Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN AKHIR

GDA 112 – KARTOGRAFI I

Tanggal Penyerahan :14 Mei 2018


Disusun Oleh :
No Nama NRP
.
1. Kemas Nurhadi 23-2016-026
2. M. Rafi Yanuar 23-2016-075
3. Hani Pratiwi Ningsh 23-2017-063
4. I nyoman Andika R 23-2017-079

Kelas : C

Kelompok : 12

Nama Asisten :

1. Nadila Dwiyanti 23-2015-052


2. Ikhsan Ramdhani 23-2015-078

LABORATORIUM SISTEM INFORMASI SPASIAL


JURUSAN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2018
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI___________________________________________________________i

DAFTAR GAMBAR____________________________________________________iii

DAFTAR TABEL______________________________________________________iv

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang___________________________________________________1

1.2 Tujuan _________________________________________________________2

1.3 Manfaat________________________________________________________2

BAB IIDASAR TEORI

2.1 ArcGIS_________________________________________________________3

2.1.1 Format Data ArcGIS__________________________________________4

2.2 Pengertian Kartografi______________________________________________6

2.3 Pengertian Sistem Koordinat WGS1984_______________________________7

2.4 Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi Skala 1:25000____________________9

2.4.1 Istilah dan Definisi___________________________________________9

2.4.2 Spesifikasi teknis___________________________________________12

2.4.3 Penyajian Peta Rupa Bumi Skala 1:25000________________________13

2.4.4 Reproduksi________________________________________________15

2.4.5 Ketentuan Lain_____________________________________________15

BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Tahapan Pembuatan Kerangka_____________________________________17

3.2 TahapanInput Data_______________________________________________23

3.3 Tahapan Penyekalaan ____________________________________________28

Kelompok 12/kelas C iv
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

3.4 TahapanDriven Page_____________________________________________35

3.5 TahapanGridding________________________________________________40

BAB IVHASIL DAN ANALISIS

4.1 Hasil__________________________________________________________44

4.1.1 Tampilan Kerangka Layout___________________________________44

4.1.2 Tampilan Peta Sebelum Penyekalaan ___________________________44

4.1.3 Tampilan Peta Sesudah Penyekalaan ____________________________45

4.1.4 Tampilan Driven Page_______________________________________45

4.1.5 Tampilan Gridding__________________________________________46

4.1.6 Tampilan Peta RBI skala 1:25000______________________________46

4.2 Analisis_______________________________________________________47

BAB KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan____________________________________________________48

DAFTAR PUSTAKA___________________________________________________50

LAMPIRAN TABEL UNSUR, SIMBOL DAN SPESIFIKASI

LAMPIRAN PETA RBI

Kelompok 12/kelas C iiv


GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Unsur-unsur Sistem Koordinat WGS 1984______________________8

Tabel 3.1 Tahapan Pembuatan Kerangka_______________________________17

Tabel 3.2 Tahapan Input Data_______________________________________23

Tabel 3.3 Tahapan Penyekalaan______________________________________28

Tabel 3.4 Tahapan Driven Page______________________________________35

Tabel 3.5 Tahapan Gridding_________________________________________40

Kelompok 12/kelas C iiiv


GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kartografi membahas mengenai hakekat pemetaan, definisi kartografi dan


peta sebagai media komunikasi, klasifikasi peta, konsep dan metode
kartografi, skala peta, sistem proyeksi peta, generalisasi, simbolosasi,
komposisi peta, penempatan dan penulisan nama-nama geografi, dasar-dasar
konstruksi peta, dan dasar-dasar pembacaan peta.

Peta dapat didefinisikan sebagai : “media penyajian informasi dari unsur-


unsur alam dan buatan manusia pada permukaan bumi yang dibuat secara
kartografis (informasi yang berreferensi geografis) pada bidang datar menurut
proyeksi tertentu dan skala tertentu”. Peta yang baik, adalah peta yang
mempunyai nilai informatif, komunikatif, artistik dan estetik. Sedang
pengetahuan khusus yang mempelajari peta disebut kartografi.
Informasi tentang permukaan bumi begitu banyak (misalnya; vegetasi, sungai,
jalan, pemukiman, topografi/bentuk lapangan), sehingga tidak mungkin
disajikan seluruhnya sesuai bentuk dan ukuran aslinya dalam selembar peta
yang mempunyai keterbatasan ruang dan ukuran. Oleh karenanya, informasi
tersebut digambarkan dalam bentuk simbol-simbol.

1.2 Tujuan
Adapun Tujuan dari laporan ini adalah :
1. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menggambar berbagai
kenampakan atau fenomena atau simbol (dapat berupa simbol titik, garis,
area) yang terdapat dalam suatu peta.
2. Melatih ketelitian penggambaran.
3. Dapat membuat kerangka layout peta RBI ;
4. Dapat membuat layout dan informasi tepi peta.

Kelompok 12/Kelas C 1
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

1.3 Manfaat
Adapun manfaatnya adalah :
 Agar mahasiswa dapat memahami pembuatan layout peta RBI ;
 Agar mahasiswa mengetahui unsur-unsur informasi yang ada di peta RBI ;
 Agar mahasiswa mengetahui fungsi dari peta RBI.

Kelompok 12/Kelas C 2
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

BAB II

DASAR TEORI

2.1 ArcGIS

ArcGIS adalah salah satu paket perangkat lunak (Software) Sistem


Informasi Geografi (SIG) yang dikembangkan oleh Enviromental System
Research Institute (ESRI), Suite aplikasi ArcGIS ini juga sama dengan suite
aplikasi lainnya seperti microsoft office pada windows, didalamnya terdapat
banyak aplikasi.

ArcGIS meliputi perangkat lunak berbasis Windows sebagai berikut:

1. ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang dibuat


menggunakan produk ArcGIS lainnya;

2. ArcGIS Desktop, memiliki tiga tingkat lisensi:

3. ArcView, yang memungkinkan pengguna menampilkan data spasial,


membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial dasar;

4. ArcEditor, memiliki kemampuan sebagaimana ArcView dengan tambahan


peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dab geodatabase;

5. ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcEditor dengan tambahan


fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.

Terdapat pula produk ArcGIS berbasis server, serta produk ArcGIS untuk
PDA. Ekstensi dapat dibeli secara terpisah untuk meningkatkan fungsionalitas
ArcGIS.

Kelompok 12/Kelas C 3
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Gambar 2.2.1 ArcGIS 10.4.1


ArcGIS sendiri
merupakan pengembangan dari ArcView dan ArcInfo yang pertama kali dirilis
pada tahun 1999. Perangkat lunak ini (ArcGIS) memiliki antar muka yang
menarik dan semudah ArcView dan berkemampuan seandal ArcInfo.
Sampai saat ini (2016) ESRI sudah mengeluarkan tiga versi ArcGIS yaitu
ArcGIS versi 8, versi 9 dan versi 10. ArcGIS versi 8 dirilis pada periode 1999-
2002 yang terdiri atas ArcGIS versi 8.0, versi 8.2 dan versi 8.3 dan ArcGIS
versi 9 dirilis pada pada 2004-2009 yang terdiri dari versi 9.0, versi 9.2, versi
9.3 dan versi 9.3.1 sedangkan ArcGIS 10 dirilis pertama kali pada bulan
September 2010. dan sampai hari ini, yang terbaru adalah ArcGIS 10.5,
namun saya baru menginstal ArcGIS 10.4, belum melakukan pembaharuan
lagi.
Sistem Informasi Geografis (SIG) / Geographic Information System (GIS)
juga merupakan sistem  informasi  berbasis  komputer yang digunakan untuk
memproses data spasial yang ber-georeferensi  (berupa detail, fakta, kondisi,
dsb) yang disimpan dalam suatu basis  data  dan berhubungan  dengan
persoalan serta keadaan dunia nyata (real  world). Manfaat SIG secara umum
memberikan informasi yang mendekati kondisi dunia nyata, memprediksi
suatu hasil dan perencanaan strategis. Secara umum  SIG  bekerja berdasarkan
integrasi 5 Komponen yaitu: Hardware, software, data, manusia dan metode.

1. Hardware

SIG membutuhkan hardware atau perangkat komputer yang memiliki


spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya untuk

Kelompok 12/Kelas C 4
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

menjalankan software-software SIG, seperti kapasitas Memory (RAM),


Hard-disk, Prosesor serta VGA Card. ArcGIS membutuhkan prosesor
komputer/laptop sekurang-kurangnya 2,2 GHz atau lebih tinggi maka akan
lebih baik direkomendasikan menggunakan prosesor multi-core (dual core,
core 2 duo, core i3, core i5 dan core i7). Hal tersebut disebabkan karena data-
data yang digunakan dalam SIG baik data vektor maupun data raster
penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam
prosesanalisanya membutuhkan memory yang besar dan prosesor yang cepat.
Untuk operasi sitem (OS) yang digunakan bisa menggunakan 64 Bit dan 32
Bit.

2. Software

Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang


mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi
geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen
software SIG adalah: Tools untuk melakukan input dan transformasi data
geografis Sistem manajemen basis data Tool yang mendukung query
geografis, analisis dan visualisasi Graphical User Interface (GUI) untuk
memudahkan akses pada tool geografi.™.

3. Data

Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data.


Secara mendasar SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu
model data vektor dan model data raster. Contoh data Vektor yaitu titik, garis
dan polygon sedangan data Raster yaitu Gambar atau data hasil Scanning.

4. Manusia

Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang


mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan
sesuai kondisi dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai
SIG pun memiliki tingkatan tertentu , dari tingkat spesialis teknis yang

Kelompok 12/Kelas C 5
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan


SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari
Manusia disini yaitu orang atau operator yang menggunakan GIS itu
sendiri termasuk anda yang sedang membaca tulisan ini, bisa jadi juga anda
akan menjadi operator sebab sebutan operator biasanya lebih khusus pada
dunia pekerjaan baik di swasta maupun pemerintahan.

5. Metode

SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan
aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda-
beda untuk setiap permasalahan.

2.1.1 Format Data ArcGIS

Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data
spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem
koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian
penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi
(spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan berikut ini :
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik
koordinatgeografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk
diantaranyainformasi datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi
yangmemiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya,
contohnya: jenisvegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan
sebagainya.Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti
bentuk dan kodepenyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan
lainnya. Dalam SIG, dataspasial dapat direpresentasikan dalam dua
format, yaitu:
a. Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke
dalamkumpulan garis, area daerah yang dibatasi oleh garis (yang
Kelompok 12/Kelas C 6
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

berawal danberakhir pada titik yang sama), titik dan nodes


(merupakan titik perpotonganantara dua buah garis).

Gambar 2.1 Data Vektor


Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan
dalammerepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini
sangat berguna untukanalisa yang membutuhkan ketepatan posisi,
misalnya pada basisdata batas-bataskadaster. Contoh penggunaan
lainnya adalah untuk mendefinisikan hubunganspasial dari beberapa
fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalahketidakmampuannya
dalam mengakomodasi perubahan gradual.
b. Data Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang
dihasilkandari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek
geografi direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut
dengan pixel (picture element).

Gambar 2.2 Data Raster


Kelompok 12/Kelas C 7
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran


pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran
sebenarnya dipermukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada
citra. Semakin kecil ukuranpermukaan bumi yang direpresentasikan
oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya.Dataraster sangat baik untuk
merepresentasikan batas-batas yang berubah secaragradual, seperti jenis
tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dansebagainya.
Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran
file;semakin tinggi resolusi grid-nya semaki besar pula ukuran file-nya
dan sangattergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia.
(Faisal, N dkk.2015.Perancangan Dibantu Komputer (Software Bantu
ArcGIS). Makalah.Universitas Lambung Mangkurat)

2.2 Pengertian Kartografi

Kartografi adalah ilmu dan teknik pembuatan peta (Prihandito,


1989).Menurut Rystedt B. (2001) dalam Trends and Developments in
Cartography, Kartografi adalah disiplin ilmu yang menyatukan (dealing)
antara peta dan pemetaan. Kartografi menyatukan (deals)
tampilan/representasi dari dua fenomena geografi, yaitu fenomena geografi
nyata dan virtual. Basis data geografi dan realita virtual adalah hasil dari
proses pemetaan, yang merupakan transformasi dari realita ke sebuah
tampilan/representasi digital.(Secara umum) Kartografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang perpetaan. Sehingga kartografi merupakan suatu seni,
ilmu pengetahuan, dan teknologi pembuatan peta.Proses kartografi adalah
proses grafis hingga sebuah gambar menjadi peta yang terlihat informatif.

Bahan Kartografi merupakan Semua bahan yang secara keseluruhan atau


sebagian menggambarkan bumi atau benda angkasa dalam semua skala,
termasuk peta dan gambar rencana dalam 2 dan 3 dimensi; peta penerbangan,
pelayaran, dan angkasa; bola peta bumi; diagram balok; belahan; foto udara,
satelit, dan foto ruang angkasa; atlas; gambar udara selayang pandang, dan
sebagainya.

Kelompok 12/Kelas C 8
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Kartografi adalah seni ilmu pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan


peta-peta, sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen ilmiah dan
hasil karya seni (International Carthography Association, 1973). Oleh ICA
telah ditetapkan bahwa kartografi mempunyai lingkup operasional dimulai dari
pengumpulan data, klasifikasi, analisa data, sampai kepada reproduksi peta,
evaluasi dan penafsiran daripada peta.(Sudihardjo, 1977, hal 1). Dengan
demikian tujuan kartografi adalah membuat peta dengan mengumpulkan data,
memprose data dan kemudian menggambarkan data tersebut kedalam bentuk
peta.
Mengacu dari definisi kartografi sebelumnya, kartografi sekarang
didefinisikan sebagai ‘‘penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta”.
Hal ini menghasilkan pandangan, tidak hanya sebagai pembuatan peta semata,
tetapi penggunaan peta juga termasuk pada bidang kartografi. Dan benar
bahwa hanya dengan menelaah penggunaan peta, dan pengolahan peta, dan
pengolahan informasi yang dipetakan oleh pengguna, memungkinkan untuk
mengecek apakah informasi di dalam peta dipresentasikan dengan cara yang
terbaik (Ormerling, 2007, hal 37). Oleh Omerling (2007) kartografi diberi
pengertian sebagai: pembuatan data spasial yang dapat diakses, menekankan
visualisasinya dan memungkinkan berinteraksi dengannya, yang berhubungan
dengan masalah- masalah geospasial.
Sudah disampaikan di muka bahwa kartografi adalah seni, ilmu
pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan peta-peta. Dalam pengertian
yang lebih luas kartografi pada saat ini memasukkan setiap kegiatan, dimana
yang menyangkut penyiapan peta-peta dan penggunaan peta-peta, merupakan
perhatian utamanya, dan menganggap peta sebagai alat yang berguna sebagai
media komunikasi, termasuk pula: a) mempelajari sejarah tentang kartografi, b)
kegiatan koleksi data, klasifikasi data dan pemberian katalog-katalog serta
bibliografis, c) mendesain dan membuat konstruksi peta-peta.
(Sumber : Subroto, Indradi.2011.Kartografi.Yogyakarta:STPN)

Kelompok 12/Kelas C 9
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

2.3 Pengertian Sistem Koordinat WGS 1984


World Geodetic System adalah standar untuk digunakan dalam kartografi,
geodesi, dan navigasi. Terdiri dari bingkai koordinat standar untuk
Bumi,permukaan referensi standar bulat (datum atau referensi ellipsoid)
untuk data ketinggian mentah, dan permukaan ekuipotensial gravitasi (geoid)
yang mendefinisikanpermukaan lautnominal.
Posisi yang ditentukan oleh GPS ditentukan dalam datum WGS 84. Secara
keseluruhan datum WGS 84 mencakup dalam pendefinisian sistem koordinat
yang bersifat geometris serta model gaya berat bumi yang bersifat fisis.

Sitem WGS 84 adalah sistem terestrial konvensional


(ConventionalTerrestrial System, CTS). Pendefinisian sitem koordinatnya
mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh IERS (International Earth Rotation
Sevice) yaitu sebagaiberikut :
1. Titik Nol koordinat terdapat pada pusat massa bumi (Geosentrik).
Dimana massa bumi mencakup lautan dan juga atmosfer.
2. Skalanya adalah kerangka bumi lokal dalam terminologi relativitas
dari gravitasi.
3. Orientasi awal dari sumbu – sumbu koordinatnya adalah didefinisikan
oleh orientasi Bereau International de I’Heure ( BIH ) epok 1984.
4. Sumbu Z mengarah ke IERS reference pole. Sumbu X nya berada
dibidang ekuator dan pada bidang IERS Reference Meridian ( IRM ).
Sumbu Y tegak lurus terhadap sumbu X dan sumbu Z, dan membentuk
sistem koordinat tangan kanan ( Right-Handed System ).
5. Evolusi waktu dari orientasinya tidak mempunyai residu pada rotasi
global terhadap kerak bumi.

Kelompok 12/Kelas C 10
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Gambar 2.3Sistem Koordinat WGS 1984


Pada sistem koordinat WGS 84, ellipsoid yang digunakan adalah ellipsoid
geosentrik WGS 84 yang didefinisikan oleh empat parameter utama, yaitu :
Tabel 2.1 Unsur-Unsur Sistem Koordinat WGS 1984
Parameter Notasi Nilai
Sumbu Panjang A 6378137 m
Penggepengan F 1/298.257223563
Kecepatan Sudut Bumi Ω 7292115.0 x 10-11 rad s-1
Konstanta Gravitasi Bumi GM 3986004.418 x 108 m3 s-2
(termasuk massa
atmosfernya)
Abidin, H.Z. 2007. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya. Pradnya
Paramita. Jakarta

Gambar 2.4Zona Kab.Indramayu


Sumber : Google Earth
2.4 Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi Skala 1 : 25000

Kelompok 12/Kelas C 11
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Standar ini menetapkan spesifikasi teknis, prosedur penyajian, dan


reproduksi peta rupa bumi skala 1:25.000.
2.4.1 Istilah dan Definisi
a. Datum
Sistem acuan yang digunakan untuk perhitungan atau perbandingan
hasil survei. CATATAN: Ada dua jenis datum, yaitu datum vertikal dan
datum horizontal. Datum vertikal merupakan bidanghorizontal yang
digunakan sebagai acuan tinggi.
b. Deklinasi Magnetis
Selisih sudut antara utara magnetis dan utara sebenarnya (utara
geografis) pada titik pengamatan. CATATAN Deklinasi magnetis tidak
konstan tetapi bervariasi dari waktu ke waktu akibat gerakankutub utara
magnetis bumi.
c. Sferoid Elipsoid
Model matematis yang mendekati bentuk dan ukuran geoid dan
digunakan sebagai bidang acuan survei geodetis. CATATAN Sferoid
atau elipsoid acuan merupakan sferoid yang ditentukan dengan cara
memutarelips pada sumbu terpendek (kutub)-nya dan digunakan sebagai
acuan survei geodetis pada bagianpermukaan bumi yang cukup luas.
d. Faktor Skala
Nilai yang biasanya berkisar 1 yang merupakan hasil jarak di peta
dikalikan skala dibagi jarak di bumi. CATATAN k0 adalah faktor skala
sepanjang meridian tengah (λ0), k faktor skala di paralel ataumeridian
lainnya.
e. Gratikul
Susunan garis bujur dan garis lintang di atas peta yang dapat digunakan
untuk menghubungkan titik-titik di atas peta dengan lokasi sebenarnya
di atas permukaan bumi.
f. Grid Peta
Sekumpulan perpotongan garis mendatar dan garis vertikal di atas peta
yang berjarak teratur dan dapat digunakan sebagai acuanCATATAN 1
Grid peta biasanya mengacu pada nama proyeksi yang digunakan;

Kelompok 12/Kelas C 12
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

misalnya, grid Lambert, grid Tranverse Mercator, dan grid Universal


Transverse Mercator.
CATATAN 2 Grid peta dapat digunakan untuk perhitungan arah dan
jarak terhadap titik lain.
g. Interval Kontur
Perbedaan ketinggian antara dua garis kontur yang berdekatan.
h. Ketelitian
Derajat kedekatan hasil ukuran terhadap nilai sebenarnya atau nilai yang
dianggap benar. CATATAN Ketelitian dibedakan dengan ketepatan.
Ketelitian berhubungan dengan kualitas hasil ukuran, sedangkan
ketepatan berhubungan dengan kualitas operasi cara memperoleh hasil
ukuran.
i. Ketelitian Peta
Ketepatan, kerincian, dan kelengkapan data dan/atau informas
georeferensi dan tematik.
j. Kontur
Garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai
ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu
yang disebut permukaan laut rerata (mean sea level).
k. Koordinat
Besaran linear atau angular yang menyatakan posisi suatu titik dalam
suatu sistem acuan.
l. Peta
Gambaran dari unsur-unsur alam dan/atau unsur-unsur buatan, yang
berada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan
pada suatu bidang datar dengan skala tertentu.
m. Peta Dasar
Peta garis yang menggambarkan posisi horizontal dan vertika permukaan
bumi dan benda tidak bergerak diatasnya, yang dipakai sebagai dasar
pembuatan peta-peta lainnya.

n. Peta Rupa Bumi

Kelompok 12/Kelas C 13
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Peta garis yang menggambarkan kenampakan muka bumi yang terdiri


atas garis pantai, garis kontur, perairan, nama rupa bumi, batas
administratif, perhubungan, bangunan danfasilitas umum, dan penutup
lahan.
o. Proyeksi Peta
Suatu sistem penyajian permukaan bumi yang lengkung ke dalam bidang
datar transformasi sistem koordinat dari bidang acuan bumi yang
lengkung ke bidang peta yangdatar. CATATAN Proyeksi peta pada
umumnya secara sistematis memerlukan perhitungan-perhitungan
matematis untuk mentransformasikan garis-garis gratikul bujur dan
lintang bumi di atas bidang datar. Setiap proyeksi peta mengakibatkan
distorsi jarak. Proyeksi peta berisi 1) gratikul garis-garis yang
merepresentasikan paralel-paralel lintang dan meridian-meridian bujur
atau 2) grid peta.
p. Relief
Bagian puncak dan bagian lembah daratan atau dasar laut.
q. Reproduksi Peta
Penyajian akhir peta yang merupakan hasil dari serangkaian proses
penggandaan peta dari cetakan aslinya.
r. Separasi Warna
Proses pemisahan setiap warna gambar, desain, atau negatif yang
diperlukan dalam produksi cetak peta.
s. Simbol
Diagram, desain, huruf, karakter, atau singkatan yang ditempatkan pada
peta yang mewakili kenampakan tertentu.
t. Singkatan Istilah
Singkatan dalam peta untuk mewakili kenampakan di permukaan bumi
yang berlaku di berbagai wilayah di Indonesia.
u. Skala Peta
Angka perbandingan antara jarak dua titik di atas peta dengan jarak
tersebut di permukaan bumi. CATATAN Sebuah peta skala 1:25.000

Kelompok 12/Kelas C 14
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

berarti bahwa satu satuan ukuran di atas peta sama dengan25.000 satuan
ukuran di atas permukaan bumi.
2.4.2 Spesifikasi Teknis
a. Datum horizontal
Datum horizontal yang digunakan di dalam peta rupa bumi adalah
Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-95) yang berparameter elepsoid
sama dengan World Geodetic System1984(WGS-84), yaitu:
a = 6.378.137,0 meter, dan
f = 1/298,257223563.
dalam hal ini,
a: setengah sumbu panjang elips dan
f: flattening (penggepengan elips).
b. Datum vertikal
Datum vertikal didasarkan pada permukaan laut rerata atau tinggi geoid
setempat untuk tiapdaerah atau pulau.
c. Proyeksi peta dan sistem koordinat grid peta
Proyeksi peta yang digunakan adalah Universal Transverse Mercator
(UTM). Sistem koordinat grid mengikuti sistem grid Universal Transverse
Mercator (UTM).
d. Tema dan unsur
Secara umum tema dan unsur yang digambarkan di dalam peta rupa bumi
meliputi semua tema dan unsur alam ataupun tema dan unsur buatan yang
terdiri atas delapan tema, yaitugaris pantai, garis kontur, perairan, nama
rupa bumi, batas administrasi, perhubungan,bangunan dan fasilitas umum,
dan penutup lahan.
e. Ketelititan
1. Ketelitian horizontal
Ketelitian horizontal peta rupa bumi skala 1:25.000 adalah 0,3 mm.
Nilai ini merupakan nilai koordinat setiap unsur dikalikan dengan skala
dan dibandingkan dengan hasil hitungankoordinat pengukuran yang diuji
di lapangan yang diikatkan terhadap titik kontrol planimetristerdekat. Jika

Kelompok 12/Kelas C 15
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

dilakukan uji ketelitian, tidak lebih dari 10% titik yang diuji memiliki
kesalahan horizontal lebih dari 0,5 mm kali skala peta.
2. Ketelitian vertikal
Ketelitian vertikal peta rupa bumi skala 1:25.000 dinyatakan dengan
kriteria sebagai berikut :
a. Titik yang diuji adalah titik-titik yang terdefinisi dengan jelas di atas
permukaan bumi. Tidak lebih dari 10% titik tinggi yang diuji memiliki
kesalahan vertikal lebih dari setengahselang kontur.
b. Akurasi diuji dengan perbandingan ketelitian di atas peta dan data
survei berketelitian lebih tinggi.
c. Jika peta yang telah diuji memenuhi standar ini, suatu pernyataan perlu
dibuat pada legenda.
d. Jika peta yang telah diuji tidak memenuhi standar ini, tidak perlu ada
pernyataan apapun pada legenda.

2.4.3 Penyajian Peta Rupa Bumi Skala 1 : 25000


a. Cakupan Lembar Peta

Satu lembar peta rupa bumi skala 1:25.000 mencakup daerah dengan
ukuran 7,5’ lintang dan 7,5’ bujur. Dalam hal yang khusus terdapat
pengecualian untuk mencakup pulau-pulaukecil atau suatu daratan yang
kecil untuk menghindari tambahan lembar peta.

b. Selang dan Indeks Kontur


Selang kontur digambarkan tiap 12,5 m, indeks kontur digambarkan tiap
empat selang kontur (50 m), dan kontur bantu adalah setengah dari nilai
garis kontur (tiap 6,25 m).
c. Grid Peta
Grid peta hanya ditunjukkan dengan UTM tick pada tepi peta tiap
1.000 m, diberi warna hitam, dan diberi angka tiap 5.000 m.
d. Gratikul
Gratikul digambarkan dengan garis penuh berwarna biru tiap 30".

Kelompok 12/Kelas C 16
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

e. Penulisan Nama Unsur Rupa Bumi


Nama unsur alam, unsur buatan, dan nama wilayah administrasi yang
dicantumkan di dalam peta adalah nama yang telah disahkan oleh instansi
yang berwenang. Penulisan nama unsurrupa bumi mengikuti kaidah
penulisan nama unsur rupa bumi yang baku.
f. Simbol Peta Rupa Bumi Skala 1:25.000
Simbol digunakan untuk merepresentasikan unsur-unsur yang
tercantum di dalam peta. Simbol unsur-unsur peta rupa bumi skala 1:25.000
disajikan dalam Lampiran A.
1) Jika tidak ada pengecualian, titik tengah simbol di peta mempunyai
korelasi dengan titik tengah unsur. Dengan demikian, arah penempatan
nama harus sesuai dengan arahatau bentuk unsur.
2) Semua unsur dalam satu kelompok disajikan dengan mengingat prinsip
generalisasi, dan dengan pergeseran (displacement) paling kecil.
3) Semua simbol seperti jalan, jalur kereta api, dan sungai yang sejajar
satu dengan lainnya, yang karena keterbatasan skala, penempatannya
dapat digeser dengan tetapmempertahankan bentuknya (lihat
keterangan Nomor 2). Jika unsur garis yang teratur dan tidak teratur
berdekatan, yang digeser adalah unsur yang tidak teratur. Jika terdapat
unsur yang tingkatannya lebih rendah daripada unsur utama, misalnya,
pagar dan sungai, yang digeser adalah unsur yang tingkatannya lebih
rendah (pagar).
4) Jika dua batas wilayah administratif berimpitan, maka batas wilayah
administraif yang lebih rendah tingkatannya ditiadakan atau tidak
digambar.
g. Huruf
Jenis dan ukuran huruf yang digunakan di dalam peta rupa bumi skala
1:25.000 diuraikan di dalam Lampiran B.
h. Singkatan Unsur
Singkatan unsur yang digunakan di dalam peta rupa bumi adalah
singkatan yang sudah baku, kecuali singkatan lain yang dipandang perlu
(lihat Lampiran C).

Kelompok 12/Kelas C 17
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

i. Informasi Peta (Tata letak peta)


Informasi peta berisi antara lain judul peta, instansi pembuat, keterangan
riwayat, sumber peta, deklinasi magnetis, edisi, dan tahun pembuatan (lihat
Lampiran D).

2.4.4 Reproduksi
a. Pencetakan
Pencetakan peta dilakukan dengan menggunakan mesin offset pada
kertas khusus dengan maksimum luas cetakan (printing area) 640 mm x
910 mm.
b. Spesifikasi Teknis Kertas Cetak
Spesifikasi teknis kertas untuk pencetakan peta rupa bumi skala
1:25.000 adalah sebagai berikut:
 ukuran kertas 650 mm x 1.000 mm;
 ukuran peta setelah dipotong 525 mm x 825 mm, jika diperlukan lembar
yang bersifat khusus akan diberi penjelasan pada peta tersebut;
 berat kertas sekurang-kurangnya 100 g/m2 ;
 kertas yang stabil (memiliki koefisien pemuaian kecil); dan
c. Penggunaan Lembar Khusus
Penggunaan lembar khusus untuk pencetakan peta rupa bumi skala
1:25.000 dapatdilakukan untuk penambahan cakupan lembar ke samping
kiri atau kanan dan/atau keatas atau ke bawah. Penambahan cakupan
lembar ke samping dapat dilakukansampai dengan 1’30” atau 100 mm.
Sedangkan penambahan cakupan lembar ke atasatau ke bawah dapat
dilakukan sampai dengan 1’ atau 70 mm.

2.4.5 Ketentuan Lain


a. Penamaan Lembar Peta
Nama lembar peta skala 1:25.000 (berlaku untuk semua skala)
ditentukan berdasarkan nama rupa bumi menurut kaidah hierarki
toponimi dan kartografi. Berdasarkan kaidahtersebut penamaan lembar
peta ditentukan sebagai berikut :

Kelompok 12/Kelas C 18
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

1) Nama kota (nama ibukota provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,


desa/kelurahan). Apabila tidak ada nama, dipilih nama kampung yang
dianggap paling populer (terkenal),serta mempunyai aksesibilitas
(sekolah dan fasilitas umum) terhadap mobilitasantarpermukiman.
2) Nama yang diambil dari unsur alam, misalnya, gunung, bukit, danau,
rawa, atau tanjung (nama yang berkaitan dengan simbol titik dan area
yang mempunyai luasan paling menonjol di antara unsur alam lainnya
pada satu muka lembar peta.
3) Nama yang diambil dari unsur alam, misalnya, sungai besar yang
melintasi lebih dari satu muka lembar peta. Nama sungai tersebut hanya
digunakan pada satu lembar peta saja dan tidak boleh dicantumkan lagi
pada lembar peta yang lain.
b. Penomoran Lembar Peta
Nomor lembar peta rupa bumi skala 1:25.000 dibuat secara
sistematis sesuai dengan Lampiran E.
c. Garis batas wilayah administratif
Semua garis batas wilayah administratif (garis batas provinsi,
kabupaten atau kota, kecamatan, dan desa atau kelurahan) dan garis
batas negara (garis batas zona ekonomieksklusif, garis batas zona
tambahan, dan garis batas laut teritorial) yang tercantum dalampeta
rupa bumi bukan merupakan referensi resmi.

Kelompok 12/Kelas C 19
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Tahapan Pembuatan Kerangka

No. Langkah – Langkah Keterangan

Membuat pekerjaan
baru.Interface ini
1. akan muncul ketika
akan memulai
pekerjaan.

Membuat dokumen
baru, klik Blank
2.
Map kemudian klik
Ok.

Klik File pada Menu


3. Bar kemudian klik
Print.

Akan muncul
Interface berikut,
4. dimana berisikan
pengaturan Print
Out.

Kelompok 12/Kelas C 20
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Klik Setup lalu akan


muncul Interface
5. pengaturan halaman
dan pengaturan
cetak.

Ceklis pada check


box “User Printer
Paper Settings”,
6.
atur panjang dan
lebar kertas. Klik
Ok.

Maka akan kembali


ke tampilan awal,
7. dimana ukuran
sudah di atur pada
tahap ini.

Ubah Data Frame


pertama, atur posisi
8.
dengan memasukan
koordinat (X;Y).

Kelompok 12/Kelas C 21
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Ubah ukuran
9.
panjang dan lebar.

Ubah Element Name


10. menjadi “ISI
PETA”.

11. Ukuran box akan


berubah.

12. Buat Data Frame


baru dengan cara
klik Insert lalu klik
Data Frame.

13.
Atur posisi (X;Y),
ukuran, dan ubah
Element Name
menjadi “UTM
BOTTOM”

Kelompok 12/Kelas C 22
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

14. Lakukan hal yang


sama untuk
membuat Data
Frame ke-3 dengan
Nama “UTM
RIGHT”.

15. Lakukan kembali


hal yang sama untuk
membuat Data
Frame ke-3 dengan
Nama “PETUNJUK
LETAK PETA”.

16. Lakukan hal yang


sama untuk
membuat Data
Frame ke-4 dengan
Nama “DIAGRAM
LOKASI”.

17. Lakukan hal yang


sama untuk
membuat Data
Frame ke-5 dengan
Nama
“PEMBAGIAN
ADMINISTRASI”.
18. Simpan data yang
telah di buat ke
dalam direktori yang
anda tentukan.

Kelompok 12/Kelas C 23
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

19. Hasil Akhir.

Kelompok 12/Kelas C 24
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

3.2 Tahapan Input Data

No. Gambar Keterangan

Buka Layout yang sudah


1.
dibuat.

Klik kanan pada isi peta


Klik active
Klik add data
2.
Pilih data yang di inginkan
Klik data yang diingikan
Setelah itu klik ok

Akan muncul gambar


3.
seperti di samping.

Lakukan cara diatas


sehingga akan tampil
4.
gambar seperti berikut
pada isi peta.

Klik UTM Bawah


Klik kanan-klik active
Lalu klik add data
5.
Dan pilih data yang akan di
input.
Misal batas wilayah lalu
Kelompok 12/Kelas C 25
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

klik 2 kali.
Klik UTM Right
Klik active
Klik add data
6. Dan pilih data yang akan di
input.
Misal batas wilayah lalu
klik 2 kali.

Lakukan langkah-langkah
7. diatas dengan data yang
akan di input

Sehingga muncul gambar


8.
seperti di samping.

Masukan skala 1:25.000


pada isi peta dan akan
9.
muncul gambar seperti di
samping.

Dan akan muncul gambar


10.
seperti di samping

Kelompok 12/Kelas C 26
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

11. Klik kanan pilih acticve


pada ‘diagram lokasi’ lalu
atur sekala susuai format
dan akan muncul gambar
seperti di samping.

12. Klik kanan lalu pilih active


di ‘petunjuk letak peta’ lalu
ataur skala sesuai format
1 : 800.000 dan akan
muncul gambar di
samping.
13. Dan hasilnya seperti
gambar di samping.

3.3 Tahapan Penyekalaan

No Langkah - Langkah Keterangan

Kelompok 12/Kelas C 27
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

1 Sebelum
melakukan
penyekalaan
Remove data-
data yang tidak
dibutuhkan
Klik List By
Source pada
Table of
Contact
2. Pertama pada
ISI PETA yang
tidak Remove
Toponimi_25K
(Toponimi_PTA
nno,
Toponimi_PT
Hipsografi_25K
(SPOTLIGHT_
PT_25KAnno2,
SPOTLIGHT_P
T_25K,
KONTUR_LN_
25K)
Hidrografi_25K
(SUNGAI_LN_
25Kanno,
SUNGAI_LN_2
5K,Sungai
(Area)
BatasWilayah_2
5K(Wilayah_Ad

Kelompok 12/Kelas C 28
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

ministrasiAnno,
Wilayah_Admin
istrasiAnno2,
INDEKSAR_25
K,
ADMINISTRA
SIKABU_AR_2
5K
Transportasi_25
K(JALAN_LN_
25K
Vegetasi_25K(P
ENUTUPANA
OI_AR_25K)
3. Pada UTM
BOTTOM yang
tidak di Remove
BatasWilayah_2
5K
(INDEKSAR_2
5K)

4. Pada UTM
RIGHT yang
tidak di Remove
BatasWilayah_2
5K
(INDEKSAR_2
5K)

Kelompok 12/Kelas C 29
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

5. Pada
PETUNJUK
LETAK PETA
yang tidak di
Remove
BatasWilayah_2
5K
(INDEKSAR_2
5K, Laut)
6. Pada
DIAGRAM
LOKASI
tambahkan
“Hillshade”

7. Klik “Catalog”
kemudian cari
“Hillshade”
pada Folder RBI
JAWA
Klik dan
DragHillshade
ke DIAGRAM
LOKASI

Kelompok 12/Kelas C 30
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

8. Kemudian
Remove semua
element, kecuali
Hillsahde

9. Pada
PEMBAGIAN
ADMINISTRA
SI yang tidak di
Remove
BatasWilayah_2
5K (Batas
Wilayah
Administrasi,
Wilayah
Administrasi,
Wilayah
Administrasi,
INDEKSAR_25
K, Laut,
ADMINISTRA
SIKABU_AR_2
5K)

Kelompok 12/Kelas C 31
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

10 Kemudian ubah
. skala pada
masing-masing
Layers
(Lakukan
Penyekalaan)

11 Klik kanan ISI


. PETA
Klik properties

12 Pilih Data
. Frame
Untuk Exent
pilih Fixed
Scale

13 Isikan Skalanya
. yaitu 1:25.000
Sesuai skala
peta RBI

Kelompok 12/Kelas C 32
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

14 Ubah juga skala


. UTM BUTTON
Untuk skalanya
sama 1:25.000

15 Ubah juga skala


. UTM RIGHT
Untuk skalanya
1:25.000

16 Ubah juga skala


. PETUNJUK
LETAK PETA
Untuk skalanya
1:25.000

17 Ubah juga skala


. DIAGRAM
LOKASI
Untuk skalanya
1:25.000

Kelompok 12/Kelas C 33
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

18 Ubah juga skala


. PEMBAGIAN
ADMINISTRA
SI
Untuk skalanya
1:25.000

3.4 Tahapan Driven Page

Tabel 3.4 Tahapan Driven Page

No Prenscreen Keterangan
1. Buka File yang
telah dibuat
sebelumnya

2. Klik kanan ISI


PETA  Klik
Active

Kelompok 12/Kelas C 34
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

3. Pastikan Menu
Driven Page
aktif
Klik kanan
(diluar project)
Ceklis Data
Driven Page

4. Klik Editor
Klik Start
Editing

5. Arahkan
kursor ke
Menu Drivem
Page
Klik Data
Driven Page
Setup

6. Ceklis Enable
Data Driven
Page
Untuk Data
Frame sesuai
Layer, karena
yang di
Editadalah
Layer ISI

Kelompok 12/Kelas C 35
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

PETA
Layer :
INDEKSAR_2
5K
Nama Field :
Nama Peta
Short Field :
Objected
Klik OK
Lakukan
langkah yang
sama pada
semua Layer,
yang berbeda
hanya Data
Frame saja,
yaitu sesuai
Layer yang
dikerjakan
7. Pada
DIAGRAM
LOKASI tidak
terdapat
INDEKSAR_2
5, Nama Peta
dan Objected
Maka langsung
OK saja

Kelompok 12/Kelas C 36
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

8. Klik Page Text


pada Menu
Driven Page
 pilih dan
klik Data
Driven Page
Attribute

9. Input Index
Layer Field
Seperti
NO_PETA
Klik OK

10 Maka akan
. muncul tulisan
kecil
Klik 2x tulisan
tersebut

11 Ubah ukuran
. huruf, dan
jenisnya
Klik Change
Symbol...

Kelompok 12/Kelas C 37
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

12 Ubah jenis
. Font dan Size
Font –nya
Klik OK

13 Klik Aplly
. Klik OK

14 Lakukan
. langkah serupa
untuk Attribute
yang lain
Index Layer
Field :
Nama_Peta_sa
tu
15 Ubah jenis
. Font dan Size
Font
Klik OK

Kelompok 12/Kelas C 38
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

16 Hasil dari
. Driven Page
Untuk melihat
lembar peta
selanjutnya/seb
elumnya
Klik Last or
Next Page

3.5 Tahapan Gridding

No Gambar Keterangan
.
1 Bukalah mxd praktikum ke-3
kemudian klik kanan pada
Frame Isi Peta – Activate.

2 Jika telah Activate – lalu klik


kanan – pada Properties.

3 Ke tab Grid – lalu klik New


Grid.

4 Pilihlah Graticule untuk Grid


pada Isi Peta.

Kelompok 12/Kelas C 39
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

5 Pilihlah Graticule and labels


dan interval latitude
longitudenya harus diatur dengan
30 detik. Setelah itu klik next
lalu fitnish.

6 Kemudian pada bagian tab Grid,


lalu klik Properties.

7 Pada barTab Axes tidak


mengalami perubahan pada
pengaturan.

8 Pada bagian tab Labels aturlah


seperti pada gambar, kemudian
aturlah ukuran font pada Font 7,
lalu warna Font diubah menjadi
Light Vert dan pada Vertical
Labels harap ceklis right and left
kemudian klik OK.
9 Dan akhirnya tampilan gambar
akan seperti pada gambar di
samping.

10 Lalu, pada barframe UTM


Bawah, klik kanan pada –
Activate.

Kelompok 12/Kelas C 40
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

11 Klik kanan lagi pada –


Properties.

12 Kemudian, pada tab grid klik


New Grid.

13 Berbeda dengan Isi Peta grid


yang digunakan, kali ini pilihlah
Measured Grid – kemudian
kliknext.

14 Setelah itu pada bagian


Appearance, pilih Labels only
dan Coordinate system kemudian
klik pada properties.

15 Kemudian, pilihlah Coordinate


system dan yang digunakan yaitu
WGS 1984 UTM 49s karena
letak geografis daerah tersebut
pada zona 49s – lalu klik OK
kemudian – next hingga finish.

16 Pad bagian tab grid, klik


properties.

Kelompok 12/Kelas C 41
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

17 Setelah itu, pada tab Axes atur


pengaturan seperti pada gambar
disamping, ceklis hanya bottom
saja pada Major Division Ticks
dan Subdivision Ticks, kemudian
subdivision ubah menjadi 5 dan
ubah juga Tick sizes pada ukuran
5.
18 Selanjutnya, Pada tab Labels,
ubah font menjadi 7 dan pada
Vertical Labels harap ceklis
right and left.

19 Lalu, pada tab Intervals ubah


Units menjadi meters dan nilai X
Y Axis Interval menjadi 2500
kemudian klik Apply, lalu OK.

20 Dan
akhirnyatampilangambarakansep
erti pada di samping.

Kelompok 12/Kelas C 42
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

4.1 Hasil

4.1.1 Tampilan Kerangka Layout

Gambar 4.1Tampilan Kerangka Layout

4.1.2 Tampilan Peta Sebelum Penyekalaan

Kelompok 12/Kelas C 43
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Gambar 4.2 Tampilan Peta Sebelum penyekalaan


4.1.3 Tampilan Peta Sesudah Penyekalaan

Gambar 4.3 Tampilan Peta Setelah Penyekalaan

4.1.4 Tampilan Driven Page

Kelompok 12/Kelas C 44
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Gambar 4.4 Tampilan Driven Page

4.1.5 Tampilan Gridding

Kelompok 12/Kelas C 45
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Gambar 4.5Tampilan Gridding

4.1.6 Tampilan Peta RBI skala 1 : 25000

4.2 Analisis

Analsisi yang kami dapat dari seluruh praktikum Kartografi I yaitu :

 Pada peta RBI dalam menyajikan informasi sangat kompleks, mulai


dari judul, skala peta sampai dengan nomor lembar pada kiri bawah
disajikan. Untuk simbol-simbol yang disajikan juga sangat lengkap,
mulai dari yang alamiah sampai dengan yang berisifat kultural ada.
Peta RBI juga dengan garis dan interval kontur. Dimana hal ini dapat
membantu para pembaca peta guna mengetahui tinggi rendahnya suatu
daerah.
Dalam pembuatan atau penyusunan peta dalam ArcGis ini, semakin
banyak data yang dimasukan maka didalam menjalankan Softwarenya
semakin bera akibat tumpukan data yang kian bertambah. Mungkin
dibutuhkan spesifikasi Hardware yang memadai. Hal ini berpengaruh
pada beberapa data yang sulit muncul dalam tampilan peta sehingga
Kelompok 12/Kelas C 46
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

sering terjadi kekeliruan dalam pengolahannya, bahkan menyebabkan


pengolahan data harus dilakukan dalam beberapa kali.
(Hani Pratiwi Ningsih 232017077)
 Layout peta RBI menyusun berdasarkan penempatan-penempatan
mulai dari judul, legenda, skala, sumber data, penerbit, no sheet,
macam-macam proyeksi dan lain sebagainya. Semua informasi yang
diletakkan pada peta harus diatur secara tepat diatas lembar peta
sehingga dapat menjamin optimal  dan memudahkan para pembacanya.
( M. Rafi Yanuar 232017075)
 Peta topografi (peta RBI) yaitu peta yang memvisualkan kenampakan
rupabumi secara umum. Kenampakan-kenampakan yang ditampilkan
dalam peta RBI antara lain kenampakan perairan, kenampakan
vegetasi, kenampakan air,dan kenampakan social.
( KemasNurhadi 232016026 )

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Menurut kelompok kamu dalam praktikum ini adalah mahasiswa dapat
memakai software ArcGIS dengan metode yg dibutuhkan oleh kartografi dan
juga mahasiswa harus berterimakasih karna sebagian pekerjaan kita nanti ada
sedikit yang menggunakan software ArcGIS dengan dalam praktikum ini
sudah diajarkan bagaimana tenatang sofware ini bisa bermanfaat untuk
kedepannya.

Dari hasil praktikum kartografi I ini dapat disimpulkan bahwa kita dapat


mengetahui gambar yang ada pada peta sesuai dengan keterangan keterangan
warna, seperti warna biru untuk perairan(sungai), warna merah untuk

Kelompok 12/Kelas C 47
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

pemukiman dan industri. Kita dapat membuat peta dengan baik dan benar
sesuai prosedur-prosedur yang ada.

Peta adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambarkan dalam


bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan di lengkapi oleh
simbol sebagai penjelas. Peta rupa Bumi secara umum adalah peta yang
menggambarkan kenampakan alamiah (natural freatures) dan kenampakan
buatan manusia (man Made freatures).

5.2 Saran
Menyadari bahwa mahasiswa masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
mahasiswa akan lebih fokus dan lebih detail dalam menjelaskan tentang
laporan diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat
dipertanggung jawabkan. Dalam praktikum kali ini tidak banyak saran yang
diberikan, hanya saja dalam praktikum ini lebih baik diadakan praktik
menggambar pada kertas sebab menggambar grid di kertas tidak semudah
menggambar di software software tertentu.

Dalam praktikum kartografi seharusnya kita dijelaskan fungsi dari peta RBI
Mahasiswa dan asisten diharapkan bisa membaca lagi literatur
yang berhubungan dengan pembuatan peta agar mahasiswa dan asisten
bisa memperdalam ilmu tentang pembuatan peta.
Agar mahasiswa lebih mengerti dan memahami dalam pembuatan
grid, mahasiswa harus lebih teliti lagi dan konsentrasi baik dalam saat
pertemuan mengenai materi maupun saat pelaksanaan pembuatan grid.
Bahwa dalam pembuatan sebuah peta dibutuhkan banyak data yang
akan melengkapi satu sama lain, seperti : Jalan, Sungai, Jembatan Dll.
Dalam menjalankan aplikasi tersebut membutuhkan spek komputer
yang mendukung untuk proses pengeditan dalam waktu yang lama.
Dalam penginputan data tidak semua data langsung di input secara
bersamaan, melainkan dengan langkah-langkah tertentu dan kebutuhan
layer itu sendiri.

Kelompok 12/Kelas C 48
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

DAFTAR PUSTAKA

Www.big.go.id/peta-rupabumi/

Abidin, H.Z. 2007. Penentuan Posisi Dengan GPS dan Aplikasinya. Pradnya
Paramita. Jakarta

BIG.Sistem Penomoran Indeks Peta.http://www.big.go.id/tutorial/.Diakses pada 9


April 2018

Faisal, N dkk.2015.Perancangan Dibantu Komputer (Software Bantu ArcGIS).


Makalah.Universitas Lambung Mangkurat

Modul pelatihan Arcgis tingkat dasar.

PERDIRJEN NO. P.6 PKTL SETDIT KUM.1 11 2017

Kelompok 12/Kelas C 49
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Raharjo, B.2015.Belajar ArcGIS Desktop 10.Banjarbaru:Geosiana Press


utomogeo83, 2011

Subroto, Indradi.2011.Kartografi.Yogyakarta:STPN

https://www.quora.com/What-is-the-purpose-of-a-scale-on-a-map

( Diakses tanggal 12 Maret 2018, jam 13.00 WIB)

https://learn.arcgis.com/en/related-concepts/digital-elevation-models.htm
Gunawan, Totok. 2007. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Inter Plus.
( Diakses tanggal 13 Maret 2018, jam 19.00 WIB)

http://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.3/manage-data/datatypes/about-
geographic-data-formats.htm

( Diakses tanggal 13 Maret 2018, jam 20.00 WIB)

https://pusdataru.jatengprov.go.id/dokumen/penataan-ruang/PP-No-8-Thn-2013-
tentang-KETELITIAN-PETA.pdfdiakses pada tanggal 13 Maret 2018 pukul
09.12 WIB

www.big.go.id/tutorial/sistem/penomoran/indeks/petadiakses pada tanggal 11


April 2018 pukul 21.12 WIB

LAMPIRAN

Kelompok 12/Kelas C 50
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Kelompok 12/Kelas C 51
GDA 112 – PRAKTIKUM KARTOGRAFI I

Kelompok 12/Kelas C 52

Anda mungkin juga menyukai