Anda di halaman 1dari 10

REVIEW MATERI

UJIAN AHKIR SEMESTER UTILITAS

NAMA : SEPTIANA ANISTA PUNGA


NIM: 1906090003
KELAS : B
DOSEN : ROSVIYANTI U. NDAY.,ST.,MT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
SEMESTER IV
2021
BAB I
REVIEW DAN PEMBAHASAN

A. PENDETEKSI KEBAKARAN
Pengertian Alat pendeteksi kebakaran adalah alat yang memiliki fungsi utama untuk
mendeteksi kebakaran terutama pada bangunan yang bertingkat tinggi.

Cara kerja dari Alat pendeteksi kebakaran ini menggunakan banyak cara mulai mendeteksi
dari asap, suhu udara panas serta nyala api, sehingga ketika semua elemen ini sudah dideteksi
alat ini akan dengan mendeteksi kebakaran dan meberikan sinyal kepada penghuni bangunan
untuk segera menyelamatkan diri. Mekanisme kerja Alat pendeteksi kebakaran ini juga yaitu
alat pendeteksi kebakaran ini bekerja melalui :

Input masuk data (dalam bentuk nyala api, asap dan suhu panas) kemudian MCFA
(menerima input, mengelolah data) kemudian pada output (dalam bentuk audio atau visual
alarm).MCFA juga dapat mengirimkan sinyal keprogram – program yang terintegrasikan
seperti sprinkler, hydrant, dan juga fire protextion.

Jenis – jenis Alat pendeteksi kebakaran


 Smoke Detector : berfungsi mendeteksi adanya asap didalam ruangan dengan cara
kerjjanya yaitu, begitu alat ini mendeteksi kemunculan asap, maka alrampun akan
berbunyi dan akan memberitahu penghuni gedung. Alat ini juga berdasarkan system
kerjanya dibagi atas alat pendeteksi 2 kabel, alat pendeteksi 4 kabel dan juga alat
peneteksi multi fungsi dan juga stand alone yang masing – masing mempunyai cara
kerjanyatetapi mempuyai tujuan yang sama yaitu untuk mendeteksi kebakaran.
 Heat Detector : berfungsi untuk mendeteksi kebakaran melalui suhu udara yang panas,
yang sudah mencapai 50 sampai 60 derajat Celsius.
 Flame Detector : berfungsi untuk mendeteksi kebakaran melalui kobaran api dengan
cara kerjaya menggunkan sinar ultra violet untuk mendeteksi adanya api pada saat
kebakaran.
 Gas Detector : berfungsi untuk mendeteksi kebakaran melalui adanya kebocoran gas
jika terjadi ledakan gas, gas yang bisa dideteksi yaitu gas LPG dan LNG.
Sistem Kerja Alarm Kebakaran
 System alarm konvensional: bersifat parallel, setiap detector ada dititk awal dan titik
ahkir (zone). Kelemahan alarm hanya berbunyi tanpa menunjukan tempat terjandinya
kebakaran.
 System alarm addressable: setiap alarm memeliki id (alamat) yang terhubung langsung
ke control utama. Memberi informasi terkait lokasi kebakaran sehingga mempermudah
proses pemdaman.
 System alarm semi – adresable: memiliki system yang menyerupai cara kerja alarm
konvesional tetapi dengan id setiap detector.

B. AIR CONDITIONER

1. Pengertian AC: Air Conditioner adalah mesin yang dibuat untuk menstabilkan suhu dan
kelembaban udara di sutau ruangan. Alat ini digunakan untuk mendinginkan atau memanaskan
tergantung kebutuhan namun, AC sering disebut sebagai pendingin udara karena lebih banyak
digunakan untuk menyejukan ruangan.

Meski AC adalah produk teknologi modern, konsep pendingin udara sudah dikenal sejak abad
pertengahan, yaitu pada masa Romawi Kuno dan Persia. Willis Haviland Carrier menjadi
orang pertama yang menemukan AC modern berskala besar yang menggunakan energi listrik
pada tahun 1902.

2. Fungsi AC
Sesuai dengan namanya,air conditioner memilki fungsi untuk mengondisikan udara disebuah
ruangan agar terasa sejuk, nyaman, dan sehat. Ada tiga hal yang dapat dikondisikan atau diatur
dengan menggunakan AC, yaitu suhu kelembaban dan kebersihan udara.

1. Mengatur Suhu Udara


Fungsi utama AC adalah untuk mengatur suhu di dalam ruangan. Suhu yang di
inginkan dapat anda atur melalui angka yang tertera pada remote control. Pada
uunya, suhu terendah AC adalah 18 derajat celscius dan suhu tertingginya 30
derajat Celsius.

2. Mengatur Keseimbangan Udara


Suhu dan kelembapan udara saling berkaitan sehingga secara tidak langsung, AC
juga berfungsi mengatur kelembapan. Suhu AC sebaiknya diatur pada suhu ideal,
yaitu 24–26 derajat Celsius karena udara yang terlalu dingin memiliki kelembapan
tinggi sehingga menyebabkan kulit menjadi cepat kering.

3. Membersihkan Udara
Mesin AC dilengkapi dengan filter untuk menyaring debu dan kotoran yang
terdapat di dalam udara sehingga menjadi bersih dan sehat. Oleh karena itu, filter
AC harus dibersihkan secara rutin untuk membuang kotoran yang tersaring
sehingga udara bisa terjaga kesejukan dan kebersihannya.

3. Komponen AC:

Untuk dapat menjalankan fungsinya, AC didesain secara khusus dan terdiri dari beberapa
komponen yang secara umum dapat dikelompokkan dalam empat bagian, yaitu komponen
utama, komponen pendukung, kelistrikan, dan refrigeran.

1) Komponen Utama
Komponen utama dalam sebuan AC adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur
suhu udara terdiri dari kondesator, kompresor, evaporator, dan pipa kapiler. Berikut ini
penjelasan mengenai pengertian dan fungsi keempat komponen utama tersebut.
a. Kondesator.
Kondesantor berfungsi untuk menukar kalor, mengubah wujud refrigeren dari gas
menjadi cair dan menurunkan suhu refregen. Pipa kondesantor dibuat berliku-liku
dan dilengkapi sirip,kondesantor diletakan diluar ruangan agar dapat melepaskan
panas pada refrigerant keudara bebas.
b. Kompresor
Kompresor berguna untuk mengedarkan dan memompakan refrigerant ke saluruh
bagian AC yang cara kerjanya mirip dengan jantung pada manusia. Kompresor
dengan dilengkapi dua buang pipa, yaitu pipa hisap dan pipa tekan seta memiliki
dua tekanan yaitu tekanan rendah dan tinggi.

c. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas daeri udara ke refregan
sehingga refrigerant berubah daric air menjadi gas setelah melalui pipa kapiler
evaporator mengambil udara panas panas dari ruangan yang kemudian melewati
sirip – sirip pipa sehingga suhunya turun.

d. Pipa kapiler
Pipa kapiler juga merupakan komponen yang sangat penting di dalam AC karena
berfungsi menurunkan tekanan dan mengatur aliran refregan ke evaporator.
Penurunan tekanan refregan menyebabkan suhunya juga ikut turun dan inilah yang
menyebabkan udara yang keluar dari AC bersuhu rendah.

2) Komponen Pendukung
Selain komponen utama yang berfungsi mendinginkan udara, AC juga dilengakpi
komponen – komponen lain untuk mendukung kera AC. Berikut ini jenis komponen
pendukung AC dan fungsinya.
 Strainer: menyaring kotoran yang terbawah didalam refrigeren.
 Accumulator; menampung sementara refrigerant cair bersuhu rendah dan campuran
pelumas evaporator, serta menjaga agar aliran refrigerant menuju kompresor tetap
lancer.
 Blower: mengisap udara panas dari ruangan dan mengehembuskan udara dingin
kembali keruangan.
 Fan : membantu kondensator membuang panas ke udara luar.

3) Komponen kelistrikan
Karena AC bekerja menggunakan tenaga listrik, maka dibutuhkan pula komponen
kelistrikan yang memiliki berbagai fungsi sebagai berikut.

 Termostat: mengatur suhu ruangan secara otomatis agar sesuai dengan perintah
pada remote
 Kapasitor: menyimpan daya listrik sementara agar ketika dinyalakan, AC sudah
memiliki energi untuk menghidupkan mesin.
 Overload: memutuskan aliran listrik pada kompresor jika kerja kompresor
terganggu, mati, kekurangan oli, atau kekurangan refrigeran.
 Motor listrik: mengubah energi listrik menjadi energi mekanik pada kipas AC.

4) Refrigerant
Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam sistem AC dan berfungsi sebagai pendingin.
Saat AC bekerja, refrigeran berubah wujud secara terus menerus antara cair dan gas untuk
menghasilkan udara dingin.

Cara kerja:
Sebuah AC terdiri dari dua kumparan yang saling terhubung yaitu kumparan evaporator
yang diletakkan didalam ruangan dan kumparan kondensator yang ditempatkan di luar
ruangan, kumparan tersebut berisi refrigerant yang mengalir secara terus – menerus.
Prinsip kerja AC sangat sederhana, yaitu menjaga agar kumparan evaporator tetap dingin
dan kumparan tetap panas (lebih panas dari suhu atmosfer). Refrigerant yang mengalir akan
menyerap panas dari dalam ruangan dan membuangnya ke luar ruangan.

Cara Kerja AC : Prinsip Dasar Air Conditioner

Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut;

 Refrigeran dari evaporator yang bertekanan rendah mengalir ke kompresor


sehingga menjadi bertekanan tinggi dan wujudnya berubah menjadi gas panas.
 Gas refrigeran panas mengalir menuju kondensator dan panas akan dilepaskan ke
luar ruangan dengan bantuan kipas. Selama fase pelepasan panas ini, refrigeran
akan berubah menjadi cairan dan suhunya turun.
 Refrigeran cair mengalir ke katup ekspansi yang berfungsi membatasi aliran dan
mengurangi tekanan sehingga suhu refrigeran semakin turun dan lebih dingin
daripada suhu ruangan.
 Refrigeran dingin mengalir menuju kumparan pendingin (cooling coil) pada
evaporator.
 Udara panas dari ruangan yang masuk ke AC akan mengalir melalui kumparan
pendingin tersebut sehingga menjadi dingin.
 Udara dingin mengalir melalui kisi-kisi dan dikembalikan ke ruangan.
 Proses tersebut terjadi secara berulang dan terus-menerus.
Jenis – jenis AC

Seiring perkembangan teknologi, kini AC di produksi dalam beragam jenis dengan


penggunaan yang berbeda – beda. Berikut ini beberapa jenis AC yang dipasarkan di
Indonesia.

a) Jenis AC Split Wall


Inilah jenis AC yang banyak digunakan di rumah karena ukurannya kecil, harganya
terjangkau, dan perawatannya mudah. Jenis AC split ini terdiri dari dua bagian
yang ditempatkan di dalam ruangan (indoor) dan di luar ruangan (outdoor).
Kapasitas AC split bervariasi antara 0,5PK–2 PK.

b) Jenis AC Cassette
Jenis AC cassette banyak digunakan di ruangan yang lebih luas dan tinggi, seperti
perkantoran besar, ruko, atau ruang pertemuan dengan kapasitas 1 PK hingga 6 PK.
Jenis AC cassette juga terdiri dari bagian indoor dan outdoor. Namun,
bagian indoor tidak dipasang di dinding, tetapi di langit-langit ruangan.

c) Jenis AC Central
Hotel, gedung bertingkat, dan mal biasanya menggunakan AC
berjenis central karena memiliki kapasitas yang sangat besar. Cara kerja AC jenis
ini adalah udara didinginkan di cooling plant yang terletak di luar ruangan,
kemudian dialirkan ke dalam gedung.

d) Jenis AC Split Duct


Mesin AC jenis split duct bekerja dengan cara membagi hawa dingin ke semua
ruangan melalui sistem ducting. Pada AC split duct terdapat banyak pengatur suhu,
tetapi memiliki satu titik kontrol yang terpusat. Jenis AC ducting juga sering
digunakan di mal atau ruangan yang luas.

e) Jenis AC Standing Floor


Sesuai namanya, jenis AC standing floor tidak dipasang di dinding atau plafon,
tetapi diletakkan di atas lantai. Jenis AC ini sering digunakan di acara resepsi,
seminar, dan sejenisnya. Karena mudah dipindahkan dan dilepas-pasang,
AC standing floor ini sering disewakan.

f) Jenis AC Portable
Jenis AC portable berukuran kecil sehingga mudah dibawa dan harganya sangat
ekonomis sehingga banyak dipakai para mahasiswa yang menyewa kamar indekos.
Pada AC portable, bagian kompresor dan evaporator menjadi satu dan udara panas
dari kompresor dibuang melalui pipa.

g) Jenis AC Window
Seperti AC portable, bagian kompresor dan evaporator pada AC window juga
menyatu. Untuk memasang AC window, dinding harus dilubangi sesuai ukuran AC
dan AC diletakkan di dalamnya menggunakan bracket dengan posisi bagian
evaporator menghadap ke dalam ruangan.

C. ATRIFICIAL LIGHTING

1. Pengertian: sistem pencahayaan buatan adalah mekanisme cahaya yang dihasilkan oleh
sumber cahaya selain cahaya alami (matahari), namun cahaya tersebut berasal dari hasil
karya manusia berupa lampu yang berfungsi menyinari ruangan sebagai pengganti jika
sinar matahari tidak ada. Terjadinya kehilangan cahaya yaitu LLV (Lost Light Vector).
Dengan beranggapan tidak sepenuhnya tidak berasal dari sumber cahaya.

2. Sifat – sifat cahaya


 Menyerap : cahaya menyerap warna dinding cenderung gelap.
 Memantul : cahaya memantul pada warna bidang yang cenderung terang.
 Menembus : cahaya menembus

Rumus kebutuhan cahaya dalam sebuah ruangan (Lumen Method):

EI (d1)2 : E2 (d2)2

 Lumen: intensitas cahaya


 Lux: rata – rata tingkatan lumen yang ada dalam satu ruangan (ukuran cahaya ketika
keluar dari ruangan).
 E = I/d2 , E = 𝜃/A
I = Arus Cahaya Lumen 𝜃 = total arus cahaya (lumen)
d = jarak titik lampu E = iluminasi (lux)
A = Arus area (m)
Contoh: 1000 lumen berapa rata – rata Lux? Maka : 1 Lux = 1 Lumen/m 2, Sehinggga 1000
Lumen = 1000 Lux

3. Jenis – jenis Artificial Lighting.


a. Sistem pencahayaan langsung
Sistem pencahayaan langsung adalah penempatan lampu yang langsung menyinari
bidang atau bagian ruang yang diinginkan. System ini biasanya, digunakan pada
aktivitas yang memerlukan cahaya tinggi seperti meja baca tulis, ruang kerja, untuk
mesin jahit dan lain sebagainya.
b. Sistem pencahayaan tidak langsung
Sistem pencahayaan tidak langsung adalah penempatan lampu selain pada bidang
atau bagian ruang yang ingin disinari. Misalnya menempatkan lampu di bawah meja,
dibelakang lemari lampu yang menyorot dinding dan lain – lain. Tujuanya agar mata
tidak terlalu silau, ini digunakan pada ruangan dengan aktivitas santai seperti lampu
ruang keluarga, lampu tidur, dan lain – lain.

4. Jenis – jenis lampu

1). Lampu Halogen

 Ukuran yang berbeda


 Masih termasuk dalam lampu pijar
 Kekurangan dan kelebihan sama dengan pijar.

2). Lampu Fluoroscent

 Lebih bagus dari lampu pijar


 Akan mengikuti luasan ruang
 Lumen kurang dan mempengaruhi pencahayaan dalam ruangan
 Tingkat ketahanan tinggi 4.000 jam
 Cahaya lebih intersif/ rekat
 Warnya putih
 Cocok untuk ruang – ruang yang relatif cukup luas.

3). Lampu LED

 Bagus
 Harganya mahal
 Point by point method

Hal – hal yang diperlukan dalam mentukan tata letak lampu diantaranya yaitu:

 Jenis ruangan
 Denah, Potongan ruangan, dan juga Skala ukuran.
 Bahan dan warna barang yang dikeerjakan.
 Tata letak peralatan.

Contoh soal:

 Ruang Studio dengan luasan 10 x 14 m, besaran penerangan disyaratkan 400 Lux berapa
besar lumen dan lampu yang dibutuhkan?

Penyelesaian :

Dik: A : 1.400 m2
E : 400
Lumen lampu yang ada : 25 Lux.
Dit : 𝜃 : ?
Jawab
:𝜃=A.E
: 1.400 . 400 = 56.000 m2
Maka, 56.000 / 25 Lux = 22 buah lampu.

D. Tanggapan Saya Terhadap Perkulihan Utilitas.

Tanggapan saya mengenai perkulihan utilitas selama semester ini, menurut saya penjelasan
dari Ibu sudah baik alasanya karena setiap materi yang Ibu berikan dijelaskan secara detail
dan mudah dipahami. Tetapi ada beberapa hal yang ingin saya sarankan kepada Ibu, agar
materi – materi yang dijelaskan oleh Ibu bisa di share kegroup Wa agar kami bisa membaca
kembali materi yang diberikan oleh Ibu.

Anda mungkin juga menyukai