Anda di halaman 1dari 33

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I


S1-FISIKA

PENGUKURAN KOMPONEN DENGAN AVOMETER DAN OSILOSKOP

NAMA : AGUS NURBILLAH


NIM : 200801004
KELOMPOK : II
GELOMBANG : A
ASISTEN : HAIDAR ISMAIL,S.Si
M.ARI SANDI PERANGIN-ANGIN

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR DEPARTEMEN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2021
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Di zaman modern seperti sekarang ini kehidupan manusia semakin
bertambah maju dari hari ke hari. Hal itu sendiri disebabkan karena semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi berbasis
elektronika. Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam
kehidupannya. Tanpa bantuan dari arus listrik alat-alat elektronik tidak akan bisa
menjalankan fungsinya.
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari tentang penerapan berbagai
komponen elektronika yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron
atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat atau piranti. Perkembangan dunia
elektronika berkembang dengan pesat seiring dengan berjalannya waktu. Banyak
barang baru yang dapat dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dahulu
semua pekerjaan manusia dikerjakan secara manual, kini dengan adanya
rangkaian elektronika digital pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih mudah dan
efisien. Karena kemajuan dalam teori dan praktik, Elektronika memberikan
kemudahan dalam mendapatkan performansi dalam sistem dinamik,
mempertinggi kualitas, dan menurunkan biaya produksi, mempertinggi laju
produksi, meniadakan pekerjaan-pekerjaan rutin dan membosankan yang harus
dikerjakan oleh manusia, dan lain sebagainya, maka sebagian besar insinyur dan
ilmuwan sekarang harus mempunyai pemahaman yang baik dalam bidang ini.
Penting bagi manusia untuk mengetahui dan menguasai ilmu tentang elektronika
tersebut, maka dilakukan sebuah praktikum untuk memperdalam materi fisika
tentang elektronika.
AVOmeter adalah singkatan dari Ampere, Volt, Ohm meter, jadi Avometer
adalah alat untuk mengukur arus, tegangan, tahanan pada suatu rangkaian. Kita
hanya perlu mengarahkah selektor switch yang terdapat di AVOmeter dan
arahkan jarum selektor swich tersebut ke arah apa yang akan kita ukur, apakah itu
amperenya, voltnya atau ohmnya. Dan tusukan kedua jarum ke komponen yang
ingin diukur, maka hasil akan ditunjukan oleh jarum penunjuk.

1
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

Osiloskop telah lama digunakan untuk pengukuran luas atau lebar yang
bervariasi oleh insinyur, ilmuwan, dan teknisi. Banyak yang menyatakan bahwa
osiloskop sangatlah serbaguna dan fungsi utamanya adalah bertujuan untuk
mengukur peralatan elektronik. Osiloskop merupakan salah satu alat ukur
elektronika yang seting kita jumpai disamping alat ukur yang lain seperti halnya
sinyal generator penghitung frekuensi, alat pengukur geratan (vibrasi) dan alat
pengukur deru suara dan sebagainya. Alat alat ukur tersebut diatas merupakan
perangkat alat ukur perbengkelan, laboratorium, dan industri elektronika,
penggunaan osiloskop elektromagnetik ini dibatasi sampai frequensi ini dibatasi
sampai 10 KHz, dan untuk gejala frequensi tinggi digunakanlah tabung sinar
katoda yang biasa disebut CRT (cathoda ray tube) tabung ini berfungsi untuk
mendefleksikan sinar cahaya elektron.
Selanjutnya untuk melengkapi praktikum ini, disusunlah laporan praktikum
Pengukuran Komponen Dengan AVOmeter dan Osiloskop. Laporan praktikum ini
bertujuan pula untuk pemahaman secara lebih sistematis menganai percobaan
yang dilakukan pada praktik pengenalan komponen dan peralatan elektronika.

1.2 Tujuan
1) Untuk mengetahui fungsi, batas kemampuan dan baik buruknya beberapa
komponen
2) Untuk mempelajari teknik pengukuran menggunakan avometer dan
osiloskop
3) Mempratekkan penggunaan osiloskop untuk mengukur besaran sinyal listrik
berupa:
 Besaran tegangan puncak puncak
 Periode/frekuensi
 Bentuk gelombang

2
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

BAB II
DASAR TEORI

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat


atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.
Resistor termasuk komponen pasif pada rangkaian elektronika. Sebagaimana
fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu
komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi
suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Hukum
Ohm menyatakan bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Selain nilai resistansi (Ohm), resistor juga memiliki nilai
yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya.
Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui
dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor
selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.

Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor


dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau
resistor metal film.Kemudian berdasarkan nilai resistansinya, resistor dibedakan
menjadi empat yaitu :

 Resistor tetap (Fixed Resistor).


 Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor).
 Thermistor (Thermal Resistor).
 LDR (Light Dependent Resistor)

Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah


sebagai berikut :

1. Sebagai Pembatas Arus listrik (Current Limitter)

Sebagai analoginya dapat digambarkan sebagai berikut : jika sebuah resistor


dipasang secara paralel maka akan menjadi pembagi arus listrik. Ini bisa
diibaratkan dengan sebuah resistor adalah sebuah bendungan dan air yang

3
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

mengalir dianggap arus listrik. Jika sebuah sungai terdapat dua bendungan yang
digunakan untuk membagi air tersebut, maka bendungan pertama sebagai resistor
1 dan bendungan kedua sebagai resistor 2. Maka besarnya arus air tergantung dari
besar kecilnya bukaan pintu bendungan. Semakin besar besar pintu bendungan
dibuka, semakin besar juga arus air yang akan melewati pintu bendungan tersebut,
dan jika bukaan di tiap-tiap pintu bendungan tersebut sama besarnya maka arus air
yang mengalir akan terbagi rata di kedua pintu bendungan tersebut. Maka
pembatas arus listrik dapat ditentukan dengan besarnya resistor yang dipasang. Ini
yang dinamakan dengan current limitter.

2. Sebagai Pengatur Arus listrik Resistor

Komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian


elektronika karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Bila kita
menginginkan arus yang besar maka kita pasang resistor yang nilai resistansi
(tahanan) nya kecil, mendekati nol atau sama dengan nol atau tidak dipasang sama
sekali dengan demikian arus tidak lagi dibatasi.

3. Sebagai Pembagi Tegangan listrik (Voltage Divide)

Fungsi yang ketiga dari resistor adalah sebagai pembagi tegangan. Contoh
resistor sebagai pembagi tegangan adalah : sebuah tegangan misalnya 5V dapat
dibagi tegangannya secara proporsional sesuai nilai hambatannya. Pada rangkaian
itudipasang dua resistor secara seri dengan nilai resistor yang sama yaitu 10 K
ohm (R1 = R2 =10 K Ohm) dan nilai tegangan pada rangkaian itu adalah 5 volt.
Maka tegangan pada masing-masing resistor adalah bernilai 2,5 volt. Bila R1 dan
R2 diganti menjadi 20 kilo ohm dan 30 kilo ohm berturut-turut, maka tegangan
pada R1 = 2V dan pada R2 = 3V

4. Sebagai Penurun Tegangan Listrik

Contoh resistor sebagai penurun tegangan dapat kita lihat berdasarkan


rumus resistor yang akan menentukan besarnya tegangan keluaran setelah
melewati resistor tersebut. Resistor adalah komponen pasif yang pemasanganya
dapat terbalik karena memang tidak memiliki polaritas. Fungsi resistor adalah

4
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

sebagai penghambat tegangan, nah dari prinsip kerja inilah kemudian dalam
penggunaanya resistor dapat difungsikan sebagai penurun tegangan sehingga
diperoleh besar tegangan sesuai yang kita inginkan. Namun perlu diperhatikan
pula untuk menurunkan tegangan dengan resistor ini sebaiknya digunakan untuk
tegangan kecil saja, yang juga memiliki arus kecil. Karena kalau arus terlalu besar
maka dapat dipastikan resistor tersebut akan terbakar atau putus karena tidak kuat
menahan aliran arus yang besar.

Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator)


adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam
waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan kapasitor
tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang
berasal dari Inggris. Kapasitor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari
2 pelat konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah
isolator diantara pelat tersebut sebagai pemisah. Isolator tersebut disebut juga
dengan dielektrika. Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari
kapasitansi kapasitor tersebut. Adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai
adalah keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain. Kapasitor sering juga
disebut sebagai kondensator.

Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari


kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya. Fungsi kapasitor antara lain :

a) Sebagai filter atau penyaring, biasanya digunakan pada sistem radio, tv,
amplifier dan lain-lain. Filter pada radio digunakan untuk menyaring
(penghambatan ) gangguan-gangguan dari luar.

b) Sebagai kopling, kapasitor sebagai kopling (penghubung) amplifier tingkat


rendah ketingkat yeng lebih tinggi

Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan
kapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current) dan
dapat dilalui arus AC (Alternating Current) dan juga dapat berfungsi sebagai
impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan).

5
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

Membaca nilai kapasitor pada kapasitor ukuran besar dapat langsung dibaca pada
kemasannya, Untuk kapasitor berukuran kecil nilai kapasitor ditulis dalam kode
tertentu, dengan cara pembacaan nilai kapasitor sebagai berikut. Pada kapasitor
yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis dengan angka yang jelas.
Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya. Misalnya pada
kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar 22uF/25V. Kapasitor
yang ukuran fisiknya mungil dan kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3
(tiga) angka saja. Jika hanya ada dua angka satuannya adalah pF (pico farads).
Sebagai contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi
kapasitor tersebut adalah 47 pF.

Pada dasarnya sebuah kapasitor terdiri dari dua pelat konduktor yang
disekat dengan sebuah dielektrik sebagai perantara diantara dua konduktor. Bahan
dielektrik tersebut bermacam-macam sesuai dengan jenis kapasitor, diantaranya
keramik, kertas, mika dan lain-lain. Pada kerja kapasitor hanya terdapat dua siklus
yaitu siklus pengisian dan siklus pengosogan. Secara teori, ketika logam
konduktor yang melalui sebuah dielektrikum dialiri oleh sebuah arus listrik maka
salah satu kaki kapasitor negatif akan terdapat banyak elektron, sebaliknya kaki
kapasitor positif akan banyak kehilangan elektron. Hal tersebut diakibatkan oleh
adanya dielektrik yang berada diantara kedua kaki kapasitor sehingga arus dari
muatan positif ke muatan negatif tidak mengalir, muatan ini akan tertahan atau
tersimpan pada kedua ujung dielektrik kapasitor, pada saat itu kapasitor dalam
keadaan siklus pengisian muatan. Proses ini dapat diibaratkan seperti fenomena
terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif yang terjadi pada awan sebelum
terjadinya petir. (Basri & Irma,2018)

Osiloskop muncul dari awal yang relatif primitif ketika peneliti listrik
membangun osilografi yang akan mengekstrak bentuk gelombang dari fenomena
akustik dan listrik dan merekamnya pada silinder kertas yang berputar. Respons
frekuensi dan bandwidth sangat dibatasi oleh inersia pena dan peralatan
perekaman tinta. Berbagai strategi alternatif melibatkan cermin getar yang akan
memproyeksikan gambar cahaya dan kemudian tabung sinar katoda. Dalam
ledakan teknologi yang mengikuti Perang Dunia II, osiloskop diproduksi dalam

6
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

jumlah besar dan tersedia tidak hanya di laboratorium tetapi di toko teknisi dan
untuk eksperimen rumah tingkat lanjut. Versi digital dan layar gemuk muncul dan
bertahan.

Osiloskop dan peralatan lainnya termasuk penganalisis spektrum di


laboratorium dan untuk pekerjaan lapangan tingkat lanjut. Teknik yang digunakan
oleh teknisi TV generasi pertama telah berkembang menjadi metode yang jauh
lebih berguna untuk menganalisis bentuk gelombang yang menarik kesimpulan
yang berkaitan dengan proyek tertentu. Transformasi matematika Charles Fourier
menjadi berlaku untuk fenomena listrik. Dengan diperkenalkannya transformasi
Fourier cepat (FFT), itu menjadi bagian integral dari osiloskop kontemporer.
Fungsionalitas FFT memperjelas perilaku sirkuit dan memfasilitasi diagnosis
kesalahan saat peralatan yang ada atau desain baru gagal berfungsi seperti yang
diharapkan.

Dalam dunia peralatan uji elektronik, osiloskop dan rekan kerjanya,


penganalisis spektrum, menempati posisi tertinggi. Berbeda dengan multimeter
digital, yang merupakan instrumen yang sangat serbaguna dan kompeten, mesin
ini memungkinkan pengguna untuk melangkah lebih jauh, memvisualisasikan
bentuk gelombang AC dalam detail yang sangat indah daripada
hanya mengukurnya dalam hal amplitudo dan frekuensi.

Gelombang berhubungan dengan keadaan statis yang berubah atau sebagai


kasus pembatas seperti pada garis horizontal yang mewakili tegangan DC yang
tidak berubah. Hal ini dapat mewakili nilai yang bervariasi di dunia nyata atau
abstraksi matematika seperti fungsi trigonometri yang mengasumsikan nilai yang
berbeda, sesuai dengan sudut dilambangkan dengan Yunani theta(θ)yang
bervariasi dalam waktu. Dalam semua kasus, kita harus menyadari bahwa bentuk
gelombang dalam tampilan osiloskop bukanlah gelombang sebenarnya melainkan
grafik gelombang itu. (Tidak tepat untuk berbicara tentang bentuk gelombang
sebagai entitas fisik. Ini adalah gelombang yang bergerak melalui ruang, dan
bentuk gelombang seperti yang ditampilkan dalamoscillo lingkupmewakilinya.)
Dalam bentuk yang paling mendasar, dalam domain waktu, gelombang bentuk
adalah gambar titik bergerak yang posisinya dalam ruang dua dimensi

7
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

berhubungan dengan nilainya pada sumbu Y yang menunjukkan amplitudo,


biasanya dalam volt, dan nilainya pada sumbu X yang menunjukkan waktu,
biasanya dalam detik. Kedua sumbu ini menurut konvensi diatur untuk
berpotongan di sudut kanan di tengah tampilan osiloskop atau halaman yang
dicetak.

Gelombang Aksi gelombang memiliki banyak bentuk, salah satunya dapat


dicitrakan dalam osiloskop. Instrumen ini dirancang untuk menerima energi listrik
pada inputnya dan untuk menampilkannya, saat ini di layar gemuk daripada
tabung sinar katoda. Bentuk gelombang nonlistrik dapat diakses – ini hanya
masalah penerapan sensor dan transduser yang sesuai untuk menerjemahkan suhu,
tekanan air, kecepatan angin, atau parameter lain ke dalam volt.

Ada tiga jenis dasar gelombang - mekanik, listrik, dan elektro magnetik.
Gelombang mekanik terdiri dari osilasi di beberapa media lokal. Contoh yang
familiar adalah gelombang akustik, osilasi yang kita rasakan sebagai suara.
Manusia purba sangat menyadari fenomena ini dan memiliki pemahaman yang
baik tentang sifatnya, meskipun ada beberapa seluk-beluk yang baru muncul
belakangan ini.

Gelombang akustik seperti yang kita alami merambat terutama melalui


udara, meskipun bahan apa pun dapat berfungsi sebagai media asalkan cukup
tetapi tidak terlalu elastis. Gelombang listrik terdiri dari osilasi dalam aliran
partikel, umumnya elektron, melalui bahan konduktif listrik, biasanya logam.
Medium dapat ditarik untuk membentuk kawat panjang, sehingga berguna dalam
transmisi daya dan komunikasi. Dalam imajinasi populer, elektron memasuki
konduktor pada input dan berjalan dengan kecepatan cahaya ke output dan
kemudian melintasi beberapa beban yang terhubung dimana mereka melakukan
perjalanan kembali ke sumber daya, menyelesaikan rangkaian melalui konduktor
kembali. (Herres & David,2020)

Osiloskop mudah dioperasikan, meskipun memiliki jumlah kontrol yang


relatif besar. Bahkan lingkup yang paling sederhana memiliki sekitar selusin
tombol dan sakelar. Namun, jika tindakan setiap kontrol atau sakelar diambil

8
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

langkah demi langkah, instrumen segera kehilangan misterinya. Semua cakupan


layanan dioperasikan dengan AC, dan karenanya memiliki kabel daya yang harus
dicolokkan ke stopkontak 117 volt, 60 siklus. Untuk menyalakan teropong, atur
sakelar daya ke posisi "hidup". Sakelar daya dapat berupa kontrol individual atau
dapat digabungkan dengan kontrol operasi biasanya kontrol intensitas. Dalam hal
ini, kontrol diputar dari posisi "mati" ke kanan, seperti halnya penerima radio atau
TV dihidupkan. Ketika daya diterapkan ke sirkuit lingkup, lampu pilot menyala,
atau dalam beberapa kasus, graticule berlampu tepi menyala.

Setelah periode pemanasan singkat, sebuah titik atau garis mungkin muncul
di layar. Jika tidak, maka naikkan kontrol intensitas. Namun, jangan
memajukannya lebih dari yang diperlukan, karena layar tabung sinar katoda dapat
terbakar, terutama jika berkas elektron membentuk titik kecil di layar. Jika titik
atau garis tidak muncul saat kontrol intensitas dinaikkan, kontrol pemusatan
horizontal atau vertikal (kontrol pemosisian) mungkin berada di ujung ekstrem
jangkauannya. Ini dapat membuang titik atau garis di luar layar. Oleh karena itu,
mulailah prosedur pengoperasian dengan menyesuaikan setiap kontrol pemusatan
ke kisaran tengahnya.

Tindakan kontrol fokus osiloskop dapat dibandingkan dengan penerima TV.


menunjukkan bagaimana tampilan suatu titik berubah di layar saat kontrol fokus
diputar. Kontrol fokus disesuaikan untuk titik sekecil mungkin. Di sebagian
besar cakupan, kontrol intensitas dan fokus berinteraksi. Oleh karena itu, kontrol
fokus mungkin perlu diatur ulang jika pengaturan kontrol intensitas diubah.
Kontrol fokus memvariasikan tegangan DC yang diterapkan ke anoda 1 dari
tabung sinar katoda, dan kontrol intensitas memvariasikan usia pada katoda.
Garis fluks elektrostatik yang dihasilkan antara elektroda membentuk "lensa"
yang memfokuskan berkas elektron. Jika tegangan intensitas diubah, tegangan
fokus sering juga harus diubah, untuk mempertahankan pembentukan lensa yang
benar. (Middleton,1962)

Osiloskop adalah alat pengukur listrik yang menampilkan grafik tegangan


sebagai fungsi waktu. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan
pengukuran tegangan dan waktu. Banyak osiloskop dapat menampilkan lebih dari

9
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

satu sinyal tegangan di layarnya, yang memberi kita kemampuan yang kuat untuk
membandingkan perilaku sinyal-sinyal ini. Karena otak kita pandai mengenali
pola, osiloskop memungkinkan kita melihat pola dalam plot tegangan versus
waktu ini. Pola dan perbandingan ini adalah keunggulan osiloskop dibandingkan
alat ukur seperti voltmeter yang hanya memberi kita angka. Karena banyak sifat
fisik yang menarik dapat diwakili oleh tegangan, osiloskop membantu kita
memahami bagaimana dunia berubah dalam waktu.

Banyak insinyur, ilmuwan, dan teknisi memilih osiloskop sebagai alat


pengukuran utama mereka karena jangkauan dan keserbagunaannya. Representasi
visual dan rentang pengukuran yang luas mungkin merupakan alasan utama
mengapa cakupan begitu banyak digunakan. Osiloskop dapat menampilkan
informasi lebih dari 10 orde magnitudo waktu dan 3 hingga 4 orde magnitudo
tegangan.

Beberapa kegunaan osiloskop adalah:

 Mengukur tegangan, perbedaan tegangan, dan interval waktu.


 Mengukur frekuensi sinyal berulang.
 Bandingkan dua atau lebih sinyal yang bervariasi dalam waktu dan lihat
hubungannya (misalnya, apakah fitur tertentu pada satu bentuk gelombang
terjadi sebelum atau sesudah fitur pada bentuk gelombang lainnya).
 Lihat efek penambahan atau penghapusan komponen pada sirkuit.
 Menangkap transien, gangguan, atau perilaku mengejutkan, bahkan ketika
tidak ada orang di sekitar.
 Verifikasi operasi yang benar dari titik uji di sirkuit saat memecahkan
masalah atau melakukan uji manufaktur.
 Mengukur bagian DC dan AC dari bentuk gelombang.
 Mengukur berbagai karakteristik bentuk gelombang, seperti tegangan
puncak-ke-puncak, tegangan RMS, periode, waktu naik, waktu turun, dll.
 Memeriksa kebisingan pada sinyal dan bagaimana modifikasi pada
rangkaian atau kabel dapat mengubah kebisingan .
 Plot satu tegangan versus tegangan lain. Ini disebut mode XY dan

10
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

merupakan pengecualian untuk pernyataan bahwa ruang lingkup


menampilkan tegangan sebagai fungsi waktu.
 Beberapa cakupan memiliki kemampuan untuk memungkinkan intensitas
jejak divariasikan oleh sinyal eksternal (modulasi sumbu-z). Ini memberikan
"dimensi" lain pada kemampuan ruang lingkup untuk menampilkan
informasi.
 Carilah distorsi dalam rangkaian dengan membandingkan bentuk
gelombang input dan outputnya secara visual -- atau menggunakan ruang
lingkup untuk menguranginya dan melihat perbedaan matematisnya.
 Lakukan pengukuran fisik menggunakan transduser yang mengubah
perilaku fisik menjadi tegangan.

Berkenaan dengan osiloskop, istilah sinyal berarti tegangan yang dapat


bervariasi nilainya sebagai fungsi waktu. Salah satu perbedaannya adalah apakah
sinyal itu periodik atau tidak. Berkala berarti bahwa sinyal berulang kali
mengambil set nilai yang sama selama berbagai interval. Gelombang sinus adalah
salah satu contoh bentuk gelombang periodik.

Lingkup analog adalah osiloskop yang dibangun dengan teknologi sirkuit


analog dan sinyal ditampilkan pada tabung sinar katoda (CRT), sejenis tabung
vakum menggunakan berkas elektron (lihat bagian di bawah tentang CRT).
Teknologi tersebut telah berkembang sejak tahun 1930-an ketika osiloskop
komersial pertama tersedia. Sementara lingkup digital merupakan mayoritas
osiloskop baru yang dijual, ini tidak berarti tidak ada permintaan untuk osiloskop
analog. Osiloskop analog tidak memiliki set fitur yang dimiliki oleh lingkup
digital, tetapi dapat memberikan beberapa manfaat yang tidak ditawarkan oleh
lingkup digital. Pertama-tama kita akan melihat lingkup analog tipikal, B&K
2125A, dan kontrolnya. Kemudian kita akan memeriksa teori operasi ruang
lingkup analog dan melihat pengoperasian ruang lingkup 2125A.

(Parkway& Savi R, 2020)

Tegangan adalah tekanan listrik. Jenis ini diukur menggunakan Voltmeter

11
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

meskipun alat lain seperti osiloskop dapat pula digunakan. Dua jenis Voltmeter
digunakan saat ini yakni analog dan digital. Voltmeter analog menggunakan
pergerakan jarum untuk memainkan tegangan yang diukur diatas skala
terkalibrasi. Setiap orang yang dapat membaca angka dapat membaca meter
digital, tetapi memerlukan sedikit latihan, jika akan membaca meter analog.
Pembacaan yang salah pada meter analog dapat diatasi oleh meter digital. Lebih
jauh pada meter digital ialah lebih akurat. Dalam tahun belakangan ini harga
meter digital telah menjadi murah bahkan kadang kadang sedikit lebih mahal dari
meter analog. Penekanan harga dan ketepatan yang baik telah membawa meter
digital ke pemakai yang luas. Voltmeter digolongkan kepada voltmeter elektronik
(EVM) atau Volt Ohm Meter (VOM). Istilah EVM merupakan kategori yang luas
mencakup :

 Vacuum Tube Voltmeter (VTVM). Tabung hanya digunakan sebelum


transistor ditemukan. Alat ini membutuhkan daya yang cukup besar dalam
bekerjanya. Hal ini menyebabkan VTVM selalu terpasang ke sumber
tegangan AC (disebut dioperasikan oleh tegangan jala-jala).

 Voltmeter bertransistor (TVM), karena transistor beroperasi pada sumber


tegangan rendah seperti baterai, maka biasanya alat ini portibel.

 Field Effect Transistor Volt Ohm Meter (FETVOM). Fet ialah tipe lain dari
transistor, sehingga FETVOM biasanya juga dioperasikan memakai baterai.

 Digital Multimeter (DMM), sering disebut Digital Volt Ohm Millimeter


(DVOM). Digital VOM menggunakan rangkaian terintegrasi ( IC ), dimana
rangkaiannya disimpan dalam wadah yang kecil tidak lebih besar dari
transistor. Meter ini dioperasikan juga menggunakan baterai.

Pahami meter yang akan digunakan, dapatkan jenisnya dari tipe rangkaian
elektronik di dalamnya. Anda tidak akan mengerti arti dari sejumlah istilah saat
ini, tetapi anda akan mempelajarinya dan berkembang melalui catatan ini. VOM
ialah alat mekanik elektro yang terdiri dari saklar, resistor, satu atau dua diode. Ia
memiliki bagian mekanik untuk bergeraknya jarum. EVM dan VOM Meter adalah

12
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

multimeter. Nama Multimeter diperoleh dari kenyataan bahwa ia adalah perangkat


multi fungsi yang digunakan untuk mengukur tegangan, resistor dan arus (akan
dijelaskan kemudian). Meter dengan fungsi tunggal yang digunakan hanya
mengukur tegangan dapat pula digunakan, tetapi untuk pemakaian luar lab
sekolah selalu digunakan multimeter.

Meskipun menggunakan sejumlah saklar, cara pemakaiannya sama. Pertama


fungsi pengukuran yang dikehendaki harus dipilih, kita akan diskusikan
Voltmeter, maka kita pilih fungsi voltmeter melalui penempatan saklar fungsi ke
Volt. Kita dapat pula memilih fungsi selanjutnya dengan menempatkan pada AC
Volt dan DC Volt. Ini mewakili pengukuran arus bolak-balik (AC) atau arus
searah (DC), seperti dijumpai pada stop kontak rumah dan batu baterai. Anda
akan belajar lebih banyak mengenai perbedaan jenis tegangan nanti. Kita akan
konsentrasikan hanya pada arus searah saat ini. Kedua kita harus mengubah batas
ukur. Saklar batas ukur bekerja berkaitan dengan saklar fungsi untuk memilih
batas operasi yang tepat untuk pengukuran khusus. Contohnya jika teknisi
bermaksud mengukur tegangan DC yang bertegangan antara 5 sampai 15 Volt,
meter harus ditempatkan ke DC Volt dan batas ukur diatur kebatas terendah yang
dicakup. Yakni yang mencakup 15 Volt. Catat bahwa angka batas ukur mewakili
tegangan maksimal dari tegangan yang diukur. Sejumlah meter memiliki banyak
batas ukur, mulai dari pecahan hingga 1000 Volt atau lebih. Sejumlah meter
digital baru memiliki kemampuan pemilihan batas ukur otomatis yang menjadikan
pemakai mengatur hanya satu fungsi, dimana batas ukur secara otomatis diatur
oleh rangkaian dalam.

Satu tombol lain yang digunakan pada kebanyakan meter dimana untuk
DMM biasa disebut kontrol Zero. Ini digunakan untuk mengatur meter pada posisi
nol sebelum melakukan pengukuran. Kondisi ini seperti mengatur perbaikan
waktu jam anda sehingga diperoleh waktu yang tepat. Jika jarum meter dimulai
dari nol, maka meter telah benar, jika meter dimulai dengan angka 2, maka
seluruh pembacaan harus dikurangi 2. Pada VOM terdapat kontrol lain, yakni
Zero Ohm yang digunakan untuk menempatkan Ohm meter. Hal ini akan
didiskusikan lebih mendalam kelak. Saat kita pelajari multimeter sebagai ohm

13
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

meter. Jika anda gunakan VTVOM yang lama, maka akan terdapat adj dan Ohm
adj. Zero adj digunakan untuk meyakinkan bahwa jarum telah nol saat akan
mengukur dan Ohm adj digunakan untuk mengukur Ohm pada angka nol sebelum
ohm meter dipakai.

Secara umum skala tegangan pada EVR analog ialah linear dan untuk ohm
meter skalanya non linear. Skala yang beraturan adalah contoh yang banyak
dikenal mengenai skala linear, pada kondisi beraturan akan diperoleh angka yang
sama untuk jangka yang sama. Jika skalanya non linear jarak tiap intinya tidak
memiliki nilai yang sama apakah jaraknya membesar atau mengecil. Catat bahwa
pada skala Volt meter, jarum meter bergerak pada jarak sepanjang skala untuk
perubahan tegangan yang sama, skala meter ini adalah linear. Untuk membuat
pembacaan yang akurat kadang-kadang diperlukan untuk memberikan angka
untuk kalibrasi angka yang tidak ada. Pada tanda kalibrasi yang tidak berangka,
catat bahwa dimana terdapat 5 jarak antara 40 dan 50 dan ini bernilai 10, karena
ada 5 jarak antara 40 dan 50, maka tiap jarak memiliki nilai 2 ( karena 10 : 5 = 2 )
Seperti anda lihat hal ini seperti pembacaan pada speedometer kendaraan. Saat
jarum di speedo meter menunjukan di tengah antara 40 dan 50, maka
kecepatannya ialah 45 mill perjam. Pegang pemahaman ini saat anda membaca
Voltmeter. Pengamatan pada speedometer mengingatkan kita bahwa disana akan
ada kesalahan dikaitkan dengan pembacaan meter analog, hal ini seperti
penumpang membaca kecepatan mobil yang ditumpanginya, karena penumpang
melihat speedometernya dari sisi kiri tidak langsung, maka pembacaan akan salah.
Kondisi yang sama akan terjadi pula pada meter analog. Usahakan selalu
membaca meter langsung tepat diatas jarum meter. Meter yang mahal memiliki
kaca pada skala. Saat operator tidak tepat diatas jarum, maka bayangan jarum
dapat dilihat dicermin. Operator harus bergerak sampai jarum tidak memiliki
bayangan, maka nilai yang akurat akan diperoleh, kesalahan jenis ini disebut
kesalahan Paralax. Satu hal lain mengenai Skala meter. Tidak selalu angka
terkalibrasi dengan nilai yang sama dikaitkan dengan saklar batas ukur akan
memberikan nilai yang baik untuk batas ukur 0 sampai 100. Demikian juga untuk
batas ukur 0 ke 10 Volt. Jika skala yang digunakan memiliki angka 0 sampai 10
angka nol harus tepat jika digunakan sebagai batas ukur 0 sampai 500 dengan

14
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

tiapo pembacaan harus dikalikan 50.

Tiap meter memerlukan dua kabel, kadang-kadang diperlukan tiga. Susunan


dua kabel memerlukan Common atau kabel negatif dan kabel positif. Kabel ini
dapat terpisah masing-masing kabel dengan isolasi plastik atau sebuah kabel
coaxial. Kabel Coax terdiri dari kabel inti yang ditutup isolasi kemudian
dikelilingi kabel lain biasanya jalinan kawat. Kabel inti ialah sinyal atau kabel
positif dan jalinan kawat/kadang disebut tameng (shield) ialah kebel negatif atau
kabel common. Jika kabel terpisah digunakan kabel hitam adalah negatif dan
selalu dimasukkan ke terminal common. Kabel merah adalah kabel positif dan
harus dimasukkan ke terminal positif yang benar. Ketika 3 kabel digunakan
seperti pada VTVM model lama, satu kabel ialah common, satu digunakan untuk
arus bolak balik dan kabel ketiga untuk arus searah dan Ohm. Kabel biasanya
memiliki ujung yang bermacam-macam. Jenis yang umum ialah bentuk yang
berujung tajam dengan pelindung atau tembaga beroxidasi untuk melindungi
terpelesaetnya ujung saat mengukur, sehingga tidak terjadi hubung singkat : Jenis
lain ialah memakai capit buaya, dimana banyak digunakan untuk kabel ground.
Nama ini muncul karena bentuknya yang panjang serta bergerigi / rahang.
Diujung lain dari kabel biasanya digunakan banana jack atau konektor
mikrophone juga sering digunakan.

Kemungkinan pemakaian yang sering dilakukan dalam pengukuran


kelistrikan ialah pengukuran tahanan. Jadi seorang teknisi harus dapat mengukur
resistor dengan teliti. Resistor adalah perlawanan terhadap aliran arus. Ini
dinyatakan dalam satuan yang disebut Ohm dengan simbol  yakni hurup yunani
untuk Ohmmega. Setiap benda memiliki tahanan sejumlah material, seperti karet,
kaca bahkan udara memiliki tahanan yang tinggi terhadap aliran arus. Bahan ini
disebut isolator. Material lain seperti Tembaga,perak, alumunium dan emas
memiliki tahanan yang kecil. Ini disebut Konduktor. Dalam dunia elektronik kita
gunakan komponen. Yang bernama resistor. Komponen ini berfungsi membatasi
aliran arus pada rangkain listrik. Pada percobaan ini anda akan mengukur tahanan
dari komponen ini. telah kita ketahui bahwa pengukuran Ohm ialah data
pengukuran multimeter. Setiap multimeter memiliki skala hanya untuk mengukur

15
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

tahanan. Catat bahwa skala multimeter pembacaan sama seperti skala voltmeter.
Seringkali sangat penting untuk membaca nilai yang terletak diantara dua angka
pada skala. Percobaan ini akan memberikan latihan untuk mengerjakan hal
tersebut. Berbagai skala ditemukan pada ohmmeter. Ialah satuannya biasa disebut
batas ukur R X 1. Ketika batas ukur diletakkan pada R X 1, nilai resistansi yang
diukur dibaca langsung dari meter. Untuk membaca resistansi lebih besar dari
nilai maksimum pada skala, maka harus dipilih skala yanglain. Pada batas ukur R
X 10, nilai yangterbaca haru dilkalikan 10. Tanda k ini sama dengan yang
dilakukan pada R X 100 atau R X 1k (k = kilo atau 1000) atau batas ukur R X
10k. Jika digunakan meter digital, saklar batas ukur menunjukkan nilai maksimum
resistor yang dapat diukur tiap batasnya. Contoh, jika batas ukur ditempatkan
pada R = 1000 artinya tahanan maksimum yang dapat diukur pada kenaikan ini
ialah 1000.

Semua meter analaog dan sejumlah meter digital memiliki pengontrol zero
ohm. Tombol ini digunakan untuk mengatur meter ke posisi nol sebelum
melakukan pemeriksaan resistor. Jika tidak maka hasil pembacaan kurang akurat.
Meter harus nol sebelum peng ukuran tiap tahanan dilakukan. Pada meter analog
proses pengnolan dilakukan melalui penyentuh kedua kabel pengukur dan
mengatur zero ohm sampai jarum terletak pada angka nol diskala. Ketika kabel
bersentuhan maka tidak terdapat perlawanan terhadap arus listrik yang mengalir
didalamnya. Sekarang setiap tahanan yang ditempatkan diantara kabel pengukur
akan diukur dengan akurat. Proses pengnolan untuk meter digital adalah sama.
Kedua kabel disentuhkan dan pengatur zero digunakan untuk mengalirkan bahwa
pembacaan telah nol. Mungkin terdapat sedikit perbedaan satu merk dengan merk
yang lain. Pada sejumlah meter digital kontrol zero digunakan samap I di git
terendah berkedip antara 0 dan 1. Pada meter lain dilakukan hingga tanda - dan +
bergantian. Yakinkan untuk membaca buku manual pabrik dengan baik. Sekarang
mari mempelajari labih jauh mengenai hal umum pada komponen listrik. Pertama,
kita harus faham bahwa resistor nol disebut “rangkaian hubung singkat” karena
pada rangkaian hubung singkat tidak ada tahanan yang membatasi aliran arus.
Ketika hubung singkat terjadi antara dua kabel berarus maka tidak ada yang
membatasi aliran arus dan menghasilkan panas, api, lompatan api, atau asap yang

16
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

menandakan bahwa hubung singkat terjadi.

Karena resistor membentuk kerja sebagai pembatas arus di rangkaian, maka


hasilkerjanya ini akan menghasilkan panas. Dalam hal ini kita akan kita katakan
bahwa daya akan diambil saat membentuk kerja dan daya dikeluarkan berupa
panas. Catat bahwa pada rangkaian terdapat satu jalur arus. Ini adalah sifat
rangkaian seri. Ketika komponen dilepas rangkaian terbuka dan tidak ada arus
mengalir. Mungkin ini dapat membantu anda memahami rangkaian, jika anda
pada kertas dengan pensil. Sekarang hapus satu resistor catat bahwa jalur (kawat
dan resistor) untuk arus listrik terputus menyebabkan tidak ada jalan untuk arus.

Ketika arus listrik mengalir pad rangkain seri harus melalui tiap resistor
yang ada pada jalur ,dua resistor seri akan terlihat memberikan tahanan lebih
terhadap arus dibanding tiap resistor secara individu tiga resistor akan
memberikan lebih besar perlawanan dibanding kombinasi seri dari 2 resistor atau
yang lain. Ini adalah kenyataan tahanan total RT dari rangkaian seri sama dengan
jumlah seluruh resitor pada rangkaian. Rumus matematikanya ialah :

…………………………………………………..(2.1)

Pada radio, TV dan komputer, rangkain seri sering digunakan jadi bagi
teknisi harus memahami operasi rangkaian seri untuk mempengaruhi apa yang
akan terjadi pada rangkaian saat bekerja normal. Hal ini akan menolong dalam
melokalisasi komponenkomponen yang rusak ketika anda melakukan pencarian
kesalahan (trouble shooting) pada rangkaian. Didalam Radio, TV dan beberapa
peralatan pada komputer sinyal mengikuti jalur secara seri, dari satu rangkaian ke
rangkaian yang lain.

Resistor terhubung paralel Pada rangkaian paralel terdapat dua ataui lebih
jalur untuk aliran arus. Catat disana jika terdapat satu resistor dicabut dari
rangkaian , maka jalur untuk arus tetap ada melalu resistor yang tersisa. Disana
pada rangkaian paralel haris berupa rangkaian lengkap atau jalur agar arus
mengalir ke setiap resistor. Tiap rangkaian masing masing disebut rangkaian
cabang. Tahana total pada hubungan paralel resistor dapat diukur antara titik A

17
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

dan B. Tetapi saat anda melakukan pengukuran resistor ingat bahwa tegangan
harus dilepas dari rangkaian. Tahanan total dari resistor paralel Sangat wajar
untukl mengasumsikan bahawa lebih banyak arus dapat mengalir dari batery saat
jumlah jalur adalah banyak dibanding satu jalurr saja. Sekarang jika arus lebih
banyak mengalir dari sumber dimana merupakan penjumlahan tiap cabang, secara
jelas perlawanan total (resistansi) kepada aliran arus akan lebih kecil. Tahanan
total untuk aliran arus dari sumber taganagn akan berkurang ketika jumlah cabang
bertambah. Secara nyata R total adalah lebih kecil dari R terkecil yang ada di
rangkaian paralel. Hal ini akan kita perdalam lagi pada percobaan.

Secara matematis rumus untuk menghitung R total dari rangkaian paralel


ialah :

……………………………………..(2.2)

Dengan adanya rumus matematika dapat memudahkan melalui fungsi


tombol 1/x (Reciprocal) pada kebanyakan kalkulator elektronik. baca instruksi
dari pabrik untuk menggunakan tombol fungsi 1/x pada kalkulator anda. Pada
eksperimen hubungan seri, kita mengetahui bahwa radio, TV, dan komputer,
rangkaiannya melalui signal menuju rangkaian seri. rangkaian yang sama
dihubungkan paralel dengan power suply. dengan pengaturan ini satu sirkuit akan
mempengaruhi akan mempengaruhi rangkaian yang lain untukberoperasi.
pengetahuan tentang rangkaian paralel ini banyak membanu para teknisi dalam
memperbaiki kerusakan pada kebanyakan pealatan elektronika.

Dalam penambahan resistor tetap, juga digunakan variabel resistor dalam


elektronika. ada dua tipe dari resistor variabel yakni rheostat dan potensiometer.
Rheostat agak jarang dijumpai dalam rangkaian saat ini. Potensiometer ( sering
disngkat Pot ) adalah komponen yang banyak dipakai. Pot digunakan untuk
Volume, pengatur nada pada radio dan warna, brigtness dan lainnya pada TV.

Rheostat yang asli adalah dua komponen terminal yang secara rangkaian
memiliki simbol seperti Rheostat memiliki nilai maksimum seperti resistor
seperti yang tercantum dan nilai minimumnya adalah nol. Karena memungkinkan

18
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

pengaturan nilai tahanan yang cukup luas maka reostat dapat digunakan sebagai
resistor tetap untuk nilai nilai khusus yang mungkin tidak tersedia. Sering teknisi
memerlukan nilai resistir yang khusus dan itu tidak tersedia. Rheostat dapat diatur
untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan digunakan untuk mentes.

Simbol skema untuk potensiometer memperlihatkan komponen dengan tiga


kaki. Tahanan anytara terminal A dan B adalah tetap. Titik C adalah lengan
variabel dari potensio. Lengan ini berupa kontek metal yang dapat bergeser diatas
permukaan elemen resistor. Elemen resistor dapat berupa karbon padat atau
kumparan yang terisolasi khusus. Pada saat yang bersamaan jarak antara terminal
lain dan lengan yang digeser semakin panjang dan nilai resistor bertambah.
Penjumlahan tahanan terukur antara titik A dan C dengan tahanan titik B dan C
memberikan tahanan total dari komponen potensio. Ini sama dengan menguur titik
Adan B dikedua ujung terminal. (Stuttgart,2017)

19
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan dan Komponen Pengukuran dengan AVOmeter


Untuk menghindari kerusakan alat ukur , misalnya AVOmeter, maka
praktikan sebelum melakukan suatu pengukuran harus menyesuaikan apa yang
hendak diukur dan dicocokkan rangenya. Jika masih ragu diharuskan meminta
penjelasan ke asisten.

3.1.1 Komponen dan Peralatan


 R,C,D, Trafo, kabel
Fungsi : Resistor sebagai komponen pasif, Kapasitor sebagai
penyimpan energi, Dioda sebagai komponen aktif bersifat
semikonduktor, trafo sebagai transfer tegangan listrik, dan kabel
sebagai penghubung tiap komponen.
 AVOmeter
Fungsi : Untuk mengukur arus,tegangan, dan hambatan lsitrik

3.1.2 Prosedur Percobaan


Sebelum memulai praktek, periksalah terlebih dahulu peralatan
ukur dan komponen satu persatu dengan seksama.
1. Pengukuran dan pengujian resistor (R)
Buatlah tabel pengukuran dan pengujian seperti berikut :
NO R Praktek (ohm) R Kode warna (ohm) % Ralat Kondisi
1
2

2. Pengukuran dan pengujian beberapa jenis trafo


 Ukur hubungan kaki ke kaki pada kumparan primer, sekunder
dan antara primer dan sekunder
 Tabulasikan hasilnya

20
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

3. Pengukuran dan pengujian beberapa jenis dioda (D)


 Ukur hubungan kutub anoda dan katoda, juga sebaliknya
 Tabulasikan hasilnya
4. Pengukuran dan pengujian beberapa jenis kapasitor (C)
 Ukur besar resistansi diantara kutub kutubnya dan catat berapa
lama waktunya hingga ke nol ohm
 Tabulasikan hasilnya

3.2 Pengukuran dengan Osiloskop

3.2.1 Peralatan
 Osiloskop
Fungsi : untuk menampilkan sinyal listrik dalam bentuk grafik
gelombang sinyal pada layar (termasuk amplitudo) dan
frekuensinya.
 Function generator
Fungsi : sebagai alat yang digunakan untuk display gelombang
listrik. Terdiri atas generator utama dengan rangkuman frekuensi
0,01 Hz – 13 MHz, dan gelombang modulasi dengan rangkuman
frekuensi 0,01 Hz – 10 MHz.
 Power supply
 Fungsi : Untuk memberikan atau menyuplai arus listrik yang
sebelumnya diubah dari arus yang berlawanan (AC) menjadi arus
listrik yang searah (DC).
 Baterai
Fungsi : Untuk menyediakan atau menyuplai energi listrik dari alat
elektronika.

3.2.2 Prosedur Pemakaian


1. Hidupkan osiloskop dan tunggu hingga cukup stabil
2. Atus saklar AC-DC pada posisi ground
3. Putar tombol INT ke kanan agar muncul bibtik terang di layar

21
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

4. Atur pumpun focus


5. Gerakkan bintik dengan memutar knop, osilator sumbu waktu.
Untuk keperluan ini sumbu waktu ditaruh pada posisi INT atau
disetel saklar sweeptime/div nya sehingga dilayar tampak garis
horizontal

3.2.3 Prosedur Pengukuran

Perhatikanlah diagram blok pengukuran dengan osiloskop berikut :

Gambar 1. Rangkaian Praktek Osiloskop


1. Aturlah osiloskop sedemikian rupa sehinga beroperasi dengan
semestinya, tanyakan ke asisten
2. Masukkan sinyal sinusoidal ke input dari fungsi generator
3. Variasikan frekuensi dari 50Hz-100KHz dan catat, tabulasikan
beberapa kondisi frekuensi dengan membaca harga Vpp, perioda
atau frekuensinya
4. Seperti pada poin 2 dan 3, namun untuk sinyal lain
5. Lukis bentuk gelombang pada saat saat kritis

22
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

BAB V1
HASIL & ANALISA

4.1 Data Percobaan

4.1.1 Pengukuran Resistor dengan AVOmeter

R Kode warna
NO R Praktek (ohm) % Ralat Kondisi
(ohm)
1 10.219,56 Ohm 10.000 Ohm 2,1956 % (Baik/Simulasi)
2 1.305,75 Ohm 1.300 Ohm 0,442 % (Baik/Simulasi)
3 5.615,95 Ohm 5.600 Ohm 0,284 % (Baik/Simulasi)

4.1.2 Pengukuran dengan Osiloskop

Frekuensi T. Praktek Frekuensi


NO VPP % Ralat
Teori (Periode) Praktek
1 6V 50 Hz 0,03 s 50 Hz 0%
2 6V 500 Hz 0,003 s 500 Hz 0%
3 6V 5 KHz 0,0003 s 5 KHz 0%
4 6V 50 KHz 0,00003 s 50 KHz 0%
5 6V 100 KHz 0,00002 s 100 KHz 0%

Simalungun, 5 November 2021

Asisten Laboratorium Asisten Laboratorium Praktikan

(Haidar Ismail, S.Si) (M.Ari Sandi Perangin-Angin) (Agus Nurbillah)

23
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

4.2 Analisis Data

4.2.1 Menghitung % Ralat pada R Praktek


10 KΩ

[ ]

[ ]

1.300 Ω

[ ]

[ ]

5.600 Ω

[ ]

[ ]

4.2.2 Cara Penggunaan Avometer Untuk Mengukur Resistansi


1) Hidupkan AVOmeter dengan memutar switch selector atur posisi
saklar kebagian Ohmmeter
2) Kemudian pilih dan sesuaikan dengan perkiraan Ohm yang akan
diukur, biasanya diikuti dengan tanda X. Hubungkan probe +
AVOmeter ke satu kaki resistor yang akan diukur dan probe ke

24
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

kaki resistor yang satunya lagi (boleh terbalik karena tidak ada
perbedaan polaritas pada resistor)
3) Kemudian baca dan catat hasil dari pengukuran resistor
4) Matikan kembali AVOmeter ketika sudah selesai pengukuran
dengan cara memutar kembali switch selector ke arah off.

4.2.3 Gambar Sinyal pada Osiloskop

4.2.4 Prinsip Pemakaian Multitester


1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan manual instruction
multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya
2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur
tegangan (multimeter sebagai voltmeter), mengukur arus
(multimeter sebagai amperemeter), mengukur resistant atau

25
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

tahanan (multimeter sebagai ohmmeter).


3. Sebelum dan sesudah multimeter digunakan, posisi saklar
jangkauan ukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan batas
ukur 250 ACV atau lebih
4. Kabel penyidik atau probes multimeter selalu berwarna merah dan
hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang
penyidik yang bertanda positif atau dan kabel yang berwarna hitam
ke lubang penyidik yang bertanda negatif atau Common
5. Pada saat akan melakukan pengukuran dengan perhatikan apakah
jarum penunjuk sudah berada pada posisi angka nol, jika belum
lakukanlah penelaahan dengan cara memutar sekrup pengatur
posisi jarum atau preset dengan obeng minus negatif
6. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan
besaran yang akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik
bolak-balik atau ACV, letakkanlah saklar pada posisi batas ukur
yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur
tegangan bolak-balik 220volt atau 220 ACV, letakkanlah saklar
pada posisi batas ukur 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku
untuk pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat arus
(DcmA-DcμA) dan tahanan Resistans atau resistance.
7. Pada pengukuran DCV kabel penyidik (probes) warna merah
positif diletakkan pada kutub positif, kabel penyidik probes warna
hitam negatif diletakkan pada kutub negatif dari tegangan yang
akan diukur
8. Jangan sesekali mengukur kuat arus listrik kecuali kita sudah dapat
memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir
9. Untuk mengukur tahanan, letakkanlah saklar jangkauan ukur pada
batas ukur ohm atau kilo ohm. Pertemukan ujung kedua kabel
penyidik probes jarum penunjuk agar berada pada posisi angka nol
dengan cara memutar mutar tombol pengatur jarum pada posisi
angka nol atau Zero adjustment. Berhati-hatilah jika akan
mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV

26
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

10. Tetaplah berhati-hati dalam menggunakan multimeter pada


tegangan listrik setinggi 220 ACV

4.3 Gambar Percobaan


4.3.1 Pengukuran Resistor Menggunakan Simluasi Proteus Dan
Arduino

4.3.2 Pengukuran Signal Generator Menggunakan Osiloskop

27
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

BAB V
KESIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan
1) Untuk mengetahui fungsi, batas kemampuan dan baik buruknya beberapa
komponen
AVOmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hambatan,
tegangan dan arus listrik. Fungsi AVOmeter ini sangat banyak dan
dimanfaatkan oleh teknisi untuk melakukan tiga jenis pengukuran listrik
dengan satu alat.
Komponen pada alat elektronik dapat dibedakan menjadi :
1. Komponen Pasif
Komponen pasif merupakan komponen-komponen yang tidak dapat
(dengan sendirinya) membangkitkan tegangan atau arus. Dengan kata
lain, komponen pasif adalah komponen yang dapat bekerja tanpa catu
daya.
a. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain
memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan
arus listrik apabila di aliri tegangan listrik antara kedua kutub tersebut.
b. Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan muatan
listrik. Sebagai akibatnya, kapasitor merupakan suatu penampang
(reservoir) dimana muatan dapat disimpan dan kemudian dilepaskan
secara perlahan.
c. Induktor
Sebenarnya setiap induktor dengan sembarang bentuk selalu
mempunyai induktans, namun umumnya harganya kecil, kecuali
untuk perubahan arus dengan frekuensi yang cukup besar. Suatu
bentuk kawat yang sengaja dibuat agar mempunyai induktans relatif
besar dinamakan induktor, dan umumnya berupa kumparan kawat
yang terdiri dari beberapa lilitan.

28
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

d. Transformator
Pada dasarnya transformator merupakan suatu komponen pasif dengan
4 (empat) atau lebih ujung pada 2 (dua) bagian yang disebut bagian
primer dan sekunder. Transformator digunakan untuk mengubah
tegangan bolak-balik pada primer menjadi tegangan bolak-balik pada
sekunder, dengan menggunakan prinsip fluks magnetik. Tranformator
juga digunakan untuk transformasi impedansi.

2. Komponen Aktif
Komponen aktif hanya dapatbekerja atau berfungsi jika diberi catu daya
luar.
a. Dioda
Dioda adalah salah satu komponen aktif yang dihasilkan oleh
persambungan antara bahan semikonduktor tipe –P dan tipe –N.
Komponen ini memberikan resistansi yang sangat rendah terhadap
aliran arus pada satu arah dan resistansi yang sangat tinggi pada arah
yang berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan dioda digunakan
dalam aplikasi-aplikasi yang menuntut rangkaian untuk memberikan
tanggapan yang berbeda sesuai dengan arah arus yang mengalir
didalamnya.
b. Transistor
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan
dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras
suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.
Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai
saklar berkecapatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan
fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

2) Untuk mempelajari teknik pengukuran menggunakan avometer dan


osiloskop

29
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

Secara umum, teknik penggunaan AVOmeter pada ketiga jenis pengukuran


secara prinsip adalah sama. Namun, yang perlu diperhatikan adalah
magnitude dari tiap-tiap pengukuran adalah berbeda. Berikut teknik
mengukur tengangan AC pada AVOmeter :
 Ketahui nilai tegangan benda yang akan diukur.
 Posisikan selector pada posisi ACV.
 Pilih nilai tegangan yang lebih besar dari benda yang akan diukur.
(Contoh jika ingin mengukur tegangan listrik di rumah dengan nilai
tegangan 220 V maka tempatkan selektor pada nilai yang lebih besar
dari 220 di area ACV.
 Hubungkan probe ke terminal benda yang akan diukur. Untuk
pengukuran tegangan dari sumber listrik arus AC tidak ada polaritas
positif dan negatif.
 Kemudian baca hasil pengukuran pada bagian skala, dan tentukan
nilai yang ditunjuk oleh pointer.
Pengukuran dengan menggunakan Osiloskop untuk mengukur ACV pada
umumnya Tegangan AC berbentuk gelombang Sinus. Dengan
menggunakan Osiloskop, kita dapat mengukur Tegangan AC tersebut dan
juga dapat melihat tampilan gelombang AC-nya.
Berikut cara penggunaan osiloskop :
 ON-kan Osiloskop.
 Sakelar TIME/DIV diputar ke 5msec (5 mili detik)
 Sakelar VOLT/DIV diputar ke 5 Volt (artinya 1 kotak atau 1 Div pada
layar Osiloskop adalah 5 Volt).
 Pasangkan Probe pada terminal yang ingin diukur.
 Hitung Tegangan AC berdasarkan gelombang yang ditampilkan.

3) Mempratekkan penggunaan osiloskop untuk mengukur besaran sinyal listrik


berupa:
(Melanjutkan pada kesimpulan poin ke-2)
Pembacaan skala hasil pengukuran dengan osiloskop.
Contoh hasil pengukuran tersebut menggunakan :

30
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

⁄ ⁄ ⁄ ⁄

• Besaran tegangan puncak puncak


• Periode/frekuensi

• Bentuk gelombang
Pada umumnya Tegangan AC berbentuk gelombang Sinus

5.2 Saran
1) Sebaiknya praktikan dapat lebih memahami materi secara teori maupun
praktek (walaupun daring) dengan lebih banyak mencari sumber serta
referensi terkait dengan praktikum.
2) Sebaiknya asisten memberikan waktu praktikum serta kesempatan interaktif
yang memadai agar praktikan dapat memahami serta mensinkronkan
pemahaman secara teori dengan praktek yang disampaikan oleh aslab.
3) Sebaiknya asisten dapat memberikan motivasi serta dorongan kepada
praktikan dalam menyelesaikan jurnal maupun proyek nantinya, serta
semoga asisten selalu dalam perhatian dan lindungan Tuhan terkait semua
pekerjaan yang asisten lakukan, sehat selalu.

31
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR

DAFTAR PUSTAKA

Basri & Irma,Y. (2018). KOMPONEN ELEKTRONIKA. Padang : Sukabina


Press. Halaman: 1-47

Herres & David. (2020). Oscilloscopes: A Manual For Students, Engineers, And
Scientists. Pages: 1-6

Middleton & , RGordon.(1962). Troubleshooting With the Oscilloscope. First


Edition. Pages: 7-9

Parkway & Savi,R.(2020). Oscilloscopes Guide. USA: B&K Precision


Corporation. Pages: 4-11

Stuttgart. (2017). Teknik Elektronika Dasar-Dasar Listrik Dan Elektronika.


Jakarta. Halaman : 3-31

Simalungun, 5 November 2021

Asisten Laboratorium Asisten Laboratorium Praktikan

(Haidar Ismail, S.Si) (M.Ari Sandi Perangin-Angin) (Agus Nurbillah)

32

Anda mungkin juga menyukai