Berdarah
Oleh Arinda Veratamala
Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang merupakan tempat habitat nyamuk
demam berdarah. Setiap tahunnya di pertengahan musim penghujan, biasanya pada bulan
Januari, banyak orang yang terkena demam berdarah. Pada musim ini, banyak nyamuk
demam berdarah berkembang dan menjangkit orang yang digigitnya. Seperti dilansir dari
website Kementerian Kesehatan RI, pada bulan Januari tahun 2016, Direktorat Pengendalian
Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat
sebanyak 3.298 orang terkena DBD dan sebanyak 50 orang meninggal karenanya.
Tidak semua orang mengalami semua gejala yang disebutkan di atas. Beberapa orang hanya
memunculkan beberapa gejala.
1. Fase Demam. Fase ini dimulai dengan mulai munculnya gejala dari demam berdarah,
seperti panas tinggi lebih dari 40 derajat C, pusing, mual, bintik merah pada kulit,
nyeri pada otot dan sendi, dan lain sebagainya. Fase ini biasanya berlangsung selama
2-7 hari.
2. Fase Kritis. Tidak semua orang yang sakit demam berdarah mengalami fase ini. Fase
ini ditandai dengan turunnya suhu tubuh kurang dari 38 derajat C, biasanya dimulai
pada demam hari ke 4 sampai hari ke 7. Pada fase kritis terjadi peningkatan
permeabilitas kapiler dan kebocoran plasma. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit
parah pada bagian perut karena terjadi penumpukan cairan. Selama fase kritis ini juga
terjadi muntah bisa lebih dari 3 kali per hari, tubuh lemas, dan perdarahan pada
jaringan mukosa.
3. Fase Pemulihan. Fase ini dimulai ketika seseorang berhasil melewati fase kritis. Fase
pemulihan terjadi saat adanya penyerapan kembali cairan ekstravaskular secara
bertahap. Fase ini biasanya berlangsung selama 2 sampai 3 hari. Fase pemulihan
ditandai dengan kondisi tubuh yang lebih bugar dan status hemodinamik yang stabil.
Beberapa orang ada yang mengalami gatal-gatal dan detak jantung rendah
(bradikardia). Beberapa juga ada yang mengalami ruam, berupa bercak kemerahan
dengan atau tanpa penonjolan kulit, yang diikuti dengan pengelupasan kulit.
Pilih makanan yang mudah untuk ditelan dan dicerna, seperti makanan yang direbus.
Saat panas tinggi, mulut menjadi tidak enak jika memakan apapun sehingga
disarankan memakan makanan yang mudah untuk ditelan, seperti bubur atau makanan
lunak lainnya. Dan hindari makanan yang digoreng dan berminyak karena makanan
ini susah untuk dicerna.
Beri buah-buahan yang mengandung banyak vitamin C, seperti strawberi, jambu biji,
kiwi, pepaya, jeruk, dan lainnya. Karena vitamin C membantu tubuh memproduksi
limfosit sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi karena cairan yang keluar melalui
muntah dan demam tinggi. Air kelapa baik untuk dikonsumsi karena mengandung
banyak elektrolit dan mineral. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi jus buah yang
kaya akan vitamin C.
Berikan air jahe hangat. Air jahe hangat dapat memberi kekuatan pada tubuh dan
mengurangi dampak dari mual yang sering dirasakan penderita demam berdarah.
1. Menguras, yaitu membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air
seperti bak mandi, ember yang berisi air, tempat penampungan air minum, tempat
penampung air pada lemari es, dan tempat lainnya yang terdapat air menggenang di
dalamnya.
2. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti bak mandi,
ember yang berisi air, drum air, toren air, dan lain sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi
untuk menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah.
Selain itu, beberapa cara lain untuk mencegah gigitan nyamuk adalah:
1. Memasang kelambu di tempat tidur Anda, terutama untuk bayi dan anak kecil.
2. Memakai pakaian yang cukup tertutup sehingga kulit Anda terhindar dari gigitan
nyamuk.
3. Memakai lotion anti nyamuk.