Anda di halaman 1dari 11

K/8

Pancasila sebagai landasan idiil Bangsa Indonesia.

A.Tinjauan sejarah :
1. Terbentuk dengan proses yang panjang.
2. Berasal dari bangsa Indonesia sendiri : Nilai budaya, adat istiadat,
kebudayaan dan nilai-nilai religius.
3. Pendiri negara bermusyawarah melalui BPUPKI, sidang panitia 9
Piagam jakarta, dimana Pancasila disebut pertama kali.
4. Sidang BPUPKI KE 2.
5. PPKI : 18 Agustus 1945 : Pancasila sebagai dasar filsafat negara
Republik Indonesia.
6. Filsafat : suatu nilai atau kebenaran yang dijadikan keyakinan atau
pandangan hidup suatu bangsa.

B. Pengertian ideologi :
 Idea : Cita artinya cita-cita, gagasan, konsep, pengertian dasar.
 Logy : Pengetahuan, ilmu atau paham.
 Dalam pengertian sehari-hari, ‘ cita ‘ yang dimaksud adalah cita-cita
yang bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus
merupakan dasar atau pandangan / paham.
 Hubungan manusia dan cita-citanya disebut dengan ideology. Ideology
berisi seperangkat nilai-nilai, dimana nilai-nilai itu menjadi cita-citanya
atau manusia bekerja dan bertindak untuk mencapai cita-cita tersebut.

C. Pengertian Pancasila sebagai ideology Negara :


 Pancasila adalah hasil usaha pemikiran manusia untuk mencari
kebenaran, kemudian sampai mendekati atau menganggap suatu
kesanggupan yang digenggamnya seirama dengan ruang dan waktu.
 Dituangkan dalam suatu rangkaian kalimat yang mengandung satu
pemikiran yang bermakna bulat dan untuk dijadikan dasar, azas dan
pedoman atau norma hidup dan kehidupan bersama dalam rangka
perumusan satu negara indonesia merdeka, yang diberi nama :
Pancasila.
 Pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat imperatif (memberi
perintah ) dan memaksa, artinya setiap warga negara indonesia harus
tunduk dan taat kepadanya. Siapa yang melanggar pancasila sebagai

1
dasar negara harus ditindak menurut hukum yang berlaku di
Indonesia. Imperarif berarti perintah.
 Pengamalan Pancasila sebagai ideology, yaitu pelaksanaan pancasila
dalam kehidupan sehari-hari tidak disertai dengan sangsi-sangsi
hukum tetapi mempunyai sifat mengikat. Artinya setiap manusia
indonesia terkait dengan cita-cita yang terkandung didalamnya, untuk
mewujudkan dalam hidup dan kehidupan, sepanjang tidak melanggar
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Pancasila merupakan ideology terbuka :
o Berasal dan digali dari moral, budaya dan sistim nilai dari
masyarakat itu sendiri.
o Hasil musyawarah dan konsensus dari masyarakat sendiri.
o Sifatnya dasar / garis besar saja, sehingga tidak langsung
operasional.

o Pancasila sebagai dasar negara, dapat disebut :

o Norma hukum tertinggi.

o Norma pertama

o Cita-cita hukum.

o Pokok kaidah negara yang fundamental.

Catatan : Contoh ideology tertutup : Komunis, yaitu mengkhalalkan semua


cara dengan versi pemimpin tanpa mempertimbangkan nilai-nilai agama.
Contoh : yang tidak sependapat dengan ideology negara / pemimpin dibunuh
atau dihukum berat.

D. Contoh beberapa nilai pengamalan yang terkandung didalam pancasila,


diantaranya :

1. Ketuhanan yang maha Esa :

a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya terhadap


Tuhan Yang Maha Esa.

2
b. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradap.

Hirarchi Perundang-undangan di Indonesia.

Pancasila

UUD 1945

UU / PerPu

PP ( Peraturan Pemerintah )

PerDa Tingkat 1 ( Propinsi ) ( 33 ).

PerDa Tingkat 2 ( Kabupaten / Kota ) ( berjumlah : 430 )

3
K/9
Identitas Nasional
A. Pengertian identitas Nasional.
Identitas ( Identity ) : Ciri / tanda / jati diri yang menjadi sifat dari
seseorang / kelompok. Contoh : PIN, No Rek Tabungan, Tari srimpi
( Jawa ), Tari Kecak ( Bali ), tari saman ( Aceh ), Batik dst.
Nasional ( Nation ) / Bangsa : Kelompok persekutuan hidup manusia yang
lebih besar dari sekedar pengelompokkan berdasarkan : Ras, Budaya,
Agama, Bahasa dsb.
Identitas Nasional Indonesia : Sejumlah ciri atau jati diri dari Bangsa
Indonesia, sehingga dapat terbedakan dengan bangsa lain.
 Dalam perkembangannya, tidak terlepas dari kemunculan
Nasionalisme Indonesia.
 Nasionalisme yang tumbuh dalam diri bangsa indonesia, menjadi
dasar bagi terbentuknya negara Indonesia berikut identitas yang
dimilikinya. ( Budaya lokal, pengalaman sejarah ( dijajah ), kondisi
geografis dan sebagai negara agraris ).

B. Nasionalisme Indonesia.

1. Pengertian Nasionalisme :
Nasionalisme, dapat diartikan sbb :
a. Faham Kebangsaan, kesadaran kebangsaan atau semangat kebangsaan.
Contoh : Pergerakan Budi Utomo, pada tahun 1908; Sumpah pemuda 1928.
b. Adanya kemauan untuk bersatu dalam bidang politik, yaitu dalam negara
kebangsaan ( Nasional ) dan dianggap sudah muncul mana kala suatu bangsa
memiliki cita-cita sama untuk mendirikan suatu negara kebangsaan : Cita-
cita nasional & Tujuan nasional ( Pembukaan UUD 1945 ).
c. Sebagai tekad dari orang-orang yang ada di wilayah itu ( masy. Bangsa )
untuk membangun masa depan bersama dibawah satu negara yang sama
meskipun warga masyarakat berbeda dalam : Ras, etnik, agama maupun
budaya, bahkan dalam sejarahnya sekaligus.
Contoh : Warga AS bangga terhadap invasinya ke Irak, Ke Afganistan,
sebagai negara super Power.
Bagaimana dengan indonesia : - Swa Sembada pangan; - Bangga dengan
produksi dalam negeri; - Memerangi kemiskinan, pengembangan negara
agraris dst.

4
d. Nasionalisme menjadi ideologi bagi negara kebangsaan sekaligus perekat
anggota masyarakat dalam menciptakan loyalitas serta kesetiaan pada
identitas negara. Contoh bendera negara, Bahasa Negara dst.

C. Karakteristik Identitas Nasional Indonesia, terdiri dari :


1. Identitas Cultural Unity atau identitas kesukubangsaan, yaitu identitas
yang dicirikan sbb :
 Disatukan oleh : Kesamaan dalam Ras, Suku, agama, adad dan
budaya, keturunan ( daerah ) dan daerah asal ( Home land ).
 Bersifat skriptif ( sudah ada sejak lahir ) , bersifat alamiah ( bawaan ),
primer dan etnik.
 Dapat dilihat dari orang bersangkutan
Contoh : Orang Aceh : Bentuk rumah, senjata, makanan, bahasa
daerah, adad istiadad dst.
Orang jawa : Rumah joglo, keris, blankon, bhs jawa, wayang kulit,
gamelan.
 Disebut identitas kelompok / identitas primordial.
 Bersifat kuat dan langgeng ( tahan lama ), punya ikatan emosional
yang kuat dan melahirkan solidaritas yang tinggi.

2. Identitas Political Unity atau Identitas Kebangsaan :


 Identitas Kebangsaan merupakan kesepakatan dari bangsa
bersangkutan ( Semua suku bangsa dalam suatu negara ), dapat
berasal dari sebuah suku bangsa yang selanjutnya disepakati sebagai
identitas Nasional.
 Identitas kebangsaan bersifat : Buatan, sekunder, etis dan nasional.
 Contoh : Bhs Nasional, semboyan nasional, bendera nasional dan
ideologi Nasional.
 NB : - Perlu ditanamkan, dipupuk dan dikembangkan secara terus
menerus.
- Masing-masing etnis punya kesetiaan terhadap identitas
kelompok, oleh karena itu perlu paradikma nasional.

5
3. Contoh Identitas Nasional Indonesia :
 Yang dimaksud adalah identitas sebagai bangsa yang telah menegara (
Bernegara ) / Political Unity, contoh : NKRI.

 Bersifat Nasional, buatan dan sekunder, contoh : Lagu kebangsaan.

 Beberapa bentuk identitas Nasional Indonesia :

a. Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara :


-. Sebagai Dasar Negara dan ideology Nasional.
-. Nilai-nilai Pancasila dianggap sebagai jati diri bangsa (
keseimbangan, keserasian dan keharmonisan ) antara kesejahteraan
lahir dan batin.

b. Bhs Indonesia sebagai bhs Nasional.

c. Bendera merah putih sebagai bendera negara.

d. Lagu kebangsaan : Indonesia Raya.

e. Lambang negara : Garuda Pancasila.

f. Semboyan negara : Bhineka Tunggal Ika.

g. Konstitusi negara : UUD 1945.

h. Bentuk negara : Republik.

i. Konsepsi Wawasan Nusantara.

j. Kebudayaan Daerah yang diterima sebagai kebudayaan nasional.

Nb. a. Bentuk negara : Negara kesatuan, berbentuk republik dengan sistim


politik menganut demokrasi kerakyatan ( kedaulatan rakyat ).
b. Identitas Kebangsaan tertuang dalam konstitusi dan peraturan
perundang – undangan.

6
K/10

PANCASILA SEBAGAI SISTIM FILSAFAT.

A. Pengertian sistim dan unsur-unsur dalam sistim.


System / sistim ( Cambel 1979 : 3 ) :
Sistim merupakan himpunan komponen / bagian yang saling berkaitan
yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.

Tujuan : Sesuatu yang akan dicapai.


Contoh :
Tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk instruksional ( menyusun
suatu perintah-perintah ), agar siswa belajar perilaku tertentu, yang telah
ditetapkan lebih dahulu. Contoh : Calon ahli madya manajemen pemasaran.
Calon akuntan, calon engineer, calon dokter dan sebagainya ).

Fungsi : Untuk mencapai tujuan, menuntut terlaksananya berbagai fungsi.


Contoh : Gedung, untuk tempat kuliah.
Papan tulis, tempat untuk menulis.
Listrik untuk penerangan ( proses belajar mengajar ).

Komponen – komponen : Supaya fungsi dapat berjalan dengan baik,


diperlukan adanya komponen penunjang. Contoh : Listrik dapat berfungsi
untuk penerangan atau lampu dpt nyala, jika dilengkapi dengan : Kabel,
skaklar / knop, lampu atau neon dst.

Sistim : Tujuan, fungsi dan komponen. Contoh Sistim pernafasan manusia.


Tujuan : Supaya manusia tetap hidup.

Fungsi organ yang terlibat : hidung, saluran pernafasan, paru-paru dst.


Komponen hidung : Lubang hidung, bulu penyaring udara, lendir untuk
pemanas dst.

7
B.1. Sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan yang sistimatis, Hirarchis
dan logis ( benar/salah ).

Sebagai sistim filsafat, pancasila telah memenuhi persyaratan diantaranya :

1. Adanya kesatuan dari kelima unsur sila-silanya yang satu sama lain, tidak
dapat dipisah-pisahkan.

2. Adanya keteraturan dari pada sila-silanya, yaitu bereksistensi secara


hirarchis konsisten, masing-masing sila berada dalam suatu urutan tingkat
yang runtut.

3. Adanya keterkaitan antara sila yang satu dengan sila lainnya, sehingga
merupakan suatu kesatuan yang utuh.

4. Adanya kerja sama, antara sila yang satu dengan yang lain. Hal ini
mutlak, sebab dasar falsafah negara harus merealisasikan tujuan negara.

5. Adanya tujuan bersama, dimana untuk mewujudkanya, diperlukan


pemerintahan yang stabil dalam suatu wadah negara yang mempunyai dasar
filsafat.

B.2. Hubungan antara sila-sila Pancasila :

1. Ketuhanan yang maha Esa meliputi


1 dan menjiwai sila-sila ke 2, 3,4 dan 5
2. Sila kemanusiaan yang adil dan
2 beradap diliputi dan dijiwai oleh sila
ke 1 dan meliputi serta menjiwai sila
ke 3, 4 dan 5.
3 3. Sila persatuan Indonesia diliputi
dan dijiwai oleh sila ke 1 dan ke 2 dan
meliputi serta menjiwai sila ke 4 dan
4
ke 5.
Demikian seterusnya.
5

8
C. Unsur-unsur Pancasila sebagai suatu sistim Filsafat.

1. Sila-sila pancasila sebagai filsafat berlandaskan pada adanya :


Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil sebagai kenyataan. Hal ini
menunjukkan isi dan arti mutlak bahwa sifat-sifat dan keadaan segala
sesuatu hal kenegaraan bagi NKRI, seharusnya sesuai dengan hakekat :
Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil.

2. Pancasila sebagai filsafat, mempunyai isi arti yang abstrak,


umum, universal, tetap tidak berubah. Artinya : Abstrak ( Dilihat tidak
nampak tapi dapat dirasakan, contoh orang yang sholeh pikiranya tenang dan
tentram ) ; Umum artinya Pancasila dapat diikuti atau dianut oleh siapa saja (
semua orang, meskipun beda suku, agama, kepercayaan dsb ) ; Universal
artinya nilai-nilainya berlaku di seluruh dunia, contoh negara lain juga ada
agama, keadilan ditegakkan, kedamaian dijaga dst. Tetap tidak berubah,
artinya kata-katanya tetap tidak berubah tapi penafsiran dan cara
pandangnya yang berubah seasuai dengan perkembangan zaman.

3. Pancasila secara formal dan material tidak dapat dirubah, karena :


a. Secara formal, Pancasila mutlak tidak dapat dirubah dengan jalan hukum
karena pancasila tercantum dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar
filsafat negara, norma hukum dasar positif, obyektif dan subyektif.
b. Secara material Pancasila juga mutlak tidak dapat diubah-ubah, karena
kehidupan kemasyarakatan, kebudayaan, kefilsafatan, kesusilaan dan
keagamaan merupakan sumber hukum positif yang unsur-unsur intinya telah
ada dan hidup sepanjang masa. Dengan arti lain unsur-unsur intinya
( materialnya ) ada dalam masyarakat itu sendiri.

Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.( setiap WNI harus beragama, dan dengan
menjalankan agama akan memahami nilai positif dan negatif ).
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. ( Dengan mengacu pada nilai-
nilai agama seseorang akan memiliki sifat adil dan beradab ).
3. Persatuan Indonesia. ( Dengan mengacu pada sila ke satu dan dua
WNI akan bersatu dengan tujuan untuk mencapai keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia ).
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan. ( Supaya keadilan sosial bagi seluruh

9
rakyat Indonesia dapat dicapai dan langgeng, maka harus ditempuh
dengan cara-cara yang demokratis yaitu musyawarah untuk mufakat.
Produk yang dihasilkan diantaranya peraturan-peraturan yang
mengatur tentang keadilan sosial dan cara pencapaiannya, misalnya
UU tentang APBN, HAM dst.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat yang damai
dan sejahtera lahir dan batin ( masyarakat madani ).

10
Hirarchi atau urutan Perundangan di NKRI :

PANCASILA

UUD 1945

UU / PERPU

PERATUTRAN
PEMERINTAH ( PP )

PERDA TK/1

PERDA TK/2

11

Anda mungkin juga menyukai