Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari uraian diatas penulis mengajak para pembaca untuk mengetahui lebih
dalam tentang Pengindraan Jauh Sistem Fotografik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Penginderaan Jauh Fotografik?
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penginderaan Jauh Fotografik
1. Tenaga
3
0,3 m. Disamping itu juga dapat dilakukan pemotretam dengan
menggunakan gabungan antara spektrum tersebut maupun dengan rinciannya.
2. Obyek
Obyek yang dapat dibedakan dalam foto udara terbatas pada obyek
yang tampak, yaitu obyek di permukaan bumi yang tidak terlindung oleh
obyek lainnya. Obyek dibawah permukaan tanah dan obyek dipermukaan
tanah yang tetutup oleh vegetasi tidak dapat tergambar pada foto udara.
meskipun demikian, ada obyek tak tampak tetapi dapat ditafsirkan
berdasarkan obyek yang tampak. sebagai contoh, jenis batuan dapat
ditafsirkan berdasarkan fotografi, pola aliran, dan vegetasi penutupnya.
Ada lima bentuk interaksi antara obyek dan tenaga, yaitu transmisi,
serapan, pantulan, hamburan, dan pancaran.Didalam bentuk transmisi, tenaga
menembus obyek dengan mengalami perubahan kecepatan sesuai dengan
indeks pembiasan antara dua obyek yang bersangkutan. Tenaga didalam
bentuk panas maupun sinar dapat diserap oleh benda atau obyek. Tenaga
pantulan yaitu tenaga yang dipantulkan oleh benda dengan sudut datang
sebesar sudut pantulnya tanpa mengalami perubahan kecepatan. Hamburan
yaitu pantulan secara acak. Tenaga pancaran berupa tenaga serapan yang
kemudian dipancarkan oleh benda atau obyek penyerapnya.
3. Sensor
4
jauh fotografi, yaitu kamera kerangka untuk pemetaan, kamera kerangka
untuk keperluan tinjau, kamera panoramik, kamera strip, dan kamera multi
spektral.
4. Keluaran (Output)
5
C. Jenis Foto Udara dan Manfaatnya
1. Foto Ultraviolet
2. Foto Ortokromatik
6
3. Foto Pankromatik Hitam-Putih
7
5. Foto Inframerah Hitam-Putih
a. Film inframerah hitam-putih, yaitu terdiri dari satu lapis emulsi yang di
ikatkan pada alas dan penguatnya yang alas filmnya terbuat dari selulose
asetat/polyester
8
7. Foto Multispektral
8. Foto Strip
9
objek terhadap pesawat. Diluar kepentingan militer foto strip digunakan
untuk memperoleh infromasi daerah sempit memanjang yang pemotretannya
harus dilakukan dengan pesawat yang terbang rendah dan dengan kecepatan
tinggi agar tidak terjadi diktosi pada fotonya.
9. Foto Panoramik
10
D. Urutan Dasar Fotografik dari Negatif ke Positif
Pada proses ini, material negatif dan positif berupa film dan kertas
cetak yang terdiri atas suatu elmusi fotografik yang peka terhadap cahaya,
dilekatkan diatas lapisan atas atau penyangga. Elmusi terdiri atas suatu lapisan
tipis kristal atau butir perak Halida yang peka terhadap cahaya, yang
dilekatkan ditempatnya dengan pemuat Glatin urutan dasar film menggunakan
berbagai macam plastik. Jika terkena cahaya kristal perak halida didalam
suaatu elmusi mengalami reaksi foto kimiawi dan membentuk suatu bahan
laten yang tidak tampak. Ketika dproses, kristal film yang telah dibuka
terhadap cahaya menjadi perak. Daerah pada negatif yang tidak dibuka
menjadi terang pemrosesan sebab kristal pada bagian ini tidak dilarutkan
sebagai bagian proses pengembangan. Pada proses pembuatan hasil akhir,
film negatif membentuk suatu citra yang geometrinya terbalik juga dan
terbalik juga dalam hal pencerahan. Citra positif memberikan keterbalikan
kedua sehingg diperoleh gambar yang geometri maupun pencerahannya relatif
benar.
c. Fixing, ialah untuk menghilangkan butir perak halid yang tidak dibuka
dari elmusi, memperkeras elmusi, dan membuatnya secara kimiawi stabil.
11
d. Pencucian (Washing), digunakan untuk mencuci film untuk menjaga agar
film tersebut bersih dari sisa-sisa larutan kimia yang dapat menurunkan
kualitas citra.
2 Film berwarna
Sebagian film untuk foto udara dibuat untuk diproses menjadi negatif atau
positif (beberapa jenis dapat diproses dengan dua cara).
a. Film negatif berwarna, sama dengan citra negatif dalam film negatif
hitam-putih, artinya film negatif dibuka dan diproses dan selanjutnya
dignakan untuk menghasilkan suatu positif (biasanya pada kertas cetak
berwarna). Negatif berwarna menyajikan suatu gambaran yang geometri
dan kecerahannya terbalik. Positif yang dibuat dari negatif semacam ini
menghasilkan geometri, keceraha dan warna ddengan baik sesuai dengan
benda asli yang dipotret.
b. Film berwarna terbalik (color reversal film) ialah film yang dapat
diproses untuk menghasilkan citra positif secara langsung pada film asli
yang dibuka didalam kamera. Slide berwarna merupakan hasil film
berwarna terbalik yang banyak kita kenal. Bentuk sejenisnya pada foto
udara disebut diapositif berwarna atau tranparansi positif berwarna.
Urutan pemrosesan untuk film berwarna tersebut adalah sebagai berikut:
12
3) Film dibuka kembali dengan sumber cahaya putih.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis sajikan. Penulis menyadari bahwa dalam proses
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat penting penulis harapkan untuk kesempurnaan
penulisan makalah berikutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15