Anda di halaman 1dari 40

`BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN bertugas melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. pengertian dan tugas ASN
tersebut tercantum dalam UU No.5 tahun 2014.
Undang – Undang No 5 Tahun 2014 pasal 63 ayat (3) dan ayat (4)
mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan
Pelatihan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama masa 1 tahun masa
percobaan. Sejalan dengan Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tersebut,
penyelenggaraan Latihan Dasar oleh instansi pemerintah bertujuan agar para
peserta mampu menginternalisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
(ASN) dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan aktualisasi di tempat
kerja sehingga peserta dapat merasakannya secara langsung.
Dalam latihan dasar ini salah satu bentuk penugasannya adalah menyusun
dokumen atau laporan aktualisasi yang didalam kegiatanya terdapat nilai-nilai
dasar profesi ASN. Pelaksanaan kegitan aktualisasi ini dilakukan ditempat
kerja masing-masing, dimana dalam hal ini penulis melakukannya di SMKN 1
Lubuk Basung. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Kelima nilai
dasar profesi ASN tersebut sebelumnya telah dipelajari dan dipahami oleh
para peserta Latihan Dasar melalui proses pembelajaran di Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Barat.

1
1
SMKN 1 Lubuk Basung merupakan sekolah menengah kejuruan yang
mempunyai visi menjadi SMK unggulan yang profesional dengan dilandasi
iman, taqwa, serta berbudaya. Saat ini SMK N 1 Lubuk Basung memiliki
empat kompetensi keahlian yaitu (1) Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran , (2) Akuntansi dan Keuangan Lembaga, (3) Teknik Komputer
dan Jaringan, (4) Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Sebagai lembaga
pendidikan, tentu memiliki unsur-unsur yang terdiri dari bangunan sekolah,
peserta didik, guru dan perturan sekolah. Bangunan sekolah terdiri dari
ruangan kelas, perpustakaan sekolah, ruang laboratorium sekolah, kantor guru,
toilet siswa dan guru, kantin sekolah dan ruangan-ruangan lainnya. Untuk
terlaksananya pendidikan di sekolah diperlukan guru atau tenaga pengajar
yang merupakan unsur sekolah yang sangat penting karena tanpa adanya guru
maka proses belajar-mengajar tidak akan terjadi. Sebagai guru atau tenaga
pengajar tersebut harus memenuhi kualifikasi tertentu agar dapat memberikan
pengajaran kepada para peserta didik. Kemudian suatu sekolah harus memiliki
peraturan sekolah yang bertujuan untuk memberikan batasan aturan kepada
para peserta didik, tenaga pengajar, dan unsur sekolah lainnya.
SMK N 1 Lubuk Basung ingin menjadi sekolah yang unggul dalam bidang
akademik dan non akademik, unggul dalam prestasi keagamaan dan dapat
mewujudkan lingkungan sekolah yang berbudaya. Namun pada kondisi saat
ini dikalangan peserta didik masih kurang menerapkan budaya tegur sapa
seperti terlihat ketika peserta didik bertemu dengan guru dan peserta didik
lainya saat berada di lingkungan sekolah. Kemudian masih kurangnya
kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan sekolah, dimana terlihat
masih banyaknya siswa yang membung sampah sembarangan di lingkungan
sekolah. Dalam proses pembelajaran di sekolah terlihat masih kurangnya
kedisiplinan siswa terutama terlihat ketika siswa melakukan praktek di
bengkel Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. siswa kurang mematuhi aturan-
aturan yang berlaku di bengkel Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Hal ini
mungkin di sebabkan oleh belum adanya tatatertib tertulis di bengkel Teknik
dan Bisnis Sepeda Motor. Oleh karena itu, penulis ingin meningkatkan

2
kedisiplinan siswa dengan membuat rancangan aktualisasi yang berjudul
“Peningkatan Kedisiplinan Siswa Dalam Melaksanakan Praktek Di
Workshop Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor SMKN 1 Lubuk Basung”
B. Identifikasi Isu
Berdasarkan latar belakang diatas maka diperoleh identifikasi isu sebagai
berikut.
1. Masih kurangnya kedisiplinan siswa saat melakukan praktek di workshop
Teknik dan Bisnis Sepeda motor SMK N 1 Lubuk Basung
2. Masih kurangnya penerapan budaya 5S (Salam, sapa, senyum sopan dan
santun) di lingkungan sekolah
3. Masih rendahnya kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan
sekolah
C. Perumusan dan Penetapan Isu
Untuk perumusan dan penetapan isu dilakukan dengan metode USG
(Urgency, Seriousness, dan Growth).
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan
isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika
masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam
keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain
adalah lebih serius bila di bandingkan dengan suatu masalah lain yang
berdiri sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk kalau dibiarkan

3
Table 1.1 Penetapan Isu dengan Teknik USG

NO ISU AKTUAL KRITERIA SKOR PRIORITAS

U S G

1 Masih kurangnya kedisiplinan 4 4 4 12 I


siswa saat melakukan praktek di
Workshop Teknik dan Bisnis
Sepeda motor SMK N 1 Lubuk
Basung

2 Masih kurangnya penerapan 4 4 3 11 II


budaya 5S di sekolah

3 Masih rendahnya kepedulian 3 3 3 9 III


siswa terhadap kebersihan
lingkungan sekolah

Keterangan:
U : Urgency (urgensi)
S : Seriousness (keseriusan)
G : Growth (perkembangan Isu)
Berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil,
1=sangat kecil).
Berdasarkan analisis isu menggunakan teknik USG, maka core issue yang
didapatkan adalah “Masih kurangnya kedisiplinan siswa saat melakukan
praktek di Workshop Teknik dan Bisnis Sepeda motor SMK N 1 Lubuk
Basung...”. Masalah ini memiliki skor nilai 12 dan menjadi masalah utama
(core issue) yang akan dibahas dalam rancangan aktualisasi ini, karena kalau
masalah ini dibiarkan akan berdampak pada kecelakaan kerja dan hilangnya
peralatan yang ada di workshop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor.

4
5
D. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output yang Diharapkan

Unit Kerja : SMKN 1 Lubuk Basung


Identifikasi Isu : 1. Masih kurangnya kedisiplinan siswa saat melakukan praktek di workshop Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor SMK N 1 Lubuk Basung
2. Masih kurangnya penerapan budaya 5S di lingkungan sekolah
3. Masih rendahnya kepedulian siswa terhadap kebersihan lingkungan sekolah
Isu yang diangkat : Masih kurangnya kedisiplinan siswa saat melakukan praktek di Workshop Teknik dan Bisnis
Sepeda motor SMK N 1 Lubuk Basung
Gagasan pemecah isu : Pembutan tatatertib dan kartu peminjaman alat di Workshop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK
N 1 Lubuk Basung untuk meningkatkan kedisiplinan siswa saat melakukan praktek di Workshop.
Tabel 1.2 Rancangan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Konstribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi -Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Organisasi
1. Menemui mentor Terlaksananya Kegitan ini sesuai
untuk koordinasi konsultasi dengan dengan visi sekolah
dan konsultasi mentor yaitu terwujudnya
tentang aktualisasi lingkungan sekolah yang
yang akan dibuat. berbudaya

a. Menemui mentor - Foto Saya memasuki


untuk ruangan mentor
mengkonsultasikan dengan mengucapkan
rancangan aktualisasi salam, dan
yang akan di buat berkomunikasi
dengan mentor
dengan sopan dan
satun (Etika Publik)

5
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Konstribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi -Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Organisasi
b. Konsultasi dengan - Foto Saya konsultasi
mentor tentang - video dengan mentor
kegitatan aktualisasi tentang rancangan
yang akan aktualisasi yang akan
dilaksanakan di buat
(Nasionalisme)
c. Menerima dan - Foto Saya akan
mencatat masukan - Catatan mendengarkan dan
serta arahan dari mencatat arahan serta
mentor saran dari mentor
secara jujur sesuai
dengan yang
disampaikan oleh
mentor (Anti
Korupsi)
2. Membuat Kegitan ini terkait
rancangan tata - Rancangan tata dengan misi sekolah
tertib di workshop tertib di yaitu melaksanakan
Teknik dan Bisnis workshop kegiatan belajar
Sepeda Motor mengajar secara optimal
a. Mengumpulkan Saya mengumpulkan yang berorientasi kepada
informasi dari - Foto bahan dari internet pencapaian kompetensi
berbagai sumber untuk membuat berstandar nasional
untuk membuat rancangan tata tertib dengan tetap
rancagan tata tertib yang efektif mempertimbangkan
di workshop Teknik (komitmen mutu) potensi yang dimiliki
dan Bisnis Sepeda oleh peserta didik.
Motor

6
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Konstribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi -Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Organisasi
b. Melakukan diskusi - Foto Saya berdiskusi
dengan ketua jurusan dengan ketua jurusan
Teknik dan Bisnis Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor Sepeda Motor untuk
meminta saran dan
masukan agar
maksimalnya
rancangan spanduk
tata tertib
(Nasionalisme)
c. Membuat teks - Teks tata tertib Saya mengetik teks
rancangan tata tertib tata tertib dengan
jelas (Akuntabilitas)
d. Memeriksa kembali - Foto Saya akan memeriksa
rancangan tata tertib kembali tata tertib
yang telah dibuat yang telah di buat
dengan mandiri
(Anti Korupsi)
3. Mencetak tata Tersedianya spanduk Kegitan ini terkait
tertib di workshop yang berisikan tata dengan misi sekolah
dalam bentuk tertib siswa saat yaitu melaksanakan
spanduk melakukan kegitan kegiatan belajar
pratek di workshop mengajar secara optimal
yang berorientasi kepada
pencapaian kompetensi
berstandar nasional
dengan tetap
mempertimbangkan

7
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan potensi yang dimiliki Penguatan
Substansi Mata oleh peserta didik. Nilai
Pelatihan Organisasi
a. Menyiapkan desain - Foto Saya akan membuat
rancangan tata tertib - Desain desain rancangan tata
untuk pencetakan rancangan tertib di workshop
spanduk dengan kreatif dan
menarik (Komitmen
Mutu)
b. Membawa hasil - Foto Saya akan
desain rancangan tata koordinasi dengan
tertib ke tempat teman sejawat untuk
percetakan mendapatkan info
percetakan digital
printing yang
berkualitas bagus
(Nasionalisme)
c. Memeriksa hasil - Foto Saya akan
cetakan spanduk bertanggung jawab
dalam mencetak tata
tertib dan memeriksa
hasil cetakan sesuai
dengan rancangan
yang dikehendaki
(Akuntabilitas)
d. Membayar hasil - Kwitansi Saya membayar hasil
cetakan spanduk pencetakan dengan
jujur (Anti
Korupsi)

8
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Konstribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi -Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Organisasi
4. Memasang Terpasangnya Kegitan ini terkait
spanduk tata tertib spanduk tata tertib di dengan misi sekolah
workshop yang workshop teknik dan yaitu melaksanakan
telah di buat bisnis sepeda motor kegiatan belajar
a. Meminta izin dari - Foto Saya meminta izin mengajar secara optimal
atasan untuk dengan sopan kepada yang berorientasi kepada
memasang tata tertib ketua jurusan Teknik pencapaian kompetensi
workshop yang telah dan Bisnis Sepeda berstandar nasional
dibuat Motor untuk dengan tetap
menempel spanduk mempertimbangkan
tata tertib yang telah potensi yang dimiliki
dicetak (Etika oleh peserta didik.
publik)
b. Mengkonsultasikan - Foto Saya
posisi menempel tata bermusyawarah
tertib workshop dengan teman
sejawat untuk
menentukan posisi
pemasangan spanduk
tata tertib yang telah
di cetak
(Nasionalisme).
c. Memasang spanduk - Foto spanduk Saya akan memasang
tata tertib workshop spanduk dengan
ditempat yang bisa dibantu oleh siswa
dilihat oleh seluruh ditempat yang bisa
siswa terlihat dengan jelas
(akuntabilitas)

9
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Konstribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi -Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Organisasi
5. Membuat kartu Kartu peminjaman Kegitan ini terkait
peminjaman alat di alat di workshop dengan misi sekolah
workshop Teknik Teknik dan Bisnis yaitu melaksanakan
dan Bisnis Sepeda Sepeda Motor kegiatan belajar
Motor mengajar secara optimal
yang berorientasi kepada
a. Mendiskusikannya - Foto Saya diskusi dengan pencapaian kompetensi
dengan mentor mentor tentang berstandar nasional
pembutan kartu dengan tetap
peminjaman alat di mempertimbangkan
workshop TBSM potensi yang dimiliki
(Nasionalisme) oleh peserta didik.

b. Membuat rancangan - Desain Kartu Saya merancang


kartu peminjaman kartu peminjaman
alat alat dengan Kreatif
(Komitmen mutu)

c. Mencetak kartu - Foto Saya dengan


bertanggung jawab
mencetak kartu
peminjaman alat di
workshop TBSM
(Akuntabilitas)

10
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Konstribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi -Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Organisasi
6. Sosialisasi dan Terlaksananya Kegitan ini terkait
implementasi tata sosialisai tatatertib dengan misi sekolah
tertib workshop workshop kepada yaitu Menghasilkan
Teknik dan Bisnis siswa SDM yang memiliki
Sepeda Motor etos kerja tinggi,
kepada siswa profesional santun,
a. Memberikan - Video Saya akan mandiri dan kreatif pada
sosialisasi/ melaksanakan kompetensi keahliannya
penjelasan tata tertib pertemuan bersama
workshop kepada siswa Teknik dan
siswa Bisnis Sepeda Motor
di workshop dalam
rangka memberikan
penjelasan tentang
tatatertib di
workshop dengan
tepat waktu dan
disiplin(Anti
Korupsi)
Dalam
menyampaikan
informasi kepada
siswa, saya akan
melakukanya secara
adil tanpa
membeda-bedakan
siswa
(Nasionalisme)

11
b. Menutup kegiatan - Foto Saya menutup
sosialisasi kegiatan sosialisasi
dengan harapan
siswa memahami
kejelasan tata tertib
di workshop untuk
meningkatkan
kedisiplinan siswa
saat melakukan
kegiatan praktek
(Akuntabilitas)
c. Menerapkan - foto Ketika siswa
tatatertib workshop melaksanakan
yang telah dibuat praktek di workshop
saya akan
mengingatkan tata
tertib yang berlaku di
workshop kepada
siswa dan menyuruh
siswa mengecek
peralatan sebelum
dan setelah
peminjman alat
sesuai dengan jumlah
peralatan yang tertera
dikartu peminjaman
alat dengan bahasa
yang sopan dan
santun (Etika
Publik)

12
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Hasil/Output Keterkaitan Konstribusi Terhadap Penguatan
Substansi Mata Visi -Misi Organisasi Nilai
Pelatihan Organisasi
7. Tahapan Evaluasi Terlaksananya Kegitan ini terkait
kegiatan evaluasi dengan misi sekolah
tata tatatertib yaitu melaksanakan
siswa di kegiatan belajar
workshop Teknik mengajar secara optimal
dan Bisnis yang berorientasi kepada
Sepeda Motor pencapaian kompetensi
a. Membuat angket Dokumen Saya akan menyusun berstandar nasional
evaluasi tata tertib daftar pertanyaan dengan tetap
berkaitan dengan tata mempertimbangkan
tertib siswa di potensi yang dimiliki
workshop Teknik dan oleh peserta didik.
Bisnis Sepeda Motor
dengan efektif
(komitmen mutu)
b. Memberikan angket - Foto Ketika membagikan
evaluasi tata tertib angket, saya akan
kepada guru Teknik membagikanya
dan Bisnis Sepeda dengan ramah dan
motor sopan (Etika
Publik)
c. Menganalisis hasil - Foto Saya akan
angket evaluasi dan - Dokumen menganalisis angket
membuat laporan evaluasi tata tertib
evaluasi dan membuat
laporannya dengan
transparan dan
jelas (Akuntabilitas)

13
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. Deskripsi Umum
1. Gambaran Umum Istansi
SMK Negeri 1 Lubuk Basung merupakan sekolah menengah
kejuruan yang beralamat di jalan danau di bawah kampung tangah
kecamatan lubuk basung kabupaten agam dan didirikan sejak tahun 2003.
Saat ini memiliki 2 Kelompok yaitu Bisnis Manajemen dan Teknologi,
dengan 4 Kompetensi keahlian yaitu :
a) Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (109)
b) Akuntansi dan Keuangan Lembaga (110)
c) Teknik Komputer dan Jaringan (066)
d) Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (041)
SMK N Negeri 1 Lubuk Basung saat ini dipimpin oleh
SYAMSURISWAN, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan dibantu oleh 4
(empat) orang Wakil Kepala Sekolah diantaranya:
a) Sandra Mardian, M.Pd.E Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
b) Dra. Eri Fatmawati Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswan
c) Zedri Formen, S.Ag M.Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana
Prasarana
d) Mayura Mega Sari,S.Kom Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan
Masyarakat
Selain wakil kepala sekolah, juga terdapat Ketua Kompetensi
Keahlian ( Ka.Komp. Keahlian) yang bertugas dalam mengelola
kompetensi keahlian sesuai dengan bidang tugasnya yaitu:
a) Admiyetti, M.PdE Ka.Komp. Keahlian Akuntansi Keuangan &
Lembaga
b) Drs. Firdausmar Ka.Komp Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran
c) Odril Aklis, S.Kom. Ka. Komp Keahlian Teknik Komputer & Jaringan

14
14
d) Fakhrul Rozi, S.Pd Ka. Komp Keahlian Teknik & Bisnis Sepeda
Motor
Tahun pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 1 Lubuk Basung
membuka 33 rombel dengan tingkat X 11 rombel jumlah peserta didik
396 orang, tingkat XI 11 rombel jumlah peserta didik 315 orang dan
tingkat XII 11 rombel jumlah peserta didik 298 orang. Jumlah guru PNS
41 orang, guru honor 35 orang, TU PNS 3 orang, TU Honor 11 orang,
Pengelola Pustaka Honor 2 orang, Penjaga sekolah honor 1 orang, dan K3
1 orang. Kualifikasi pendidikan guru S1 dan S2. Dari 73 orang guru, 34
orang sudah memiliki sertifikat pendidik. Untuk lebih lengkapnya berikut
akan dijelaskan, visi dan misi sekolah, sarana prasarana sekolah serta tugas
pokok dan fungsi guru.
a) Visi dan Misi SMK Negeri 1 Lubuk Basung
1) Rumusan Visi
Menjadi SMK unggulan yang profesional dengan dilandasi iman,
taqwa, serta berbudaya
2) Indikator Pencapaian Visi
(a) Unggul dalam bidang akademik dan non akademik
(b) Unggul dalam prestasi keagamaan
(c) Terwujudnya lingkungan sekolah yang berbudaya
3) Misi SMK Negeri 1 Lubuk Basung
(a) Menumbuhkan semangat keunggulan dan kompetitif secara
intensif kepada seluruh warga sekolah serta mewujudkan
pelayanan prima dalam upaya memaksimalkan pemberdayaan
sumber daya manusia, sekolah, dan masyarakat sesuai
kebutuhan dunia usaha dan Industri.
(b) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara optimal yang
berorientasi kepada pencapaian kompetensi berstandar nasional
dengan tetap mempertimbangkan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik.

15
(c) Meningkatkan kegiatan keagamaan sesuai agama yang dianut
dan menumbuhkan citra budaya bangsa sebagai sumber
kearifan dalam bertindak.
(d) Mengali potensi sekolah dengan memberdayakan lingkungan
secara optimal guna menunjang Program Pemerintah dalam
pelaksanaan Optimallisasi Daerah.
(e) Menghasilkan SDM yang memiliki etos kerja tinggi,
profesional santun, mandiri dan kreatif pada kompetensi
keahliannya.
(f) Membentuk peserta didik yang kreatif, mampu beradaptasi
dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
b) Sarana dan Prasarana
SMK Negeri 1 Lubuk Basung memiliki sarana dan prasarana
sebagai berikut :
1) Ruangan Umum
Tabel 2.1 Ruangan Umum SMKN 1 Lubuk Basung
No Jenis Ruang Butuh Ada Kurang Keterangan
1. Ruang belajar/ teori 30 21 9
Ruang praktik
2. 3 1 2
KKPI
3. Ruang praktik TKJ 4 2 2
Ruang praktik
4. 4 1 3
OTKP
5. Ruang praktik AKL 3 1 3
Ruang praktik
6. 4 1 1
TBSM
7. Ruang labor IPA 1 1 1
Ruang
8. 1 1 1
perpustakaan
1 Ruang 4
9. Ruang OSIS 1 - 1
Fungsi
10. Ruang UKS 1 - 1
Ruang teori
11. Ruang dewan guru 1 1 1
dipakai 2 lokal
Ruang teori 2
12. Ruang Kepsek 1 - 1
fungsi
Ruang teori 2
13. Ruang Wakil 1 - 1
fungsi
Ruang teori 2
14. Ruang tata usaha 1 - 1
fungsi

16
Ruang teori 2
15. Ruang Kaprog 3 - 3
fungsi
Ruang teori 3
16. Ruang Kopsis 1 - 1
fungsi
Ruang Labor
17. 1 - 1
Bahasa
18. WC siswa 25 5 20 5 WC rusak
19. WC guru 10 4 6
Ruang B.
20. 1 - 1
Konseling
21. Ruang satpam 2 1 1
22. Gudang 1 - 1

2) Ruangan Praktik Peserta Didik

Tabel 2.2 Ruangan Praktik SMKN 1 Lubuk Basung


Kapasitas
Luas
No Jenis Ruang Butuh Ada Kurang / Daya
(M2)
Tampung
Kompetensi
A
Keahlian OTKP
Ruang praktik
A.1 men 1 1 - 9 36
getik/Komputet
A.2 Ruang praktik
1 - 1 9 36
kearsipan
A.3 Ruang praktik
1 - 1 9 36
mesin kantor
A.4 Ruang praktik
simulasi 1 - 1 9 36
perkantoran
A.5 Ruang
penyimpanan dan 1 - 1 48
instruktur
Jumlah 5 1 4
Kompetensi
B
Keahlian AKL
Ruang praktik
B.1 1 - 1 18 72
akuntansi dasar
B.2 Ruang praktik
akuntansi 1 1 - 18 72
elektronik
B.3 Ruang
penyimpanan dan 1 - 1 48
instruktur
Jumlah 3 1 2
Kompetensi
C
Keahlian TKJ
C.1 Area kerja 1 - 1 9 36

17
mekanik teknik
elektro
C.2 Ruang praktik
1 1 - 18 72
instalasi jaringan
C.3 Ruang perbaikan
dan perawatan 1 1 - 9 36
komputer
C.4 Ruang
penyimpanan dan 1 - 1 48
instruktur
Jumlah 4 2 2
Kompetensi
D
Keahlian TBSM
Area kerja
D.1 perbaikan mesin 1 - 1 18 72
sepeda motor
D.2 Erea kerja body
1 - 1 18 72
dan kelistrikan
D.3 Ruang
penyimpanan 1 1 - 24 24
sepeda motor
D.4 Ruang
penyimpanan dan 1 - 1 48
instruktur
Jumlah 4 1 3

c) Tugas Pokok dan Fungsi Guru


Tugas pokok guru sesuai Permendikbud No. 15 Tahun 2018 adalah :
1) Kegiatan pokok pertama dalah merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan, yang dilakukan melalui kegiatan.
(a) Mengkaji kurikulum dan silabus pembelajaran, pembimbingan,
dan program kebutuhan khusus pada satuan pendidikan.
(b) Menyusun program tahunan dan semester sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing.
(c) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau rencana
pelaksanaan pembimbingan sesuai standar proses.
(d) Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan yang
dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler. Kegiatan kedua ini merupakan pelaksanaan
dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau Rencana
Pelaksanaan Bimbingan (RPB).

18
2) Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan. Menilai
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi hasil
pembelajaran atau pembimbingan. Kegiatan penilaian ini
digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
pada tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3) Membimbing dan melatih peserta didik. Membimbing dan melatih
peserta didik dapat dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan
kokurikuler dan/atauegiatan ekstrakurikuler. Tugas Pokok Guru
Sesuai Permendikbud 15 Tahun 2018.
4) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan Beban Kerja Guru. Tugas tambahan
yang diemban oleh guru memiliki ekuivalensi dengan beban
mengajar. Artinya tugas tambahan dari guru disetarakan dengan
jam mengajar tatap muka/minggu.
2. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMKN 1 Lubuk Basung

19
B. Deskripsi Khusus
1. Program dan Kegiatan Saat Ini
Berdasarkan isu yang telah penulis tetapkan yaitu masih kurangnya
kedisiplinan siswa saat melakukan praktek di workshop karena belum
adanya tata tertib di workshop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK N 1
Lubuk Basung Kabupaten Agam. Penulis akan melakukan upaya untuk
meningkatkan kedisplinan peserta didik dalam mengunakan fasilitas
workshop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor dengan menampilkan Spanduk
tata tertib dan kartu peminjaman alat di workshop Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor SMK N 1 Lubuk Basung.
Langkah pertama yang penulis lakukan adalah berkonsultasi dan
berdiskusi dengan Kepala Sekolah mengenai program yang akan penulis
lakukan. Selanjutnya penulis akan berkonsultasi dan meminta saran dari
Guru Mata Pelajaran Teknik dan Bisnis Sepeda Motor tentang pembuatan
tata tertib dan kartu peminjaman alat di workshop Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor.
Pada tahap implementasi penulis akan memasang Spanduk
tatatertib tersebut di Workshop dan ketika peserta didik akan melakukan
praktikum diwajibkan untuk memahami dan menerapkan seluruh
ketentuan tata tertib yang dipasang. Kemudian menuliskan alat atau tool
yang dipinjam pada kartu peminjaman alat. Sehingga diharapkan
berpengaruh terhadap keamanan bekerja di workshop Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor SMK N 1 Lubuk Basung.
Selama proses habituasi yang berlangsung pada tahapan off
campus dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja, penulis akan
mengaktualisasikan rancangan yang sudah disusun. Adapun bentuk
tahapan kegiatan aktualisasi terbagi atas beberapa kegiatan yaitu:
a. Menemui mentor untuk koordinasi dan konsultasi tentang aktualisasi
yang akan dibuat.
b. Pembuatan rancangan tata tertib yang akan dipasang di workshop
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

20
c. Mencetak tata tertib worksop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
d. Pemasangan dan Sosialisasi tatatertib worksop Kepada siswa

2. Role Model
Role model adalah sebuah gambaran ideal yang kita inginkan
untuk diri kita di masa depan. Role model juga dapat di artikan sebagai
seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa dicontoh
oleh orang lain. Sosok yang menjadi role model adalah mereka yang
memiliki jiwa kepemimpinan, karena pemimpin akan selalu dijadikan
bahan pembicaraan oleh anggota-anggota dari suatu organisasi. Sebagai
pemimpin mereka harus mampu mengarahkan sekaligus memberikan
contoh yang baik bagi anggota-anggota nya dengan berperilaku yang
positif dan menginspirasi orang lain.
Dalam pelaksanaan habituasi dan penyusunan Laporan Aktualisasi
ini penulis menetapkan Role Modelnya yaitu pada Bapak Syamsuriswan,
S.Pd yang saat ini merupakan Kepala SMKN 1 Lubuk Basung kabupaten
agam yang merupakan sosok Pegawai Negeri Sipil yang dapat menjadi
teladan dimana beliau memiliki kedisiplinan yang tinggi. Dari beliau
penulis belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Dengan
sikap mengayomi, bijaksana, disiplin rajin dan cepat tanggap dan beliau
patut dijadikan sebagai role model bagi seluruh guru dan siswa di SMKN
1 Lubuk Basung Kabupaten Agam.

21
BAB III
REALISASI AKTUALISASI

A. Realisasi Kegiatan Dan Output


Tabel 3.1 Kegiatan 1

Kegiatan 1 Menemui mentor untuk koordinasi dan


konsultasi tentang aktualisasi yang akan
dibuat

Waktu pelaksanaan 12 Agustus 2019

Bukti fisik 1. Video melapor kepada mentor


2. Foto melapor kepada mentor
3. Catatan hasil konsultasi
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan
1. Menemui mentor untuk Nilai ANEKA : Sopan dan satun (Etika
mengkonsultasikan rancangan Publik)
aktualisasi yang akan dibuat
Pada kegitan ini penulis menemui mentor dengan berpakaian rapi dan sopan untuk
minta izin dan mengkonsultasikan rancngan aktualisasi yang akan dibuat.

Gambar 3.1 Menemui Mentor

2. Konsultasi dengan mentor Nilai ANEKA : konsultasi (Nasionalisme)


tentang kegitatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan

Pada kegiatan ini penulis meminta dukungan kepada mentor untuk merealisasikan

22

22
rancangan aktualisasi yang dibuat selama masa habituasi di sekolah ini. Penulis
menyampaikan gagasan pemecahan isu kepada mentor berupa pembuatan tata
tertib workshop dengan menggunakan bahasa yang ramah dan santun. penulis juga
membawa rancangan tata tertib sementara untuk didiskusikan dengan mentor.

Gambar 3.2 Konsultasi Dengan Mentor

3. Menerima dan mencatat Nilai ANEKA : jujur (Anti Korupsi)


masukan serta arahan dari
mentor
Penulis mendengar dan mencatat arahan serta saran dari mentor untuk kegiatan
yang akan dilaksanakan. Penulis mencatat seluruh arahan dan saran dengan jujur
dan detail, sehingga tidak ada hal yang terlewatkan. Catatan saran terlampir pada
Lampiran

Gambar 3.3 Catatan Diskusi dengan Mentor

Tabel 3.2 Kegiatan 2


Kegiatan 2 Membuat rancangan tata tertib di workshop
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

23
Waktu pelaksanaan 19 Agustus 2019

Bukti fisik 1. Foto


2. Teks tata tertib
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan
1. Mengumpulkan informasi dari Nilai ANEKA : Efektif (komitmen mutu)
berbagai sumber untuk
membuat rancagan tata tertib
di workshop Teknik dan
Bisnis Sepeda Motor
Pada kegitan ini penulis mengumpukan informasi dari berbagai sumber dan
internet untuk membuat rancangan tata tertib workshop Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor.

Gambar 3.4 Mengumpulkan Informasi Secara Mandiri

2. Melakukan diskusi dengan Nilai ANEKA : berdiskusi (Nasionalisme)


ketua jurusan Teknik dan
Bisnis Sepeda Motor
Pada kegiatan ini penulis meminta ide, saran dan masukan dari ketua jurusan
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor.

24
Gambar 3.5 Diskusi dengan Ketua Jurusan

3. Membuat teks rancangan tata Nilai ANEKA : jelas (Akuntabilitas)


tertib.
Penulis mengetik teks tata tertib workshop teknik dan bisnis sepeda motor,
kemudian penulis memprint tata tertib tersebut.

Gambar 3.6 Teks Tata Tertib Workshop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

4. Memeriksa kembali Nilai ANEKA : Mandiri (Anti Korupsi)

25
rancangan tata tertib yang
telah dibuat
Pada kegitan ini penulis akan memperiksa rancangan tata tertib yang telah dibuat.
penulis akan memperiksa penulisan tata tertib tersebut.

Gambar 3.7 Pemeriksaan Rancangan Hasil Tata Tertib

Tabel 3.3 Kegiatan 3


Kegiatan 3 Mencetak tata tertib workshop dalam bentuk
spanduk.

Waktu pelaksanaan 21 Agustus 2019

Bukti fisik 1. Foto


2. Desain spanduk Tata Tertib
3. Spanduk
4. kwitansi
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan
1. Menyiapkan desain rancangan Nilai ANEKA : kreatif (Komitmen Mutu)
tata tertib untuk pencetakan
spanduk
Pada kegitan ini penulis menyiapkan desain tata tertib yang menarik dan bisa
dilihat oleh siswa secara jelas.

26
Gambar 3.8 Desain Rancangan Tata Tertib

2. Membawa hasil desain Nilai ANEKA : koordinasi (Nasionalisme)


rancangan tata tertib ke tempat
percetakan
Pada kegitan ini penulis membawa rancangan tata tertib ke tempat percetakan untuk
dibuat dalam bentuk spanduk. Nantinya spanduk tata tertib ini akan ditempel di
dinding jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor.

Gambar 3.9 Tempat Percetakan Spanduk

3. Memeriksa hasil cetakan Nilai ANEKA : bertanggung jawab


spanduk (Akuntabilitas)

Penulis akan melakukan pemeriksaan pada spanduk yang telah dicetak. Tujuan
dari pemeriksaan ini untuk mengecek dan mengetahui kesalahan cetak pada
spanduk.

27
Gambar 3.10 Memperiksa Hasil Cetakan Spanduk

4. Membayar hasil cetakan Nilai ANEKA : jujur (Anti Korupsi)


spanduk
Setelah pemeriksaan spanduk dilakukan, kemudian penulis membayar hasil
percetakan spanduk dan lansung membawa spanduk Tersebut ke sekolah.

Gambar 3.11 Kwitansi Percetakan Spanduk

Tabel 3.4 Kegiatan 4


Kegiatan 4 Memasang spanduk tata tertib workshop
yang telah dibuat.

Waktu pelaksanaan 31 Agustus 2019

28
Bukti fisik 1. Foto kegitan
2. Foto spanduk
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan
1. Meminta izin dari atasan Nilai ANEKA : Sopan (Etika publik)
untuk memasang tata tertib
workshop yang telah dibuat
Pada kegitan ini penulis akan meminta izin kepada Bapak fakhrul rozi selaku
ketua jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor untuk memasang spanduk tata
tertib yang telah dibuat.

Gambar 3.12 Meminta Izin Kepada Ketua Jurusan Tbsm Untuk Pemasangan
Spanduk

2. Mengkonsultasikan posisi Nilai ANEKA : bermusyawarah


(Nasionalisme)
menempel tata tertib
workshop
Pada kegitan ini penulis akan berkonsultasi dengan ketua juusan dan guru-guru
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor mengenai posisi penempelan spanduk. Konsultasi
ini bertujuan untuk memperoleh posisi penempelan spanduk yang tepat, sehingga
bisa terlihat oleh siswa dengan jelas setiap kali siswa memasuki workshop.

29
Gambar 3.13 Diskusi Dengan Teman Sejawat Untuk Posisi Pemasangan
Spanduk

3. Memasang spanduk tata tertib Nilai ANEKA : Jelas (Akuntabilitas)


workshop ditempat yang bisa
dilihat oleh seluruh siswa

Pada kegitan ini penulis akan memasang spanduk ditempat yang telah disepakati
dengan ketua jurusan dan guru-guru Teknik dan Bisnis Sepeda Motor.

Gambar 3.14 Pemasangan Spanduk

Tabel 3.5 Kegiatan 5


Kegiatan 5 Membuat kartu peminjaman alat di workshop
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

Waktu pelaksanaan 26 Agustus 2019

Bukti fisik 1. Foto

30
2. Kartu peminjaman alat

Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan


1. Mendiskusikannya dengan Nilai ANEKA : Diskusi (Nasionalisme)
mentor
Pada kegitan ini penulis menemui mentor untuk mendiskusikan kartu peminjaman
alat di workshop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor. Penulis meminta ide dan
masukan dari mentor untuk pembutan kartu peminjaman alat.

Gambar 3.15 Diskusi dengan Mentor

2. Membuat rancangan kartu Nilai ANEKA : Kreatif (Komitmen mutu)


peminjaman alat
Pada kegitan ini penulis membuat rancangan kartu peminjaman alat dengan
memasukan ide dan saran-saran yang diberikan oleh mentor.

Gambar 3.16 Rancangan Kartu Peminjaman Alat

3. Mencetak kartu Nilai ANEKA : Bertanggung jawab


(Akuntabilitas)

31
Pada kegitan ini penulis mencetak kartu peminjaman alat sesuai dengan rancangan
yang telah dibuat.

Gambar 3.17 Hasil Cetakan Kartu Peminjaman Alat

Tabel 3.6 Kegiatan 6


Kegiatan 6 Sosialisasi dan implementasi tata tertib
workshop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
kepada siswa.

Waktu pelaksanaan 2 September 2019

Bukti fisik 1. Video


2. foto
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan
1. Memberikan sosialisasi/ Nilai ANEKA : Adil tanpa membeda-
penjelasan tata tertib bedakan (Nasionalisme)
workshop kepada siswa
Pada tahap ini penulis mengadakan pertemuan dengan siswa Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor dalam rangka memberikan penjelasan tentang tata tertib yang
berlaku di workshop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor.

32
Gambar 3.18 Sosialisasi Tata Tertib

2. Menutup kegiatan sosialisasi Nilai ANEKA : Kejelasan (Akuntabilitas)

Setelah selesai pelaksanaan sosialisasi dan menutup kegitan. Penulis menyuruh


siswa Teknik dan Bisnis Sepeda Motor kembali ke lokal untuk melanjutkan jam
pelajaran berikutnya.

Gambar 3.19 Penutupan Kegiatan Sosialisasi

3. Menerapkan tata tertib Nilai ANEKA : Sopan dan santun (Etika


workshop yang telah dibuat Publik

Ketika siswa melaksanakan praktek di workshop, penulis akan mengingatkan tata


tertib yang berlaku di workshop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor kepada siswa.
Dalam peminjaman alat, penulis akan menyuruh siswa mengecek peralatan
sebelum dan setelah melakukan peminjman sesuai dengan jumlah yang ada di
kartu peminjaman alat dengan bahasa yang sopan dan santun.

33
Gambar 3.20 Siswa Praktek di Workshop

Tabel 3.7 Kegiatan 7


Kegiatan 7 Tahapan Evaluasi

Waktu pelaksanaan 16 September 2019

Bukti fisik 1. Foto


2. Dokumen angket
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan
1. Membuat angket evaluasi tata Nilai ANEKA : Efektif (komitmen mutu)
tertib
Pada kegitan ini penulis menyusun pertanyaan angket evaluasi tata tertib untuk
diberikan kepada guru-guru Teknik Dan Bisnis Sepeda Motor.

Gambar 3.21 Angket Evaluasi Tata Tertib

2. Memberikan angket evaluasi Nilai ANEKA : Ramah dan sopan (Etika

34
tata tertib kepada guru Teknik Publik)
dan Bisnis Sepeda motor
Pada tahap ini penulis memberikan angket yang telah dibuat untuk diisi oleh guru-
guru Teknik dan Bisnis Sepeda Motor.

Gambar 3.22 Pengisian Angket

3. Menganalisis hasil angket Nilai ANEKA : Transparan dan jelas


evaluasi dan membuat laporan (Akuntabilitas)
evaluasi.
Pada tahap ini penulis memperiksa dan menganalisa angket yang telah diisi,
kemudian menarik suatu kesimpulan.

Gambar 3.23 Hasil Evaluasi Angket Tata Tertib

B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi

35
Faktor-faktor yang mendukung penulis dalam merealisasikan rancangan
aktualisasi di SMKN 1 Lubuk basung kabupaten agam sebagai berikut.
1. Kepala Sekolah selaku mentor sangat mendukung kegiatan realisasi yang
akan dilakukan.
2. Guru-guru di sekolah juga memberikan tanggapan serta saran yang positif
terhadap pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.
3. Pihak sekolah memberikan izin dalam menggunakan sarana dan prasaran
yang tersedia di sekolah.
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi
Faktor penghambat yang penulis temui di lapangan yaitu ketika diawal
pelaksanaan kegiatan habituasi juga bertepatan dengan kegitan LSP sekolah.
Dalam kegiatan LSP sekolah tersebut penulis ditunjuk sebagai anggota LSP,
sehingga waktu realisasi kegiatan aktualisasi menjadi lebih singkat dari jadwal
yang ditentukan sebelumnya.
D. Analisa Dampak
Jika nilai ANEKA tidak diterapkan, maka dampak yang dihasilkan adalah
sebagai berikut.
1. Akuntabilitas
a. Tidak adanya tranparansi dan menimbulkan kecurigaan dalam setiap
kegiatan yang dilaksanakan
b. Tidak adanya tanggung jawab yang akan menyebabkan suatu
pekerjaan akan berdampak buruk terhadap lingkungan pekerjaan
2. Nasionalisme
a. Kegiatan tidak akan terlaksana sesuai dengan semestinya apabila tidak
ada kerjasama antara semua warga sekolah
b. Tidak adanya rasa kerja keras
c. Tidak adanya rasa cinta terhadap tanah air.
d. Kepentingan bersama akan terabaikan.
3. Etika publik
a. Orang-orang di lingkungan sekolah tidak akan peduli dan simpati
terhadap ASN
b. Masyarakat sekitar akan menganggap bahwa ASN tidak mematuhi
peraturan perundang-undangan
c. Masyarakat akan menganggap bahwa ASN tidak bertanggung jawab
4. Komitmen Mutu

36
a. Akan banyak waktu yang terbuang.
b. Kegiatan yang dilaksanakan tidak akan sesuai dengan langkah-langkah
yang telah disusun.
c. Tidak adanya inovasi yang diharapkan mampu untuk membuat
perubahan.
d. Akan terjadi pemborosan uang dalam melaksanakan kegiatan
5. Anti Korupsi
a. Tidak transparan dalam melakukan kegitan.
b. Kegiatan aktualisasi tidak akan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

BAB IV

37
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Habituasi di SMKN 1 Lubuk Basung, maka dapat di
ambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Pelaksanaan pembuatan tata tertib di workshop Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor dapat meningkatkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab siswa.
2. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan memberikan dampak positif bagi
penulis dan mutu pelayanan sekolah dengan penerapan nilai-nilai
ANEKA.
3. Dengan kegitan aktualisasi ini penulis dapat membangun hubungan dan
komunikasi yang baik dengan pimpinan/ Kepala Sekolah serta rekan kerja,
guna memudahkan dalam melakukan setiap kegiatan di sekolah.

B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi di SMKN 1 Lubuk Basung,
maka dapat diberikan saran sebagai berikut.
1. Penerapan Tata tertib di sekolah lebih ditingkatkan lagi untuk lebih
meningkatkan kedisiplinan siswa.
2. Diharapkan pihak sekolah dapat meningkatkan jumlah sarana dan
prasarana di workshop Teknik dan Bisnis Sepeda Motor
3. Diharapkan penerapan nilai-nilai dasar aneka lebih ditingkatkan lagi di
lingkungan sekolah.

38 38
DAFTAR PUSTAKA

Desirizta Sari Steviani, SE, AK, MSAK dkk. 2019. Buku Pedoman Aktualisasi Pelatihan
Dasar CPNS 2019. Padang; Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Sumatera Barat

Dokumen KTSP SMKN 1 Lubuk Basung 2019.

Permendikbud No. 15 Tahun 2018.

Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

39

Anda mungkin juga menyukai