UDAYANA UNIVERSITY
23 November 2021
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
!
Leadership?!
!
Leadership adalah salah satu fungsi manajemen untuk mempengaruhi, mengarahkan
memotivasi dan mengawasi orang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah
direncanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Keterampilan Leadership akan
sangat mempengaruhi kinerja organisasi, khususnya dalam hal mencapai tujuan organisasi.!
!
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
Sikap Leader
!
Keterampilan sosial.
Seorang individu harus mempunyai kepekaan terhadap situasi sosial dan dapat bertindak
sesuai dengan situasi.
!
Kebijaksanaan
Ada banyak orang yang terlibat dalam suatu tim. Semakin banyak orang, semakin banyak
pemikiran dan perspektif yang ada. Oleh karena itu, diharapkan seorang yang leader harus
terbuka untuk perspektif orang lain.
!
Keberanian
Sebuah tim dalam perusahaan akan menghadapi banyak masalah yang menghadang. Oleh
karena itu, leader harus berani dan memahami kapan waktu untuk mempertahankan dan
melakukan hal-hal yang dianggap benar serta mampu menghadapi permasalahan.
!
Mampu membuat keputusan
Suatu permasalahan membutuhkan solusi yang harus diputuskan kemudian dieksekusi.
Keputusan yang dibuat harus mempertimbangkan kebaikan bersama dan mengatasi
masalah yang ada untuk memberi pengaruh yang besar dalam tim.
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
Entrepreneurship
Sikap Entrepreneurship!
Selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking)
Respon yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian dan kritikan, cercaan,
tantangan, cobaan dan kesulitan
Berorientasi jauh ke depan, berpikir maju, bersifat prestatif dan tidak mudah terlena oleh
hal-hal yang sudah berlalu (think for the future, not the past). Tidak mau hanyut
oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat
Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga
menimbulkan dampak yang baik untuk dunia sekelilingnya
Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi dan semangat yang kuat untuk meraih
mimpi
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
STUDI PARIWISATA
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
lingkungan sosial,
budaya, ekonomi,
Tiga ‘wilayah’ utama
t ek nologi, f is ik,
! politik dan legal
Wilayah asal wisatawan’
membentuk serta
‘Wilayah rute transit’
mempengaruhi ke
‘Wilayah tujuan wisatawan’.
t iga e lem e n geo gra f i
PARADIGMA PARIWISATA
Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap sesuatu, yang memengaruhinya dalam berpikir.
2
Tourism Dal am membu tuh kan su mber daya,
2 is like a goose that not only lays a golden 5 pariwi sat a akan selalu berebu t u ntu k
egg, but also fouls its own nest. memdapatkan sum berdaya (lan gka),
(Hawkins, 1982) terut a ma dengan m asyarakat.
3
Pari wisata adalah sebuah industri yang
BUTLER THEORY
• There are different types of visitors at Wisatawan massal terorganisir – bepergian dalam
different times.
kelompok; membeli paket wisata yang diatur terlebih dahulu
• The tourist experience changes over time.
oleh agen perjalanan atau operator tur.!
!
• The impacts of destinations change over Wisatawan massal individu – setiap anggota kelompok
time
memiliki tingkat kontrol tertentu atas waktu dan rencana
• The involvement of locals in tourism perjalanannya dan tidak terikat pada kelompok. Dia membuat
destinations change overtime
keputusan individu tentang kegiatannya.!
• New cycles involving new tourist
!
Penjelajah – wisatawan tersebut mengatur perjalanan
destinations will occur.
DOXEY’S THEORY! mereka sendiri. Mereka bergaul dengan penduduk lokal dan
Pada tahun 1975 ia mengajukan teori yang disebut IRRITATION INDEX atau mencoba berbicara dalam bahasa lokal, tetapi mereka tidak
IRRIDEX. Teori ini menunjukkan bahwa lembur, karena penduduk setempat sepenuhnya mengadopsi gaya hidup masyarakat atau
menjadi lebih memusuhi pengunjung, jumlah pengunjung tidak akan terus negara tuan rumah.!
bertambah pada tingkat yang sama sebelumnya dan pada akhirnya dapat !
menurun. Drifter – mereka menghindari kontak dengan turis lain.
STANLEY PLOG’S THEORY
Mereka tinggal bersama penduduk setempat dan berbagi
EUPHORIA Visitors are welcome and there is a little planning makanan, tempat tinggal, dan kebiasaan mereka. Mereka
Popularitas suatu destinasi terkait hampir sepenuhnya tenggelam dalam budaya tuan rumah.
APATHY Visitors are taken for granted and contact becomes more formal
! dengan kepribadian yang melekat Mereka hanya mempertahankan yang paling dasar dari
kebiasaan asli mereka. Mereka tidak menganggap diri
pada wisatawan. Wisatawan dapat
mereka sebagai turis.
ANNOYANCE Saturation is approached and the local people have misgivings.
Planners attempt to control via increasing infrastructure rather than
diklasifikasikan berdasarkan
limiting growth. kepribadian mereka sebagai
ANTAGONISM Open expression of irritation and planning is remedial, yet promotion
is increased to offset the deteriorating reputation of the resort.
psikosentris, allocentrics, dan
midcentrics.
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
POSISI
OLD NEW NEXT
NORMAL
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
PE RBAND INGAN
NEW! N E X T N O R M A L TO U R I S M
OLD
!
NORMAL TOURISM NORMAL ! !
•Massification, Standardisation, Rigid packages •Fexibility , Segmentice, Diagonal in tegratio, En vironmental consideration
TOURISM
• Incentives to attract hotels to developing countries •Disappointment of host countries regarding mass tourism
•Consumer production
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
!
Indonesia pun setali tiga uang, sampai dengan bulan Juli 2020, kunjungan
wisman turun hingga 64% dibandingkan periode yang sama pada tahun
2019.
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
!
Indonesia pun setali tiga uang, sampai dengan bulan Juli 2020, kunjungan
wisman turun hingga 64% dibandingkan periode yang sama pada tahun
2019.
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
Wisata alam akan menjadi tren populer yang digemari masyarakat dalam kondisi new normal
nanti. Pada tahap awal pemulihan setelah pandemi, kejenuhan akibat di rumah saja akan
mendorong wisatawan jalan-jalan keluar rumah untuk sekadar menikmati udara segar dan
keindahan alam.
Alasannya karena alam memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan, tetapi rendah risiko.
CHSE CONCERN
Wisata alam juga memberikan keleluasaan untuk tetap menerapkan physical distancing
dengan wisatawan lainnya.
10 tahun terakhir istilah “green” seakan menjadi mantra sakti untuk komunikasi pemasaran. Hal
Wisata alam berbasis adventure atau petualangan juga berpeluang besar untuk digemari saat ini terjadi seiring bertumbuhnya konsumen yang makin sadar akan kelestarian lingkungan dan
new normal, khususnya kegiatan dalam grup kecil dengan aktivitas yang dinamis, seperti keberlanjutan.
Studi yang dilakukan oleh Pacific Asia Travel Association (PATA) mengkonfirmasi prediksi
perubahan preferensi ini. Survei yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari 1200 turis di
Tiongkok mengkonfirmasi bahwa kesehatan dan keselamatan telah menjadi perhatian utama
untuk perjalanan wisata di masa depan.
Pemerintah dan pengelola destinasi wisata perlu cepat merespon isu ini dengan
melakukan langkah-langkah kesehatan. Bukan tidak mungkin, standardisasi seperti ISO
misalnya akan diberlakukan dalam pengelolaan tempat wisata.
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
Selain itu, kekhawatiran akan tertular virus dari orang lain juga
berpengaruh terhadap pergeseran preferensi konsumen yang
mencari tempat wisata yang bersifat lebih intim dan hanya
bepergian dalam jumlah mikro.
Terisolasi di dalam rumah selama berbulan menjadi salah satu penyebab orang mengalami gangguan
kecemasan. Maka dari itu, saat memiliki kesempatan untuk berpergian ke destinasi wisata cenderung
akan memilih tempat wisata yang membuat rileks seperti wisata alam.
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
DESTINASI
DeWi MaDe
PARIWISATA
19
PANDEMIC CAUSES SPIKE IN ANXIETY & DEPRESSION
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
Ingat!
momen tidak akan
pernah datang
dua kali
31
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
32
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
HYGIENE
LESS-CROWD
Era pandemi adalah era low-mobility. Masyarakat mengurangi mobilitas karena Ketika kerumunan orang kian dihindari di era pandemi, maka wisatawan akan
semakin jauh pergerakan, maka semakin besar pula potensi penularan COVID-19. memilih destinasi dan atraksi yang jauh dari keramaian (less-crowd) dan di
Wisatawan akan cenderung melakukan perjalanan pendek. Di awal, perjalanan area terpencil. Maka kesunyian dan keterpencilan akan menjadi
dengan pesawat dihindari dan mereka lebih memilih menggunakan transportasi “kemewahan” baru. Wellness dan mindfulness akan kian dicari di tengah
ketakutan dan kecemasan mental akibat pandemi.
LOW MOBILITY
LOW-TOUCH
BEST PRACTICE
Tradisi Berburu Sumbun./ Tradisi Maanta./ Tradisi Malam Berinai./ Tradisi Makan Kelung./Tradisi Kenduri Sko./Tradisi Kuma./ Mintak Ahi Ujan
Hubungan
Manusia
dengan !
Tuhan
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
Hubungan
Manusia
dengan !
Sesama
Hubungan
Manusia
dengan !
Lingkungan
Humans with their !
natural environment.
Alam
TOURISM FACULTY
UDAYANA UNIVERSITY
MATUR SUKSMA
Dr. Drs. I Nyoman Sunarta, Msi.