Anda di halaman 1dari 34

Kelangkaan adalah kondisi dimana kita tidak menpunyai cukup sunber

daya untuk memenuhi kebutuhan kita dgn kata lain, jumlah kebutuhan
lebih banyak dari dari jumlah barang dan jasa yg tersedia .

Kebutuhan Manusia Yang Tidak Terbatas


 Sifat alami manusia

Manusia memiliki sifat selalu merasa kurang terhadap apa yang ia miliki, semakin banyak
keinginan yang ia miliki maka semakin banyak kebutuhan yang ingin di penuhi. Contoh:
seseorang telah memiliki radio namun Ia akan menginginkan peralatan yang lebih modern seperti
hp atau telpon gengam.

 Tingkat pendapatan

Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin banyak kebutuhan yang ingin di
penuhi. Contoh: seseorang guru merasa cukup memiliki sepeda motor, sedangkan seorang DPR
tidak cukup memiliki sepeda motor saja namun ia harus memiliki mobil yang setara dengan
kedudukannya dan gajinya.

 Faktor lingkungan

Lingkungan tempat manusia tinggal mendorong manusia untuk bertindak menyesuaikan diri
dengan keadaan lingkungan dimana Ia tinggal. Contoh: manusia yang tinggal didesa biasanya
barang penyesuaian dirinya adalah rumah yang sederhana. Namun seseorang yang tinggal di kota
untuk menyesuaikan dirinya di masyarat membutuhkan rumah yang bagus dan bahkan mewah.

 Lingkungan sosial

Dalam hidup bermasyarkat budaya dan keadaan sosial sangat berpengaruh kepada perilaku
masyarakat. Hal ini dapat menimbukan kebiasaan untuk meniru tingkah laku orang lain. Contoh:
seseorang yang meniru seorang artis yang ia kagumi atau yang ia idolakan.

 Kemajuan teknologi informasi

Dengan adanya kemajuan teknologi ,maka informasi tentang barang-barang dengan teknologidan
model terbaru dapat dengan mudah di ketahui oleh banyak orang, melalui radio, televise, internet
dan media cetak, sehingga orang-orang memiliki rasa ingin tau dan memilikinya.

 Akulturasi budaya

Unsur kebudayaan yang satu dapat berpengaruh terhadap kebudayaan yang lain. Dengan
masuknya budaya lain terhadap budaya yang sudah ada maka dapat menimbukan kebutuhan
yang baru. Contoh: masuknya gaya eropa ke indonesia , Contohnya dalam bidang busana.

 Perdagangan Internasional
Dengan perdagangan Internasional, maka akan terjadi perdagangan antar Negara sehingga arus
barang akan semakin cepat dan beraneka ragam yang mendorong meningkatkan kebutuhan.

Faktor Sumber Daya


 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di sebut juga tenaga kerja. Tenaga kerja mengarah pada kontribusi
terhadap kegiatan produksi yang di berikan oleh para pekerja baik dengan tenaga maupun
pikiran. Unsur-unsur pembentuk sumber daya manusia meliputi keahlian, kejujuran, keadilan,
dan kekuatan fisik.

Dalam ilmu ekonomi tenaga kerja mencakup tenaga fisik dan kemampuan mental yang dimiliki
oleh manusia. Tenaga kerja juga langka. Misalnya bila semakin banyak tenaga guru yang di
hasilkan, akan semakin sedikit insinyur yang di hasilkan sehigga menimbulkan kelangkaan
tenaga kerja padahal kebutuhan manusia akan semakin banya dan bergam.

 Sumber Daya Alam

Sumber daya alam sangat terbatas. Misalnya tanah yang sudah digunakan untuk mendirikan
bangunan tidak bisa di gunakan untuk yang lain. Dengan demikian factor produksi tanah menjadi
langka dan terbatas.

 Sumber Daya Modal

Sumber daya modal adalah semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan
produksi barang-barang lain. Modal terdiri dari mesin-mesin, bangunan, pembangkit tenaga
listrik, dan lain-lain. Jumlah modal sangat terbatas karena kemamuan manusia untuk
menghasilkannya terbatas.

Faktor Penyebab Kelangkaan


 Keterbatasan sumber daya
 Perbedaan letak geografis
 Pertambahan jumlah penduduk
 Keterbatasan kemampuan produksi
 Bencana alam

Dampak Kelangkaan
 Para produsen produk olahan kedelai seperti produsen tahu dan tempe berhenti produksi.
 Para konsumen olahan kedelai mengurangi porsi konsumsi.
 Harga produk tempe dan tahu naik.
 Keberadaan tempe dan tahu sulit di temukan di pasar.
Strategi untuk Mengatasi Kelangkaan
 Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan

Skala prioritas kebutuhan adalah suatu daftar tentang berbagai macam kebutuhan hidup yang
disusun berdasarkan kepentingannya, dari yang paling penting dan mendesak, dapat ditunda
pemenuhannya hingga tidak perlu dipenuhi..

 Berlaku Arif dan Bijaksana dalam Memanfaatkan Sumber Daya

Berlaku arif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya bisa diterapkan dengan melakukan
usaha – usaha berikut.

1. Memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan efektif  serta menggali yang belum
terangkat.. Kegiatan ini perlu dilakukan agar sumber daya yang ada tidak cepat rusak atau
puna dan yang baru dapat dimanfaatkan secara optimal.
Contohnya : memperbaiki barang yang rusak.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan kualitas


sumber daya manusia. Melalui kegiatan ini diarapkan terbentuk tenaga – tenaga terampil
dan ahli di bidang sehingga dapat memaksimalkan kegunaan sumber daya. Contohnya ,
menyelenggarakan kursus menjahit dan pelatihan montir.

3. Mengelola dan mendayagunakan sumber modal secara tepat guna. Pengelolaan sumber
daya modal secara tepat guna akan membuat seseorang mampu mengatur penghasilannya
dengan benar. Bagi pengusaha, ia bisa mengefisienkan biaya operasional sehingga
keuntungan yang diperole pun maksimal.
PENGERTIAN KEGIATAN EKONOMI
APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEGIATAN EKONOMI? PENGERTIAN KEGIATAN
EKONOMI ADALAH SEGALA AKTIVITAS YANG DILAKUKAN OLEH MANUSIA
DALAM UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUPNYA. DEFINISI KEGIATAN
EKONOMI DAPAT JUGA DIARTIKAN SEBAGAI UPAYA YANG DILAKUKAN
MANUSIA UNTUK MENCAPAI SUATU TINGKATAN KESEJAHTERAAN ATAU
KEMAKMURAN DALAM HIDUP.

SECARA UMUM, KEGIATAN EKONOMI TERSEBUT TERDIRI DARI KEGIATAN


PRODUKSI, DISTRIBUSI, DAN KONSUMSI. MASING-MASING KEGIATAN TERSEBUT
(PRODUKSI, DISTRIBUSI, DAN KONSUMSI) SALING TERKAIT DAN TIDAK
TERPISAHKAN SATU DENGAN LAINNYA.

TUJUAN KEGIATAN EKONOMI


SECARA UMUM TUJUAN KEGIATAN EKONOMI ADALAH UNTUK MEMENUHI
SEGALA KEBUTUHAN MANUSIA DI DALAM HIDUPNYA, YAITU KEBUTUHAN
PRIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER.

DALAM UPAYA UNTUK MEMENUHI TUJUAN KEGIATAN EKONOMI TERSEBUT,


MANUSIA MELAKUKAN BERBAGAI HAL. MULAI DARI MEMPRODUKSI BARANG
ATAU JASA, MELAKUKAN PROSES DISTRIBUSI PRODUK, HINGGA PENGGUNAAN
(KONSUMSI) TERHADAP PRODUK TERSEBUT.

JENIS KEGIATAN EKONOMI


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI, MANUSIA TIDAK PERNAH LEPAS DARI
KEGIATAN EKONOMI. MENGACU PADA PENGERTIAN KEGIATAN EKONOMI
BERIKUT INI ADALAH BEBERAPA JENIS KEGIATAN EKONOMI SECARA UMUM:

1. KEGIATAN PRODUKSI

KEGIATAN PRODUKSI ADALAH SUATU AKTIVITAS ATAU PEKERJAAN YANG


DAPAT MENGHASILKAN SUATU PRODUK, BAIK ITU BARANG MAUPUN JASA.
DENGAN ADANYA KEGIATAN PRODUKSI MAKA DIHARAPKAN BARANG/ JASA
YANG DIHASILKAN DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN KONSUMEN.

PELAKU KEGIATAN PRODUKSI INI BIASANYA DISEBUT DENGAN PRODUSEN


DIMANA TUJUAN DARI KEGIATAN PRODUKSI ADALAH UNTUK MEMPEROLEH
KEUNTUNGAN DARI BARANG/ JASA YANG DIHASILKAN. CONTOH KEGIATAN
PRODUKSI MISALNYA PERUSAHAAN PEMBUAT ROTI YANG MENGHASILKAN
BERBAGAI PRODUK ROTI UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN PASAR.

BEBERAPA JENIS BARANG YANG DIHASILKAN DARI KEGIATAN PRODUKSI


ADALAH:

 BARANG MENTAH
 BARANG SETENGAH JADI
 BARANG JADI

2. KEGIATAN DISTRIBUSI

KEGIATAN DISTRIBUSI ADALAH KEGIATAN MENYALURKAN SUATU PRODUK,


BAIK ITU BARANG ATAU JASA, DARI PRODUSEN KE KONSUMEN SEHINGGA
PRODUK TERSEBUT TERSEBAR LUAS KE MASYARAKAT YANG MEMBUTUHKAN.
TUJUAN DARI KEGIATAN DISTRIBUSI INI ADALAH UNTUK MEMASTIKAN
KEBERLANGSUNGAN KEGIATAN PRODUKSI DAN MEMASTIKAN PRODUK
DITERIMA OLEH KONSUMEN DENGAN BAIK.

PIHAK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN DISTRIBUSI BIASANYA DISEBUT


DENGAN DISTRIBUTOR ATAU PENYALUR, DIMANA UMUMNYA MERUPAKAN
PEDAGANG BESAR. CONTOH KEGIATAN DISTRIBUSI MISALNYA DISTRIBUTOR
BERAS, AGEN SURAT KABAR, AGEN PENYALUR BAHAN MAKANAN MENTAH,
DAN LAIN-LAIN.

ADAPUN BEBERAPA AKTIVITAS DALAH KEGIATAN DISTRIBUSI ADALAH


SEBAGAI BERIKUT:

 PEMBELIAN DARI PRODUSEN


 PENGANGKUTAN BARANG
 PENGEPAKAN (PENGEMASAN)
 PENJUALAN KE PEDAGANG PESAR (GROSIR)
 PENYIMPANAN DI GUDANG
 STANDARISASI MUTU BARANG
 KLASIFIKASI BARANG
 PROMOSI BARANG
 PENYALURAN BARANG

3. KEGIATAN KONSUMSI

KEGIATAN KONSUMSI ADALAH AKTIVITAS PENGGUNAAN ATAU MEMAKAI


BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN OLEH PRODUSEN. TUJUAN DARI
KEGIATAN KONSUMSI ADALAH UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MANUSIA
DALAM HIDUPNYA.

PELAKU KEGIATAN KONSUMSI DISEBUT DENGAN KONSUMEN DIMANA SEMUA


AKTIVITASNYA ADALAH BERTUJUAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
HIDUPNYA. BEBERAPA CONTOH KEGIATAN KONSUMSI MISALNYA MEMBELI
MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN, MEMBELI PAKAIAN DI TOKO,
MEMBELI GADGET, DAN LAIN SEBAGAINYA.

ADAPUN BEBERAPA PELAKU UTAMA KEGIATAN KONSUMSI ADALAH SEBAGAI


BERIKUT:

 RUMAH TANGGA KELUARGA


 PEMERINTAH
 INDUSTRI ATAU PERUSAHAAN

Contoh Kegiatan produksi

Untuk melengkapi artikel ini, berikut adalah beberapa contoh sederhana kegiatan ekonomi yang
sering berlangsung sehari-hari:

No Kegiatan Jenis Pihak yang Diuntungkan Keuntungan yang


. Didapatkan
1 Bertani/ Produksi Masyarakat yang Kebutuhan primer (makan)
Berkebun/ membutuhkan bahan dapat terpenuhi
Berladang makanan
2 Menjual Distribusi Masyarakat yang Kebutuhan sekunder
Pakaian membutuhkan pakaian (sandang) terpenuhi
3 Makan nasi, Konsums Pedagang bahan makanan Pedagang mendapatkan
sayur, dan buah i dan masyarakat yang uang, dan pembeli
membutuhkan makanan mendapatkan bahan
makanan
4 Menjual semen Distribusi Masyarakat yang sedang Proses pembangunan
membuat bangunan menjadi lancar
5 Menangkap Produksi Masyarakat yang Kebutuhan akan lauk dan
ikan di laut membutuhkan lauk protein dapat terpenuhi

Permintaan dan Penawaran


Permintaan dan Penawaran adalah dua kekuatan yang secara bersamaan menggerakkan
perekonomian. Berikut pembahasan lengkapnya:

Permintaan
Pengertian permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli untuk
memenuhi kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu di pasar.

Jenis-jenis Permintaan:

Permintaan dapat dibagi menjadi:

 Permintaan absolut: permintaan terhadap barang dan jasa secara umum, dengan disertai
atau tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli.
 Permintaan efektif: permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan
kemampuan untuk membeli.

Hukum permintaan

Dengan menganggap faktor-faktor lain bersifat tetap (ceteris paribus) hukum permintaan
menyatakan bahwa: ketika harga suatu barang/jasa mengalami penurunan, maka jumlah
permintaan barang/jasa tersebut akan naik, dan sebaliknya ketika harga barang/jasa meningkat,
maka jumlah barang/jasa yang diminta akan berkurang.

Faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan

Hukum permintaan menjelaskan bahwa harga berpengaruh terhadap jumlah barang/jasa yang
diminta. Meskipun demikian, teradapat faktor-faktor lain yang juga berpengaruh. Berikut adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:

 Harga barang itu sendiri

Seperti yang telah dijelaskan pada hukum permintaan, harga barang/jasa itu sendiri berpengaruh
terhadap jumlah yang diminta.

 Pendapatan masyarakat

Pada barang normal, peningkatan pendapatan akan meningkatkan jumlah barang/jasa yang
diminta. Namun pada barang inferior (misalnya nasi jagung), peningkatan pendapatan justru
akan mengurangi jumlah barang/jasa yang diminta.

 Intensitas kebutuhan

Semakin penting barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan seseorang maka jumlah permintaannya
akan semakin meningkat. Misalnya permintaan payung di kala hujan akan lebih tinggi
dibandingkan saat tidak hujan.

 Jumlah penduduk

Semakin besar jumlah penduduk di suatu negara maka semkain besar permintaannya terhadap
barang/jasa.

 Selera

Peningkatan selera pada satu jenis barang/jasa akan meningkatkan permintaan terhadap
barang/jasa tersebut dibandingkan dengan jenis barang/jasa lain. Misalnya permintaan terhadap
tiket konser artis Korea meningkat akhir-akhir ini karena meningkatnya kegemaran remaja
Indonesia terhadap artis-artis tersebut.

 Barang pengganti

Ketersediaan barang pengganti berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta.
Ketika harga teh meningkat, masyarakat yang menganggap kopi adalah barang substitusi dari teh
akan mengalihkan pembeliaannya ke kopi sehingga permintaan kopi akan meningkat.

Kurva permintaan
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dan jumlah barang
yang diminta. Perubahan pada harga barang itu sendiri akan menyebabkan pergeseran sepanjang
kurva permintaan (gambar A) sementara perubahan pada faktor-faktor lain akan menyebabkan
pergeseran kurva (gambar B).

Gambar A

Keterangan: pergerakan dari A ke B disebabkan karena penurunan harga yang menyebabkan


kuantitas meningkat.

Gambar B

Keterangan: peningkatan selera berakibat pada pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga dengan
kuantitas yang sama, seseorang akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk
barang/jasa yang diminta.

Penawaran
Pengertian penarawan adalah sejumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar untuk dijual pada
berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.

Hukum penawaran

Berkebalikan dengan hukum permintaan, peningkatan harga barang/jasa akan menyebabkan


penwaran terhadap barang/jasa tersebut meninngkat dan sebaliknya, dengan asumsi faktor lain
dianggap tetap.

Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:

Selain harga barang itu sendiri, beberapa faktor lain yang memengaruhi permintaan adalah:

 Biaya produksi

Tinggi rendahnya biaya produksi berpengaruh terhadap kemampuan produksi dan harga jual
barang, sehingga berpengaruh terhadap jumlah penawaran.
 Teknologi

Semakin mutakhir teknologi yang digunakan maka produksi semakin efisien sehingga jumlah
yang ditawarkan dapat ditingkatkan.

 Harapan akan harga masa depan

Jika produsen memperkirakan bahwa harga akan naik di masa depan, maka penwaran saat ini
akan dikurangi dan barang/jasa ditimbun untuk dijual di masa depan dengan harapan keuntungan
yang diperoleh meningkat.

Kurva penawaran

Kurva penwaran adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dengan jumlah barang/
jasa yang ditawarkan. Perubahan harga barang/jasa itu sendiri akan berpengaruh terhadap
pergerakan sepanjang kurva penawaran (gambar 1) sementara perubahan pada faktor lain akan
berpengaruh terhadap pergeseran kurva permintaan (gambar 2).

Gambar 1

Keterangan: peningkatan harga menyebabkan penawaran meningkat dari A ke B

Gambar 2

Keterangan: Perkiraan peningkatan harga di masa mendatang mengurangi jumlah yang


ditawarkan saat ini (dari A ke B).

Contoh Soal

Yang bukan merupakan ciri penawaran adalah

1. Meningkat ketika harga barang/jasa tersebut meningkat


2. Menurun ketika harga barang/jasa tersebut menurun
3. Dipengaruhi selera
4. Dipengaruhi teknologi
5. Dipengaruhi harapan akan harga di masa mendatang
Pembahasan

Jawaban yang benar adalah (c) dipengaruhi selera. Selera mempengaruhi permintaan konsumen,
namun tidak mempengaruhi penawaran produsen

Kurva Penawaran-Permintaan, Pergerakan


serta Pergeserannya
Dalam ilmu ekonomi kurva dibagi menjadi 2, yaitu kurva permintaan dan kurva penawaran,
tugas si kurva ini adalah melihat pergerakan bagaimana faktor-faktor memengaruhi
permintaan, penawaran, dan harga dari suatu barang.

KURVA PERMINTAAN

Dalam ilmu ekonomi, sebuah permintaan akan suatu barang akan meningkat jika harganya turun.
Kurva permintaan adalah penggambaran dari pernyataan tersebut yang dituangkan ke
dalam gambar untuk memudahkan pemahamannya. Kurva ini mempunyai gradient /
kemiringan / slope negatif, artinya slope pada kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara harga dengan permintaan adalah
berbanding terbalik.

Untuk menggambarkan kurva permintaan coba kamu lihat tabel di bawah ini.

Set
elah kamu tahu harga dan jumlah permintaannya, kamu bisa buat kurva dengan bentuk seperti ini
berdasarkan dari tabel di atas.
Tet
api squad, kurva ini bisa mengalami perubahan dan pergerakan dalam teorinya, lho. Perubahan
ini terjadi karena dua sebab utama, yaitu perubahan harga barang yang bersangkutan dan
yang satu lagi karena faktor ceteris paribus (faktor selain harga barang itu sendiri) biasanya
pendapatan pembeli atau selera pasar.

Sebagai contoh, dapat dilihat pada kurva di bawah ini. Pada saat harga bakso Rp20.000,00
jumlah bakso yang diminta adalah sebesar 120 mangkok (titik A pada kurva permintaan). Ketika
harganya turun menjadi Rp18.000, mengakibatkan bertambahnya jumlah bakso yang diminta
dari 120 mangkok menjadi 140 mangkok (titik A pada kurva permintaan bergerak ke kanan yaitu
titik B), dan seterusnya. Jadi kesimpulannya, yang membuat kurva permintaan bergerak hanyalah
harga barang tersebut atau harga barang itu sendiri.

Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh pendapatan, maka
akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila pendapatan meningkat, kurva
permintaan bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan menurun, kurva permintaan bergeser
sejajar ke kiri. Contoh ini dapat diilustrasikan dalam kurva berikut ini.
Pengaruh masing-masing faktor yang memengaruhi permintaan terhadap pergerakan (movement)
dan pergeseran (shifting) kurva permintaan dapat dirangkum dalam tabel berikut.

KURVA PENAWARAN

Nah kalau ini adalah kurva penawaran. Kurva ini adalah kebalikan dari kurva permintaan.
Jika harga suatu barang naik, maka barang yang di tawarkan juga akan naik. Begitulah
bunyi hukum pada kurva penawaran. Kurva ini memiliki gradient / kemiringan / slope positif,
artinya slope pada kurva ini berjalan naik dari pojok bawah kiri ke pojok kanan atas.

Untuk menggambarkan kurva penawaran, coba kamu lihat tabel di bawah ini.
Setelah kamu tahu harga dan jumlah penawarannya, maka kamu bisa membuat kurva seperti data
di tabel.

Seperti temannya kurva permintaan, kurva penawaran juga bisa bergeser atau mengalami
pergerakan. Faktornya tetap sama, yaitu perubahan harga barang dan faktor ceteris paribus
(faktor selain harga barang itu sendiri), misalnya biaya produksi dan teknologi.

Sebagai contoh, dapat dilihat pada kurva penawaran di bawah ini. Pada saat harga bakso
Rp16.000,00 jumlah bakso yang ditawarkan adalah sebesar 160 mangkok (titik C pada kurva
penawaran). Ketika harganya naik menjadi Rp18.000, mengakibatkan bertambahnya jumlah
bakso yang ditawarkan dari 160 mangkok menjadi 180 mangkok (titik C pada kurva permintaan
bergerak ke kanan ke titik B), dan seterusnya.

Sementara itu, jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh teknologi, maka
akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila teknologi meningkat (ditemukan
teknologi baru yang semakin canggih yang memungkinkan produksi lebih banyak dan efisien),
kurva penawaran bergeser sejajar ke kanan. Jika teknologi menurun, kurva penawaran bergeser
sejajar ke kiri. Contoh ini dapat diilustrasikan dalam kurva berikut ini.
Pengaruh masing-masing faktor yang memengaruhi penawaran terhadap pergerakan (movement)
dan pergeseran (shifting) kurva penawaran dapat dirangkum dalam tabel berikut.

Nah, Squad, itulah tadi yang dimaksud dengan kurva permintaan-penawaran. Tidak hanya itu,
kedua kurva ini bisa bergerak tergantung kepada banyaknya kuantitas yang di tawarkan/diminta,
harga, bahkan faktor dari luar yang tidak ada hubungannya dengan harga.
PERAN PASAR DALAM PEREKONOMIAN

PASAR = TEMPAT BERTEMUNYA ANTARA PRODUSEN DAN KONSUMEN UNTUK


TRANSAKSI JUAL BELI.

PRODUSEN = PENGHASIL/PENJUAL BRG / JASA

KONSUMEN = PEMBELI BRG/JASA

Peran Pasar dalam Perekonomian

 Pengertian pasar

Pengertian  pasar secara konkret adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual. Dalam ilmu
ekonomi, pengertian pasar lebih dititikberatkan pada kegiatan jual belinya. Pasar dapat terbentuk
di mana saja dan kapan saja.

Syarat-syarat terbentuknya pasar:

1. Adanya penjual
2. Adanya pembeli
3. Adanya barang atau jasa yang diperjualbelikan
4. Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli

 Peran pasar dalam perekonomian

Keberadaan pasar mempunyai fungsi yang penting. Bagi konsumen, adanya pasar akan
mempermudah dalam memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Adapun bagi
produsen, pasar menjadi tempat untuk mempermudah proses penyaluran barang hasil produksi.
Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan
harga, dan sebagai tempat promosi.

1. Pasar sebagai Sarana Distribusi

Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari
produsen kepada konsumen. Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan dengan
konsumen, baik secara langsung maUpun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya.

1. Pasar sebagai Pembentuk Harga

Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk ber-transaksi. Interaksi
antam pembeli dan penjual di pasar akan mendorong ter-bentuknya harga. Dengan demikian,
pasar berfungsi sebagai pembentuk harga.

1. Pasar sebagai Sarana Promosi

 Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat untuk memperkenalkan dan
menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya pada
konsumen. Promosi dilakukan untuk menarilc minat pembeli terhadap barang atau jasa yang
diperkenalkan. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan
kualitasnya bagus alcan menjadi pilihan konsumen.

 Macam-macam pasar

1. Pasar menurut Pelayanan dan Kelengkapannya

Pasar tradisional, dalam pasar tradisional, pembeli dilayani langsung oleh penjual,
sehingga dimungkinkan masih terjadi tawar menawar harga. Contoh pasar Beringharjo di
Yogyakarta, pasar Johar di Semarang.

Pasar modern, dalam pasar modern, pelayanan dilakukan secara mandiri dan dilayani
oleh pramuniaga.
2. Pasar menurut Fisik

Pasar kongkret/riil, adalah pasar di mana penjual dan pembeli bertemu langsung dan
barang yang diperjualbelikan benar-benar ada. Ciri-cirinya: transaksi tunai, barang dapat 
langsung dibawa,barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual pembeli
bertemu langsung.

Pasar abstrak, adalah pasar di mana penjual dan pembali tidak bertemu secara langsung
dan barang yang diperjualbelikan tidak tersedia secara langsung. Ciri-cirinya: transaksi
berlandaskan rasa percaya, penjual pembeli berada di tempat yang berbeda, barang yang
diperjualbelikan tidak tersedia (hanya contohnya saja).\

3. Pasar menurut Waktu Terjadinya

Pasar harian, pasar yang penyelenggaraannya setiap hari.

Pasar mingguan, pasar yang penyelengggaraanya setiap seminggu sekali.

Pasar bulanan, pasar yang penyelenggaraanya sebulan sekali.

Pasar tahunan, pasar penyelenggaraannya setahun

4. Pasar  menurut Luas Wilayah Kegiatannya

Pasar lokal, pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, barang yang
diperjualbelikan adalah barang kebutuhan masyarakat di sekitarnya.

Pasar nasional, pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu negara, barang
yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan masyarakat negara tersebut.

Pasar regional, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara di
wilayah tertentu dan biasanya didukung dengan perjanjian kerjasama misalnya AFTA di
wilayah Asia Tenggara.

Pasar internasional/pasar dunia, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi seluruh
kawasan dunia, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan semua
masyarakat dunia

5. Pasar menurut Barang yang Diperjualbelikan

Pasar barang konsumsi, adalah pasar yang memperjualbelikan barang yang secara
langsung dapat dikonsumsi, misalnya pasar sembako, pasar buah.

Pasar barang produksi,  adalah pasar yang memperjualbelikan barang produksi atau
faktor-faktor produksi, misalnya pasar bibit ikan, pasar mesin-mesin pabrik, bursa tenaga
kerja.

6. Pasar menurut Bentuk/Organisasi Pasar


1. Pasar persaingan sempurna (perfect competition market),adalah pasar yang
terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga harga tidak bisa ditentukan oleh
masing-masing penjual/pembeli.

Ciri-cirinya:

 Pengetahuan penjual dan pembeli sempurna


 Penjual dan pembeli bebas keluar masuk pasar
 Penjual dan pembeli banyak

Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen


2. Pasar persaingan tidak sempurna (imperfect competition market), adalah pasar
di mana jumlah pembeli lebih banyak daripada jumlah penjual.

Ciri-ciri:

 Pengetahuan pembeli tentang pasar terbatas


 Terdapat hambatan nutuk memasuki pasar
 Jumlah penjual sedikit
 Barang yang diperjualbelikan heterogen

Pasar persaingan tidak sempurna dibedakan menjadi:

1. Pasar monopoli, adalah pasar yang sepenuhnya dikuasai satu penjual. Contoh: PLN
menguasai listrik di Indonesia.

Ciri-ciri:

1. Terdapat satu penjual dan banyak pembeli.


2. Harga ditentukan oleh penjual.
3. Tidak ada barang lain yang dapat menggantikan barang yang diperjualbelikan.
4. Ada rintangan bagi penjual baru yang ingin masuk.

Penyebab timbulnya pasar monopoli:

1. Ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan undang-undang


2. Penggabungan dari berbagai perusahaan
3. Adanya hak paten atas hasil karya

Hambatan yang terjadi pada pasar monopoli:

1. Penetapan harga serendah mungkin


2. Adanya kepemilikan terhadap hak paten/hak cipta dan hak eksklusif
3. Pengawasan yang ketat terhadap agen dan distributor
4. Adanya skala ekonomis yang sangat besar
5. Memiliki sumber daya yang unik

2. Pasar duopoli, yaitu pasar yang dikuasai oleh dua penjual. Contoh: Caltex dan Pertamina
menguasai minyak pelumas.

Ciri-ciri:

1. Terdapat dua penjual dan banyak pembeli.


2. Harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjua
3. Pasar oligopoli,  yaitu pasar yang dikuasai oleh beberapa penjual. Contoh:
Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki menguasai sepeda motor.

Ciri-ciri:

1. Terdapat beberapa penjual dan banyak pembeli


2. Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
3. Terdapat hambatan bagi penjual baru
4. Adanya saling ketergantungan
5. Penggunaan iklan sangat intensif
  Pasar monopolistik,  yaitu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual barang yang
sama tetapi dengan berbagai macam variasi.

Ciri-ciri:

1. Terdapat banyak produsen


2. Barang yang diperjualbelikan sama tetapi dengan berbagai macam variasi
3. Adanya kemudahan bagi produsen baru untuk menawarkan produknya
4. Selalu terbuka peluang untuk menciptakan persaingan

5. Pasar monopsoni, yaitu pasar dimana terdapat banyak penjual tetapi pembelinya hanya
satu.

Ciri-ciri:

1. Terdapat banyak produsen


2. Pembeli hanya satu
3. Para produsen bersaing keras untuk memberikan pelayanan dan harga serendah mungkin

Struktur pasar/ bentuk pasar

1. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar Persaingan Sempurna adalah pasar yang memiliki karaktersitik sebagai berikut.

1. Homogenitas Produk {Homogeneous Product), yaitu produk yang diperjualbelikan


homogen atau sejenis.
2. Pengetahuan Sempurna (.Perfect Knowledge), yaitu pengetahuan konsumen dan
produsen sempurna tentang produk dan harga sehingga tidak ad a satu orang produsen
dan konsumen pun yang bisa menentukan harga, harga ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan penawaran yang berinteraksi secara alami di pasar.
3. Output Perusahaan Belatif Kecil (Small Relativity Output), yaitu jumlah barang di pasar
sangat banyak sehingga output perusahaan hanya bagian kecil dari output yang ada di
pasar.

Perusahaan Menerima Harga yang Ditentukan Pasar {Price Taker), yaitu harga ditentukan oleh
mekanisme pasar, hasil interaksi secara alamiah antara permintaan dan penawaran. Keleluasaan
Keluar Masuk Pasar {Free Entry and Exit). Yaitu terdapat kebebasan bagi penjual dan pembeli
untuk keluar masuk pasar tanpa hambatan masuk atau hambatan keluar.

2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang memiliki karakteristik kebalikan dari pasar
persaingan sempurna. Pada pasar ini, penjual bisa menentukan harga dan jumlah barang sehingga
diperoleh keuntungan yang maksimal, barang-barang yang diperjualbelikan terdiferensiasi yaitu
untuk jenis yang sama memiliki berbagai variasi atau ragam corak dan bentuk, sehingga
konsumen dapat membedakan dan melakukan pilihan secara bebas. Barang-barang yang
terdiferensiasi tersebut dapat dibedakan melalui kualitas.wama, bentuk,ukuran,merek, aroma,
pelayanan dan sebagainya.

 Peran Iptek terhadap perubahan jenis dan struktur pasar

Electronic Business {e-business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan
semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Dengan kata lain, e-business
merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang
dilakukan dengan memanfaatkan telcnologi internet. Istilah tersebut kali pertama diperkenalkan
oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusaliaan IBM, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis
yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. Adapun e-commerce merupakan
transaksi perdagangan yang dilakukan lewat internet atau di kenal juga dengan online trading. E-
commerce melibatkan individu dan organisasi yang tidak dibatasi oleh batas teritorial Negara.
E-business, e-commerce, dan online trading ketiganya merupakan istilah yang dapat saling
menggantikan dan berkaitan dengan kegiatan jual beli yang memanfaatkan perkembangan
IPTEK, khususnya internet. Contoh website yang menjadi penyelenggara bertemunya penjual
dan pembeli di pasar dunia diantaranya http://www.tokopedia.com,wwav.lazada.com,
http://www.olx.com, www. daganghalal.com, wvvw.bukalapak.com, dan sebagainya.

Berkeinbangnya e-business memberikan manfaat bagi pembeh dan penjual dalam bertransaksi di
pasar, diantaranya sebagai berikut berikut.

1. Memperpendek jarak, jarak antara pembeli dan penjual menjadi semakin dekat dengan
adanya bantuan internet.
2. Perluasan pasar, jangkauan pasar dari produk yang ditawarkan penjual semakin luas dan
dapat mencapai seluruh pelosok dunia.
3. Perluasan jaringan mitra kerja, baik produsen maupun konsumen dari berbagai belahan
dunia, tanpa batas Negara, dapat saling bermitra dalam mengembangkan kegiatan
ekonominya.
4. Biaya lebih efisien, interaksi antara penjual dan pembeh tidak harus secara fisik bertemu,
melainkan dibantu oleh perangkat teknologi yang canggih, sehinggamengurangi biaya
transportasi. Penyediaan barangdan jasa juga cukup dengan menampilkan gambar atau
photo dari produk yang diperjualbelikan, sehingga tidak perlu membangun atau menyewa
ruangan toko khusus yang menyajikan produk tersebut. Dari aspek tenaga kerja juga
produsen bisa lebih efisien, karena tidak diperlukan banyak tenaga kerja, pekerjaan dapat
dikerjakan oleh aplikasi komputer yang bekerja 24 jam.
5. Meningkatkan citra perusahaan, citra perusahaan dapat secara cepat berkembang karena
jangkauan internet yang sangat luas dan masif.
6. Menyederhanakan proses layanan, dengan layanan internet maka para konsumen tidak
perlu antri dalam memesan produk, cukup membukan komputer atau smart phone di
rumah masing-masing dan secara mandiri melakukan pemesanan produk sesuai dengan
yang diinginkan, proses pembayaran juga dapat lebih mudah dan praktis dengan
memanfaatkan layanan transaksi nontunai melalui ATM, Elektronik Banking, dan
sebagainya.
7. Mempermudah akses informasi, informasi1, produk dapat secara mudah dan cepat
menyebar ke seluruh dunia, sehingga masyarakat calon pembeli dapat dengan mudali
mengakses informs kapan dan dimana saja.

Semakin berkembangnya kegiatan jual beli dengan menggunakan perangkat internet, mendorong
semakin berkembangnya jenis pasar abstrak dan semakin mempermudah proses transaksi antara
penjual dan pembeli. Jika clilihat dari pelaku ekonominya, pasar dunia maya di Indonesia masih
berstruktur ohgopoli, karena pelalcunya masih beberapa, hal tersebut diantaranya dikarenakan
belum seluruh wilayah Indonesia memiliki akses internet yang memadai, ke depan dengan
semakin luasnya jangkauan akses internet di Indonesia, struktur pasar dunia maya dapat bergeser
menjadi struktur persaingan monopolistic.
PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

A. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

1. Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
negara yang dipisahkan.
Macam BUMN menurut undang-undang No.19 tahun 2003 :
a. PERSERO
b. PERUM

Modal BUMN
a. Kekayaan negara yang dipisahkan.
b. Penyertaan modal negara dalam rangka pendirian/ penyertaan BUMN. Bersumber dari (pasal
4 ayat 3, UU Nomor 3 tahun 2003 tentang BUMN)

2. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Badan usaha yang dikelola oleh negara (BUMN) dapat didasarkan pada kepemilikan,
fungsinya, dan permodalannya.
a. Berdasarkan kepemilikannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Penguasaan badan usaha dimiliki oleh pemerintah.


2. Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
3. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan pemerintah.
4. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
5. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
b. Berdasarkan fungsinya, BUMN memiliki ketentuan sebagai berikut.

1. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
2. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
3. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
4. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan,
tetap dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
5. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
6. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-
prinsip ekonomi.
c. Berdasarkan permodalannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
2. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, besarnya  tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh
negara.
3. Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
4. Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
5. Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat.
6. Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank.
3. Peranan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Peranan BUMN dalam perekonomian nasional adalah :
a. Mencegah agar cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup
    orang banyak tidak dikuasai oleh sekelompok masyarakat tertentu.
b. Memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
c. Membuka lapangan kerja.
d. Melakukan kegiatan produksi dan distribusi yang menguasai hidup hajat hidup orang banyak.
e. Sebagai sumber pendapatan negara.

Peranan BUMN ditegaskan dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, yaitu sebagai berikut.
a. Memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional umumnya dan penerimaan negara
    khususnya.
b. Mengadakan pemupukan keuntungan dan pendapatan.
c. Menyediakan kebutuhan umum berupa barang dan jasa yang bermutu dan memadai bagi
    pemenuhan hajat orang banyak.
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha swasta dan koperasi.
e. Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bersifat melengkapi kegiatan swasta dan koperasi,
antara
    lain menyediakan kebutuhan masyarakat, baik dalam bentuk barang maupun jasa dengan
    memberikan pelayanan yang bermutu dan memadai.
f. Turut aktif memberikan bimbingan kegiatan sektor swasta, khususnya pengusaha golongan
    ekonomi lemah.
g. Turut aktif melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program
pemerintah di
    bidang ekonomi dan pembangunan umumnya.

4. Bentuk-bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


          Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 17 tahun 1967, perusahaan
negara digolongkan dalam tiga bentuk usaha negara, yaitu perjan, perum, dan persero. Dengan
di turunkanya Undang- undang No. 19 Tahun 2003 Bab I Pasal 9, perusahaan negara
digolongkan menjadi dua bentuk usaha negara, yaitu Perseroan dan Perum. Sedangkan perjan
dihapuskan dan secara bertahap berubah bentuk menjadi perum dan persero, Apabila di
perhatikan UU No. 19 tahun 2003 Bab X tentang ketentuan peralihan pasal 93, dinyatakan
dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak undang- undang mulai berlaku, semua BUMN yang
berbentuk perusahaan jawatan (perjan) harus telah diubah bentuknya menjadi perum atau
persero. Misalnya, perjan Kereta Api ke Perumka, Perumka berubah lagi menjadi PT Kereta Api
Indonesia, dan perjan Pegadaian berubah menjadi perum pegadaian.

a. Perusahaan Umum (Perum) atau Public Corporation

Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki Negara dan tidak terbagi atas saham,
yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/ jasa yang bermutu
tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan atau
perusahaan negara yang modal seluruhnya milik negara (berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan). Contoh: Perum Husada Bakti, Perum Pegadaian, Perum Pelayaran, dan
sebagainya.

Maksud dan tujuan perum sebagaimana disebutkan dalam UU Nomor 19 tahun 2003 Pasal 36
adalah sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk pemanfaatan umum berupa penyediaan
barang dan/ atau jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
2) Untuk mendukung kegiatan dalam rangkai mencapai maksud dan tujuan diatas, dengan
persetujuan menteri, perum dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha.

Ciri- ciri perum adalah sebagai berikut :


1) Pendirian perum diusulkan oleh menteri kepada presiden.
2) Pelaksanaan pendirian sejak diundangkanya peraturan pemerintah tentang pendirianya.
3) Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perusahaan Negara.
4) Seluruh modalnya dimiliki oleh Negara, dari kekayaan Negara yang dipisahkan berasal dari
APBN
5) Perum dapat melakukan penyertaan modal dalam badan usaha lain dapat memperoleh kredit
dari
     dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.
6) Organ perum adalah menteri, direksi, dan dewan pengawas.
7) Menteri yang ditunjuk diberi kuasa untuk mewakili pemerintah selaku pemilik modal.
8) Menteri yang ditunjuk sebagai atas nama pemerintah memiliki kewenangan dalam mengatur
    kebijakan melalui mekanisme dan peraturan perundang- undangan.
9) Obligasi, tugas, wewenang, tanggung jawab, dan cara mempertanggungjawabkan serta
    pengawasan dan sebagainya diatur secara khusus dengan keputusan menteri.
10) Dipimpin oleh satu direksi.
11) Laporan tahunan disampaikan kepada menteri ataas nama pemerintah untuk mendapatkan
      pengesahan.
12) Pada prinsipnya, financial harus dapat berdiri sendiri, kecuali karena politik pemerintah
      mengenai harga dan tarif tidak mengizinkan tercapainya tujuan perum.
13) Maka usahanya adalah melayani kepentingan umumberupa penyediaan barang dan/ atau
jasa
       yang berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat (public utilities) dan sekaligus
untuk
       memperoleh keuntungan, berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
14) Dapat dituntut dan menuntut, hubungan hukumnya diatur secara perdata.
15) Pegawainya adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendir, diluar ketentuan
yang
      berlaku bagi pegawai negeri atau persero.

Alat kelengkapan organisasi (organ perum)adalah menteri, direksi, dan dewan pengawas.
1) Menteri
Menteri adalah menteri yang ditunjuk dan/ atau yang diberi kuasa untuk mewakili pemerintah
selaku pemilik modal pada perum dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.
Kewengan menteri dalam perum adalah memberikan persetujuan dan kebijakan
pengembangan usaha perum yazng diusulkan oleh direksi setelah mendapat persetujuan dari
dewan pengawas. Kebijakan yang dimaksud ditetapkan sesuai dengan maksud dan tujuan
perum yang bersangkutan.

2) Direksi Perum
Direksi adalah organ perum yang bertanggung jawab atas pengurusan perum untuk
kepentingan dan tujuan perum, baik di dalam maupun di luar pengadilan. Pengangkatan dan
pemberhentian direksi ditetapkan oleh menteri ditetapkan oleh menteri sesuai dengan
mekanisme dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugasnya direksi wajib mencurahkan tenaga, pikiran dan perhatian secara
penuh pada tugas, kewajiban, dan pencapaian tujuan perum.
 Direksi wajib menyiapkan rancangan rencana jangka panjang yang merupakan rencan
strategis yang memuat sasaran dan tujuan perum yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5
(lima) tahun yang ditanda tangani bersama sesuai anggota direksi dengan dewan pengawas
kemudian disampaikan kepada menteri untuk mendapatkan pengesahan.
 Direksi wajib menyiapkan rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan yang
merupakan penjabaran tahuna dari rencana jangka panjang kemudian disampaikan kepada
menteri untuk memperoleh pengesahan.
 Paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku perum ditutup, direksi wajib menyampaikan
laporan tahunan kepada menteri, setelah ditanda tanganim oleh semua anggota direksidan
dewan pengawas untuk memperoleh pengesahan.
 direksi wajib menjaga risalah rapat dan menyelenggarakan pembukuan perum.
 direksi berkewajiban memberikan keterangan hasil pemerikasaan satuan pengawasan
internal atas permintaan tertulis dari dewan pengawas.
 direksi wajib menindaklanjuti hasil satuan pengawasan internal.
 Anggota direksi perum dilarang memangku jabatan rangkap.
Dalam hal terjadi gangguan kelangsungan hidup perusahaan hal- hal yang dilakukan sebagai
berikut :
 direksi hanya dapat mengajukan permohonan ke pengadilan negeri agar perum dinyatakan
pailit berdasarkan persetujuan menteri.
 pailit terjadi Karena kesalahan dan kelalaian direksi dan bila kekayaan perum tidak cukup
untuk menutup kerugian akibat kepailitan tersebut, maka setiap anggota direksi secara
tanggung renteng harus bertanggung jawab atas kerugian perusahaan.
 Anggota direksi yang dapat membuktikan bahwa kepailitan bukan karena kesalahan atau
kelalainya tidak bertangguang jawab secara renteng atas kerugian tersebut.
 Apabila direksi melakukan tindakan yang menimbulkan kerugian perum maka menteri
mewakili perum melakukan tuntutan atau gugatan terhadap direksi melalui pengadilan.

3) Dewan Pengawas
Dewan pengawas adalah organ perum yang bertugas melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan perum.
Kewajiban- kewajiban dewan pengawas adalah sebagai berikut:
 Bertugas mengawasi direksi dalam menjalankan kepengurusan perum.
 Berkewajiban memberikan nasihat kepada direksi
 Secara tertulis dapat meminta hasil pelaksanaan/ pemeriksaan satuan tugas pengawasan
internal.
 Bersama- sama direksimenyiapkan rancangan rencana jangka panjang and
menandatanganinya dan disampaikan kepada menteri.
 Bersama direksi menyiapkan rencana kerja dan anggaran perusahaan dan
menandatanganinya dan disampaikan kepada menteri untuk mendapat pengesahan.
 Menandatangani laporan tahunan yang dibuat direksi untuk mendapat pengesahan.
 Dalam anggaran dasar, dapat ditetapkan pemberian wewenang kepada dewan pengawas
untuk memberikan persetujuan kepada direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.
 Berdasarkan anggaran dasar atau keputusan menteri, dewan pengawas dapat melakukan
tindakan pengawasan perum dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu.

b. Perusahaan Perseroan (persero)

Persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham
yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki Negara RI.,
yang tujuan utamanya mengejar keuntunga. Maksud dan Tujuan pendirian perseroan adalah
sebagai berikut :
1) Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.
2) Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.

Ciri-ciri persero adalah sebagai berikut :

1. Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden.


2. Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh menetri dengan memperhatikan perundang-
undangan.
3. Statusnya adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang diatur
berdasarkan undang- undang.
4. Modalnya terbagi dalam saham-saham, dapat diperjualbelikan di pasar modal persero
yang go public
5. Sebagian atau seluruh modal adalah milik Negara dari kekayaan Negara yang
dipisahkan.
6. Organ persero adalah RUPS, direksi dan komiasris.
7. Menteri yang ditunjuk diberi kuasa untuk mewakili pemerintah selaku pemegang saham.
8. Apabila seluruh saham persero dimiliki oleh Negara, menteri yang ditunjuk bertidak
selaku RUPS dan apabila tidak seluruhnya (sebagian) saham yang dimiliki Negara maka
menteri bertindak selaku pemegang perseroan.
9. RUPS memegang kekuasaan tertinggi dan memegang segala kewenangan.
10. Dipimpin oleh suatu direksi
11. Laporan tahunan disampaikan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan.
12. Tidak memperoleh fasilitas dari Negara.
13. Tujuan utama mengejar keuntungan.
14. Hubungan- hubungan usaha diatur menurut hukum perdata.
15. Pegawainya berstatus pegawai swasta

Alat Kelengkapan Persero:


1) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS adalah organ persero yang memegang kekuasaan tertinggi dalam persero dan
memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris.
Kewenangan RUPS, yaitu sebagai berikut :
 Mengangkat dan memberhentikan direksi.
 Mengangkat dan memberhentikan komisaris
 Mengesahkan rencana jangka panjang yang dibuat direksi dan ditanda tangani bersama
dengan
    komisaris.
 Mengesahkan rencana kerja dan anggaran perusahaan.
 Setiap akhir tahun selambat-lambatnya 5 (lima) bulan setelah tahun buku ditutup, RUPS
    menerima laporan tahunan dari direksi untuk disahkan atau ditolak.
 Menteri yang ditunjuk dapat memberikan kuasa dengan hak subtitusi kepada perorangan
atau
    badan hukum untuk mewakilinya dalam RUPS namun yang menerima kuasa tidak berhak
    mengambil keputusan sendiri

2) Direksi persero
Direksi adalah organ BUMN yang bertanggung jawab atas pengurusan persero untuk
kepentingan dan tujuan persero, baik di dalam maupun diluar pengadilan. Pengangkatan dan
pemberhentian direksi dilakukan oleh RUPS dan apabila menteri bertindak selaku RUPS, maka
pengangkatan dan dan pemberhentian direksi ditetapkan oleh menteri.

3) Komisaris
Komisaris adalah orag persero yang bertugas melakukan pengawasan dan memnberi nasihat
kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan persero. Pengangkatan dan
pemberhentian komisaris dilakukan oleh RUPS.

5. Restrukturisasi dan Privatisasi BUMN


Menurut Undang- undang No. 19 Tahun 2003, Pasal 72 : Ayat (1) Restrukturisasi dialakukan
dengan maksud untuk menyehatkan BUMN agar dapat beroperasi secara efisien, transparan,
dan professional. Ayat (2) tujuan restrukturisasi adalah untuk :
a. Meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan.
b. Memberikan manfaat berupa dividen dan pajak kepada Negara.
c. Menghasilkan produk dan layanan dengan harga yang kompetitif kepada konsumen.
d. Memudahkan pelaksanaan privatisasi.

Persero terbuka sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai privatisasi. Privatisasi


penjualan saham persero, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat dari Negara dan
masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat.
Privatisasi dilakukan dengan maksud sebagai berikut :
a. Memperluas kepemilikan masyarakt atas persero
b. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
c. Menciptakan struktur keuangan dan manajemen.
d. Menciptakan persero yang berdaya saing dan berorientasi global.
e. Menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif.
f. Menumbuhkan iklim usaha makro dan kpasitas pasar.
Persero yang dapat yang dapat diprivatisasi, adalah sektor usaha/industry yang kompetitif atau
yang unsur teknologinya cepat berubah, sedangkan persero yang tidak dapat diprivatisasi
sebagai berikut :
a. Persero yang menurut perundang- undangan, usahanya hanya boleh dikelola oleh BUMN.
b. Persero yang bergerak di sektor usaha yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan
Negara.
c. Persero yang bergerak di sektor tertentu dan tugas khusus oleh pemerintah untuk
melaksanakan
    kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
d. Persero yang bergerak di bidang usaha SDA yang secra tegas berdasarkan perundang-
undangan
    dilarang untuk diprivatisasi.
Di Indonesia Sudah menjadi Persero Terbuka adalah PT Bank BNI Tbk, PT Kimia Farma Tbk,
PT Indo Farma Tbk, PT Tambang Timah Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, dan PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk.

6. Kelebihan dan Kelemahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Kebaikan dan Kelemahan BUMN dan BUMD
Kebaikan :
a. Melayani kebutuhan barang /jasa masyarakat menguasai hajat hidup orang secara adil.
b. Mecegah monopoli oleh pihak swasta.
c. Memberikan kesejahteraaan yang lebih baik bagi para pegawai.
d. Dapata menangani bidang usaha yang membutuhkan modal sangat besar.
e. Mudah bekerja sama dengan badan usaha lain.
f. Mengeruk keuntungan sebagai sumber penghasilan untuk mengisi kas Negara.
g. Dapat membina usaha kecil dan menengah.
h. Sarana dan prasarana umum difasilitsai Negara.
i. Sebagai perintis usaha yang belum dilaksanakan oleh koperasi atau swasta.
j. Sebagai stabilisator perekonomian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kelemahan :
a. Penanganan BUMN dan BUMD kurang professional.
b. Pengawasan kurang
c. Inefisien Kare na merasa milik Negara yang semua warga merasa memiliki
d. Sering terjadi KKN
e. Disiplin, inovatif dan kreatif rendah karena kurang tantangan.
f. BUMN yang maju pesat menimbulkan persaingan yang tidak sehat dengan swasta.
g. BUMN yang mengeksploitasi kekayaan alam dan dapat merusak lingkungan.
h. Monopoli Negara yang berlebihan akan mematikan usaha- usaha swasta.
i. Pada BUMN yang go public dibagikan, akibatnya profit Negara sedikit.
j. Apabila permodalan dari pinjaman luar negeri terlalu banyak dan sulit, maka tanggungan
utang Negara menjadi semakin besar.

B. BUMD (Badan Usaha Milik Daerah)

1. Pengertian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Badan usaha yang ada ditingkat provinsi terdapat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD
adalah perusahaan yang diatur dengan suatu Peraturan Daerah (Perda) yang aktivitasnya
memenuhi kebutuhan masyarakat dimana modal seluruhnya atau sebagian merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali ada ketentuan lain. BUMD dalam melaksanakan
aktivitasnya selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada daerah tersebut,
dan berusaha meningkatkan pendapatan daerah yang bersangkutan.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang dikelola oleh
Pemerintah Daerah, yang kemudian lazim disebut Perusahaan Daerah. Sesuai dengan
namanya perusahaan daerah dikendalikan oleh pemerintah daerah. Keberadaan perusahaan
daerah diatur dalam Peraturan Daerah (PERDA). Dalam melaksanakan usahanya, perusahaan
daerah dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan Kepala Daerah setelah mendapat
persetujuan dari DPRD.
Disimpulkan bahwa Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD ) adalah badan usaha yang didirikan
dan dikelola oleh pemerintah daerah yang modalnya sebagian besar/seluruhnya adalah milik
pemerintah daerah. Contohnya ialah : Perusahaan Air Minum Daerah ( PDAM ), Perusahaan
Daerah Pasar ( PD Pasar ), Bank Pembangunan Daerah (BPD), PT Bank Jateng , PT Bank DKI
dan lain-lain.

2. Ciri-ciri Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Ciri - ciri dari BUMD adalah sebagai berikut :
a. Didirikan oleh pemerintah daerah.
b. Diatur berdasarkan peraturan daerah
c. Bentuk badan usaha dapat berupa badan hukum
d. Modal seluruhnya atau sebagian berasal dari pemerintah daerah yang merupakan kekayaan
daerah
    yang dipisahkan atau berupa saham dan atau obligasi bagi perusahaan yang go public.
e. Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha.
f. Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam permodalan perusahaan.
g. Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan.
h. Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang.
i. Melayani kepentingan umum , selain mencari keuntungan.
j. Sebagai stasbilisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat .
k. Sebagai sumber pemasukan negara dan daerah.
l. Dapat menghimpun dana dari pihak lain ,baik berupa bank maupun nonbank.
m. Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMD ,dan mewakili BUMD di pengadilan.

3. Peranan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


BUMD didirikan tentunya unntuk membantu pemerintah dalam mengelola perekonomian
ditingkat regional. Sehingga BUMD juga mempunyai peran penting bagi perekonomian.
Berikut ini beberapa peran dari BUMD bagi daerahnya adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah khususnya dan perekonomian nasional
pada
    umumnya.
b. Sebagai sumber pendapatan daerah.
c. Membuka lapangan kerja sehingga menyerap tenaga kerja dan dapat mengurangi
pengagguran
    yang ada di daerah.
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat
e. Memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya secara adil dan merata di daerah.
f. Melaksanakan kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan pembangunan.
g. Pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan daerah.
h. Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha yang ada di daerah.
i. Membantu meningkatkan produksi daerah dan nasional.
j. Pendapatan yang diperoleh dari sektor pajak digunakan untuk pembangunan daerah
setempat
   misalnya perbaikan jalan raya.

4. Bentuk- Bentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998 tentang Bentuk
Hukum Badan Usaha Milik Daerah (Permendagri 3/1998), bentuk hukum Badan Usaha Milik
Daerah dapat berupa Perusahaan Daerah (PD) atau Perseroan Terbatas (PT).

a. Perusahaan Daerah
Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1962 perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan
berdasarkan UU yang modalnya untuk seluruhnya atau untuk sebagian merupakan kekayaan
daerah yang dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan UU.

b. Perseroan Terbatas
Berdasarkan UU Nomor 40 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1 perseroan terbatas yang selanjutnya
disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU serta peraturan
pelaksanaannya.
Selanjutnya dijelaskan dalam Pasal 3 Permendagri 3/1998, BUMD yang bentuk hukumnya
berupa perusahaan daerah tunduk pada peraturan perudang-undangan yang berlaku yang
mengatur perusahaan daerah. Sedangkan BUMD yang bentuk hukumnya berupa perseroan
terbatas tunduk pada undang-undang tentang perseroan terbatas.
Namun, perlu diingat bahwa perubahan bentuk hukum perusahaan daerah menjadi perseroan
terbatas tidak mengubah fungsinya sebagai pelayanan umum dan sekaligus tetap menjadi
sumber pendapatan asli daerah. Lebih lanjut Perusahaan Daerah diatur dalam UU Nomor 5
Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, dimana aset perusahaan daerah berasal dari
kekayaan daerah yang dipisahkan dari APBD. Pengelolaan perusahaan daerah di tangan
pengurus perusahaan daerah yang bertanggung jawab kepada kepala daerah, tanggung jawab
kepala daerah adalah sebagai pemilik dan juga pengelola. Sedangkan BUMD yang berbentuk
perseroan terbatas mengacu pada UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
dimana diatur motif profit-oriented serta tanggung jawab yang jelas terhadap pemegang saham,
komisaris dan direksi PT. Pengurusan perusahaan suatu PT tidak menjadi tanggung jawab
kepada kepala daerah seperti halnya pada perusahaan daerah.

5. Kebaikan dan Kelemahan BUMD

C. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

1. Pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Di Indonesia terdapat beragam jenis badan usaha swasta. Kesemuanya mempunyai peranan
yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Badan usaha ini seluruh modalnya dimiliki
oleh pihak swasta, baik secara perseorangan maupun persekutuan. Badan Usaha Milik Swasta
atau BUMS adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok
orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak
swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang
tidak menguasai hajat hidup orang banyak.

2. Tujuan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


BUMS bertujuan untuk mencari keuntungan seoptimal mungkin, untuk mengembangkan usaha
dan modalnya serta membuka lapangan pekerjaan. Selain berperan dalam menyediakan
barang, jasa, badan usaha swasta juga membantu pemerintah dalam usaha mengurangi
pengangguran serta memberi kontribusi dalam pemasukkan dana berupa pajak.
Berdasarkan pasal 27 ayat 2 UUD 1945 dan alinea ketiga penjelasan pasal 33 UUD 1945,
dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang
banyak yang boleh ada di tangan seseorang yang kemudian di kenal dengan swasta. Contoh
badan Usaha milik swasta :
a. PT Pupuk Kaltim
b. PT Krakatau Steel
c. PT Aneka Electrindo Nusantara
d. PT Holcim
e. PT Union Metal
f. PT XL. Axiata Tbk
g. PT djarum
h. PT Indosat Tbk
i. PT fastfood Indonesia Tbk (KFC), dll

3. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) mempunyai ciri-ciri yang dapat dikategorikan berdasarkan
kepemilikannya, fungsi, dan permodalannya.
a. Berdasarkan kepemilikannya, BUMS mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Untuk badan usaha swasta perseorangan, antara lain:

 Pemilik badan usaha adalah perseorangan,


 Pemilik merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, sehingga dapat mengatur segala
sesuatu usahanya,
 Jalannya badan usaha tergantung pada kebijakan perseorangan,
 Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab pemilik secara
perseorangan.
2) Untuk badan usaha swasta persekutuan, antara lain:

  Pemilik badan usaha adalah persekutuan dua orang atau lebih,


  Wewenang pengelolaan badan usaha ditetapkan berdasarkan penjanjian dalam
persekutuan,
  Maju mundurnya kegiatan badan usaha tergantung pada sekutu yang mengurusnya,
  Seluruh kegiatan usaha diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama.
b. Berdasarkan fungsinya, BUMS mempunyai ketentuan sebagai berikut.

1. Bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan membagikan keuntungan tersebut


2. Sebagai lembaga ekonomi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan
menciptaken barang dan jasa yang dibu-tuhkan oleh masyarakat
3. Sebagai salah satu dinamisator dalam kehidupan perekonomian masyarakat
4. Sebagai pengelola dan pengolah sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber
daya manusia
5. Sebagai partner kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Berdasarkan permodalannya, BUMS mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

1. Modal seluruhnya dimiliki oleh pihak swasta atau pengusaha.


2. Pinjaman diperoleh dari bank dan lembaga keuangan bukan bank.
3. Dapat menerbitkan saham dan menjualnya kepada masyarakat melalui bursa efek.
4. Laba sebagian dibagi kepada pemegang saham, dan sebagian merupakan laba yang
ditahan.
5. Cadangan-cadangan untuk pengembangan usaha.
6. Dapat menerbitkan obligasi untuk pinjaman jangka panjang.
4. Peran Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dalam Perekonomian Nasional
a. Sebagai salah satu penyokong berlangsungnya pembangunan nasional.
b. Sebagai pembuka peluang kerja terbesar
c. Sebagai mitra BUMN
d. Meningkatkan Pendapatan Nasional
e. Meningkatkan penerimaan devisa negara dari perusahaan swasta yang melakukan kegiatan
ekspor
    dan impor.
f. Ikut mendorong pertumbuhan ekonomi dan ikut meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan
    rakyat
g. Pendorong peningkatan profesionalisme yang mengakibatkan terjadinya efisiensi dan
efektivitas
    badan usaha lainnya
h. Menciptakan peluang usaha yang memberikan kontribusi positif dalam lapangan bisnis

5. Bentuk- Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Badan usaha swasta di Indonesia bisa digolongkan menjadi dua kelompok besar, yaitu:
a. Badan Usaha Milik Swasta Nasional

1) Perusahaan Perorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang dimiliki oleh satu orang. pemilik
bertanggungjawab sepenuhnya terhadap semua risiko dan kegiatan perusahaan. bentuk usaha
ini lebih mudah dan biasanya dipakai untuk usaha kecil menengah karenamodal perusahaan
berasal dari satu orang pemilik. dalam perusahaan perseorangan tidak terdapat pemisahan
kekayaan sehingga utang perusahaan berarti utang pemiliknya. Atau, seluruh harta kekayaan
pemilik menjadi jaminan bagi semua utang perusahaan.
 Kebaikan dari bentuk usaha perorangan
1. Aktivitas relatif sedikit dan sederhana sehingga biaya organisasi rendah
2. Manajemennya relatif fleksibel
3. Mudah didirikan dan dibubarkan
4. Pengambilan keputusan relatif cepat
5. Rahasia perusahaan lebih terjamin
6. Seluruh keuntungan menjadi milik pemilik perusahaan

 Kelemahan dari bentuk usaha perorangan


1. Kemampuan manajerial terbatas dan bergantung pada satu orang
2. Tanggungjawab pemilik tak terbatas. utang perusahaan ditutup oleh harta pribadi
3. Sumber keuangan terbatas sehingga besar atau luas usahnya terbatas
4. Investasi umumnya terbatas
5. Kelangsungan hidup perusahaan bergantung dari seorang pemilik

2) Firma
Firma merupakan jenis badan usaha persekutuan yang didirikan lebih dari satu orang dan
tanggungjawab masing-masing anggota tersebut sama. Kekayaan juga menyatu dengan
kekayaan pemilik seperti di perusahaan perorangan. Kerugian dan kebangkrutan dapat
berakibat pada kekayaan dan kebangkrutan para pendiri firma.
 Kelebihan Firma:

1. Cara mendirikan mudah


2. Umumnya kemampuan memenuhi kebutuhan modal lebih besar dibandingkan dengan
perusahaan perorangan
3. Keputusan hasil musyawara
4. Pembagian kerja antar sekutu berdasarkan keahlian masing-masing
5. Perhatian sekutu terhadap kegiatan firma cukup besar. tindakan sekutu yang satu juga
menjadi tanggungjawab sekutu lain.
 Kelemahan Firma

1. Kontinuitas atau kelangsungan hidup firma tidak terjamin apabila salah satu sekutu
meninggal atau menari diri
2. Tanggungjawab tiap sekutu tidak terbatas
3. Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang, memungkinkan lambatnya pengambilan
keputusan
4. Peluang terjadinya perselisihan antara sekutu cukup besar dan dapat mengancam
kelangsungan hidup perusahaan

3) Commanditer Vennostchaft (CV)


CV merupakan badan usaha yang dimilki oleh beberapa orang yang terdiri dari dua kelompok,
sekutu aktif dan sekutu pasif. sekutu aktif adalah pemilik dan pendiri yang disamping menyetor
modal juga ikut mengelola dan menentukan maju mundurnya badan usaha. Sekutu pasif adalah
pemilik dan pendiri yang hanya menyetor modal tanpa ikut mengelola CV.
 Kebaikan CV

1. Pendiriannya mudah
2. Pemenuhan kebutuhan modal lebih besar dan relatif mudah yaitu dengan menyertakan
sekutu komanditer
3. Perolehan pinjaman (kredit) relatif lebih mudah dibandingkan perusahaan perseorangan
atau firma
4. Kemampuan manajemen lebih baik, sebab jadi persero aktif sudah harus dipersiapkan
sebelumnya.

 Kelemahan CV

1. Kelangsungan hidup persekutuan tidak pasti karena hanya mengandalkan pada sekutu
komplementer
2. Untuk persekutuan campuran, yang persero aktifnya lebih dari seorang terjadi
kemungkinan perselisihan
3. Tanggungjawab sekutu tidak sama
4. Kemungkinan terjadi kecurangan (ketidak jujuran) dari sekutu aktif
5. Kesulitan untuk menarik kembali modal yang telah disetor terutama sekutu
komplementer
4) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang memperoleh modal dengan
mengeluarkan sero atau saham, di mana setiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham,
serta bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan. Mendirikan PT harus dengan akta
notaris dan izin (persetujuan dari menteri kehakiman), serta diumumkan dalam berita negara
(Lembaran Berita Negara), sehingga PT berbentuk badan hukum.
 Dalam akta pendiriannya harus memuat:

1. Nama PT dan tujuannya tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum,
2. Nama-nama pendiri PT serta alamatnya,
3. Tempat kedudukan PT,
4. Jumlah modal PT,
5. Anggaran dasar PT.
 Modal yang disebutkan dalam anggaran dasar terdiri atas:

1. Modal statuter, yaitu modal yang tecantum dalam neraca PT,


2. Modal yang ditempatkan, yaitu sebanyak 20% dari modal statuter harus sudah terjual,
3. Modal yang disetor, yaitu modal yang harus disetor ke kas PT, minimal 10% dan modal
statuter.
 Dalam perseroan terbatas terdapat tiga badan yang menentukan kelangsungan hidup PT,
yaitu:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai kekuasaan tertinggi dalam PT.
RUPS berhak memilih dan mengangkat serta menetapkan gaji direksi maupun dewan
komisaris.
2. Direksi (direktur utama) adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab atas
jalannya PT.
3. Dewan komisaris adalah orang-orang yang dipilih para pesero (biasanya pesero yang
memiliki sero terbanyak). Tugas komisaris adalah mengawasi dan memberikan nasihat kepada
direksi.
 Perseroan terbatas dapat dibedakan sebagai berikut

1. PT terbuka/PT umum: Perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyrakat


melalui bursa saham di pasar modal (go public) dan setiap orang berhak untuk membeli saham
perusahaan tersebut.
2. PT tertutup: Perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan tertentu.
3. PT kosong: Perseroan terbatas yang yang sudah tidak aktif menjalankan usahanya dan
hanya tinggal nama saja.
 Kebaikan Perseroan Terbatas, antara lain:
1. Tanggung jawab pesero terbatas,
2. Kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi,
3. Kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin,
4. Lebih dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit,
5. Efisiensi dibidang kepemimpinan,
6. Lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan karyawan.

 Kelemahan Perseroan Terbatas antara lain:


1. Perhatian pesero terhadap PT kurang,
2. Biaya dalam PT lebih besar (biaya pendirian, biaya organisasi, dan biaya pajak perseroan),
3. Memimpin PT lebih sulit daripada perusahaan bentuk lain
5) Yayasan
Yayasan merupakan suatu bentuk badan usaha bukan perusahaan, sebab tidak mencari
keuntungan. Didirikan oleh orang-orang atau badan dengan cara memisahkan harta kekayaan
pemilik dengan tujuan sosial dan memiliki badan hukum.
Yayasan didirikan dengan akta notaris, sama dengan badan usaha lain yang berbentuk badan
huku. Dalam usahanya, yayasan mengumpulkan dana melalui donatur tetap maupun tidak
tetap, menerima sumbangan yang tidak mengikat, hibah dan iuran anggotanya.

b. Badan Usaha Swasta Asing


Badan usaha swasta asing di Indonesia diatur berdasarkan Undang-Undang No. 1 tahun 1967
tentang penanaman modal asing yang mengatur mengenai penanaman modal langsung.
Penanaman modal langsung ini harus berbadan hukum, yaitu perseroan terbatas yang tunduk
pada badan hukum Indonesia.
Bidang uasaha dalam penanaman modal langsung dibatasi, tidak boleh memasuki bidang
usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak dan penting bagi negara, seperti listrik dan air
minum. Penanaman modal asing dalam bidang pertambangan, misalnya minyak, harus
dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan pemerintah atas dasar kontrak kerja, sedangkan
dalam bidang-bidang lain harus ditentukan oleh pemerintah, yaitu dapat berwujud kontrak kerja,
join venture, lisensi, atau bentuk kerjasama lainnya.

D. KOPERASI
Negara Indonesia mempunyai pandangan yang khusus tentang perekonomiannya. Hal ini
termuat dalam UUD 1945, Bab XIV Pasal 33 ayat (1) yang menyebutkan bahwa “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.” Menurut para ahli ekonomi,
lembaga atau badan perekonomian yang paling cocok dengan maksud Pasal 33 ayat (1) UUD
1945 adalah koperasi. Dalam koperasi, modal dan kegiatan usaha dilakukan secara bersama-
sama. Hasilnya juga untuk kesejahteraan anggota secara bersama-sama.
Koperasi adalah soko guru perekonomian Indonesia. Makna dari istilah koperasi sebagai
sokoguru perekonomian dapat diartikan koperasi sebagai pilar atau ”penyangga utama” atau
”tulang punggung” perekonomian. Dengan demikian koperasi diperankan dan difungsikan
sebagai pilar utama dalam sistem perekonomian nasional. Koperasi Indonesia didirikan pada
tanggal 12 Juli 1960 oleh Drs. Moh. Hatta. Pada waktu itu beliau menjabat sebagai Wakil
Presiden. Beliau memang ahli ekonomi. Menurut beliau ekonomi kerakyatanlah yang bisa
mensejahterakan rakyat Indonesia. Atas jasanya di bidang koperasi, Drs. Moh. Hatta diangkat
menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Tanggal 12 Juli ditetapkan sebagai Hari Koperasi. Undang-
undang yang mengatur perkoperasian di Indonesia adalah UU No. 17 Tahun 2012, tetapi
dengan adanya penolakan dari pelaku koperasi, oleh Mahkamah Konstitusi (MK) diputuskan
koperasi kembali ke UU nomor 25 tahun 1992 tentang Koperasi.

1. Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama.
Operation berarti usaha. Kalau dirangkai menjadi usaha bersama. Jadi, koperasi berarti
kelompok atau perkumpulan orang atau badan yang bersatu dalam cita-cita atas dasar
kekeluargaan dan gotong-royong untuk mewujudkan kemakmuran bersama. Pengertian itu
sesuai dengan definisi koperasi menurut Undang-Undang Koperasi No.17 Tahun 2012 pasal 1
yang isinya: Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan
hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

2. Ciri-ciri Koperasi
Badan usaha koperasi mempunyai perbedaan yang mendasar pada badan usaha ekonomi
lainnya karena dasar-dasar koperasi berasal dari organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Ciri
ciri koperasi tersebut adalah :
a. Sifat Suka Rela Anggotanya
b. Kekuasaan Tertinggi Adalah Rapat Anggota
c. Koperasi Bersifat Non kapitalis
d. Kegiatannya Berdasarkan pada Prinsip Swadaya,Swakerta, dan Swasembada
Swadaya berarti kegiatan yang didasarkan pada kekuataan untuk usaha sendiri. Swakerta
berarti kegiatan yang didasarkan pada buatan sendiri. Swasembada berarti kegiatan yang
didasarkan pada kemampuan sendiri.

3. Tujuan Pendirian Koperasi


Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada
khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Sedangkan Menurut Moch. Hatta, tujuan koperasi
bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya, melainkan melayani kebutuhan bersama dan
wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil. Dari beberapa tujuan koperasi diatas, garis
besarnya adalah :
a. Mensejahterakan para anggota koperasi dan masyarakat
b. Mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
c. Memperbaiki kehidupan para anggota dan masyarakat terutama dalam bidang perekonomian
d. Membangun tatanan perekonomian nasional

Manfaat koperasi bagi anggota tidak hanya memenuhi kebutuhan anggota. Jika kita menjadi
anggota sebuah koperasi maka kita akan memperoleh manfaat lain yakni:
a. Meningkatkan kesejahteraan anggota.
b. Menyediakan kebutuhan anggota.
c. Mempermudah anggota koperasi untuk memperoleh modal usaha;
d. Mengembangkan usaha para anggota koperasi.
e. Menghindarkan anggota koperasi dari praktek rentenir atau lintah darat.
f. Pada akhir tahun anggota mendapat keuntungan yang disebut Sisa Hasil Usaha (SHU).
g. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong.
h. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab.

4. Peranan Koperasi
Peran koperasi antara lain :

 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.
 Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
5. Bentuk dan Jenis Koperasi
a. Bentuk Koperasi

1. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang
dan memiliki anggota minimal 20 orang.
2. Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan badan
hukum Koperasi. 
3. Koperasi sekunder didirikan oleh paling sedikit tiga koperasi primer. Koperasi sekunder
dapat dibagi menjadi :

 Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit lima koperasi primer
 Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal tiga koperasi pusat
 Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah tiga gabungan
koperasi
Dibentuknya Koperasi Sekunder harus berdasarkan adanya kesamaan kepentingan dan tujuan
efisiensi usaha bagi koperasi sejenis ataupun berbagai jenis dan tingkatan yang akhirnya
bermuara pada peningkatan kesejahteraan anggota koperasi primer. Karena itu pendirian
koperasi sekunder harus bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta
mengembangkan kemampuan koperasi primer dalam menjalankan peran dan fungsinya,
sehingga pada dasarnya pendirian koperasi sekunder bersifat subsidiaritas terhadap koperasi
primer.
Koperasi sekunder dapat didirikan tidak hanya oleh koperasi-koperasi sejenis saja, melainkan
juga dapat didirikan oleh koperasi yang berlainan jenis karena terdapat kepentingan aktivitas
atau kebutuhan ekonomi yang sama, aktivitas atau kebutuhan yang sama tersebut akan dapat
dicapai lebih efisien apabila diselenggarakan oleh koperasi sekunder dalam skala kekuatan
yang lebih besar.

Jenis-Jenis Koperasi:
Jenis koperasi didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya.
Dengan demikian, sebelum kita mendirikan koperasi harus menentukan secara jelas
keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan
aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya.
Beberapa jenis koperasi menurut ketentuan Undang-Undang, adalah :

1) Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat baik selaku
konsumen maupun produsen barang. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penghimpun dana dan menyediakan pinjaman/modal untuk kepentingan anggota, baik selaku
konsumen maupun produsen.

2) Koperasi Konsumen adalah koperasi yang beranggotakan para konsumen atau pemakai
barang kebutuhan sehari-hari. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi
penyedia barang-barang keperluan sehari-hari untuk kepentingan anggota dan masyarakat
selaku konsumen.
Menurut sejarahnya koperasi konsumsi atau konsumen merupakan jenis yang pertama muncul
di dunia ini. Hal itu terjadi di suatu kota kecil yang bernama Rochdale di Inggris. Pada tahun
lima puluhan di abad yang lalu, harga kebutuhan sehari-hari sangat mahal, sehingga sangat
menekan kehidupan mereka yang mempunyai penghasilan tetap terutama kaum buruh di
Inggris. Tekanan hidup tersebut menimbulkan pikiran bagi sementara buruh bagaimana
menanggulangi kesulitan itu. Karena itu, 28 orang buruh di Rochdale mendirikan sebuah toko
kecil dan dengan secara gotong royong mengumpul modal (masingmasing satu poundsterling
seorang) untuk membeli kebutuhan sehari-hari untuk dijual kembali pada anggota. Koperasi
konsumsi pertama yang didirikan di Rochdale, dapat hidup lama, karena peraturan koperasi
baik dan ketaatan anggota terhadap peraturan-peraturan koperasi tersebut. Beberapa prinsip
yang menjadi pedoman bagi peraturan-peraturan koperasi di Rochdale adalah sebagai berikut:
 keanggotaan berdasar atas sukarela,
 dalam rapat anggota, setiap orang mempunyai satu hak suara,
 pembagian keuntungan menurut banyaknya pembelian,
 modal diberi bunga tetap,
 barang-barang dijual dengan tunai,
 netral di bidang politik dan agama,
 memajukan pendidikan.
Selain dari beberapa prinsip tersebut di atas, Dr. Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi di
Indonesia dalam berbagai kesempatan mengemukakan beberapa prinsip yang harus menjadi
pedoman agar koperasi dapat berjalan dengan baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
 Menjual barang kebutuhan anggota dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.
 Kualitas dari barang yang dijual bermutu tinggi, bila kualitas yang lebih rendah dinyatakan
terus terang kepada pembeli.
 Menjual barang dengan tunai agar anggota jangan terjerat oleh hutang.
 Prinsip solidaritet yaitu setia bersekutu dan mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan sendiri.
 Prinsip individualitet yakni mempunyai kemauan dan kepercayaan, pada diri sendiri dan yakin
bahwa dengan jalan kerja sama dengan anggotaanggota koperasi lainnya, ekonomi yang lemah
dapat diperbaiki.
 Cinta kepada masyarakat, di mana kepentingan harus didahulukan dari kepentingan sendiri
atau golongan sendiri.
 Mempunyai rasa tanggung jawab moral dan sosial.

3) Koperasi Produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen barang dan memiliki
usaha rumah tangga. Usaha koperasi jenis ini adalah menyelenggarakan fungsi penyedia
bahan/sarana produksi, pemrosesan dan pemasaran barang yang dihasilkan anggota selaku
produsen.
Koperasi Produksi atau produsen pertama didirikan di Perancis, penganjurnya Philippe Buches
(1795-1865) dan Louis Blanc (1811-1882), seorang pengikut aliran “hidup sama rata sama
rasa”. Berdasar lapangan pekerjaan, koperasi produksi dibedakan atas koperasi pertanian,
koperasi peternakan, koperasi perikanan, koperasi kerajinan/ industri dan lain sebagainya.
Koperasi pertanian banyak terdapat di Denmark dan Perancis sedang di negeri Belanda
terdapat banyak koperasi peternakan. Di Indonesia terdapat berbagai jenis koperasi produksi
seperti koperasi kerajinan, koperasi perikanan, dan koperasi pertanian. Koperasi Unit Desa
(KUD) yang sekarang populer di Indonesia adalah koperasi yang bergerak di sektor pertanian
tetapi mempunyai tujaan ganda. Kegiatannya selain menyalurkan hasil produksi pertanian
dengan membeli dan memasarkannya juga memberi penyuluhan serta memberikan kredit.
Jelas bahwa Koperasi Unit Desa merupakan Koperasi Serba Usaha.
4) Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi pelayanan jasa tertentu non
simpan pinjam untuk kepentingan anggota, misalnya jasa asuransi, angkutan, audit, pendidikan
dan pelatihan, dan sebagainya.
Koperasi jasa termasuk semua jenis koperasi yang tidak termasuk ke dalam koperasi produksi
atau koperasi konsumsi seperti koperasi kredit. Koperasi kredit, pertama timbul di Jerman.
Penciptanya F. W. Raffesein (1818-1888) Walikota Heddendorf. Anggota-anggotanya terdiri
dari kaum tani. Koperasi kredit petani itu diberi nama Heddesdorfer Darlehrkessen
Verein. Pada waktu yang hampir bersamaan Schuttse Delitsch (1808-1883) seorang hakim
Jerman dan anggota parlemen Prusia mendirikan koperasi kredit di kalangan pedagang dan
pengusaha-pengusaha industri kecil yang sebelum koperasi didirikan sempat tidak mengalami
kemajuan karena kekurangan modal. Daerah kerja koperasi kredit ciptaan Schuttse Delitsch ini
tidak terbatas, berbeda dengan koperasi ciptaan Reiffesein di mana daerah kerjanya terbatas
dan anggota-anggotanya dari suatu lingkungan daerah tertentu. Koperasi kredit di Indonesia
umumnya memberi pinjaman kepada anggota saja, dimaksudkan agar jangan sampai ada
anggota yang jatuh kepada lintah darat. Untuk mencapai maksud itu, kredit yang diberikan
kepada anggota dibatasi jangan sampai melebihi kemampuannya untuk membayar.
Dalam praktiknya, terdapat koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi yang
disebut koperasi serba usaha (Multi Purpose Co-operative). Misalkan, Koperasi Pertanian yang
anggotanya terdiri dari para petani, dengan usaha meliputi pangadaan sarana pertanian,
pemasaran hasil pertanian, pengadaan pupuk dan obat-obatan, pengadaan barang konsumsi,
dsb. Koperasi semacam ini harus ditentukan usaha pokoknya. Begitupun koperasi yang
dibentuk oleh golongan-golongan, seperti; pegawai negeri, anggota ABRI, karyawan,
paguyuban masyarakat, yang menyelenggarakan usaha perkreditan, pertokoan, foto copy, jasa
kebersihan, pengadaan peralatan kantor, dsb, maka anggota bersama pengurus harus
metentukan usaha pokoknya.
Khusus mengenai Koperasi Simpan Pinjam diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun
1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi, pasal 1 angka 2
menyatakan bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha
simpan pinjam atau usaha tunggal. Dari pelbagai jenis koperasi tersebut, tujuan usaha
utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya, karena itu anggota
koperasi harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasinya. Sekalipun demikian, sepanjang
tidak merugikan kepentingan anggota, misal; kebutuhan ekonomi anggota telah terpenuhi,
koperasi dapat pula memberikan pelayanan kepada bukan anggota sesuai dengan sifat
kegiatan usahanya, dengan maksud untuk menarik yang bukan anggota menjadi anggota
koperasi, tentunya selama yang bersangkutan belum menjadi anggota harus ada perbedaan
pelayanan.

6. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi


a. Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia adalah:

1. Bersifat terbuka dan sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi
anggota dengan dasar sukarela.
2. Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
3. Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal
4. Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari
keuntungan.
5. Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja, tetapi juga untuk
masyarakat pada umumnya
6. Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan ekonomi rakyat
7. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha masing-masing anggota
8. Membantu membuka lapangan pekerjaan
9. Mendapat kesempatan usaha yang seluas-luasnya dari pemerintah
10. Mendapat bimbingan dari pemerintah dalam rngka mengembangkan koperasi
11. Prinsip pengelolaan bertujuan memupuk laba untuk kepentingan anggota. Misalnya
koperasi pertanian mendirikan pabik pengilingan padi.
12. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
13. Mengutamakan kepentingan Anggota.

 Hal-hal yang menjadi kelemahan koperasi di Indonesia adalah:


1) Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
2) Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
3) Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
4) Keterbatasan dibidang permodalan.
5) Daya saing lemah.
6) Rendahnya kesdaran berkoperasi pada anggota.
7) Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.

Anda mungkin juga menyukai