Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Percobaan penentuan tingkat kelarutan padatan dalam pelarut bertujuan
mempelajari kelarutan suatu bahan pada berbagai pelarut secara kualitatif.
Prinsip dari percobaan ini adalah perbedaan kelarutan, dimana suatu senyawa
hanya akan larut pada senyawa lain yang mempunyai sifat yang sama (like
dissolves like). Metode yang digunakan yaitu dengan melarutkan solute (zat
terlarut) pada berbagai jenis pelarut dengan range waktu tertentu sehingga dapat
dibandingkan tingkat kelarutan dari beberapa solute dalam berbagai jenis
pelarut. Dari percobaan didapatkan bahwa NaCl dapat larut dalam pelarut:
akuades, HCl, NH4OH, dan aseton tetapi sedikit larut dalam etanol dan tidak
larut dalam kloroform sedangkan CaCl2 dapat larut dalam pelarut : akuades,
HCl, NH4OH, dan etanol tetapi sedikit larut dalam aseton dan tidak larut dalam
kloroform dan NiCl2 dapat larut dalam pelarut : HCl, NH 4OH, akuades, dan
etanol tetapi sedikit larut dalam kloroform dan tidak larut dalam aseton.
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mempelajari kelarutan suatu bahan pada berbagai pelarut secara kualitatif.
Hasil
4.2 Etanol
Etanol memiliki sifat yang mirip dengan air, maka etanol cukup baik
digunakan sebagai pelarut, walaupun konstanta dielektrik rendah (25
(Taslimah, 2002))dengan penurunan energi solvasi ion. Seperti juga air,
autoionisasi pada etanol dapat terjadi pada reaksi:
ROH + ROH ROH2+ + RO-
Dengan adanya sifat tersebut maka dari percobaan dapat diketahui bahwa
NaCl sedikit larut dalam etanol. Hal ini disebabkan karena NaCl adalah
garam yang sangat ionik yang terbentuk dari Na dengan elektronegatifitas
rendah, dengan Cl yang mempunyai elektronegatifitas yang tinggi.
Sedangkan CaCl2 dan NiCl2 dapat larut walaupun dengan waktu yang lama,
karena sulitnya untuk memutuskan ikatan pada NiCl2 dan CaCl2.
Reaksi yang terjadi ialah
CaCl2 Ca2+ + 2Cl-
NiCl2 Ni2+ + 2Cl-
NaCl Na+ + Cl-
4.3 Kloroform
Kloroform adalah pelarut yang sangat reaktif, kloroform juga bersifat
atsiri. Kloroform merupakan pelarut semipolar tetapi tidak dapat melarutkan
CaCl2 dan NaCl, hal ini disebabkan karena kloroform tidak dapat mensolvasi
spesies ionik melainkan untuk senyawa-senyawa yang mempunyai ikatan
kovalen, sedangkan NaCl dan CaCl2 merupakan senyawa ionik sehingga
tidak dapat diikat oleh kloroform dan kloroform tidak dapat memutuskan
ikatan NaCl dan CaCl2 yang menyebabkan solute tersebut tidak dapat larut.
Sedangkan NiCl2 dapat larut walaupun hanya sedikit dan dalam waktu yang
lama. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kloroform adalah pelarut yang
kurang baik untuk padatan garam, karena tidak dapat melarutkan NaCl dan
CaCl2.
NiCl2 + CHCl3 Ni2+ + 2CHCl
NaCl + CHCl3
CaCl2 + CHCl3
4.4 HCl
Pelarut HCl dapat melarutkan padatan ionik karena HCl juga
merupakan pelarut protonik yang hampir sama dengan air yaitu sangat baik
untuk melarutkan zat terlarut yang bersifat ionik meskipun konstanta
dieletriknya rendah ()dari pada H2O. HCl dapat melarutkan ketiga zat
terlarut tersebut yaitu NaCl, CaCl2 dan NiCl2 dengan waktu yang lebih
singkat (cepat). Diantara keenam pelarut dalam percobaan ini HCl
mempunyai waktu yang cepat untuk melarut.
Reaksi yang terjadi ialah
NaCl + H+ Na+ + HCl
CaCl2 + 2H+ Ca2+ + 2HCl
NiCl2 + 2H+ Ni2+ + 2HCl
4.5 NH4OH
Larutan NH4OH merupakan larutan NH3 dalam air, sehingga NH4OH
mempunyai sifat basa lemah. Ketika NH4OH direaksikan dengan NaCl,
dapat larut walaupun membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding H2O.
NH4OH merupakan pelarut yang reaktif terhadap garam hal ini dibuktikan
CaCl2 ketika dilarutkan dalam NH4OH ternyata larut dengan sempurna
denag waktu lebih cepat dibandingkan NaCl dan NiCl2. NH4OH merupakan
solvent yang baik untuk senyawa ionik meskipun konstanta dielektriknya
rendah (22 (Taslimah, 2002)).
Reaksi yang terjadi ialah
Ni2+ + OH- Ni(OH)2 ↓
Hijau
4.6 Aseton
Dari percobaan dapat diketahui bahwa garam NaCl dapat larut dalam
aseton, sedangkan garam CaCl2 dan NiCl2 tidak dapat larut dalam aseton, hal
ini terjadi karena aseton mempunyai konstanta dielektrik yang yang cukup
rendah tetapi aseton dapat mensolvasi garam ionik tertentu.
NiCl2 + CHCl3 Ni2+ + 2CHCl
NaCl + CHCl3
CaCl2 + CHCl3
V. KESIMPULAN
6.1. Suatu zat yang dapat larut (terlarut) dalam pelarut (solvent) bergantung pada
sifat
alamiah keduanya dan sesuai sifat “ Like Dissolves Like”.
6.2. Dari percobaan diperoleh hasil sebagai brikut:
a. NaCl dapat larut dalam pelarut: akuades, HCl, NH4OH, dan aseton
NaCl sedikit larut dalam etanol dan tidak larut dalam kloroform.
b. CaCl2 dapat larut dalam pelarut: akuades, HCl, NH4OH, dan etanol
CaCl2 sedikit larut dalam aseton dan tidak larut dalam kloroform.
c. NiCl2 dapat larut dalam pelarut: HCl, NH4OH, akuades, dan etanol
NiCl2 sedikit larut dalam kloroform dan tidak larut dalam aseton.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas. PT Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas-Asas dan Struktur. Erlangga : Jakarta
Budavary, Susan. 1989. The Merck Index. Merk and Corp : Railway
Daintith, John. 1994. Kamus Lengkap Kimia. Erlangga : Jakarta
Keenan. 1990. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Erlangga : Jakarta
Petrucci, Ralph H. 1992. Kimia Dasar. Jilid 2. Erlanggan : Jakarta
Sukardjo. 1985. Kimia Anorganik. Bina Aksara : Yogyakarta
Taslimah dan Sriyanti. 2002. Reaksi Anorganik. Jurusan Kimia Undip : Semarang
Underwood. 1996. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga : Jakarta
Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. PT
Kalman Madia Pustaka Jakarta