HEMICHORDATA
OLEH
KELOMPOK 3
Zoologi adalah disiplin ilmu dari biologi yang secara khusus mempelajari hewan, baik hewan
bertulang belakang (vertebrata) maupun hewan tidak bertulang belakang (invertebrate). Pada
makalah ini khusus akan di bahas tentang hewan bertulang belakang (vertebrata) atau yang
dikenal dengan chordata.
Hemichordata artinya hewan chordata yang chorda dorsalisnya tidak sempurna, Sesuai
dengan namanya hemichordata berasal dari kata (hemi: semu, chorda: penyokong tubuh dalam).
Hemichordata adalah devisi yang berbentuk cacing laut deuterostome binatang, umumnya
dianggap sebagai saudara dari grup echinoderms.
Hemichordata berukuran kecil, hewan bertubuh lunak, dari dasar laut yang berpasir atau
berlumpur.Hewan ini memiliki celah insang, berpasangan, struktur pendek yang diindentifikasi
sebagai notokorda dan jaringan saraf dorsal serta ventral.Oleh sebab itu, dianggap sebagai
anggota paling rendah dari filum chordata oleh sebagian besar ahli zoologi.Pada individu
dewasa, struktur celah insang, batang insang berkitin, dan banyak gonad mirip dengan struktur
pada amphioxus. Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai Morfologi, Anatomi dan
sistem Fisiologi dari filum hemichordata.
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dibuat beberapa rumusan yaitu sebagai berikut
BAB II
PEMBAHASAN
Hemkordata merupakan hewan yang bentuknya seperti cacing berlidah yang tergolong dalam
subfilum Chordata, atau lebih tepatnya Chordata rendah. Hemichodata hidup secara soliter
maupun berkoloni. Bertubu lunak dan mudah putus.
5. Reproduksi seksual.
6. Bentuk tubuh menyerupai cacing laut, berukuran kecil, lunak dan halus
7. Tubuh terdiri atas 3 bagian yaitu: Proboscis, leher (Collar) dan badan (Truncus) yang
panjang
Habitat Hemichordata Adalah pantai di daerah panas atau sedang disepanjang lautan
pasifik Amerika Utara dan California, atau hidup di laut yang dalam. Kebiasaan Hemicordata
adalah membenamkan diri didalam pasir. Caranya: hemichordate menggali liang dengan
probosisnya. Dinding liang yang digali direkatkan dengan lendir yang disekresikan oleh kelenjar
lendir dari seluruh permukaan tubuh hewan tersebut.
1) Kelas Enteropneusta
Merupakan hewan soliter, menyerupai cacing laut yang bisa membenamkan diri dipasir,
dan umumnya diketahui sebagai ‘acorn’ atau cacing berlidah
Tubuh dibedakan atas: Proboscis dipisahkan dari bagian badan oleh cincin kolar yang
tebal, leher (Collar) yang pendek, badan (Truncus) yang memanjang.
Pada pertengahan tubuhnya ditemukan dua deret kantong hepar ‘hepatic caeca’
Klasifikasi Ilmiah:
Regnum : Animalia
Phylum : Hemichordata
Classis : Enteropneusta
Ordo : Enteropneusta
Familia : Harrimaniidae
Genus : Saccoglossus
2. Kelas Pterobranchia
Kelas Pterobranchia didirikan oleh Ray Lankester pada tahun 1877. Pada waktu itu,
ditemukan genus tunggal berupa Rhabdopleura. Rhabdopleura pada awalnya dianggap sebagai
polyzoon menyimpang, tetapi ketika laporan Challenger pada Cephalodiscus diterbitkan di tahun
1887, menjadi jelas bahwa Cephalodiscus sekarang termasuk genus kedua dalam urutan serta
memiliki afinitas ke arah Enteropneusta.
Pterobrancia merupakan cacing kecil yang hidup di dalam tabung yang berada di dasar
laut atau sering diperairan yang relatif dalam. Pterobranchia hidup dengan cara berkelompok
atau berkoloni. Panjang individu tidak lebih 12 mm. Tubuh terdiri atas probosis yang berbentuk
seperti tameng (perisai) dan tangan-tangan yang mengandung tentakel terdapat di bagian dorsal
kelepak (Collar). Tangan tentakel tersebut disebut tangan lophophore.Tentakel berfungsi untuk
menangkap makanan yang berupa organisme kecil dan disalurkan oleh cillia ke mulut.
Pterobranchia makanan dengan menyaring plankton dari air dengan bantuan silia yang melekat
pada tentakelnya.Ada sekitar 30 spesies hidup yang dikenal dalam kelompok ini.Species
Saccoglossus sp
Merupakan hewan yang hidupnya menetap, berbentuk soliter atau koloni dan merupakan
hewan air
Saluran pencernaan makanan berbentuk U dengan arus dorsal yang letaknya dekat mulut
1) Ordo Cephalodiscida
Contoh: Cephalodiscus
Gambar (A) Cephalodiscus densus. (B) Cephalodiscus nigrescens. (C) Cephalodiscus hodgsoni
2) Ordo Rhabdopleurida
Berbentuk koloni
Memiliki celah insang
Contoh: Rhapdopleura
Anatomi Rhabdopleura
3. Kelas Graptozlita
1) Anggota dari kelas ini diketahui sebagai anggota hemichordata yang sudah punah
2) Bukti-bukti utamanya hanya bisa diketahui dari struktur fosil yang bentuknya seperti
tabung/pembuluh
4) Anggota dari kelas ini diketahui melimpah pada periode ordovisium dan periode Silur.
5) Contoh: Dendroogroptus
4. Kelas Planotospnaeroide
Hewan ini diketahi hanya memiliki stadia larva yang ransparan, bersifat pelagic dan
mirip dengan larva tornaria
Hemichordata bertubuh lunak, silindris, dan bersilia memanjang, serta dilindungi oleh
mukosa.Panjang tubuh antara 2 cm hingga 2-5 m. Berwarna abu-abu, dan ada juga yang
kemerahan. Beberapa spesies ada yang bersifat luminescence (brecahaya karena pantulan
mukosa). Hemichordata memiliki bau khas. Tubuh simetris bilateralnya dibagi atas:
1) Proboscis
2) Collar
Collar terletak disebelah posterior tangkai proboscis dan sebelah anterior truncus.
Tersusun oleh otot sirkuler dan longitudinal. Permukaan kolar biasanya disesuaikan dengan
peninggian, tekanan dan aktivitas dari hewan tersebut ketika membenamkan diri dalam
tanah. Collar ukurannya lebih pendek dari pada proboscis. Collar memiliki 2 rongga yang
masing-masing dipisahkan oleh mesenteri dorsal dan ventral. Rongga tubuh Collar
berhubungan dengan dunia luar melalui sepasang kolar pore.
3) Truncus
Daerah anterior
Daerah pertengahan
Daerah posterior
Sistem cardiovasculer terdiri atas sinus dorsalis, truncus longitudinalis dorsalis, truncus
longitudinalis ventralis, glomerolus, dan plexus. Tidak mempunyai alat-alat indera. Tetapi
beberapa sel epidermis pada beberapa tempat pada proboscis dan pada tepi cranial collare
rupanya bersifat sel-sel sensoris.
Dinding badan terdiri atas jaringan otot. Di dalam proboscis terdapat satu celom yang
bermuara keluar melalui satu lubang, ialah porus proboseis. Di dalam collare terdapat dua celom
yang dipisah satu dari yang lain oleh suatu sekat median ialah mesenterium dorsale dan
menseterium entrale. Juga celom ini bermuara keluar masing-masing melalui porus collare.
Celom di dalam proboscis dan di dalam collare dilalui oleh fasciculi jaringan pengikat. Cellom
itu dapat diisi dengan air laut melalui pori.
Tubuh Hemichordata ditandai dengan Organisasi tripartit. Anteroposterior sumbu dibagi
menjadi tiga bagian: yang prosome anterior, yang mesosome menengah, dan metasome posterior.
Tubuh cacing acorn adalah cacing berbentuk dan dibagi ke proboscis anterior, leher menengah,
dan badan posterior. Proboscis adalah tubuh berotot dan bersilia, digunakan dalam penggerak
dan dalam pengumpulan dan transportasi partikel makanan. Mulut terletak antara proboscis dan
leher. Badan adalah bagian terpanjang dari hewan. Pada bagian ini terdapat faring, yang
berlubang dengan celah insang (atau celah faring), kerongkongan, usus yang panjang, dan anus
terminal, serta mengandung gonad. Prosome dari pterobranchia bergerak ke otot dan bersilia
berbentuk perisai yang digunakan dalam gerak dan mengeluarkan coenecium tersebut.
Mesosome meluas ke satu pasangan (dalam genus Rhabdopleura) atau beberapa pasang (dalam
genus Cephalodiscus) senjata tentakel digunakan dalam Feeding filter. Metasome atau batang
mengandung saluran pencernaan melingkar, gonad, dan meluas ke kontraktil individu tangkai itu
menghubungkan ke anggota lain dari koloni. Dalam genus Cephalodiscus, individu aseksual
diproduksi kontraktil tinggal melekat pada badan induk individu sampai pengembangan.
Cellom proboscis dan cellom collare diduga dapat diisi dengan air laut sehingga
mengembang dan mengeras. Oleh karenanya dan dengan bantuan gerakan otot tuncus, hewan
dapat masuk ke dalam lumpur. Mulut tetap terbuka, sehingga air dan lumpur yang mengandung
sisa-sisa organis masuk ke dalam mulut. Air kemudian keluar melalui lubang-lubang, kandung-
kandung, celah-celah insang, sisa-sisa organis merupakan makanan dan tanah, dikeluarkan
melalui anus.
1. Sistem Pencernaan Makanan
Sistem sirkulasi mencakup pembuluh middorsal dimana darah tak berwarna mengalir di
bagian anterior (seperti pada annelida) dan sebuah pembuluh midventral.Keduanya bergabung
di jantung, dorsal ke notokord, dan terdapat cabang-cabang lain di dekat celah
insang.Kontraksi pembuluh yang lebih besar kemungkinan meyebabkan darah bersirkulasi.
3. Sistem Respirasi
Rongga pada proboscis dan leher kemugkinan terisi dengan air melalui poridorsal : ketika
bagian ini menjadi membengkak, hewan tersebut menggali pasir atau lumpur, di bantu oleh
gerak otot batang tubuh : Campuran air dan pasir yang mengandung sampah organik
memasuki mulut air masuk melalui celah insang untuk respirasi.
4. Sistem Ekskresi
Sebuah glomerulus kecil yang tidak berpasangan, atau kelenjar proboscis di duga
menjadi organ ekskresi pada Hemichordata.
5. Sistem Reproduksi
Cacing acorn memiliki jenis kelamin biologis yang terpisah, meskipun setidaknya
beberapa spesies juga mampu bereproduksi aseksual.Yang terdapat banyak gonad, yang
terletak dekat dengan faring dan melepaskan gamet melalui pori kecil dekat celah insang.
Cacing acorn betina meletakkan sejumlah besar telur tertanam yang kemudian dibuahi oleh
laki-laki eksternal sebelum arus air menyebar dan membubarkan telur individu. Kebanyakan
spesies, telur menetas menjadi larva planktonik dengan tubuh memanjang ditutupi silia. Pada
beberapa spesies, ini berkembang secara langsung menjadi dewasa, tetapi pada spesies lain
ada tahap peralihan bebas berenang disebut sebagai larva tornaria.Larva tornariasangat mirip
dalam penampilan dengan larva bipinnaria dari starfishes, dengan band-band yang berbelit-
belit silia menjalankan seluruh tubuh karena perkembangan embrio dari blastula dalam telur
juga sangat mirip dengan echinodermata, ini menunjukkan hubungan dekat filogenetik antara
kedua kelompok.Alur mulai terbentuk beberapa hari atau minggu di sekitar bagian tengah
tubuh larva, dengan bagian anterior akhirnya ditakdirkan untuk menjadi belalai, sedangkan
sisanya membentuk leher dan badan. Larva akhirnya menetap dan berubah menjadi dewasa
kecil untuk mengambil gaya hidup menggali.Pterobranchiabereproduksi dengan tunas dan
secara seksual
6. Sistem Saraf
2.8 Embrio
Pada Balanoglossusterdapat amphigoni terdapat amphigoni dan gonochorisme. Ovaria
dan testes berbentuk sebagai kandung-kandung yang tersusun dalam dua baris. Mereka terdapat
di dalam cristae genitales. Mereka bermuara keluar dengan baris pori yang terdapat pada tepi
crista genetalis.
Fertilisasi berlangsung ex tern. Perkembangan dapat langsung atau dengan
metamorphosis. Pada perkembangan langsung seperti halnya pada Saccoglossus, terjadi
pembelahan secara holoblastis dan equal, sehingga terjadi bentuk blastula. Bentuk blastula
berubah menjadi bentuk grastula dengan cara invaginasi. Gastroporus kemudian menutup dan
entoderm memisah dari ectoderm. Embrio memanjang dan suatu salcus memanjang melingkar
terjadi sebagai invaginasi di dalam sulcus. Anus terjadi pada tempat gastroporus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :Hemichordata berasal dari
kata (hemi: semu, chorda: penyokong tubuh dalam). Hemichordata adalah devisi yang berbentuk
cacing laut deuterostome binatang, umumnya dianggap sebagai saudara dari grup
echinodermata.Hemichordate memiliki beberapa ciri-ciri yaitu ciri umumnya tubuh bilateral
simetris dan triploblastic, jaringan saraf dorsal serta ventral, sistem sirkulasi darah masih sangat
sederhana, alat reproduksinya terpisah (gonokoris) dan hermaprodit serta reproduksi seksual.
Sedangkan ciri khususnya bentuk tubuh menyerupai cacing laut, berukuran kecil, lunak dan
halus, tubuh terdiri atas 3 bagian yaitu: Probosis, leher (Collar) dan badan (Truncus) yang
panjang, banyak celah insang berpasangan, notokord hanya ditemukan pada bagian anterior.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan kita tentang Filum
Hemichordata baik pengertian, ciri-ciri, anatomi, morfologi dan sistem fisiologisnya.Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari rujukan atau
referensi maupun penulisan. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, A, N, dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga
Hickman, dkk. 2008. Integrated the principles of Zoology. New York: McGraw-Hill.
Kardong, K.V. (2006). Vertebrates: Comparative Anatomy, Function, Evolution. New York:
McGraw-Hill.