Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UJIAN PROFESI BEDAH MULUT

Nama : Moh. Ikhwanuddin

NIM : 40617092

Penguji : drg. Sih Winarti., M.Kes

Tanggal Ujian : Jumat, 2 Juli 2021

1. Perbedaan bakteri gram positif dan bakteri gram negatif

Bakteri gram negatif zat lipidnya akan larut selama pencucian dengan
alcohol, pori-pori pada dinding sel akan membesar, permeabilitas dinding sel
menjadi besar, sehingga zat warna yang sudah diserap mudah dilepaskan dan
kuman menjadi tidak berwarna.

Bakteri gram positif merupakan uniseluler yang mampu melakukan sendiri


berbagai aktivitas metabolisme, bertambah ukurannya, mampu melakukan
reproduksi sendiri dengan membelah diri. Bentuk sel ditentukan oleh dinding sel
yang kaku tetapi permeable (dapat ditembus larutan). Dinding sel memberi bentuk
pada sel bakteri dan mengelilingi membran sitoplasmik untuk melindunginya dari
faktor lingkungan. Dinding sel mencegah pecahnya sel jika terdapat perbedaan
besar antara tekanan osmotik sitoplasma dan lingkungan. Bakteri gram positif
akan mengalami denaturasi protein pada dinding selnya oleh pencucian dengan
alcohol, protein menjadi keras dan kaku, pori-pori mengecil, permeabilitas kurang
sehingga kompleks ungu Kristal yodium dipertahankan dan sel kuman tetap
berwarna ungu.

Dinding sel bakteri gram negatif lebih rumit susunannya daripada bakteri
gram positif. Bakter gram positif hanya tersusun oleh satu lapisan saja, yaitu
lapisan peptidoglikan yang relatif tebal. Sedangkan dinding sel bakteri gram
negatif mempunyai dua lapisan dinding sel, yaitu lapisan luar yang tersusun dari
lipopolisakarida dan protein, sedangkan lapisan dalam tersusun dari peptidoglikan
tetapi lebih tipis dari peptidoglikan pada bakteri gram positif.

Berdasarkan ciri-ciri susunan dinding sel bakteri gram positif dan bakteri
gram negatif maka akan tampak perbedaan-perbedaannya sebagai berikut:

Ciri Gram Positif Gram Negatif


Struktur dinding - Tebal (15-80 mm) - Tipis (10-15 mm)
sel - Berlapis tunggal (mono) - Berlapis tiga (multi)
Komposisi - Kandungan lipid rendah (1- - Kandungan lipid tinggi
dinding sel 4%) (10-15)
- Peptidoglikan ada sebgai - Peptidoglikan da di dalam
lapisan tunggal, komponen lapisan kaku sebelah
utama merupakan lebih dari dalam, jumlahnya sedikit,
50% berat kering pada merupakan sekitar 10%
beberapa sel bakteri berat kering.
- Ada asam tekoat - Tidak ada asam tekoat
Kerentanan
Lebih rentan Kurang rentan
terhadap penisilin
Pertumbuhn
dihambat oleh
Pertumbuhan dihambat dengan Pertumbuhan tidak begitu
zat-zat warna
nyata dihambat
dasar, misalny
ungu Kristal.
Persyaratan Relative rumit pada banyak
Relative sederhana
nutrisi spesies
Resistensi
terhadap Lebih resisten Kurang resisten
gangguan fisik
NO Bakteri Gram Positif Bakteri Gram Negatif

1 Staphylococcus Salmonella

2 Streptococcus Escherichia

3 Enterococcus Neisseria

4 Bacillus Legionella

5 Myobacterium Pseodomonas

6 Mycoplasma Helicobacter

7 Listeria Treponema

2. Alasan Kombinasi Obat

 Untuk meningkatkan aktivitas antibiotic pada infeksi spesifik.

 Mengatasi infeksi campuran yang tidak dapat ditangani oleh satu jenis
obat antibotik.

 Agar tidak terjadi resistensi pada suatu obat antibiotic.

3. Tujuan Premedikasi

 Menghambat produksi sinteis bakteri agar bakteri tidak bertambah dan


terjadi perluasan infeksi.

 Dapat megurangi rasa sakit pada pasien.

 Untuk prognosa pasien agar lebih baik.

4. Pemilihan Sampah dan pemisahan sampah

a. Sampah Non Medis Biasanya warnanya biru/abu-abu yang


biasanya isinya kertas dan juga botol minum.
b. Sampah Medis Infeksius Tidak Tajam Biasanya berwarna kuning
dan isinya untuk membuang sampah seperti handscon, kassa, tissue,
tampon bekas darah (ex.habis pencabutan gigi)

c. Sampah Medis Infeksius Tajam Biasanya berwarna kuning dan


isinya untuk membuang benda-benda tajam seperti bekaas spuit,
bekas blade atau pisau bedah dan sampah ini biasanya yang
mempunyai ujung tajam.

d. Sampah Kimia biasanya yang dihasilkan dari penggunaan kimia


dalam tindakan medis, laboratorium, dan proses sterilisasi.

e. Sampah Radioaktif biasanya sampah ini dari bahan yang berasal


dari kontaminasi dengan isotop dari penggunaan medis atau riset
radio nukleda.

5. Dosis Obat Ampisilin

Contoh Kasus: Pasien laki-laki usia 25 tahun datang dengan kuluhan gigi
belakang atas kanan sakit sudah 3 hari. Dari hasil pemeriksaan kasus dan
anamnesa pada pasien, diagnosa pada kasus tersebut abses periapikal.
Berat badan pasien 50kg. Dokter memberikan resep obat salah satunya
dengan ampisilin. Perhitungan dosisnya sebagai berikut:

Dosis max 500mg/BB x BB

= 500mg/50kg x 50kg

Jadi untuk pemberian obat pada pasien tersebut setiap 1x minum 500mg
dan dalam sehari 3x minum berrarti 1500mg.

6. Koreksi Doffing IIK Bhakti Wiyata Kediri

 Tidak ada penyemprotan disinfektan otomatis pada ruangan doffing


 Pintu buka/tutup masih manual dan harus dipegang oleh tangan dan
juga pada pintu kamar mandi juga masih manual

 Kamar mandi hanya tersedia 2

 Tidak ada sekat untuk masing-masing operator saat melepas APD

 Ruang Doffing dan Donning harusnya jalannya terpisah agar tidak


terjadi infeksi silang antara operator yang mau donning dan operator
yang mau doffing.

Anda mungkin juga menyukai