produksi.
Hal ini antara lain ditunjukkan oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas,
serta minimnya kandungan teknologi dalam kegiatan ekspor.
c. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani interaksi antara
kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna, Masalah ini dapat dilihat dari
belum tertatanya infrastruktur Iptek, antara lain institusi yang menngolah dan
menerjemahkan hasil pengembangan Iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap
pakai untuk difungsikan dalam sistem produksi.
d. Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup
memberikan hasil yang signifikan.
e. Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas SDM
dan kesenjangan pendidikan di bidang Iptek. Rasio tenaga peneliti Indonesia pada
tahun 2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan
Jepang sebesar 70,7.
f. Belum berkembangnya budaya Iptek di kalangan masyarakat. Budaya bangsa secara
umum masih belum mencerminkan nilai-nilai Iptek yang mempunyai penalaran
objektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir masyarakat belum
berkembang ke arah yang lebih suka menciptakan daripada sekedar memakai, lebih
suka membuat dari sekadar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada
sekedar menggunakan teknologi yang ada.
g. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.
Kemajuan Iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal
tersebut antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen dan
teknologi pelestarian fungsi lingkungan hidup.
h. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam.
Wilayah Indonesia dalam konteks ilmu kebumian global merupakan wilayah yang
rawan bencana. Banyaknya korban akibat bencana alam merupakan indikator bahwa
pembangunan Indonesia belum berwawasan bencana. Kemampuan Iptek nasional
belum optimal dalam memberiakn antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai
permasalahan bencana alam, seperti pemanasan global, anomali iklim, kebakaran
hutan, banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap
inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan
banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus
dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh
inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun demikian, walaupun
pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan
digunakan untuk hal negatif. Arus informasi yang berkembang cepat menumbuhkan
cakrawala pandangan manusia makin terbuka luas. Teknologi yang sebenarnya merupakan
alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia, dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan
otonom yang justru 'membelenggu' perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Akibatnya rasa
tanggung jawab sudah pudar terhadap budaya. Masyarakat tidak lagi peduli dengan
budayanya. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh sistem-
sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi
pengarah hidup manusia.
Perubahan cepat dalam teknologi informasi telah merubah budaya sebagian besar
masyarakat dunia, terutama yang tinggal di perkotaan, perubahan budaya lokal dan sosial
akibat revolusi informasi merupakan kelompok masyarakat yang langsung terkena pengaruh
budaya global. Media elektronik, khususnya TV yang selalu menayangkan kebudayaan luar,
hal ini dengan mudah mengubah pola pikir masyarakat khususnya para generasi muda.
Mereka cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.
G.      Akibatnya bila Bangsa Indonesia Tidak Mampu Mengoptimalkan Kemampuan
Sains, Teknologi, dan Seni
 Sains
1. Akan tertinggal jauh dengan bangsa lain
2. Hanya memiliki teori-teori lama yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman
3. Hanya memiliki penemuan lama
4. Tidak mampu menciptakan penemuan-penemuan baru
 Teknologi
1. Tidak mampu menciptakan alat-alat baru
2. Teknologi yang sudah ada mengalami penurunan, karena tersaingi oleh bangsa lain
3. Banyak mengimpor alat-alat teknologi dari Luar Negeri
4. Tidak ada pemasukan untuk Negara karena mengimpor teknologi dari luar. Itu justru
menyebabkan berkurangnya anggaran Negara. Contohnya : B.J. Habibie adalah orang
yang pandai membuat pesawat, tapi kita malah membeli pesawat dari Rusia.
 Seni
1. Di klaimnya seni budaya Indonesia oleh Negara lain. Contoh : Reog Ponorogo yang
di klaim menjadi milik Malaysia.
2. Punahnya kebudayaan khas Indonesia.
3. Kaum muda mudah melupakan akan kebudayaannya sendiri.
4. Budaya yang ada sudah mulai tergantikan oleh budaya luar, seperti budaya Barat,
Korea, dll.
5. Menurunnya kreativitas anak bangsa.
H.      Upaya Bangsa Indonesia dalam Mengoptimalkan Sains, Teknologi, dan Seni
 Sains
Menggunakan sains dengan baik dan benar. Tidak menggunakan secara berlebihan.
Menggunakan untuk hal-hal yang penting dan positif. Tidak untuk merusak lingkungan.
Menciptakan ide-ide baru untuk mengatasi perubahan dalam masyarakat.
 Teknologi
Tidak menggunakan teknologi untuk hal-hal yang negatif. Teknologi digunakan untuk hal-
hal yang positif yang bisa membantu membangun bangsa.
 Seni
Terus melestarikan seni yang berkembang dalam masyarakat. Tidak melupakan seni dan
budaya yang berkembang.
BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Sains, teknologi, dan seni dapat memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan
umat manusia, tidak hanya dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya tetapi juga pengaruh
positif dan negatif terhadap peradapan umat manusia. Pengaruh tersebut diantaranya sebagai
berikut:
1.      Pengaruh positif
a. Meningkatkan kesejahteraan hidup manusia
b. Pemanfaatan yang tepat dan lebih mudah dalam memecahkan masalah yang sedang
dihadapi manusia
c. Dapat memberikan pelayanan pada masyarakat
d. Dapat memudahkan pekerjaan manusia.
2.      Pengaruh negatif
a. Dapat merusak mental manusia khususnya generasi muda
b. Dapat merubah gaya hidup manusia dalam hal berfikir, berpakaian, dan bergaul
c. Dapat menimbulkan kerusakan hidup seperti: pemanasan global, polusi udara, air, dan
tanah.
Oleh karena itu dalam pemanfaatan sains, teknologi, dan seni haruslah di dasari
dengan sikap tanggung jawab dan moral yang tinggi supaya dapat menetralkan pengaruh
negatif dan meningkatkan pengaruh positif dari dampak sains, teknologi dan seni itu sendiri.
Dengan cara mengkolaborasikan antara yang empiris dengan nilai-nilai keagamaan.
B.       Saran
Sebaiknya umat manusia tidak hanya mendalami pengetahuannya tentang sains,
teknologi dan seni saja, tetapi juga harus mendalami nilai-nilai religius, keagamaan untuk
menetralisir pengaruh buruk dari sains, teknologi, dan seni untuk mendapatkan kesejahteraan
hidup yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

 Setiadi, Elly M. dkk., 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Predana
 Sujarwa. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
 Janni. 2015. “MAKALAH ISBD- MANUSIA SAINS TEKNOLOGI DAN SENI”.
(online). http://janni-4aregb13.blogspot.co.id/2015/08/makalah-isbd-manusia-sains-
teknologi.html. Diakses tanggal 15 April 2016 pukul 09:20 WIB.
 Prabasari, Siska Ningtyas. 2014. “MAKALAH TENTANG MANUSIA, SAINS,
TEKHNOLOGI DAN SENI”. (online).
http://siskaningtyasp.blogspot.co.id/2014/03/makalah-tentang-manusia-sains.html.
Diakses tanggal 15 April 2016 pukul 9:25 WIB.

Anda mungkin juga menyukai