Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN TM KE-7 dan KE-8

UJI T BEBAS dan BERPASANGAN


Dosen Pengampu Praktikum : Eka Suci Fajariah M.Pd

Yuniar Anggraeni

191210015

Semester 2

BORNEO CENDEKIA MEDIKA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PANGKALANBUN

TAHUN 2020
MODUL 7 dan 8

UJI T BEBAS dan BERPASANGAN

I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengatur penggunaan aplikasi SPSS untuk Uji T Bebas dan
Berpasangan berdasarkan kasus yang diterima.
2. Mahasiswa dapat menunjukkan Hasil dari Uji T Bebas dan Berpasangan
berdasarkan kasus yang diterima.

II. DASAR TEORI


Ada dua macam statistika yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial.
Statistika deskriptif berkenaan dgn deskripsi data misal dari menghitung rata-rata dan
varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik
sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna. Sedangkan statistika
inferensial lebih dari itu misal melakukan pengujian hipotesis melakukan prediksi
observasi masa depan atau membuat model regresi (Walpole,1995).
Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan
dideskripsikan) atau disimpulkan baik secara numerik (misal menghitung rata-rata
dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) utk
mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lebih mudah dibaca
dan bermakna (Walpole,1995).
Statistika inferensial berkenaan dgn permodelan data dan melakukan pengambilan
keputusan berdasarkan analisis data misal melakukan pengujian hipotesis melakukan
estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi) membuat permodelan
hubungan (korelasi regresi ANOVA deret waktu) dan sebagainya (Walpole,1995).

1. -Uji-t 2 sampel independen (bebas) adalah metode yang digunakan untuk


menguji kesamaan rata-rata dari 2 populasi yang bersifat independen, dimana
peneliti tidak memiliki informasi mengenai ragam populasi. Independen
maksudnya adalah bahwa populasi yang satu tidak dipengaruhi atau tidak
berhubungan dengan populasi yang lain. Barangkali, kondisi dimana kita tidak
memiliki informasi mengenai ragam populasi adalah kondisi yang paling
sering dijumpai di kehidupan nyata.
-Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah pengujian hipotesis yang
menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujian disebut tabel t-
student.
-Ciri-ciri Uji t
1. Penentuan nilai tabel dilihat dari besarnya tingkat signifikan (α) dan
besarnya drajat bebas (db).
2. Kasus yang diuji bersifat acak.
-Fungsi Pengujian Uji t
1. Untuk memperkirakan interval rata-rata.
2. Untuk menguji hipotesis tentang rata-rata suatu sampel.
3. Menunjukkan batas penerimaan suatu hipotesis
2. –Uji-t berpasangan (paired t-test) adalah salah satu metode pengujianhipotesis
dimana data yang digunakan tidak bebas (berpasangan). Ciri-ciri yang paling
sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu individu (objek
penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun
menggunakanindividu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data
sampel, yaitu datadari perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua.
Perlakuan pertamamungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak memberikan
perlakuan sama sekaliterhadap objek penelitian. Misal pada penelitian
mengenai efektivitas suatu obattertentu, perlakuan pertama, peneliti
menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah objek
penelitian dikenai suatu tindakan tertentu, misal pemberian obat. Dengan
demikian, performance obat dapat diketahui dengan caramembandingkan
kondisi objek penelitian sebelum dan sesudah diberikan obat(Walpole, R.E.
dan R.H. Myers. 1995).

III. CARA KERJA


A. UJI T BEBAS
1. Uji Normalitas
Langkah : Analyze->Descriptive->Masuk Variabel Hasil ke Dependen List
dan Variabel Penyebab ke Factor List->Pilih plot->Pilih Normality Plot With
Test->Continue->OK
2. Uji Homogenitas
 Tujuan : Untuk melihat apakah sampel-sampel mempunyai variansi
yang sama.
 Syarat : Data harus berdistribusi normal.
 Langkah : Analyze->Descriptive->Masukan Variabel Hasil ke
Dependen List dan Variabel Penyebab ke Factor List->Pilih plot-
>Pilih Power Estimation->Continue->OK
 Hipotesis
1. Perumusan Hipotesis
a. Ho : Variansi antar sampel identic.
b. H1 : Variansi antar sampel tidak identic.
2. Pengambilan Keputusan
a. Jika P>0,005, maka Ho diterima.
b. Jika P<0,005, maka H1 diterima.
3. Uji T Bebas
Langkah Uji T :
 Klik Analyze->Compare Means->Independents sample T test
 Pindahkan tekanan darah ke kolom test variable (s) dan kelompok jus
ke dalam grouping variable
 Klik define group->klik kode jus timun pada group 1, klik kode jus
tomat pada group 2->Continue->OK
B. UJI T BERPASANGAN
1. Uji Normalitas
Langkah : Analyze->Descriptive->Masuk Variabel Hasil ke Dependen List
dan Variabel Penyebab ke Factor List->Pilih plot->Pilih Normality Plot With
Test->Continue->OK
2. Uji T Berpasangan
Klik Analyze->Compare Means->Paired-Samples T Test->Klik ke 2 Variabel
Pindah ke Kolom Paired Variabel->Klik Options Tentukan Confidance
Interval->Continue->OK
Uji Hipotesis
a) Hipotesis
Ho: Tidak terdapat perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah
senam diabetes.
H1: Terdapat perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah senam
diabetes.
b) Pengambilan Kesimpulan
Jika P<0,05, maka Ho ditolak/H1 diterima.
Jika P>0,05, maka Ho diterima.

IV. PERCOBAAN dan HASIL


a. Soal 1
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar gula darah
antara sebelum mengkonsumsi ekstrak daun kemangi dengan setelah
mengkonsumsi ektrak daun kemangi pada pasien DM tipe 2 di Rumah Herbal.
Desain ekxperimen yang digunakan adalah thepretest-postrest design tanpa grup
control. Ektrak daun kemangi diberikan selama 4 minggu dan diperoleh data
berikut :

Data Responden di Rumah Herbal yang Menjadi Sampel Penelitian


1. Uji Normalitas
Hipotesis :
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data berdistribusi tidak normal
Jika sig > 0,05 H0 diterima
Sig < 0,05 H1 diterima
Pengujian :
Langkah Pembuatan
a. Masukan data ke SPSS

b. Klik Analyze, pilih Nonparametric Test, pilih Legacy Dialog, pilih 1-


Sample K-S
c. Pindahkan data ke Test Variable List

d. Klik Options, centang Descriptive, klik Continue, klik OK

Hasil
Dari perhitungan diperoleh :
a. Kadar Gula Pre Sig > 0,05 : 0,753 > 0,05 H0 diterima dan Pre adalah
distribusi normal.
b. Kadar Gula Post Sig > 0,05 : 0,816 > 0,05 H0 diterima dan Post adalah
distribusi normal.

2. Uji T Berpasangan
Hipotesis
H0 : Tidak terdapat perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah
mengkonsumsi ekstrak daun kemangi.
H1 : Terdapat perbedaan kadar gula darah sebelum dan sesudah
mengkonsumsi ekstrak daun kemangi.
Syarat :
Jika sig > 0,05 H0 diterima
Sig < 0,05 H1 diterima
Pengujian :
Langkah Pengujian
a. Klik Analyze, pilih Compare Means, pilih Paired-Samples T Test

b. Pindahkan Pre ke Variable 1 dan Post ke Variable 2


Hasil

Dari perhitungan diperoleh :


Sig < 0,05 : 0,041 < 0,05 sehingga H1 diterima dan terdapat perbedaan kadar
gula darah sebelum dan sesudah mengkonsumsi esktrak daun kemangi.

Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan didapat bahwa terdapat perbedaan kadar gula
darah sebelum dan sesudah mengkonsumsi ekstrak daun kemangi.

b. Soal 2
Seorang peneliti ingin menganalisa perebedaan jus mentimun dan jus tomat.
Penelitian dilakuan pada 30 responden yang mana kelompok responden dibagi
menjadi 2 yaitu 15 responden meminum jus mentimun dan 15 responden lainnya
meminum jus tomat.

Berikut hasil dari tekanan darah kelompok yang meminum jus mentimun dan
kelompok yang meminum jus tomat:
1. Uji Normalitas
Hipotesis :
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data berditribusi tidak normal
Jika sig > 0,05 H0 diterima
Sig < 0,05 H1 diterima

Pengujian :
Langkah Pengujian
a. Masukan data ke SPSS

b. Klik Analyze, pilih Nonparametric Test, pilih Legacy Dialog, pilih 1-


Sample K-S

c. Pindahkan data Jus Timun dan Jus Tomat ke Test Variable List

d. Klik Options, centang Descriptive, klik Continue, klik OK


Hasil

Dari perhitungan diperoleh :


a. Tekanan Darak kel Jus Timun Sig > 0,05 : 0,943 > 0,05 H0 diterima dan
Jus Timun adalah berdistribusi normal
b. Tekanan Darak kel Jus Tomat Sig > 0,05 : 0,920 > 0,05 H0 diterima dan
Jus Tomat adalah berdistribusi normal
2. Homogenitas
Hipotesis :
H0: Data penelitian memiliki varian yang sama ( homogen)
H1: Data penelitian memiliki varian yang tidak sama (non-homogen)
Syarat:
Jika sig > 0,05 H0 diterima
Sig < 0,05 H1 diterima

Pengujian:
Langkah Pengujian
a. Klik Analyze, pilih Compare Means, pilih One-Way ANOVA

b. Pindahkan data Timun_Tomat ke Dependent List, dan Kode ke Factor

c. Klik Post Hoc, centang Tamhane’s T2 dan Dunnett’s T3, klik Continue

d. Klik Options, centang Descriptive dan Homogenity of variance test, klik


Continue, klik OK

Hasil
Dari perhitungan dipeoleh sig > 0,05 : 0,612 > 0,05 sehingga H0 diterima
maka data penelitian memiliki varian yang sama (homogen)
3. Uji T Bebas
Hipotesis
H0: Tidak terdapat perbedaan yang mengkonsumsi Jus Timun dan Jus Tomat
H1: Terdapat perbedaan yang mengkonsumsi Jus Timun dan Jus Tomat
Syarat:
Jika sig > 0,05 H0 diterima
Sig < 0,05 H1 diterima
Pengujian:
Langkah Pengujian
a. Klik Analyze, pilih Compare Means, pilih Independent Samples T Test

b. Pindahkan data Timun_Tomat ke Test Variable(s) dan Kode ke Grouping


Variable
c. Klik Options, centang Perform Bootstrapping, klik Continue

d. Klik Bootstrap, group 1 isi angka 1, dan group 2 isi angka 2, klik
Continue, OK

Hasil
Dari perhitungan diperoleh sig > 0,05 : 0,222 > 0,05 sehingga H0 diterima dan
tidak terdapat perbedaan yang mengkonsumsi Jus Timun dan Jus Tomat.

Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
yang mengkonsumsi Jus Timun dab Jus Tomat.

V. DAFTAR PUSTAKA
Winata, Ellen Demi. 2012. Laporan Praktikum STATISTIKA DESKRIPTIF –Univers
itas Brawijaya. https://blog.ub.ac.id/dermolen/laporan-praktikum-statitika-deskriptif
universitas-brawijaya/(data diakses pada tanggal 31 Agustus 2020)

Solihah, Werdi Nur. 2017. LAPORAN PRAKTIKUM UJI T. https://www.academia.edu


/36609447/LAPORAN_PRAKTIKUM_UJI_T_docx (data diakses pada tanggal 31 Agustus
2020)

Anda mungkin juga menyukai