Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penginderaaan jauh sistem fotografik lebih dikenal dengan interpretasi foto


udara. Fotografik lahir pada tahun 1839, istilah penginderaan jauh baru kita kenal
sejak tahun 1962. Pada tahun 1840 para ahli mengajurkan fotografik untuk survey
Topografi.
Foto udara yang pertama dikenal pada tahun 1858 oleh seorang juru potret dari
Paris. Pengindraan jauh sistem fotografik mudah dimengerti karena sistem ini
adalah paling pertama dikembangkan,paling lama pengembangannya, dan paling
banyak dikenal oleh para penggunanya.

Dari uraian diatas penulis mengajak para pembaca untuk mengetahui lebih
dalam tentang Pengindraan Jauh Sistem Fotografik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Penginderaan Jauh Fotografik?

2. Apa Saja Unsur-Unsur Pokok Sistem Penginderaan Jauh Fotografik?

3. Apa Saja Jenis-Jenis Dan Manfaat Dari Foto Udara?

4. Bagaimana Urutan Dasar Fotografik Dari Negatif Ke Positif?

5. Apa Berbedaan Dari Pemrosesan Film Hitam-Putih Dan Film Berwarna?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Penginderaan Jauh Fotografik.

2. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Pokok Dalam Sistem Penginderaan Jauh


Fotografik

3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Dan Manfaat Dari Foto Udara.

4. Untuk Mengetahui Urutan Dasar Fotografik Dari Negatif Ke Positif.

5. Untuk Mengetahui Berbedaan Dari Pemrosesan Film Hitam-Putih Dan Film


Berwarna. 

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penginderaan Jauh Fotografik

Penginderaan jauh fotografik yaitu sistem penginderaan jauh yang


didalam merekam obyek menggunakan kamera sebagai sensor, menggunakan
film sebagai detektor, dan menggunakan tenaga elektromagnetik yang berupa
spektrum tampak dan atau perluasannya. Perekaman obyek atau pemotretannya
dapat dilakukan dari udara maupun antariksa. Hasil rekamannya setelah diproses
menjadi foto udara atau foto satelit.

B. Unsur Pokok Pembentuk Sistem Penginderaan Jauh Fotografik

1. Tenaga

Tenaga mencerminkan kapasitas kerja fisik. Kerja fisik dapat


dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan menggerakkan obyek dengan
menggunakan daya, dengan memanasi obyek, atau dengan menimbulkan
perubahan keadaan suatu benda. Tenaga radiasi ialah tenaga yang dikandung
oleh radiasi elektromagnetik sehingga menyebabkan detektor berubah secara
fisik, baik detektor yang berupa film maupun detektor lainnya.

Penginderaan jauh sistem fotografik pada umunya menggunakan


tenaga alamiah, yaitu matahari sebagai sumber tenaga yang utama. Tenaga
yang digunakn memilki panjang gelombang 0,3m hingga 0,9m. Disamping
sinar matahari, dapat pula digunakan sinar bulan maupun sinar buatan apabila
pemotretannya dilakukan pada malam hari. Didalam perkembangannya
kemudian, orang dapat melakukan pemotreten dengan menggunakan tenaga
diluar spektrum tampak, yaitu spektrum infra merah hingga panjang
gelombang 0,9 m dan spektrum ultraviolet dekat hingga panjang gelombang

3
0,3 m. Disamping itu juga dapat dilakukan pemotretam dengan
menggunakan gabungan antara spektrum tersebut maupun dengan rinciannya.

2. Obyek

Obyek yang dapat dibedakan dalam foto udara terbatas pada obyek
yang tampak, yaitu obyek di permukaan bumi yang tidak terlindung oleh
obyek lainnya. Obyek dibawah permukaan tanah dan obyek dipermukaan
tanah yang tetutup oleh vegetasi tidak dapat tergambar pada foto udara.
meskipun demikian, ada obyek tak tampak tetapi dapat ditafsirkan
berdasarkan obyek yang tampak. sebagai contoh, jenis batuan dapat
ditafsirkan berdasarkan fotografi, pola aliran, dan vegetasi penutupnya.

Ada lima bentuk interaksi antara obyek dan tenaga, yaitu transmisi,
serapan, pantulan, hamburan, dan pancaran.Didalam bentuk transmisi, tenaga
menembus obyek dengan mengalami perubahan kecepatan sesuai dengan
indeks pembiasan antara dua obyek yang bersangkutan. Tenaga didalam
bentuk panas maupun sinar dapat diserap oleh benda atau obyek. Tenaga
pantulan yaitu tenaga yang dipantulkan oleh benda dengan sudut datang
sebesar sudut pantulnya tanpa mengalami perubahan kecepatan. Hamburan
yaitu pantulan secara acak. Tenaga pancaran berupa tenaga serapan yang
kemudian dipancarkan oleh benda atau obyek penyerapnya.

3. Sensor

Sensor penginderaan jauh fotografi berupa kamera. Bila kamera


difokuskan ke jarak tak terhingga, maka jarak dari lensa ke film disebut
panjang fokus. Daerah atau bidang tempat film pada saat pemotratan disebut
bidang fokal. Sutter ialah alat untuk menutup lensa setelah pemotretan yang
diletakkan di belakang desa, tetapi kadang-kadang jjuga pada bidang fokal
didepan film. Ada lima jenis kamera yang digunakan didalam peginderaan

4
jauh fotografi, yaitu kamera kerangka untuk pemetaan, kamera kerangka
untuk keperluan tinjau, kamera panoramik, kamera strip, dan kamera multi
spektral.

Kamera kerangka (frame kerangka) yaitu kamera yang perekamannya


untuk tiap lembar foto dilakukan secara serentak, bukan bagian demi bagian.
Kamera kerangka disebut juga kamera metrik atau kamera kartografik.
Kamera kerangka untuk keperluan tinjau dirancang untuk menyajikan
gambaran obyek dengan resolusi spasial yang tinggi. Kamera panoramik
termasuk kamera tinjau yang dirancang untuk memperoleh foto dengan
resolusi spasial yang tinggi. Sedangkan kamera strip bekerja tanpa penutup
lensa atau shutter. Kamera multi spektral berupa beberapa kamera yang
diarahkan ke satu titik fokus (multi kamera) atau satu kamera dengan
beberapa lensa (kamera multi lensa). Lensa berfungsi untuk memasukkan
sinar dan memfokuskannya. Selain lensa, film dan filter sangat besar
pengaruhnya terhadap gambaran objek pada foto udara.

4. Keluaran (Output)

Keluaran sistem penginderaan jauh fotografik berupa foto udara dan


foto satelit. Foto udara pada umumnya dibuat dengan menggunakan pesawat
terbang sebagai wahananya. Meskipun demikian, terkadang foto udara
dilakukan dengan menggunakan balon udara, karena balon dapat mencapai
ketinggian hingga 35 km, lebih tinggi dari ketinggian pesawat terbang pada
umumnya. Foto udara merupakan penyaji data yang potensial. Sedangkan foto
satelit sesuai dengan namanya, foto satelit dibuat dengan menggunakan satelit
sebagai wahananya.

5
C. Jenis Foto Udara dan Manfaatnya

1. Foto Ultraviolet

Tenaga elektromatik yang dipancarkan oleh matahari kebumi dihambat


oleh atmosfer dengan pantulan, serapan, dan hamburan. Pembuatan foto
ultraviolet dapat dilakukan dengan mengunakan kamera yang biasa digunakan
untuk pemotretan pankromatik maupun pemotretan inframerah. Salah satu
keunggulan foto ultraviolet ialah untuk mendeteksi lapisan minyak pada air.
Pada foto ultraviolet, obyek yang berupa atap logam tidak dicat dan obyek
yang berupa aspal tampak dengan kontras lebih besar terhadap obyek lainnya.
Hal inilah yang memungkinkan penggunaan foto ultraviolet untuk menyadap
data kekotaan terutama untuk jaringan jalan. Foto ultraviolet dapat digunakan
didalam bidang geologi, khususnya untuk mendeteksi batuan kapur dan juga
dapat digunakan dibidang hidreologi untuk mendeteksi dan memantau
sumberdaya air.

2. Foto Ortokromatik

Foto ortokromatik dibuat dengan film ortokromatik yang peka


terhadap panjang gelombang 0,4 m – 0,56 m. Kepekaannya berbeda
dengan kepekaan film pankromatik dan film inframerah. Ada dua manfaat
foto ortokromatik yaitu untuk studi pantai dan untuk survey vegetasi. Foto
ortokromatik dalam studi pantai digunakan untuk memotret dasar perairan
pantai atau dasar perairan laut dangkal. Untuk studi vegetasi, dengan
menggunakan foto ortokromatik vegetasi berdaun hijau tergambar dengan
cukup kontras karena film ortokromatik sangat peka terhadap saluran hijau
yang memungkinkan untuk identifikasi rinci atas vegetasi.

6
3. Foto Pankromatik Hitam-Putih

Film pankromatik peka terhadap panjang gelombang 0,36 m hingga


0,72m. kepekaannya hampir sama dengan kepekaan mata manusia.

a. Film Pankromatik Hitam-Putih, menggunakan film sebagai negatif dan


kertas cetak sebagai positifnya

b. Keunggulan Foto Pankromatik Hitam-Putih dan penggunaannya, kesan


rona objek serupa dengan kesan mata manusia, resolusi spasialnya halus,
stabilitas dimensional tinggi sehingga banyak digunakan dalam bidang
foto grametri, film pankromatik hitam-putuh telah lama dikembangkan
sehingga orang telah terbiasa menggunakannya.

c. Cara Analisis, yaitu analisis monokuler/stereoskop (pengamatan tanpa


alat), analisis stereoskopik (pengamatan menggunakan alat) dan analisis
densitometrik (ukuran tingkat kehitaman atau rona bagi citra hitam-
putih).

4. Foto Pankromatik Berwarna

a. Film pankromatik berwarna, umumnya diproses menjadi film negatif atau


film positif.

b. Pembentukan warna oada foto pankromatik berwarna, pembentukan


warna dapat berupa proses aditif maupun proses substraktif

c. Keunggulan foto pankromatik berwarna, pengenalan lebih baik terhadap


tipe penggunaan lahan dan penutup lahan, kondisi tanaman, jenis pohon,
dan jenis tanah bagi keperlun pertanian dan kehutanan.

7
5. Foto Inframerah Hitam-Putih

a. Film inframerah hitam-putih, yaitu terdiri dari satu lapis emulsi yang di
ikatkan pada alas dan penguatnya yang alas filmnya terbuat dari selulose
asetat/polyester

b. Keunggulan foto inframerah hitam-putih, yaitu sifat pantulan khusus bagi


vegetasi, daya tembusnya yang besar terhadap kabut tipis, daya serap
yang besar terhadap air, kepekaan film inframerah meliputi hingga
saluran ultraviolet

6. Foto Inframerah Berwarna

a. Film inframerah berwarna, yaitu berbeda dengan film pankromatik


berwarna, film inframerah berwarna dirancang untuk merekam saluran
hijau, saluran merah, dan saluran inframerah hingga panjang gelombang
0,9 m. Berbedaan lainnya yaitu bahwa filter kuning pada film
inframerah berwarna tidak dipasang diantara lapis peka biru dan peka
hijau melainkan dipasang di luar film. Ada perbedaan lagi yaitu pada
urutan lapis emulsinya.

b. Pembentukan warna pada film inframerah berwarna, yaitu warana yamg


terbentuk pada foto inframerah berwarna tidak sama pada warna yang
tampak pada mata, oleh karena itu maka baik film maupun fotonya sering
disebut film atau foto berwarna semu.

c. Keunggulan foto inframerah berwarna dan penggunaanya, yaitu


keunggulan foto berwarna semu justru terletak pada warnanya yang tidak
serupa dengan warna aslinya. Dengan warna semu ini banyak objek yang
pengenalannya pada foto menjadi lebih mudah.

8
7. Foto Multispektral

Foto multispektral merupakan keluaran pengindaraan jauh


multispektral menurut Rehder 1985, pengindraan jauh multispektral adalah
pengindraan objek dengan menggunakan lebih dari satu spektrum
elektromagnetik yang pengindraannya dilakukan pada saat yang sama dan
dari tempat dan ketinggian yang sama. Foto multispektral merupakan
keluaaran pengindaran jauh multi spektral dengan cara fotografik. Sensornya
berupa kamera multi lensa atau kamera tunggal berlensa jamak.

a. Saluran Biru (0.4 m – 0.5m), kepekaan film berwarna sama dengan


kepekaan mata, maka saluran biru dan wijau merupakan saluran terbaik
untuk mengindra air. Umumnya digunakan untuk mengindar kelembaban
atmosfer, kedalaman air, kekeruan air dan gejala lainnya.

b. Saluran Hijau (0,5m – 0.6m), memiliki hambatan yang berupa


hamburan Rayleigh yang lebih kecil dari hambatan pada saluran biru,
sehingga lebih baik untuk penginraan gejala yang berhubungan dengan
air.

c. Saluran Merah (0.7m - 0,7m), merupakan foto yang terbaik untuk


membedakan vegetasi terhadap ke tanah kering yang cerah.

d. Saluran Inframerah dekat (0.7m – 1,1m), bermanfaat untuk mendeteksi


tanaman maupun hutan yang mengalami gangguan seperti penyakit,
hama, kekeringa atau gangguan lainnya hal ini disebabkan oleh nilai
pantulan pada vegetasi yang tinggi dibandingkan yang lainnya.

8. Foto Strip

Foto Strip dibuat dengan film yang digerakkan disepanjang sela


sempit pada kamera Strip yang kecepataannya selaras dengan gerak relatif

9
objek terhadap pesawat. Diluar kepentingan militer foto strip digunakan
untuk memperoleh infromasi daerah sempit memanjang yang pemotretannya
harus dilakukan dengan pesawat yang terbang rendah dan dengan kecepatan
tinggi agar tidak terjadi diktosi pada fotonya.

9. Foto Panoramik

Foto Panoramik digunakan untuk kepentingan militer. Pemotretannya


dilakukan dengan lensa yang selalu bergerak ke arah kanan dan kiri pesawat,
tegak lurus arah terbang pesawat. Disamping pemotretan dengan lensa yang
selalu bergerak, pemotretan panoramik dapat pula dilakukan dengan lensa
tetap yang mana didepan lensa dipasang cermin yang selalu bergerak untuk
menyiam daerah yang dipotret. Foto Panoramik meliput daerah luas tetapi
kerinciannya tinggi karna sudut pandangnya sempit.

10. Foto Satelit

a. Foto Mercury, foto satelit pertama yang menggambarkan sebagian


permukaan bumi.

b. Foto Gemini, merupakan lanjutan dari foto mercury

c. Foto Apollo, yaitu pemotretan otomatis dengan film berwarna, membuat


foto satelit dengan kamera, membuat foto multispektral denag multi
kamera.

d. Foto Skylab dirancang untuk melakukan eksperimen antariksa.

e. Foto Kamera Format Besar

10
D. Urutan Dasar Fotografik dari Negatif ke Positif

Pada proses ini, material negatif dan positif berupa film dan kertas
cetak yang terdiri atas suatu elmusi fotografik yang peka terhadap cahaya,
dilekatkan diatas lapisan atas atau penyangga. Elmusi terdiri atas suatu lapisan
tipis kristal atau butir perak Halida yang peka terhadap cahaya, yang
dilekatkan ditempatnya dengan pemuat Glatin urutan dasar film menggunakan
berbagai macam plastik. Jika terkena cahaya kristal perak halida didalam
suaatu elmusi mengalami reaksi foto kimiawi dan membentuk suatu bahan
laten yang tidak tampak. Ketika dproses, kristal film yang telah dibuka
terhadap cahaya menjadi perak. Daerah pada negatif yang tidak dibuka
menjadi terang pemrosesan sebab kristal pada bagian ini tidak dilarutkan
sebagai bagian proses pengembangan. Pada proses pembuatan hasil akhir,
film negatif membentuk suatu citra yang geometrinya terbalik juga dan
terbalik juga dalam hal pencerahan. Citra positif memberikan keterbalikan
kedua sehingg diperoleh gambar yang geometri maupun pencerahannya relatif
benar.

E. Pemrosesan Film Hitam Putih dan Berwarna

1. Film Hitam Putih

Meliputi langkah-langkah sebagai berikut

a. Pengembangan, merupakan pelaku reduksi akalin secara selektif

b. Cuci penghentian (Stop bath), untuk menetralkan larutan pengembang


alkalin sehingga menghentikan proses pengembangan.

c. Fixing, ialah untuk menghilangkan butir perak halid yang tidak dibuka
dari elmusi, memperkeras elmusi, dan membuatnya secara kimiawi stabil.

11
d. Pencucian (Washing), digunakan untuk mencuci film untuk menjaga agar
film tersebut bersih dari sisa-sisa larutan kimia yang dapat menurunkan
kualitas citra.

e. Pengeringan, merupakan langkah terakhir baik pengeringan melalui udara


pada suatu lingkungan yang bebas debu maupun melalui pengeringan
dengan pengeringan yang dipanaskan, air dipindahkan dari material yang
telah diproses tersebut.

2 Film berwarna

Sebagian film untuk foto udara dibuat untuk diproses menjadi negatif atau
positif (beberapa jenis dapat diproses dengan dua cara).

a. Film negatif berwarna, sama dengan citra negatif dalam film negatif
hitam-putih, artinya film negatif dibuka dan diproses dan selanjutnya
dignakan untuk menghasilkan suatu positif (biasanya pada kertas cetak
berwarna). Negatif berwarna menyajikan suatu gambaran yang geometri
dan kecerahannya terbalik. Positif yang dibuat dari negatif semacam ini
menghasilkan geometri, keceraha dan warna ddengan baik sesuai dengan
benda asli yang dipotret.

b. Film berwarna terbalik (color reversal film) ialah film yang dapat
diproses untuk menghasilkan citra positif secara langsung pada film asli
yang dibuka didalam kamera. Slide berwarna merupakan hasil film
berwarna terbalik yang banyak kita kenal. Bentuk sejenisnya pada foto
udara disebut diapositif berwarna atau tranparansi positif berwarna.
Urutan pemrosesan untuk film berwarna tersebut adalah sebagai berikut:

1) Mengaktifkan lapis film yang peka biru.

2) Film dicelupkan pada pengembang.

12
3) Film dibuka kembali dengan sumber cahaya putih.

4) Film dicelupkan pada pengembang warna.

5) Film dicelupkan pada obat pembersih (bleach).

6) Pada saat cahaya dilewatkan menembus film selama pengamatan,


lapis warna magenta menyerap unsur hijau dan lapis cyan menyerap
unsur merah. Unsur biru dilalukan oleh lapis pembentuk warna
kuning yang terang, menghasilkan kesan warna biru pada citra.
Warna lain dihasilkan dengan cara serupa.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Penginderaan jauh fotografik adalah sistem pengideraan jauh yang didalam


merekam obyek menggunakan kamera sebagai sensor, menggunakan film
sebagai detektor, dan menggunakan tenaga elektromagnetik yang berupa
spektrum tampak.

2. 4 unsur pokok pembentuk sistem penginderaan jauh fotografik adalah


tenaga, obyek, sensor dan keluaran (output).

3. Jenis-jenis foto udara yaitu foto ultraviolet, foto ortokromatik, foto


pankromatik hitam-putih, foto pankromatik berwarna, fotoinframerah hitam-
putih, foto multispektral, foto strip, foto panoramik dan foto satelit.

B. Saran

Demikianlah makalah ini penulis sajikan. Penulis menyadari bahwa dalam proses
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat penting penulis harapkan untuk kesempurnaan
penulisan makalah berikutnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kiefer, Ralph W dan Lillesend, Thomas M. 1990. PENGINDERAAN JAUH DAN


INTERPRESTASI CITRA. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

Sutanto. 1987. PENGIDERAAN JAUH JILID 2. Gadjah Mada University Press:


Yogyakarta

15

Anda mungkin juga menyukai