Model E-Business
Zatin Niqotaini, S.Tr.Kom., M.Kom.
Framework E-Commerce
Ada 5 area (pilar) pendukung atau yang disebut sebagai Framework E-commerce:
1. People : penjual, pembeli, perantara, Spesialis S.I., staff lain, dan pihak-pihak lain
yang termasuk dalam area pendukung utama.
2. Public Policy : Peraturan legal maupun regulasi lainnya, seperti perlindungan
privasi dan kewajiban yang ditentukan oleh pemerintah. Termasuk hal-hal
sehubungan dengan standar-standar teknis yang ditetapkan pemerintah
pembuat ketetapan.
3. Marketing and Advertising : Seperti bisnis lainnya, E-commerce juga
membutuhkan dukungan marketing dan Advertising. Khususnya pada transaksi
online B2C dimana pembeli dan penjual tidak saling mengenal. Cth : Market
research, promosi, isi web
4. Support Services : Banyak service yang dibutuhkan dalam E-commerce, mulai
dari kejelasan isi web, pembayaran sampai pengiriman barang.
5. Business Partnership : penggabungan usaha, pertukaran, dan kerjasama bisnis
merupakan hal biasa dalam E-commerce
Model E-Business
Pada dasarnya dilihat dari jenisnya, E-Bisnis dibagi
menjadi dua kategori umum, yaitu B-to-B dan B-to
C.
Prinsip pembagian ini dilandasi pada jenis institusi
atau komunitas yang melakukan interaksi
perdagangan dua arah. Perkembangannya Model
E-Business menjadi beberapa model seperti:
Model E-Business
1. B2B
2. B2C
3. C2B
4. C2C
5. B2G
6. G2C
7. G2G
1.Business To Business (B2B)
Perantara elektronik (website) untuk interaksi antara perusahaan
perusahaan penyedia barang/ jasa secara online Beberapa perusahaan
saling bertransaksi melalui suatu platform teknologi yang seragam
Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data,
tidak harus menunggu partnernya. Keuntungan :
1. Menghemat:
a. Biaya pemasaran
b. Biaya operasional
c. Modal awal
2. Automatisasi
3. Statistik barang lebih efisien : Menjaga stok barang
4. Memasarkan produk lebih cepat
Karateristik Market B2B
Private stores on seller's sites
Sebuah market place dimana satu perusahaan pemasok
(supplier) menjalin hubungan dengan banyak pembeli.
Perusahaan jenis ini memiliki produk terbatas dengan
harga yang cenderung tetap (tidak sering berubah-ubah).
Contoh;
Perusahaan-perusahaan Web Hosting,..seperti biznet,
pasarhosting, darcoola, mwm, idwebhost dan lain
sebagainya.
Customer Portal (few seller, many
buyers)
Sebuah market place dimana terdapat banyak
penjual yang menjalin hubungan dengan banyak
pembeli. Perusahaan jenis ini memiliki catalog
based dengan harga yang cenderung tetap.
Contoh;
www.mobilku.com, www.bhinneka.co.id,
www.lottemart.co.id dll
Independent Industry Marketplaces
Memiliki banyak penjual, banyak pembeli,
terdapat tawar-menawar, dan harganya tidak
pasti.
Contoh;
www.dinomarket.com, www.indonetwork.co.id
Consortia-Sponsored Marketplaces
Memiliki sedikit pembeli, banyak penjual,
pembeli memiliki kontrol, dan harga tetap.
Contoh;
www.agromaret.com
Private Company Marketplaces
Memiliki satu pembeli, banyak penjual, dapat
memberi penawaran pada pembeli tertentu.
Contoh:
PT.PLN, PT. Barata, PT. Garuda Indonesia, PT.
Pertamina dll
2.Business To Consumer (B2C)
• Perantara elektronik untuk interaksi jual beli
barang/ jasa secara online dari perusahaan
kepada konsumen
• Informasi, servis, dan mekanisme diberikan
dan disesuaikan u/ digunakan khalayak ramai
• Customer menjelajahi e-catalog untuk
mengetahui harga dan info pro
Perbedaan B2B dan B2C