Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jody Bintang Hutabarat

Nim :1192451002

Kelas : BK Reguler A 2019

MataKuliah : Pemahaman Tingkah laku

MINI RISET PEMAHAMAN TINGKAH LAKU

1. Masalah : Sulit mengungkapkan emosi atau perasaan

2. Keluhannya : Kesulitan untuk mengungkapkan atau menyatakan perasaan kepaa orang


lain dan kurang mampu memperhatikan kepentingan orang lain.

3. Analisis dan Teori:

Alexithymia adalah kondisi seseorang yang membuatnya sulit untuk memahami


emosi, mengidentifikasi emosi, atau mengungkapkan emosi. Istilah ini diperkenalkan awal
tahun 1972 oleh seorang profesor dan ahli kejiwaan dari Harvard Medical School, meminjam
istilah dari bahasa Yunani yang secara harfiah berarti “tidak ada kata-kata untuk emosi”.
Alexithymia bukanlah nama sebuah gangguan kejiwaan. Namun, kondisi ini bisa dialami
oleh pasien yang mengalami berbagai gangguan mental. Diperkirakan bahwa kondisi
alexithymia dialami oleh 1 dari 10 orang.
Sebagai kondisi yang berkaitan dengan emosi diri, ada beberapa gejala yang akan
ditunjukkan oleh seseorang dengan alexithymia, misalnya:
• Sulit memahami perasaan dan emosi
• Sulit mengungkapkan dan mengkomunikasikan perasaan kepada orang lain
• Sulit menanggapi emosi orang lain
• Memiliki kemampuan yang terbatas dalam berfantasi dan berimajinasi
• Memiliki gaya berpikir yang logis, kaku, serta tidak memperhitungkan emosi
• Memiliki kemampuan strategi coping yang buruk saat menghadapi stres
• Kurang mampu memerhatikan kepentingan atau kebutuhan orang lain
• Memiliki kepribadian yang kaku dan sulit bercanda
• Kurang puas dalam banyak hal di hidupnya
Alexithymia tentu dapat menimbulkan rasa frustasi pada orang yang mengalami
kondisi ini. Apabila merasa sangat sulit untuk mengidentifikasi dan memahami emosi diri,
Anda sangat disarankan untuk mencari bantuan konselor atau terapis. Konselor atau terapis
dapat mendampingi Anda untuk melatih diri dalam memahami emosi diri. Ragam penyebab
alexithymia. Belum jelas penyebab pasti dari alexithymia. Namun, ada beberapa faktor yang
diyakini berpengaruh terhadap kondisi ini, misalnya:
1. Faktor genetik
Sebuah riset dalam jurnal Psychotherapy and Psychosomatics mengindikasikan
bahwa alexithymia dapat terjadi karena faktor genetik. Diyakini bahwa seseorang bisa
mengalami alexithymia apabila ada anggota keluarganya yang juga memiliki kondisi ini.
2. Faktor lingkungan
Riset yang sama di atas juga mengindikasikan bahwa faktor lingkungan berpengaruh
terhadap terjadinya alexithymia. Faktor lingkungan tersebut termasuk riwayat trauma di masa
kecil, gangguan mental dan penyakit fisik tertentu, serta faktor ekonomi dan sosial lainnya.
3. Kerusakan otak
Selain faktor genetik dan faktor lingkungan, terdapat kemungkinan bahwa alexithymia juga
bisa terjadi karena kerusakan bagian otak yang disebut anterior insula. Bagian otak ini
memang disebutkan berperan dalam kemampuan sosial, emosi, dan empati seseorang.

Hingga saat ini, tidak ada penanganan yang dikhususkan untuk alexithymia. Penanganan
yang diberikan dokter tergantung kebutuhan pasien secara keseluruhan atau kondisi lain yang
mengiringi alexithymia. Misalnya, apabila kondisi ini terjadi pada orang yang mengalami
depresi, pasien akan diberikan obat-obatan antidepresan. Terapi juga bisa membantu
seseorang yang mengalami alexithymia untuk melatih kesehatan emosinya. Beberapa jenis
terapi yang bisa diberikan, yaitu:
• Terapi perilaku kognitif
• Terapi berkelompok
• Psikoterapi atau terapi bercerita

Anda mungkin juga menyukai