Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REVIEW

Disusun oleh :

Nama : Apriyando Manalu

Nim : 7203143001

Mata kuliah : Perencanaan Pembelajaran

Kelas : Pendidikan Bisnis A

Dosen Pengampu : Dr. Thamrin, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BINSIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan Critical Book Report ini sebagai tugas wajib mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran. Serta terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pengampuh mata kuliah Perencanaan Pembelajaran, Dr. Thamrin, M.Si yang telah banyak
mencurahkan ilmunya pada kami.
Maka dari itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
diharapkan sebagai bentuk perubahan yang lebih baik kepada penulis. Semoga hasil laporan
kritik buku ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis khususnya.

Tebing tinggi, September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1. Latar belakang.........................................................................................................
2. Identitas buku..........................................................................................................
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.......................................................................................

 BAB I PENGERTIAN DAN TUJUAN PERENCANAAN PENGEJARAN..............

 BAB II KONSEP PENDEKATAN SISTEM DALAM PENGAJARAN....................

 BAB III BERBAGAI MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL.

 BAB IV APLIKASI BERBAGAI MODEL PENGEMBANGAN SISTEM


INSTRUKSIONAL......................................................................................................

 BAB V PERENCANAAN TUJUAN-TUJUAN INSTRUKSIONAL.........................

 BAB VI PERENCANAAN BAHAN-BAHAN PENGAJARAN................................

 BAB VII PERENCANAAN MEDIA PENGAJARAN...............................................

 BAB VIII PERENCANAAN EVALUASI PENGAJARAN.......................................

 BAB IX PENYUSUNAN SATUAN PELAJARAN...................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................


1. Kelebihan.................................................................................................................
2. Kelemahan...............................................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mengkritik sebuah buku adalah salah satu tuntutan kegiatan belajar bagi mahasiswa di
perguruan tinggi. Mengkritik buku merupakan suatu kegiatan yang bukan hanya
membandingkan antara satu buku dengan buku lainnya, akan tetapi mahasiswa juga
diharapkan mampu untuk menambah wawasan dan kajian keilmuannya dari buku yang di
kritiknya. Berangkat dari hal tersebut, dalam Critical Book Review ini berisi mengenai hasil
rangkuman, kritik, kelemahan dan kelebihan 3 buku dalam mata kuliah “Perencanaan
Pembelajaran”.
2. Identitas Buku
BUKU UTAMA
JUDUL BUKU : PERENCANAAN PENGAJARAN
PENULIS : Drs. Harianto
PENERBIT : RINEKA CIPTA
TEMPAT TERBIT : Jakarta
TAHUN TERBIT : 2008
ISBN : 978-979-518-720-2
BUKU PEMBANDING 1
JUDUL BUKU : PERENCANAAN PENGAJARAN
PENULIS : R. Ibrahim, Nana Syaodih S.
PENERBIT : RINEKA CIPTA
TEMPAT TERBIT : Jakarta
TAHUN TERBIT : 2010
ISBN : 978-979-518-656-4
BUKU PEMBANDING 2
JUDUL BUKU : PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PENULIS : Thamrin, Dra. Sri Mutmainnah, M.Si,, Saidun Hutasuhut
PENERBIT : UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TEMPAT TERBIT : Medan
TAHUN TERBIT : 2017

4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

BAB I : PENGERTIAN DAN TUJUAN PERENCANAAN PENGEJARAN


Pada bab ini menjelaskan tentang pengertian dan tujuan perencanaan pengajaran.
Perencanaan adalah proses menetapkan tujuan dan menyusun metode, atau dengan kata lain
cara mencapai tujuan. Proses perencanaan merupakan proses intelektual seseorang dalam
menentukan arah, sekaligus menentukan keputusan untuk diwujudkan dalam bentuk tindakan
atau kegiatan dengan memerhatiklan peluang, dan berorientasi pada masa depan.
Dalam pandangan saya, perencanaan pengajaran merupakan kegiatan merencanakan
atau merancang sebuah pengajaran dalam rangka mempersiapkan segala hal untuk mencapai
tujuan pengajaran. Perencanaan pada dasarnya bertujuan memberi pegangan bagi para pihak
yang terkait , mulai dari level makro (para pengambil kebijakan) sampai mikro (pelaksana),
dilapangan agar mengetahui arah yang dituju untuk mengurangi dampak perubahan,
mengurangi pemborosan dan kesia-siaan, serta menetapkan acuan untuk memudahkan
pengawasan.
Dibuatnya perencanaan pengajaran bertujuan untuk memberikan pegangan atau
arahan serta memudahkan semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengajaran untuk
mencapai tujuan pengajaran dengan tidak menyia-nyiakan waktu.

BAB II : KONSEP PENDEKATAN SISTEM DALAM PENGAJARAN


Pada bab ini menjelaskan sistem pengajaran dan komponen-komponen sistem
pengajaran dikemukakan oleh umar hamalik yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sitam pengajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi
yang meliputi unsur-unsur manusiawi material, fasilitas, perlngakapan dan prosedur yang
berinteraksi untuk mencapai sesuatu tujuan serta sebagain panduan dalam rangka
perencanaan dan penyelenggaraan pengajaran.
Sistem pengajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan. Sistem pengajaran dapat dilaksanakan dalam bentuk membaca buku, sistem
belajar dikelas atau disekolahan, diperguruan tinggi, atau disebuah kota. Sistem pengajaran
senantiasa ditandai oleh organisasi dan interaksi antar komponen dan mendidik siswa.
Dengan demikian pendekatan sistem dalam pengajaran merupakan kebiasaan dalam
memandang benda atau peristiwa dalam hidup sebagai sistem yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang diawali dengan pemahaman dan pengetahuan tentang teori umum
sistem, filosofi sistem serta kemampuan keterampilan dalam menganalisis serta melakukan
sintesis sistem yang merupakan suatu paduan dalam rangka perencanaan dan
penyelenggaraan pengajaran.
Terdapat dua ciri pendekatan sistem pengajaran yaitu:

5
 Pendekatan sistem pengajaran merupakan suatu pemikiran-pemikiran tertentu yang
memberi arah kegiatan belajar mengajar.
 Pendekatan sistem pengajaran merupakan metodelogi khusus yang digunakan untuk
mendesain sistem pengajaran.
Adapun manfaat pendekatan sistem, diantaranya: (a) Melalui pendekatan sistem, arah
dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas (b) Pendekatan sistem menuntun
guru pada kegiatan yang sistematis (c) Pendekatan sistem dapat merancang pengajaran
dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumberdaya yang tersedia. (d) Pendekatan sistem
dapat memberikan umpan balik.

BAB III : BERBAGAI MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INSTRUKSIONAL


Pada bab ini menjelaskan sistem instruksional adalah semua materi (konsep)
pembelajaran dan metode yang telah diuji dalam praktek yang dipersiapkan untuk mencapai
tujuan dalam keadaan yang sebenarnya (Baker, 1971:16). Hal ini menunjukkan bahwa materi
pembelajaran yang akan guru sampaikan kepada warga belajar harus materi yang telah teruji
validitas dan reliabelnya. Materi pembelajaran yang valid dan reliabel akan sangat
mendukung pencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Di samping itu, walaupun
materi pembelajaran sudah valid dan reliabel, tetapi kalau cara penyampainnya kurang baik,
besar kemungkinan tujuan tidak akan tercapai. Oleh karena itu, diperlukan cara penyampaian
atau cara pembelajarannya, yaitu metode yang telah teruji pula, yang memungkinkan dapat
digunakan dengan baik pada pelaksanaan pembelajaran.
Adapaun model - model Pengembangan Sistem Instruksional , secara garis besar
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
 Sistem instruksional adalah metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yang
terdiri atas empat komponen: penentuan tujuan-tujuan yang spesifik, penilaian
pendahuluan, pengajaran, dan penilaian.
 Model pengembangan sistem instruksional adalah seperangkat prosedur yang
berurutan untuk melaksanakan pengembangan sistem instruksional.
 Dasar – dasar Pengembangan sistem instruksional adalah atas dasar pengalaman
empiris, dan prinsip-prinsip yang telah teruji kebenarannya.
 Prosedur atau proses yang ditempuh oleh para pengembang sistem instruksional bisa
meliputi dua cara: Pendekatan secara Empiris dan Dengan mengikuti atau membuat
suatu model (paradigm approach).
 Model – Model pengembangan instruksional, antara lain pengembangan instruksional
model Banathy, PPSI, model Kemp, model Briggs, model Gerlach & Ely, model IDI
(Instruksional Development Institute), dan lain-lainnya.

BAB IV : APLIKASI BERBAGAI MODEL PENGEMBANGAN SISTEM


INSTRUKSIONAL
Pola instruksional menempatkan dimana dosen/guru mempunyai kedudukan sebagai
satu-satunya sumber belajar dalam sistem instruksional tetapi seiring berkembangnya waktu,

6
pola isntruksional ini mulai menggunakan sumber berupa media yang dipersiapkan secara
khusus oleh para dosen/guru.
Pada bab ini menjelaskan ada beberapa model dalam pengembangan instruksional,
yaitu seperti: model pengembangan instruksional Briggs, Banathy, PPSI, Kemp, Gerlach dan
Ely, serta IDI.
Pengembangan instruksional memiliki tujuan dan fungsi, yaitu: Tujuan utamanya
adalah untuk menghasilkan sistem instruksional yang efektif dalam rangka perbaikan
pengajaran pendidikan. Sedangkan fungsi dari pengembangan instruksional dalam belajar
mengajar yaitu: Sebagai pedoman bagi guru/dosen dalam melaksanakan proses belajar-
mengajar, pedoman dalam mengambil keputusan instruksional, Sebagai alat
pengontrol/evaluasi dan sebagai balikan (Feed back) bagi guru tentang keberhasilan
pelaksanaan belajar-mengajar.

BAB V : PERENCANAAN TUJUAN-TUJUAN INSTRUKSIONAL


Tujuan instruksional merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan dalam sistem
pendidikan, secara nasional tujuan pendidikan tercantum dalam pembukaan Undang undang
dasar 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Gambaran tentang ciri ciri kedewasaan
yang perlu dikembangkan pada anak didik dapat ditemukan dalam penentuan perumusan
mengenai tujuan pendidikan, baik pada taraf nasional maupun taraf pengelolaan institusi
pendidikan. Perumusan suatu tujuan pendidikan yang menetapkan hasil yang harus diperoleh
siswa selama belajar, dijabarkan atas pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, sikap dan
nilai yang telah menjadi milik siswa. Adanya tujuan tertentu memberikan arah pada usaha
para pengelola pendidikan dalam berbagai taraf pelaksanaan. Dengan demikian usaha mereka
menjadi tidak sia sia karena bekerja secara profesional dengan berpedoman pada patokan
yang jelas.
Perumusan tujuan Instruksional dalam desain pembelajaran merupakan perumusan
yang jelas dimana memuat pernyataan tentang kemampuan dan tingkah laku peserta didik
setelah mengikuti suatu program pengajaran tertentu untuk satu topik atau subtopik tertentu.
Dalam merumuskan tujuan instruksional, harus menetapkan jenis hasil belajar yang dapat
dibedakan menjadi tiga domain yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Tujuan
instruksional ini dapat dibedakan menjadi tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan
instruksional khusus (TIK). Dalam merumuskan tujuan instruksional khusus hendaknya harus
mencakup unsur-unsur/komponen yang dikenal dengan singkatan ABCD (Audience,
Behavior, Condition, Degree).
Langkah-langkah dalam merumuskan tujuan instruksional secara garis besar adalah:
merumuskan tujuan instruksional umum yang merupakan hasil belajar yang diharapkan
merinci tujuan-tujuan instruksional umum menjadi tujuan-tujuan instruksional khusus
memeriksa tujuan-tujuan instruksional untuk kejelasan dan kesesuaiannya
Setiap TIK yang hendak dicapai menuntut prasyaratan kemampuan internal yang
harus dimiliki yang berupa salah satu dari lima hasil belajar (informasi verbal, kemahiran
intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, keterampilan sikap dan motorik). Analisis tugas
belajar dikemukakan oleh Gagne karena menyangkut penyelidikan terhadap komponen yang
7
mungkin terdapat dalam tujuan instruksional dalam aspek jenis perilaku dan dalam aspek isi
terutama tentang pemahaman dan pengetahuan. Unsur pemahaman menunjukkan pada
konsep / dasar dan unsur pengetahuan menunjukkan pada informasi verbal. Kedua unsur
kiranya mutlak diperlukan karena tanpa pemahaman dan pengetahuan yang memadai sulit
memperoleh sikap yang mantap.

BAB VI : PERENCANAAN BAHAN-BAHAN PENGAJARAN


Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan
guru merancang materi pembelajaran. Materi Pembelajaran pada hakekatnya merupakan
bagian tak terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa
yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
Kriteria pemilihan materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam sisem
instruksional dan yang mendasari penentuan strategi belajar mengajar adalah sebagai
berikut :
1) Kriteria tujuan instruksional
2) Materi pelajaran supaya terjabar
3) Relevan dengan kebutuhan sisiwa
4) Kesesuaian dengan kondisi masyarakat
5) Materi pelajaran mengandung segi-segi etik
6) Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis
7) Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli dan
masyarakat
Sebelum menentukan materi pembelajaran, terlebih dahulu perlu di identifikasi aspek-
aspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau dikuasai peserta didik. Aspek tersebut
perlu ditentukan, karena setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis
materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Harus ditentukan apakah standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik termasuk ranah kognitif,
psikomotor ataukah afektif.

BAB VII : PERENCANAAN MEDIA PENGAJARAN


Pada buku menjelaskan media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
pada terima pesan yang berfungsi membangkitkan motivasi belajar mengulang apa yang
memberikan balikan dengan segera dan menggalakkan latihan yang serasi. Melalui media
proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan (joyfull learning), misalnyan
siswa yang memiliki ketertarikan terhadap warna maka dapat diberikan media dengan warna
menarik. Demikianlah makalah yang dapat kami uraikan. Kami menyadari bahwa makalah
yang kami buat masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan
demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Pada bab ini menjelaskan pentingnya merencanaakan media sebagaimana penunjang
berkelanjutannya pembelajaran. Kegunaan media pembelajaran antara lain: Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis, Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya

8
indra, Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi, maka sikap pasif
anak didik dapat diatasi, begitu juga mengatasi perbedaan latarbelakang antara pendidik dan
peserta didik. Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: media cetak,
media elektronik, realia (objek nyata) yang mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-
masing.
Sedangkan pengertian dari perencanaan media pembelajaran yaitu suatu proses
memikirkan dan menetapkan program pengadaan media pembelajaran, baik yang berbentuk
sarana maupun prasarana pendidikan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam merencanakan media pembelajaran tersebut, kita perlu memperhatikan
kriteria dan pertimbangan-pertimbangan dalam memilih media pembelajaran. Kriteria
pemilihan media, meliputi: tujuan, keterpaduan (validitas), keadaan peserta didik,
ketersediaan, mutu teknis dan biaya. Sedangkan pertimbangan-pertimbangan yang perlu
diperhatikan, yaitu pertimbangan produksi, pertimbangan peserta didik, pertimbangan isi dan
pertimbangan guru.
Terdapat dua pendekatan dalam memilih media, yaitu pendekatan langsung (media
jadi) dan pendekatan rancangan, melalui tiga model, yaitu: model flowchart, model matriks
danmodel checklist.

BAB VIII : PERENCANAAN EVALUASI PENGAJARAN


Didalam bab ini menjelaskan perencanaan evaluasi pengajaran, secara umum dapat
dikatakan evaluasi pengajaran adalah penilaian/penaksiran terhadapa pertumbuhan dan
kemajuan peserta didik ke a rah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam hukum. Hasil
penilaian ini dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun kualitatif.
Adapun syarat dalam perencanaan tes evaluasi pembelajaran adalah validitas,
reliabilitas, objektivitas, praktisibilitas, dan ekonomis. Dan juga Memiliki tujuan yang jelas,
bersifat sederhana, memuat analisis-analisis terhadap pekerjaan yang dikerjakan, bersifat
fleksibel, memiliki keseimbangan, memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia
sehingga dapat digunakan secara efektif dan berdaya guna serta memeuat aspek yang ingin
dicapai, teknik yang akan digunakan, alat pengukur kecapaian siawa, tolak ukur yang
dijadikan patokan dan juga frekuensi pengadaan tes.
Oleh karena itu dalam penyusunan sebuah tas perlu diperhatikan tes hasil belajar
harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar, butir butir soal tes harus merupakan sampel
yang representatif dari populasi bahan pelajaran yang telah diajarkan, bentuk soal tes harus
di buat bervariasi, tes hasil belajar harus di desain dengan kegunaannya, tes harus memiliki
reliabilitas yang dapat diandalkan, tes disamping harus dapat dijadikan alat ukur keberhasilan
belajar siswa, juga harus dapat dijadikan alat untuk mencari informasi yang berguna untuk
memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru itu sendiri.

BAB IX : PENYUSUNAN SATUAN PELAJARAN


Pada bab ini untuk mencapai penyusunan satuan pelajar ini perlu ada penegasan
kembali dan penyederhanaan dalam hal Rencana mengajar atau persiapan mengajar atau

9
lebih dikenal dengan satuan pelajaran adalah program kegiatan belajar mengajar dalam
satuan terkecil. Secara sistematis rencana pembelajaran dalam bentuk satuan pelajaran adalah
sebagai berikut :
1) Identitas mata pelajaran
2) Kompetensi dasar dan indicator
3) Materi pokok
4) Media yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
5) Strategi pembelajaran
6) Tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran meliputi :
a. Kegiatan awal
b. Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal.
c. Menciptakan kondisi awal pembelajaran melalui upaya :
d. Kegiatan inti
e. Penutup
7) Menentukan jenis penilaian dan tindak lanjut . tujuannya adalah untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dari tahapan pembelajaran yang dilakukan. Berbagai contoh bentuk
penilaian antara lain : tes, tes tulis, kinerja, penugasan tergantung aspek apa yang akan
diukur.
8) Sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai.

10
BAB III
PENUTUP

1. Kelemahan
Kelemahan pada buku utama terdapat pada pembahasan yang banyak dan bertele-tele
tidak pada intisarinya terus. Dan pada buku pembanding pertama refrensi pembanding hanya
sedikit, buku ini tidak memberi pengatar pembahasan pada materi awal dan juga tidak
membahas materi pendekatan sistem dalam kegiatan pembelajaran/pengajaran dan
penggunaan bahasa yang masih salah eja atau salah ketik dan pembahasan tidak mencatum
pendapat oleh para ahli. Pada pembanding kedua, buku ini tidak memuat daftar pustaka dari
kutipan yang termuat di dalamnya.

2. Kelebihan
Kelebihan pada buku utama terdapat pada memberikan gambaran yang tepat kepada
seluruh pembaca mengenai bagaimana cara dan sistematika anak ketika belajar, buku ini juga
memaparkan pendapat oleh para ahli sebagai acuan pembahasan atau pembahasannya melalui
pola pikir oleh para ahli dan hakikatnya. Pada buku pembanding pertama buku ini
mempersingkat pembahasan, setiap halaman buku memiliki tata letak yang cukup rapi
sehingga tidak membuat bingung pembaca. dan hanya membahas pada intisarinya (tidak
bertele-tele). Pada buku pembanding kedua buku ini adalah bahan ajar (modul) mata kulaih
perencanaan pembelajaran dan buku ini juga menggunakan tata bahasa yang mudah untuk
dipahami oleh pembaca pemula seperti saya.

11

Anda mungkin juga menyukai