Anda di halaman 1dari 13

BAB IX

PAMERAN KARYA SENI RUPA

Pengertian Pameran Seni Rupa, Tujuan, Manfaat, Fungsi, Jenis & Contoh – kegiatan
dilakukan seniman baik itu perorangan / kelompok untuk menyampaikan ide gagasan.

Pengertian Pameran
Pameran merupakan suatu kegiatan yang penyajian karya seni rupa dikomunikasikan
sehingga dapat diapresiasi oleh banyak masyarakat. Pameran ini juga merupakan sebuah
kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan sebuah ide atau gagasan kepada masyarakat
luas yang melalui sebuah media karya seni.

Pameran Karya Seni Rupa adalah kegiatan yang dilakukan oleh para seniman baik itu
perorangan ataupun kelompok untuk menyampaikan ide gagasan pada masyarakat melalui
media seni rupa sehingga pameran tersebut dapat menjadi alat komunikasi antara seniman
dengan sang apresiator.

Tujuan Pameran Seni Rupa


Ada beberapa tujuan diadakannya pemeran, diantaranya:

1. Tujuan sosialTujuan sosial memiliki arti yaitu kegiatan pameran seni rupa baik
dalam skala besar maupun dalam skala yang terbatas di sekolah tersebut.Karya seni
yang dipamerkan dapat digunakan untuk kepentingan sosial.

2. Tujuan kemanusiaanTujuan kemanusiaan Berbeda dengan tujuan kemanusiaan


kegiatan pameran.Kegiatan ini memiliki tujuan untuk kepentingan pembinaan nilai-
nilai, pelestarian, dan pengembangan sebuah hasil dari karya seni yang dimiliki oleh
masyarakat.

3. Tujuan komersial Tujuan komersial pameran ini berkaitan dengan adanya kegiatan
yang dapat menghasilkan profit atau keuntungan terutama bagi seniman dan juga
penyelenggara-penyelenggara pameran.
Berkaitan dengan tujuan komersial, sebuah kegiatan pameran akan diselenggarakan
dengan tujuan agar karya yang dipamerkan akan laku terjual dan akan
mendatangkan keuntungan bagi si pemilik karya atau bagi si penyelenggara
pameran.

Fungsi Pameran Karya Seni Rupa


Pameran karya seni rupa memiliki berbagai fungsi sosial bagi masyarakat, diantaranya:

 Sebagai sarana edukasi


yakni pameran berfungsi mendidik siswa untuk mengetahui pentingnya pengalaman batin
yang berguna untuk menyeimbangkan kegiatan akal dan pikiran manusia.

 Sebagai sarana apresiasi


yakni Pameran tersebut diadakan berfungsi untuk mengeluarkan ide gagasan pencipta yang
kemudian para pengunjung akan memberikan apresiasi atau memberi penilaian terhadap
karya seni yang mereka buat, proses apresiasi dapat dibedakankan menjadi 2 yaitu
apresiasi aktif dan apresiasi pasif.

 Sebagai sarana prestasi


yakni pameran dapat menjadi ajang kompetisi bagi para pencipta seni, karena melalui karya
seni kita akan tahu setinggi apa keaktifan dan kreativitas pencipta seni dalam membuat
karya.

 Sebagai sarana rekreasi


yakni Pameran dapat berfungsi sebagai tempat untuk merilekskan pikiran dan
menghilangkan kejenuhan atas  kegiatan atau rutinitas sehari-hari baik itu sekolah, kerja
atau sebagainya yang banyak menguras energi dan pikiran.

Pameran seni rupa yang diselenggarakan, biasanya adalah pameran heterogen, karena
pameran heterogen ini menampilkan jenis karya seni rupa yang lebih beragam.Fungsi
utama dari pameran seni rupa ini pada intinya adalah untuk membangkitkan sebuah
apresiasi seni pada siswa, di samping itu pula sebagai media komunikasi antar seniman
dengan para penonton.

Fungsi apresiasi dapat diartikan sebagai kegiatan dalam menilai dan menghargai karya seni.
Melalui kegiatan pameran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap menghargai terhadap
karya seni orang lain. Suatu penghargaan yang akan timbul setelah pengamat melihat,
menghayati, memahami karya seni yang ditampilkannya.

1. Fungsi edukasi, kegiatan pameran karya seni dapat memberikan nilai-nilai pelajaran
terhadap masyarakat luas terutama apresiator, misalnya nilai keindahan, nilai
sejarah, nilai estetik nilai budaya, dan lain sebagainya. Selain itu karya yang
dipamerkan juga harus memiliki nilai-nilai yang positif
2. Fungsi rekreasi, kegiatan pameran akan memberikan rasa senang sehingga dapat
memberikan nilai psikis dan juga spiritual terutama untuk hiburan. Dengan
menyaksikan pameran, apresiator menjadi senang, tenang dan dapat memberikan
pencerahan.

3. Fungsi prestasi disini dimaksudkan bahwa dengan kegiatan pameran


diselenggarakan di sekolah dapat diketahui bahwa siswa yang berbakat dalam
bidang seni, Hal ini bisa disaksikan dari bentuk-bentuk kreasi yang dapat
ditampilkan. Apresiator ini bisa memberi penilaian apakah seseorang yang
menciptakan karya seni ini kreatif atau bisa juga kurang kreatif.

Jenis Pameran Seni Rupa


 Menurut Jumlah Pesertanya

1. Pameran tunggal,Merupakan pameran seni rupa yang hanya diselenggarakan


secara individual (perorangan).

2. Pamoran kelompok/bersama,Marupakan pameran seni rupa yang diselenggarakan


oleh baberapa saniman/pengrajin. Materi yang dipamerkan pada pameran bersama
marupakan karya-karya lebih dari satu seniman. Biaya Pameran ditanggung oleh
seniman yang bersangkutan.

 Menurut Sifatnya

1. Pameran Insidental, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan secara berkala
yang didasarkan atas kebutuhan yang ada, misalnya: pameran kaligrafi guna
menyongsong perayaan Isro’ Mi’raj.

2. Pameran rutin, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan pada periode tertentu
secara tetap dan berkelanjutan, misalnya: pentas seni yang dilakukan setiap akhir
semester.
3. Pameran permanen, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan secara terbuka,
tetap dan terus menerus.

 Menurut Ragam Jenis Karya yang Digelar

1. Pameran homogen, yaitu pameran seni rupa yang memamerkan berbagai jenis
karya seni rupa.

2. Pameran heterogen, yaitu pameran seni rupa yang memamerkan satu jenis karya
seni rupa yang seragam.

 Menurut Tempat Berlangsungnya

1. Pamaran terbuka, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di luar ruangan secara
tarbuka.
2. Pameran tertutup, yaitu pameran seni rupa yang berlangsung di dalam ruangan
suatu gedung.
3. Pameran bergerak, yaitu pameran seni rupa yang diselenggarakan menggunakan
alat yang bergerak, seperti kendaraan/ mobil.

 Menurut Jenis Dimensi Karya Seni Rupa

1. Pameran karya seni rupa dua dimensi. Pameran yang hanya menyajikan karya seni
rupa pada bidang datar seperti gambar, lukisan, seni grafis. Karya ini hanya dapat
dinikmati dari satu arah.

2. Pameran karya seni rupa tiga dimensi. Pameran yang hanya menyajikan karya seni
yang memiliki volume/kesan ruang yang sebenarnya, yaitu memiliki ukuran Panjang
x lebar x tinggi. Karya seni ini dapat diamati dari berbagai arah.
Prinsip Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa
 Prinsip Interaksi
Prinsip interaksi adalah prinsip yang harus berorientasi pada kepentingan penyelenggara
dan pengunjung dalam penyelenggaraan pameran.

 Prinsip Inisiatif
Prinsip inisiatif adalah penyelenggaraan pameran yang mengambil inisiatif serta
menentukan langkah-lagkah yang sistematis dan terencana ke arah pendekatan khalayak
ramai pada pameran yang sedang diselenggarakan.

 Prinsip Repetisi
Prinsip repetisi adalah prinsip penyelenggaraan pameran yang dilakukan secara berulang-
ulang.

 Prinsip lntegritas
Prinsip integritas adalah prinsip penyelenggaraan yang menampilkan banyak koleksi
pameran, contohnya pameran seni lukis, yang di dalamnya terdiri dari bermacam-macam
aliran.

 Prinsip Efisiensi
Prinsip eflsiensi adalah penyelenggaraan pameran dengan melakukan penulisan secara
sistematis agar tidak merepotkan penyelenggara dan pengunjung.

Prinsip efisiensi dapat didukung oleh lingkungan yang indah dan menarik, cara penataan
warna suara maupun komposisi materi pameran hingga tercipta suasana yang
menyenangkan. Beberapa kelengkapan pameran yang perlu diketahui di antaranya adalah:

1. katalog,
2. tape recorder,
3. lampu untuk penerangan ruang,
4. spanduk untuk publikasi,
5. sketsel atau papan panel,
6. meja untuk menempatkan buku, dan
7. pedestal untuk menempatkan karya 3 dimensi.

Manfaat Pameran Seni Rupa


Berikut ini adalah manfaat dari pameran karya seni:

1. Untuk menumbuhkan dan menambah kemampuan apresiasi seseorang terhadap


karya seni rupa.

2. Untuk melatih diri agar bisa bekerja sama dengan orang lain.
3. Untuk melatih sikap tanggung jawab dan kemandirian.
4. Untuk menumbuhkan motivasi.
5. Untuk menghilangkan rasa stres dan jenuh dari rutinitas.
6. Untuk dijadikan sebagai sarana promosi.

Urutan Kegiatan dalam Merencanakan Pameran Seni Rupa


Rencana sebuah pameran perlu dirancang secara sistematis dan logis agar pada waktu
pelaksanaannya berjalan lancar. Tanpa perencanaan yang sistematis sebuah pameran tidak
dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. Urutan kegiatan dalam
merencanakan pameran seni rupa adalah : (1) Menentukan Tujuan Pameran, (2)
Menentukan Tema Pameran, (3) Menyusun Kepanitiaan Kegiatan Pameran, (4) Menentukan
Waktu dan Tempat Kegiatan Pameran, (5) Menyusun Agenda Kegiatan Kegiatan Pameran
dan (6) Menyusun Proposal Kegiatan Kegiatan Pameran. Mari kita pelajari tahapan umum
dalam perencanaan penyelenggaran pameran seni rupa berikut ini.

1. Menentukan Tujuan Pameran

Langkah awal yang harus diperhatikan dalam menyusun program pameran adalah
menetapkan terlebih dahulu tujuan pameran tersebut. Penyelenggaraan pameran dapat saja
bertujuan untuk menggalang dana yang bersifat komersial, sosial atau kemanusiaan.
Cobalah diskusikan dengan teman-teman kalian tujuan penyelenggaraan yang paling tepat
untuk kegiatan pameran dalam pekan seni akhir semester atau tahun ajaran yang akan
datang.

2. Menentukan Tema Pameran

Tema pameran kita tentukan setelah tujuan pameran dirumuskan. Penentuan tema
berfungsi untuk memperjelas tujuan yang akan dicapai, dengan adanya tema dapat
memperjelas misi pameran yang akan dilaksanakan. Setelah rumusan tujuan dan tema telah
kita tetapkan, langkah berikutnya adalah menyusun kepanitiaan pameran.

3. Menyusun Kepanitiaan Kegiatan Pameran

Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pameran agar berjalan dengan lancar perlu
dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur
organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi.
Umumnya struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitian inti dan dibantu dengan
seksi-seksi. Penyelenggaraan pameran seni rupa akan berjalan lancar bila ada pembagian
tugas kepanitian yang jelas. Hal ini dilakukan agar masing-masing orang yang terlibat dalam
kepanitiaan pameran memiliki rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Secara singkat,
berikut ini pembagian tugas kepanitiaan dalam pameran seni rupa.

4. Menentukan Waktu dan Tempat Kegiatan Pameran

Penentuan waktu pameran yang diselenggarakan bersamaan dengan pekan seni di sekolah
biasanya dilakukan saat tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas seperti pada akhir
semester atau tahun ajaran menjelang hingga saat pembagian raport. Hal ini dimaksudkan
agar penyelenggaraan pameran tidak mengganggu kegiatan belajar dan dapat diikuti serta
disaksikan oleh segenap warga sekolah.

Menyusun Agenda Kegiatan Kegiatan Pameran

Penyusuan agenda kegiatan dimaksudkan untuk memberikan kejelasan waktu pelaksanaan


kepada semua fihak yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pameran. Agenda
kegiatan disusun dalam sebuah tabel dengan mencantumkan komponen jenis kegiatan dan
waktu (biasanya dalam bulan, minggu dan tanggal).

6. Menyusun Proposal Kegiatan Kegiatan Pameran

Penyusunan proposal kegiatan sangat bermanfaat dalam kegiatan persiapan pameran.


Proposal kegiatan dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pameran.
Selain itu, proposal ini juga dapat digunakan untuk mencari dana dari berbagai pihak

UJI KOMPETENSI

21. Berikut adalah contoh dari hasil karya seni rupa dua dimensi, yaitu....
a. batik
b. patung
c. jambangan
d. guci
e. pot bunga
Jawaban: a

22. Berikut ini macam-macam simpul pada makrame, kecuali simpul....


a. mati
b. kombinasi
c. kait
d. kembar
e. tali
Jawaban: e

23. Dalam membuat sebuah miniatur rumah atau bangunan yang menjadi bahan
utamanya adalah....
a. lem
b. kertas karton
c. tripleks
d. bubur kertas
e. benang
Jawaban: b

24. Jenis kayu yang dapat digunakan dalam membuat landasan sebuah bangunan
miniatur adalah jenis kayu yang....
a. halus
b. permukaannya kasar
c. tidak mudah melengkung
d. ringan dibawa
e. mudah dibersihkan
Jawaban: c

25. Apabila media yang digunakan terbuat dari mika, maka lem yang cocok
digunakan sebagai perekat adalah....
a. lem kertas
b. lem kayu
c. lem silikon/silen
d. lem sagu
e. lem tikus
Jawaban: c

26. Pameran hasil karya seni rupa terapan diperlukan sebagai....


a.  ajang bertukar pikiran
b. kompetesi dengan produk lainnya
c. menjajaki pasar
d. memperkenalkan dan memasarkan hasil karya
e. menunjukkan keterampilan yang dimiliki
Jawaban: d

27. Dalam membuat sebuah pameran yang pertama kali harus dilakukan adalah
membuat....
a. anggaran dana
b. undangan untuk pengunjung
c. surat perizinan
d. perencanaan dalam bentuk proposal
e. proses evaluasi kegiatan
Jawaban: d

28. Rencana sebuah kegiatan pameran biasanya berisi, kecuali.....


a. latar belakang
b. waktu dan tempat pelaksanaan
c. bentuk kegiatan
d. perencanaan kegiatan
4.
5. e. proses pembuatan hasil karya terapan yang dipamerkan
Jawaban: d

29. Untuk memajang karya seni kriya yang berbentuk dua dimensi dapat kita
letakkan di....
a. meja
b. box
c. kursi
d. sketsel
e. podium
Jawaban: d

30. Jenis benda yang termasuk ke dalam karya tiga dimensi adalah....
a. lukisan
b. mozaik
c. kartun
d. patung
e. karikatur
Jawaban: d
BAB X
Pengertian Kritik Karya Seni Rupa
Kritik karya seni adalah kegiatan menanggapi karya seni guna menunjukan kelebihan dan
kekurangan suatu karya seni. Kelebihan dan kekurangan dalam karya seni tersebut
digunakan dalam berbagai aspek serta untuk menunjukan kualitas dari sebuah karya. Selain
itu, kritik karya seni juga digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses
dan hasil berkarya seni.

Berikut ini merupakan landasan yang harus ada sebelum menyampaikan sebuah kritikan.

 Pengalaman yang cukup dalam materi kritik.


 Keilmuan dan pengetahuan yang relevan.
 Menguasai penerapan metode kritik yang tepat.
 Menguasai media kritik atau kebahasaan yang efektif dan komunikatif.

Fungsi Kritik Seni


Kritik seni memiliki fungsi utama yakni menjembatani persepsi dan apresiasi karya seni rupa
antara seniman, karya, dan penikmat seni.

Selain itu, fungsi kritik seni yang lainya adalah kritik dengan gaya bahasa tulisan maupun
lisan berusaha melakukan analisa, mengupas, dan diharapkan dapat memudahkan seniman
dan penikmat seni berkomunikasi lewat karya seni.

Jenis Kritik Seni


Kritik seni dibedakan menjadi 4 macam dengan ciri khusus yang berbeda-beda. Berikut ini
merupakan jenis-jenis kritik seni.

Kritik Jurnalistik
Kritik jurnalistik biasanya ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah ataupun
disampaikan secara terbuka. Kritik jurnalistik bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Jenis kritik yang satu ini berisikan
ulasan ringkas yang jelas tentang sutu pameran, pementasan, konser, atau jenis
pertunjukan lain.

Kritik Pendagogik
Kritik pendagogik bertujuan mengembangkan bakat dan potensi artistik-estetik peserta didik
supaya memiliki kemampuan mengenali bakat dan potensinya. Jenis kritik pendagogik
memiliki ciri-ciri diterapkan dalam kgiatan proses belajar mengajar dalam lembaga
pendidikan kesenian. Kritik pendagogik dikembangkan oleh guru kesenian.

Kritik Ilmiah
Jenis kritik yang selanjutnya adalah kritik ilmiah atau akademi. Kritik ini melakukan
pengkajian nilai secara luas, mendalam, dan sisematis, baik dalam menganalisis maupun
mengkaji banding kesejarahan critical judgment.
TOKOH SENI RUPA

1. Abdullah Suriosubroto
Seorang pelukis pertama Indonesia di abad ke 20, lahir tahun 1878 dan awalnya sempat
kuliah kedokteran di Batavia, hanya saja setelah ia melanjutkan kuliah ke Belanda justru
banting setir ke melukis. Pecinta pemandangan alam ini memiliki aliran seni sendiri yakni
Mooi Indie, hanya saja jika diperhatikan betul secara garis besar mirip dengan naturalisme.
Contoh lukisannya yang terkenal adalah Bambu Woods.

2. Affandi Koesoema
Terlahir sebagai pemuda Cirebon tahun 1907 dan meninggal tahun 1990. Seorang pelukis
yang rendah hati dan bahkan tak tahu aliran apa yang ia geluti. Ia hanya menumpahkan
warna-warna cat secara acak di atas kanvas, lalu menyelesaikan lukisannya dengan
menggunakan jemari bukannya kuas seperti pelukis lain. Dunia menyebutnya maestro,
sementara ia hanya menyebut dirinya sebagai tukang lukis saja. Sampai wafat, ia sudah
melukis lebih dari 2000 lukisan salah satunya adalah Kebun Cengkeh, Perahu dan Matahari,
Andong Jogja dan masih banyak lagi.

3. Barli Sasmitawiyana
Seorang pelukis yang terlahir tahun 1921 dan menutup usia tahun 2007 silam, mulai melukis
pada tahun 1930 saat usianya masih 9 tahunan di sebuah studio milik pelukis Belgia yang
tinggal di Bandung yakni Jos Pluimentz. Ia menempuh pendidikan seni di Paris tahun 1950
dan saat pulang ke Indonesia membuka Sanggar Rangga Gempol di Dago, Bandung.
Beberapa lukisannya adalah Affandi dan Istri Pulang Melukis Pohon Apel, Bobotoh, Penari
Kipas 2 dan masih banyak lainnya.

4. Basuki Abdullah
Pelukis ini adalah pelukis Istana Merdeka di tahun 1974, merupakan putra dari pelukis abad
20 Indonesia yakni Abdullah Suriosubroto. Terlahir tahun 1925 dan wafat tahun 1993.
Termasuk ke dalam jajaran maestro lukis Indonesia dengan aliran realis, ia bahkan terkenal
sebagai pelukis yang mampu melukiskan kecantikan wanita dengan sangat sempurna. Pada
sebuah kompetisi di Belanda, ia mengalahkan 87 orang pelukis Eropa dan mengharumkan
Indonesia.

5. Delsy Syamsumar
Terlahir di Medan tahun 1935 dan pindah ke Sumatera pada masa perang revolusi sampai
usianya SMA. Kala itu, bakat melukisnya sudah nampak sejak usia 5 tahun, ia juga selalu
mendapat nilai sempurna untuk seni rupa. Di usianya yang ke 17 tahun ia membuat komik
perjuangan yang dikirim ke majalah Aneka, dan kelak berkat komik itulah namanya terkenal
sampai ke seluruh Indonesia. Berkat itu pula ia hijrah ke Jakarta dengan difasilitasi oleh
penerbit dan produktif menelurkan banyak hasil karya bernilai tinggi. Beberapa contohnya
adalah Heroisme Cut Mutia, Kereta Api Terakhir Yogyakarta dan komik Si Semut.

6. Hendra Gunawan
Pelukis yang juga seorang seniman Sunda. Lahir tahun 1918 dan wafat di Bali tahun 1983.
Awal mula keputusannya melukis setelah bertemu dengan Affandi, ia juga mengenal
Abdullah Suriosubroto dan Barli. Bukan cuma melukis, namun ia juga membentuk sebuah
sanggar yakni Sanggar Pusaka Sunda tahun 1940. Beberapa hasil lukisannya yang
melegenda adalah Jual Beli di Pasar, Perempuan Menjual Ayam, Sketsa, Bisikan Iblis.

7. Henk Ngantung
Memiliki nama lengkap Hendrik Hermanus Joel Ngantung terlahir tahun 1921 di Manado,
dan wafat tahun 1991. Bukan cuma seorang pelukis, namun juga seorang wakil gubernur
periode 1960-1964 dan gubernur Jakarta tahun 1964-1965. Ia mempelajari lukisan dari
Chairul Anwar dan Asrul Sani. Perjalanan politiknya tidak berhasil, misi mengubah Jakarta
menjadi kota budaya pun gagal sampai ia akhirnya lepas masa jabatan dan tinggal dalam
kemiskinan dengan sejumlah penyakit seperti jantung dan glaukoma. Pameran pertama dan
terakhirnya disponsori oleh pengusaha Ciputra. Lukisannya Digiring ke Kandang menjadi
lukisan terbaik tahun 1942.

8. I.B Said
Terlahir tahun 1934 dan merupakan salah satu pelukis istana. Mendapatkan tugas khusus
dari Presiden Soekarno untuk melukis wajah-wajah tamu kenegaraan yang datang ke
Indonesia dan totalnya melukis 300 wajah. Sampai usianya yang ke 74 tahun, ia masih
melukis di istana. Pada masa pemerintahan Bung Karno, pelukis hanya berjumlah sekitar 20
orang saja dan membuat 10 foto untuk dipajang di beberapa titik dalam istana. Hasil karya
I.B Said adalah Segitiga Senen Tinggal Kenangan dan berbagai foto wajah tamu negara.

9. Popo Iskandar
Pelukis yang juga seorang dosen di IKIP Bandung (UPI) ini terlahir tahun 1926 dan wafat
tahun 2000. Be;ajar seni rupa pada Barli Samitawinata dan Hendra Gunawan. Memiliki
aliran sendiri dan sangat suka melukis kucing sehingga ia mendapatkan julukan sebagai
pelukis kucing. Tak hanya melukis kucing, ia juga melukis hewan lainnya dan hanya
menggunakan tiga warna saja. Lukisannya adalah Young Leophard, Bulan di Atas Bukit,
Bunga, Cat dan lain sebagainya.

10. Djoko Pekik


Seorang pelukis yang sempat ditahan paska serangan G30/S PKI ini lahir di Grobogan
tahun 1931, ia mengikuti sebuah pameran di Amerika Serikat tahun 1986 dan saat itu
namanya langsung populer di Indonesia.

UJI KOMPETENSI
1.Warna yang dihasilkan dari penggabungan warna merah dan kuning dengan
perbandingan 50:50 adalah warna….
a. Hijau
b. Ungu
c. Oranye
d. Abu-abu
e. Coklat
Jawaban:C

2.Proses gambar yang dibuat dengan pewarnaan manual atau dengan komputer dengan
halus sehigga gambar pun terlihat seperti aslinya disebut gambar….
a. Rendering
b. Tembus
c. Potongan
d. Dekorasi
e. Arsitek
Jawaban:A

3.Batik yang motifnya dibuat dengan hanya menggunakan tangan disebut….


a. Batik tulis
b. Batik cap
c. Batik pekalongan
d. Batik ikat
e. Batik Malaysia
Jawaban:A
4.Yang termasuk karya seni rupa murni adalah….
a. cangkir
b. Rumah
c. Kursi
d. Baju
e. Patung
Jawaban:E

5.Seni rupa yang memiliki panjang dan lebar disebut...


a.Seni rupa 2 dimensi
b.Seni rupa 3 dimensi
c.Seni rupa murni
d.Seni rupa terapan
e.a dan b benar
Jawaban:A

6.Seni rupa yang memiliki panjang,lebar, dan tinggi disebut...


a.Seni rupa 2 dimensi
b.Seni rupa 3 dimensi
c.Seni rupa murni
d.Seni rupa terapan
e.Semua jawaban salah
Jawaban:B

7.Berikut ini adalah unsur dasar seni rupa kecuali….


a. Titik
b. Lukisan
c. Garis
d. Bidang
e. Ruang
Jawaban:B

8.Contoh karya seni visual dua dimensi yang bergerak, yaitu….


a. Relief
b. Lukisan
c. Film
d. Foto
e. Patung
Jawaban:C

9.Unsur fisik seni rupa yang merupakan gabungan titik-titik yang bersambung, yaitu ….
a. Warna
b. Garis
c. Volume
d. Tekstrur
e. Bidang
Jawaban:B
10.Salah satu jenis karya seni rupa terapan adalah seni kriya yang disebut juga….
a. Desain
b. Seni grafis
c. Kerajinan tangan
d. Arsitektur
e. Keterampilan
Jawaban:C

Anda mungkin juga menyukai