Makalah Kelompok 1 TBC
Makalah Kelompok 1 TBC
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK I
ANASTIA PUTRI
AYU MAHFUL
ADITYA MUJARAHA
WARDIANTO POLAPA
ZENAB DJAUHARI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat-
Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang Tuberkulosis atau biasa disebut
dengan TBC mata kuliah kmb dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan Makalah ini. Hal ini tidak lain karena keterbatasan
kemampuan yang kami miliki, dan kiranya dapatmenjadi pelajaran bagi kami agar dapat lebih
baik lagi. Kemudian segala kritik dansaran akan kami terima dengan senang hati yang
nantinya akan menjadi pembelajaran bagi kami untuk pembuatan makalah-makalah
selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi yang
membacanya.
Kata pengantar..............................................................................................................i
Daftar isi.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi tuberculosis.............................................................................................
2. Etiologi tuberculosis.............................................................................................
3. Patofisiologi tuberculosis......................................................................................
4. Faktor yang mempengaruhi penyakit tuberculosis...................................................
5. Cara penularan penyakit tuberculosis....................................................................
6. Gejala penyakit tuberculosis..................................................................................
7. Diagnosa penyakit tuberculosis.............................................................................
8. Pencegahan penyakit tuberculosis..........................................................................
9. Pengobatan penyakit tuberculosis............................................................................
1. Kesimpulan.............................................................................................................
2. Saran ......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga
memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ
paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh
dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan, baik
dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun
diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati
urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan
masalah TBC terbesar di dunia.
Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun
1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global Surveillance
memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis / TBC baru pertahun
dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk.
Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap
tahun. Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat.
Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu
penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang
meninggal akibat TBC di Indonesia. Sehingga kita harus waspada sejak dini & mendapatkan
informasi lengkap tentang penyakit TBC.
2. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa definisi tuberculosis?
2. Apa etiologi tuberculosis?
3. Bagaimana patofisiologi tuberculosis?
4. Apa faktor yg mempengaruhi penyakit tuberculosis?
5. Bagaimanaara cara penularan penyakit tuberculosis?
6. Apa saja gejala penyakit tuberculosis?
7. Bagaimana diagnosa penyakit tuberculosis?
8. Bagaimana upaya pencegahan penyakit tuberculosis?
9. Bagaimana cara pengobatan penyakit tuberculosis?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi,etiologi, dan patofisiologi tbc
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penyakit tbc
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penularan penyakit tbc
4. Untuk mengetahui gejala penyakit tbc
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mendiagnosa penyakit tbc
6. Untuk mengetahui upaya pencegahan penyakit tbc
7. Untuk mengetahui bagaimana cara pengobatan penyakit tbc
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi TBC
B. Etiologi TBC
C. Patofisiologi TBC
Penularan terjadi karena kuman dibatukan atau dibersinkan keluar menjadi droflet
nuklei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1-2 jam,
tergantung ada atau tidaknya sinar ultra violet, dan ventilasi yang baik dan kelembaban.
Dalam suasana yang gelap dan lembab kuman dapat bertahan sampai berhari-hari bahkan
berbulan, bila partikel infeksi ini terhisap oleh orang yang sehat akan menempel pada alveoli
kemudian partikel ini akan berkembang bisa sampai puncak apeks paru sebelah kanan atau
kiri dan dapat pula keduanya dengan melewati pembuluh linfe, basil berpindah kebagian paru
paru yang lain atau jaringan tubuh yang lain.
Setelah itu infeksi akan menyebar melalui sirkulasi, yang pertama terangsang adalah
limfokinase, yaitu akan dibentuk lebih banyak untuk merangsang macrofage, berkurang
tidaknya jumlah kuman tergantung pada jumlah macrofage. Karena fungsinya adalah
membunuh kuman / basil apabila proses ini berhasil & macrofage lebih banyak maka klien
akan sembuh dan daya tahan tubuhnya akan meningkat.
Tetapi apabila kekebalan tubuhnya menurun maka kuman tadi akan bersarang
didalam jaringan paru-paru dengan membentuk tuberkel (biji-biji kecil sebesar kepala jarum).
Tuberkel lama kelamaan akan bertambah besar dan bergabung menjadisatu dan lama-lama
timbul perkejuan ditempat tersebut apabila jaringan yang nekrosis dikeluarkan saat penderita
batuk yang menyebabkan pembuluh darah pecah, maka klien akan batuk darah (hemaptoe).
D. Faktor yang mempengaruhi penyakit tuberculosis
Penyakit TBC pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : status sosial
ekonomi, status gizi, umur dan jenis kelamin untuk lebih jelasnya dapat kita jelaskan seperti
uraian dibawah ini:
1. Faktor Sosial Ekonomi.
Disini sangat erat dengan keadaan rumah, kepadatan tempat penghunian, lingkungan
perumahan dan sanitasi tempat bekerja yang buruk dapat memudahkan penularan TBC.
Pendapatan keluarga sangat erat juga dengan penularan TBC, karena pendapatan yang kecil
membuat orang tidak dapat hidup layak dengan memenuhi syarat-syarat kesehatan.
2. Status Gizi.
Keadaan kekurangan gizi akan mempengaruhi daya tahan tubuh sesoeranga sehingga
rentan terhadap penyakit termasuk TB-Paru. Keadaan ini merupakan faktor penting yang
berpengaruh dinegara miskin, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
3. Umur.
Penyakit TB-Paru paling sering ditemukan pada usia muda atau usia produktif (15 –
50) tahun. Dewasa ini dengan terjadinya transisi demografi menyebabkan usia harapan hidup
lansia menjadi lebih tinggi. Pada usia lanjut lebih dari 55 tahun sistem imunologis seseorang
menurun, sehingga sangat rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk penyakit TB-Paru.
4. Jenis Kelamin.
Penyakit TB-Paru cenderung lebih tinggi pada jenis kelamin laki-laki dibandingkan
perempuan. Menurut WHO, sedikitnya dalam jangka waktu setahun ada sekitar 1 juta
perempuan yang meninggal akibat TB-Paru, dapat disimpulkan bahwa pada kaum perempuan
lebih banyak terjadi kematian yang disebabkan oleh TB-Paru dibandingkan dengan akibat
proses kehamilan dan persalinan.
Pada jenis kelamin laki-laki penyakit ini lebih tinggi karena merokok tembakau dan
minum alkohol sehingga dapat menurunkan sistem pertahanan tubuh, sehingga lebih mudah
terpapar dengan agent penyebab TB-Paru.
Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat
membunuh kuman, percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap
dan lembab.Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran
pernafasan. Setelah kuman TB masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman
TB tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran
darah, sistem saluran limfe, saluran nafas atau penyebaran langsung ke bagian tubuh lainnya.
Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahaknya maka
makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahaknya negatif maka penderita
tersebut dianggap tidak menular.
F. Gejala Penyakit Tuberculosis
Batuk : Terjadi karena adanya infeksi pada bronkus. Dimulai dari batuk kering
kemudian setelah timbul peradangan menjadi batuk produktif (menghasilkan
sputum). Pada keadaan lanjut berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah
yang pecah. Kebanyakan batuk darah pada ulkus dinding bronkus.
Sesak nafas (Dyspnea) : Sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut
dimana infiltrasinya sudah setengah bagian paru.
Nyeri dada : Timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura (menimbulkan
pleuritis)
Demam : Biasanya menyerupai demam influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi
oleh daya tahan tubuh penderita dengan berat-ringannya infeksi kuman yang masuk.
Malaise (keadaan lesu) : Dapat berupa anoreksia (tidak ada nafsu makan), berat
badan menurun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam.
Kesimpulan
Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah dengan kita telah mengetahui apa itu penyakit
Tuberculosis, kita dapat lebih menjaga lagi kesehatan kita yaitu dengan selalu menjaga
lingkungan dan kesehatan diri kita sendiri supaya tetap bersih, mengingat bahwa penyakit ini
adalah penyakit menular yang sangat berbahaya dan angka kematiannya cukup tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, C.L. 1996. Perawatan Medikal Bedah (suatu pendekatan proses keperawatan)
Bandung
Doengoes, M. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Smeltzer and Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
http://fildza.wordpress.com/2008/04/24/penyakit-tuberkulosis/
http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis
http://jundul.wordpress.com/2008/09/14/penularan-tbc/
http://medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm
http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html
http://www.totalkesehatananda.com/tuberculosis6.html
http://www.scribd.com/doc/32087430/makalah-TBC
http://nawrihaysnainohdamor.blogspot.com/2013/03/makalah-tuberculosis.html