Anda di halaman 1dari 9

ACARA III

GERAK JATUH BEBAS

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Menentukan percepatan gravitasi berdasarkan prinsip gerak jatuh
bebas.
b. Menentukan hubungan antara ketinggian dengan waktu berdasarkan
grafik.
2. Waktu Praktikum
Kamis, Oktober 2021
3. Tempat Praktikum
Lantai II, Laboratorium Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat –Alat Praktikum
Berikut alat-alat yang digunakan pada praktikum ini:
a. Elektromagnetik ball release ( 1 buah )
b. Even timer ( 2 buah )
c. Kabel penghubung ( 4 pasang )
d. Mistar ( 1 buah )
e. Photo gate ( 2 buah )
f. Power supplay ( 1 buah )
g. Statif ( 1 buah )
2. Bahan-Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah satu buah bola
besi ( Gotri ).
C. LANDASAN TEORI
Suatu partikel yang bergerak dengan percepatan tetap, maka partikel
tersebut bergerak lurus berubah beraturan (GLBB). Contoh yang paling sering
dijumpai adalah gerak jatuhnya benda disekitar permukaan bumi oleh
pengaruh gravitasi bumi. Gerak jatuhnya benda tersebut memiliki percepatan
gravitasi yang mempunyai nilai sebesar 9,8 ms-2. Pada kenyataannya
percepatan gravitasi bumi (g) yang dialami oleh benda tidak tetap. Besarnya
percepatan tersebut bergantung pada jarak benda dari titik pusat bumi. Akan
tetapi, karena ketinggian benda yang ditinjau dari permukaan bumi jauh lebih
kecil daripada jari-jari bumi, maka percepatan gravitasi yang dialami oleh
benda tersebut tidak berubah (Rosyid,dkk., 2014:112).
Salah satu aplikasi gerak lurus berubah beraturan adalah gerak jatuh
bebas. Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang arahnya ke pusat bumi
(ke bawah) dengan kecepatan awal 0 ms -1 (V0=0). Contohnya, yaitu gerak
pada saat buah jatuh atau benda yang dilepaskan dari tangan. Pada gerak jatuh
bebas dengan percepatan udara diabaikan maka percepatan benda sama
dengan percepatan gravitasi (a=g). Jadi, syarat benda disebut gerak jatuh
bebas yaitu: tidak mempunyai kecepatan awal (V0=0), nilai percepatan sama
dengan percepatan gravitasi yaitu 9,8 ms-2, dan jarak diganti dengan
ketinggian (s=h). Persamaan gerak jatuh bebas diperoleh dari persamaan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB), dan persamaannya yaitu:
Vt = g.t (3.1)

Vt =√2 . 𝑔 . ℎ (3.2)
h =1 ∙ 𝑔 ∙ 𝑡 2 (3.3)
2

Dimana Vt adalah kecepatan akhir (ms-1), g adalah percepatan gravitasi (9,8


ms-2), t adalah waktu (s), dan h ketinggian (m) (Ainiyah, 2018: 73-74).
Gambar 3.1 Benda jatuh dari ketinggian tertentu tanpa kecepatan awal
(e-Book Bedah Fisika Dasar).
Apabila tidak ada gesekan udara, ternyata semua benda yang jatuh
pada tempat yang sama dipermukaan bumi mengalami percepatan yang sama.
Tidak bergantung pada ukuran, berat maupun susunan benda. Jika jarak yang
ditempuh selama jatuh tidak terlalu besar, maka percepatannya konstan
selama jatuh. Persamaan gerak dengan percepatan konstan yaitu:

𝑉𝑦 = 𝑉𝑦0 + 𝑎𝑦′𝑡

1
𝑦= (𝑉𝑦0 + 𝑉𝑦)𝑡
2
1
2
𝑦 = 𝑉𝑦0𝑡 + 𝑎𝑦𝑡
2
𝑉𝑦 = 𝑉𝑦02 + 2𝑎𝑦𝑦
(3.4)
Dan untuk persoalan jatuh bebas diambil ay=-g, dengan g adalah besar percepatan
gravitasi. Posisi awal pada titik asal, maksudnya pada t=0 dipilih y0 = 0 (Halliday dan
Resnick, 1996: 61-62).

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Prosedure percobaan yang digunakan pada praktikum ini antara lain:
1. Alat dirangkai seperti pada gambar 3.2

Gambar 3.2 rangkaian percobaan Gerak Jatuh Bebas

2. Posisi photo gate 1 diatur h1=0,1 m, dan posisi photo gate h2=0,5m dari
elektromagnetik ball release.
3. Bola besi diletakkan pada elektromagnetik ball release.
4. Tombol start ditekan untuk memulai melepas bola besi.
5. Waktu yang ditampilkan pada event timer dibaca dan dicatat pada tabel 3.2 ,
dan diulangi sebanyak 5 kali.
6. Tombol reset ditekan dan diatur ulang ketingiannya pada photo gate h2.
7. Pengukuran diulangi sebanyak 5 kali kemudian dicatat hasilnya pada tabel yang
telah disediakan.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 3.1 hasil perhitungan ketinggian dan waktu jatuh
perlakuan Tinggi Waktu jatuh(s)
Ke-i h(m) t1 t2 t3 t4 t5
1 0,1 0.225 0.221 0,234 0,230 0,223
2 0,2 0.253 0.250 0,249 0,251 0,249
3 0,3 0.291 0.290 0,290 0,290 0,290
4 0,4 0.332 0.322 0,323 0,322 0,321
5 0,5 0.351 0.355 0,353 0,353 0,351
F. ANALISA DATA
1. Analisis nilai percepatan gravitasi benda
a. Mencari waktu rata – rata

b. Menghitung percepatan gravitasi

Nilai perhitungan g pada perlakuan lainnya dapat dilihat pada tabel.


c. Menghitung ralat pengukuran
c.1 Ralat ketinggian

c.2 Ralat waktu

c.3 Ralat percepatan gravitasi


c.4 Kesalahan Relatif

Error relatif

Nilai perhitungan error relatif g pada perlakuan lainnya dapat dilihat pada tabel 3.2 .
Tabel 3.2 Nilai hitung percepatan gravitasi benda
Perhitungan ke - Error Relatif
i
1 3,859 0,0000283 0,267 60,255
2 6,380 0,0000028 0,181 34,902
3 7,125 0,0000002 0,121 27,301
4 7,716 0,0000005 0,102 21,268
5 8,043 0,0000028 0,111 17,925

2. Penentuan Hubungan ketinggian dan waktu jatuh


a. Perhitungan ketinggian secara teori
Variasi perhitungan ketinggian h2 – h5 dapat dilihat pada tabel 3.3 .

b. Perhitungan waktu secara teori

Variasi perhitungan waktu t2 – t5 dapat dilihat pada tabel 3.3 .

Tabel 3.3 Perbandingan nilai h dan t secara teori dan praktikum.


h (m) t (s)
Ke - i
Praktikum teori Praktikum teori
1 0,1 0,252 0,2266 0,2266
2 0,2 0,307 0,2504 0,2504
3 0,3 0,413 0,2902 0,2902
4 0,4 0,508 0,3220 0,3220
5 0,5 0,609 0,3526 0,3526
Berdasarkan tabel di dapatkan sebuah grafik perbandingan secara praktikum dan teori
yang di tunjukkan pada gambar 2.2 .

Gambar 2.2 Perbandingan nilai

G. PEMBAHASAN
Dalam praktikum menentukan percepatan gravitasi pada gerak jatuh bebas serta
menggambarkan grafik hubungan antara ketinggian dengan waktu sebagaimana yang
diketahui bahwa nilai kecepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2. Pada data hasil pengamatan gerak
jatuh bebas terdapat nilai gravitasi yang baik,dimana nilai gravitasi yang baik terdapat pada
data ke lima yaitu 8,043 m/s2, dan untuk nilai gravitasi yang kurang baik terdapat pada data
pertama yaitu 3,895 m/s2, hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor yang dapat
mempengaruhi nilai dari gravitasi tersebut, adapun diantaranya yaitu alat yang digunakan
pada saat praktikum mengalami eror atau kesalahan pada orang/pengamat yang melakukan
percobaan, kecepatan jatuh dari bola besi, hambatan udara, ketinggian dan waktu jatuh bola
besi.
Persamaan y dari nilai koefisien dideterminan R 2 pada grafik 3.1 yang merupakan hasil
dari perbandinagan antara ketinggian(h) dengan waktu(t) secara teori dan praktikum,dimana
persamaan y dan nilai koefisien determinan R2 dipengaruhi oleh variasi ketinggian terhadap
waktu jatuh, sehingga didapatkan persamaan y pada data nilai teori adalah y=4,9x 2-8E-
14x+2E-14 dan R2=1, kemudian untuk persamaan y pada data praktikum adalah y=-
0,6372x2+3,4452x-0,6391 dan R2 =0,9957.

H. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. berdasarkan percobaan gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh gravitasi bumi yang besarnya
sama dengan 9,8 m/s2dimana nilai gravitasi yang diperoleh berdasarkan percobaan ini
adalah (3,895), (6,380), (7,125), (7,716), dan (8,043) m/s 2. Sehingga didapatkan nilai
gravitasi yang baik yaitu pada data ke lima dengan nilai gravitasi 8,043 m/s 2 dimana
nilai tersebut dikatakan baik karena mendekati nilai 9,8 m/s2.
b. berdasarkan percobaan gerak jatuh bebas dapat disimpulkan bahwa tempat dengan
ketinggian tertentu dapat mempengaruhi waktu, dimana waktu yang dibutuhkan benda
untuk bergerak ke atas dan waktu yang dibutuhkan benda untuk menuruni jarak yang
sama yaitu t sekon. Apabila kecepatan disatu titik pada saat bergerak keatas dan
kecepatan pada saat melewati titik yang sama ketika turun juga yaitu v m/s 2. Hal
tersebut sesuai dengan sifat gerak jatuh bebas dimana memenuhi persamaan y pada data
nilai teori adalah y=4,9x2-8E-14x+2E-14 dan R2=1, kemudian untuk persamaan y pada
data praktikum adalah y=-0,6372x2+3,4452x-0,6391 dan R2 =0,9957.
2. SARAN
Diharapkan ketika praktikum sedang berlangsung asisten dapat lebih berbaur dengan
praktikan agar metode praktikum dapat berjalan dengan baik, unuk peralatannya
semoga praktikum kedepannya lebih bagus dan kondisinya baik, dan yang terakhir
diharapkan tidak menyalakan peralatan lain seperti kipas angin yang dapat
mempengaruhi beberapa alat percobaan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Ainiyah,Kurrotul.(2018).Bedah Fisika Dasar.Yogyakarta:Depublish.

Halliday,David dan Resnick,Robert. (1996). Fisika Edisi ke-3 jilid ke-2. Jakarta:Erlangga.

Rosyid,Muhammad.Farchani.,Firmansyah,Eko.,Prabowo,Yusuf.Dyan. (2014). Fisika DasarJilid


I:Mekanika.Yogyakarta: Periuk.

Anda mungkin juga menyukai