Anda di halaman 1dari 1

Pembangunan Sarana IPTEKS

• Tahun 1967, pemerintah berdasarkan Keputusan MPRS No. 18/B/1967 membentuk LIPI
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS (Lembaga
Riset Nasional) dan MIPI (Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia) ke dalam lembaga tersebut.

• Tahun 1976, PUPSPITEK didirikan atas gagasan Menteri Riset RI Sumitro Djojohadikusumo
dan pelaksanaannya direalisasikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi RI B.J. Habibie.
PUPSPITEK ditujukan sebagai kawasan terpadu untuk menempatkan sejumlah pusat penelitian
khususnya BPPT, LIPI, BATAN, LAPAN dan BAKOSURTANAL.

• Tahun 1976, Lembaga Industri Pesawat Terbang Nurtanio (LIPNUR) yang dipimpin Nurtiano
menjadi Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) yang dipimpin oleh B.J. Habibie. Industri
pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan Asia Tenggara ini kemudian
berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985.

• Tahun 1978, pemerintah berdasarkan Keppres No. 25 Tahun 1978 membentuk BPPT (Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi). Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan
Presiden RI ke-2, Soeharto kepada B.J. Habibie pada tahun 1974.

Kondisi Sosial-Keagamaan Masyarakat Masa Orde Baru

• Tahun 1973, muncul gagasan untuk menyatukan ulama dalam sebuah wadah. Para ulama
kemudian berkumpul di Jakarta dalam Musyawarah Nasional I Majelis Ulama yang
menghasilkan sebuah piagam. Piagam yang dikenal sebagai Piagam Berdirinya MU itu
menyatakan berdirinya Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 17 Rajab 1395 Hijriah atau tanggal
26 Juli 1975.

• Perkembangan Islam pada dekade 1980-an memperlihatkan dinamika intelektual dan


kesemarakan beragama. Hal ini ditandai dengan berbagai kegiatan ceramah dan seminar
ilmiah, kegiatan keagamaan di universitas atau hotel, semaraknya kegiatan pengajian di kantor
pemerintahan maupun perusahaan privat company. Selain itu, semakin meningkatnya
penerbitan buku-buku Islam yang ditulis oleh intelektual Islam dari dalam negeri maupun
mancanegara.

• Periode 1985-1998, pola hubungan pemerintah dengan umat Islam ditandai dengan
pergeseran sifat hegemoni ke arah saling mendekat karena saling memerlukan. Hal ini terbukti
dengan lahirnya sejumlah kebijakan, antara lain mengenai UU Pendidikan Nasional (1988), UU
Peradilan Agama (1989), dukungan pemerintah terhadap berdirinya Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia atau ICMI (1990), dikeluarkannya SKB (Surat Keputusan Bersama) tiga
menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam
Negeri.

Anda mungkin juga menyukai