Anda di halaman 1dari 11

Macam Macam Pola Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar

Dalam perkembangannya terdapat berbagai macam media dalam pembelajaran, setiap media
tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan ketika diterapkan dalam sebuah pembelajaran dan
tergantung situasi dan kondisi media pada masa itu. Salah satu contoh media yang ditetapkan
pada saat ini (covid 19) berbeda dengan media pembelajaran yang diterapkan sebelum
pandemi menyerang.

Berikut macam-macam media pembelajaran yang sering digunkan antara lain. televisi, radio,
film, video, foto, poster, OHT (Overhead Transparansi) /OHP (Overhead Pojector), papan tulis,
buku bacaan, modul ajar, internet dan lainnya. Dengan adanya media pembelajaran akan
memungkinkan proses interaksi antara peserta didik dan pendidik dapat berjalan dengan
lancar.

Menurut Kochhar macam-macam media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi empat


tipe yakni :
1. Media cetak
a. Terbitan berkala;
b. Buku;
c. Surat kabar;

2. Media visual
d. Slide;
e. Filmstrip;
f. Model;
g. Grafik dan gambar;
h. Bahan-bahan bergambar;
i. Globe dan peta.
3. Media audio
j. Tipe recorder, kaset;
k. Disc;
l. Radio;
4. Media audio-visual
m. Gambar gerak (video);
n. Televisi (Kochhar, 2008:217)1

1. Media cetak

Media cetak hingga saat ini masih banyak digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan
informasi dan pengetahuan yang diperlukan oleh penggunaannya. Walaupun teknologi digital
telah berkembang dengan sangat pesat media cetak dengan segala keunggulannya tetap
digunakan sebagai media untuk memperoleh dan mendiseminasikan Suti Tansi informasi dan
pengetahuan dari narasumber dan kepada pihak khalayak.

Beragam media cetak telah lama digunakan sebagai sumber informasi dan pengetahuan yang
dapat dipelajari, misalnya buku merupakan ragam media cetak yang paling digunakan telah
memberi kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penggunaan media cetak sebagai medium yang kerap digunakan dalam aktivitas dalam belajar
dan pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat bagi penggunanya diantaranya ialah:

 Menyampaikan informasi dan pengetahuan yang diperlukan oleh pembaca


 Motivasi terciptanya perilaku tertentu dalam diri pembaca
 Memberikan instruksi atau arahan bagi pembaca tentang melakukan suatu aktivitas 2

Beragam subjek telah dimuat dan dipublikasikan dalam beragam media cetak dengan kata lain
media cetak memiliki kemampuan untuk menanyakan beragam informasi dan pengetahuan
yang diperlukan oleh pembaca.

Informasi dan pengetahuan yang terdapat dalam media cetak dapat juga berfungsi sebagai
sarana untuk memotivasi pembaca agar mau melakukan tindakan tertentu dengan kata lain
informasi yang terdapat di dalam media cetak dapat berperan dalam mendorong dan
memotivasi pembaca agar mau melakukan sesuatu tindakan atau perilaku tertentu.

1
Aryadillah, Fifit Fitriansyah, "TEKNOLOGI MEDIA P E M B E L A J A R A N TEORI DAN PRAKTIK" , (hery Media, 2017), 20

2
Benny, Pribadi, "Media dan Teknologi Dalam Pembelajaran", (Jakarta:Kencana, 2017), 56
Selain untuk memotivasi terciptanya sebuah perilaku,, media cetak juga dapat digunakan untuk
memberi informasi dan pengetahuan tentang cara cara atau prosedur yang perlu dilakukan
oleh pembaca untuk menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, misalnya buku manual
merupakan ragam media cetak yang berisi informasi dan pengetahuan tentang prosedur dan
langkah-langkah yang diperlukan oleh pembaca untuk menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan.

Penggunaan media cetak sebagai sumber informasi dan pengetahuan dapat memberikan
beberapa keuntungan bagi penggunanya yaitu

1. Memiliki bentuk ringkas dan bersifat portable

2. Bersifat ekonomis dan mudah diperoleh

3. Memungkinkan membaca mencerna isi informasi yang terdapat di dalamnya

4. Memungkinkan pembaca untuk mengulang bacaan yang telah terlewati

5. Menciptakan kesamaan pengertian dan pemahaman yang lebih baik terhadap informasi dan
pengetahuan3

Untuk dapat menulis dan mengembangkan bahan atau media cetak diperlukan adanya keahlian
dan langkah-langkah sistematik yaitu

1. Melakukan persiapan dan pemilihan ide

Cara menulis dan menyusun informasi pada media cetak yang harus diperhatikan ialah upaya
tentang bagaimana melibatkan faktor mental pembaca dengan substansi atau materi yang
dipelajari. Materi atau isi informasi dan pengetahuan yang akan ditulis dan dikembangkan
harus disusun secara sistematis dan menyeluruh Hal ini dilakukan untuk menjaga tingkat efektif
Vitas dari media tersebut.

2 menulis media cetak

Berikut merupakan hal-hal yang diperlukan agar tulisan dapat menjadi efektif
3
Ibid, 60
 Isi tulisan yang menghubungkan berupa ide-ide, fakta, peristiwa, prosedur, atau
informasi lainnya yang harus disusun secara sistematik sehingga arus informasi
 dan pengetahuan yang ditulis akan mengalir secara runtut dan logis
 Setiap ide harus diungkapkan dengan kalimat yang dapat diikuti dan dimengerti oleh
pembaca.
 Cara yang paling aman dalam memilih kata-kata yang akan dipakai adalah dengan
menggunakan kata-kata yang sederhana yang biasa dipakai dan tentunya sudah
dimengerti secara umum oleh kalangan pembaca.
 Kalimat-kalimat yang pendek akan lebih mudah untuk dimengerti daripada membaca
sebuah kalimat panjang kompleks dan mengandung beberapa anak kalimat
 Dalam menulis kalimat gunakanlah tata bahasa dan tanda baca yang benar dan sesuai
dengan penggunaannya
 Sebuah daftar istilah atau glosarium yang berisikan deskripsi dan penjelasan singkat dari
konsep-konsep penting biasanya disisipkan pada akhir tulisan.

3. Menyunting tulisan

Menyunting atau melakukan editing terhadap tulisan adalah suatu prosedur yang perlu
dilakukan untuk membuat perubahan-perubahan penting pada draf tulisan. Hal ini akan
membuat tulisan tersebut menjadi mudah dimengerti oleh pembaca

4. Memproduksi medium cetak

Penempatan judul, anak judul, ilustrasi dan nomor halaman adalah hal-hal yang harus
diperhatikan dalam mendesain suatu halaman karya tulis Selain itu, jumlah kolom, panjang
halaman jarak dan lebar margin serta pilihan jenis huruf juga merupakan hal-hal yang penting
yang tidak boleh dilupakan dalam menulis sebuah bahan atau media cetak.4

2. Media visual

Media visual merupakan media komunikasi bersifat visual yang ditampilkan dalam bentuk
sketsa, gambar, foto, diagram, tabel, torso dan benda visual lainya yang merupakan benda asli
4
Ibid , 72-75
atau replikasinya. Menurut Heinich, R.et.al, (1996:66), bahwa salah satu definisi dari media
visual adalah berperan dalam mengkonkritkan ide yang abstrak. Selanjutnya, media visual
dapat mempermudah memahami informasi yang sulit. Dengan menggunakan media visual
dalam proses pembelajaran dapat menghindari penyampaian informasi yang bersifat verbal.

Selanjutnya, Rezba et.al, (1995:20) kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media visual
dapat mengefektifkan komunikasi antara siswa dengan guru dalam prosed pembelajaran.
Dengan demikian maka proses belajar semakin efektif dan menyenangkan. Selanjutnya
Smaldino et.al, (2008, p. 55) mengatakan media visual dapat memainkan banyak peran yang
mungkinterjadi dalam proses pembelajaran seperti menyediakan petunjuk serta ide yang nyata,
membuat ide abstrak menjadi konkrit, memotivasi belajar siswa, perhatian secara langsung,
mengulang informasi dalam situasi yang berbeda, memanggil konsep yang ada di ingatan
jangka panjang untuk diproses kembali, memberikan kemudahan dalam memahami informasi. 5

Dari pengertian di atas maka media visual memiliki peran penting dalam proses pembelajaran
seperti penggunaan waktu yang efektif, dapat menembus batas ruang dan waktu, dapat
memotivas belajar.

Pesan-pesan visual sangat efektif dalam memperjelas informasi, bahkan lebih jauh lagi dapat
mempengaruhi sikap seseorang, membentuk opini masyarakat dan lain-lain. Beberapa
penelitian menunjukan hasil bahwa "pengajaran akan lebih efektif apabila obyek dan kejadian
yang menjadi bahan pengajaran dapat divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan
sebenarnya, namun tidak berarti bahwa media harus selalu mempunyai keadaan yang
sebenarnya. Menurut Muijs &Reynolds (2005 : 194) visual learners learn best by looking at
pictures, graphs, slides, demonstration, films, etc. Colourful, bright graphics can help these
learners retain information. Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa pelajar dengan
tipebelajar visual paling baik belajar dengan melihat gambar, grafik, slide, demonstrasi, film dan
lain-lain. Grafis warna warni dapat membantu mereka menyimpan informasi.

3. Media audio

5
Kanisius Supardi, "MEDIA VISUAL DAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR", Inovasi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No. 2, 186
Media audio merupakan media yang menggunakan indra pendengaran sebagai perantara
dalam menyampaikan isi media atau mengandalkan suara saja Dalam penggunaannya. menurut
Muhammad ramli dalam bukunya menegaskan bahwasanya Pengertian media audio dalam
pembelajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita
suara atau piringan hitam), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa, sehingga terjadi pembelaja

Media audio mempunyai karakteristik umumnya berhubungan dengan segala kegiatan latihan
keterampilan dalam aspek-aspek kecakapan mendengarkan, seperti: (1) pemusatan perhatian
dan mempertahankan pemusatan perhatian, (2) mengikuti pengarahan, (3) digunakan untuk
melatih daya analisis siswa dari apa yang mereka dengar, (4) perolehan arti dari suatu konteks,
(5) memisahkan kata atau informasi yang relevan dan yang tidak relevan, (6) mengingat dan
mengemukakan kembali ide atau bagian-bagian dari cerita yang mereka dengar. 6

Secara umum media audio mempunyai karakteristik yang berhubungan dengan kelebihan dan
keterbatasannya seperti diuraikan dalam uraian berikut ini.

Kelebihan

a. Materi pelajaran sudah tetap, terpateri, dan dapat direproduksi tetap sama.

b. Produksi dan reproduksi sangat ekonomis, dan mudah didistribusikan.

c. Peralatan program audio termasuk yang paling murahdibandingkan dengan media audio-
Visual lainnya. Dengan berbagai teknik perekaman audio, bentuk-bentuk pengajaran
terprogram dapat digunakan untuk pengajaran mandiri, memungkinkan setiap siswa belajar
sesuai dengan kecepatan masing-masing, memberikan penguatan dan pengetahuan dengan
penampilan langsung.

d. Untuk bentuk program pengajaran mandiri yang canggih, sudah ada peralatan yang dapat
menyelaraskan visual dengan program audio yang terekam, dan alat yang dapat berhenti
sendiri, sehingga siswa berkesempatan untuk berinteraksi dengan program itu kemudian

6
Muhammad ramli, "Media dan Teknologi Pendidikan", (Kalimantan Selatan:IAIN Antasari Press, 2012), 76
melanjutkan program apabila sudah slap. Perlengkapan lain yang dirancang khusus untuk
komparasi audio, yang memungkinkan siswa dapat mendengar contoh penampilan, kemudian
meresponnya, dan lebih lanjut membandingkan penampilannya dengan itu.

e. Suasana dan perilaku siswa dapat dipengaruhi melalui penggunaan musik latar-belakang dan
efek suara.

Keterbatasan

a. Perlu sangat berhati-hati apabila hanya audio yang digunakan, karena waktu yang lama tanpa
memberikan rangsangan visual dapat membosankan dan akan mengganggu pengajaran dengan
kecepatan sendiri. (Pita yang berputar, selama 15 menit, akan memakan waktu siswa sebanyak
itu pula, tanpa memperhatikan keterampilan siswa).

b. Perbaikan biasanya menuntut diproduksinya rekamaninduk baru dan dibuatnya copy


rekaman yang baru.Hal ini akan memakan waktu dan Maya yang besar.
c. Masalah pendistribusian akan timbul bila produksi gambar diselaraskan dengan audio. Hal ini
disebabkan oleh adanya keragaman perangkat keras yang ada dan yang digunakan di berbagai
tempat latihan. Pengembang pelajaran hares mengetahui perlengkapan apa yang ada untuk
disesuaikan dengan perangkat lunaknya (software).
d. Pengembangan naskah audio yang balk (terutama yang akan digunakan untuk menunjang
visual) dapat menyita waktu, dan membutuhkan keterampilan-keterampilan khusus.

e. Perlu berkali-kali dalam memperkirakan kecepatan penyajian materi verbal. Seandainya


bahan disajikan terlalu cepat, atau pengajaran yang remit diberikan terlalu cepat, maka para
siswa akan kehilangan jejak atau bingung. Dalam beberapa hal sebaiknya diberikan
pengulangan melalui peringatan visual, misalnya dituliskan kembali dalam perlengkapan buku
kerja atau ditampilkan pada gambar diam. Hal ini biasanya dapat ditentukan selama tes
pengembangan (developmental test). Siswa dapat menemukan kesulitan dan kebingungan, bila
mereka menggunakan audio dan visual yang diselaraskan tetapi ternyata menyimpang dari
keselarasan.

Dalam pembelajaran, media audio dapat digunakan dengan langkah-langkah:


1. Langkah Persiapan

a. Persiapan dalam merencanakan, seperti berkonsultasi para ahli.

b. Berikan pengarahan, khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa yang akan dikemukakan
dalam materi.

c. Perhitungkan kelompok sasaran.

d. Usahakan sasaran harus dalam keadaan siap.

e. Periksa peralatan yang akan dipergunakan.

2. Langkah Penyajian

a. Sajikan dalam waktu yang tepat dengan kebiasaan atau cara mendengarkan.

b. Atur situasi ruangan, sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan pembelajaran.

c. Berikan semangat untuk mulai mendengarkan dan mulai

konsentrasi terhadap permasalahan yang akan dihadapi.

3. Tindak Lanjut

Merupakan langkah untuk melakukan koreksi dan perbaikan secara menyuruh terhadap
kegiatan, baik yang berhubungan dengan langkah persiapan maupun kegiatan yang terdapat
dalam langkah pengajian

Media Visual dan Audio

Media Audio Visual adalah seperangkat media yang secara serantak dapat menampilkan
gambar dan suara dalam waktu yang bersamaan, yang berisi pesan-pesan pembelajaran. Media
pembelajaran ini mempunyai lebih dari satu komponen sehingga merupakan integrasi dari
beberapa unsur sehingga dapat menampilkan suara dan gambar bergerak secara serantak telah
direncanakan secara matang, sistematis dan logis sesuai dengan tujuan dan tingkat kesiapan
siswa yang menerimanya. Beberapa jelas media audio visual di antaranya yang disebutkan di
sini adalah:

1. Televisi

2. VTR (Video Tape Recorder)

3. VCD (Video Compact Disc)

4. DVD (Digital Versatile Disc)

5. Fil

Beberapa karakteristik yang berhubungan dengan kelebihan dan keterbatasan secara tentang
media audio visual sebagai pembelajaran adalah:

1. Kelebihan yang terdapat pada media audio visual

a. Dengan menggunakan video (disertai suara atau tidak), kita dapat menunjukkan kembali
gerakan tertentu. Gerak yang ditunjukkan itu dapat berupa rangsangan yang serasi, atau
berupa respon yang diharapkan dan siswa. Umpamanya: program pendek (vignette) yang mem-
perlihatkan interaksi orang-orang. Dengan melihat program ini siswa dapat melihat apa yang
"harus atau jangan"dilakukan.

b. Dengan video, penampilan siswa dapat segera dilihat kembali untuk dikritik atau dievaluasi.
Caranya adalah dengan jalan merekam kegiatan yang terpilih, misalnya saja kegiatan yang
berhubungan dengan pengembangan keterampilan interpersonal, seperti teknik
mewawancarai, memimpin sidang, memberi ceramah dan sebagainya. Semua ini dimaksudkan
untuk memantapkan penguasaan siswa terhadap suatu keterampilan sebelum terjun ke dalam
arena yang sebenarnya.

c. Dengan menggunakan efek tertentu dapat diperkokoh baik proses belajar maupun nilai
hiburan dari penyajian itu. Beberapa jenis efek visual yang bisa didapat dengan video antara
lain: penyingkatan/perpanjangan waktu, gambaran dari beberapa kejadian yang berlangsung
bersamaan "split/multiple screen image" (pada layar terlihat dua atau lebih kejadian),
perpindahan yang lembut dari satu gambarbabak ke gambar/babak berikutnya, dan penjelasan
gerak (diperlambat atau dipercepat).

d. Anda akan mendapatkan isi dan susunan yang utuh dari materi pelajaran/latihan, yang dapat
digunakan secara interaktif dengan buku kerja, buku petunjuk,'-buku teks, alat atau benda lain
yang biasanya untuk di lapangan.

e. Informasi yang dapat disajikan secara serentak pada waktu yang sama di lokasi (kelas) yang
berbeda, dan dengan jumlah penonton atau peserta yang tak terbatas, dengan jalan
menempatkan monitor (pesawat televisi) di kelas-kelas.
f. Suatu kegiatan belajar mandiri di mana siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing
dapat dirancang. Rancangan kegiatan yang mandiri ini biasanya dilengkapi atau dikombinasikan
dengan bantuan komputer atau bahan cetakan.

2. Keterbatasan yang terdapat pada media audio visual

a. Ketika akan digunakan, peralatan video tentu harus sudah tersedia di tempat penggunaan;
dan harus cocok ukuran dan formatnya dengan pica video yang akan digunakan.

b. Menyusun naskah atau skenario video bukanlah pekerjaan yang mudah dan menyitawaktu.
c. Biaya produksi video sangat tinggi dan hanya sedikit orang yang mampu mengerjakannya.

d. Apabila gambar pada pica video ditransfer ke film hasilnya jelek.

e. Layar monitor yang kecil akan membatasi jumlah pe-nonton, kecuali jaringan monitor dan
sistem proyeksi video diperbanyak.

f. jumlah huruf pada grafis untuk video terbatas, yakni separoh dari jumlah huruf grafis untuk
film/gambar di-am.

g. Bila Anda menggunakan grafis yang berwarna pada TV hitam putih haruslah berhati-hati
sekali. Contoh: warna-warna merah dan hijau dengan kepekatan tertentu akan terlihat sama
pada layar TV hitam putih. Sedapat mungkin usahakan membuat grafis dengan warna hitarn
putih atau kelompok abu-abu.
h. Perubahan yang pesat dalam teknologi menyebabkan keterbatasan sistem video menjadi
masalah yang berkelanjutan

Dalam implementasinya ketika pembelajaran, langkah-langkah penggunaan media audio-visual


jika jauh beda dengan media audio, yaitu:

1. Langkah Persiapan
a. Persiapan dalam merencanakan, seperti berkonsultasi para ahli.

b. Berikan pengarahan, khusus terhadap ide-ide yang sulit bagi siswa yang akan dikemukakan
dalam materi.

c. Perhitungkan kelompok sasaran.

d. Usahakan sasaran harus dalam keadaan siap.

e. Periksa peralatan yang akan dipergunakan.

2. Langkah Penyajian
a. Sajikan dalam waktu yang tepat dengan kebiasaan atau cara mendengarkan.

b. Atur situasi ruangan, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pembelajaran.

c. Berikan semangat untuk mulai mendengarkan dan mulai konsentrasi terhadap permasalahan
yang akan dihadapi.

3. Tindak Lanjut

Merupakan langkah untuk melakukan koreksi dan perbaikan secara menyuruh terhadap
kegiatan, baik yang berhubungan dengan langkah persiapan maupun kegiatan yang terdapat
dalam langkah pengajian. Sangat perlu pada kegiatan tindak lanjut siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya, bahkan perlu ditindaklanjuti dengan penugasan terhadap para siswa secara
individu atau kelompok. Untuk mengetahui apakah mereka betul-betul menyimak dan
memperhatikan7
7
Ibid, 85-92

Anda mungkin juga menyukai