Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tahapan perkembangan embrio meliputi gametogenesis,
pembelahan, blastulasi, gastrulasi, organogenesis, histogenesis dan
tumbuh. Telur manusia mempunyai tipe holoblastik. Fertilisasi pada
manusia terjadi  di oviduk bagian anterior dan hasilnya berupa zigot
selanjutnya zigot manusia termasuk tipe holoblastik, kira-kira tiga hari
setelah fertilisasi maka akan terbentuk morula, yaitu suatu bola kompak
yang tersusun atas blastomer-blastomer. Selanjutnya morula akan
berkembang menjadi blastula. Blastula manusia disebut blastosis, kira-kira
terbentuk 4-5 hari setelah fertilisasi. Blastosis tersusun atas inner cell
mass dan trofoblas serta mempunyai rongga ditengah dan melayang bebas
dalam uterus selama 1-2 hari (Yatim, 1990).
Proses implantasi terjadi ketika blastosis mulai tertanam dalam
uterus. Implantasi mulai tertanam dalam uterus yaitu terjadi pada hari ke
6-7 setelah fertilisasi. Pada hari ke 9, blastosis sudah tertanam seluruhnya
dalam endometrium uterus dan pada waktu ini secara klinis dikatakan
sudah terjadi kehamilan. Selama perkembangan di dalam uterus, embrio
berhubungan dengan induk melalui plasenta. Plasenta adalah suatu organ
ekstra embrio yang merupakan pertautan antara jaringan embrio dan
jaringan induk untuk melayani segala kebutuhan fisiologis embrio (Yatim,
1990).
Proses gastrulasi embrio manusia terjadi mulai hari ke 15. Proses
ini ditandai dengan terbentuknya alur primitif. Gastrulasi menghasilkan
gastrula yang memiliki 3 lapis lembaga yaitu ektoderm, mesoderm, dan
endoderm. Pada minggu ke-empat, jantung embrio sudah terdiri dari 4
ruang dan sudah mulai berdenyut. Bakal mata, telinga dan anggota depan
dan belakang sudah mulai tampak. Tali umbilikalis pun sudah mulai
terbentuk. Organogenesis dimulai pada akhir minggu ke 8. Dengan
berakhirnya organogenesis, maka ciri-ciri eksternal dan sistem organ
utama sudah terbentuk dengan ukuran embrio 30 mm. Selanjutnya embrio
disebut fetus yang mulai mengalami pertumbuhan dengan cepat. Enam
bulan terkhir yaitu mulai bulan ketiga, perkembangan digunakan untuk
meningkatkan ukuran dan mematangkan organ-organ yang dibentuk pada
tiga bulan pertama (Yatim, 1990).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita, yang
terjadi di daerah ampulla tuba fallopii. Pembuahan mencapai dua tujuan
berbeda yaitu: sex (kombinasi dari gen yang berasal dari dua orang tua)
dan reproduksi (penciptaan organisme baru). Dengan demikian, fungsi
pertama pembuahan adalah untuk mengirimkan gen dari orang tua kepada
keturunannya, dan yang kedua adalah untuk memulai dalam sitoplasma
telur reaksi-reaksi yang memungkinkan untuk melanjutkan
perkembangbiakan (Sadler, 1998).
Model organ reproduksi perempuan. Adanya vagina uterus, ovidak
dan ovarium. Pada model tersebut terlihat adanya sperma yang mulai
memasuki vagina. Kemudian ke uterus. Pada saat yang sama jika telur
sudah mulai masak akan dilepas dan ditangkap oleh fimbrie kemudian
masuk ostium dan sel telur siap mengadakan kopulasi. Sperma yang
berhasil masuk akan membuahi telur tersebut. kemudian terjadi
pembelahan. Proses selanjutnya adalah proses implantasi. Blastosis akan
tertanam dalam uterus. Dan berkemang menjadi embrio. Ketika proses
implantasi terjadi pembentukan sumbat vagina yang berfungsi untuk
menghalangi proses masuknya sperma.
Sperma yang masuk melalui vagina harus melakukan perjalanan
panjang. Dari vagina berlanjut ke saluran mulut rahim terus ke rongga
rahim, lalu ke saluran telur, dan berakhir di ujung saluran telur yang lebar
(ampula) untuk bertemu dengan sel telur. Dari berpuluh-puluh hingga
seratus juta sel sperma yang meluncur melalui vagina, hanya beberapa
ratus ribu yang dapat mencapai saluran telur, dan hanya satu sel sperma
yang bisa menembus sel telur (Sadler, 1998).
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan
dapat membuahi ovum di ampula tuba fallopii. Sebanyak 300 juta
spermatozoa diejakulasikan ke dalam saluran genital wanita. Sekitar 1 juta
yang dapat berenang melalui serviks, ratusan yang dapat mencapai tuba
fallopi dan hanya 1 yang dapat membuahi sel telur. Sel spermatozoa
mempunyai rentang hidup sekitar 48 jam (Majumdar, 1985).
Sebelum membuahi sel telur, spermatozoa harus melewati tahap
kapasitasi dan reksi akrosom terlebih dahulu. Kapasitasi merupakan suatu
masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita, berlangsung sekitar
7 jam. Selama itu suatu selubung glikoprotein dari plasma semen dibuang
dari selaput plasma yang membungkus daerah akrosom spermatozoa.
Sedangkan reaksi akrosom terjadi setelah penempelan spermatozoa ke
zona pelusida. Reaksi tersebut membuat pelepasan enzim-enzim yang
diperlukan untuk menembus zona pelusida yang terdapat pada akrosom
(Sadler, 1998).
Oosit (ovum) akan mencapai tuba fallopi satu jam lebih setelah
diovulasikan. Saat ovulasi, ovum tertahan pada metafase pembelahan
meiosis kedua. Ovum ini dikelilingi oleh korona dari sel-sel kecil dan zona
pelusida yang nantinya akan menyaring sel spermatozoa yang ada
sehingga hanya satu sel yang dapat menembus ovum. Setelah spermatozoa
menembus ovum, ia akan menggabungkan material intinya dan
menyimpan komplemen kromosom ganda yang lazim. Kromosomm ini
mengandung semua informasi genetic yang nantinya akan diturunkan
kepada keturunannya (Majumdar, 1985).
Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot yang terus
membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan
seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat
rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluarkan oleh
tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar
blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi
untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari
(plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik
knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk
mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus) (Sadler, 1998).
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di
rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus,
dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta
mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan
embrio (Sadler, 1998).
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding
uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik
gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara
menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga
mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa
lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah
penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari
fertilisasi (Sadler, 1998).
Plasenta atau ari-ari pada janin berbentuk seperti cakram dengn
garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi
akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran
kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan
zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu
tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan
bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk
ke dalam darah janin (Sadler, 1998).
Fertilisasi terjadi jika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam
ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk ) dan
pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan
dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut. Spermatozoa
akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan tersebut dapat
mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk).
Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan
dinding tuba falopi (Sadler, 1998).
Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar
spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran
telur untuk menemui dan membuahi sel telur. Untuk dapat membuahi sel
telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta. Dari jumlah
tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati
dan terserap oleh tubuh.
Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim
pencerna yang bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi
protein penyelubung telur. Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel
sperma masuk ke dalam sel telur. Bagian yang masuk adalah kepala dan
bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal.
Akhirnya, terjadilah pembuahan itu (Sadler, 1998).
B. Perkembangan janin 4 bulan
Panjang fetus ± 12 cm dengan berat 110 g Bayi telah terbentuk
sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam
proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama
terbentuk dan berfungsi.
Janin mulai bergerar Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak
merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi
seiring dengan perkembangan kerangka.

Pada minggu ke-13 retina, kornea, iris (selaput pelangi), serta lensa
mata sudah dapat berfungsi. Janin mengedipkan mata dan peka terhadap
cahaya. Tumbuh kembang janin didukung oleh plasenta, yang
menghubungkan antara ibu dan janin dalam hal makanan, pembuangan
sisa metabolisme, serta menyaring zat-zat berbahaya. Kulit, otot dan
anggota tubuhnya telah terbentuk dan berada pada posisinya. Pada minggu
ini, janin telah mampu merasakan detak jantung ibunya. Panjang bayi
sekitar 7,5cm dengan trakea, paru-paru, perut, hati, pankreas, dan usus
berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk, dan tunas gigi
muncul  dengan 20 gigi bayi. pada minggu ini jari tangan dan telapak kaki
mulai terlihat
Pada minggu ke-14 telinga janin menempati posisi normal di sisi
kiri dan kanan kepala. Demikian pula mata mengarah ke posisi
sebenarnya. Leher pun terus memanjang sementara dagu tak lagi menyatu
ke dada. Sedangkan alat-alat kelamin bagian luar juga berkembang lebih
nyata, sehingga pada minggu ini organ seks bayi sudah dapat di bedakan
antara laki dan perempuan. Denyut jantung janin berdetak kuat (detak
jantung hampir 2 kali lebih cepat daripada ibunya). Karena sudah memberi
respons terhadap dunia di luar rahim ibu, janin mungkin akan bergerak
bila sang ibu mengusap perut, tapi mungkin ibu masih belum dapat
merasakannya
Pada minggu ke-15 bayi sudah mulai dapat mendengarkan ibunya,
mendengarkan denyut jantung, suara perut, dan juga suara ibu. Sekarang
bayi sudah mulai mempunyai rambut di kepalanya, juga bulu mata dan
alis. ukurannya sekarang sekitar 114 gram dengan panjang sekitar 15 cm.
Kehamilan makin terlihat
Pada minggu ke-16 panjang janin bertambah dengan sangat cepat
dan gerakan-gerakannya lebih kuat. Ibu dapat merasakan gerakan-gerakan
janinnya dengan meraba perut. Rambut halus tumbuh diseluruh
dipermukaan tubuh janin, yang disebut lanugo. Plasenta terbentuk dan
berfungsi sepenuhnya. Panjang janin saat ini 16 cm dan beratnya 135
gram. Otot janin sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya
semakin aktif. Ia sudah mulai menghisap ibu jarinya, menguap,
merenggangkan tubuhnya, sudah menelan kencing, dan cegukan. Sistem
pencernaan janin pun mulai menjalankan fungsinya. Dalam waktu 24 jam
janin menelan air ketuban sekitar 450-500 ml.
Hati yang berfungsi membentuk darah, melakukan
metabolisme hemoglobin dan bilirubin, lalu mengubahnya
jadi biliverdin yang disalurkan ke usus sebagai bahan sisa metabolism.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fertilisasi adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita, yang
terjadi di daerah ampulla tuba fallopii. Pembuahan mencapai dua tujuan
berbeda yaitu: sex (kombinasi dari gen yang berasal dari dua orang tua)
dan reproduksi (penciptaan organisme baru).
 Tahap-tahap pembelahan pada embrio manusia, antara lain fase 2 sel,
fase 4 sel, tahap morulasi, tahap blastulasi, tahap gastrulasi, tahap
neurulasi, dan tahap organogenesis,

Tahap-tahap perkembangan embrio manusia, antara lain: Pada bulan ke-1,


sel telur berhasil dibuahi oleh sperma ayah, terdapat bola yang menempel
pada dinding rahim, jantung dan susunan syaraf pusat terbentuk. Pada
bulan ke-2 wajah bayi mulai terbentuk dengan ukuran kepala yang besar,
ekor bayi hilang dan jantung mulai berdetak. Pada bulan ke-3 jantung
terbentuk sempurna, bagian tubuh kaki dan tangan terbentuk, jari jemari
yang tadinya lengket menjadi terpisah-pisah, telinga mulai terlihatdan pada
akhir bulan, organ-organ vital mulai terbentuk. Pada bulan ke-4 kuku jari
jemari dan tangan terbentuk, organ dalam tubuh janin terbentuk, tumbuh
rambutt halus pada seluruh tubuh. Pada bulan ke-5 tumbuh alis, bulu mata,
dan rambut, tubuh janin dapat membentuk selaput putih pelapis tubuh dan
kulit dan janin tumbuh cepat dengan panjang encapai 13 cm. Pada bulan
ke-6 sistem pencernaan mulai bekerja dengan menngeluarkan air seni,
janin dapat melakukan control gerakan tubuhnya dan ibu dapat merasakan
gerakan bayi dalam perut. Pada bulan ke-7 tubuh janin telah terbentuk,
otak mengalami perkembangan pesatdan organ vital selain paru-paru
sudah berkembang baik.

Anda mungkin juga menyukai