Anda di halaman 1dari 4

Berbagai Pertanyaan Seputar Demam

Berdarah
Oleh Arinda Veratamala

 Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)


 Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang merupakan tempat habitat nyamuk
demam berdarah. Setiap tahunnya di pertengahan musim penghujan, biasanya pada bulan
Januari, banyak orang yang terkena demam berdarah. Pada musim ini, banyak nyamuk
demam berdarah berkembang dan menjangkit orang yang digigitnya. Seperti dilansir dari
website Kementerian Kesehatan RI, pada bulan Januari tahun 2016, Direktorat Pengendalian
Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat
sebanyak 3.298 orang terkena DBD dan sebanyak 50 orang meninggal karenanya.

Apa itu demam berdarah?


Penyakit demam berdarah masih banyak diderita oleh penduduk Indonesia. Demam berdarah
adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Nyamuk yang membawa virus
demam berdarah ini biasanya adalah nyamuk Aedes aegypti. Terdapat empat serotipe virus
yang dapat menyebabkan demam berdarah, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Keempat
serotipe ini telah ditemukan di Indonesia, sehingga tidak salah jika Indonesia termasuk
negara yang terjangkit demam berdarah paling banyak. Gigitan nyamuk ini menyebabkan
demam tinggi, ruam, dan nyeri pada otot dan sendi.

Bagaimana gejala demam berdarah?


Banyak orang, terutama anak dan remaja, tidak memperlihatkan tanda atau gejala selama
terserang demam berdarah tingkat ringan. Biasanya gejala mulai terlihat pada 4 sampai 10
hari setelah tergigit oleh nyamuk yang terinfeksi demam berdarah. Gejala yang timbul, antara
lain:

 Demam tinggi, sekitar 40 derajat C


 Pusing
 Nyeri pada otot, sendi, dan tulang
 Nyeri di belakang mata
 Ruam atau bintik merah menyebar di kulit
 Mual dan muntah
 Perdarahan minor pada gusi atau hidung

Tidak semua orang mengalami semua gejala yang disebutkan di atas. Beberapa orang hanya
memunculkan beberapa gejala.

Apakah demam berdarah bisa parah?


Demam berdarah ringan dapat berkembang menjadi demam berdarah berat. Jika sudah
berkembang menjadi demam berdarah berat, berbagai komplikasi dapat terjadi. Demam
berdarah dapat merusak organ, seperti paru-paru, hati, dan jantung. Tekanan darah bisa turun
ke tingkat yang membahayakan dan dapat menyebabkan syok, pada beberapa kasus bahkan
dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, jika gejala-gejala sudah mulai muncul,
sebaiknya Anda periksa ke dokter sebelum penyakit mulai berkembang ke arah yang
membahayakan.

Bagaimana siklus demam berdarah?


Setelah orang tergigit nyamuk demam berdarah, orang tersebut tidak akan langsung
memunculkan gejala sakit demam berdarah. Biasanya 4-7 hari setelah tergigit nyamuk
demam berdarah, barulah akan mulai muncul gejala. Periode waktu tersebut dinamakan
periode inkubasi. Setelah periode inkubasi, siklus demam berdarah terbagi dalam tiga fase
yang berlangsung kurang lebih selama 10 hari, yaitu:

1. Fase Demam. Fase ini dimulai dengan mulai munculnya gejala dari demam berdarah,
seperti panas tinggi lebih dari 40 derajat C, pusing, mual, bintik merah pada kulit,
nyeri pada otot dan sendi, dan lain sebagainya. Fase ini biasanya berlangsung selama
2-7 hari.
2. Fase Kritis. Tidak semua orang yang sakit demam berdarah mengalami fase ini. Fase
ini ditandai dengan turunnya suhu tubuh kurang dari 38 derajat C, biasanya dimulai
pada demam hari ke 4 sampai hari ke 7. Pada fase kritis terjadi peningkatan
permeabilitas kapiler dan kebocoran plasma. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit
parah pada bagian perut karena terjadi penumpukan cairan. Selama fase kritis ini juga
terjadi muntah bisa lebih dari 3 kali per hari, tubuh lemas, dan perdarahan pada
jaringan mukosa.
3. Fase Pemulihan. Fase ini dimulai ketika seseorang berhasil melewati fase kritis. Fase
pemulihan terjadi saat adanya penyerapan kembali cairan ekstravaskular secara
bertahap. Fase ini biasanya berlangsung selama 2 sampai 3 hari. Fase pemulihan
ditandai dengan kondisi tubuh yang lebih bugar dan status hemodinamik yang stabil.
Beberapa orang ada yang mengalami gatal-gatal dan detak jantung rendah
(bradikardia). Beberapa juga ada yang mengalami ruam, berupa bercak kemerahan
dengan atau tanpa penonjolan kulit, yang diikuti dengan pengelupasan kulit.

Makanan apa yang baik bagi penderita demam berdarah?


Banyak orang yang membawakan buah jambu biji atau jus jambu biji ketika menjenguk
kerabatnya yang sedang menderita sakit demam berdarah. Tetapi, sebenarnya makanan apa
saja yang dapat membantu proses penyembuhan sakit demam berdarah? Ini adalah beberapa
makanan yang disarankan:

 Pilih makanan yang mudah untuk ditelan dan dicerna, seperti makanan yang direbus.
Saat panas tinggi, mulut menjadi tidak enak jika memakan apapun sehingga
disarankan memakan makanan yang mudah untuk ditelan, seperti bubur atau makanan
lunak lainnya. Dan hindari makanan yang digoreng dan berminyak karena makanan
ini susah untuk dicerna.
 Beri buah-buahan yang mengandung banyak vitamin C, seperti strawberi, jambu biji,
kiwi, pepaya, jeruk, dan lainnya. Karena vitamin C membantu tubuh memproduksi
limfosit sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
 Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi karena cairan yang keluar melalui
muntah dan demam tinggi. Air kelapa baik untuk dikonsumsi karena mengandung
banyak elektrolit dan mineral. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi jus buah yang
kaya akan vitamin C.
 Berikan air jahe hangat. Air jahe hangat dapat memberi kekuatan pada tubuh dan
mengurangi dampak dari mual yang sering dirasakan penderita demam berdarah.

Bagaimana cara mencegah penyakit demam berdarah?


Cara efektif untuk menekan kasus demam berdarah adalah dengan mengurangi habitat dari
nyamuk demam berdarah. Di Indonesia sendiri, terdapat program untuk memberantas
nyamuk demam berdarah yang dikenal dengan nama Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Di dalamnya, terdapat tiga kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi sarang nyamuk, yaitu:

1. Menguras, yaitu membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air
seperti bak mandi, ember yang berisi air, tempat penampungan air minum, tempat
penampung air pada lemari es, dan tempat lainnya yang terdapat air menggenang di
dalamnya.
2. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti bak mandi,
ember yang berisi air, drum air, toren air, dan lain sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi
untuk menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah.

Selain itu, beberapa cara lain untuk mencegah gigitan nyamuk adalah:

1. Memasang kelambu di tempat tidur Anda, terutama untuk bayi dan anak kecil.
2. Memakai pakaian yang cukup tertutup sehingga kulit Anda terhindar dari gigitan
nyamuk.
3. Memakai lotion anti nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai