T. NYAK ARIEF
DOSEN PEMBIMBING:
Ruhdi Faisal, ST., MT
Kami ucapkan puji syukur serta nikmat pada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
yang melimpah, atas terselesaikannya kegiatan survei jalan raya pada mata kuliah
Rekayasa Lalu Lintas 1.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Rekayasa Lalu
Lintas di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh.
Dalam penyusunan laporan ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Maka kami ucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu. Pihak-pihak yang terkait itu di antaranya sebagai
berikut:
1. Dosen pembimbing, Bapak Ruhdi Faisal ST., MT
2. Orang Tua dan teman-teman kami, terima kasih banyak atas dukungannya
Karena kebaikan semua pihak yang telah kami sebutkan tadi maka kami bisa
menyelesaikan laporan ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini memang masih jauh
dari kesempurnaan, tapi kami sudah berusaha sebaik mungkin. Sekali lagi terima
kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang didapat pada perkuliahan Rekayasa Lalu Lintas 1 dan juga untuk
menyelesaikan tugas perkuliahan, maka kami melakukan survei ruas jalan lalu lintas
di Jalan Teuku Nyak Arief, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh.
1.4 Survei berikut dibatasi oleh variabel dan level sebagai berikut:
1) Survei yang kami lakukan meliputi ruas Jl. Teuku Nyak Arief, Lamgugob, Kec.
Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh.
2) Titik spot: di depan Darul Lughah Al-Arabiyah (Lamnyong).
3) Klasifikasi jalan adalah jalan 4 lajur 2 arah terbagi (4/2 D).
4) Survei dilakukan dalam dua arah yaitu dari A-B (arah kendaraan dari Jembatan
Lamnyong ke Simpang Mesra) dan B-A (arah kendaraan dari Simpang Mesra ke
Jembatan Lamnyong).
5) Survei ini bersumber langsung dari survei lapangan.
6) Survei membahas tentang jumlah volume kendaraan, hambatan samping jalan,
dalam interval waktu 4×15 menit pada pagi hari.
7) Kami melakukan survei sebanyak satu kali, yang mana mencakup survei volume
kendaraan pada hari Rabu, 7 April 2021
2
1.5 Persiapan Survei
Diperlukan penetapan spot titik tempat melakukan survei dan beberapa peralatan
survei. Berikut peralatan yang kami gunakan dalam survei:
Alat Tulis
Meteran
Handphone
Laptop
Kalkulator
3
BAB II
STUDI PUSTAKA
Untuk mendapatkan nilai arus atau volume kendaraan suatu segmen jalan yang
terdiri dari banyak tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus
dikonversi kedalam satuan mobil penumpang (smp). Konversi kendaraan ke dalam
satuan smp diperlukan angka faktor ekuivalen untuk berbagai jenis kendaraan.
4
2.3 Hambatan Samping
Hambatan samping merupakan aktivitas samping jalan yang sering
menimbulkan pengaruh yang cukup signifikan. Tingginya aktivitas samping jalan
berpengaruh besar terhadap kapasitas dan kinerja jalan pada suatu wilayah perkotaan.
Diantaranya seperti pejalan kaki, penyeberang jalan, PKL (Pedagang Kaki Lima),
kendaraan berjalan lambat (becak, sepeda, kereta kuda), kendaraan berhenti
sembarangan (angkutan kota, bus dalam kota), parkir di bahu jalan (on street
parking), dan kendaraan keluar-masuk pada aktivitas guna lahan sisi jalan.
Hambatan samping merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan
kapasitas dan kinerja jalan sehingga dapat memicu permasalahan kemacetan lalu
lintas (MKJI, 1997).
2) Kendaraan berat menengah (MHV) adalah dengan dua gandar, dengan jarak 3,5
- 5,0 m yang meliputi: truk dua as dengan enam roda, bis kecil (sesuai dengan
klasifikasi Bina Marga).
3) Truk besar (LT) adalah truk tiga gandar dan truk kombinasi dengan jarak gandar
(gandar pertama ke gandar kedua) 3,5 m (sesuai klasifikasi Bina Marga).
4) Bis besar (LB) adalah bis dengan tiga gandar dengan jarak as 5,0 - 6.0 m (sesuai
klasifikasi Bina Marga).
5
Dalam HCM (1994), komposisi lalu lintas untuk jalan bebas hambatan juga
dinyatakan dalam satuan mobil pemunpang (smp) dengan menggunakan ekuivalensi
mobil penumpang (emp). Komposisi kendaraan pada metode HCM 1994 ini
ditentukan dengan berdasarkan perbandingan berat dan tenaga kuda, fungsi
kendaraan, dan jenis pengemudi. Komposisi kendaraan menurut metode HCM 1994,
yaitu:
1) Kendaraan penumpang (PC)
2) Kendaraan berat (HV) yang dibagi menjadi:
a) Truk, yaitu kendaraan yang digunakan untuk transportasi barang dengan
perbandingan antara berat dan tenaga kuda lebih dari 100 lb/hp, dan
pengemudi seorang professional.
b) Kendaraan rekreasi, yaitu kendaraan yang diutamakan sebagai fasilitas
rekreasi dengan pengemudi bukan seorang yang profesional (sopir), dengan
perbandingan berat dan tenaga kuda antara 30 - 60 lb/hp
c) Bis, yaitu kendaraan yang digunakan untuk transportasi penumpang dengan
perbandingan berat dan tenaga kuda lebih dari 90 lb/hp dan menggunakan
pengemudi seorang profesional.
6
BAB III
METODE SURVEI
7
3.3 Langkah-Langkah Pengumpulan Data
1.) Pengamat berada di posisi yang telah ditentukan sebelumnya.
2.) Pengamat harus menyediakan formulir survei untuk mencatat kendaraan yang
lewat.
3.) Pandangan pengamat harus tertuju pada titik / spot pengamatan dan mengarah
pada arah datangnya kendaraan.
4.) Untuk menghitung jumlah kendaraan yang lewat boleh secara manual atau
digital dengan handphone (Traffic Counter).
5.) Setiap pengamat menghitung jenis kendaraannya masing-masing sesuai dengan
yang telah ditentukan.
6.) Pengamatan dilakukan dalam interval 4×15 menit dengan jeda 5 menit tiap
fasenya.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
4.2.2 Arus Lalu Lintas dan Hambatan Samping
1. Faktor-k
Berdasarkan tabel tersebut, jalan yang kami survey termasuk jalan di daerah
komersial dan jalan arteri dengan jumlah penduduk kurang dari 1 juta, oleh karena itu
faktor-k data kami adalah 0,08-0,1.
10
B. Jalan Perkotaan terbagi atau jalur satu arah/jalan satu arah.
emp
Arus lalu lintas per jalur
Tipe Jalan
LV HV MC
(kend/jam)
Arah B-A
Untuk Light Vehicle (LV): 406 X 1 = 406 SMP/Jam
Untuk Heavy Vehicle (HV): 13X 1,2 = 15,6 SMP/Jam
Untuk Motorcycle (MC): 1435 X 0,25= 358,75 SMP/Jam
3. Komposisi Kendaraan
11
4. Komposisi Arah A-B dan B-A
5. Total Kend/Jam
6. Total SMP/Jam
Arah A-B: 438 + 31,2 + 227,25 = 696,45
7. Pemisahan Arah
SP: Q1/(Q1+Q2) X 100% = 696,45 / (696,45+780.35) X 100% = 47%
12
Untuk data hambatan samping, berikut formulir UR-2:
13
4.3 Analisa Kapasitas
Analisa kapasitas merupakan sutu rangkaian prosedur yang digunakan untuk
memprediksi kemampuan daya tampung suatu ruas jalan terhadap arus lalu lintas
dalam batasan kondisi operasional tertentu. Tujuan utama dari analsisa kapasitas
jalan adalah untuk memperkirakan jumlah lalu lintas maksimum yang dilewati pada
jalan tersebut. Analisa ini diterapkan pada fasilitas jalan yang sudah ada dengn tujuan
pengembangan. Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas menurut MKJI
(Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997 adalah sebagai berikut:
C = Co x FCw x FCSP x FCSF x FCCS
Jalan yang kami jadikan tempat survei adalah jalan dengan tipe empat lajur
terbagi, maka berdasarkan tabel diatas kapasitas dasar kami adalah 1650
SMP/Jam.
14
2. Faktor Penyesuaian Kapasitas (FCw) untuk lebar jalan lalu lintas
Berdasarkan tabel di atas, jalan yang kami survei adalah tipe jalan empat lajur
terbagi dengan Wc = 3.00, maka faktor penyesuaian kapasitas (FCw) kami adalah
0.92.
‘
Jalan yang kami survei adalah jalan dengan tipe empat jalur 4/2 dengan SP
50-50 %, maka berdasarkan tabel di atas FCsp yang didapatkan adalah 1.00.
15
4. Faktor Penyesuaian untuk Pengaruh ukuran kota (FCcs)
Berdasarkan tabel tersebut, tipe jalan yang kami survey adalah jalan tipe 4/2
D dengan kelas hambatan samping rendah (L) dan Ws 1, maka FCsf kami adalah
0.97.
16
6. Kapasitas (C)
C = Co x FCw x FCSP x FCSF x FCCS
C = 1650 x 0.92 x 1 x 0.97 x 0.9
C = 1325 SMP/Jam
.
Arah A-B: DS = = = 0.5
.
Arah B-A: DS = = = 0.6
.
Total : DS = = = 1.1
17
Untuk data Analisa kapasitas, berikut formulir UR-3
18
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah kami lakukan, terdapat
beberapa kesimpulan yang kami dapatkan, yaitu:
1. Jl, Teuku Nyak Arief didominasi oleh kendaraan pribadi yaitu roda 2 dan roda 4.
2. Volume puncak kendaraan yang kami amati terjadi pada pukul 10.35 yaitu saat
sesi ke-2.
3. Secara visual, kepadatan yang terjadi di jalan Teuku Nyak Arief mencampai jam
puncak di pagi hari, siang hari, dan sore hari menjelang malam.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah kami lakukan, terdapat
beberapa saran yang kami dapatkan, yaitu:
1. Meninjau kembali dan memperbaiki kondisi jalan yang sudah sedikit rusak.
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan trasnportasi umum
untuk mencegah terjadinya kemacetan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
19