Hadits Ke-1:

ِ‫ك أ ْح ايا ِنه‬

ِّ ِ ُ ‫هللا عا اَّل‬ ُ ْ ‫ى‬ ِ
‫هللا عال ْ ا ا ا ا ُ ا‬
‫ر‬ ‫ك‬ ‫ذ‬ ‫ي‬ ‫َّل‬ ‫س‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫ا‬ ُ ‫هللا اص ىَّل‬
ِ ‫اَك ان ار ُس ْو ُل‬
Tulisan latinnya:

Kaana rasuulullaahi shallallaahu ‘alaihi wasallama yadzkurullaaha

‘ala kulli ahyaanihi
 Artinya:

Nabi -shallallaahu ‘alaihi wasallam- senantiasa

mengingat Allah pada setiap kesempatannya
(Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
1. Dzikir bisa dilakukan dalam keadaan apa pun sesuai
keadaan seseorang. Ini sekaligus kritikan kepada
orang sufi (tasawwuf) yang berdzikir mesti dengan
membuat ritual tertentu, seperti dengan dansa,
lompat-lompat, dan dengan alat musik. Ini semua
termasuk amalan yang tidak ada petunjuknya dalam
agama kita.
2. Seorang muslim yang baik adalah yang tidak lalai dari
berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan.