NIM : 201932045
Kesimpulan :
1. Mampu berbicara dengan diksi (pemilihan kata yang tepat dan kaya makna) dengan
penuh gairah dan aura yang mempengaruhi lawan bicaranya, sehingga lawan
bicaranya menyimak dengan sungguh-sungguh segala isi pembicaraannya.
Kesimpulan:
Kita tahu bahwa komunikasi akan berlangsung lebih baik apabila dalam
prosesnya menggunakan media yang baik pula. Media yang kami
maksud disini tentu umum, dan tergantung dalam pemenfaatannya.
Misalya mengirim pesan melalui sms (short message system) atau pesan
singkat, maka untuk menyampaikan pesan singkat tersebut tentu akan
membutuhkan phonsel, dan signal phonselnya. Ketika guru akan
menerangkan auatu materi ajar maka guru harus menggunakan media
computer, infokus, dan peralatan lainnya. Hal yang lain misalnya
informasi disebarkan melalui media elekteronik,ataupun media cetak.
kesimpulan
Kesimpulan :
Kalau diliha dari sejarahnya justru komunikasi yang satu ini berperan sangat
baik, seperti contoh para nabi, rosul yang menyampaikan, pastur, biksu,
pemerintah, orator, mereka menyampaikan pesannya hanya dengan
menggunakan lisan saja, tetapi terbukti sangat berpengaruh bagi masayarakat
disekitarnya.
5. Komunikasi Dengan Multimedia (Multimedia Communication);
Kesimpulan :
Selain itu dalam dunia pendidikan saat ini muncul internet diberbagai tempat,
walaupun belum merata semuanya. Tapi minimal sudah ada khusunya
dilembaga-lembaga pendidikan, pemerintahan. Dengan adanya internet
masuk desa maka proses penyampaian informasi itu akan berlangsung lebih
cepat lagi.
6. Komunikasi Visual (Pesan Visual, Dan Vissual Arts, And
Music).;
Film dan video juga tidak kalah penting peranan dalam berkomunikasi, film
juga mengandung pesan yang ingin disampaikan kepada komunikan. Film
dan juga video itu sendiri juga baik dijadikan media pembelajaran didalam
proses pembelajaran.
9. Televise kabel
Etika(ethic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak,
tata cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah tentang hak dan
kewajiban yang dianutoleh suatu golongan atau masyarakat.Sedangkan TIK dalam
konteks yanglebih luas, merangkumi semua aspek yang berhubungan dengan
mesin (komputer dan
telekomunikasi) dan teknik yang digunakan untuk menangkap (mengumpul),
menyimpan, memanipulasi, menghantar dan menampilkan suatu bentuk
informasi.Komputer yang mengendalikan semua bentuk idea dan
informasimemainkan peranan yang penting dalam pengumpulan, pemprosesan,
penyimpanan dan penyebaran informasi suara, gambar, teks dan nangkayang
berasaskan mikroelektronik. Teknologi informasi bermakna mengabungkan
bidang teknologi seperti pengkomputeran, telekomunikasi dan elektronik dan
bidang informasi seperti data, fakta dan proses.
Etika berkaitan dengan norma dan sopan santun yang harus diketahui, dipahami dan
diaflikasikan oleh seseorang yang bergelut didunia teknologi informasi. Etika ini
benar-benar wajib diketahui oleh semua pihak yang terkait karena jika TIK tanpa
etika maka pelaksanaannya pun tidak kan selaras sehingga akan berpeluang
memunculkan akibat-akibat yang tidak diharapkan sebelumnya. Dalam melakukan
kegiatan komunikasi dan dalam pelaksanaannya para pelaku harus memahami etika
dalam pemanfaataan etika.
Selalu menggunakan perangkat lunak yang asli, resmi, dan berlisensi dari
perusahaan yang mengeluarkan perangkat lunak tersebut.
Hak cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak hasil ciptaannya atau memberikan izin untuk
itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Hak cipta perangkat lunak mempunyai dua unsur, yaitu hak cipta dan perangkat
lunak (program komputer). Pada prinsipnya,tujuan dari hak cipta ini adalah
melindungi kreasi penulis, seniman, pengarang, dan pemain musik, serta
perangkat lunak(software). Keberadaan teknolgi informasi dan komunikasi
khususnya komputer sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna mempercepat dan
mempermudah penyelesaian tugas.Komputer tidak akan dapat dioperasikan bila
tidak ada perangkat lunaknya.Menciptakan perangkat lunak tidak mudah, dengan
melihat tingkah kesulitan tinggi maka hasil ciptaan seseorang harus dipatenkan.
Menurut Richard Masson, masalah etika diklasifikasi menjadi empat hal berikut:
b. Akurasi, layanan informasi harus diberikan secara tepat dan akurat sehingga
tidak
merugikan pengguna inforasi.
HAKI (Intellectual property right) adalah kekayaan yang timbul dari kemampuan
dan kecerdasan manusia yang dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu
pengetahuan, seni dan sastra.
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) meliputi :
c.Paten (patent)
HAKI telah dinaungi oleh badan PBB, yaitu WIPO (World Intellectual Property
Organization), telah menetapkan tanggal 26 April sebagai hari HAKI sedunia.
Dalam melindungi karya yang telah diciptakan oleh seseorang dari berbagai
ancaman pelanggaran yang berupa pemalsuan, penggandaan, penyiaran,
pemameran, pengedaran atau penjualan hasil hak cipta, maka pemerintah
Republik Indonesia telah mengeluarkan peraturan baru yang berupa UU Nomor
19 Tahun 2002 tentang hak cipta, yang disahkan tanggal 29 Juli 2002. Peraturan
hak cipta Indonesia sebelum UU hak cipta Nomor 19 Tahun 2002 berlaku adalah
sebagai berikut :
a. UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1982
Nomor 52).
b. UU Nomor 7 Tahun 1987b tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982
(Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42).
Berbicara hak cipta dalam teknologi informasi, berarti hak cipta terhadap software
atau program komputer dan data base. Menurut Pasal 30 UU Nomor 19 Tahun
2002, masa berlakunya hak cipta atas ciptaan program komputer dan data base
adalah 50 Tahun sejak pertama kali dicantumkan.Selain itu,Pasal 31 Ayat (2) juga
menyatakan bahwa hak cipta atas ciptaan yang dilaksanakan oleh penerbit
berdasarkan Pasal 11 Ayat (2) berlaku 50 Tahun sejak ciptaan tersebut pertama
diterbitkan.
a.Buku,program,komputer,pamflet,karya tulis.
c.Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
g.Peta.
h.Seni batik.
i.Fotografi.
j.Sinematografi.
UU Hak Cipta yang terbaru terdiri dari 15 bab dan 78 pasal. Pelanggaran terhadap
hak cipta dapat diancam oleh pasal 72 UU Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002
Pasal 72
(3) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk
kepentingan komersial suatu program komputer dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 tahun dan atau denda paling banyak Rp.500.000.000 (lima ratus juta
rupiah).
Menurut Pasal 2 UU Hak Cipta, fungsi hak cipta dapat dinyatakan sebagai berikut
:
1. Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pencipta atau pemegang hak cipta atas karya sinematografi dan program
komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain tanpa
persetujuannya menyewakan ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat
komersial.
Etika Desainer;
Dalam hal ini etika yang harus diketahui oleh seorang disainer (perancang) diantaranya meliputi:
4. dll.
Etika Provider:
Seorang provider (penyedia layanan jasa) dalam prakteknya hendaknya memerhatikan hal-hal
sebagi berikut:
1. Memiliki dasar hokum, perijinan dan jaminan usaha yang sah menurtu undang-undang
3. Bertidak atas aturan dan tunduk patuh tehadap aturan yang ada
4. dll
Etika Mediator/Konsultan;
1. Memiliki dasar pengetahuan dan keterampilan yang memadai sebagai konsultan
4. Dll
Etika User
3. Tidak menjual data, informasi dan layanan bidang IT hanya karena untuk kepentingan
kejahatan,
4. Dll
Untuk membangun etika dalam TIK ternyata akan banyak menyentuh sumber
data (pihak yang menyediakan atau memproduk data, pemakai atau user dan pihak
yang memperoleh dampak dari data tersebut. Maka tentunya semua pihak pun
harus sepakat dengan perlakuan data yang secara bersama-sama saling
memerlukan, saling memiliki bahkan saling membutuhkan kebermanfaatannya.
Jadi pemanfaatan TIK dalam bidang apapun syarat dengan etika bagaimana semua
pihak menempatkan dirinya sebagai apa, dan harus melakukan apa yang sesuai
dengan peran dan fungsinya. Ada empat pihak yang terlibat dalam perhatiannya
terhadap etika TIK ini, yaitu : desainer, provider, mediator / konsultan dan user.
Kesimpulan
Pada dasarnya teknologi informasi dan komunikasi memiliki sub bidang
kajian yaitu Teknologi Komunikasi. Teknologi Komunikasi itu sendiri lahir
sebagai hasil dari analisis komunikasi bermedia.
Berdasarkan bidang kajian yang sudah ada maka yang termasuk bidang
garapan TIK ini mencakup:
a. Communications Skill
d. Oral Communications
e. Multimedia Communications
f. Communication Programe