Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anis Banowati

NIM : 21410477

Adat merupakan pencerminan kepribadian suatu bangsa, suatu penjelmaan jiwa bangsa
dari abad ke abad. Oleh karena itu setiap bangsa di dunia memiliki adatnya masing-masing. Adat
memberikan identitas suatu bangsa karena berbeda satu sama lain. Adat istiadat menyesuaikan
perkembangan jaman, sehingga adat menjadi kekal dan tetap segar. Adat yang dimiliki suku di
Indonesia berbeda-beda meskipun masih dalam satu wilayah Indonesia. Hal ini sesuai dengan
arti Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Adat istiadat yang berhubungan
dengan tradisi rakyat inilah yang menjadi sumber hukum bagi hukum adat.

1. Istilah Hukum Adat


Istilah hukum adat berasal dari bahasa Belanda adat recht untuk memberi nama
pengendalian sosial masyarakat Indonesia. Kata adat berasal dari bahasa Arab yang
berarti kebiasaan, sedangkan kata recht diartikan sebagai hukum, sehingga adat recht
diterjemahkan menjadi hukum adat.
Sebelum digunakan adat recht ada beberapa istilah yang di gunakan dalam
perundang-undangan Hindia Belanda untuk menunjukkan sistem pengendalian sosial
yang tumbuh dalam masyarakat Indonesia, antara lain ada yang disebut dengan
undang-undang agama, kebiasaan-kebiasaan lama, lembaga-lembaga rakyat.

2. Definisi Hukum Adat menurut Para Ahli :


a. Menurut Prof. Dr Soepomo, S.H., hukum adat adalah adalah hukum tidak tertulis
didalam peraturan tidak tertulis, meliputi peraturan-peraturan hidup yang
meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib tetapi ditaati dan didukung oleh
rakyat berdasarkan atas keyakinan bahwasanya peraturan-peraturan tersebut
mempunyai kekuatan hukum.
b. Menurut Prof. Djojodigoeno, S.H., hukum adat adalah hukum yang tidak
bersumber kepada peraturan-peraturan.
c. Menurut Prof. Mr. C van Vollenhoven, hukum adat adalah hukum yang tidak
bersumber kepada perturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah Hindia
Belanda dahulu atau alat-alat kekuasaan lainnya yang menjadi sendinya dan
diadakan sendiri oleh kekuasaan Belanda dahulu.
d. Kesimpulan : hukum adat adalah suatu kompleks norma-norma yang bersumber
pada perasaan keadilan rakyat yang selalu berkembang serta meliputi perturan
tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat yang sebagian
besar tidak tertulis dan ditaati, dihormati oleh rakyat karena memiliki akibat
hukum atau sanksi.
Hukum adat disepakati sebagai hukum Indonesia asli yang tidak tertulis dalam bentuk
perunfang-undangan RI di sana-sini mengandung unsur agama.

3. Dasar Berlakunya Hukum Adat


a. Masa Kolonial Belanda
Hukum adat telah diberlakukan secara resmi oleh pemerintah Hindia Belanda,
yakni melalui ketentuan pasal 11 AB yang menyatakan bahwa, hukum yang
berlaku bagi Indonesia adalah undang-undang agama mereka, lembaga-lembaga
kebudayaan dan kebiasaan. Selain itu ada ketentuan pasal 75 ayat 3 RR 1854 ayat
2 IS yang menyatakan bahwa, golongan Indonesia asli dan golongan Timur Asing
berlaku hukum adat mereka.
b. Masa Setelah Kemerdekaan
Berlaku 3 UUD atau konstitusi , yaitu :
- UUD 1945,
- UUDS,
- kembali lagi pada UUD 1945

4. Karakter Hukum Adat


a. Tidak semua adat merupakan hukum.
Ada perbedaan antara hukum adat dan adat istiadat. Van Vollenhoven
menyatakan, bahwa adat yang bersanksi sajalah yang dapat dikatakan hukum
adat. Ter Haag menyatakan, bahwa untuk melihat apakah adat istiadat itu
merupakan hukum adat, maka kita wajib melihat sikap penguasa masyarakat
terhadap hukum yang bersangkutan, dan penguasa kepada si pelanggar
menjatuhkan hukuman, maka adat istiadat merupakan hukum adat
b. Hukum adat itu merupakan hukum non statutair
Hukum adat belum tertulis atau tidak tertulis. Hukum adat dipandang sebagai
hukum yang tidak teratur dan tidak sempurna. Hukum adat tidak mengenal
kepastian hukum dan berkembang sesuai perkembangan zaman.
c. Hukum adat tidak statis
Hukum adat terus berkembang dan maju terus. Van Vollenhoven, mengatakan
bahwa hukum adat pada waktu yang telah lampau agak beda isinya dengan yang
sekarang.

5. Unsur- Unsur Hukum Adat


1. Keberlakuan dari hukum adat,
- Unsur psikologis adalah ada keyakinan dalam hati masyarakat bahwa
memang adat itulah hukumnya.
- Unsur kenyataan bahwa adat itu dalam keadaan yang sama selalu di
indahkan oleh rakyat, artinya diikuti oleh masyarakat.

6. Teori Hukum Adat


Sarjana hukum adat asal Belanda, Van Den Berg mengeluarkan teori 'receptio in
complexu'. Intinya ialah, selama bukan sebaliknya dapat dibuktikan menurut ajaran
ini, hukum pribumi ikut agamanya karena jika memeluk agama, maka haru mengikuti
hukum agama. Ia juga menyimpulkan kalau suatu masyarakat memeluk agama
tertentu, maka hukum adatnya ialah hukum agama yang dianutnya. Secara garis besar
ada persamaan antara hukum adat dengan hukum agama.

7. Sifat Hukum Adat


1. Hukum adat mempunyai nilai universal; asas gotong-royong, asas persetujuan,
asas perwakilan dan permusyawaratan.
2. Sendi-sendi hukum adat, dasar pikiran memiliki corak tersendiri dalam hukum
adat.
8. Faktor yang mempengaruhi hukum adat
1. Magic dan animisme
2. Agama
3. Kekuasaan yang lebih tinggi dari agama
4. Hubungan dengan orang-orang dan kekuasaan asing.

Anda mungkin juga menyukai